• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BATCH PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN HYBRID SIMULASI-ANALITIK (Studi Kasus di PT Dhemar Nusantara) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BATCH PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN HYBRID SIMULASI-ANALITIK (Studi Kasus di PT Dhemar Nusantara) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BATCH PRODUKSI

DENGAN PENDEKATAN HYBRID SIMULASI-ANALITIK

(Studi Kasus di PT Dhemar Nusantara)

NAMA : YANNY

NIM : L2H 000 733

PEMBIMBING I : Ir. HERU PRASTAWA, DEA PEMBIMBING II : SINGGIH SAPTADI, ST. MT

ABSTRAK

Meningkatkan daya saing adalah tujuan PT Dhemar Nusantara khususnya sebagai produsen cable support system, sehingga perusahaan menginginkan perbaikan di setiap bagian. Namun, sampai saat ini bagian produksi belum pernah melakukan penelitian tentang kondisi lini produksi. Karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi riil lini produksi aktual. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan simulasi dengan sofware Extend, yang menghasilkan output nilai rata-rata panjang antrian (Lq), waktu tunggu (Wq), dan utilisasi server (U). Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa panjang antrian dan waktu tunggu cukup besar untuk produk connector dan box connector pada mesin bubut (potong), mesin press, mesin bubut (ulir luar), dan mesin bubut (ulir dalam). Panjang antrian dan waktu tunggu dipengaruhi oleh banyaknya produk yang ada atau datang ke server (mesin), dalam istilah produksi disebut juga batch produksi (Q). Jadi, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis baik atau tidaknya kebijakan batch PT Dhemar Nusantara yang berlaku saat ini. Analisis ini dilakukan dengan memeriksa alternatif-alternatif model penelitian awal dari segi biaya, panjang antrian, dan waktu tunggu.

Analisis batch produksi menggunakan pendekatan hybrid simulasi – analitik. Pendekatan analitik yang digunakan adalah model Economic Production Quantity untuk menghitung ukuran batch produksi optimal (Q), biaya total produksi, dan waktu antar operasi. Hasil perhitungan analitik tersebut dijadikan masukan bagi model simulasi sehingga diperoleh nilai panjang antrian dan waktu tunggu yang baru. Perhitungan analitik dan simulasi ini dilakukan hingga diperoleh nilai rata-rata panjang antrian dan waktu tunggu yang lebih kecil dibandingkan hasil penelitian awal, sebagai model usulan. Setelah itu dihitung tingkat perbaikan model usulan terhadap model penelitian awal dari segi biaya, panjang antrian, dan waktu tunggu.

Dari perhitungan analitik dan simulasi diperoleh 14 model alternatif, dengan dua model yang memberikan tingkat perbaikan terbaik. Pertama, model dengan batch produksi 505 unit connector dan 570 unit box connector yang memberikan penghematan biaya terbaik. Dan kedua, model dengan ukuran batch 127 unit connector dan 143 unit box connector yang memberikan perbaikan panjang antrian dan waktu tunggu. Dari dua model ini, dipilih model kedua sebagai model usulan karena model ini tidak hanya memberikan perbaikan panjang antrian dan waktu tunggu yang terbaik tetapi juga memberikan biaya produksi yang lebih kecil dibandingkan model penelitian awal.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu faktor yang mempengaruhi aktifitas produksi adalah bagaimana menciptakan suatu tata letak pabrik yang dapat meningkatkan produksi dengan waktu dan biaya yang

Sehingga, dapat mengisi nilai fungsi pada software library ini sesuai

Berdasarkan analisis tersebut usulan perbaikan untuk variabel pengadaan material adalah perusahaan melakukan pemesanan bahan baku dengan menggunakan metode

Adapun bila dipilih bentuk geometri grafik yang sesuai, maka dapat dilakukan uji secara analitis dengan metode least square ini dapat diketahui tingkat korelasi antar kedua

Model ini dibangun berdasarkan peristiwa adveksi dan difusi-dispersi pada suatu perairan serta proses nitrifikasi tahap pertama pada siklus nitrogen yaitu

Basis B-spline digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada estimator Spline dan model terbaik dalam Tugas Akhir ini ditentukan berdasarkan Generalized Cross

Dari model yang mungkin dilakukan pemilihan model regresi terbaik dengan menggunakan metode bootstrap, yaitu metode pembangkitan data pengamatan berbasis komputer untuk

terbobot terbaik dengan memilih titik knots optimal, menggunakan metode GCV dan diperoleh bahwa titik knots optimal terjadi pada model spline terbobot kuadratik