• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Proses Manufaktur PPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Proses Manufaktur PPT"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN

PROSES MANUFAKTUR

Yudha Prasetyawan

Week 2

(2)

MATERI

Berisi pemahaman dasar tentang proses manufaktur,

terutama dalam proses pengecoran, proses

pembentukan dan proses permesinan secara

konvensional maupun modern. Sebagai tambahan

diberikan wawasan tentang rapid prototyping

Sesi Pertama

Gambaran umum proses manufaktur

Proses manufaktur konvensional

Sesi ke Dua

(3)

GAMBARAN UMUM

PROSES MANUFAKTUR

 Ditinjau dari aktivitas pembuatan produk, beberapa

literatur menuliskan bahwa industri manufaktur dimulai sekitar 5000-4000 SM (dibuatnya ornamen dari kayu, keramik atau batu serta logam)

 Istilah manufaktur berasal dari bahasa Latin, manu

factus yang artinya dibuat dengan tangan. Mengingat keterbatasan tenaga manusia sehingga pada

perkembangannya, tenaga dari hewan dan air digunakan untuk menggerakan roda.

 Tahun 1567 muncul istilah manufacture dan kemudian

(4)

Perkembangan proses manufaktur modern dimulai

sekitar tahun 1800. Perang sipil membuat banyak

kemajuan proses manufaktur di Amerika. Ekperimen

dan analisa pertama dalam proses manufaktur

dibuat oleh Fred W. Tailor ketika memerbitkan tulisan

tentang pemotongan logam yang merupakan dasar

dari proses manufaktur. Kemudian Myron L.

Begemen memberikan lanjutan pengembangan

proses manufaktur.

(5)

KLASIFIKASI METODE

 Proses pengubahan bentuk bahan baku

 Pengecoran (cetak dan tuang)

 Pembentukan (hot and cold working)  Pemrosesan dengan serbuk

 Proses Pemesinan (Pemotongan)

 Pemesinan tradisional (chip removal)  Pemesinan non-tradisional

 Proses pengerjaan akhir

 Chip removal  Polishing

 Pelapisan

(6)

TUJUAN DASAR

 Produk mencapai spesifikasi rancangan produk.  Metode yang digunakan paling ekonomis

 Kualitas produk menjadi tujuan, mulai dari perancangan,

proses, perakitan sampai pengujian.

 Metode produksi harus fleksibel dalam merespon pasar

(variasi, laju, jumlah dan waktu)

 Pengembangan teknologi dan aktivitas manajerial diarahkan

pada pertimbangan waktu dan ekonomis.

 Aktivitas manufaktur dapat dimodelkan (pendekatan sistem

global) terhadap pengaruh dari faktor-faktor seperti

permintaan pasar, material, dan macam-macam variasi biaya dan metode produksi.

 Industri manufaktur harus selalu meningkatkan

(7)

PERTIMBANGAN PROSES

Fungsi produk

Jumlah produk

Metode produksi

Kualitas produk

Bahan baku

Fasilitas produksi

(8)

AKTIVITAS PERANCANGAN PROSES

Analisa spesifikasi

Analisa membuat-membeli

Pemilihan bahan

Pemilihan proses manufaktur

Analisa dimensi produk

Penentuan operasi manufaktur

Pemilihan fasilitas produksi

(9)

RINCIAN AKTIVITAS

PERANCANGAN PROSES

 Pengumpulan data

 Gambar kerja ( bill of material, dan spesifikasi produk)  Jumlah produk, Laju produksi, Tanggal penyerahan produk  Ketersediaan komponen (beli atau buat)

 Analisa gambar kerja per komponen

 Karakteristik komponen (material, urutan proses dan laju

produksi)

 Operasi perakitan antar komponen, Analisa suaian, Alternatif

bahan & proses

 Penyusunan urutan proses, dengan memperhatikan ;

 Prioritas & efisiensi

 Rincian peralatan dan perkakas

 Daftar peralatan / mesin, Daftar perkakas dan alat ukur

 Perkiraan ongkos produksi tiap alternatif

(10)

PROSES PENGECORAN DENGAN

CETAKAN PASIR

 Jenis pengecoran expendable yang paling umum dan

sering digunakan, karena:

 Bisa digunakan untuk logam logam dengan melting

point yang sangat tinggi

 Tidak dibatasi oleh kesulitan berkenaan dengan

ukuran cetakan

 Hampir semua pengecoran dengan logam paduan

bisa dibentuk oleh cetakan ini.

 Proses pada sand casting meliputi heating - pouring –

(11)

Cetakan & Pembuatannya

 Umumnya terbuat dari pasir dengan silica, atau pasir dengan paduan

silica (+ mineral lain). Syarat pasir yang digunakan adalah memiliki

refractory yang baik, dan melting point yang sangat baik agar tidak ikut mencair pada saat pouring. Hal hal lain yang harus diperhatikan adalah grain size, distribusi grain size, dan dan bentuk grainnya.

 Komposisi dalam pembuatan cetakan adalah 90% paduan pasir, 3% air,

dan 7 % tanah liat. Tanah liat juga bisa digantikan oleh phenelic resin, atau inorganic binders seperti sodium silikat dan phospat.

 Untuk mengukur kualitas cetakan, ada 4 parameter yang umumnya

dipergunakan, yaitu :

 Strength : kemampuan mempertahankan diri dalam menahan akibat erosi

karena adanya aliran logam cair yang dituangkan

 Permeability, Kemampuan cetakan berkenaan dengan keluarnya uap dan

gas selama proses solidification

 Thermal stability : ketahanan dalam menahan suhu akibat penuangan

logam cair agar tidak berakibat pada keretakan

(12)

PROSES PENGECORAN DENGAN

CETAKAN SEKALI PAKAI LAINNYA

Shell Moulding

 Terbuat dari kulit dengan tebal 3/8 inchi dan merupakan paduan dari pasir dengan

thermosetting resin binder. Keuntungan dari penggunaan ini adalah akurasi serta finishing yang bagus. Selain itu collapsbility dari shell moulding juga cukup bagus

 Kelemahannya terletak pada mahalnya biaya pembuatan pattern.  Vacuum Moulding

 Dengan kombinasi pasir dan tekanan udara. Keuntungannya, pasir yang telah

digunakan tidak perlu di-recovery dan langsung bisa digunakan sebagai cetakan lagi.

Investment Casting

 Penambahan lilin sebagai pelapis dimana lilin kemudian dipindahkan dari cetakan

saat terkadi penuangan. Yang dimaksud sebagai investment disini adalah

penambahan lilin sebagai pelapis. Keuntungannya adalah akurasi yang dihasilkan dari cetakan akan sangat tinggi sehingga toleransi sangat minim, tanpa proses machining tambahan, dan kehalusan permukaan finishing yang baik.

Plester mold and ceramic mold casting

 Bahan yang digunakan untuk plastic mold casting adalah plaster Paris (2 CaSO4

H20). Ada penambahan beberapa aditif seperti tepung silica dan talc guna

(13)

PROSES PENGECORAN DENGAN

CETAKAN PERMANEN

Basic Permanent Mold Casting

 Bentuk dasar dari permanen mold casting adalah adanya pembagian bentuk cetakan menjadi 2

belahan/bagian yang presisi dan memberikan kemudahan untuk dibuka maupun ditutup. Posisi inti juga diharapkan mudah dipindahkan dari hasil coran.

 Untuk cetakan biasanya dibuat dari baja atau cast iron (besi tuang) karena alasan kekerasan.

Inti juga hendaknya dibuat dari logam yang sejenis, tapi tetap harus dipertimbangkan syarat diatas yaotu kemudahan dipindahkan apabila hasil coran siap diambil dari cetakan.

Variasi pada permanen mold cast

 Slush Casting, Lower – preassure casting, Vacuum Permanent Mold casting

Die casting

 Dikenal sebagai die casting karena menggunakan logam khusus sebagai cetakan yang dikenal

dengan sebutan “dies”.

 Pengisian cairan logam ke dalam cetakan pada proses ini menggunakan mesin tekanan tinggi

sehingga coran yang dihasilkan punya permukaan yang sehalus dengan cetakan yang dipergunakan. Sehingga otomatis finishing tidak terlalu diperlukan disini.

 Keuntungan: Tidak memerlukan proses permesinan selanjutnya,presisi,cocok untuk produksi

masal

 Kerugian: Harga mesin dan cetakan mahal,kurang ekonomis untuk volume produksi rendah,

umur cetakan logam berkurang dengan naiknya suhu logam

Centrifugal casting

(14)

CACAT PADA CASTING

 Misruns : Pengecoran telah membentuk bentuk solid sebelum

seluruh logam cair memenuhi cetakan

 Cold shut : Terjadi pada aliran 2 porsi logam (paduan) secara

bersamaan, tapi terdapat perbedaan fusi antara keduanya.

 Cold shots : Terjadi akibat pada proses pouring terjadi percikan

atau berhamburannya logam cair sehingga tidak masuk semuanya ke dalam casting

 Shrinkage cavity : Adalah depresi yang terjadi di sekitar

permukaan karena proses penyusutan pada proses solidifikasi

yang tidak memberikan kebebasan logam cair untuk memperoleh ruang untuk membeku

 Misporosity : Terjadinya kekosongan yang diakibatkan oleh

pengumpulan shrinkage akibat solidifikasi dari logam cair akhir yang terletak pada struktur dendrit

(15)

BAHAN LOGAM UNTUK

PENGECORAN

Ferrous casting alloys

 Cast Iron (besi tuang) : contohnya adalah Besi Tuang

kelabu, besi tuang nodular, besi tuang putih, malleable cast iron, dan alloy cast iron

 Steel (baja)

Non Ferrous casting alloys

 Allumunium alloys  Magnesium alloys  Copper alloys

 Tin- based alloys  Zinc alloys

(16)

PERTIMBANGAN

DESAIN PRODUK

 Kemudahan bentuk geometri : semakin simple dan mudah,

semakin banyak pilihan proses yang memungkinkan

 Pojok : Sudut di pojok dan sudut sudutt karena akan

mengakibatkan konsentrasi tegangan di titik-titik tersebut

 Section thickness : harus diperhatikan guna menghindari

shrinkage cavity

 Penggunaan core/inti

 Adanya draft guna keperluan standarisasi

 Toleransi dimensi dan batasan allowance pada proses

(17)

PROSES PEMBENTUKAN

 Proses pembentukan panas (hot-working)

 Proses perubahan bentuk secara plastis dari logam

yang dilakukan pada saat logam tersebut mencapai di atas suhu rekristalisasi.

 Proses pembentukan dingin (cold-working)

 Perubahan bentuk logam dengan temperatur dibawah

suhu rekristalisasi.

 Dalam banyak kasus pembentukan ini dilakukan

dalam temperatur kamar. Meskipun begitu, proses pembentukan dingin dapat dilakukan dalam suhu

yang lebih tinggi, akan tetapi tetap dilakukan dibawah suhu rekristalisasi. Contohnya magnesium,

(18)

KELEBIHAN HOT-WORKING

 Meningkatkan sifat mekanis logam

 Tidak menimbulkan peningkatan regangan, kekerasan / kekuatan, dan

penurunan kekenyalan.

 Dapat membentuk logam secara cepat tanpa menyebabkan keretakan

karena, dilihat pada kurva tegangan terhadap regangan logam pada temperatur rekristalisasi berbentuk horisontal untuk tegangan

dibandingkan dengan peningkatan regangan.

 Energi yang diperlukan untuk membentuk, lebih kecil dibandingkan

dengan proses dingin.

 Mempertinggi kemampuan untuk mengalir tanpa retak.

 Diffusi yang cepat pada proses panas membantu mengurangi

ketidakhomogenan kimiawi pada struktur coran ingot.

 Blow Hole dan porosity dapat dieliminir.

 Butir-butir yang berbentuk kolom yang kasar dari coran dapat diubah

menjadi butir-butir kristal yang lebih halus.

(19)

KEKURANGAN HOT-WORKING

Adanya reaksi permukaan antara logam

dengan atmosfir dapur.

Terjadi oksidasi, sehingga mengurangi

sejumlah logam (proses pembentukan

dilakukan di udara terbuka).

Decarburization permukaan.

Toleransi yang diperlukan lebih besar

dibandingkan dengan proses dingin.

Secara umum struktur dan sifat logam tidak

(20)

RAGAM PROSES HOT-WORKING

ROLLING/PENGGILINGAN

FORGING/TEMPA

EKSTRUSI

PEMBUATAN PIPA DAN

TABUNG

PIERCING

(21)

KELEBIHAN COLD-WORKING

Mempunyai dimensi kontrol yang

bagus

Mempunyai kemampuan

memproduksi kembali dan mengganti

bagian dengan bagus

Hasil permukaan yang bagus

Tidak selalu memerlukan pemanasan

(22)

KEKURANGAN COLD WORKING

Memerlukan energi yang besar untuk

deformasi

Memerlukan peralatan berat dan besar

yang umumnya harganya relatif lebih

mahal

Permukaan logam harus bersih

Dapat menyebabkan strain hardening

(23)

RAGAM PROSES COLD-WORKING

SQUEZING ATAU

RADIAL FORGING

BENDING

SHEARING

DRAWING

HIGH ENERGY

RATE FORMING

(HERF)

(24)

POWDER METALURGY

 Proses pembuatan part/produk dari serbuk logam

melalui penekanan dengan pemanasan sampai pada suhu di bawah titik cair serbuk

 Metalurgi serbuk atau sintering process, mulai dikenal

sebagai salah satu proses pembuatan benda mulai sekitar tahun 1930 dengan hasil produk “tungsten carbide tip” untuk pahat potong dan “self lubricating porous bronze bearing”.

 Pada proses ini, pemanasan diberikan dibawah

temperatur cair logam sampai mencapai daerah

tertentu, sehingga bila ditekan serbuk logam panas ini akan saling mengikat dengan baik.

 Material yang dipakai dibedakan menjadi dua macam,

(25)

KELEBIHAN POWDER METALURGY

 Dapat menghasilkan produk dengan bahan yang berbeda

yang mempunyai sifat-sifat khusus , seperti karbida sinter , bantalan porous.

 Dapat memproduksi bagian-bagian yang kompleks seperti

bentuk lubang yang tidak normal

 Produk yang dihasilkan mempunyai toleransi tinggi,

permukaan halus, keras dan dalam jumlah banyak

 Porositas produk dapat diatur (berat jenisnya dapat

ditentukan dengan penekanan tertentu ).

 Serbuk yang murni dapat menghasilkan produk yang murni.  Sangat ekonomis, karena tidak ada bahan baku yang

terbuang .

 Operasinya sederhana

 Komponen yang dihasilkan dari proses metalurgi serbuk

(26)

KEKURANGAN POWDER METALURGY

 Serbuk besi mahal

 Sulit disimpan, karena mudah terkontaminasi

 Beberapa jenis serbuk logam yang halus merupakan sumber

bahaya ledakan dan kebakaran

 Produk harus mudah dikeluarkan dalam cetakan

 Bentuk yang rumit tidak dapat dibuat karena selama

penekanan serbuk logam tidak mampu mengisi rongga cetakan dan sulit mendapatkan kepadatan produk yang merata

 Beberapa jenis produk tidak dapat dibuat karena

keterbatasan kapasitas mesin rasio kompresi berbagai jenis serbuk

 Untuk produk dari logam dengan titik leleh yang rendah

(27)

LANGKAH-LANGKAH PROSES

Pembuatan Serbuk Logam yang akan disinter

Proses Pencampuran

Proses Pembentukan

Proses Sintering Proses

(28)

METODE PEMBUATAN SERBUK

Permesinan

Menghasilkan serbuk dari

logam magnesium dengan hasil bentuk

serbuk kasar.

Penggilingan

Menggunakan peralatan

mesin penghancur, mesin giling dan mesin

tumbuk.

Shooting

Menuangkan logam cair

kedalam suatu saringan atau lubang disusul

dengan pendinginan di dalam air. Bentuk

(29)

METODE PEMBUATAN SERBUK

 Atomisasi atau penyemprotan logam

membuat serbuk dari logam yang yang suhu rendah (timah hitam, aluminium, seng, dan timah putih). Dilakukan dengan cara melewatkan cairan logam pada suatu lubang kecil kemudian disemprotkan udara atau gas sehingga cairan logam pecah menjadi

butiran-butiran.

 Pengendapan elektrolitik logam dipasang

sebagai anoda dalam tangki yang berisi larutan elektrolit. Logam lain ditempatkan dalam tanki sebagai katoda dan logam pertama akan mengendap pada

elektroda/katoda tersebut.

 Proses reduksi Serbuk suatu logam

(30)

PROSES PERMESINAN

 Proses pemesinan (machining) merupakan proses

pembuatan benda kerja melalui proses perautan

dengan menggunakan mesin-mesin perkakas dimana terjadi gerakan relatif antara pahat potong dan benda kerja.

 Pahat yang bergerak relatif terhadap benda kerja akan

menghasilkan geram selanjutnya permukaan benda kerja secara bertahap akan terbentuk menjadi

komponen yang dikehendaki.

 Pahat bermata potong tunggal (single point cutting

tools)

 Pahat bermata potong jamak (multiple points cutting

(31)
(32)

ELEMEN DASAR

PROSES PEMOTONGAN

Kecepatan potong (

cutting speed

): v (m/min)

Kecepatan makan (

feeding speed

): vf (mm/min)

Kedalaman potong (

depth of cut

): a (mm)

Waktu pemotongan (

cutting time

): tc (min)

Kecepatan penghasilan geram (

rate of metal

(33)

BUBUT (TURNING)

Pada proses membubut (turning), benda kerja

dipegang oleh pencekam yang dipasangkan diujung

poros utama (chuck). Dengan mengatur lengan

pengatur yang terdapat pada sisi muka kepala

diam, putaran poros utama umumnya (n) dapat

dipilih. Harga putaran poros utama umumnya

dibuat bertingkat, dengan aturan yang telah

(34)

FREIS (MILING)

Pahat freis termasuk bermata potong jamak dengan jumlah mata potong sama dengan jumlah gigi freis (z).

Sesuai dengan jenis pahat yang

digunakan, dikenal dua macam cara yaitu yaitu mengefreis datar (slab milling)

dengan sumbu putaran pahat freis

selubung sejajar permukaan benda kerja, dan mengefreis tegak (face milling)

dengan sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus permukaan benda kerja.

Mengefreis datar dibedakan menjadi dua macam, yaitu mengefreis naik (up

(35)

END OF FIRST SESSION

NEXT

(36)

MESIN TURNING & MILING CNC

Perbedaan antara mesin CNC dan mesin bubut

manual adalah bahwa pergerakkan sumbu mesin

CNC dikontrol oleh komputer

Komputer dapat mengendalikan pergerakan

dalam 2 arah turning (X dan Z) atau 3 arah miling

(X,Y,Z) pada satu waktu. Artinya mesin CNC

mampu menggerakkan pahat potong pada

berbagai macam sudut karena terdapat gerakan

sesuai garis lurus dan busur

Mesin CNC tidak perlu hand wheel untuk

(37)

COMPUTER NUMERICAL CONTROL

(CNC)

CNC merupakan sebuah sistem dimana

pahat potong mesin bekerja sesuai dengan

instruksi dari komputer bukan dari operator.

Jauh sebelum penemuan komputer,

kebutuhan akan mesin otomatis telah

muncul. Pada tahun 1725, mesin otomatis

pertama ditemukan. Mesin otomatis ini

(38)

PROGRAM CNC

 Perintah - perintah yang digunakan programmer untuk

berkomunikasi dengan pengendali CNC dan mesin bubut dikenal sebagai kode G dan kode M.

 Programer memakai sistem koordinat untuk menata letak

dan merencanakan program.

 Pada mesin CNC, benda kerja dan pahat potong bergerak

sepanjang pola yang diindikasikan oleh koordinat.

 Program CNC adalah satu kumpulan instruksi yang

mengiformasikan kepada pahat seberapa jauh dan seberapa cepat untuk bergerak, kapan melakukan

penggantian mata pahat dan kapan memutarkan spindle dan kapan sebuah program berakhir.

 Pengendali mesin CNC tidak mengerti tentang bahasa

(39)

FORMAT PROGRAM CNC

Terdapat beraneka ragam format yang

menggambarkan urutan umum dan

pengaturan informasi yang digunakan oleh

pengendali program CNC.

Tipe format yang paling umum digunakan

disebut

Word address format

yang

menggunakan huruf untuk

mengidentifikasikan setiap kata dalam

sebuah ataupun sekumpulan informasi.

(40)

FORMAT PROGRAM CNC …

cont

Dalam Word address format, setiap huruf

memiliki arti khusus dan nilai kombinasi dari

tiap angka berhubungan dengan huruf,

contoh:

N10 G20 G98 N20 M06 T1 N30 M03 S100

N40 G00 X1.5 Z.125 N50 G01 X1.375 F3 N60 G01 Z-2.5

(41)

KODE G

 Instruksi gerak juga disebut sebagai kode G  Huruf G dari kode G diambil dari kata Go.  Beberapa contoh daftar kode G

G00 Rapid traverse ( penempatan )

G01 Linear interpolation ( pemakanan ) G02 Arah putaran jarum jam

G03 Perputaran tidak searah jarum jam G20 Inch data input

(42)
(43)

INDUSTRIAL FREQUENCIES

 The following frequencies are allocated for industrial

process;

 915 MHz,

 2.45 GHz,

 5.8 GHz and

 24.125 GHz

 They are called the Industrial Scientific Medical

frequencies (ISM). Other parts of the spectrum are allocated to telecommunications, TV, Radio, Radio astronomy and Radar. The purpose of the strict

(44)

Scared of Radiation?

Classification Frequency

(Hz) Wavelength (m)

Radio

300.0E+6 1.0E+0

Microwave 300.0E+6 1.0E+0 30.0E+9 10.0E-3

Millimetre wave 30.0E+9 10.0E-3 3.0E+12 100.0E-6 Infra-Red 3.0E+12 100.0E-6 430.0E+12 697.7E-9 Visible 430.0E+12 697.7E-9 750.0E+12 400.0E-9 Ultra-Violet 750.0E+12 400.0E-9

300.0E+15 1.0E-9 Ionising X-Rays 300.0E+15 1.0E-9

(45)

Hazards of

Microwave Radiation

M

ain points

Microwaves are NOT ionising

(Except at very high field strengths when plasma is

formed)

Heating is the main effect

The specific absorption rate (SAR) should be

limited to below 4 W/kg

(46)

Radiation: Ionising v Heating

Microwave

Bad effects: Heat stress (short term)

Worst: cooking and burning

Ionising

Bad effects: cell damage at a molecular

level

(body repair mechanism can deal with low levels)

(47)

CONVENTIONAL &

MICROWAVE HEATING

Exhaust

Heat loss

(48)

Conventional Heating

Good

points

Direct use of fuel (~100% conversion to heat)

Cheap fuel

Bad points

Heat losses (can be minimised using larger heat

exchanger which increases capital cost)

(49)

Microwave Heating

Good points

Direct use of power (~80% conversion to useful

heat)

Time to heat up very short

Bad points

Electricity expensive

More complex

(50)

ABRASIVE WATER JET &

WATER JET

High-Pressure Water Jet Generation System

Water preparation unit

Pumping and accessories

High-pressure plumbing

The cutting head

Nozzle assembly

Motion control system

Bulk abrasive transfer and metering system

(51)
(52)

ADVANTAGES & DISADVANTAGES

Cost effective

Environmentally friendly process

Could easily be integrated to most manufacturing

set-ups.

However, while abrasive water jet technology is

used because of these and other advantages unique

to the cutting process, the persistent presence of

surface irregularities such as striations and

(53)

L

ight

A

mplification by

S

timulated

E

mission of

R

adiation

Lasers come in a great variety of forms,

using many different materials, many different

LASER MANUFACTURING PROCESS

(54)

PROSES LASER

Stimulated emission

Photons of spontaneous emission interact

with atoms in the upper laser level and stimulate

the emission of more photons

Inverted laser medium

(55)

Laser sources used for materials processing

Of the many laser sources discovered

over the years the dominant lasers in

Materials processing:

Carbon dioxide laser

Nd:YAG laser

Diode laser

(56)

Stationary-workpiece CO

2

laser cutting system

CNC based systems

• Accuracy and precision

(57)
(58)

Robotic laser cutting and welding

Robot based systems

• Limited processing envelope

• Flexibility ( 6 axis processing )

• Low cost

• Lower processing speed ( ~ 3

m/min)

(59)

Why laser process materials

Technical benefits

Produce a wide range of effects - wide range of

powers and spot sizes

• Non-contact process

• Flexible process- beam can be easily manipulated

spatially and temporally

Economic benefits

New products and processes of commercial value

Disadvantage

(60)

The interaction of high intensity optical radiation

with materials resulting in a change of state from

solid to liquid and liquid to vapour

Processes influenced by laser and material properties

What is laser materials processing?

(61)

Temperature Profile T (x,y,z,t)

Laser parameters affecting surface temperature

(62)

LASER MICROMACHINING

 Many of products developments were made for bring more

functions into a single product.

 The first generation of mobile phone only perform single

function as a communication device, but then it has been

developed to bring more functions such as radio player, songs player (like MP3 format), camera and even movie recorder.

 Thus the radio, tape, camera and movie recorder electronic

devices will be scaled into a very small size of a mobile phone. Similarly, other electronic application such as sensor is also being developed in smaller and smaller size to gain its faster performance and power consumption reduction.

 Therefore, the machining is not a millimeter size anymore but

requires micro size and tolerance machined components.

 However, electronic application is not the only benefits of

(63)

LASER MICROMACHINING (2)

Minimizing material consumption

Arrays and redundancy

Simplify a system and electronics integration

Increased selectivity and sensitivity

Wider dynamic range

New effects exploitation through the

breakdown of continuum theory in the

microdomain

Improved reproducibility

(64)
(65)

BENEFITS OF

LASER MICROMACHINING

non contact machining

no chemical or gaseous etching since it has

single-stage ‘dry’ processing

2D and 3D geometries features flexibility

high accuracy and precision

relatively high speed

selectively different material machining

ability

(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)

FUNDAMENTAL

(75)

FUSED DEPOSITION

MODELLING [FDM]

Part dibuat dengan cara men-deposit-kan

termoplastik cair yang diekstrusi dari

sebuah nozzle. Material dalam bentuk

filamen, bergerak secara horizontal untuk

setiap cross section di setiap layer

Proses: CAD Model

STL file

Quickslice

software

SML file

FDM RP Machine

Finished part

Material: ABS, Medical grade ABS,

(76)

FUSED DEPOSITION

MODELLING [FDM]….

cont

Kelebihan: sederhana & reliable, tanpa post

processing/finishing, part lebih kuat & tahan

lama dibanding SLA

Kekurangan: Part grainy (wax), permukaan

akhir kurang baik

Mesin, envelope, harga, tahun

FDM 2000, 25x25x25cm,US$70K,1997

Prodigy plus, 20x20x30cm,US$63K,2002

Akurasi 127 µm

(77)

STEREOLITHOGRAPHY [SLA]

Sinar laser melakukan scan dan merubah

sejumlah layer cairan dalam vat menjadi

solid. Part dibentuk layer demi layer,

sampai selesai dari bawah ke atas

Proses: Model CAD, orientasi, pembuatan

support, pembuatan STL file, model slicing,

pembuatan part, operasi lanjutan

(ultrasonic

(78)

STEREOLITHOGRAPHY [SLA]

…cont

Kelebihan: sistem yang well proven,

permukaan akhir paling baik

Kekurangan: bahan baku vat mahal,

perawatan rutin mahal

Mesin, envelope, harga, tahun

SLA-3500,35x35x40cm,US$329K,1997

Viper Si

2

,25x25x25cm,US$179K,2001

Akurasi s/d 50

µm

(79)

LAMINATED OBJECT

MANUFACTURING (LOM)

Obyek dibuat dari lembaran tipis (thin

sheet) plastik/komponen yang dipotong

oleh laser. Sheet terpotong diturunkan,

sheet selanjutnya dipotong menurut

outline. Setiap sheet yang dipotong

direkatkan pada sheet sebelumnya.

Material: kertas, lembaran plastik,

(80)

LAMINATED OBJECT

MANUFACTURING (LOM)

…cont

Kelebihan: material murah, biaya modal

relatif rendah, tanpa perlu support

Kekurangan: material waste agak sulit

dibuang, perlu hand finishing

Mesin,envelope,harga,tahun

LOM-1015

Plus

,375x250x350mm,US$69K,1992

LOM-2030H,815x550x500mm,US$179K,1996

(81)

END OF 2nd SESSION

NEXT

(82)

Referensi

 Kalpakjian, Seroke, Manufacturing Engineering and

Technology, Third Edition, Addison-Wesley Pub Company, 1995

 Amited, B. M., P. F. Ostwald, M. L. Bagenan, Manufacturing

Processes, Seventh Edition, John Wiley and Sons, 1979

 Schey, John A., Introduction to Manufacturing Processes,

Second Edition, Mc Graw Hill Book Co., 1987

 Taufik, Rochim, Teori dan Teknologi Proses Permesinan, Teknik

Mesin - Institut Teknologi Bandung, 1985

 Ostwald, Philip F., Manufacturing Process and System, John

Wiley and Sons, 1997

 C.K, Chua, K.F., Leong, & C.S. Lim, Rapid Prototyping: Principles

& Applications, 2nd edition, 2004 (Computer Aided Learning

Material)

 Masood, S.H, Advanced CAD/CAM Lecture Notes, Swinburne

University of Technology, Melbourne, 2005

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu dari hasil penelitian sebelumnya dan melihat pentinganya Tembaga dan Boron pada tanaman kelapa sawit, penulis tertarik melakukan penelitian Survei dan

Adapun program untuk pengembangan bawang putih di Desa Bonto Lojong Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng yang mengembangkan bibit varietas lumbu hijau berasal dua instansi

Telah kembali ke rumah Bapa di Surga Sdr/Sdri kita terkasih Orang tua Benyamin Ginting (Bp. Angga Ginting) anggota PJJ Bt. Kamis pada hari Kamis tanggal 08 April 2021

Pengujian produk game dakon dilakukan oleh tim pengembang sendiri. Pengujian dilakukan agar perangkat lunak benar-benar berjalan dengan baik.Dari berbagai

a) Pihak berkenaan tidak sepatutnya menolak hadith ini dan hadith-hadith lain hanya disebabkan teksnya yang bertembung dengan logik akal manusia. Percanggahan yang berlaku di

Selama Puncak dua dilakukan penahanan selama 22 menit, selama masa penahanan (holding time) lakukan pembukaan condensat selama 10 detik sebanyak dua kali

• Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal

Dengan kendala yang ada, penulis banyak bertanya kepada supervisor khususnya untuk menyamakan style yang sudah diterapkan, penulis juga berkoordinasi dengan rekan dari tim