Pedoman
Survei Harga Konsumen
Perdesaan
BADAN PUSAT STATISTIK
Pedoman
Survei Harga Konsumen
Perdesaan
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Survei Harga Konsumen Perdesaan disusun dengan tujuan untuk memberi petunjuk tentang prosedur pencacahan survei harga konsumen perdesaan serta tata cara pengisian daftar HKD-1, HKD-2.1, dan HKD-2.2. Buku ini juga memuat penjelasan tentang metodologi, konsep dan definisi.
Dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep, definisi dan tata cara pengisian, maka semua petugas lapangan, baik yang lama maupun yang baru perlu membaca buku pedoman pencacahan harga konsumen perdesaan ini dengan seksama.
Penghargaan dan terima kasih diucapkan kepada para Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/staf BPS Kabupaten dan pemeriksa/pengawas atas peran serta dalam melaksanakan pengumpulan dan pemeriksaan data harga konsumen perdesaan setiap bulannya. Selamat bekerja.
Jakarta, Maret 2013
DAFTAR ISI
4.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Lapangan ... 9
4.2 Pencacahan ... 9
4.3 Alur Dokumen Dan Sistem Pelaporan ... 10
V. PENGISIAN DAFTAR ... 13
5.1 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengisian Daftar HKD ... 13
5.2 Tata Cara Pengisian Daftar HKD ... 13
5.3 Tata Cara Pengisian Register HKD ... 32
VI. PERMASALAHAN ... 33
6.1 Masalah Metodologi ... 33
6.2 Masalah Kualitas/mutu isian kuesioner yang perlu diperhatikan ... 35
LAMPIRAN ... 37
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perencanaan pembangunan khususnya di bidang perekonomian, data dan informasi tentang harga sangat dibutuhkan. Ketersediaan data harga yang berkesinambungan sangat membantu dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan, serta mengoreksinya. Selain itu, banyak pihak lain atau lembaga yang berkepentingan dengan data harga untuk berbagai kajian dan pemanfaatannya.
Seperti diketahui, penduduk Indonesia sebagian besar masih tinggal di daerah perdesaan. Umumnya pekerjaan mereka masih bergantung pada sektor pertanian dan hidupnya masih kurang sejahtera dibandingkan penduduk perkotaan. Untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Indoneia berarti juga meningkatkan kesejateraan penduduk perdesaan. Program peningkatan kesejahteraan salah satunya harus didukung melalui ketersediaan data harga secara kontinyu dan lengkap. Data harga khusunya di daerah perdesaan dikumpulkan melalui Survei Harga Perdesaan (SHPed).
Survei Harga Perdesaan dilakukan secara bulanan sejak Badan Pusat Statistik (BPS) berdiri, waktu itu masih disebut survei harga-harga. Pengumpulan data harga tidak sebatas pada harga produsen berbagai komoditas hasil pertanian, namun juga harga eceran barang-barang serta jasa yang merupakan bagian biaya proses produksi pertanian (HD) serta data harga konsumen di wilayah perdesaan (HKD) yaitu harga berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan penduduk desa.
Data harga konsumen perdesaan itu sendiri selain berguna dalam penghitungan indeks harga yang dibayar petani dan inflasi perdesaan juga diperlukan dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP), disamping data harga produsen sektor pertanian. NTP merupakan salah satu proxy indicator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani.
1.2. Tujuan
Tujuan pengumpulan data harga melalui Survei Harga Konsumen Perdesaan adalah:
1. Memperoleh data harga konsumen perdesaan yang akurat, lengkap dan kontinyu. 2. Memperoleh data indeks harga/inflasi perdesaan.
3. Memperoleh data NTP subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan.
1.3. Ruang Lingkup
Kegiatan Survei Harga Konsumen Perdesaan dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia.
1.4. Jenis Dokumen
Jenis dokumen yang digunakan dalam pencacahan harga konsumen perdesaan adalah:
a. Daftar HKD-1
Daftar ini digunakan untuk mencatat harga eceran barang dan jasa keperluan rumah tangga perdesaan di pasar kecamatan untuk kelompok makanan.
b. Daftar HKD-2.1 dan HKD-2.2
Daftar HKD-2.1 dan HKD-2.2 digunakan untuk mencatat harga eceran barang keperluan rumah tangga perdesaan di pasar kecamatan atau di sekitar pasar untuk
kelompok non makanan.
Daftar HKD- 2.1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang dan jasa keperluan rumah tangga perdesaan di pasar maupun di luar pasar dalam kecamatan terpilih untuk kelompok konstruksi, jasa dan transportasi.
Daftar HKD- 2.2 digunakan untuk mencatat harga eceran barang keperluan rumah tangga perdesaan di pasar kecamatan untuk kelompok aneka perlengkapan rumah tangga dan lainnya.
c. Register HKD digunakan untuk merangkum hasil pencatatan dari daftar HKD-1,
II. KONSEP DAN DEFINISI
Guna memperoleh konsistensi data yang dikumpulkan, baik antar daerah maupun antar waktu, beberapa konsep yang berhubungan dengan Statistik Harga Konsumen Perdesaan akan diuraikan di bawah ini. Penguasaan konsep dan definisi oleh petugas sangat penting guna mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apabila petugas salah menafsirkan konsep/definisi tersebut, maka data yang diperoleh akan salah, sehingga memberikan gambaran yang salah pula.
a. Harga adalah besarnya uang yang dibayarkan (dikeluarkan) untuk mendapatkan
sejumlah komoditas dalam satuan tertentu. Harga yang dipilih dalam pengumpulan data harga konsumen perdesaan adalah harga eceran sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat dan dikonversikan ke satuan standar.
b. Harga Eceran adalah harga transaksi secara tunai yang terjadi antara penjual
(pedagang eceran) dan pembeli (konsumen langsung) dengan satuan eceran.
Beberapa hal yang menyangkut harga eceran adalah:
1) Yang dimaksud eceran adalah sesuai dengan kebiasaan beli masyarakat setempat terhadap suatu barang/jasa. Contoh: beras, bayam, kangkung dalam satuan kg, kecap manis dalam satuan l botol=625ml, emas dalam gram dan sebagainya. Sedangkan untuk jasa, antara lain: tarif dokter untuk sekali periksa, tarif kamar rumah sakit per hari, dan sebagainya. Namun demikian, untuk harga barang per satuan setempat, harus dikonversikan ke dalam satuan standar yang telah ditentukan dalam daftar isian (kuesioner).
2) Kondisi barang juga disesuaikan menurut keadaan biasanya. Misalnya untuk barang yang biasanya dibungkus, maka harga yang dicatat untuk barang tersebut harus dengan bungkusnya. Demikian pula untuk barang yang biasanya tanpa bungkus, maka harga yang dicatat untuk barang tersebut tidak termasuk bungkusnya, karena apabila termasuk bungkus dapat meninggikan harganya.
3) Harga/tarif yang dicatat sudah termasuk Pajak Penjualan (PPn) yang dikenakan atas barang/jasa tersebut. Sementara tambahan harga yang lain, seperti sumbangan-sumbangan, dana-dana, kupon-kupon asuransi dan sebagainya tidak ikut diperhitungkan.
c. Pasar adalah suatu tempat di mana biasanya terjadi transaksi antara penjual dan pembeli
atau tempat di mana lazimnya terdapat permintaan dan penawaran atau pemberian jasa, baik secara eceran maupun dalam jumlah yang besar. Pengertian pasar untuk harga konsumen perdesaan adalah pasar dalam pengertian sehari-hari. Pasar yang diobservasi haruslah pasar yang cukup mewakili seluruh pasar di kecamatan yang bersangkutan.
d.Pedagang Eceran
1. Pengertian pedagang eceran adalah orang atau pihak yang menyerahkan/ menyediakan barang/jasa secara eceran kepada para pembeli atau pihak yang menggunakan barang/jasanya. Pedagang ini biasanya melayani para pembeli yang langsung mengkonsumsi barang yang diperoleh dan tidak untuk diperdagangkan kembali.
2. Pedagang eceran yang dimaksud disini tidak saja yang terdapat di pasar tetapi termasuk juga pedagang yang berjualan di luar pasar, tetapi mempunyai lokasi tetap di sekitar pasar tersebut. Tegasnya pembatasan wilayah pasar tidak saja untuk pedagang yang berada di dalam arena pasar itu sendiri, tetapi meliputi juga pedagang dan toko yang terletak di sekitar wilayah pasar.
3. Harga yang dicatat dalam kuesioner adalah harga yang terbanyak muncul (modus) dari transaksi antara pedagang dan pembeli tersebut. Apabila tidak ada modus, maka harga yang dicatat adalah harga berdasarkan rata-rata hitung.
e. Satuan
1) Satuan di sini adalah ukuran/volume suatu barang/jasa yang biasa digunakan dalam transaksi secara eceran. Satuan dari masing-masing barang dan jasa haruslah jelas, misalnya: kg, meter, liter, botol 250 cc, ons dan sebagainya.
2) Jika ada satuan setempat yang telah lazim berlaku di suatu daerah dan tidak sesuai dengan satuan yang terdapat dalam daftar isian, hendaklah dikonversikan ke dalam satuan standar dan sebutkan perbandingan kedua satuan tersebut (konversi) dalam blok catatan.
III. METODOLOGI
3.1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data Survei Harga Konsumen Perdesaan dilakukan antara tanggal 10 - 14 tiap bulan dengan wawancara langsung kepada responden (pedagang), yaitu dengan menanyakan harga transaksi barang/jasa bulan bersangkutan (periode pencacahan), dengan menggunakan kuesioner/daftar HKD.
3.2. Metode Pemilihan Sampel
Teknik pemilihan sampel pencacahan harga konsumen perdesaan dilakukan berdasarkan rancangan sampling dua tahap, yaitu:
a. Tahap pertama, dari setiap provinsi dipilih sejumlah kabupaten secara purposif bersyarat, yaitu kabupaten yang merupakan daerah sentra produksi pertanian.
b. Tahap kedua, dari setiap kabupaten yang dipilih pada tahap pertama dipilih sejumlah kecamatan yang merupakan kecamatan sentra produksi pertanian. Usulan kecamatan sampel sebagian besar adalah masukan dari BPS Provinsi dan BPS Kabupaten terpilih sampel.
3.3. Penentuan Pasar
Pemilihan pasar dilakukan secara purposif terhadap pasar di kecamatan terpilih yang memenuhi kriteria:
a. Paling besar di kecamatan tersebut.
b. Beraneka ragam barang yang diperdagangkan.
c. Kebanyakan masyarakat berbelanja disana.
d. Harus dapat dijamin kelangsungan (kontinuitas) pencatatan harga di pasar tersebut.
e. Pasar tersebut terletak di desa perdesaan (rural).
3.4. Penggantian Pasar
3.5. Penentuan Responden
Responden dalam pencacahan harga konsumen perdesaan adalah para pedagang yang berusaha baik di dalam maupun di sekitar pasar terpilih.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Responden dipilih 3-4 pedagang secara purposif untuk setiap kualitas/merek jenis barang yang dianggap dapat mewakili pedagang lainnya di pasar tersebut.
b. Pengertian responden disini termasuk juga dokter praktek, rumah sakit, tukang pangkas rambut, puskesmas dan lain sebagainya.
c. Pemilihan responden, agar data harga dapat mewakili pasar tersebut sebaiknya para pedagang dipilih dengan petunjuk sebagai berikut:
1) Pedagang tersebut merupakan pedagang eceran dan menempati bangunan/ tempat yang permanen (tidak berpindah-pindah).
2) Pedagang mempunyai persediaan barang yang cukup, sehingga memungkinkan terjaminnya kelangsungan pencacahan harga pada waktu yang akan datang. 3) Menjual beraneka ragam barang sehingga memudahkan petugas untuk
memperoleh data harga konsumen bermacam-macam jenis barang.
4) Pedagang ini merupakan “price leader”, artinya harga yang ditetapkan oleh pedagang tersebut dapat mempengaruhi harga pada pedagang sekitarnya.
5) Pedagang tersebut banyak dikunjungi atau ramai didatangi pembeli.
d. Apabila observasi dilakukan ke toko, pilih toko yang dapat mewakili toko sejenis lainnya, baik yang berlokasi di dalam maupun di sekitar pasar yang bersangkutan.
3.6. Penggantian Responden
Penggantian responden dapat dilakukan apabila di lapangan dijumpai hal-hal berikut:
a. Pedagang eceran/responden sudah tidak ada (tutup).
b. Pedagang eceran telah beralih menjadi pedagang besar atau pedagang tersebut tidak menjual dagangannya secara eceran lagi.
c. Pedagang beralih usaha ke jenis barang yang lain yang sudah ada respondennya.
harus ditanyakan pula data harga bulan sebelumnya dari responden pengganti, dengan demikian perubahan harga dapat diketahui (harga berpasangan). Hal ini penting untuk menghitung indeks harga bulan yang bersangkutan.
3.7. Penentuan Jenis Barang/Jasa dan Kualitas
a. Jenis barang/jasa yang dicacah sudah ditentukan dalam kuesioner. Adapun untuk penghitungan indeks harga setiap provinsi disesuaikan dengan paket komoditas dalam penghitungan Indeks harga yang dibayar petani (Ib) termasuk di dalamnya
harga konsumen perdesaan. Penentuan paket komoditas terpilih dalam kuesioner didasarkan dengan kriteria jenis barang tersebut dominan dan banyak dikonsumsi masyarakat, mempunyai peranan yang cukup besar dalam pola konsumsi, dan tersedia data harganya pada tahun dasar serta dapat dipantau kesinambungannya.
b. Setiap jenis barang dapat diwakili oleh satu atau lebih kualitas, yang banyak beredar dan dikonsumsi masyarakat setempat.
3.8. Penggantian Kualitas
IV. ORGANISASI LAPANGAN
4.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan Lapangan
a. Penanggung jawab pelaksanaan Survei Harga Konsumen Perdesaan di daerah adalah Kepala BPS Provinsi dan BPS Kabupaten, mereka bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pemantauan harga konsumen perdesaan dan pengiriman hasil observasi ke BPS-RI.
b. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi atas nama Kepala BPS Provinsi, bertanggung jawab menyelesaikan masalah teknis dan administrasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan pencacahan Survei Harga Konsumen Perdesaan.
c. Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten bertugas membantu Kepala BPS Kabupaten dalam menanggulangi masalah teknis dan administrasi di kabupaten, sehingga pencacahan Survei Harga Konsumen Perdesaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.
d. Pengawas/Pemeriksa adalah Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten atau staf BPS Kabupaten yang ditunjuk dan bertugas:
1. Bertanggung jawab terhadap ketepatan dan kelengkapan hasil pencacahan di lapangan.
2. Memberi petunjuk secara berkala kepada petugas pencacah tentang pelaksanaan di lapangan.
e. Petugas pencacah adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/staf BPS Kabupaten yang ditunjuk untuk bertugas di kecamatan sampel, bertanggung jawab terhadap isian dan kelengkapan data yang dikumpulkan.
4.2. Pencacahan
Pencatatan data harga oleh petugas lapangan (KSK) dilakukan pada saat pasar sedang ramai-ramainya. Pencatatan diusahakan berlangsung pada saat/waktu yang sama pada periode berikutnya untuk masing-masing pedagang. Hal ini terutama untuk pencatatan harga jenis barang yang cepat busuk, atau cepat rusak. Misalnya dalam pencatatan harga ikan, dilakukan pada saat pagi hari sedang ramai-ramainya pembelian ikan. Jangan mencatat harga setelah pasar sepi atau sudah siang, sehingga ada kemungkinan harga akan turun akibat khawatir dagangan tidak laku/busuk, berarti turunnya harga ikan tersebut akibat turunnya kualitas.
4.3. Alur Dokumen dan Sistim Pelaporan
a. Pengiriman blangko dokumen ke daerah
Pengiriman daftar isian untuk pencacahan hingga sampai di tangan petugas lapang, dikirim dari BPS-RI ke BPS Provinsi. BPS Provinsi kemudian melanjutkan pendistribusian dokumen tersebut ke BPS Kabupaten untuk keperluan satu tahun. Setelah itu BPS Kabupaten mendistribusikan kepada petugas pencacahan.
b. Pengawasan dan pemeriksaan di daerah
Pengawasan/pemeriksaan dilakukan oleh Kasi Statistik Distribusi BPS Kabupaten staf BPS Kabupaten yang ditunjuk, seperti meneliti apakah terdapat pengisian daftar yang belum lengkap/belum terisi, kewajaran dan konsistensi isian, penulisan keterangan tempat dan pencacahan, dan lain sebagainya. Pengawasan oleh petugas pemeriksa bila perlu dilakukan di lapangan, artinya pemeriksa terjun ke lapangan, dan jika didapati ada kesalahan, pencacah harus melakukan perbaikan/kunjungan ulang ke responden untuk menanyakan data yang dianggap salah/masih meragukan.
c. Pengiriman dokumen hasil pencacahan
Pengisian daftar HKD-1, HKD-2.1, dan HKD-2.2 masing-masing dibuat 1 rangkap, kemudian disalin juga ke dalam daftar register tahunan. Register tahunan dipegang oleh KSK, digunakan sebagai kontrol untuk pencacahan bulan-bulan berikutnya. Daftar HKD yang telah dibuat dikirim ke BPS Kabupaten, selanjutnya digunakan oleh Kasi Statistik Distribusi BPS Kabupaten dalam pemeriksaan dan entri data.
d. Entri data di daerah
Kabupaten, karena apabila ada harga yang tidak wajar dapat segera dikonfirmasikan kepada pencacah, bila perlu dilakukan kunjungan ulang kepada responden.
e. Penyimpan dokumen hasil pencacahan
Dokumen hasil pencacahan yang telah dientri seluruhnya disimpan di BPS Kabupaten oleh Kasi Statistik Distribusi.
f. Pengiriman laporan hasil entri data (database) ke BPS-RI
BPS Kabupaten mengirimkan laporan database langsung ke BPS-RI, ditembuskan ke BPS Provinsi. Semua laporan database HKD harus sudah diterima di BPS-RI paling lambat tanggal 20 bulan pencacahan.
g. Pembuatan laporan pemeriksaan ulang data
Setelah database HKD-1, HKD-2.1, dan HKD-2.2 diolah di BPS-RI, adakalanya ditemukan data harga yang meragukan. Data harga yang meragukan tersebut direkap dan disajikan dalam lembar laporan pemeriksaan ulang dan dikirimkan kembali ke kabupaten untuk dikonfirmasi kebenarannya. BPS Provinsi diberikan tembusan suratnya. Setelah dicek ulang, BPS Kabupaten diminta memperbaiki daftar HKD-nya dan membuat rekap data hasil perbaikan berikut penjelasannya. Hasil rekap perbaikan dikirim kembali ke BPS-RI untuk digunakan sebagai perbaikan data.
SKEMA PENGIRIMAN DOKUMEN DAN SISTEM PELAPORAN
SURVEI HARGA KONSUMEN PERDESAAN
V. PENGISIAN DAFTAR
5.1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian daftar HKD
a. Daftar isian hendaknya diisi dengan teliti dan jelas.
b. Jika terjadi satuan setempat yang berbeda dengan satuan standar, harus dikonversikan dahulu ke satuan standar.
c. Jagalah kualitas dan kuantitas jenis barang/jasa responden yang sama. Hal ini sangat penting agar perubahan harga baik naik atau turunnya tidak bias karena pengaruh penggantian responden.
d. Bila ada penggantian kualitas jenis barang yang hilang di pasaran, maka harap diberikan keterangan di blok catatan dan jangan lupa untuk menanyakan harga bulan sebelumnya dari jenis barang pengganti yang hilang dan harganya dicantumkan di kolom (6).
e. Usahakan setiap jenis barang yang dicantumkan pada daftar isian di pasar kecamatan yang bersangkutan dapat terisi seluruhnya.
f. Periksalah daftar isian sekali lagi dengan membandingkan data harga dua bulan yang berurutan.
g. Jika ada perubahan harga yang mencolok harap diberikan catatan di kolom keterangan dengan menyebutkan sebab-sebab perubahan secara lengkap dan jelas.
5.2. Tata Cara Pengisian Daftar HKD
Petunjuk pengisian daftar HKD-1, HKD-2.1 dan HKD-2.2 sangat menentukan kualitas data harga yang dihasilkan, oleh karena itu petugas pencacah harus benar-benar menguasai cara pengisian daftar sehingga akan menghasilkan kualitas data yang baik. Petunjuk pengisian daftar tidak saja ditujukan untuk petugas baru, tapi juga bermanfaat bagi petugas “lama”, untuk memantapkan tata cara pengisian sehingga terhindar dari kesalahan.
Pada Bab I telah dijelaskan bahwa HKD-1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang dan jasa keperluan rumah tangga perdesaan di pasar kecamatan untuk
keperluan rumah tangga perdesaan untuk kelompok non makanan, digunakan dua jenis daftar, yaitu:
HKD-2.1, untuk mencatat harga-harga konsumen kelompok konstruksi, jasa dan transportasi.
HKD-2.2 untuk mencatat harga-harga konsumen kelompok aneka perlengkapan
rumah tangga dan lainnya.
Berikut penjelasan tata cara pengisian masing-masing jenis dokumen:
1. Daftar HKD-1
Sebelum mengisi daftar, bacalah blok “PERHATIAN” yang terdapat dalam daftar
bersangkutan. Hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak diharapkan. Di samping itu petugas akan lebih menguasai setiap jenis daftar karena sering membaca petunjuk.
a. Daftar HKD-1 terdiri dari 5 blok, yaitu:
1. Blok I, digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai bulan pencacahan dan lokasi/tempat pencacahan.
2. Blok II, digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa.
3. Blok III, digunakan untuk mencatat ringkasan komoditas yang mengalami perubahan harga.
4. Blok IV, digunakan untuk mencatat harga konsumen di perdesaan.
5. Blok V, digunakan oleh pencacah (KSK) untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu.
b. Cara pengisian:
Blok I: Pengenalan Tempat dan Periode Pencacahan
Contoh:
Blok II: Keterangan Petugas
Tuliskan Nama Pencacah/Pemeriksa, NIP Pencacah/Pemeriksa, Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan dan Tanda Tangan Pencacah/Pemeriksa. Isian tersebut hendaknya ditulis dengan jelas dan benar, serta menggunakan huruf cetak (balok) untuk rincian Nama Pencacah/Pemeriksa.
Blok III: Ringkasan Komoditas yang mengalami Perubahan Harga
Blok ini digunakan untuk mencatat perubahan harga untuk berbagai komoditas.
Perubahan harga yang dimaksud disini termasuk perubahan harga dari komoditas yang ada (pada bulan sebelumnya) menjadi tidak ada/hilang (pada bulan pencacahan), atau sebaliknya. Hal ini mungkin terjadi bila komoditas/kualitas yang biasa di cacah tidak ditemukan lagi di lapangan, atau terdapat komoditas/kualitas yang baru dicacah di lapangan.
Tujuan dari blok ini adalah untuk mempercepat petugas BPS Kabupaten dalam melakukan entri data dari daftar HKD-1, HKD-2.1 dan HKD-2.2. Oleh
1. Bulan & Tahun 0 3 1 3
I. PENGENALAN TEMPAT DAN PERIODE PENCACAHAN
karena itu, sebelum mengisi Blok III tuliskan lebih dahulu kode masing-masing ke dalam kotak yang tersedia.
Blok III ini terdiri dari 6 kolom yaitu kolom (1) nama barang, kolom (2) kualitas, kolom (3) satuan, kolom (4) kode kualitas, kolom (5) harga bulan pencacahan dan kolom (6) harga bulan sebelumnya.
Contoh:
Blok IV: Harga Konsumen di Perdesaan
Blok IV ini terdiri dari 6 kolom, yaitu:
Kolom (1): Nama Barang
Kolom (2): Kualitas, merek dan spesifikasi dari barang yang diobservasi. Kolom (3): Satuan dari barang/jasa yang diobservasi, harus selalu dipatuhi oleh
petugas pencacah
Kolom (4): Kode Kualitas (diisi BPS).
Kolom (5): Harga Bulan Pencacahan (Rp)
Harga barang yang diobservasi dalam rupiah untuk setiap satuan standar. Apabila satuan yang digunakan oleh pedagang (satuan setempat) tidak sesuai dengan satuan standar yang ada di daftar isian, maka harus dikonversikan dari satuan setempat ke satuan standar.
Pada pengisian harga tersebut, harap diperhatikan oleh petugas
1. Prop/Kab/Kec : JAWA TIMUR / PACITAN /DONOREJO 3 5 0 1 0 1 0
2. Bulan & Tahun : MARET / 2013 0 3 1 3
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
2. Jagung Ontongan Muda a. Tanpa Kulit 1 Kg AA009001 3 2 5 0 3.300
3. Jagung Ontongan Tua a. Tanpa Kulit 1 Kg AA010001 2 8 0 0 2.750
4. Jagung Pipilan/Pocelan Kering 1 Kg AA011001 3 5 0 0 3.400
5. Ketela Pohon Tidak Pahit 1 Kg AA018001 2 1 0 0 2.050
6. Ketela Rambat a. Putih 1 Kg AA019001 2 4 0 0 2.350
(5)
tersedia dalam kolom (5) yang terdiri dari 7 kotak untuk HKD-1 dan 8 kotak untuk HKD-2.1 dan HKD-2.2.
Contoh:
1) Harga rata-rata dari 3 pedagang ketela pohon Rp2.100,-/kg Pada kolom (5) dituliskan sebagai berikut:
2) Harga rata-rata dari 3 pedagang televisi Sharp 21 inchi seharga Rp950.000,-/buah
Pada kolom (5) dituliskan sebagai berikut:
Benar
Salah
Contoh konversi satuan setempat ke satuan standar:
3) Harga 1 ikat kangkung Rp1.000,-. Cara mengkonversi 1 ikat ke satuan standar adalah dengan menimbangnya, misal: berat 1 ikat kangkung adalah 5 ons, maka harga 1 kg kangkung = 10/5 x Rp1.000,- = Rp2.000,-
Jadi yang dicatat pada kuesioner adalah harga 1 kg kangkung = Rp2.000,-
Kolom (6): Harga Bulan Sebelumnya (Rp).
Catatlah harga bulan sebelumnya (n-1) pada kolom (6) yang bersumber dari register untuk lebih memudahkan memeriksa konsistensi harga bulan pencacahan (n) dengan harga bulan sebelumnya (n-1). Kecuali jenis barang baru maka kolom (6) ini tanyakan kepada responden.
2 1 0 0
9 5 0 0 0 0
9 5 0 0 0 0
Rincian blok ini dikelompokkan menjadi 14 kelompok, yaitu:
A. Padi-padian dan penggantinya
Antara lain: beras (DN), beras luar negeri, tepung beras, tepung gaplek, tepung sagu, tepung tapioca, terigu, jagung ontongan muda, jagung ontongan tua, jagung pipilan, beras jagung, mie basah, mie instant, mie telur kering, bihun, macaroni, ketela pohon, ketela rambat, gaplek, tales, dan sebagainya.
Beras
- Beras merupakan bahan makanan pokok sebagian besar penduduk di Indonesia, maka dalam pencatatan harga petugas agar berhati-hati dalam menentukan kualitas beras maupun spesifikasinya.
- Yang dimaksud dengan beras dalam negeri adalah beras yang diproduksi dalam negeri seperti beras Ciliwung, Ciherang, P.B, IR 64, IR 36, Cisadane dan lain sebagainya. Jika petugas menjumpai jenis beras yang banyak beredar di pasar, sedangkan jenis beras ini belum dicantumkan dalam daftar isian maka untuk hal tersebut dapat dimasukkan pada kolom spesifikasi dengan cara menuliskan nama beras tersebut beserta harganya pada baris yang disediakan.
- Sedangkan beras luar negeri/beras impor adalah jenis beras yang didatangkan dari luar negeri atau diimpor, misalnya beras Siam/Thailand, Saigon/Vietnam. Catatlah harga beras impor yang banyak beredar di pasar menurut jenisnya pada baris yang sudah disediakan.
Beras jagung
Beras jagung adalah jagung yang telah ditumbuk sehingga butirnya seperti butir beras, bersih dan kering dimana pemakainya tinggal memasak seperti memasak beras.
Ketela pohon
Mie Instan
Mie instan adalah mie dalam kemasan (mie instan), yang dalam paket pembeliannya sudah disertai dengan bumbu, seperti Supermie, Indomie, Mie Sedap dan lain-lain. Untuk mie instan, selain menuliskan merek juga menuliskan rasanya misalnya Supermie rasa kare ayam, Indomie goreng spesial.
Mie telur kering
mie telor kering berbeda dengan mie instan, contohnya: mie Tiga Ayam, mie Atom Bulan dan lainnya.
B. Daging, unggas, dan hasilnya
Antara lain: daging sapi, daging kerbau, daging kambing, daging domba, daging babi, ayam hidup, itik hidup, daging ayam, hati, paru-paru, jeroan lainnya, dan sebagainya.
Daging khas/murni adalah kualitas daging tanpa tulang, lemak, urat-urat
yang keadaannya masih segar dan baik
Ayam hidup
Tidak dibedakan antara ayam jantan dan betina, baik ayam kampung/bukan ras maupun ayam ras untuk dipotong, bukan untuk dipelihara atau diadu.
C. Ikan laut
Antara lain: cakalang, cumi-cumi, ekor kuning, kembung, selar, tenggiri, teri, tongkol, udang, tembang, layang, kakap, kerang, katamba, layur, baronang, bawal, kurisi, ayam-ayaman, tatengkek, dan sebagainya.
D. Ikan air tawar/tambak
Antara lain: gurame, gabus, mujair, mas, lele, nila, bandeng, udang, patin, baung, pisang-pisang, lencam, golok-golok, sepat, dan sebagainya.
E. Ikan/daging diawetkan
F. Susu, telur, dan hasil-hasilnya
Antara lain: susu kental manis putih, susu kental manis coklat, susu perah/ murni, susu bubuk instan, susu bubuk full cream, susu cair kemasan, susu balita, makanan bayi, keju, telur ayam, telur itik/bebek, telur puyuh, dan sebagainya.
G. Lemak dan minyak
Antara lain: minyak kelapa, minyak goreng, margarine, mentega, kelapa tua, minyak jagung, santan instan/jadi, dan sebagainya.
Kelapa tua
Yang dimaksud dengan kelapa tua belum dikupas adalah harga kelapa yang masih ada tempurungnya/batoknya dan juga ada sabutnya. Sedangkan kelapa sudah dikupas (ukuran sedang) adalah kelapa yang tidak bersabut dan berbatok.
H. Sayur-sayuran
Antara lain: kangkung, bayam, kubis/kol, kacang panjang, kentang, cabai hijau, ketimun, sawi, tomat sayur, labu siam, labu air, petai, terung, nangka muda, daun bawang, tauge/kecambah, buncis, wortel, lobak, papaya sayur, daun singkong, kacang kapri, pare, jengkol, cabai hijau, paprika, asam, melinjo, dan sebagainya.
Sayur-sayuran
Catatlah harga sayur-sayuran yang masih segar. Untuk beberapa macam/jenis sayuran yang dijual dengan harga satuan setempat seperti ikat, tumpuk atau satuan setempat lainnya, maka sebelum dicatat harus dikonversikan terlebih dahulu ke satuan standar yang ada pada kuesioner
I. Buah-buahan
Antara lain: pisang, papaya, jeruk, mangga, jambu, sawo, nanas, durian, duku, melon, tomat buah, rambutan, salak, alpukat, apel, belimbing, semangka, anggur, dan sebagainya.
Buah-buahan
J. Kacang-kacangan
Antara lain: kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang joglo/tolo, kacang merah, tempe kedele, tahu mentah, oncom, tauco, dan sebagainya.
K. Bumbu-bumbuan
Antara lain: bawang merah, bawang putih, lada/merica, garam bata, garam hancur, kecap manis, kecap asin, bumbu masak, terasi udang, terasi ikan, kemiri, asam, gula merah, ketumbar, jinten, bumbu jadi, biji pala, kunyit, lengkuas, jahe, cabai merah, cabai rawit, dan sebagainya.
Kecap
Dibedakan kecap manis dan asin. Catatlah harga dari kecap yang kualitas/mereknya sudah ditentukan. Jika kualitas/merek tersebut tidak ada, maka catatlah kualitas/merek yang paling banyak beredar di pasar dan digemari. Ikuti terus pencatatan harganya pada barang (kualitas/merek) yang sama untuk bulan-bulan berikutnya
L. Bahan makanan lainnya
Antara lain: kerupuk, emping melinjo, bahan agar-agar, dan sebagainya.
M. Makanan jadi, dan minuman tak beralkohol
Antara lain: roti tawar, gado-gado, biskuit, bubur kacang hijau, mie bakso, makanan ringan anak-anak, mie ayam, gula pasir, kopi bubuk, kopi instan, the botol, teh (hitam), teh hijau, teh celup, minuman ringan, sirop, air mineral, minuman kesehatan berenergi (suplemen), ice cream, siomay, empek-empek, gorengan, roti, dan sebagainya.
N. Rokok, tembakau, dan minuman beralkohol
Antara lain: rokok kretek putih, rokok kretek, rokok kretek filter, tembakau, tembakau shag/linting, sirih, pinang belum dikupas, gambir, cengkeh, klobot, arak/anggur obat, bir, anggur, dan sebagainya.
Contoh pengisian Blok IV:
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
Harga Bulan
2. Beras Luar Negeri a. Siam/Thailand 1 Kg AA002001 7 9 0 0 7.900
b. Vietnam/Saigon 1 Kg AA002002 ………
c. ……….. 1 Kg AA002…... ………
7. Tepung Tapioka (Aci/Kanji) Merk: ….………… 1 Kg AA007001 6 5 0 0 6.500
8. Tepung Terigu a. Kereta 1 Kg AA008001 ………
b. Segi Tiga Biru 1 Kg AA008002 7 8 0 0 7.800
c. ………. 1 Kg AA008…... ………
9. Jagung Ontongan Muda a. Tanpa Kulit 1 Kg AA009001 3 2 5 0 3.300
b. Dengan Kulit 1 Kg AA009002 ………
10. Jagung Ontongan Tua a. Tanpa Kulit 1 Kg AA010001 2 8 0 0 2.750
b. Dengan Kulit 1 Kg AA010002 ………
11. Jagung Pipilan/Pocelan Kering 1 Kg AA011001 3 5 0 0 3.400
12. Beras Jagung Sdh Ditumbuk 1 Kg AA012001 4 7 5 0 4.700
Blok V: Catatan
Blok ini untuk mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan pengisian daftar HKD-1.
Daftar HKD-2.1 dan HKD-2.2
Pada prinsipnya tata cara pengisian daftar HKD-2.1 dan HKD-2.2 sama dengan daftar HKD-1, yang membedakannya adalah rincian jenis barang/kualitasnya. Jika daftar HKD-1 untuk mencatat harga eceran dari jenis barang yang termasuk dalam kelompok makanan, maka daftar HKD-2.1 untuk mencatat harga eceran dari jenis barang dan jasa yang termasuk dalam kelompok konstruksi, jasa dan
transportasi, sedangkan daftar HKD-2.2 untuk mencatat harga eceran dari jenis
barang yang termasuk dalam kelompok aneka perlengkapan rumah tangga
dan lainnya.
Sebelum mengisi daftar, bacalah blok “PERHATIAN” yang terdapat dalam daftar.
Daftar HKD-2.1 dan HKD-2.2 terdiri dari 5 blok. Penjelasan masing-masing blok sama dengan daftar HKD-1.
Penjelasan beberapa jenis barang/jasa yang terdapat dalam daftar HKD-2.1 dan HKD-2.2 yang dianggap penting untuk diketahui oleh para petugas lapangan dan pemeriksa:
2. Daftar HKD-2.1
Lokasi responden untuk pencacahan HKD-2.1 biasanya tidak berada di dalam lokasi pasar, misalnya rumah sakit, puskesmas, pengobatan alternatif, sekolah, pesantren, tempat kursus, tempat praktek dokter, pemilik kontrakan rumah, salon, tukang jahit, pembantu rumah tangga, tempat rekreasi, jasa angkutan, bengkel, jasa pengiriman, dan sebagainya.
Adapun komoditas-komoditas HKD-2.1 (Konstruksi, jasa dan transportasi), dikelompokkan menjadi:
A. Kelompok Perumahan
a. Biaya Tempat Tinggal
Antara lain: bambu tua, kayu balok, kayu dolken, seng plat, seng gelombang, genteng biasa, asbes, bilik dari bambu, batu bata, kaca polos, kapur tembok, papan, pasir, semen, batako, cat kayu, cat tembok, tripleks, kontrak rumah, sewa rumah, paku, keramik, upah tukang bukan mandor, besi slup, tarif PAM, batu kali, sekop, kayu kaso, kayu reng, dan sebagainya.
Bahan bangunan
Catatlah harga bahan bangunan yang digunakan oleh masyarakat untuk pemeliharaan rumahnya menurut jenis dan spesifikasi yang sudah ditentukan. Misal: kayu balok untuk tiang, kualitas meranti ukuran 12 x 12 x 400 cm, seng plat dengan spesifikasinya B.W.G.32, bilik dari bambu 2,5 x 3 m. Yang dimaksud dengan bilik disini adalah bahan untuk dinding yang dibuat dari bambu bagian dalam atau luar.
Sumber data harga (responden) dari bahan-bahan bangunan bisa ditanyakan pada pedagang-pedagang bahan bangunan di sekitar lokasi pasar.
Sewa rumah
- Yang dimaksud dengan sewa rumah adalah tarif sewa rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal dengan pembayaran sewa dilakukan secara teratur (periodik), namun tidak ada surat kontrak/perjanjian, biasanya dibayar secara bulanan.
- Dalam pemantauan data harga konsumen perdesaan, yang dimaksud sewa rumah adalah tarif sewa yang umum berlaku di daerah setempat (harga umum).
Kontrak rumah
berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya satu atau dua tahun.
- Cara pembayaran kontrak biasanya sekaligus dimuka atau diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Apabila kontrak lebih dari satu tahun, maka yang dicatat adalah rata-rata kontrak per tahunnya.
Dalam pencacahan sewa, kontrak rumah, yang menjadi sasaran responden adalah rumah tempat tinggal terpilih. Walaupun terjadi penggantian penyewa dari rumah terpilih tersebut, sepanjang kondisi bangunan dan fasilitas tempat tinggalnya tidak berubah, maka tempat tinggal tersebut tetap menjadi responden terpilih.
Kondisi rumah/bangunan hendaknya selalu tetap dalam setiap laporan. Bila karena suatu dan lain hal terpaksa dilakukan penggantian responden atau karena status bangunannya berubah, hendaknya dicari responden pengganti yang hampir sama dengan kondisi sebelumnya
b. Penyelenggaraan Rumah Tangga
Pada kelompok ini hanya ada satu komoditas, yaitu upah pembantu rumah tangga.
Pembantu Rumah Tangga
Yang dimaksud pembantu rumah tangga adalah seseorang yang bekerja untuk membantu penyelenggaraan sehari-hari kegiatan suatu rumah tangga dengan menerima balas jasa, baik berupa uang maupun barang. Jika balas jasa yang diterima berupa barang, maka harga barang tersebut dinilai berdasarkan harga pasar setempat pada saat pencacahan. Tidak termasuk dalam pengertian pembantu rumah tangga disini adalah supir, pengasuh bayi (baby sitter) dan pekerja keluarga.
Apabila terjadi penggantian rumah tangga terpilih, maka penggantiannya agar diusahakan yang setara dengan responden sebelumnya.
B. Kelompok Sandang
C. Kelompok Kesehatan
a. Jasa Kesehatan
Antara lain: tarif dokter, tarif bidan, puskesmas, mantri kesehatan, pengobatan alternatif, biaya melahirkan, tarif kamar rumah sakit, tarif dokter gigi, imunisasi, dan sebagainya.
Tarif dokter adalah tarif pemeriksaan umum dokter/petugas kesehatan yang
prakteknya di luar kedinasan pemerintah. Tarif pemeriksaan ini dibedakan menjadi dua, yaitu pemeriksaan dengan obat dan pemeriksaan tanpa obat. Hendaknya ikuti terus pencatatannya pada dokter/petugas kesehatan yang sama untuk bulan-bulan berikutnya.
Tarif kamar rumah sakit
Carilah salah satu rumah sakit (pemerintah/swasta) yang terdekat dengan kecamatan yang bersangkutan (terpilih), di mana rumah sakit tersebut menyediakan kamar perawatan. Tanyakan berapa tarif kamar 1 hari per pasien yaitu biaya perawatan sehari-hari tanpa pemeriksaan dokter maupun biaya obat-obatan.
b. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
Antara lain: tarif gunting rambut, salon kecantikan, dan sebagainya.
Tarif gunting rambut ini diambil dari responden yang mempunyai tempat
tetap dengan ukuran sedang. Hal ini guna menjaga kelangsungan dari pencatatan harga tarif gunting rambut tersebut setiap bulannya.
D. Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
a. Pendidikan
Antara lain: uang bayaran sekolah, uang kuliah, uang kursus, pesantren modern, pesantren salaf, dan daftar ulang.
Uang bayaran sekolah
wajib lainnya dalam bentuk barang. Sekolah-sekolah yang dapat dicatat tarif uang sekolahnya adalah sekolah yang mempunyai murid terbanyak di kecamatan terpilih dan diambil pada kelas tertentu untuk memudahkan perbandingan antar waktu (lihat perincian uang sekolah dalam daftar isian).
Khusus untuk madrasah (apabila sekolah umum negeri dan swasta tidak ada) dipilih madrasah yang setingkat SD, SMP dan SMA.
Contoh tarif uang sekolah yang di dalamnya terdapat pembayaran wajib lainnya yang berbentuk barang:
Uang sekolah SMP Muhammadiyah kelas II per bulan Rp20.000,00, kemudian selain uang bayaran tersebut, setiap murid diwajibkan membawa beras 1 liter, maka 1 liter beras tersebut harus diberikan nilainya dengan cara menanyakan harga 1 liter beras tersebut dengan kualitas yang sama di pasar sampel. Misalnya harga beras tersebut = Rp4.500,00 per liter, sehingga uang sekolah yang dicatat dalam daftar adalah Rp24.500,00.
Uang kursus
Pengertian uang kursus disini adalah uang kursus yang dibayarkan oleh siswa untuk biaya pendidikan kursus contohnya: kursus komputer, kursus bahasa dan sebagainya.
b. Perlengkapan/peralatan pendidikan
Pada kelompok ini hanya ada satu komoditas, yaitu jasa fotokopi.
c. Rekreasi/Hiburan
Antara lain: tiket masuk tempat wisata, tiket bioskop, dan sebagainya.
E. Kelompok Transportasi dan Komunikasi
a. Transportasi
Antara lain: tarif angkutan bermotor, tariff angkutan tidak bermotor, bensin eceran, sepeda, tarif sewa becak, ongkos naik becak, oli/pelumas, ongkos ojek motor, solar, sepeda motor, dan sebagainya.
oplet dan sebagainya) dan angkutan bukan bermotor (seperti pedati, delman/ dokar/andong, dan sebagainya).
Tarif sewa becak adalah besarnya setoran/sewa tukang becak kepada
pemilik becak. Respondennya adalah usaha perorangan yang menyewakan becak
b. Komunikasi dan Pengiriman
Antara lain: biaya pengiriman, voucher pulsa, handphone, dan sebagainya.
c. Sarana penunjang transportasi
Antara lain: ban dalam sepeda, ban luar sepeda, ban dalam motor, ban luar motor, ongkos servis motor, ban dalam mobil, ban luar mobil, dan sebagainya.
3. Daftar HKD-2.2
A. Kelompok Perumahan
a. Bahan Bakar dan Penerangan
Antara lain: minyak, arang, kayu bakar, korek api/geretan, bola lampu pijar, tarif listrik PLN Golongn I, lilin, lampu TL/neon, gas, viting, stop kontak, kabel, senter, briket batubara, dan sebagainya.
Kayu Bakar
Catatlah harga kayu bakar dari satu jenis kayu saja, misal: kayu karet. Tanyakan harga per pikul, kemudian 1 pikul itu ada berapa kg. Mungkin kebiasaan di daerah, kayu bakar ini terdiri dari berbagai jenis kayu (kayu campur), inipun harus dicatat.
Tarif Listrik
Tarif listrik adalah tarif listrik PLN dan non PLN.
b. Perlengkapan Rumah Tangga
meja kursi tamu, tempat tidur, ember plastik, bakul bambu, mangkok, gorden, sapu lidi, kain pel, baterai besar, sendok, pisau, sapu ijuk, payung, kukusan dari bambu, jarum, gayung, ulekan & cobek batu, sendok sayur steinless, sendok sayur plastik, teko/cerek, kompor, langseng/dandang, rantang, tas belanja, setrika kuningan, setrika listrik, lampu tempel, kipas angin, kasur busa, kulkas, dan sebagainya.
Tikar
Menurut jenisnya dibagi menjadi dua, yaitu tikar pandan dan tikar mendong. Catatlah harga dari kedua jenis barang tersebut dengan ukuran 2 x 1,5 m2.
Kursi
Catatlah harga kursi dari kayu dan setiap laporan harus diambil harga kursi dari bahan kayu dengan model/tipe yang sama.
Meja Kursi Tamu adalah satu set meja dan kursi. Catat model yang paling
banyak digemari oleh konsumen.
B. Kelompok Sandang
a. Sandang Pria
Adalah semua jenis pakaian yang umunya dikenakan oleh orang dewasa seperti kemeja panjang pria, celana panjang pria, kaos singlet, sarung, sepatu kulit, dan lain-lain.
Antara lain: kemeja panjang serat sintetis, celana panjang serat sintetis, kaos kutang/singlet, sarung serat sintetis, sarung katun, celana kolor, sandal plastic pria, sandal kulit pria, bahan kemeja pria katun, bahan kemeja pria serat sintetis, bahan celana pria katun, bahan celana pria serat sintetis, kaos oblong polos, sarung batik, peci/kopiah, baju kaos/T-shirt, kaos kaki dewasa, celana dalam, baju koko, ikat pinggang, sepatu kulit pria, celana jeans, seragam sekolah pelajar SMP/SMA laki-laki, dan sebagainya.
b. Sandang wanita
Adalah semua jenis pakaian yang umumnya dikenakan oleh wanita dewasa seperti kebaya, kain batik, rok dalam, sandal wanita, dan lain-lain.
daster, gaun, pembalut wanita, celana jeans, jilbab/kerudung, mukena, kaos, baju muslim wanita, seragam sekolah pelajar SMP/SMA perempuan, dan sebagainya.
Batik (kain panjang)
Yang dimaksud dengan batik disini adalah kain panjang batik yang biasanya digunakan oleh kaum wanita, bukan bahan dengan motif batik yang digunakan untuk baju atau blus. Sebelum memperhatikan merek batik periksalah bahan dasarnya (kain putihnya). Selain motif (corak), harga kain sangat ditentukan oleh bahan dasarnya. Bahan dasar biasanya menurut urutan kemahalannya sebagai berikut: primisima, prima, mori biru, dan blacu.
c. Sandang Anak-anak
Adalah semua jenis pakaian yang dikenakan oleh anak-anak berumur kurang dari 13 tahun, antara lain: kemeja pendek, celana pendek, rok terusan, sepatu kulit sintetis, sandal plastic, sandal kulit anak, baju kaos anak, celana dalam anak, kaos kaki anak, celana jeans anak, baju bayi, mukena anak, sepatu anak, baju muslim anak perempuan, baju koko anak, seragam sekolah pelajar SD, dan sebagainya.
d. Barang-barang Pribadi dan Sandang Lain
Antara lain: emas perhiasan, benang jahit, arloji/jam tangan, handuk besar, handuk kecil, tetoron polos, bahan paris, berkolin polos, tetoron kembang, berkolin kembang, poplin kembang, poplin polos, brukat kembang, brukat polos, sandal jepit karet, semir sepatu (sedang), dan sebagainya.
Emas perhiasan
Carilah pedagang-pedagang emas di sekitar pasar kecamatan, kemudian tanyakan harganya tanpa ongkos pembuatannya. Jika kebiasaan daerah dalam menentukan kualitas emas memakai persentase, maka dibawah ini sekedar pembanding yang perlu diketahui para petugas lapangan:
- 99% emas sama dengan 24 karat
- 95% emas sama dengan 23 karat
C. Kelompok Kesehatan
a. Obat Tanpa Resep
Catatlah harga obat-obatan tanpa resep, antara lain: obat sakit kepala, obat sakit perut, obat batuk, obat penurun panas dan sebagainya. Tanyakan harga per streep, sachet atau botol.
b. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
Catatlah harga barang-barang untuk perawatan jasmani dan kosmetik, antara lain: pasta gigi, sabun mandi, bedak, minyak rambut dan sebagainya. Tanyakan harga per sachet, tube atau botol.
D. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
a. Perlengkapan/peralatan pendidikan
Antara lain: buku bacaan SD kelas III, buku bacaan SMP kelas II, buku bacaan SMA kelas II, buku tulis bergaris 58 lembar, penggaris plastik, pensil hitam, tinta hitam, pulpen/ballpoint, penghapus pensil, dan sebagainya.
Buku Bacaan Kelas III SD adalah buku pelajaran yang umum dipakai di
sekolah-sekolah dasar kelas III SD, misalnya buku bacaan matematika penerbit Erlangga, bahasa indonesia penerbit Balai Pustaka (BP), dan lain-lain. Sebagai responden adalah took buku.
Buku Bacaan Kelas II SMP adalah buku pelajaran yang umum dipakai di
sekolah-sekolah kelas II SMP, misalnya buku bacaan matematika penerbit Erlangga, fisika penerbit Yudhistira dan lain-lain. Sebagai responden adalah toko buku.
b. Rekreasi/Hiburan
Cuci/Cetak Film
Respondennya adalah foto studio yang tetap. Ukuran tarif yang diambil adalah 3R (kartu pos) atau ukuran lainnya baik untuk afdruk berwarna atau hitam putih.
Surat Kabar
Pilihlah edisi yang paling banyak beredar di kecamatan sampel. Respondennya adalah toko buku/agen surat kabar.
5.3 Tata Cara Pengisian Register HKD
Kontrol terhadap fluktuasi harga dapat dilakukan oleh petugas dengan mudah apabila menggunakan register tahunan. Berdasarkan hal tersebut, petugas dapat sekaligus langsung meminta keterangan mengenai sebab terjadinya fluktuasi harga yang ekstrim tersebut kepada responden. Secara reguler, setiap register tahunan yang sudah penuh dapat dikirim dan disimpan di BPS Kabupaten.
Cara pengisian register:
1) Setelah selesai pencacahan, salin harga bulan pencacahan pada daftar HKD ke register HKD pada bulan yang sesuai.
VI. PERMASALAHAN
6.1 Masalah Metodologi
a. Waktu Pencatatan
1) Perlu ditekankan kembali bahwa waktu untuk pencacahan HKD-1, HKD-2.1 dan HKD-2.2 adalah antara tanggal 10 - 14 setiap bulan.
2) Waktu pencacahan data harga di pasar/toko adalah pagi hari saat pasar/toko sedang ramai pembeli.
Ketentuan waktu pagi hari harus betul-betul ditaati oleh petugas, karena harga transaksi saat pagi hari berbeda dengan siang hari. Untuk barang dan jasa tidak tahan lama pada pagi hari masih segar, sedangkan pada siang hari kualitas barang sudah menurun. Selain itu pada siang hari pembeli relatif sudah berkurang, sehingga mempengaruhi harga.
3) Daftar isian yang telah selesai diperiksa oleh pengawas, tidak segera dientri dan dikirim ke BPS-RI sehingga menghambat pengolahan Nilai Tukar Petani (tanpa time lag).
4) Seringkali laporan yang dikirim dari BPS Kabupaten/Provinsi ke BPS-RI tidak lengkap (1 saja, 2.1 saja atau 2.2 saja). Padahal daftar HKD-1, HKD-2.1 dan HKD-2.2 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan ini seharusnya tidak menghambat pengiriman database ke BPS-RI.
b. Penguasaan Konsep dan Definisi
Ada kecenderungan bahwa pencacah dalam melaksanakan tugasnya kurang memperhatikan konsep dan definisi yang ditentukan.
Beberapa contoh permasalahan yang disebabkan oleh lemahnya penguasaan konsep dan definisi, yaitu:
2) Perbedaan data harga sering terjadi karena berbedanya kualitas/merk barang yang dicatat, hal ini tidak boleh terjadi karena akan mempengaruhi perubahan harga barang tersebut.
3) Perbedaan data harga sering disebabkan berbedanya satuan barang yang ditanyakan oleh pencacah dengan satuan yang tercantum dalam daftar isian.
Contoh:
1. Minyak kelapa dan minyak goreng, satuan yang digunakan dalam daftar isian adalah 1 kg. Bila di pasar dijual dalam satuan botol atau liter, maka harga yang dicatat harus dikonversikan ke dalam harga per kg.
2. Kangkung, bayam dan sejenisnya, digunakan satuan 1 kg. Bila di pasaran dijual dalam ikat atau satuan setempat lainnya, maka satuan setempat tersebut harus dikonversikan ke dalam satuan yang dicatat dalam daftar isian (kg).
4) Penggantian Responden
Responden harus tetap, jika terpaksa diganti harus sesuai dengan responden untuk klasifikasi yang sama, dan tanyakan harga pada bulan sebelumnya untuk spesifikasi barang yang sama.
5) Penggantian kualitas
Apabila kenyataan di lapangan, kualitas suatu jenis barang/jasa tidak beredar lagi di pasaran, maka dapat dicarikan kualitas pengganti. Caranya, kualitas dari jenis barang/jasa pengganti tersebut harus:
a) Beredar dan dominan dikonsumsi oleh masyarakat di perdesaan serta mempunyai karakteristik yang sama dengan kualitas sebelumnya.
b) Kualifikasi atau spesifikasinya harus dicatat dengan lengkap, seperti: bola lampu, merek Phillips 220V-25W.
6.2 Kualitas/mutu isian kuesioner yang perlu diperhatikan
a. Adanya perubahan harga yang mencolok tanpa diberi penjelasan/keterangan di blok catatan (blok V).
b. Masih ada petugas yang tidak menuliskan nama kualitas barang yang sudah disediakan pada kolom (2) dan sengaja dikosongkan (misal, c. …….. ), sedangkan data harganya dicantumkan.
c. Beberapa daerah tertentu dalam laporan beberapa jenis barang/jasa tetap stabil dalam kurun waktu yang agak panjang. Hal ini menimbulkan keraguan, apakah keadaannya memang demikian.
d. Sering didapat satuan harga yang belum dikonversikan ke dalam satuan standar.
e. Kualitas jenis barang/jasa yang dilaporkan, kadang-kadang berganti tanpa penjelasan/keterangan di blok catatan.
f. Adanya perbedaan harga bulan sebelumnya dengan harga bulan pencacahan pada dokumen bulan yang lalu.
1. Prop/Kab/Kec : JAWA TIMUR / PACITAN /DONOREJO 3 5 0 1 0 1 0
2. Bulan & Tahun : MARET / 2013 0 3 1 3
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
Harga Bulan Sebelumnya
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (6)
1. Tepung Beras a. Rose Brand 1 Bks = 500 gr AA004001 5 2 0 0 5.150
2. Jagung Ontongan Muda a. Tanpa Kulit 1 Kg AA009001 3 2 5 0 3.300
3. Jagung Ontongan Tua a. Tanpa Kulit 1 Kg AA010001 2 8 0 0 2.750
4. Jagung Pipilan/Pocelan Kering 1 Kg AA011001 3 5 0 0 3.400
5. Ketela Pohon Tidak Pahit 1 Kg AA018001 2 1 0 0 2.050
6. Ketela Rambat a. Putih 1 Kg AA019001 2 4 0 0 2.350
7. Daging Sapi a. Bistik 1 Kg AB001001 7 5 0 0 0 74.000
8. Ayam Hidup a. Buras/Kampung 1 Ekor=1,5 kg AB006001 3 0 5 0 0 30.000
9. Cakalang Segar 1 Kg AC001001 2 0 0 0 0 19.500
10. Tenggiri Segar 1 Kg AC006001 3 0 0 0 0 29.500
11. Udang Segar 1 Kg AC009001 4 2 0 0 0 42.500
22. Telur Puyuh a. Matang 10 Butir AF012001 3 2 0 0 3.100
b. Mentah 1 Kg AF012002 2 0 0 0 0 19.500
23. Minyak Kelapa Buatan Kampung 1 btl=625ml AG001001 1 3 0 0 0 12.500
24. Kelapa Tua Sdh Dikupas Sedang 1 Butir AG005001 3 7 0 0 3.650
25. Kangkung Segar 1 Kg AH001001 3 2 0 0 3.150
26. Kentang a. Besar 1 Kg AH005001 7 0 0 0 7.050
27. Cabai Merah a. Besar 1 Kg AH006001 3 8 0 0 0 37.500
*) Tuliskan pada halaman ini semua komoditas pada Blok IV yang mengalami perubahan harga.
Tujuannya untuk mempercepat petugas di BPS Propinsi/Kabupaten mengirimkan data HP , dalam bentuk fax atau e-mail ke BPS Pusat
Alamat e-mail : shped_surat@bps.go.id atau hperdesaan@yahoo.com; Nomor Fax : (021) 345-7640
Harga Bulan Pencacahan (Rp) III. Ringkasan KomoditasYang Mengalami Perubahan Harga *)
1. Prop/Kab/Kec : JAWA TIMUR / PACITAN /DONOREJO 3 5 0 1 0 1 0
2. Bulan & Tahun : MARET / 2013 0 3 1 3
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
Harga Bulan Sebelumnya
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (6)
28. Cabai Rawit Campur 1 Kg AH007001 5 0 0 0 0 49.000
29. Labu Air/Labu Panjang Segar 1 Kg AH012001 2 2 0 0 2.150
30. Buncis Segar 1 Kg AH018001 1 0 0 0 0 9.800
31. Lobak Segar 1 Kg AH020001 2 9 0 0 3.000
32. Jengkol a. Tua Sdh Dikupas 1 Kg AH025001 1 0 0 0 0 10.500
33. Cabai Hijau Segar 1 Kg AH026001 1 6 0 0 0 15.500
34. Mangga a. Harumanis 1 Kg AI004001 6 8 0 0 6.700
35. Durian Lokal, Sedang 1 Buah AI008001 2 1 2 5 0 21.200
36. Duku a. Palembang 1 Kg AI009001 1 4 6 0 0 14.500
37. Anggur a. Merah 1 Kg AI018001 4 0 0 0 0 39.000
38. Kacang Tanah a. Basah, belum 1 Kg AJ001001
dikupas 1 4 0 0 0 15.000
39. Bawang Merah a. Besar 1 Kg AK001001 2 5 0 0 0 24.000
b. Kecil 1 Kg AK001002 2 4 0 0 0 23.500
40. Kerupuk a. Biasa 1 Kg AL001001 1 6 7 0 0 16.500
41. Emping Melinjo a. Besar 1 Kg AL002001 2 5 0 0 0 25.500
*) Tuliskan pada halaman ini semua komoditas pada Blok IV yang mengalami perubahan harga.
Tujuannya untuk mempercepat petugas di BPS Propinsi/Kabupaten mengirimkan data HP , dalam bentuk fax atau e-mail ke BPS Pusat
Alamat e-mail : shped_surat@bps.go.id atau hperdesaan@yahoo.com; Nomor Fax : (021) 345-7640
III. Ringkasan KomoditasYang Mengalami Perubahan Harga *)
Harga Bulan Pencacahan (Rp)
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
2. Beras Luar Negeri a. Siam/Thailand 1 Kg AA002001 7 9 0 0 7.900
b. Vietnam/Saigon 1 Kg AA002002 ………
c. ……….. 1 Kg AA002…... ………
7. Tepung Tapioka (Aci/Kanji) Merk: ….………… 1 Kg AA007001 6 5 0 0 6.500
8. Tepung Terigu a. Kereta 1 Kg AA008001 ……… b. Segi Tiga Biru 1 Kg AA008002 7 8 0 0 7.800
c. ………. 1 Kg AA008…... ………
9. Jagung Ontongan Muda a. Tanpa Kulit 1 Kg AA009001 3 2 5 0 3.300
b. Dengan Kulit 1 Kg AA009002 ……… 10. Jagung Ontongan Tua a. Tanpa Kulit 1 Kg AA010001 2 8 0 0 2.750
b. Dengan Kulit 1 Kg AA010002 ……… 11. Jagung Pipilan/Pocelan Kering 1 Kg AA011001 3 5 0 0 3.400
12. Beras Jagung Sdh Ditumbuk 1 Kg AA012001 4 7 5 0 4.700
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
17. Makaroni ………. 1 Kg AA017001 ………
18. Ketela Pohon Tidak Pahit 1 Kg AA018001 2 1 0 0 2.050
19. Ketela Rambat a. Putih 1 Kg AA019001 2 4 0 0 2.350
b. ……… 1 Kg AA019…... ………
20. Gaplek Kering 1 Kg AA020001 ………
21. Tales a. Bogor (besar) 1 Kg AA021001 2 0 0 0 ………
2. Daging Kerbau Tanpa Tulang 1 Kg AB002001 ……… 3. Daging Kambing Biasa 1 Kg AB003001 5 5 0 0 0 55.000
4. Daging Domba Biasa 1 Kg AB004001 ………
5. Daging Babi a. Dgn Lemak 1 Kg AB005001 3 7 5 0 0 37.500
b. Tnp Lemak 1 Kg AB005002 ………
6. Ayam Hidup a. Buras/Kampung 1 Ekor=1,5 kg AB006001 3 0 5 0 0 30.000
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
Harga Bulan Sebelumnya
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (6)
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
11. Pisang-pisang Segar 1 Kg AD011001 ………
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas c. Kepala Sapi 100 Gram AE007003 ………
d. ……… 100 Gram AE007…... ………
1. Susu Kental Manis Putih a. Nona 1 Klg=388gr AF001001 8 0 0 0 8.000
b. Bendera 1 Klg=397gr AF001002 ……… c. Indomilk 1 Klg=390gr AF001003 1 0 0 0 0 10.000
d. Enak 1 Klg=388gr AF001004 ………
e. ………. 1 Klg=….gr AF001…... ………
2. Susu Kental Manis Coklat a. Nona 1 Klg=388gr AF002001 7 4 0 0 7.400
b. Bendera 1 Klg=397gr AF002002 ……… c. Indomilk 1 Klg=390gr AF002003 ……… d. Enak 1 Klg=388gr AF002004 ………
e. ………. 1 Klg=….gr AF002…... ………
HKD-1/2013
Harga Bulan Pencacahan (Rp)
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
b. Kambing 1 Liter AF003002 ……… 4. Susu Bubuk Instant a. Dancow 1 Kotak=400gr AF004001 2 8 5 0 0 28.500
b. Bendera 1 Kotak=400gr AF004003 ………
c. ……… 1 Kotak=400gr AF004…... ………
5. Susu Bubuk Full Cream a. Dancow 1 Kotak=400gr AF005001 2 7 0 0 0 27.000
b. Bendera 1 Kotak=400gr AF005003 ………
c. ……… 1 Kotak=400gr AF005…... ………
6. Susu Cair Kemasan a. Bendera Kemas=200ml AF006001 2 9 0 0 2.900
b. Indomilk Kemas=200ml AF006002 ……… c. Ultra Kemas=200ml AF006003 ………
d. ……….. Kemas=…..ml AF006…... ………
7. Susu Bubuk Balita a. Lactogen 1 Kotak=400gr AF007001 3 2 0 0 0 32.000
b. S.G.M 1 Kotak=400gr AF007002 ………
c. ……… 1 Kotak=…..gr AF007…... ………
8. Makanan Bayi a. Milna Kotak=…....gr AF008001 1 1 3 0 0 11.300
b. Cerelac Kotak=…....gr AF008002 ………
c. ……… 1 Kotak=400gr AF008…... ………
9. Keju a. Kraft Cheddar 250 Gram AF009001 1 6 6 0 0 16.600
b. Qeju 200 Gram AF009002 ………
c. ……… …… Gram AF009…... ………
10. Telur Ayam a. Buras/kampung 1 Butir AF010001 1 4 0 0 1.400
b. Negeri/ras 1 Kg AF010002 1 5 0 0 0 15.000
11. Telur Itik/Bebek a. Tawar mentah 1 Butir AF011001 1 7 0 0 1.700
b. Asin matang 1 Butir AF011002 ……… 12. Telur Puyuh a. Matang 10 Butir AF012001 3 2 0 0 3.100
b. Mentah 1 Kg AF012002 2 0 0 0 0 19.500
1. Minyak Kelapa Buatan Kampung 1 btl=625ml AG001001 1 3 0 0 0 12.500 HKD-1/2013
Harga Bulan Pencacahan (Rp)
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
b. Tropical 1 liter AG002002 ………
c. Curah 1 liter AG002003 ………
d. Filma 1 liter AG002004 ………
e. ... ………….. AG002…... ……… 3. Margarine a. Blue Band 1 Sachet=200gr AG003001 5 2 0 0 5.200
b. Simas 1 Sachet=200gr AG003002 ……… c. ... 1 Sachet=200gr AG003…... ………
4. Mentega a. Palm 1 Sachet=200gr AG004001 3 2 0 0 3.200
b. ... 1 Sachet=200gr AG004…... ………
5. Kelapa Tua Sudah Dikupas Sedang 1 Butir AG005001 3 7 0 0 3.650
6. Minyak Jagung ….……….. 1 liter AG006001 5 0 0 0 0 50.000
7. Santan Instan/Jadi a. Kara 1 Kemas=200ml AG007001 ……… b. ... 1 Kemas=…..ml AG007…... ………
9. Labu Siam/Jipang Segar 1 Kg AH011001 3 5 0 0 3.500
10. Labu Air/Labu Panjang Segar 1 Kg AH012001 2 2 0 0 2.150
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
Harga Bulan Sebelumnya
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (6)
14. Daun Bawang Segar 1 Kg AH016001 8 0 0 0 8.000
15. Tauge/Kecambah Segar 1 Kg AH017001 9 7 5 0 9.750
16. Buncis Segar 1 Kg AH018001 1 0 0 0 0 9.800
17. Wortel Segar 1 Kg AH019001 1 4 0 0 0 14.000
18. Lobak Segar 1 Kg AH020001 2 9 0 0 3.000
19. Pepaya Sayur/Muda Segar 1 Kg AH021001 1 7 0 0 1.700
20. Daun Singkong Segar 1 Kg AH022001 2 9 0 0 2.900
21. Kacang Kapri Segar 1 Kg AH023001 1 5 5 0 0 15.500
22. Pare/paria Segar 1 Kg AH024001 5 0 0 0 5.000
23. Jengkol a. Tua Sdh Dikupas 1 Kg AH025001 1 0 0 0 0 10.500
b. Muda Sdh Dikupas 1 Kg AH025002 ………
24. Cabai Hijau Segar 1 Kg AH026001 1 6 0 0 0 15.500
25. Paprika Segar 1 Kg AH027001 1 5 1 0 0 15.100
26. Asam Segar 1 Kg AH028001 ………
27. Melinjo Segar 1 Kg AH029001 ………
28. ………. Segar 1 Kg AH...…... ………
b. Pontianak 1 Kg AI003002 ………
c. Keprok 1 Kg AI003003 ………
d. Bali 1 Kg AI003004 ………
e. ……….. 1 Kg AI003…... ………
4. Mangga a. Harumanis 1 Kg AI004001 6 8 0 0 6.700
b. Indramayu 1 Kg AI004002 ………
c. Golek 1 Kg AI004003 ………
d. ……….. 1 Kg AI004…... ………
HKD-1/2013
(5)
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas
b. Palembang 1 Buah AI007002 ………
c. ……….. 1 Buah AI007…... ………
12. Rambutan a. Aceh/Binjai 1 Kg AI012001 4 9 0 0 4.900
b. ……….. 1 Kg AI012…... ………
17. Semangka a. Tanpa Biji 1 Kg AI017001 3 8 0 0 3.800
Nama Barang Kualitas Satuan Kode Kualitas 4. Kacang Joglo/Tolo Dikupas 1 Kg AJ004001 1 2 5 0 0 12.500
5. Kacang Merah Sudah Dikupas 1 Kg AJ005001 1 0 5 0 0 10.500
6. Tempe Kedele Kuning 1 Kg AJ006001 8 4 0 0 8.400
7. Tahu Mentah a. Putih 1 Kg AJ007001 7 0 0 0 7.000
b. Kuning 1 Kg AJ007002 ………
c. ……….. 1 Kg AJ007…... ………
8. Oncom Baik 1 Kg AJ008001 5 5 0 0 5.500
9. Tauco Baik 1 Botol AJ009001 ………
10. ……….. ………. 1 Kg AJ…... ………
K. Bumbu-bumbuan
1. Bawang Merah a. Besar 1 Kg AK001001 2 5 0 0 0 24.000
b. Kecil 1 Kg AK001002 2 4 0 0 0 23.500
2. Bawang Putih Sedang 1 Kg AK002001 ………
3. Lada/Merica Putih, Kering 1 Ons AK003001 9 2 0 0 9.200
4. Garam Bata a. Beryodium 400 gr AK004001 9 5 5 955
c. Bango 1 blt=620ml AK006002 ………
d. Bango 1 Sachet AK006102 ………
e. ……… ………….. AK006…... ………
7. Kecap Asin a. ABC 1 btl=625ml AK007001 7 3 0 0 7.300
b. ABC 1 Sachet AK007101 ………
c. Bango 1 blt=620ml AK007002 ………
d. Bango 1 Sachet AK007102 ………