• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pencacahan SKPS Non Finansial Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Pencacahan SKPS Non Finansial Tahun 2013"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

S K P S 2013 1

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

System of National Accounts (SNA) 2008 yang diterbitkan oleh United

Nations (PBB) menyebutkan bahwa unit institusi domestik (residen) sebagai pelaku

aktivitas ekonomi dikelompokkan menjadi lima institusi (sektor) yaitu sektor

KorporasiNonfinansial, sektor Korporasi Finansial, sektor Pemerintahan Umum,

sektor Lembaga Nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dan sektor Rumah

Tangga.

Salah satu sektordomestik yakni sektorKorporasi Nonfinansial mencakup

Korporasi Swasta Nonfinansial dan Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D)

Nonfinansial.Jika dilihat lebih rinci, korporasi nonfinansial swasta dibedakan menjadi

korporasi nonfinansial swasta berbadan hukum (seperti PT, PT Terbuka, Yayasan,

Koperasi) dan korporasi nonfinansial swasta tidak berbadan hukum (UD, PD,

CV,Firma, dan lain-lain).

Di Indonesia, dari sisi investasi nonfinansial, kegiatan sektor korporasi

nonfinansial swasta merupakan bagian terbesar dan memegang peranan penting

dalam perekonomian nasional.Gambaran terperinci mengenai pentingnya peranan

korporasi swasta nonfinansial tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Sebagai penopang pembangunan ekonomi yang berdampak pada

tumbuhnya perekonomian, perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan

keadaan yang menggembirakan. Selama periode tahun 1995-2011 total investasi di

Indonesia hampir mengalami kenaikan sebesar 1577 persen, yakni dari Rp. 145,12

triliun pada tahun 1995 menjadi Rp. 2.433,86 triliun pada tahun 2011.

Investasi tersebut dilakukan oleh pemerintah, perusahaan

pemerintahnonfinansial (BUMN/D), korporasi swasta nonfinansial (bisnis), rumah

tangga dan lembaga keuangan (korporasi finansial) yang masing-masing memiliki

peran pada tahun 1995 sebesar 17,96 persen; 11,91 persen; 58,76 persen; 9,61

persen dan 1,76 persen.

Korporasi nonfinansial tetap memegang peranan terbesar sebagai pelaku

(2)

2 S K P S 2013 sebesar Rp. 1.985,10 triliun atau 76,20 persen dari total investasi. Sedangkan

investasi yang dilakukan keempat institusi lainnya, yakni pemerintah sebesar Rp.

219,90 triliun (9,04 persen); BUMN sebesar Rp. 130,45 triliun (5,36 persen); Rumah

tangga sebesar Rp. 227,02 triliun (9,33 persen) dan lembaga keuangan sebesar Rp.

1,85 triliun (0,08 persen).

Berdasarkan uraian di atas yang menunjukan sangat pentingnya peranan

korporasi swasta nonfinansial dalam menopang pertumbuhan ekonomi, perlu

disusun suatu laporan perusahaan swasta nonfinansial yang akan sangat

bermanfaat bagi banyak pihak baik pemerintah, pengusaha maupun pihak lain yang

peduli terhadap perkembangan dunia bisnis Indonesia pada tahun 2011 dan 2012.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga pemerintah yang salah satu

fungsinya adalah penyedia data ekonomi makro, telah melakukan upaya kompilasi

data statistik korporasi/perusahaan swasta nonfinansial melalui Survei Khusus

Perusahaan Swasta Nonfinansial (SKPS). Supaya kesinambungan proses

pemantauan dan pengumpulan data terjaga, BPS melalui Subdirektorat Neraca

Pemerintah dan Badan Usaha akan melaksanakan kembali SKPS pada tahun 2013,

yang mencakup data laporan keuangan perusahaan swasta nonfinansial tahun 2011

(3)

S K P S 2013 3

Tabel 1. Perkembangan Investasi Nonfinansial di Indonesia Tahun 1995-2011

Tahun

Investasi Nonfinansial (Triliun Rp)

Pemerintah BUMN Bisnis Rumah

Tangga Keuangan Total Sumber : Neraca Arus Dana, berbagai tahun

(4)

4 S K P S 2013

1.2. Tujuan

SKPS 2013 bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai:

1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta nonfinansial, antara lain tentang jenis

usaha, struktur permodalan, jumlah tenaga kerja dan sebagainya.

2. Hasil transaksi usaha korporasi/perusahaan swasta nonfinansial melalui laporan

keuangan perusahaan yang terdiri dari Neraca Akhir Tahun (Balance Sheet) dan

Laporan Laba/Rugi (Income Statement), sehingga dapat diketahui struktur aktiva

(aset/harta/kekayaan), struktur pasiva (kewajiban dan modal), output, input

(biaya) dan sebagainya.

Data yang diperoleh dari informasi-informasi diatas akan digunakan untuk

menyusun :

a. Struktur neraca-neraca pokok korporasi/perusahaan swasta nonfinansialbaik

secara agregat maupun dirinci menurut lapangan usaha.

b. Struktur Neraca Arus Dana (NAD) sektor swasta nonfinansial yang akan

dikonsolidasikan ke dalam sistem NAD Indonesia.

c. Analisis deskriptif mengenai karakteristik usaha, struktur aktiva, struktur

pasiva, output dan struktur biaya perusahaan sampel.

1.3. Ruang Lingkup dan Cakupan

SKPS 2013 dilaksanakan di lima belas provinsi terpilih, yaitu

ProvinsiSumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Kepulauan

Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,Banten, Bali,

Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatandan Kalimantan

Timur. Adapun sasaran SKPS 2013 ini adalah korporasi swasta nonfinansial

berbadan hukum dan tidak berbadan hukum. Sedangkan lapangan usaha yang

dicakup meliputi:

a. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

b. Pertambangan dan Penggalian

c. Industri Pengolahan

d. Listrik, Gas dan Air Bersih

(5)

S K P S 2013 5 f. Perdagangan, Hotel dan Restoran

g. Pengangkutan dan Komunikasi

h. Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan

i. Jasa-jasa Swasta, mencakup Jasa Sosial dan Kemasyarakatan(termasuk

pendidikan dan kesehatan) serta Jasa Hiburan dan Rekreasi

1.4. Jadwal Kegiatan

a. Persiapan dan Perencanaan

1. Penyusunan Metodologi, Pedoman Pencacahan & Daftar Isian 2. Penggandaan Pedoman Pencacahan dan Daftar Isian ……… 3. Pelatihan Instruktur……… 4. Pelatihan Pencacah Daerah ……..……… 5. Pengiriman Dokumen ke Daerah ..………

b. Pelaksanaan

1. Pengambilan Sampel ..……… 2. Pencacahan……… 3. Pemeriksaan dan Pengawasan ..……….. 4. Pengiriman Dokumen ke Pusat ..………..

c. Pengolahan

1. Penyusunan Program Komputer ……… 2. Pengolahan Pra Komputer ……….. 3. Pengolahan Komputer ………...

d. Analisa dan Penyajian

1. Tabulasi ………….………. 2. Analisa dan Penulisan Laporan..……….……… 3. Penggandaan dan Diseminasi Laporan...……….………….

Januari – Februari 2013 Cakupan survei ini utamanya ditujukan untuk korporasi swasta

nonfinansial induk atau tunggal, yang memiliki jumlah aset/harta cukup

besar dan mempunyai laporan keuangan berupa Neraca Akhir Tahun dan

Laporan Laba/Rugi yang diterbitkan secara berkala dan teratur.

Cakupan survei ini utamanya ditujukan untuk korporasi swasta

nonfinansial induk atau tunggal, yang memiliki jumlah aset/harta cukup besar

dan mempunyai laporan keuangan berupa Neraca Akhir Tahun dan Laporan

(6)

6 S K P S 2013

II. METODOLOGI SURVEI

2.1. Jumlah Responden

Tabel 2. Daftar Alokasi Sampel SKPS Tahun 2013

Menurut Provinsi Dan Lapangan Usaha

(7)

S K P S 2013 7 proporsional berdasarkan struktur ekonomi di masing-masing provinsi terpilih.

Dengan pemilihan sampel sedemikian rupa diharapkan data yang diperoleh dapat

menggambarkan kondisi perekonomian secara nasional. Alokasi sampel per

provinsi ditunjukkan oleh tabel 2 di atas.

Hasil SKPS tahun 2013 akan disajikan menurut lapangan usaha, sehingga

diharapkan target sampel menurut lapangan usaha yang ditunjukkan oleh tabel

diatas dapat tercapai. Apabila penentuan sampel menurut lapangan usaha seperti

yang tertera pada tabel diatas tidak dapat dipenuhi, maka dapat dialokasikan ke

sektor nonfinansial swasta lainnya dengan tetap memperhatikan keterwakilan setiap

lapangan usaha.

2.3. Teknik Pencacahan

Pencacahan dilakukan dengan cara kunjungan. Petugas dari BPS Provinsi

mendatangi setiap korporasi/perusahaan swasta nonfinansial yang terpilih sesuai

sampel. Daftar isian yang mencakup keterangan umum perusahaan harus diisi

petugaspada saat wawancara. Untuk jenis data seperti Neraca Akhir Tahun dan

Laporan Laba/Rugi, petugas diharuskan meminta atau mengkopi laporan keuangan

perusahaan tersebut.

2.4. Petugas Lapangan

Pencacahan SKPS 2013 akan dilakukan oleh staf yang ditugaskan oleh BPS

Provinsi terpilih. Jika tidak ada staf BPS dapat ditugaskan KSK atau mitra kerja dan

dibekali dengan surat tugas. Petugas pengawas SKPS 2013 adalah tenaga teknis

BPS provinsi yang berpengalaman mengawasi berbagai aktivitas survei BPS

utamanya Kepala Seksi Neraca Konsumsi.

2.5. Penanggung Jawab

Penanggung jawab di tingkat pusat adalah Sub Direktorat Neraca Pemerintah

dan Badan Usaha, Direktorat Neraca Pengeluaran BPS Pusat. Sedangkan

penanggung jawab daerah adalah Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

(8)

8 S K P S 2013

2.6. Pengiriman Dokumen

Hasil pencacahan SKPS 2013 yang sudah selesai diperiksa, dikirim ke BPS

Pusat c.q. Sub Direktorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha, Direktorat

Neraca Pengeluaran. Diharapkan SKPS 2013 dapat diselesaikan sesuai dengan

jadwal dan BPS Provinsi dapat mengatur pengiriman dokumen secara bertahap.

2.7. Pengolahan Data SKPS

Pengolahan data untuk Survei SKPS dilakukan di BPS Pusat dengan petugas

pengolah Subdit Neraca Pemerintah dan Badan Usaha. Jika provinsi ingin

mengolah Survei SKPS di provinsi dapat dilakukan dengan mandiri, dengan tetap

mengirimkan dokumen Survei SKPS sesuai jadwal dan atau mengirimkan softcopy

(9)

S K P S 2013 9

III.KONSEP DEFINISI DAN CARA PENGISIAN DAFTAR ISIAN (KUESIONER)

Untuk memudahkan pengisian daftar isian (kuesioner) SKPS 2013 yang

terdiri dari enamblok, berikut ini diberikan pedoman pengisiannya. Untuk

memperlancar pengecekan dan pemeriksaan tulislah daftar isian ini dengan huruf

kapital.

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Rincian 1 s/d 5: Isikan namaprovinsi, kabupaten/kota, nama perusahaan, alamat

lengkap perusahaan dan nomor telepon/email/fax pada tempat

yang tersedia.

BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

Tujuan blok ini adalah untuk mengetahui keterangan umum/karakteristik usaha

perusahaan swasta nonfinansial sampel.

Rincian 1: Tahun Mulai Beroperasi Secara Komersial

Isikan tahun pertama kali perusahaan melakukan operasi kegiatan

usaha secara komersial, pada tempat yang tersedia.

Rincian 2: Struktur Modal (%)

Isikan persentase besarnya modal perusahaan tahun 2012. Tulis sesuai

status permodalannya apakah modal pemerintah, swasta asing, swasta

nasional atau lainnya, pada tempat yang tersedia. Jumlah struktur modal

sama dengan 100%.

Modal pemerintah, swasta asing, swasta nasional dan lainnya,

adalah besarnya modal atau saham perusahaan yang dimiliki oleh

pemerintah, swasta asing, swasta nasional dan lainnya.

Rincian 3: Bentuk Badan Usaha

Lingkari salah satu bentuk badan usaha yang tersedia sesuai dengan

bentuk badan usaha perusahaan.Bentuk Badan Usaha adalah status

yang dimiliki oleh suatu kegiatan ekonomi berdasarkan akte

(10)

10 S K P S 2013 berdasarkan suatu keputusan dari pejabat instansi yang berwenang.

Bentuk badan usaha tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perseroan Terbatas (PT) adalah bentuk badan hukum perusahaan

yang didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham,

dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai

nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya

pemegang saham ikut serta berperan sesuai dengan besar-kecilnya

jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antar

pemegang saham. Bentuk badan hukum ini disahkan oleh notaris.

2. PT Terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya

kepada masyarakat melalui pasar modal (go public).

3. Koperasi adalah perusahaan yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan. Bentuk badan hukum

koperasi ini dikeluarkan dan disahkan oleh Kementerian Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah.

4. CV/Firma adalah bentuk badan usaha perusahaan perorangan

yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang dan digunakan untuk

menjalankan usaha bersama dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan. Bentuk badan usaha ini disahkan oleh notaris.

5. Lainnya adalah bentuk badan usaha yang belum termasuk kategori

di atas seperti yayasan dan sebagainya.

Rincian 4: Lapangan Usaha Dari Kegiatan Utama

Lingkari salah satu jenis lapangan usaha yang tersedia sesuai dengan

kegiatan utama perusahaan, yaitu bergerak di lapangan usaha/kegiatan

Pertanian, Pertambangan & Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik

Gas dan Air Bersih, Bangunan, Perdagangan Hotel & Restoran,

Pengangkutan & Komunikasi, Persewaan Bangunan dan Jasa

Perusahaan, serta Jasa-jasa Swasta sesuai dengan konsep PDRB.

(11)

S K P S 2013 11 tentukanlah kegiatan utama perusahaan tersebut sesuai dengan

pendapatan usaha yang paling besar nilainya.

Rincian 5: Produk (barang/jasa) Utama

Isikan jenis produk perusahaan yang paling tinggi nilainya.

Rincian 6:Pendapatan Usaha

Isikan pendapatan usaha perusahaan tahun 2011 dan 2012 dalam

jutaan rupiah.

Pendapatan Usaha adalah penjumlahan dari pendapatan utama dan

pendapatan lainnya dari perusahaan.

Pendapatan Utama merupakan pendapatan dari hasil penjualan produk

utama dengan kriteria nilai yang paling tinggi. Jika nilainya ternyata

sama, maka yang diperhitungkan adalah volume fisik dan waktu

pengerjaan.

Pendapatan Lainnya merupakan pendapatan dari hasil penjualan

produk sekunder yang dihasilkan selain produk utama.

Produk Sekunder terdiri dari produk ikutan dan produk sampingan.

a. Produk Ikutan adalah barang dan jasa yang dihasilkan bersama

dengan produk utama atas penggunaan teknologi tunggal.

b. Produk Sampingan adalah barang dan jasa yang dihasilkan sejalan

dengan produk utama tapi dengan menggunakan teknologi yang

berbeda.

Rincian 7: Total Harta (Aktiva)

Isikan total harta perusahaan tahun 2011 dan 2012 dalam jutaan rupiah.

Isian ini direkap dari Total Harta Neraca Akhir Tahun (NAT) Blok III.

Total Harta adalah penjumlahan dari seluruh harta perusahaan, yaitu

harta lancar dan harta tidak lancar.

Harta adalah seluruh harta perusahaan baik berwujud maupun tidak

berwujud yang mempunyai nilai uang, dan memberikan manfaat bagi

pemiliknya di masa mendatang.Secara umum dapat dikatakan harta

adalah kekayaan (sumber daya) yang dimiliki perusahaan dan

(12)

12 S K P S 2013

Harta Lancar adalah bagian harta yang dimiliki perusahaan berupa

uang tunai dan harta lain yang dapat ditukarkan ke dalam uang tunai

dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Termasuk disini adalah:

kas, piutang, persediaan, surat-surat berharga yang dapat

diperjual-belikan, biaya-biaya dibayar dimuka dan harta lainnya.

Harta Tidak Lancar terdiri dari harta tetap berwujud, harta tetap tak

berwujud dan harta lain-lain.

- Harta Tetap Berwujud adalah harta yang memiliki substansi nyata

dan berumur lebih dari satu tahun. Tujuan pemilikan harta tetap

berwujud adalah untuk operasi perusahaan jangka panjang, seperti:

tanah, bangunan dan gedung, investasi kantor, kendaraan, mesin

dan peralatan pabrik dan sebagainya.

- Harta Tetap Tak Berwujud adalah harta yang tidak memiliki

substansi nyata yang nilainya timbul karena hak-hak yang diperoleh

dari kepemilikan harta tersebut dan dapat digunakan lebih dari satu

tahun, seperti: hak paten, goodwill, franchise, lisensi dan lainnya.

Rincian 8: Jumlah Tenaga Kerja (orang)

Isikan jumlah tenaga kerja perusahaan tahun 2011 dan 2012.

Jumlah Tenaga Kerja adalah banyaknya tenaga kerja tetap dan tidak

tetap yang biasanya bekerja di perusahaan ini.

BLOK III. NERACA AKHIR TAHUN (NAT) PERUSAHAAN

A. HARTA (AKTIVA) adalah seluruh kepemilikan perusahaan baik berwujud

maupun tak berwujud yang mempunyai nilai uang dan memberikan manfaat

bagi pemiliknya di masa mendatang. Secara umum dapat dikatakan bahwa

harta adalah kekayaan (sumber daya) yang dimiliki oleh perusahaan dan

mempunyai nilai uang. Harta terdiri dari Harta lancar dan Harta tidak lancar

(Investasi Jangka Panjang, Harta Tetap Berwujud, Harta Tetap Tak Berwujud

(13)

S K P S 2013 13

A.1 HARTA LANCAR adalah bagian harta yang dimiliki oleh perusahaan berupa

uang tunai dan harta lainyang dapat ditukarkan ke dalam uang tunai dalam

jangka waktu kurang dari satu tahun. Termasuk disini adalah: Kas, Investasi

Jangka Pendek, Piutang Jangka Pendek, Wesel Tagih, Persediaan, Biaya

Dibayar di Muka, Cadangan Piutang Tak Tertagih dan Harta Lancar lainnya.

1. Kas adalah uang yang ada yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk

perusahaan yang relatif besar biasanya kas dipisahkan menjadi kas di

perusahaan (cash on hands) dan kas di bank (cash in bank).(1.1 + 1.2).

1.1 Kas di Perusahaan (cash on hands) adalah uang tunai yang

disimpan di kasperusahaan baik dalam bentuk rupiah ataupun mata

uang asing (yang telah dikonversikan setara rupiah).

1.2 Kas di Bank (cash in bank) adalah uang tunai yang merupakan

saldo rekening giro yang disimpan di bank dalam bentuk rupiah

ataupun mata uang asing.

2. Investasi Jangka Pendek adalah penanaman modal yang dilakukan oleh

perusahaan dalam bentuk deposito berjangka, saham, surat-surat

berharga, emas, valuta asing dan lain-lain guna memperoleh pendapatan

tambahan secara periodik atau keuntungan atas penjualan kembali harta

tersebut. Harta ini dikuasai untuk sementara waktu (kurang dari 1 tahun).

Investasi Jangka Pendek terdiri dari Deposito Berjangka, Surat-surat

Berharga dan Investasi Jangka Pendek Lainnya (2.1 s/d 2.3).

2.1 Deposito adalah simpanan yang menghasilkan bunga dengan batas

waktu tertentu dan dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan atas

nama pemilik deposito tersebut.

2.2 Saham adalah saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan

terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan

siapa pemiliknya.

2.3 Investasi Jangka Pendek Lainnya adalah penanaman modal

(dalam rupiah atau mata uang asing) yang dilakukan oleh

(14)

14 S K P S 2013

3. Piutang Jangka Pendek adalah hak atau tagihan perusahaan kepada

perusahaan lain yang akan dimintakan pembayarannya jika sudah jatuh

tempo (kurang dari 1 tahun). Piutang jangka pendek terdiri dari Piutang

Usaha, Piutang Pegawai, Piutang dari Perusahaan Afiliasi, Piutang

Ragu-Ragu dan Piutang Jangka Pendek Lainnya.

4. Wesel Tagih adalah janji tertulis tanpa syarat pihak lain pada perusahaan

untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu. Wesel ini dapat

diperjualbelikan.

5. Persediaan adalah yang dimiliki perusahaan yang siap untuk dijual.

Persediaan ini meliputi persediaan bahan baku, barang dalam proses,

barang dalam perjalanan dan barang hasil produksi yang siap untuk dijual.

Serta dikurangi dengan persediaan barang usang (5.1 - 5.2)

6. Biaya Dibayar Dimuka adalah biaya-biaya yang belum merupakan

kewajiban perusahaan untuk membayar pada periode tersebut. Namun

perusahaan sudah membayarnya terlebih dahulu. Biaya dibayar dimuka

terdiri dari Biaya Bunga, Premi Asuransi, Sewa, Pajak dan Biaya Lainnya.

7. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu adalah perkiraan penilaian atas piutang

yang timbul karena piutang debitor yang diragukan pelunasannya.

Perkiraan ini merupakan pengurangan aset (contra assets) atas perkiraan

piutang ragu-ragu.

8. Harta Lancar Lainnya adalah aktiva lancar selain yang telah disebutkan.

A.2 HARTA TIDAK LANCAR adalah bagian harta yang dimiliki oleh perusahaan

yang jangka waktu pemakaiannya lama.Termasuk disini adalah Investasi

Jangka Panjang, Harta Tetap Berwujud, Harta Tetap Tak Berwujud, dan Harta

Lain-Lain. (A.2.9 s/d A.2.19)

9. Deposito Berjangka: konsep idem R.2.2.1 tetapi jangka waktu lebih

darisatu tahun.

10. Investasi Jangka Panjang adalah penanaman modal yang dilakukan

(15)

S K P S 2013 15 lainnya dengan tujuan untuk digunakan dalam waktu lebih dari satu tahun.

(10.1+10.2+10.3).

10.1 Investasi Dalam Bentuk Saham adalah penanaman modal yang

dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk saham-saham yang

dikeluarkan perusahaan lain. Penanaman modal ini ditujukan,

misalnya untuk ikut serta menjadi pemilik perusahaan yang

mengeluarkan saham-saham tersebut.

10.2 Investasi Dalam Bentuk Obligasiadalah penanaman modal yang

dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi yang dikeluarkan

perusahaan lain. Penanaman modal ini ditujukan misalnya, agar

perusahaan mendapat laba yang teratur di masa mendatang.

10.3 Investasi Jangka Panjang Lainnya penanaman modal yang

dilakukan perusahaan dalam bentuk surat berharga selain saham &

obligasi, misalnya reksa dana.

11. Piutang Tidak Lancar adalah hak atau tagihan perusahaan kepada

perusahaan lain yang akan dimintakan pembayarannya jika sudah jatuh

tempo (lebih dari satu tahun). Piutang jangka panjang terdiri dari Piutang

Usaha, Piutang Pegawai, Piutang dari Perusahaan Afiliasi, Piutang dan

Piutang Jangka Panjang Lainnya.

12. Harta Tetap Berwujud adalah harta yang memiliki substansi nyata dan

berumur lebih dari 1 tahun. Tujuan pemilikan harta tetap berwujud adalah

untuk operasi perusahaan dalam jangka panjang. Harta tetap berwujud ini

terdiri dari tanah, bangunan, perlengkapan kantor, mesin & peralatan

pabrik, kendaraan, sumur kilang minyak/tambang, tanaman

menghasilkandan harta tetap berwujud lainnya (12.1 s/d 12.8).

12.1 Tanah adalah harta tetap yang umurnya tak terbatas seperti tanah

untuk bangunan perusahaan, tanah pertanian dan lainnya. Tanah

dinilai berdasarkan nilai perolehan. Untuk harta ini tidak dikenakan

penyusutan (non depreciable).

12.2-3 Bangunan dan Perlengkapan Kantor adalah harta tetap berupa

(16)

16 S K P S 2013 dapat diganti dengan harta sejenis jika habis pengggunaannya.

Kelompok harta ini dikenakan penyusutan (depreciable). Harta ini

dinilai atas harga perolehan.

12.4 Mesin dan Peralatan Pabrik adalah harta tetap berupa mesin

dan peralatan pabrik, yang umurnya terbatas dan dapat diganti

dengan harta sejenis apabila habis penggunaannya. Untuk

kelompok aktiva ini dikenakan penyusutan (depreciable). Aktiva ini

dinilai atas harga perolehan.

12.5 Kendaraan adalah harta tetap berupa kendaraan, yang umurnya

terbatas dan dapat diganti dengan harta sejenis apabila habis

penggunaannya. Untuk kelompok harta ini dikenakan penyusutan

(depreciable). Harta ini dinilai atas harga perolehan.

12.6 Sumur Kilang Minyak/Tambang adalah harta tetap berupa

sumur kilang minyak/tambang, yang umurnya terbatas dan dapat

diganti dengan harta sejenis apabila habis penggunaannya. Untuk

kelompok harta ini dikenakan penyusutan (depreciable). Harta ini

dinilai atas harga perolehan.

12.7 Tanaman Menghasilkan/Belum Menghasilkan adalah harta

tetap berupa tanaman yang dapat menghasilkan, yang umurnya

terbatas dan dapat diganti dengan harta sejenis apabila habis

penggunaannya. Untuk kelompok harta ini dikenakan deplesi.

Harta ini dinilai atas harga perolehan.

12.8 Harta Tetap Berwujud Lainnya adalah harta tetap berwujud

selain kategori harta tetap berwujud yang telah disebutkan.

13. Akumulasi Penyusutan adalah total penyusutan atas harta tetap

berwujud yang dinilai dengan metode tertentu. Akumulasi penyusutan

merupakan contra assets dari nilai perolehan harta tetap berwujud untuk

mendapatkan nilai buku harta tersebut pada periode tertentu.

14. Akumulasi Deplesi adalah total penyusutan yang diakui dan dicatat atas

berkurangnya nilai perolehan dari sumber-sumber alam yang

(17)

S K P S 2013 17

15. Nilai Buku Harta Tetap Berwujudadalah total harta tetap berwujud

dikurangi dengan penyusutan dan deplesi. (12-13-14)

16. Harta Tetap Tidak Berwujud adalah suatu harta yang tidak memiliki

substansi nyata yang nilainya timbul karena hak-hak yang diperoleh dari

kepemilikan harta tersebut dan dapat digunakan lebih dari 1 tahun. Harta

tetap tak berwujud terdiri dari hak paten, biaya praoperasi (riset dan

pengembangan) serta instalasi program (set up).

16.1 Hak Paten adalah hak ekslusif yang diberikan pemerintah kepada

pencipta barang dan jasa untuk memproduksi dan memasarkan

suatu barang dan jasa tertentu disertai perlindungan hukum dari

pemalsuan dan peniruan.Hak Paten terdiri dari Goodwill,

Franchise, Lisensidan Trade Mark.

Goodwill adalah suatu kelebihan yang dimiliki oleh suatu

perusahaan dibanding perusahaan lain. (seperti: letak perusahaan

yang strategis, manajemen perusahaan yang baik, produk unggul

yang sudah dikenal masyarakat, dan lainnya).

Franchise adalah hak kelola pendistribusian barang atau jasa

kepada masyarakat konsumen yang dijual kepada pihak lain

dengan standarisasi mutu, misalnya pengelolaan Kentucky Fried

Chicken.

Lisensiadalah izin khusus dari pribadi atau perusahaan kepada

pribadi atau perusahaan lain, misalnya hak menerbitkan, hak

memperdagangkan barang dan jasa dan lain-lain.

Trade Markadalah hak menggunakan suatu tanda pengenal atau

simbol dari suatu barang yang diusahakan dan disahkan oleh

pemerintah serta dilindungi terhadap kemungkinan ditiru atau

dipalsukan.

16.2 Biaya Praoperasi adalah biaya-biaya yang terjadi sebelum

dimulainya kegiatan usaha komersial perusahaan. Yang termasuk

ke dalam kelompok biaya ini, antara lain: biaya riset dan

(18)

18 S K P S 2013 praoperasi dikapitalisasi dan diamortisasi dalam jangka waktu dan

metode tertentu.

Biaya Riset dan Pengembangan adalah biaya yang dikeluarkan

untuk riset, percobaan, analisa, penyajian serta berbagai kegiatan

yang bertujuan meningkatkan segala aspek operasi perusahaan.

Biaya Ditangguhkanadalah pengeluaran yang belum merupakan

biaya dalam tahun buku yang sedang berjalan, tetapi masih

tercatat sebagai harta.

17. Akumulasi Amortisasi adalah total penyusutan atas harta tetap tak

berwujud sesuai nilai perolehan. Akumulasi ini merupakan contra assets

dari nilai perolehan harta tersebut pada periode tertentu.

18. Nilai Buku Harta Tetap Tidak Berwujud adalah nilai harta tetap tidak

berwujud dikurangi dengan nilai amortisasi.

19. Harta Tidak lancar Lainnya adalah harta lain-lain yang tidak

digolongkan ke dalam kelompok harta perusahaan yang telah disebutkan

sebelumnya. Harta lain-lain terdiri dari Pinjaman Karyawan, Hak Sewa

Jangka Panjang, Uang Jaminan dan Lainnya (17.1 s/d 17.4).

19.1 Pinjaman Karyawan adalah perusahaan meminjamkan sejumlah

hartanya kepada karyawannya, sehingga menjadi bagian harta

bagi perusahaan tersebut.

19.2 Hak Sewa Jangka Panjang adalah hak sewa atas penggunaan

tanah, bangunan/gedung, mesin-mesin atau barang bergerak

lainnya untuk suatu periode jangka panjang.

19.3 Uang Jaminan adalah perusahaan mempercayakan atau

menyimpankan sejumlah uang kepada pihak lain untuk keamanan

uang tersebut.

19.4 Lainnya adalah harta jangka panjang selain kategori harta

(19)

S K P S 2013 19

B. KEWAJIBAN DAN MODAL terdiri dari Kewajiban dan Modal. (B1 + B2).

B.1 KEWAJIBAN adalah kewajiban atau hutang perusahaan untuk melunasi suatu

jumlah hutang atau melaksanakan suatu kewajiban kepada pihak lain jika telah

jatuh tempo. Kewajiban terdiri dari Kewajiban Lancar (jangka pendek) dan

Kewajiban Jangka Panjang (B.1.1 + B.1.2).

B.1.1 Kewajiban Lancar adalah hutang jangka pendek yang diperkirakan harus

dilunasi kurang dari 1 tahun.Kewajiban Lancar terdiri dari bermacam-macam

hutang dan Kewajiban Lancar Lainnya (1 s/d 7).

1. Hutang Usaha adalah hutang perusahaan (berupa rupiah atau valuta

asing) kepada pihak lain karena perusahaan membeli barang atau jasa

secara kredit yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari 1 tahun.

2. Hutang Bank/Kredit Modal Kerja adalah pinjaman untuk modal kerja

perusahaan (baik dalam rupiah atau valuta asing) yang diperoleh dari

bank berdasarkan permohonan perusahaan tersebut, biasanya

mempunyai jangka waktu kurang dari 1 tahun.

3. Hutang Pajak adalah beban yang dikenakan atas penghasilan, kekayaan,

transaksi/sumber-sumber lainnya dari perusahaan untuk dibayarkan

kepada pemerintah.

4. Hutang yang Masih Harus Dibayar adalah hutang yang masih harus

dibayarkan perusahaan kepada pihak lain untuk kepentingan perusahaan.

Hutang-hutang ini terdiri dari hutang sewa dan hutang bunga.

5. Uang Muka dari Langganan adalah sejumlah uang dari pihak lain

(pemesan) yang dititipkan kepada perusahaan. Dalam hal ini perusahaan

melakukan penyelesaian order dari pihak lain tersebut dengan

memperhitungkan termin yang diajukan.

6. Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun

adalah kewajiban atau hutang perusahaan kepada pihak lain dalam

jangka panjang (lebih dari satu tahun) namun pembayaran pinjaman

tersebut harus dilakukan secara berangsur sesuai dengan tanggal

(20)

20 S K P S 2013

7. Kewajiban Lancar Lainnya adalah selain kategori kewajiban lancar yang

telah disebutkan.

B.1.2 Kewajiban Jangka Panjang adalah kewajiban atau hutang perusahaan

kepada pihak lain yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun (8

s/d 12).

8. Hutang Usahaadalah hutang perusahaan (berupa rupiah atau valuta

asing) kepada pihak lain karena perusahaan membeli barang atau jasa

secara kredit yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun.

9. Hutang Bank/Kredit Investasi adalah pinjaman yang diperoleh pihak

perusahaan dari bank berdasarkan permohonan perusahaan tersebut.

Pinjaman bank dalam kategori ini biasanya mempunyai jangka lebih dari

satu tahun dan digunakan untuk kredit investasi perusahaan. Rincian ini

terdiri dari nilai hutang jangka panjang setelah dikurangi pokok cicilan

hutang yang sudah dibayar atau jatuh tempo dalam waktu satu tahun

pada periode yang sama.

10. Hutang Sewa Guna Usaha adalah beban sewa atas penggunaan tanah,

bangunan/gedung, mesin-mesin, peralatan dan kendaraan yang dikuasai

dan digunakan berdasarkan kontrak dalam jangka waktu lebih dari satu

tahun.

11. Hutang Pajak Tangguhan adalah konsekuensi pajak periode

mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat kewajiban

menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak kewajiban.

12. Setoran Jaminan adalah uang jaminan yang diterima dari pihak lain oleh

perusahaan dengan ketentuan sesuai perjanjian yang telah disepakati

kegunaannya untuk menjamin keamanan/kelancaran transaksi dari

barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

13. Kewajiban Jangka Panjang Lainnya adalah selain kategori kewajiban

(21)

S K P S 2013 21

B.2 MODAL adalah sumber dana peusahaan baik yang berasal dari pemilik

maupun kreditor. Sumber dana ini digunakan untuk membeli harta-harta yang

digunakan dalam operasi perusahaan. Dengan demikian baik pemilik maupun

kreditor berhak atas kekayaan perusahaan.

14. Modal Saham Ditempatkan dan Disetor adalah sebagian dari modal

dasar yang telah ditentukan kepemilikannya di dalam akta pendirian atau

perubahannya sebagai pemegang saham dan telah disetorkan oleh para

pemegang sahamnya tersebut.

15. Tambahan Modal Disetor merupakan tambahan penyertaan modal

yang diterima oleh perusahaan.

16. Saldo Laba/Rugi yang Ditahan mencakup Saldo Laba/Rugi yang

dicadangkan dan yang belum dicadangkan.

16.1Saldo Laba/Rugi yang Dicadangkan adalah sebagian atau

keseluruhan laba/rugi yang tidak dibagikan kepada pemilik

(stockholders) maupun pemegang (shareholders) saham

perusahaan dalam bentuk dividen. Jumlah laba/rugi dicadangkan

ini digunakan oleh perusahaan untuk memperbesar modal dan

pengembangan usaha.

16.2 Saldo Laba/Rugi yang Belum Dicadangkan adalah saldo

laba/rugi neto yang belum ditentukan penggunaannya.

17. Modal Lain-lain yaitu modal yang tidak tercakup dalam item sebelumnya.

BLOK IV. LAPORAN LABA/RUGI PERUSAHAAN

1. Pendapatan Utama merupakan pendapatan dari hasil penjualan produk utama

dengan kriteria nilai yang paling tinggi atau volume fisik maupun waktu

pengerjaannya yang paling besar.

2. Pendapatan Lainnya merupakan pendapatan dari hasil penjualan produk

sekunder (produk ikutan + produk sampingan) yang dihasilkan selain produk

utama.

Produk Ikutan adalah barang & jasa yang dihasilkan bersama dengan produk

(22)

22 S K P S 2013

Produk Sampingan adalah barang & jasa yang dihasilkan sejalan dengan

produk utama tapi menggunakan teknologi yang berbeda.

3. Pendapatan Usaha merupakan penjumlahan pendapatan utama dan

pendapatan lainnya (1+2).

4. Biaya Pokok Penjualan (cost of goods sold/cost of sales) adalah seluruh

biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dan mempersiapkan

barang sampai siap dijual yaitu penjumlahan biaya pokok produksi, persediaan

awal barang jadi dan pembelian barang jadi dikurangi dengan persediaan akhir

barang jadi dan pemakaian sendiri. (4.1 + 4.2 + 4.3 - 4.4 – 4.5).

4.1 Biaya Pokok Produksi adalah penjumlahan biaya produksi, dan

persediaan awal barang dalam proses dikurangi dengan persediaan akhir

barang dalam proses (4.1.a + 4.1.b - 4.1.c).

4.1.a Biaya Produksi bagi perusahaan yang bergerak di lapangan

usaha industri pengolahan adalah penjumlahan Pemakaian Bahan

Baku dan Penolong, Upah dan Gaji Tenaga Kerja Produksi dan

Biaya Pabrikasi (Overhead Cost) (4.1.a.1 s/d 4.1.a.3).

Biaya Pabrikasi terdiri dari biaya-biaya produksi langsung, seperti

penyusutan alat-alat produksi, biaya listrik dan air untuk produksi,

biaya pemeliharaan alat-alat produksi dan biaya produksi lainnya

(4.1.a.3.1 s/d 4.1.a.3.4). Bagi perusahaan yang bergerak di

lapangan usaha perdagangan, biaya produksi ini meliputi harga beli

barang dagangan ditambah biaya lain seperti biaya transportasi

dan penyimpanan.

4.1.b Persediaan Awal Barang dalam Proses adalah jumlah barang

dalam proses yang ada di perusahaan pada awal periode

pencatatan.

4.1.c Persediaan Akhir Barang dalam Proses adalah jumlah barang

dalam proses yang ada di perusahaan pada akhir periode

pencatatan.

4.2 Persediaan Awal Barang Jadi adalah jumlah barang jadi yang ada di

(23)

S K P S 2013 23

4.3 Pembelian Barang Jadi adalah jumlah pembelian barang jadi dari pihak

lain oleh perusahaan pada periode pencatatan.

4.4 Persediaan Akhir Barang Jadi adalah jumlah barang jadi yang ada di

perusahaan pada akhir periode pencatatan.

4.5 Pemakaian Sendiri adalah jumlah barang jadi yang ada di perusahaan

yang digunakan untuk konsumsi perusahaan itu sendiri.

5. Laba/Rugi Bruto Usaha merupakan pengurangan pendapatan usaha dengan

biaya pokok penjualan (3-4).

6. Biaya Administrasi dan Penjualan merupakan penjumlahan biaya

administrasi umum dan biaya penjualan (6.1 s/d 6.15).

Biaya Administrasi dan Umum adalah biaya yang bersifat umum dalam

perusahaan, misalnya upah dan gaji tenaga kerja tak langsung, biaya listrik, air

& telepon, pemeliharaan, asuransi, iuran, sumbangan dan lain-lain.

Biaya Penjualan adalah semua biaya yang terjadi dalam hubungan dengan

menjual dan memasarkan barang dan jasa seperti biaya promosi dan iklan, VAT

(PPN) dan pajak penjualan (PPn) serta diskon dan lain-lain.

7. Laba/Rugi Neto Usaha merupakan pengurangan Laba/Rugi Bruto Usaha

dengan Biaya Usaha (5-6).

8. Selisih Pendapatan dengan Biaya di Luar Usaha adalah pendapatan di luar

usaha dikurangi dengan biaya di luar usaha (8.1 - 8.2).

8.1 Pendapatan di Luar Usaha adalah pendapatan yang bukan berasal dari

kegiatan utama perusahaan. Termasuk dalam kelompok pendapatan ini

antara lain: jasa giro, laba selisih kurs, keuntungan penjualan harta,

pendapatan sewa dan lain-lain (8.1.a s/d 8.1.j).

8.2 Biaya di Luar Usaha adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan secara

langsung dengan kegiatan utama perusahaan (8.2.a s/d 8.2.g).

9. Laba(Rugi) Sebelum Pajak yaitu penjumlahan Laba/Rugi neto usaha & selisih

pendapatan dan biaya di luar usaha (7+8).

10. Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang

(24)

24 S K P S 2013

11. Laba/Rugi Setelah Pajak merupakan pengurangan Laba/Rugi Sebelum Pajak

dengan Pajak Penghasilan (9-10).

12. Pembayaran Dividen adalah bagian laba yang diterima oleh pemilik/pemegang

saham perusahaan. Bagian ini berasal dari keuntungan yang diperoleh

perusahaan selama menjalankan kegiatannya dalam satu periode.

13. Cadangan adalah bagian laba yang digunakan sebagai cadangan perusahaan.

14. Tambahan Modal adalah bagian laba yang digunakan sebagai tambahan

modal perusahaan.

15. Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu bagian laba/rugi tahun lalu yang belum

digunakan oleh perusahaan.

16. Laba Ditahan adalah Laba/Rugi bersih dikurangi pembayaran dividen ditambah

sisa Laba/Rugi tahun lalu (15+11-12-13-14).

BLOK V. CATATAN

Tuliskan hal-hal yang penting yang berkaitan dengan laporan keuangan

perusahaan.

BLOK VI. KETERANGAN PETUGAS DAN RESPONDEN

Tujuan blok ini adalah selain untuk mengetahui siapa yang bertanggung

jawab dalam pengisian daftar isian (kuesioner) ini dan kapan dilakukan pencacahan

serta pemeriksaan, juga untuk melihat keabsahan pencacahan.

Isikan nama, tanggal pencacahan/pemeriksaan/pengawasan serta tanda

tangan pencacah dan pemeriksa/pengawas. Responden juga diminta untuk

membubuhkan tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada) pada tempat yang

(25)

S K P S 2013 25

Diagram Alur

Pelaksanaan dan Tujuan SKPS

Sampel Perusahaan

Sampel Propinsi

S K P S

Pe rusahaan (Korporasi) Swasta

Be rbadan Huk um Non Kope rasi

Pe rusahaan (Korporasi) Swasta

Be rbadan Huk um Kope rasi

Ne raca Ak hir Tah un

Laporan Laba/ Ru gi

Ne raca Ak hir Tah un

Laporan Laba/ Ru gi

Ne raca Aru s Dana Se ktor S wasta Non

Finansial dan Kope rasi

Ne raca Pok ok Korporasi Swasta Non Fin an sial dan

Kope rasi

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Investasi Nonfinansial di Indonesia Tahun 1995-2011
Tabel 2. Daftar Alokasi Sampel SKPS Tahun 2013

Referensi

Dokumen terkait

a. Metode scramble adalah salah satu metode pembelajaran yang terapkan dalam proses pembelajaran dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai

Nilai Debt to Asset Ratio (DAR) minimum adalah sebesar 48,62% pada tahun 2006, artinya perusahaan memiliki hutang sebesar 48,62% dibandingkan dengan total aset yang

Pitchers of the climbing stem up to 20 cm, gradually originating from the tendril, almost ovate in the lower 1/3narrowing, becoming tubular or gradually expanding towards the mouth

Untuk segmentasi psikologis menunjukan bahwa kelas sosial pada cluster-1 dan cluster-2 terbanyak adalah memiliki mobil, motor dan sepeda, dengan gaya hidup

hubungan hasil pemeriksaan trombosit, hematokrit, dan hemoglobin dengan derajat klinik DBD berdasarkan kriteria.. WHO.Penelitian dilakukan secara retrospektif terhadap

Dari kajian tersebut perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang peran AQ dalam proses pembelajaran serta penelitian terkait dengan faktor internal yang

Hasil pengujian dengan Anti-Image Matrices Correlation menunjukkan bahwa masing- masing item pertanyaan yang digunakan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,5 kecuali X16 yaitu

Kualitas buah juga dapat meningkatkan harga jual, sehingga buah pisang yang dihasilkan dengan menggunakan Teknologi Anjuran memiliki harga yang relatif lebih tinggi dibanding