• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BATCH PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN HYBRID SIMULASI-ANALITIK (Studi Kasus di PT Dhemar Nusantara) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BATCH PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN HYBRID SIMULASI-ANALITIK (Studi Kasus di PT Dhemar Nusantara) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH POSTUR DAN PERSENTIL

TUBUH PADA GAYA TEKAN (COMPRESSIVE

FORCE) DI RUAS L5/S1 (LUMBOSACRAL) DALAM

AKTIVITAS LIFTING MANUAL

NAMA : YOGA MAHARSETO ISKANDAR

NIM : L2H 000 734

PEMBIMBING I : DARMINTO PUJOTOMO, ST, MT.

PEMBIMBING II : HARY SULIANTORO, ST, MT.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model grafik 2D postur lifting statis untuk memprediksikan besarnya gaya tekan (compressive force) di ruas L5/S1 (lumbosacral). Sebagaimana diketahui bahwa ruas L5/S1 yang terletak di segmen punggung bagian bawah ditengarai sebagai area yang mengalami momen gaya terbesar dalam aktivitas lifitng.

Berbagai penelitian yang telah dilakukan sejak beberapa dekade ini membuktikan bahwa aktivitas pemindahan material secara manual dengan lifting menjadi salah satu penyebab utama rasa nyeri dan cedera pada punggung bagian bawah (low back), tercatat 22% dari 1,7 juta cedera kerja yang dilaporkan NOHSC tahun 2003.

Dalam rangka meminimalkan resiko cedera pada bagian punggung bawah dalam aktivitas lifting manual, NIOSH memperkenalkan persamaan lifting yang kemudian disebut RWL, yang berfungsi memberikan nilai massa beban yang direkomendasikan untuk diangkat dengan tingkat resiko cedera yang minimum. Beban tersebut menjamin gaya tekan yang terjadi pada ruas L5/S1 berada di bawah batas maksimum yang diizinkan (Fc < 3.4 KN).

Sebuah model postur lifting statis2D yang melibatkan beberapa komponen gaya utama yang bekerja pada tubuh seperti intrrra-abdominal pressure, momen gaya pada L5/S1, erector spinale muscle force ; dibangun sebagai langkah awal untuk berbagai analisis gaya tekan yang terjadi di ruas L5/S1 selama aktivitas lifting berlangsung.

Model ini diuji pada 48 variasi postur secara teoritis pada berbagai data persentil tubuh (5,50, dan 95) untuk etnis Asia baik pria maupun wanita dalam kategori “rata-rata” (average) dan “gemuk” (heavy). Hasil pengujian pada eksperimen teoritis tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa semakin besar massa tubuh maka besarnya gaya tekan pada ruas L5/S1 juga akan meningkat. Hal ini terbukti pada pria Asia, persentil 95 (massa tubuh terbesar saat aktivitas lifting beban RWL, ternyata mengalami gaya tekan paling besar hingga melebihi batas maksimum yang direkomendasikan (Fc > 3,4 KN). Sedangkan pada eksperimen nyata yang melibatkan dua orang operator yang memiliki massa tubuh yang berbeda, dalam suatu simulasi lifting, lebih lanjut ditemukan bahwa variasi gaya/postur tubuh memberikan penagruh yang jauh lebih signifikan dibandingkan factor variasi massa tubuh (ukuran persentil tubuh), terhadap peningkatan gaya tekan yang terjadi pada ruas L5/S1 dalam aktivitas lifting.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu faktor yang mempengaruhi aktifitas produksi adalah bagaimana menciptakan suatu tata letak pabrik yang dapat meningkatkan produksi dengan waktu dan biaya yang

Merancang simulasi sistem e-commerce untuk aplikasi perdagangan elektronis pada suatu toko buku menggunakan Java Server Pages (JSP) yang berbasis bahasa

Pada simulasi dapat dibuktikan dengan memasukkan parameter parameter pada simulasi cakupan sistem IBC yaitu jenis ruangan hall yang bermaterial batu bata 10,5” yang ditunjukkan

Unjuk kerja dari simulasi ini adalah dengan mengamati bentuk sinyal dengan mengubah-ubah input back off (IBO) yang berarti dapat menset-up TWTA pada daerah linear atau

Tugas Akhir yang berjudul “ Pemodelan Dan Simulasi Sistem Control Magnetic Levitation Ball ” untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat

Gambar 2.12 Kotak dialog pada blok Joint Initial Condition untuk pendulum pertama pada simulasi double pendulum dengan asumsi massa tali diabaikan

force (gaya tekan dan tarik) yang terjadi pada kolom outrigger. Dari beberapa variasi penempatan outrigger menunjukkan bahwa

Dengan membandingkan waktu simulasi dan waktu aktual yang tersedia diperoleh kesimpulan solusi model analitik pada iterasi ke-1 tidak layak diimple- mentasikan karena waktu