• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Asas Keadilan dalam Pengaturan Pengelolaan Pertambangan di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Asas Keadilan dalam Pengaturan Pengelolaan Pertambangan di Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

  i

ASAS KEADILAN DALAM

PENGATURAN PENGELOLAAN

PERTAMBANGAN DI INDONESIA

Tesis

Diajukan Kepada

Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum

Disusun Oleh:

Laurens, SH

NPM: 322010001

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Dalam asas keadilan pengaturan pengelolaan pertambangan di

Indonesia, maka keadilan mencakup antara pihak perusahaan pertambangan

dan rakyat Indonesia yang diwakili oleh Pemerintah Indonesia. Diskusi

mengenai konsep keadilan mau tidak mau harus mengacu kepada pendapat

para tokoh serta konsep keadilan yang memang telah ada di dalam

Undang-Undang. Gagasan keadilan telah menjadi pokok pembicaraan serius sejak

awal munculnya filsafat Yunani. Teori-teori Hukum Alam tetap

mempertahankan keadilan sebagai mahkota hukum. Namun seiring waktu

terjadi perubahan konsep keadilan. Perubahan konsep keadilan dari waktu ke

waktu lebih banyak terjadi pada dataran operasional, sedangkan sifatnya

selalu statis dan politis.

Di indonesia sendiri, konsep keadilan sebenarnya telah diusung oleh

para pendiri negara Indonesia, seperti misalnya Soekarno dan Mohammad

Hatta. Para founding fathers menamakannya sebagai keadilan sosial.

Keadilan sosial ini tidak sama dengan nilai-nilai keadilan yang diimpikan

dalam falsafah kehidupan yang biasa dikembangkan oleh para filsuf. Namun,

ujung dari pemikiran dan impian-impian tentang keadilan itu adalah keadilan

(5)

iv kolektif dalam masyarakat. Artinya, ujung dari semua berbagai ide tentang

keadilan di atas adalah keadilan sosial yang nyata.

Dalam konteks negara Indonesia, keadilan sosial bagi jaminan akses

pertambangan bagi seluruh rakyat sangat disadari oleh para founding fathers

di negeri ini. Hal ini terlihat dalam Pasal 33 ayat (3) UUD NKRI Tahun 1945

yang berbunyi “bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat”. Oleh sebab itu semua produk peraturan mengenai pertambangan

harus didasarkan pada Pasal 33 ayat UUD NKRI Tahun 1945 yang

merupakan payung hukum dari konsep keadilan dalam pengelolaan

Pertambangan.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini dapat selesai karena bantuan dari

kedua pembimbing penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada Bapak Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH., Msi yang telah mengkoreksi

setiap isi dan memberikan masukan-masukan yang berarti. Demikian pula

kepada Bapak Krishna Djaya Darumurti, SH., MH yang telah bersedia untuk

melakukan diskusi-diskusi, koreksi dan mempertajam tulisan penulis. Terima

juga penulis sampaikan kepada Dr. Tri Budiyono, SH., M.Hum selaku

Kepala Program Studi MIH UKSW yang selalu memberi dorongan untuk

(6)

v Terima kasih kepada Bapak Marthinus Asmuruf, SH., M.Si, Ibu

Helen Y Ronsumbre, S.Pd, selaku atasan penulis yang telah memberi

persetujuan untuk melanjutkan ke jenjang S2. Saudara Richard Suebu, ST.,

M.Si, selaku teman dan rekan kerja yang banyak membantu Penulis dalam

mengakomodasi penulis dalam program pegawai tugas belajar pada

Pemerintah Daerah Kota Jayapura. Kepada Agustinus Lensru, SH yang

merupakan teman diskusi penulis. Teman teman kuliah PPS MIH angkatan

2010 Ade Luis Lapailaka, Edward Nicodemus Lontah, Decky Wospakrik,

Arie Purnomosidi, Edwin P Tampake, Mariske M. Tampi, Jaime Xavier.

Kepada Kakak Alfred Lehurliana yang selalu menemani penulis dalam studi

S1 dan S2 di Salatiga dari Tahun 1998 sampai dengan saat ini.

Kepada Istriku Phile Thetrince Rimai Riana Bonay, S.Psi yang selalu

berjalan bersama penulis untuk selalu optimis dalam menyelesaikan studi.

Anak-anakku Philansia Rinjani Koibur, Yeremia Paskalino Koibur, dan Kris

Tri Timotius Satya Koibur, yang selalu menyinari dan menyemangati dalam

setiap perjalanan, kepada Istriku tercinta dan ketiga anakku kupersembahkan

apa yang kubuat semua dalam studi ini sebagai bukti kasih sayang dan cinta

dariku sebagai seorang Bapak dan Suami. Kepada Kedua Orang Tuaku dan

Bapak dan Ibu Mertuaku di Jayapura.

Penulis juga menyadari, masih banyak pihak yang ikut berperan serta

(7)

vi penulis menyampaikan terima kasih dan penulis yakin Tuhan Yesus Kristus

yang mempunyai Hikmat dan Pengetahuan akan selalu memberikan Berkat

dan Karunia. Semoga thesis yang saya tulis ini berguna bagi orang lain.

Salatiga, Juni 2012

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... vii

Daftar Gambar Dan Tabel ... ix

Abstraksi ... x

Bab I Pendahuluan ... 1

A Latar Belakang Masalah ... 1

B Rumusan Masalah ... 10

C Tujuan Penelitian ... 10

D Manfaat Penelitian ... 11

E Landasan Teori... 11

F Metode Penelitian ... 25

G Sistematika Penulisan ... 29

Bab II Konsep Keadilan Atas Penguasaan dan Penggunaan Kekayaan Alam ... 31

A Konsep keadilan ... 33

1. Pandangan Tradisional ... 34

(9)

viii

3. Pandangan Tokoh Bangsa ... 51

B Fungsi Pemerintah Sebagai Pewujud Keadilan Sosial... 58

C Asas Keadilan Dalam Materi Muatan Peraturan Perundang-Undangan 69 D Makna Keadilan Dalam Penguasaan dan Penggunaan Kekayaan Alam Menurut Pasal 33 UUD 1945 ... 74

Bab III Keadilan di Dalam Peraturan Pengelolaan Pertambangan di Indonesia... 87

A Sejarah Pengaturan Pertambangan di Indonesia ... 88

B Asas Keadilan Dalam Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan Pertambangan ... 96

1. PERPU 37 Tahun 1960 Tentang Pertambangan ... 96

2. UU Nomor 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan ... 109

3. UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara ... 126

C Asas Keadilan di Dalam Peraturan Pelaksana Pertambangan ... 148

1. UU Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Papua ... 148

Bab IV Penutup ... 167

A Kesimpulan ... 167

B Saran ... 175

Daftar Pustaka ... 178

(10)

ix

Daftar Gambar dan Tabel

Gambar. 1 Hirarki Penanaman Modal Dalam Keterlibatan Perekonomian Di

Indonesia ... 77

Tabel. 1 Panca Fungsi Negara Dalam Menguasai Sumberdaya Alam ... 86

Tabel. 2 Pemaknaan Keadilan Dalam UU Terkait Pertambangan Mineral

(11)

x

ABSTRAKSI

Konsepsi keadilan mengenai penguasaan dan penggunaan kekayaan alam yang terkandung dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah keadilan sosial. Landasan konstitusional konsepsi keadilan dalam pengelolaan pertambangan adalah Pasal 33 UUD 1945. Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan: “bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Dalam Pasal 33 UUD 1945 konsepsi “dikuasai olehNegara” ini, merupakan kreasi dan kecerdikan intelektual dari para pendiri Negara kita tersebut, karena bila dirumuskan dengan kata “dikuasai oleh Pemerintah”, maka rumusan tersebut akan bermakna dapat dikuasai baik oleh Pemerintah Pusat maupun oleh Pemerintah Daerah. Sesuai konsep Hukum Administrasi Negara, bahwa Pemerintah dapat berarti Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Jadi bila dirumuskan dengan kata dikuasai oleh Pemerintah, maka amanat untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dapat menjadi hanya sebatas kemakmuran rakyat setempat tempat terdapatnya bahan galian dimaksud.

Selanjutnya dalam Pasal 33 UUD 1945, dirumuskan oleh founding

father bahwa: ...”dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”.

Pemanfaatan bahan galian, tujuannya hanya satu yaitu: untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat seluruh Indonesia. Bila yang dimaksudkan tujuannya untuk lebih menekankan pada rakyat setempat (tempat terdapatnya bahan galian tersebut), maka tentunya akan dirumuskan dengan kata ‘kemakmuran masyarakat’ dan bukan ‘kemakmuran rakyat’. Dari hal tersebut, jelas bahwa

founding father Negara Indonesia menghendaki bahwa cabang-cabang

produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia—bukan hanya masyarakat setempat.

Dalam materi muatan peraturan perundang-undangan pertambangan, hanya ketentuan dalam Perpu 37 Tahun 1960 yang mendekati prinsip keadilan sosial dalam penguasaan dan penggunaan pertambangan berdasarkan UUD 1945 yaitu Pasal 33 UUD 1945. UU Nomor 11 Tahun 1967 hanya menekankan kepada keadilan distributif. Sedangkan UU No 4 Tahun 2009 dan peraturan pelaksana pertambangan yaitu UU No. 21 Tahun 2001 lebih menekankan kepada keadilan distributif dan komunitatif.

Gambar

Tabel. 2 Pemaknaan Keadilan Dalam UU Terkait Pertambangan Mineral Dan Batubara  ...................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan gulma krokot pada awal pertumbuhan hingga panen dapat menekan jumlah umbi pada tanaman bawang merah karena pertumbuhan gulma krokot sangat kompetitif

Kebiasaan konsumsi kopi selama ini masih dianggap sebagai salah satu faktor yang berkaitan dengan terjadinya penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi, tetapi banyak

Dalam Wijana (1996) dinyatakan bahwa dalam komunikasi diperlukan berbagai cara untuk mewujudkan suatu pembicaraan dapat berjalan dengan baik. Permintaan sopan merupakan

Kulit bangunan dalam hal ini dinding merupakan elemen yang sangat berpengaruh pada kenyamanan termal, karena merupakan bagian yang secara langsung berhubungan dengan iklim

Pemberian beberapa konsentrasi ekstrak daun paitan pada tanaman kedelai berpengaruh nyata terhadap rerata waktu awal kematian, LT50 dan mortalitas kutu daun Aphis

Sel Myeloma dipilih sebagai objek uji karena berdasarkan beberapa penelitian yang sudah ada, hingga saat ini belum pernah dilakukan uji sitotoksik dan kinetika proliferasi

Metode K-Means diharapkan mampu mengelompokkan pendataan obat bulanan yang dapat dijadikan sebagai acuan perencanaan persediaan obat pada tahun berikutnya, selain

Selanjutnya, entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana bagian Kelompok Usaha atas laba dan rugi setelah akuisisi dan penghasilan komprehensif lain