• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESAN DAKWAH MAJALAH DIGITAL AL-FALAH RUBRIK KAJIAN BEDAH HADITS EDISI 317 - 319 : ANALISIS WACANA VAN DIJK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PESAN DAKWAH MAJALAH DIGITAL AL-FALAH RUBRIK KAJIAN BEDAH HADITS EDISI 317 - 319 : ANALISIS WACANA VAN DIJK."

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

PESAN DAKWAH MAJALAH DIGITAL AL-FALAH

RUBRIK KAJIAN BEDAH HADITS EDISI 317 - 319

( Analisis Wacana Van Dijk )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam

Dalam Bidang Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam

Oleh : ASMAWI B01209012

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : ASMAWI

NIM : B01209012

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Jurusan : Komunikasi

Program Studi : Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

Judul Skripsi : PESAN DAKWAH MAJALAH DIGITAL AL-FALAH

RUBRIK KAJIAN BEDAH HADITS EDISI 317 ± 139

Surabaya, 26 Agustus 2015 Pembimbing

(3)

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi oleh Asmawi ini telah dipertahankan

di depan tim penguji Skripsi

Surabaya, 26 Agustus 2015 Mengesahkan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dekan,

Dr. Hj. Rr. Suhartini, M.Si NIP. 195801131982032001

Penguji I,

Lukman Hakim, S.Ag. M.Si., MA NIP. 197308212005011004

Penguji II,

H. Fahrur Razi, S.Ag., M.H.I NIP. 196906122006041018

Penguji III,

M. Anis Bachtiar, M.Fil.I NIP. 196912192009011002

Penguji IV,

(4)

PERNYATAAN

PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN SKRIPSI

Bismilahirrahmanirrahim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : ASMAWI

NIM : B01209012

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Program Studi : Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

Alamat : Desa Kertagena Tengah Kec. Kadur Kab. Pamekasan Madura

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Skripsi ini tidak pernah dikumpulkan kepada lembaha pendidikan tinggi

manapun untuk mendapatkan gelar akademik apapun.

2. Skripsi ini adalah benar-benar hasil karya saya secara mandiri dan bukan

merupakan hasil plagiasi atas karya orang lain.

3. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini sebagai

hasil plagiasi, saya akan bersedia menanggung segala konsekuensinya, sesuai hukum yang berlaku.

Surabaya, 26 Agustus 2015 Yang Menyatakan,

(5)

ABSTRAK

Asmawi (B01209012), 2014. Pesan Dakwah Majalah Digital Al-Falah Rubrik Kajian Bedah Hadits Edisi 317 – 319, (Analisis Wacana Van Dijk). Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Kata kunci: Pesan Dakwah, Majalah Digital, Analisis Wacana

Fokus persoalan penelitian ini adalah bagaimana makna pesan dakwah yang terdapat dalam Rubrik Kajian Bedah Hadits Majalah Digital Al-Falah Edisi 317 – 319 dan untuk mengetahui representasi pesan dakwah yang dibentuk dalam tulisan tersebut dalam analisis wacana Van Dijk. Analisis Wacana Rubrik Kajian Bedah Hadits Majalah Digital Al-Falah Edisi 317 – 319?

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif berdasarkan teori analisis wacana perspektif Van Dijk dengan melihat sebuah teks wacana terdiri dari enam struktur, yakni Tematik, Skematik, Semantik, Sintaksis, Stilistik dan Retoris. Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif non kancah. Kemudian teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik dokumentasi dan observasi. Data kemudian dianalisis menggunakan metode analisis wacana perspektif Van Dijk. Model ini menekankan pada aspek bahasa yang digunakan oleh media yang menggunakan 3 Struktur: struktur mikro, struktur makro dan super struktur.

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Rubrik Kajian Bedah Hadits dengan tema Allah hanya menerima yang baik, Qurban dan Inti Haji adalah Wukuf di Arafah mengandung tentang masalah keimanan (aqidah), keislaman (syari‟at), dan budi pekerti (akhlaqul karimah). Dari penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa dalam hadits Nabi SAW yang terkait dengan tema di atas adalah memberikan beberapa pelajaran diantaranya amar ma‟ruf nahi munkar, keikhlasan serta kepedulian terhadap sesama dan pemahaman yang terkait dengan syari‟at Islam.

Namun, banyak hal yang dapat kita peroleh dari Hadits Nabi SAW yang paling utama adalah sebagai pedoman hidup dalam menghadapi berbagai persoalan di kehidupan ini.

(6)

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 60

BAB III METODE PENELITIAN ... 61

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 61

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 62

2. Unit Analisis ... 62

3. Jenis dan sumber data ... 63

4. Tahap-tahap Penelitian ... 64

5. Teknik Pengumpulan Data ... 66

(7)

7. Teknik Keabsahan Data ... 69

8. Validasi Data ... 70

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 72

A. Deskripsi Objek Penelitian ... 72

B. Penyajian Data ... 78

C. Analisis Data ... 86

D. Analisis Struktur Wacana ... 114

E. Interpretasi Teoritik ... 127

BAB V PENUTUP ... 136

A. Kesimpulan ... 136

B. Saran ... 138

(8)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 : Elemen-elemen struktur wacana Teun A. Van Dijk

2. Tabel 2 : Model Analisis Wacana Van Dijk

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada perkembangan zaman saat ini pesan dakwah banyak menyebar di

kalangan masyarakat, tapi banyak masyarakat yang masih minim tentang

ilmu agama Islam. Berdakwah merupakan merupakan sebuah tugas umat

Islam yang tidak habis dibicarakan, karena dakwah menentukan

perkembangan dan pertumbuhan Islam. Berkembangnya suatu ideologi atau

ajaran bukan bukan semata-mata tergantung pada benar atau tidaknya ajaran

itu. Dalam hal ini A. Dahlan berpendapat, bahwa Allah menjamin agama

Islam tidak mungkin terhapus di permukaan bumi, namun Allah tidak

menjamin Islam lenyap dari bumi Indonesia.3

Dakwah merupakan sebuah risalah universal, dakwah kepada manusia

secara keseluruhan dan sebagai rahmat bagi setiap hamba Allah, Arab

maupun non Arab, setiap negeri Allah Barat maupun Timur dan semua warna

kulit.4

Dakwah dengan perbuatan lebih menekankan pada kegiatan aksi

misalnya bakti sosial dan pelaksanaan program kerja di masyarakat.

Sedangkan dakwah dengan metode tulisan diantaranya dengan menerbitkan

majalah, buku, koran, bulletin dan lain sebagainya. Dakwah bil qolam

merupakan salah satu metode dakwah yang harus diketahui oleh da`i di

3

Hasan Bisri, Filsafat Dakwah, Dakwah digital Press 2010, hal 43 4

(10)

2

zaman sekarang ini, agar dakwah yang disampaikan bisa dinikmati

oleh semua kalangan masyarakat.

Pada dasarnya dakwah merupakan tugas pokok para Rosul mereka

diutus untuk berdakwah kepada kaumnya agar mereka beriman kepada Allah

dan beribadah kepada-Nya seperti yang digariskan dalam syari‟at yang

dibawanya.5 Kemudian setelah Rosul tiada maka berdakwah menjadi

tanggung jawab setiap ummatnya, sebagaimana Firman Allah dalam

Al-Quran surat Al-Imran:104.

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.6

Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Seorang da`i

sudah tentu memiliki tujuan yang hendak dicapai dalam dakwahnya, agar

mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam dakwahnya, da`i harus

mengorganisasi komponen-komponen dakwah secara baik dan tepat.7

Dakwah bil qolam mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan

dengan dakwah bil lisan, dengan tulisan, surat kabar, majalah dan media

cetak lainya pesan-pesan dakwah yang disampaikan dapat dikaji ulang dan

dipelajari serta disimpan untuk dibaca kembali setiap saat.8

5

Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah dalam membentuk Da`i dan khatip profesional, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal 9.

6

Departemen Agama RI, Al-Quran & Terjemah,(Bandung: CV Diponegoro, 2005), hal 50. 7

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), hal 114. 8

(11)

3

Majalah merupakan salah satu jenis media cetak yang bisa

dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan dakwah. Majalah sebagai media

dakwah lebih efektif dan efisien untuk mengisi wacana religi keseharian,

demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara

khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja objek dakwah dapat

menikmati sajian dakwah bil qolam.9

Dalam dakwah bil qolam diperlukan kepandaian da`i khususnya

dalam hal menulis. Penyampaian dakwah mengunakan media cetak, da`i

harus menyadari bahwa dakwah mengunakan media cetak ini tidak sama

dengan dakwah di mimbar (bil lisan), dakwah mengunakan tulisan (bil

qalam) da`i harus mampu mengemas pesan dakwah sesingkat dan sejelas

mungkin agar mudah dipahami pembaca.

Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola berdakwah bil

qalam (dakwah melalui tulisan) baik menerbitkan kitab-kitab, novel, buku,

majalah, online, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah

sangat penting dan efektif. Kelebihan dari dakwah bil qalam yakni pesan

dakwahnya tetap dapat tersampaikan meskipun da‟inya sudah tidak ada, atau

penulisnya sudah wafat.

Inti dari dakwah bil qalam adalah menulis, menulis laksana

mendayung, berlayar dengan pikiran yang dengannya penulis akan

menemukan tantangan, pengalaman dan kepuasan. Dengan menulis juga

9

(12)

4

sebagai salah satu metode dakwah yang efektif dan relevan hingga

sekarang.10

Media cetak juga sebagai salah satu media dakwah yang efektif untuk

berdakwah bil qalam, namun pada zaman sekarang ini dakwah bil qalam

tidak hanya dilakukan di media cetak saja melainkan juga di dunia maya

(internet) seperti yang dikemas dalam blog, website dan artikel-artikel lain

yang bisa di akses lewat internet. Dan buku-buku yang mengandung sisi

pesan dakwah juga bisa di posting di internet dan bisa dibaca oleh jutaan

umat. Meskipun internet merupakan barang baru namun internet secara

langsung berperan dalam menciptakan dunia yang mengglobal.11

Fenomena baru abad ini menunjukkan maraknya dakwah digital yang

berkembang seiring perkembangan teknologi informasi di dunia internet.

Pada zaman digital ini “konektivitas” memiliki makna lebih luas daripada

sekedar memberi tempat bagi dua orang atau lebih saling berhubungan.

Internet memberi ruang universal baru untuk saling berbagi informasi,

berkolaborasi, dan berinteraksi.

Penggunaan jaringan Internet adalah sebuah terobosan bagi efisiensi

dan efektifitas dakwah, karena hal ini berhubungan erat dengan transformasi

pemikiran, terutama di kalangan educated middle class sebagai elemen

strategis dari unsur pengubah masyarakat. Selaku penggerak bagi perjalanan

masyarakat, kalangan ini selalu mencari tatanan terbaik yang akan

meningkatkan kualitas masyarakat di masa depan.

10

Asep Saeful Muhtadi, Merakit Tradisi Menulis, (Bandung: Mujahid Press, 2004), hal.10 11

(13)

5

Faktanya pula mereka adalah kalangan yang paling intens berinteraksi

dengan dunia siber (Internet) dan jumlahnya terus meningkat secara

eksponensial. Komunitas siber menstimulir seseorang untuk menjadi lebih

sensitif dengan berbagai hal yang terjadi di seluruh pelosok negeri. Hal ini

dapat diakses melalui berbagai fasilitas Internet seperti mailing list, halaman

web/situs, blog dan lain-lain yang semakin hari semakin meningkat

jumlahnya.

Banyak website yang menyediakan informasi untuk referensi kaum

muslimin. Melalui saluran ini peselancar internet bisa menemukan berbagai

ilmu, kitab-kitab Islam, berita-berita dalam dan luar negeri yang bervisi

Islam.

Demikian pula kegiatan pembelajaran tentang keislaman dapat

ditemui di media ini. Salah satu contoh situs bernuansakan Islam yang dapat

ditemui adalah : Cyber Dakwah, My Quran, Wisata Hati Blogs, Hanan‟s

Blogs, Ngaji salaf, Arsip Moslem, Aldakwah.org, Media Islam, Komunitas

Tarbiyah London, Media Muslim Community Forum, Tarbiyah.com,

Dakwatuna.com, Era muslim, forumislam.tk, Islammuda.com, Al-ikhwan.net,

Islamic Space Online, pks-anz.org, Moslem community WebBlogs, Ydsf.org

dan lainnya.

Melalui situs-situs tersebut, materi keislaman dan dakwah bisa

disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat

murah. Informasi yang disebarkan lewat internet, dapat menjangkau siapa

(14)

6

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya dalam teknologi informasi, maka salah satu tantangan para da‟i

adalah berdakwah melalui multi media. Salah satu media yang sangat cepat

perkembangannya dan mendunia adalah internet. Kemajuan teknologi

informasi berupa internet sangat patut menjadi perhatian umat Islam saat.

Internet telah menjadi sebuah perpustakaan raksasa yang di dalamnya

terdapat jutaan artikel, buku, jurnal, kliping berita, foto dan lain-lain dalam

bentuk media elektronik. Orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut

kapan saja dan dari mana saja. Bagi yang suka berbelanja, internet

merupakan sebuah shopping centre terbesar di dunia. Dengan panduan mesin

pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang

mudah atas bermacam informasi.

Dengan realitas tersebut, internet sebenarnya memberikan peluang

sangat baik kepada pendakwah untuk ber-amar ma‟ruf nahi munkar. Hal

inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian media cetak untuk memberikan

kemudahan bagi pembacanya dengan menerbitkan versi online yang dapat

diakses melalui situs maupun blog-nya. Disamping itu juga dapat menekan

ongkos cetak yang akhir-akhir ini harga kertas dan bahan-bahan cetak lainnya

tambah mahal.

Majalah Digital Al-Falah yang diterbitkan oleh Yayasan Dana Sosial

Al-Falah (YDSF) merupakan salah satu contoh dalam meningkatkan kualitas

berdakwah. Hal itu tidak terlepas dari semakin meningkatnya kemampuan

(15)

7

mendorong YDSF untuk memposting majalahnya dalam bentuk majalah

digital.

YDSF sendiri tidak hanya terfokus dalam pendayagunaan dana sosial

saja akan tetapi YDSF juga turut andil dalam mengembangkan dakwah

Islamiyah melalui dakwah bil qolam, hal tersebut dibuktikan dengan

menerbitkan Majalah Falah dan yang terbaru adalah Majalah Digital

Al-Falah yang posting melalui websitenya di www.ysdf.org.

Secara singkat Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF) didirikan pada 1

Maret 1987, Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF) telah dirasakan

manfaatnya di lebih dari 25 propinsi di Indonesia. Paradigma prestasi YDSF

sebagai lembaga pendayagunaan dana yang amanah dan profesional,

menjadikannya sebagai lembaga pengelola zakat, infaq, dan sedekah (ZIS)

terpercaya di Indonesia.

Lebih dari 200.000 donatur dengan berbagai potensi, kompetensi,

fasilitas, dan otoritas dari kalangan birokrasi, profesional, swasta, dan

masyarakat umum telah terajut bersama YDSF membentuk komunitas peduli

dhuafa. Mereka, dengan segala kemampuan terbaiknya, telah memberikan

kontribusi, cinta, dan kepedulian dalam membangun negeri ini.

YDSF yang dikukuhkan menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional oleh

Menteri Agama Republik Indonesia dengan SK No.523 tanggal 10 Desember

2001 menjadi entitas yang menaruh perhatian mendalam pada kemanusiaan

yang universal. Melalui Divisi Penyaluran YDSF semakin meneguhkan

(16)

8

Lembaga yang memiliki visi “YDSF Surabaya sebagai lembaga sosial

yang benar-benar amanah serta mampu berperan serta secara aktif dalam

mengangkat derajat dan martabat umat Islam, khususnya di Jawa Timur.”

Dengan misi “Mengumpulkan dana masyarakat/ummat baik dalam

bentuk zakat, infaq, shadaqah, maupun lainnya dan menyalurkannya dengan

amanah, serta secara efektif dan efisien untuk kegiatan-kegiatan diantaranya :

1. Meningkatkan kualitas sekolah-sekolah Islam;

2. Menyantuni dan memberdayakan anak yatim, miskin, dan terlantar;

3. Memberdayakan operasional dan fisik masjid, serta memakmurkannnya;

4. Membantu usaha-usaha dakwah dengan memperkuat peranan para dai,

khususnya yang berada di daerah pedesaan/terpencil;

5. Memberikan bantuan kemanusiaan bagi anggota masyarakat yang

mengalami musibah.

Majalah Digital Al-Falah yang posting setiap bulan memiliki content

isi, didominasi oleh rubrikasi-rubrikasi atau kolom yang bernuansakan Islami

dan penjelasan berbagai layanan yang dikelola oleh YDSF diantaranya :

Selasar, Info LD, Zakat, Tebar Rahmat, Muallaf, Mutiara Islam, Ruang

Utama, Kolom, Kilas Buku, Konsultasi Agama, Konsultasi Kesehatan,

Konsultasi Parenting, Konsultasi Psikologi, Konsultasi Ekonomi Syari‟ah,

Kajian Bedah Hadits, YDSF Terkini, Iklan Baris, Islamuna, Doa, Adocil,

Tasyakur & Ta‟ziyah, Performa, Uswah, Jejak, Cita Rasa dan Pojok.

Adapun rubrik yang dijadikan sumber penelitian ini adalah Rubrik

(17)

9

dakwah dalam rubrik Kajian Bedah Hadits pada majalah digital Al-Falah ini

termasuk dalam bentuk dakwah bil qolam.

Dalam penelitian ini, peneliti lebih terfokus untuk mengetahui Pesan

Dakwah Majalah digital Al-Falah. Maka dengan menggunakan Teori Teun A.

Van Dijk untuk mengetahui bagaimana analisis wacana makna pesan dakwah

dalam bentuk tulisan yang ada pada rubrik kajian bedah hadits.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk memperoleh gambaran yang

lebih jelas tentang permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian adalah

Bagaimana makna pesan dakwah dalam Rubrik Kajian Bedah Hadits

Majalah Digital Al-Falah Edisi ke – 317, 318, 319 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: “Mengetahui makna pesan

dakwah Rubrik Kajian Bedah Hadits Majalah Digital Al-Falah edisi 317-319

(18)

10

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritik

a. Mampu mendeskripsikan serta mengeksplorasi pesan dakwah melalui

media cetak / media digital.

b. Menambah wawasan tentang bagaimana sebuah media mengkontruksi

suatu berita atau pengetahuan dan menyampaikan pesan dakwah

melalui media cetak konvensional atupun online.

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu informasi

konsumtif dalam dakwah melalui media cetak konvensional atupun

online.

b. Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program S1 pada

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang telah

(19)

11

E. Definisi Konseptual

Pada definisi konseptual ini, peneliti menjelaskan tentang makna

konsep yang ada dalam judul penelitian ini, yang nantinya akan dijadikan

sebagai landasan pada pembahasan selanjutnya. Pemilihan konsep yang tepat

memang mempunyai perspektif yang baik untuk mencapai kesuksesan

penelitian harus bisa menentukan batasan ruang lingkup permasalahan yang

diteliti, maka disini dapat dijelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam

judul antara lain :

1) Pesan Dakwah

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada

komunikan, dakwah berasal dari bahasa Arab yang artinya panggilan,

ajakan dan seruan. Dakwah menurut hamzah Ya‟qub dalam bukunya

publik Islam memberikan pengertian Islam adalah mengajak umat manusia

dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan

rasulnya.12

Jadi, definisi pesan dakwah adalah sesuatu yang disampaikan

komunikator kepada komunikan yang berisi tentang Amar Ma‟ruf Nahi

Mungkar, yakni menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada yang

mungkar).

Sesuatu yang disampaikan bukan hanya melalui ucapan saja, akan

tetapi dapat juga berupa tulisan dan lain sebagainya yang berisikan amar

ma‟ruf nahi mungkar. Semua itu sudah termasuk dalam pesan dakwah.13

12

Asmuni syukir, dasar-dasar strategi dakwah Islam (Surabaya: Al-ikhlas,1983) hal 19 13

(20)

12

Yang dimaksud pesan dakwah dalam penelitian ini adalah pesan dalam

bentuk tulisan yang terdapat pada rubrik Kajian Bedah Hadits.

2) Majalah Digital

Majalah Digital adalah majalah yang melalui digitalisasi melalui

Online sehingga menjadi majalah digital. berfungsi sebagai sarana

informasi dan menjadikannya sebagai media komunikasi yang dapat

diakses melalui internet.

Majalah digital adalah suatu media kemajuan teknologi dalam

bidang komunikasi dan informasi. Keunggulan majalah digital bagi para

konsumen baca yang benar-benar membutuhkan informasi yang tepat,

tajam dan aktual.

Jika dulu hanya bisa membaca majalah pada umumnya dengan

bahan baku kertas, sekarang majalah telah mengalami kemajuan dengan

adanya proses digitalisasi majalah cetak kedalam bentuk majalah digital

atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Online Magazine. kini

masyarakat penikmat berita termasuk dapat membaca segala jenis majalah

sebagai media informasi dengan lebih mudah dan praktis.

a. Keunggulan majalah digital

1. Dapat dibawa kemana-mana.

2. Harganya dapat dijangkau semua kalangan.

3. Dapat di baca berkali-kali dengan cara menyimpan file atau

browsing langsung ke websitenya.

(21)

13

1. Masyarakat awam belum tentu paham tentang media digital.

2. Butuh koneksi internet bila di tempat-tempat tertentu.14

3. Butuh alat elektronik yang memadai seperti gadget, smartphone

canggih, laptop / komputer.

F. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan sistematika, nantinya akan berisi tentang alur

penambahan yang akan terdapat dalam bab pendahuluan sampai bab penutup.

Adapun sistematika dalam pembahasan dalam penelitian ini meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini merupakan bab awal

yang berisikan latar belakang masalah yakni fenomena media dakwah digital yang

mendasari penelitian ini. Adapun rumusan masalah merupakan akar masalah yang

jawabannya akan ditemukan setelah melakukan penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, definisi konseptual, dan sistematika pembahasan.

BAB II KERANGKA TEORITIK. Pada bab ini berisikan tentang kajian

pustaka yang membahas tentang teori kepustakaan yang terkait dengan Pesan

Dakwah Majalah Digital Al-Falah, kajian teoritik yakni pembahasan kajian teori

baik secara substantif atau wacana. Serta penelitian terdahulu yang relevan

sebagai rujukan dan perbandingan terhadap penelitian yang dilakukan sekarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Merupakan Bab yang menjelaskan

metode penelitian meliputi : pendekatan dan jenis penelitian, unit analisis, jenis

14

(22)

14

dan sumber data, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis

data.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab penyajian dan

analisis data ini menjelaskan tentang setting penelitian yaitu analisis wacana pesan

dakwah yang terkandung dalam Rubrik Kajian Bedah Hadits Majalah Digital

Al-Falah Edisi 317, 318, 319. Dan pada bab IV inilah yang nantinya akan menjawab

rumusan masalah dalam penelitian ini.

BAB V PENUTUP. Dan bab penutup merupakan bab terakhir dalam

(23)

BAB II

KERANGKA TEORETIK

A. Kajian Pustaka

1. Pesan Dakwah

a. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan dakwah adalah semua ajaran Islam yang harus

disampaikan kepada ummat Manusia. Ajaran Islam mengandung

pengertian yang sangat luas, Secara bahasa Islâm berarti inqiyâd

(patuh), Islâm dari syarî„ah berarti menunjukkan ketundukkan dan

prilaku syariah serta senantiasa melakukan apa yang dibawa oleh Nabi

SAW, sehingga dengan keislaman itu darahnya dijaga dan hal-hal yang

dibenci dihindari.15

1. Jenis Pesan Dakwah

Dakwah yang dilakukan oleh para pendakwah tidak akan

pernah terlepas dari pesan dakwah. Karena pesan dakwah memainkan

peranan yang sangat penting dalam upaya menciptakan perubahan

yang berarti pada mitra dakwah. Pesan dakwah dapat meliputi apa saja,

baik ekonomi, sosial, politik, keagamaan, budaya maupun berbagai

sektor kehidupan lainnya yang mewarnai kehidupan masyarakat. Akan

tetapi, secara mendasar pesan dakwah berisi tentang amar ma‟ruf

15

(24)

16

(menganjurkan dan mengajak kepada kebaikan) dan nahi

munkar (mencegah dari perbuatan yang dilarang oleh agama).

Abu Zahrah, merumuskan pesan yang terpenting dalam proses

dakwah menjadi lima bagian, yaitu: pertama, tentang akidah Islamiah,

yaitu akidah wahdaniyah (mengesakan Allah). Kedua, tentang

keimanan (percaya) kepada al-Qur‟an, bahwa al-Qur‟an itu diturunkan

dari Allah dan dapat melumpuhkan bangsa Arab untuk membuat yang

serupa. Ketiga, pesan yang mengajarkan tentang perjalanan hidup Nabi

Muhammad SAW. Keempat, pemahaman yang memberikan keyakinan

kepada manusia bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan suri

tauladan yang baik dan berakhlak mulia. Dan kelima, pesan yang

menjelaskan tentang tujuan Islam bagi individu dan masyarakat

dengan prinsip menghormati manusia, keadilan hukum diantara

manusia, keadilan dalam masyarakat dan bernegara, persamaan dan

kemerdekaan, gotong royong dalam kebaikan dan takwa, serta

melarang gotong royong dalam berbuat dosa.16

Secara lebih spesifik, Asmuni Syukir, berpendapat bahwa

pesan dakwah meliputi tiga hal pokok, yakni masalah aqidah,

syar‟iyah, dan budi pekerti (akhlaqul karimah).17

Sedangkan secara garis besar, pesan dakwah mencakup seluruh

ajaran Islam secara kaffah (keseluruhan), tidak sepenggal-penggal atau

16

Abu Zahrah, Dakwah Islamiah, Terjemahan oleh Ahmad Subandi dan Ahmad Sumpeno (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hal. 159-161

17

(25)

17

sepotong-potong. Tetapi meskipun demikian, pesan dakwah yang

hendak disampaikan kepada mitra dakwah, mesti disesuaikan dengan

kemampuan dan kondisi riil mitra dakwah yang bersangkutan, artinya

sesuai dengan pola pikir, keperluan, dan permintaannya.18 Sehingga

pesan dakwah yang akan disampaikan dapat lebih mengena dan tidak

menyebabkan pemahaman yang bisa bagi mitra dakwah yang

bersangkutan.

Pada hakikatnya, kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para

pendakwah bertujuan untuk menyampaikan risalah Illahi dengan cara

lemah lembut (persuasif) dan tanpa adanya paksaan sedikit pun. Maka

secara otomatis pesan dakwah yang hendak disampaikan oleh para

pendakwah pun mesti merujuk pada kalam (ketentuan) Illahi pula,

yakni dalam agama Islam berupa ketetapan dan ketentuan Allah SWT

yang berupa kitab suci al-Qur‟an dan manifestasi secara riil dari kitab

suci al-Qur‟an yang diimplementasikan oleh rasulullah Muhammad

SAW yang dinamakan al-Hadits/as-Sunnah serta hasil ijtihad para

ulama yang menggunakan akal mereka untuk menentukan hukum dan

ketentuan baru dengan cara melakukan analogi (penyamaan) maupun

penjelasan secara lebih rinci dari sumber hukum ajaran Islam yang

pokok (al-Qur‟an dan hadits) yang disesuaikan dengan kondisi riil

yang berisi tentang berbagai problematika dan dinamika hidup yang

senantiasa dihadapi oleh manusia dari zaman ke zaman yang belum

18

(26)

18

dijelaskan secara spesifik dan sistemik di dalam al-Qur‟an maupun al

-Hadits.19

Sementara itu, Moh. Ali Aziz, menuturkan bahwa secara garis

besar, pesan dakwah terbagi menjadi dua, yaitu pesan utama

(al-Qur‟an dan hadits) dan pesan tambahan atau penunjang (selain

al-Qur‟an dan hadits). Pesan-pesan dakwah tersebut antara lain :

1) Ayat-ayat Al-Qur‟an.

Al-Qur‟an adalah wahyu penyempurna. Seluruh wahyu

yang diturunkan Allah SWT kepada nabi-nabi terdahulu termaktub

dan teringkas dalam al-Qur‟an. Untuk melihat kandungan al

-Qur‟an, dapat ditelaah antara lain kandungan surat al-Fatihah yang

oleh para ulama dikatakan sebagai ringkasan al-Qur‟an. Dalam

surat al-Fatihah, terdapat tiga bahasan pokok yang sebenarnya

menjadi pesan sentral dakwah, yaitu akidah (ayat 1 – 4), ibadah

(ayat 5 – 6), dan muamalah (ayat 7). Ketiga hal itulah yang

menjadi pokok-pokok ajaran Islam. Semua pokok ajaran Islam

tersebut disebutkan secara global dalam al-Qur‟an, sedangkan

detailnya dijelaskan dalam hadits. Dalam mengutip ayat al-Qur‟an

sebagai pesan dakwah, ada beberapa etika yang harus diperhatikan:

a) Penulisan atau pengucapan ayat al-Qur‟an harus benar.

19

(27)

19

b) Penulisan atau pengucapan ayat al-Qur‟an sebaiknya disertai

terjemahannya.

c) Sebaiknya ayat al-Qur‟an ditulis pada lembaran yang tidak

mudah diletakkan pada tempat yang kotor atau mudah terinjak.

d) Penulisan atau pengucapan ayat al-Qur‟an sebaiknya tidak

dipenggal dari keseluruhan ayat, agar terhindar dari distorsi

pemahaman.

e) Sebaiknya ayat al-Qur‟an dibaca dengan tartil dan jelas.

f) Ketika mengutip ayat al-Qur‟an, sebelumnya perlu didahului

ungkapan atau tulisan.

g) Antara ayat yang dikemukakan dengan topik dakwah harus

sesuai dan relevan.

h) Sebelum membaca ayat al-Qur‟an, pendakwah hendaknya

membaca ta„awwudh dan basmalah.

2) Hadits Nabi SAW

Segala hal yang berkenaan dengan Nabi SAW yang

meliputi ucapan, perbuatan, ketetapan, sifat, bahkan ciri fisiknya

dinamakan hadits. Jumlah hadits Nabi SAW yang termaktub dalam

beberapa kitab hadits sangat banyak. Sehingga terlalu berat bagi

pendakwah untuk menghafal semuanya. Maka pendakwah cukup

membuat klasifikasi hadits berdasarkan kualitas dan temanya.

Dalam mengutip hadits Nabi SAW, ada beberapa etika yang harus

(28)

20

a) Penulisan atau pengucapan hadits harus benar.

b) Penulisan atau pengucapan matan hadits sebaiknya disertai

terjemahannya, agar pengertiannya dapat dipahami oleh mitra

dakwah.

c) Nama Nabi SAW atau Rasulullah SAW serta nama perawi

sahabat dan perawi penulis kitab hadits harus disebutkan.

d) Pendakwah harus memprioritaskan hadits yang lebih tinggi

kualitasnya.

e) Pengungkapan hadits harus sesuai dengan topik yang

dibicarakan.

3) Pendapat Para Sahabat Nabi SAW

Orang yang hidup semasa dengan Nabi SAW, pernah

bertemu dan beriman kepadanya adalah sahabat Nabi SAW.

Pendapat sahabat Nabi SAW memiliki nilai tinggi, karena

kedekatan mereka dengan Nabi SAW dan proses belajarnya yang

langsung dari beliau. Sama dengan kutipan-kutipan sebelumnya,

dalam mengutip pendapat sahabat juga harus mengikuti etika

sebagai berikut :

a) Tidak bertentangan dengan al-Qur‟an dan hadits.

b) Menyebutkan nama sahabat yang dikutip.

c) Menyebut sumber rujukan.

d) Membaca do‟a dengan kata radliyallahu „anhu „anha atau

(29)

21

4) Pendapat Para Ulama

Meski ulama berarti semua orang yang memiliki ilmu

pengetahuan secara mendalam, namun maksud ulama disini

dikhususkan untuk orang yang beriman, menguasai ilmu keislaman

secara mendalam dan menjalankannya. Pendapat ulama apa pun isi

dan kualitasnya harus dihargai, karena ia dihasilkan dari pemikiran

yang mendalam berdasarkan sumber utama hukum Islam serta

telah men”diskusi”kannya dengan pendapat ulama-ulama yang

telah ada. Adapun etika mengutip pendapat ulama adalah sebagai

berikut :

a) Tidak bertentangan dengan al-Qur‟an dan hadits.

b) Menyebut nama ulama yang dikutip.

c) Mengetahui argumentasinya, agar terhindar dari kepengikutan

yang tidak cerdas (taqlid).

d) Memilih pendapat ulama yang tertulis dari pada pendapat yang

didapatkan dari komunikasi lisan.

e) Memilih pendapat ulama yang paling kuat dasarnya dan paling

besar manfaatnya untuk masyarakat.

f) Menghargai setiap pendapat ulama, meski kita harus memilih

salah satunya.

g) Sebaiknya kita mengenal jati diri ulama, walaupun tidak

sempuma, sebelum mengutip pendapatnya.

(30)

22

Tidak sedikit ayat al-Qur‟an yang bisa kita pahami lebih

mendalam dan luas setelah dibantu hasil sebuah penelitian ilmiah.

Inilah hasil penelitian yang menjadi salah satu sumber pesan

dakwah. Oleh sebab itu, pengutipan hasil penelitian ilmiah untuk

pesan dakwah harus berpegang pada etika berikut :

a) Menyebut nama penelitinya, atau lembaga bila melibatkan

suatu lembaga.

b) Menyebutkan objek penelitian yang sesuai dengan topik

dakwah.

c) Disajikan dengan kalimat yang singkat dan jelas.

d) Disampaikan kepada mitra dakwah yang memahami fungsi

penelitian.

e) Disampaikan untuk menguatkan pesan utama dakwah. Bukan

sebaliknya, pesan utama dakwah dipakai untuk memperkuat

hasil penelitian.

6) Kisah dan Pengalaman Teladan

Ketika mitra dakwah merasa kesulitan dalam mencerna

konsep-konsep yang disampaikan oleh pendakwah, maka

pendakwah sebaiknya mencari upaya-upaya yang

memudahkannya. Ketika mereka kurang antusias dan kurang yakin

terhadap pesan dakwah, maka pendakwah sebaiknya mencari

keterangan yang menguatkan argumentasinya atau bukti-bukti

(31)

23

menceritakan pengalaman seseorang atau pribadi yang terkait

dengan topik.

7) Berita dan Peristiwa

Pesan dakwah bisa berupa berita tentang suatu kejadian.

Peristiwanya lebih ditonjolkan dari pada pelakunya. Berita (kalam

khabar) menurut istilah ilmu al-Balaghah dapat benar atau dusta.

Berita dikatakan benar jika sesuai dengan fakta. Jika tidak sesuai,

disebut berita bohong. Hanya berita yang diyakini kebenarannya

yang patut dijadikan pesan dakwah. Dalam menjadikan berita

sebagai penunjang pesan dakwah, terdapat beberapa etika yang

harus diperhatikan :

a) Melakukan pengecekan berkali-kali sampai diyakini kebenaran

berita tersebut.

b) Dampak dari suatu berita juga harus dikaji.

c) Sifat berita adalah datar, hanya memberitahukan (to inform).

d) Berita yang disajikan harus mengandung hikmah.

8) Karya Sastra

Pesan dakwah kadangkala perlu ditunjang dengan karya

sastra yang bermutu, sehingga lebih indah dan menarik. Karya

sastra ini dapat berupa: syair, puisi, pantun, nasyid atau lagu, dan

sebagainya. Karya sastra yang dijadikan pesan dakwah harus

berlandaskan etika sebagai berikut :

(32)

24

mendorong berbuat kebaikan.

b) Dibentuk dengan kalimat yang indah.

c) Ketika pendakwah mengungkapkan sebuah sastra secara lisan,

kedalaman perasaan harus menyertainya, agar sisi

keindahannya dapat dirasakan.

d) Jika diiringi musik, maka penyampaian karya sastra tidak

dengan alat musik yang berlebihan.

9) Karya Seni

Karya seni juga memuat nilai keindahan yang tinggi. Jika

karya sastra menggunakan komunikasi verbal (diucapkan), karya

seni banyak mengutarakan komunikasi non-verbal (diperlihatkan).

Pesan dakwah jenis ini mengacu pada lambang yang terbuka untuk

ditafsirkan oleh siapa pun. Bagi pecinta karya seni, pesan dakwah

jenis ini lebih banyak membuatnya berpikir tentang Allah SWT

dan makhluk-Nya, lebih dari pada ketika hanya mendengar

ceramah agama. Untuk menjadikan karya seni sebagai pesan

dakwah, ada beberapa etika yang harus diperhatikan, yaitu :

a) Diupayakan sedemikian rupa agar karya seni tidak ditafsirkan

secara salah oleh mitra dakwah.

b) Menurut ulama yang berpaham tekstualis (memahami ayat atau

hadits sesuai dengan teksnya), tidak dibenarkan karya seni

dengan objek makhluk hidup.

(33)

25

simbol agama, melecehkan orang lain, atau menimbulkan

dampak-dampak negatif lainnya, baik langsung maupun tidak

langsung.20

2. Tema-tema Pesan Dakwah

Menurut RB. Khatib Pahlawan Kayo, pada dasarnya tema-tema

pesan dakwah meliputi bidang pengajaran dan akhlak. Pada bidang

pengajaran, harus menekankan dua hal: Pertama, pada hal keimanan

dan ketauhidan sesuai dengan kemampuan daya pikir mitra dakwah.

Kedua, mengenai hukum-hukum syara‟ seperti: wajib, haram, sunnah,

makruh, dan mubah. Sedangkan pada bidang akhlak, harus

menerangkan tentang batasan-batasan akhlak yang baik, mulia, dan

terpuji serta mana pula batasan-batasan akhlak yang buruk, hina, dan

tercela.21

Sementara itu, M. Hafi Anshari menuturkan bahwa pada

prinsipnya tema-tema pesan dakwah meliputi tiga hal prinsip, yaitu :

1) Aqidah, yang menyangkut sistem keimanan atau kepercayaan

kepada Allah SWT.

2) Syari‟at, yaitu serangkaian ajaran yang menyangkut aktifitas setiap

muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya, misalnya

mengenai apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh

dilakukan, mana saja yang halal dan haram, mubah, dan

20

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hal. 319-331. 21

(34)

26

sebagainya.

3) Akhlaq, yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik secara

vertikal dengan Allah SWT, maupun secara horizontal dengan

sesama manusia dan seluruh makhluk-makhluk Allah.22

3. Karakteristik Pesan Dakwah

Pesan dakwah memiliki karakteristik tersendiri yang

membedakan secara mendasar dengan pesan-pesan yang tidak

mengandung unsur dakwah. Untuk memastikan bahwa pesan dakwah

memiliki karakteristik, Abd. Al-Karim Zaidan, dalam Moh. Ali Aziz,

mengemukakan lima karakter pesan dakwah, yaitu :

1) Berasal dari Allah SWT (annahu min „indillah).

2) Mencakup semua bidang kehidupan (al-syumul).

3) Umum untuk semua manusia (al- „umum).

4) Ada balasan untuk setiap tindakan (al-jaza‟fi al-Islam).

5) Seimbang antara idealitas dan realitas (al-mitsaliyyah wa al-waqi

„iyyah).23

Sedangkan Asep Muhiddin, merumuskan karakteristik pesan dakwah

sebagai berikut :

1) Islam sebagai agama fitrah.

2) Islam sebagai agama rasional dan pemikiran.

3) Islam sebagai agama ilmiah, hikmah, danfiqhiyah.

22

M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), hal. 146. 23

(35)

27

4) Islam sebagai agama argumentatif (hujjah) dan demonstratif

(burhan).

5) Islam sebagai agama hati (qalb), kesadaran (wijdan), dan nurani

(dhamir).

6) Islam sebagai agama kebebasan (huriyah) dan kemerdekaan

(istiqlal)24

b. Metode Dakwah

Dalam Kamus Ilmiah Populer, metode adalah cara yang teratur

dan sistematis untuk melaksanakan sesuatu atau cara kerja.25 Dari definisi tersebut, apabila dikaitkan dengan aktivitas dakwah,

setidaknya terdapat tiga karakter yang melekat dalam metode dakwah,

yaitu :

a. Metode dakwah merupakan cara-cara sistematis yang menjelaskan

arah strategi dakwah yang telah ditetapkan. Ia bagian dari strategi

dakwah.

b. Karena menjadi bagian dari strategi dakwah yang masih berupa

konseptual, metode dakwah bersifat lebih konkret dan praktis. Ia

harus dapat dilaksanakan dengan mudah.

c. Arah metode dakwah tidak hanya meningkatkan efektivitas

dakwah, melainkan pula bisa menghilangkan hambatan-hambatan

24

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur‟an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan Wawasan,hal. 150-151.

25

(36)

28

dakwah.26

a. Metode Diskusi

Metode diskusi pada era sekarang sering dilakukan lewat

berbagai diskusi keagamaan, dimana pendakwah berperan sebagai

nara sumber, sedangkan mitra dakwah berperan sebagai audien.27 Diskusi sebagai metode dakwah adalah bertukar pikiran tentang

suatu masalah keagamaan sebagai pesan dakwah antar beberapa

orang dalam tempat tertentu. Dalam diskusi, pasti ada dialog yang

tidak hanya sekedar bertanya, tetapi juga memberikan sanggahan

atau usulan. Berhasil atau tidaknya suatu diskusi dakwah, banyak

ditentukan oleh baik tidaknya moderator atau ketua diskusi dalam

memimpin diskusi. Jos Daniel Parera, menyebutkan bahwa

tugas-tugas pimpinan diskusi adalah sebagai berikut :

1) Menjelaskan tujuan dan maksud diskusi.

2) Menjamin kelangsungan diskusi secara teratur dan tertib.

3) Memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta

benar-benar mengambil bagian dari diskusi tersebut.

4) Menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan serta

membuat beberapa kesimpulan kesepakatan dan beberapa

persetujuan bersama.

5) Mempersiapkan laporan.28

26

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hal. 358. 27

Munzier Suparta & Harjani Hefni (ed.), Metode Dakwah, hal. 23. 28

(37)

29

2. Media dakwah

Media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti

perantara, pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada

komunikan.29 Media dakwah media ini hampir bisa disebut sebagai

makanan pokok masyarakat. Sebagai salah satu contoh dalam media

dakwah adalah majalah. Ini merupakan alat informasi guna memberi

wawasan, gagasan ilmu pengetahuan.

Munculnya beberapa surat kabar yang membawa misi dakwah dan

solidaritas Ukhuwah Islamiyah ternyata besar sekali manfaatnya.

Disamping menjadi bekal untuk membela umat, juga tampil sebagai

penjaga kebudayaan Islam.30 Terbitnya media oleh partai-partai bernuansa isla bertujuan meluruskan aqidah/kepercayaan manusia yang banyak

menyimpang dari kebenaran.

3. Majalah Digital

Majalah (magazine) berarti ageneral storehouse atau gudang yang

berisi beraneka ragam informasi. Majalah adalah penerbitan prodical.

Maksudnya alat komunikasi yang berbentuk publikasi yang terbit

berkala.31

Majalah merupakan gabungan uraian fakta atau pendapat, yang

dirangkai dalam satu wadah atau mata acara. Ada majalah yang isinya

homogen, yang disebut majalah khusus, dan ada pula yang isinya

29

Mohammad Ali Azis, Ilmu Dakwah, edisi revisi (Surabaya: IAIN Press, 2009), h.403 30

Suf Kasman, Jurnalisme Universal, (Bandung: Teraju, 2004), h. 202 31

(38)

30

hiterogen yang disebut majalah umum. Majalah udara ini dapat menjadi

mata acara yang sangat menarik minat khalayak karena tayangnya lebih

beragam dan lebih leluasa diolah dengan materi yang selektif.

Apa itu Majalah Digital/ Digital Magazine? Pengertian Majalah

Digital atau majalah online adalah sebuah majalah yang melalui tahap

digitalisasi sehingga berbentuk Majalah Digital, berfungsi sebagai sarana

informasi dan menjadikannya sebagai media komunikasi yang dapat

diakses melalui internet. Seberapa pentingkah Majalah Digital atau

majalah online? Apa keunggulan Majalah Digital atau majalah online bagi

para konsumen baca yang benar-benar membutuhkan informasi yang tepat,

tajam dan aktual.

Majalah Online atau Majalah Digital adalah satu produk kemajuan

teknologi dalam bidang komunikasi dan informasi. Jika dulu anda hanya

bisa membaca majalah pada umumnya dengan bahan baku kertas,

sekarang majalah telah mengalami kemajuan dengan adanya proses

digitalisasi majalah cetak kedalam bentuk majalah online atau yang lebih

sering dikenal dengan sebutan Majalah Digital. Dengan adanya proses

digitalisasi majalah cetak kedalam bentuk majalah online atau biasa

dimengerti khalayak luas dengan sebutan e magazine, kini masyarakat

penikmat berita termasuk anda dapat membaca segala jenis majalah

sebagai media informasi dengan lebih mudah dan praktis.

Betapa tidak, dengan adanya Majalah Digital anda tidak perlu repot

(39)

31

mengakses nya melaui internet, anda bisa membaca majalah manapun

yang anda minati dalam mendapatkan informasi dan berita terkini baik

edisi majalah tertentu mulai dari yang terbaru sampai edisi lampau.

Sekarang e magazine pun dapat anda akses juga dapat anda baca melalui

gadgets dan smartpones yang anda miliki. Jadi, dimanapun dan kapanpun

anda berada, anda dapat membaca majalah tertentu yang anda minati

dengan mudah dan praktis guna mendapatkan informasi, berita dan tips

terkini. Banyak sekali keuntungan yang bisa anda dapatkan dari bentuk

majalah yang telah mengalami proses digitalisasi ini, salah satu

keuntungan nya adalah anda dapat membaca nya terlebih dahulu sebelum

edisi cetak nya diterbitkan.

Jika anda merasa heran mengapa hal tersebut bisa terjadi, tentu saja

bisa. Majalah Digital memang benar lebih cepat terbit dibandingkan

majalah cetak pada umumnya karena majalah online yang biasa disebut e

magazine ini tidak memerlukan proses cetak sama sekali seperti apa yang

dibutuhkan oleh majalah cetak lain nya sehingga proses terbit nya pun

akan lebih cepat. Hal tersebut juga menjadi salah satu landasan bagi para

penerbit majalah untuk beralih kepada majalah online karena majalah

online dapat menjadi salah satu solusi untuk meringankan biaya produksi

dikarenakan tidak memerlukan proses cetak sama sekali.

Setiap orang menyukai hal yang praktis dan mudah. Jika ada solusi

terbaik untuk melakukan segala hal dengan praktis, lalu mengapa anda

(40)

32

dalam mengakses informasi dan berita melalui majalah. Dengan canggih

nya teknologi saat ini, membaca majalah pun dapat dilakukan dengan

praktis dan mudah. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan beralih untuk

mengakses informasi dan berita melaui majalah online atau yang biasa

dikenal dengan majalah digital. Ini adalah versi yang lebih modern dan

canggih daripada majalah cetak karena format informasi dan berita yang

terkandung di dalam nya telah mengalami proses digitalisasi kedalam

bentuk file digital sehingga anda dapat mengakses nya melalui ponsel,

smartpones, dan juga gadgets lain nya.

Dengan adanya majalah online atau majalah digital tentunya para

publisher majalah pun beralih untuk menjalankan bisnis mereka dalam

dunia penerbitan majalah online ketimbang majalah cetak. Hal tersebut

dikarenakan mempublikasikan majalah digital tentu saja dapat

meminimalkan biaya produksi karena majalah digital tidak memerlukan

proses cetak sama sekali. Selain itu, khalayak luas juga lebih senang

mengakses informasi dan berita melalui majalah digital.32

Di tengah arus teknologi internet yang makin berkembang,

dijadikan masyarakat sebagai sarana untuk penyebaran dan pencarian

informasi. Salah satunya melalui majalah dengan sistem online. Dan

majalah dengan sistem online dianggap sebagai salah satu jenis media

yang memiliki banyak kelebihan daripada media cetak atau media

elektronik.

32

(41)

33

Beberapa kelebihan majalah dengan sistem online di antaranya

adalah :

1. Majalah dengan sistem online memiliki kecepatan berita. Sebab,

informasi yang disajikan berupa perkembangan informasi terkini. Hal

ini berbeda dengan majalah cetak yang harus melewati proses

produksi, sehingga informasi terkini menjadi tidak didapatkan.

Dengan kemampuan untuk dapat mengupdate berita dengan lebih

cepat maka keberadaan majalah dengan sistem online ini dapat

mengakomodir kebutuhan manusia saat ini akan kemudahan dan

kecepatan dari berita itu sendiri.

Kehadiran majalah dengan sistem online memang sejalan dengan

adanya kemudahan sistem internet dimana saat ini internet sudah

seakan menjadi salah satu kebutuhan dasar alam kehidupan manusia.

Internet sudah begitu dekat dengan kehidupan manusia. Kehidupan

manusia semakin dibuat lebih mudah dengan adanya internet. Manusia

saat ini yang memang memiliki kebutuhan akan cepatnya informasi

dapat dipenuhi dengan adanya internet.

Dengan interenet manusia dapat mengejar berita atau informasi apapun

yang sedang terjadi di belahan bumi manapun dengan lebih cepat dan

mudah. Jika dahulu dengan adanya berita dalam bentuk majalah

konvensional, seseorang harus menunggu terbitnya berita tersebut

secara berkala sesuai dengan kebijakan dari si penerbit majalah

(42)

34

Untuk mendapatkan berita dengan lebih cepat maka seseorang hanya

perlu untuk menghidupakan gadget mereka, duduk di depan layar

komputer sambil menghubungkannya dengan sambungan internet.

Secara sekejap maka apa yang ingin diketahui akan mudah diketahui.

Informasi yang disajikan di majalah dengan sistem online ini sudah

dapat dinikmati dengan mudah, cepat dan juga murah.

Seakan keberadaan sistem online yang begitu mendunia ini semakin

memanjakan kehidupan manusia. Manusia di jaman yang serba

moderen ini membutuhkan segala hal dapat dilakukan dengan lebih

cepat termasuk pemerolehan berita dan informasi. Keberadaan sistem

online ini secara jelas dan nyata memudahkan hal ini.

2. Tidak perlu berlangganan atau membeli untuk bisa membaca majalah

dengan sistem online. Hal ini berbeda dengan majalah cetak, di mana

untuk bisa membaca isi majalah tersebut kita harus membeli atau

berlangganan.

Inilah sisi ekonomis yang akan diperoleh dari keberadaan majalah

dengan sistem online ini. biasanya untuk majalah konvensional, kita

diperlukan untuk memesan atau menjadi pelanggan yang akan

didistribusikan majalah itu kepada kita secara berkala menurut waktu

terbitnya. Dan hal ini secara nyata pula akan membutuhkan anggaran

dalam keuangan kita.

Sedangkan dalam sistem online ini, kita tak perlu untuk melakukan hal

(43)

35

setiap saat kita sudah dapat untuk mengakses website majalah tersebut

dan mengupdate semua informasi dan berita yang disajikan.

Dalam hal pengeluaran kita tak dibutuhkan untuk membayar sejumlah

uang tertentu, karena dana yang kita butuhkan dalam mengakses

majalah dengan sistem online ini adalah bagaimana kita mendapatkan

sambungan atau koneksi internet. Dan hal ini akan dianggap jauh lebih

murah. Karena dengan sejumlah uang untuk koneksi internet, kita tak

hanya akan mendapatkan imbal balik dari kemampuan untuk

mengakses majalah dengan sistem online ini saja namun kitapun masih

dapat untuk mengakses segala hal dalam dunia online selama memang

sambungan internet masih berjalan.

3. Berita majalah dengan sistem online disampaikan secara singkat dan

jelas sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Penyajian berita

memang disajikan dengan sangat memanjakan para pembacanya. Kata

atau kalimat yang digunakan di setiap artikel memang padat dan jelas.

Namun kepadatan dari setiap artikel yang ada mampu untuk

mengakomodir setiap isi dari berita sehingga masih mampu untuk

menghadirkan berita dengan jelas dan lengkap.

Jikalau berita yang disajikan masih belum dapat memuaskan dari pihak

pembaca maka pembaca masih dapat untuk mencari referensi dari

(44)

36

Cukup mengetik ke search engine akan hal yang ingin diketahui maka

semua informasi yang dibutuhkan sudah dapat tersajikan dan kita

tinggal memilih mana yang akan kita baca.

Namun memang penyaji majalah ini akan memberikan banyak berita

dalam topik yang sama. Semuanya akan diambil dari satu sisi yang

berbeda. Setiap sisi ini akan dibahas dalam satu artikel yang berbeda

namun kita masih diberikan link atau penghubung terhadap berita lain

yang masih dalam satu topik. Dan hal ini akan memudahkan kita untuk

mendapatkan berita tersebut.

Salah satu contohnya adalah kasus meninggalnya seorang anak di

Jakarta akibat adanya tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh

ayahnya sendiri. Pihak majalah akan memberikan pembedaan atas

berita yang dibuat.

Misalnya adalah dalam satu artikel membahas kronologi kematian dia,

satu artikel lain membahas siapa orang yang bertanggung jawab atas

kematiannya, satu artikel yang lain akan membahas bagaimana

keadaan tubuhnya sampai ia meninggal.

Jika kita lihat dari pembagian subjek berita ini maka akan terlihat

adanya banyak berita yang berbeda. Namun sejatinya semuanya masih

dalam satu topik pembahasan hanya saja setiap artikel mengambil sisi

atau tema yang lainnya. Hal ini sejatinya semakin memberikan

(45)

37

4. Majalah dengan sistem online ini tak akan memberikan kesan yang

menumpuk di salah satu ruangan rumah kita seperti halnya majalah

konvensional. Karena memang majalah ini hanya akan tersimpan di

file gadget kita.

Untuk majalah konvensional biasanya sudah berbentuk lembaran

kertas. Namun majalah dengan sistem online ini hnaya berupa soft

copy. Dengan bentuk ini sejatinya akan lebih memudahkan kita untuk

mencari berita yang kita inginkan.

Di dalam majalah konvensional, jika kita ingin mencari satu berita

tertentu, kita perlu untuk membolak-balik setiap edisi dari majalah

tersebut dan mencarinya di setiap halaman. Namun hal ini tak perlu

kita lakukan dalam majalah dengan sistem online ini.

Yang perlu kita lakukan hanya melihat nama file yang sudah kita

simpan di dalam folder majalah yang sudah kita beri nama. Kita

tinggal melihat nama akan berita yang kita inginkan. Hal ini jika kita

selalu setia untuk menyimpan setiap artikel yang disajikan di setiap

rubrik dari majalah.

Jika memang kita tak menyimpan setiap artikel ini maka ketika kita

membutuhkan satu berita atau informasi tertentu maka yang kita

butuhkan adalah hanya cukup mengetik akan berita tersebut di search

engine dan seluruh berita yang ada akan tersajikan di sana.

Pembaca bisa membaca majalah dengan sistem online di mana pun dan

(46)

38

perangkat media komputer atau telepon genggam (handphone / gatget)

maka kita bisa memilih majalah online apa saja.

4. Pengertian Analisis Wacana

Pada dasarnya, analisis merupakan upaya yang dilakukan untuk

mengungkap identitas objek analisis. Karena objek analisis wacana tidak

pernah hadir sendirian, selalu disertai konteks, maka konteks merupakan

penentu identitas objek analisis. Dalam hal ini kita memfokuskan objek

kita pada salah satu media massa yang ada, yaitu majalah. Tetapi dengan

mencoba menganalisis wacana tersebut, kita akan mengetahui

motif/ideologi yang tersembunyi di balik teks berita tersebut secara

sederhana, cara membaca yang lebih mendalam dan jauh ini disebut

sebagai analisis wacana.

Istilah wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut saat ini

selain kata demokrasi, hak asasi manusia, masyarakat sipil, dan

lingkungan hidup. Akan tetapi, seperti umumnya banyak kata semakin

tinggi disebut dan dipakai kadang bukan makin jelas tetapi semakin

membingungkan dan rancu. Ada yang mengartikan wacana sebagai unit

bahasa yang lebih besar dari kalimat. Ada juga yang mengartikan sebagai

pembicaraan atau diskursus. Kata wacana juga dipakai oleh banyak

kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi,

sastra dan lain sebagainya.

(47)

39

maju (dalam pembahasan) menurut urut-urutan yang teratur dan

semestinya”, dan “komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan,

yang resmi dan teratur”. Jika definisi ini kita pakai sebagai pegangan,

maka dengan sendirinya semua tulisan yang teratur, yang menurut

urut-urutan yang semestinya atau logis adalah wacana. Oleh karena itu, sebuah

wacana harus mempunyai dua unsur penting, yakni kesatuan (unity) dan

kepaduan (coherence).

Sebuah tulisan adalah sebuah wacana. Tetapi, apa yang dinamakan

wacana itu tidak perlu hanya sesuatu yang tertulis seperti diterangkan

dalam kamus Webster; sebuah pidato pun adalah wacana juga. Sementara

itu, dalam pengertian yang lebih sederhana, wacana berarti cara objek atau

ide yang diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga

menimbulkan pemahaman tertentu yang tersebar luas. Kleden menyebut

wacana sebagai “Ucapan dalam mana seseorang pembicara menyampaikan

sesuatu tentang sesuatu kepada pendengar”. Wacana selalu mengandaikan

pembicara atau penulis, apa yang dibicarakan, dan pendengar/pembaca.

Bahasa merupakan mediasi dalam proses ini. Wacana itu sendiri, seperti

dikatakan Tarigan, mencakup keempat tujuan penggunaan bahasa, yaitu

“Ekspresi diri sendiri, eksposisi, sastra, dan persuasi”.33

Dalam ilmu Komunikasi dan kajian media, analisis wacana

diperkenalkan oleh Van Dijk dan Foutlogh. Dalam penelitian ini, peneliti

dengan sengaja akan menggunakan analisis wacana model Van Dijk.

33

(48)

40

5. Deskripsi Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan

dikembangkan oleh beberapa ahli, adalah model Van Dijk yang paling

banyak dipakai. Hal ini kemungkinan karena Van Dijk mampu

mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan

dipakai secara praktis. Model yang dipakai oleh Van Dijk ini sering

disebut sebagai “kognisi sosial”.34

Nama pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan dari

karakteristik pendekatan yang diperkenalkan oleh Van Dijk. Menurut Van

Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis

atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang

harus juga diamati. Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi

dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana

kognisi/pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap

teks tertentu.

Berbagai masalah yang kompleks dan rumit itulah yang coba

digambarkan dalam model van Dijk. Bagaimana media menempatkan

rasialisme itu sehingga tampak sebagai suatu kewajaran. Media

membentuk konsensus dan pembenar bahwa seperti itulah kenyataannya.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan menjadi tiga dimensi/bangunan, yaitu

teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk adalah

menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan

34

(49)

41

analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks

dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu.

Model dari analisis van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel.1

Model Analisis Wacana Van Dijk35

Jadi wacana tidak hanya ada begitu saja tetapi bagian dari struktur

diskursif yang ada, yang dikenal sebagai Analisis Wacana Kritis (Critical

Discourse Analysis). Analisis wacana termasuk dalam kategori paradigma

kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana media,

dan pada akhirnya berita harus dipahami dalam keseluruhan proses

produksi dan struktur sosial.

a) Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa

struktur/tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia

membaginya ke dalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Ini

merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati

dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.

35

(50)

42

Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang

berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian

teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro

adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu

teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan

gambar.

Teks adalah sebuah objek kenikmatan, sebagaimana

diproklamirkannya dalam buku Sade / Fourier / Loyola: “The text is an

object of pleasure. (Teks adalah objek kenikmatan)”. Sebuah

kenikmatan dalam pembacaan sebuah teks adalah kesenangan kala

menyusuri halaman demi halaman objek yang dibaca. Sebentuk

keasyikan tercipta yang hanya dirasakan oleh si pembaca itu sendiri.

Kenikmatan yang dimaksud Barthes, selain pada ranah bahasa (teks),

juga terkait dengan tubuh. Dalam The Pleasure Of The Text, Barthes

menunjukkan bahwa konsep kenikmatan yang dianutnya menyangkut

atau berada dalam rangka aktivitas semiologi maupun analisis tekstual.

Teks juga bisa kita artikan sebagai “seperangkat tanda yang

ditransmisikan dari seorang pengirim kepada seorang penerima melalui

medium tertentu dan kode-kode tertentu”. Teun Van Dijk melihat teks

terdiri dari beberapa struktur atau tingkatan, yang masing-masing

(51)

43

Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yang

diangkat oleh suatu teks

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan

kesimpulan

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat

dan gaya yang dipakai oleh suatu teks

Tabel. 2

Struktur Teks Wacana Van Dijk36

b) Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada

struktur teks, tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Van Dijk

menawarkan suatu analisis yang disebut sebagai kognisi sosial.

Menurut Van Dijk, kognisi sosial terutama dihubungkan dengan proses

produksi suatu berita amatlah penting. Proses terbentuknya teks ini

tidak hanya bermakna bagaimana suatu teks itu dibentuk, proses ini

juga memasukkan informasi yang digunakan untuk menulis dari suatu

bentuk wacana tertentu, seperti dari wawancara, laporan, konferensi

pers atau debat parlemen. Proses itu juga memasukkan didalamnya

bagaimana peristiwa ditafsirkan, disimpulkan, dan dimaknai oleh

wartawan yang akan ditulis dalam sebuah berita.37

Dalam pandangan Van Dijk dijelaskan bahwa produksi berita

36

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKIS,2006), hal 227 37

(52)

44

sebagian besar dan terutama terjadi pada proses mental dalam kognisi

seorang wartawan. Semua proses memahami dan memaknai peristiwa

terutama terjadi pada kognisi sosial wartawan. Oleh karena itu, untuk

mengetahui kenapa suatu berita cenderung seperti itu, atau kenapa

peristiwa tertentu dimaknai dan dipahami dalam pengertian tertentu,

dibutuhkan analisis kognisi sosial untuk menemukan struktur mental

wartawan ketika memahami suatu peristiwa. Hal yang sama terjadi

pada diri khalayak yang membaca suatu teks berita. Konstruksi

khalayak atas suatu peristiwa akan mempengaruhi pembacaan dan

pemahaman mereka atas berita yang ditulis oleh seorang wartawan.

Meskipun terlihat bersifat individual, bukan berarti pendekatan

van Dijk bersifat personal dan mengabaikan faktor sosial. Hal ini

karena individu pada dasarnya tidak hidup dalam ruang hampa yang

tersendiri, tetapi pemikiran dan penafsirannya banyak dipengaruhi oleh

nilai-nilai atau kepercayaan yang diterimanya sebagai bagian dari

anggota komunitas masyarakat.

c) Konteks

Antara teks, konteks, dan wacana merupakan satu kesatuan

yang tidak terpisahkan. Guy Cook, misalnya menyebut ada tiga hal

yang sentral dalam pengertian wacana : teks, konteks, dan wacana.

Cook mengartikan teks sebagai semua bentuk bahasa bukan hanya

Gambar

  gambar. Teks
Tabel. 2 Struktur Teks Wacana Van Dijk36
Tabel. 3

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian judul di atas dapat dikatakan bahwa judul ini berbeda dengan judul yang telah dipaparkan membahas tentang alat bukti keterangan saksi dikesampingkan

Dari metode yang dipakai dalam penelitian ini tampak, bahwa metode yang dipergunakan Lynch (1960), Nasar (1978) maupun Kotler et al (1993) saling melengkapi dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan variasi jenis dan konsentrasi aktivator kimia yang terbaik dalam proses aktivasi sehingga dapat meningkatkan mutu

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa penyebab lebih rendahnya riap pohon di hutan rawa dibandingkan di darat adalah bukan karena masalah air, tetapi adalah

materials indicate high level of readability in term of. vocabulary, structures, and illustrations,

[r]

Penegakan hukum yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik terhadap pencemaran udara di Kecamatan Gresik dan Kebomas berjalan tidak efektif,

Dari penjelasan dan fenomena diatas peneliti melihat bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan hal yang penting untuk diterapkan karena dapat menunjang