LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN PEMULA
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) : IMPLIKASI PENERAPAN PADA PD BPR BANK KLATEN
Oleh :
Titik Purwanti, SE, M.Si, Ak, CA, 0605127603
Anis Marjukah, SE, MM, 0624036901
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan . Untuk memberikan bukti empiris Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten dan Untuk memberikan bukti empiris Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PD BPR Bank Klaten. Sampel penelitian diambil dari populasi dengan teknik purposive sampling. Martono (2010) menyatakan bahwa purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan pertimbangan bahwa laporan keuangan merupakan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan SAK ETAP.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: penyajian laporan keuangan tahun 2011 atau sebelum penerapan SAK ETAP memiliki mean 9,44 nilai maximum 10 nilai minimum 0 serta standar deviasi 2,357, sedangkan untuk tahun 2013 atau setelah penerapan SAK ETAP memiliki mean 10 nilai maximum 10 nilai minimum 10 dan standar deviasi 0,000.Uji Normalitas dilakukan dengan uji Shapiro Wilk. Hasil uji Shapiro wilk menunjukkan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05, ini berarti data tidak berdistribusi normal. Pengujian Hipotesis Karena data tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,317. Maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima sehingga Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten.
PRAKARTA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian dosen pemula dengan judul
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) : IMPLIKASI PENERAPAN PADA PD BPR BANK KLATEN
Diajukan Untuk Memenuhi Tridarma pendidikan bagi dosen pemula dalam rangka mendukung ketersediaan pendidikan tinggi indonesia yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional sehingga berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa, Ditjen Dikti yakin bahwa hal tersebut dapat dicapai melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi. Dalam penulisan makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu., semoga mendapat imbalan dari Allah SWT.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
RINGKASAN ... iii
PRAKARTA ... iv
DAFTAR ISI... v
DAFTAR LAMPIRAN... vi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 11
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 12
BAB 5 HASIL YANG DICAPAI ... 15
BAB 6 TAHAPAN AKHIR ... 20
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Laporan Akhir Anggaran penelitian... 24
Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas ... 26
Lampiran 3. Biodata ketua dan anggota ... 26
BAB 1. PENDAHULUAN
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan
laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia
pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia
menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP.
Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
SAK ETAP merupakan bagian dari standar akuntansi keuangan yang berlaku di
Indonesia. Standar akuntansi keuangan adalah suatu pedoman yang dijadikan standar baku dalam
menyajikan laporan keuangan suatu entitas. Entitas secara bahasa mengandung makna satuan
yang berwujud atau ujud (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995:266).
Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan pembaca
laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas
yang berbeda.
Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan menyulitkan
bagi penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yang mayoritas
adalah perusahaan yang tergolong usaha kecil dan menengah. Perusahaan kecil dan menengah
adalah perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas publik, dan Menerbitkan laporan keuangan
tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, dan potensi yang ada kreditur, dan lembaga pemeringkat
kredit.
SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2011 namun penerapan lebih awal di 2010 diperbolehkan. Per 1
January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus
memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih
menggunakan SAK-ETAP. Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil
seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang
berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan
dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara
kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan
menyajikan 182 halaman dan 30 bab.
Pada penelitian ini, obyek penelitian yang dipilih adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Adapun BPR yang dipilih adalah PD BPR Bank Klaten dengan pertimbangan bahwa BPR ini
sudah menerapkan SAK ETAP berdasarkan informasi yang telah diperoleh peneliti sebelum
melakukan penelitian.
Berdasarkan surat edaran yang diterbitkan Bank Indonesia untuk seluruh BPR di
Indonesia No.15/29/DKBU tahun 2013, BPR diwajibkan untuk menyampaikan laporan dan/atau
informasi sesuai dengan jenis, waktu, cakupan, dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Jenis laporan dan/atau informasi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah laporan tahunan
laporan lengkap mengenai kinerja suatu BPR dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang berisi
laporan keuangan tahunan dan informasi umum. Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi
BPR adalah Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dan Pedoman Akuntansi BPR (PA BPR).
Terkait dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka masalah yang perlu
dikaji adalah sejauh mana Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) di berlakukan di PD BPR Bank Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplor, menelaah dan mengkaji peran Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) terhadap laporan keuangan di bank tersebut, dengan batasan
BAB 2.
TINJAUAN PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 telah menerbitkan Standar Akuntansi
Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) atau The Indonesian
Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah disahkan oleh DSAK
IAI pada tanggal 19 Mei 2009. Dewan standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) sendiri beranggotakan 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan
Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen. Alasan IAI menerbitkan standar ini adalah untuk
mempermudah perusahaan kecil dan menengah (UKM) (yang jumlahnya hampir dari 90% dari
total perusahaan di Indonesia) dalam menyusun laporan keuangan mereka. Dimana jikalau
standar ini tidak diterbitkan mereka juga harus mengikuti SAK baru (yang merupakan SAK yang
sedang dalam tahap pengadopsian IFRS) untuk menyusun laporan keuangan mereka. SAK
berbasis IFRS ini relatif lebih kompleks dan sangat mahal bagi perusahaan kecil dan menengah
untuk menerapkannya.
BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan Undang-Undang
No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. BPR adalah jenis bank yang dikenal melayani masyarakat
golongan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dengan lokasi yang umumnya dekat
dengan masyarakat yang membutuhkan. Dalam penyusunan laporan keuangan, BPR mengikuti
aturan yang dietapkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral. Surat Edaran BI No.
15/29/DKBU yang dikeluarkan 31 Juli 2013 mengatur bahwa agar laporan tahunan dan laporan
SAK ETAP , Pedoman Akuntansi bagi BPR (PA BPR), dan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
Standar penyajian laporan keuangan secara umum dalam SAK ETAP dijelaskan pada
Bab 3. Komponen penyajian laporan keuangan ini meliputi penyajian wajar, kepatuhan terhadap
SAK ETAP, frekuensi minimal pelaporan laporan keuangan, informasi komparatif,
kelangsungan usaha, materialitas dan agregasi, penyajian yang konsisten, kelengkapan
komponen laporan keuangan, serta adanya identifikasi laporan keuangan. SAK ETAP
mensyaratkan bahwa entitas harus mengidentifikasikan secara jelas setiap komponen laporan
keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan. Jika laporan keuangan merupakan komponen
dari laporan lain, maka laporan keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam laporan
tersebut. Di samping itu, informasi berikut ini disajikan dan diulangi, bilamana perlu, pada setiap
halaman laporan keuangan:
a) nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut sejak laporan periode
terakhir;
b) tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi
setiap komponen laporan keuangan;
c) mata uang pelaporan;
d) pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
Selain itu, entitas harus mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangannya berupa
domisili dan bentuk hukum entitas serta alamat kantornya yang terdaftar, serta penjelasan sifat
operasi dan aktivitas utamanya. Selanjutnya yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah pengaruh penerapan SAK ETAP terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR
2.1. REVIEW LITERATUR
1. Penelitian yang dilakukan oleh Suintri (2013) yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung”.
Temuan yang dihasilkan adalah penerapan SAK ETAP berpengaruh sedang terhadap
kualitas laporan keuangan pada BPR di Bandung, yaitu sebesar 0,587. Berdasarkan
perhitungan koefisien determinasi penerapan SAK ETAP memberi kontribusi atau
pengaruh sebesar 34,5% terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di Bandung.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Setyawijayanti (2013) yang berjudul
“Pengaruh Penerapan SAK ETAP dan PA-BPR terhadap Kinerja
Keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (studi empiris pada BPR di Kota Malang)”.
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif. Analisis dalam penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Sampel dari penelitian
ini adalah 38 BPR kantor pusat dan berbadan hukum PT di kota Malang. Hasil dari
penelitian yang telah dilakukan adalah penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan BPR dengan tingkat signifikansi 0,497 > 0,05 dan t hitung
0,687 < 0,05 dan t hitung sebesar 2,856 > ttabel sebesar 1,6896..
3. Penelitian yang dilakukan oleh Raflesia Nurdita JS (2013) yang berjudul “Analisis
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) pada Koperasi yang Ada di Kota Bumi”. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif. Sampel dari penelitian ini adalah 36 koperasi di kota Dumai. Hasil dari
penelitian yang telah dilakukan adalah koperasi sebagian besar telah mengaplikasikan
pembukuan yang sederhana, namun laporan keuangan belum sesuai dengan SAK
4. Penelitian yang dilakukan oleh Safri (2013) yang berjudul “Implementasi SAK ETAP
Dalam Menyusun Laporan Keuangan Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Kripik
Wak J’Ber” memberikan hasil bahwa UKM Kripik Wak J’Ber belum menerapkan SAK
ETAP, laporan yang disajikan oleh UKM Kripik Wak J’ber hanya berupa neraca dan
laporan laba rugi saja, jelas kurang sesuai karena dalam prosedural pelaporan keuangan
yang berdasarkan SAK ETAP yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan
ekuitas,laporan arus kas atau saldo laba, catatan atas laporan keuangan.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2014) yang berjudul “Analisis Penerapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PD
BPR Bank Klaten”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
laporan keuangan tahunan periode 2013 sebagai obyek analisisnya. Penelitian ini
menghasilkan temuan bahwa PD BPR Bank Klaten telah menyusun laporan keuangan
sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan pada SAK ETAP dalam hal penyajian
laporan keuangan, kecuali pada beberapa hal yakni aset tetap tidak diungkapkan baik
dalam neraca maupun catatan atas laporan keuangan. Selain itu, catatan atas laporan
keuangan yang disusun tidak merujuk silang ke informasi terkait. Penyajian catatan
atas laporan keuangan telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam SAK ETAP,
kecuali pada pengungkapan informasi-informasi yang mendukung pos-pos laporan
2.2. PENGEMBANGAN HIPOTESIS - SAK ETAP
SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. SAK ETAP berisi 30 bab aturan yang terdiri dari ruang lingkup,
konsep dan prinsip pervasif, penyajian laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, catatan atas
laporan keuangan, kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan, investasi pada efek
tertentu, persediaan, investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak, investasi pada joint
venture, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, sewa, kewajiban diestimasi dan
kontinjensi, ekuitas, pendapatan, biaya pinjaman, penurunan nilai aset, imbalan kerja,
pajak penghasilan, mata uang pelaporan, transaksi dalam mata uang asing, peristiwa
setelah akhir periode pelaporan, pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, ketentuan transaksi, dan tanggal efektif, dimana terkait penyajian laporan
keuangan diatur dalam bab 3.
Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP, standar ini dimaksudkan untuk digunakan
oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Namun, entitas yang mempunyai tanggung
jawab publik signifikan dapat juga menggunakan SAK ETAP apabila diizinkan oleh
regulator. Contohnya adalah BPR yang berdasarkan surat edaran BI, wajib menerapkan
- Penerapan SAK ETAP pada Penyajian Laporan Keuangan
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, penyajian laporan keuangan entitas
dalam SAK ETAP diatur pada bab 3. Beberapa hal dalam pengaturan ini meliputi
penyajian wajar, kepatuhan terhadap SAK ETAP, frekuensi minimal pelaporan, informasi
bersifat komparatif, penilaian kelangsungan usaha, penyajian yang konsisten, materialitas
dan agregasi, identifikasi laporan keuangan, dan kelengkapan komponen laporan
keuangan. Dalam SAK ETAP, entitas disyaratkan dapat menyajikan posisi keuangan,
kinerja keuangan,serta arus kas dengan wajar. Entitas yang menggunakan SAK ETAP
harus secara eksplisit menyatakan secara penuh atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam
catatan atas laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan harus disajikan minimal 1 kali
dalam setahun dan bersifat komparatif dengan periode sebelumnya dengan keunggulan
yang sama. SAK ETAP mensyaratkan bahwa pos-pos yang material harus disajikan
terpisah. Penyajian dan klasifikasi pos-pos harus konsisten, kecuali jika terjadi perubahan
signifikan operasi entitas atau perubahan tersebut menghasilkan penyajian yang lebih andal
dan relevan, dan atau SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian. Entitas harus
menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan.
Mendasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka
pemikiran teoritis tersebut, hipotesis penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Ho: Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR
Bank Klaten
Ha: Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank
Selanjutnya, secara sistematis hubungan antar variabel dependen-independen dapat diterangkan
pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Sebelum Penerapan SAK ETAP Setelah Penerapan SAK ETAP
(2011) (2013)
Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan SAK ETAP
BAB 3.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan bukti empiris Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian
laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
2. Untuk memberikan bukti empiris Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian
laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
B. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat penelitian yang diharapkan di dalam penelitian ini yaitu:
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan adalah mengkaji faktor-faktor yang menentukan
Penerapan SAK ETAP melalui pendekatan dengan menggunakan diskresi akrual sebagai
ukurannya. Tujuannya untuk membandingkan dengan penelitian sebelumnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan adalah dapat memberikan manfaat bagi PD BPR BANK
KLATEN untuk dapat mengukur sejauh mana SAK ETAP secara tepat. Sehingga
nantinya SAK ETAP yang diukur dapat dijadikan sebagai alat dalam membantu
BAB 4.
METODE PENELITIAN
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya,
sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2008). Populasi dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PD BPR Bank Klaten. Sampel penelitian diambil
dari populasi dengan teknik purposive sampling. Martono (2010) menyatakan bahwa purposive
sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian
ini sampel ditentukan dengan pertimbangan bahwa laporan keuangan merupakan laporan
keuangan sebelum dan sesudah penerapan SAK ETAP. Mengingat sifatnya sebagai data subyek,
maka sumber data penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan dokumentasi dan studi kepustakaan. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah SAK ETAP, sedangkan variabel independen penelitian adalah penyajian laporan
keuangan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif. Analisis data dalam penelitian
menggunakan teknik statistik deskriptif, uji normalitas, dan uji hipotesis. Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2005). Uji normalitas dilakukan untuk menilai
distribusi data apakah normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji shapiro wilk,
dengan pertimbangan bahwa uji ini lebih tepat untuk sampel yang relatif kecil. Jika distribusi
data normal maka uji hipotesis dilakukan dengan paired sample t test, sedangkan jika distribusi
data tidak normal maka uji hipotesis dilakukan dengan wilcoxon signed rank test.
Paired sample t test adalah bagian dari uji t, dimana uji t sendiri merupakan alat uji
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada
pada skala interval atau rasio. Uji ini melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama
terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Wilcoxon signed rank test merupakan uji
alternatif dari paired sample t test apabila tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji wilcoxon
kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi berdistribusi tidak normal.
Proses olah data akan dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows versi 19. Pada tabel berikut
ini disajikan variabel dan proksi pengukurannya yang dijabarkan dalam setiap item, yang
bersumber SAK ETAP.
Tabel 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Operasional Variabel
1 SAK ETAP 1. Penyajian wajar
2. Kepatuhan terhadap SAK ETAP
3. Frekuensi pelaporan
i. Informasi minimal yang disajikan
ii. Klasifikasi asset dan kewajiban
iii. Urutan pos dan format pos
iv. Pengungkapan dalam neraca atau catatan atas laporan
keuangan
B. Laporan Laba Rugi
i. Informasi minimal yang disajikan
ii. Analisis beban
C. Laporan Perubahan Ekuitas
i. Laporan disajikan dalam neraca
ii. Informasi minimal yang disajikan
D. Laporan Arus Kas
ii. Klasifikasi aktivitas
iii. Pelaporan
iv. Kas dan setara kas sama dengan yang di neraca
v. Bunga, deviden, dan pajak disajikan terpisah
E. Catatan Atas Laporan Keuangan
i. Catatan atas laporan keuangan disajikan dalam laporan
keuangan
ii. Pernyataan standar penyusunan laporan keuangan
iii. Disajikan ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang
diterapkan
iv. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan
BAB 5.
HASIL YANG DICAPAI
A. Deskripsi Data
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan tahunan PD BPR Bank Klaten. Sampel penelitian diambil dari populasi
dengan teknik purposive sampling. Sampel ditentukan dengan pertimbangan bahwa laporan
keuangan merupakan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan SAK ETAP.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari objek penelitian, laporan keuangan yang diambil
adalah laporan keuangan tahunan untuk periode 2011 (sebelum penerapan SAK ETAP) dan
periode 2013 (setelah penerapan SAK ETAP).
Laporan keuangan yang diambil adalah laporan keuangan yang telah diaudit oleh
auditor independen, yang meliputi neraca komparatif, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Berikut ini disajikan daftar
ringkasan penyajian laporan keuangan.
Tabel 5.1
Daftar Ringkasan Penilaian Penyajian Laporan Keuangan
No Variabel Penelitian 2011 2013
1 Neraca
- Informasi minimal yang disajikan
- Klasifikasi asset dan kewajiban
- Urutan dan format pos
- Pengungkapan dalam neraca atau catatan atas laporan
keuangan
- Analisis beban 10 10
3 Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan disajikan dalam laporan keuangan
- Info minimal yang disajikan
10
10
10
10
4 Laporan Arus Kas
- Laporan disajikan dalam laporan keuangan
- Ada klasifikasi asset
- Pelaporan
- Kas dan setara kas sama dengan data dalam neraca
- Bunga, deviden, dan pajak disajikan terpisah
10
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
- Catatan atas laporan keuangan disajikan dalam laporan
keuangan
- Pernyataan standar penyusunan laporan keuangan
- Penyajian ringkasan kebijakan akuntansi signifikan
yang diterapkan
- Info pendukung pos-pos laporan keuangan
- Rujuk silang
Sumber: hasil olah data penulis
B. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Hasil analisis data penelitian ini diuraikan dengan statistic deskriptif. Hasil
penelitian deskriptif variable penelitian disajikan sebagai berikut:
Tabel 5.2
Hasil Analisis Deskriptif
S
Sumber: output SPSS 19.0 for windows
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PraPen 18 0 10 9.44 2.357
PascaPen 18 10 10 10.00 .000
Pada tabel 5.2 menunjukkan hasil perhitungan statistik untuk menjelaskan gambaran data
yang digunakan dalam penelitian ini, berupa: nilai rata-rata (mean), nilai maximum dan
nilai minimum, serta standar deviasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
penyajian laporan keuangan tahun 2011 atau sebelum penerapan SAK ETAP memiliki
mean 9,44 nilai maximum 10 nilai minimum 0 serta standar deviasi 2,357, sedangkan
untuk tahun 2013 atau setelah penerapan SAK ETAP memiliki mean 10 nilai maximum
10 nilai minimum 10 dan standar deviasi 0,000.
2. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau
tidak. Suatu distribusi data dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Pengujian normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro wilk. Berikut ini adalah
hasilnya.
Tabel 5.3 Uji Shapiro Wilk
Hasil uji Shapiro wilk tabel 5.3 menunjukkan bahwa nilai asymp sig kurang dari 0,05, ini
berarti data tidak berdistribusi normal.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji penyajian laporan keuangan
sebelum dan setelah penerapan SAK ETAP, dimana data tidak berdistribusi normal,
maka dalam pengujian hipotesis menggunakan hipotesis non parametrik yaitu wilcoxon
signed rank test. Berikut ini hasil olah datanya.
Tests of Normality
PascaPen
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
PraPen 10 .538 18 .000 .253 18 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 5.4
diatas menunjukkan informasi tentang banyaknya data yang diproses. Hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat 1 nilai dari variable sesudah penerapan yang lebih besar
dari variable sebelum penerapan, sisanya adalah sama.
Tabel 5.5
Wilcoxon Signed Ranks Test
H0 = Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan
PD BPR Bank Klaten
H1 = Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD
BPR Bank Klaten
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
PascaPen - PraPen Negative Ranks
0a .00 .00
Positive Ranks 1b 1.00 1.00
Ties 17c
Sumber: output SPSS 19.0 for windows
Test Statisticsb
PascaPen - PraPen
Z -1.000a
Asymp. Sig. (2-tailed) .317
Wilcoxon Signed Ranks Test
Syarat H0diterima atau tidak berdasarkan nilai probabilitas sebagai berikut:
Apabila p > 0,05, maka H0 diterima
Apabila p < 0,05 maka H0 ditolak
Dari hasil tabel diatas pada baris Asymp Sig terlihat bahwa nilai probabilitas 0,317. Maka
keputusan yang diambil adalah H0diterima sehingga Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh
BAB 6. TAHAPAN AKHIR
Dari rencana kegiatan peneliti sudah menyelesaikan 100% dari anggaran yaitu peneliti
telah memperoleh data dan data telah diolah juga dianalisis sehingga peneliti dapat
menyimpulkan dari penelitian tersebut.
Berdasar kegiatan diatas sudah melaksanakan 100% kegiatan dari anggaran yaitu
membuat luaran penelitian STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) : IMPLIKASI PENERAPAN PADA PD BPR BANK KLATEN yaitu dalam bentuk artikel dimuat di jurnal nasional ber ISSN tidak terakreditasi serta makalah disampaikan dalam pertemuan nasional yaitu SEMINAR
NASIONAL (SEMNAS) UNIBA 2015 pada hari/tanggal, 10 September 2016 bertempat di
Syariah Hotel, Jl. Adisucipto No. 47 Surakarta, untuk itu saya sampaikan lampiran anggaran
biaya serta jadwal penelitian tersebut dibawah ini :
6.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya yang
Diusulkan (Rp)
1. Belanja bahan 2.154.000
2. Belanja barang non operasional lainnya 709.000
3. Biaya perjalanan 1.037.000
6.2 Jadwal Penelitian
Jenis Kegiatan Bulan 1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Survey Pendahuluan
2. Penyusunan Proposal
3. Pelaksanaan Penelitian
4. Pengumpulan Data
5. Analisian data
6. Penyusunan Laporan
7. Publikasi Ilmiah
Keterangan
BAB 7.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di paparkan dalam bab – bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
1. Statistik Deskriptif
Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan tahun 2011
atau sebelum penerapan SAK ETAP memiliki mean 9,44 nilai maximum 10 nilai
minimum 0 serta standar deviasi 2,357, sedangkan untuk tahun 2013 atau setelah
penerapan SAK ETAP memiliki mean 10 nilai maximum 10 nilai minimum 10 dan
standar deviasi 0,000.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan uji Shapiro Wilk. Hasil uji Shapiro wilk menunjukkan
bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05, ini berarti data tidak berdistribusi normal.
3. Pengujian Hipotesis
Karena data tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan
Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai
probabilitas 0,317. Maka keputusan yang diambil adalah H0diterima sehingga Penerapan
SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank
Klaten.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, maka dapat diajukan saran agar PD BPR
Bank Klaten mempertahankan laporan keuangan yang telah dibuat sesuai standar yang ada
dan memperbaiki apa yang kurang. Selain itu sebaiknya, pemerintah yang bertanggung jawab
atas standar yang berlaku di Indonesia secara berkala mengadakan evaluasi atas penerapan
sebuah standar sehingga dapat diketahui dampak ataupun manfaat yang ditimbulkan dari
penerapan standar tersebut. karena SAK ETAP ini harus diberlakukan di semua lini keuangan,
untuk itu penelitian kedepannya, diharapkan obyek penelitian bisa di sector public atau di
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia, 2013, Surat Edaran kepada Semua Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia
Nomor 15/29/DKBU tentang Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank
Perkreditan Rakyat, Jakarta.
Bungin, Burhan, 2008, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakam Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, edisi pertama, cetakan ketiga, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua,
cetakan ketujuh, Perum Balai Pustaka, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik, Jakarta.
JS Nurdita, Raflesia, 2013, Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Koperasi yang Ada di Kota Bumi, Skripsi,
Universitas Riau, Sumatera.
Martono, Nanang, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder,
edisi revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Safri, Muhammad Agus, 2013, Implementasi SAK ETAP Dalam Menyusun Laporan Keuangan
Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Kripik Wak J’Ber, Jurnal Kajian Ilmiah
Akuntansi Fakultas Ekonomi UNTAN, vol. 2, No. 2, Universitas Tanjungpura Pontianak,
Kalimantan Barat.
Setyawijayanti, Mirna Dyah, 2013, Pengaruh Penerapan SAK ETAP dan PA-BPR terhadap
Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (studi empiris pada BPR di Kota
Malang),Skripsi, Universitas Negeri Malang, Jawa Timur.
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, cetakan kedelapan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Suintri, Imam Agus, 2013, Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik terhadap Kualitas Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Bank
Perkreditan Rakyat di kota Bandung, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Utami, Endah Sri, 2014, Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PD BPR Bank Klaten, Skripsi, Universitas
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. LAPORAN AKHIR ANGGARAN PENELITIAN 1. BahanHabisPakai
Pendaf semnas Biaya pendaf rupiah 500.000,-
500.000,-Foto copy dan jilid
Untuk seminar lembar 14.400,-
14.400,-Paket data Untuk upload data pulsa 200.000,-
200.000,-Sewa lap top Untuk membuat laporan
Buah 600.000,-
600.000,-Sewa printer Untuk print laporan buah 300.000,-
300.000,-Kertas dan atk Buat laporan lembar 249.600,-
249.600,-Bayar pajak Biaya pajak honor penelitian
rupiah 140.000,-
140.000,-SUB TOTAL (Rp) 2.154.000
,-2. Perjalanan
Monev ke ums Transport intervier 1 kali 450.000,- 450.000,- -
-Taksi Biaya taksi brangkat
monev
1 kali 237.000,- 237.000,- -
-Rental mobil dan sopir
Buat ke solo seminar nasional
350.000,-Material
3. Belanja barang non operasional lainnya Material
Makan pagi Lembur mrevisi 1 kali 115.000,-
115.000,-Makan siang Makan lembur
revisi stlh monev
1 kali 50.000,-
50.000,-Makan siang Makan lembur
revisi stlh monev
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp)
13.000.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp)
,-Lampiran 2. Susunanorganisasitimpenelitidanpembagiantugas
No Namadan NIK Jabatan UraianTugas
1 Titik Purwanti,SE, M.Si,Akt, CA NIK. 690811320
- Ketua Tim Peneliti, 5 jam/minggu
Koordinator&penanggungjawabseluruh proses
dankegiatanoperasi-onalpenelitian,
kajianteoridanpustaka, review
instrumenpenelitian, penyusunanlaporanpenelitian
2 Anis Marjukah, SE, MM NIK 690994143
- Anggota Tim;5 jam/minggu
Pengembanganinstrumendankoordinasiujilapanga
n, reviewermetodologipenelitian,
khususnyateknikpengambilansampelpenelitian
Lampiran. 3 Biodata ketua dan anggota A. Biodata
a. KetuaPenelitian
1. NamaLengkap TitikPurwanti, SE, M.Si, Akt, CA
2. JenisKelamin Perempuan
3. JabatanFungsional
-4. NIK 690811320
5. NIDN 0605127603
6. TempatdanTanggalLahir Klaten, 05 Desember 1976
7. E-mail titik@unwidha.ac.id, ti2k_purwanti05@yahoo.com.
8. Nomor HP 085641087759, 08172834676
9. Alamat Kantor UniversitasWidya Dharma Klaten
Jl Ki HajarDewantoro, Klaten Utara 57401
10. NomorTelepon/Faks (0272) 322363
11. Lulusan yang TelahDihasilkan S-1 = orang 12. Mata Kuliah yang Diampu
TahunMasuk – Lulus 1999 – 2001 2007 - 2010 JudulSkripsi/Tesis/Disertasi SistemPerhitunganAlokasi
Dana
JaringanPengamanSosial di Pemerintah Kota Surakarta
Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual,
Volatilitas Penjualan, Leverage,
Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba
NamaPembimbing 1. Sulistyo, SE, MM
2. Drs. P.W. Agung
1. Prof. Dr.
Rahmawati, M.Si., Ak. 2. Dra. Falikhatun, M.Si., Ak. c. PengalamanPenelitian
No Tahun JudulPenelitian Pendanaan
- Sumber Jml/Juta
1 2013 Desain Standar Akuntansi Karbon Dan Model Integrasi Pelaporan Emisi Karbon Dalam Laporan Keuangan
Dikti Rp.
13.500.000,-2 2014 Carbonaccounting: Implikasi Strategis Perekayasaan Akuntansi Sektor Publik
Dikti Rp. 14.500.000
3 2013 Analisis Pengaruh Price Earning Ratio,
Earning Per Share,
Return On Asset Dan Debt To Equity Ratio
Terhadap Harga Saham Perusahaan Go PublicYang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011
Unwidha Rp.
2.000.000,-d. PengalamanPengabdian
No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jml/Ju ta
1 2011 Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pendidikan KetrampilanProduktifDesain, Pemasaran Dan Peningkatan ProduksiLurik Di Desa Jambakan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten
Kopertis 25
2 2012 PemberdayaanMasyarakatDesaMelaluiPendidikanKe trampilanProduktifDesain, PemasaranOn line Dan PeningkatanProduksiLurikDiDesaJambakanKecamat anBayatKabupatenKlaten
Kopertis 35
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
Lampiran. 4 Hasil uji hipotesis
1. Daftar Ringkasan Penilaian Penyajian Laporan Keuangan
No Variabel Penelitian 2011 2013
1 Neraca
- Informasi minimal yang disajikan
- Klasifikasi asset dan kewajiban
- Urutan dan format pos
- Pengungkapan dalam neraca atau catatan atas laporan
keuangan
- Informasi minimal yang disajikan
- Analisis beban
- Laporan disajikan dalam laporan keuangan
- Info minimal yang disajikan
10
10
10
10
4 Laporan Arus Kas
- Laporan disajikan dalam laporan keuangan
- Ada klasifikasi asset
- Pelaporan
- Kas dan setara kas sama dengan data dalam neraca
- Bunga, deviden, dan pajak disajikan terpisah
10
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
- Catatan atas laporan keuangan disajikan dalam laporan
keuangan
- Pernyataan standar penyusunan laporan keuangan
- Penyajian ringkasan kebijakan akuntansi signifikan
yang diterapkan
- Info pendukung pos-pos laporan keuangan
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif
3. Hasil Uji Shapiro Wilk
4. Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PraPen 18 0 10 9.44 2.357
PascaPen 18 10 10 10.00 .000
Valid N (listwise) 18
Tests of Normality
PascaPen
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
PraPen 10 .538 18 .000 .253 18 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: output SPSS 19.0 for windows
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
PascaPen - PraPen Negative Ranks
0a .00 .00
Positive Ranks 1b 1.00 1.00