1 PENDAHULUAN
Laporan sustainabilitas (Sustainability Report) kian menjadi tren dan kebutuhan bagi perusahaan progresif untuk menginformasikan perihal kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan (Chariri, 2007). Sustainability (keberlanjutan) adalah keseimbangan antara people-planet-profit, yang dikenal dengan konsep Triple Bottom Line (TBL). Sustainability terletak pada pertemuan antara tiga aspek, people-sosial; planet-environment; dan profit-economic. Yang berarti perusahan harus bertanggung-jawab dan mempertanggung jawabkan dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh United Nations World Commission on Environment and Development pada tahun 1987, Sustainable development adalah (konsep) pembangunan dimana untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang, tidak boleh mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perusahaan yang menerapkan prinsip keberlanjutan dalam strategi perusahaan mereka juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
2 Meskipun telah didukung oleh peraturan, dan undang-undang, akan tetapi praktek penerapan sustainability reporting di Indonesia dinilai masih rendah. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Global Reporting Initiative (2004) menunjukan bahwa selama tahun 2001-2003, pelaporan mengenai informasi tentang lingkungan dan sosial baru sebesar 1 persen dari seluruh negara di benua Asia dan Australia (Budiman dan Supatmi, 2008).
Bagi perusahaan, laporan sustainabilitas berfungsi sebagai alat ukur pencapaian target kerja perusahaan dalam menyikapi isu yang berhubungan dengan lingkungan, ekonomi, dan manusia (triple bottom line). Bagi stakeholder, laporan keberlanjutan dapat digunakan sebagai tolak ukur atau alat kontrol pencapaian kinerja perusahaan dalam mengalokasi sumber daya finansialnya terutama dalam lingkup sustainable and responsible investment (SRI). Oleh karena itu, sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperoleh kepercayaan investor terkait reliabilitas laporan mereka.
Beberapa penelitian menganalisis bahwa perilaku investor sangat dipengaruhi oleh sejauh mana perusahaan menerapkan prinsip – prinsip keberlanjutan.Chariri dan Ghozali (2007) menyebutkan bahwa perusahaan harus menjaga hubungan dengan stakeholder-nya dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholder-nya, terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, misal tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain.
3 ISRA ini, diharapkan reputasi perusahaan – perusahaan yang menjadi pemenang penghargaan akan meningkat karena perusahaan – perusahaan tersebut terbukti telah melaksanakan pelaporan keuangan yang memperhatikan aspek social, ethical, dan environmental dengan baik. Selain itu diharapkan kepercayaan investor terhadap perusahaan – perusahaan yang meraih penghargaan akan meningkat (Budiman dan Supatmi, 2008).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah sustainability information perusahaan mempengaruhi reaksi investor. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian serupa yang dilakukan oleh Lackmann et al.(2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada sumber data yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lackmann et al., sumber data yang digunakan adalah perusahaan – perusahaan yang terdaftar di DJSI STOXX (bursa efek Eropa) pada tahun 2001 – 2008, sedangkan dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan – perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012. Alasan menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel karena dirasa dalam perusahaan – perusahaan manufaktur, faktor lingkungan hidup memiliki peranan penting bagi pengguna laporan keuangannya dalam mengambil keputusan, sehingga keberadaan sustainability information dalam perusahaan manufaktur dirasa cukup penting.
4 perusahaan, maka akan terjadi abnormal return yang negatif, begitu pula sebaliknya (Sularso, 2003).
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak pengungkapan Sustainability Reporting terhadap reaksi pasar yang diukur menggunakan volume perdagangan dan abnormal return saham. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada para pemakai laporan keuangan dan praktisi penyelenggara perusahaan dalam memahami reaksi pasar dan pengaruhnya terhadap sustainability information yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan. Selain itu diharapkan hasil penelitian ini juga dapat menjadi acuan penelitian - penelitian sejenis dan penelitian lanjutan.
TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Legitimasi
5 Teori legitimasi menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability information dapat mempengaruhi hubungan antara perusahaan dengan para stakeholder. Menyadari pentingnya hal tersebut maka perusahaan secara sadar dan dengan sukarela mengungkapkan informasi sosial dan lingkungannya (Lackmann et al. 2011). Melalui laporan berkelanjutan para pelaku pasar modal atau investor akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh perusahaan, sehingga hal tersebut akan menyebabkan perubahan pada transaksi perdagangan saham. (Jogiyanto, 2008:392)
Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)
Elkington (1997) mendefinisikan sustainability report sebagai laporan yang memuat tidak hanya informasi kinerja keuangan, tetapi juga informasi non keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang memungkinkan perusahaan bisa bertumbuh secara berkesinambungan (sustainable performance). Sustainability report ini sendiri menjadi strategi komunikasi kunci bagi para manajer atau pimpinan perusahaan dalam menyampaikan aktivitasnya. Pelaporan sustainability akan menjadi perhatian utama dalam pelaporan nonkeuangan, Pelaporan ini memuat empat kategori utama, yaitu: business landscape, strategi, kompetensi, serta sumber daya dan kinerja (Falk, 2007).
6 suatu perusahaan melalui pengembangan standar dan pedoman pengungkapan sustainability report.
Event Study (Studi Peristiwa)
Jogiyanto pada tahun 2009 menuliskan bahwa event study atau studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat, dan umumnya digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu peristiwa terhadap harga suatu sekuritas.
Jogiyanto (2009:537) juga menyatakan bahwa pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan, dan dapat diukur dengan menggunakan abnormal return dan volume perdagangan saham (Rahman, 2008).
Reaksi Pasar
7 perubahan harga yang dapat diukur dengan menggunakan abnormal return saham (Budiman dan Supatmi, 2008).
Return tidak normal akan terjadi apabila ada informasi baru yang merubah nilai perusahaan dan direaksi oleh investor dalam perubahan harga saham (kenaikan atau penurunan harga) (Jogiyanto, 2009:537). Menurut Hartono (2008) dalam Satria (2013), abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return yang diharapkan. Sedangkan volume perdagangan atau Trading Volume Activity (TVA) adalah indikator yang digunakan untuk menunjukkan besarnya minat investor pada suatu saham. Semakin besar volume perdagangan, berarti saham tersebut sering ditransaksikan (Budiman dan Supatmi, 2008).
Pengembangan Hipotesis
8 Selain itu, Chen et al. (2004) dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa penambahan informasi yang diungkapkan oleh sebuah perusahaan diikuti dengan reaksi positif dari investor, tapi tidak harus selalu diikuti dengan peningkatan volume perdagangan. Hal ini disebabkan karena semakin banyak informasi mengenai perusahaan yang diungkapkan kepada pasar, maka semakin banyak juga hal – hal yang menjadi pertimbangan dari investor tersebut.
Jika informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dianggap berguna oleh investor, maka akan terjadi perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan, reaksi tersebut biasanya diukur dengan menggunakan abnormal return (Budiman dan Supatmi, 2008). Selain itu, reaksi investor juga dapat di ukur dengan menggunakan Trading Volume Activity (TVA). TVA adalah indikator yang menunjukkan besarnya minat investor pada suatu saham, jika volume perdagangan saham tersebut semakin besar berarti saham tersebut sering ditransaksikan (Budiman dan Supatmi, 2008).
Informasi – informasi mengenai keterlibatan masyarakat dalam perusahaan, informasi – informasi mengenai sumbangsih perusahaan terhadap lingkungan, dan informasi – informasi mengenai sumber daya alam yang digunakan dapat dikategorikan sebagi informasi positif. Informasi – informasi positif yang terkandung dalam sustainability information dapat terbukti berpengaruh secara signifikan dalam membantu investor mengambil keputusan berinvestasi (Nurdin dan Cahyandito, 2006).
9 kepercayaan publik, dan juga kehandalan perusahaan dalam memelihara konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan informasi mengenai lingkungan yang diterbitkan oleh perusahaan. Manfaat yang ditimbulkan dengan diterbitkannya informasi – informasi mengenai lingkungan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurdin dan Cahyandito (2006).
Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Lackmann et al. (2011) menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan peningkatan reliabilitas sustainability information saat menentukan nilai pasar sebuah perusahaan, diukur berdasarkan abnormal return saham. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: Investor bereaksi positif terhadap sustainability information yang diukur berdasarkan abnormal return.
H2: Investor bereaksi positif terhadap sustainability information yang diukur berdasarkan TVA.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
10 Populasi dan Sampel
Penelitian ini merupakan event study tentang pengaruh penerbitan sustainability information terhadap reaksi pasar yang diukur menggunakan TVA dan abnormal return saham. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012.
Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan purposive sampling (dipilih dengan kriteria-kriteria tertentu). Kriteria yang dipakai yaitu:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 yang menerbitkan laporan keuangan tahunan secara lengkap. Penyajian laporan keuangan secara lengkap terdiri dari Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan
2. Menerbitkan Sustainability Reporting untuk tahun 2012.
Pengukuran Variabel
11 CARi dihitung dengan cara mengambil jumlah dari laba harian yang tidak normal dalam periode waktu tertentu. Dalam mengukur laba harian yang tidak normal, penelitian ini menggunakan metode well-established-market-model (MacKinlay, 1997 dalam Lackmann et al. 2011), dimana laba harian yang diharapkan oleh perusahaan dikurangkan dengan laba harian yang sesungguhnya dari perusahaan. Laba harian yang diharapkan ditentukan berdasarkan Market-Adjusted Model. Model tersebut digambarkan sebagai berikut:
ARi.t = Ri.t – E[Ri.t]
ARi.t = abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Rit = Return realisasian yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
E[Ri.t] = Return ekspektasian sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.
Rm.t = return indeks pasar yang terjadi pada periode peristiwa ke-t
IHSGt = indeks harga saham gabungan yang terjadi pada periode peristiwa ke-t
IHSGt-1= indeks harga saham gabungan yang terjadi pada periode peristiwa ke- t-1
Pi.t = harga saham sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke – t
Pi.t-1 = harga saham sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke – t-1
12 TVAit = ∑
∑
Setelah TVA diketahui, kemudian dihitung rata – rata TVA selama periode berjalan dengan menggunakan rumus:
XTVAt =∑
Keterangan:
XTVAt = rata – rata TVA pada waktu ke-t
∑TVAi = jumlah TVA pada waktu ke – t
n = jumlah sampel
Teknik dan Langkah Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji perbedaan rata – rata volume perdagangan atau Trading Volume Activity (TVA) dan Abnormal Return saham lima hari sebelum publikasi Sustainability Information dan lima hari sesudah penerbitan Sustainability Information. Sebelum uji hipotesis, data yang akan diteliti diuji terlebih dulu normalitasnya dengan menggunakan kolmogorov-smirnov. Jika data berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan metode parametric dua sampel berpasangan dengan paired sample t-test. Sebaliknya, apabila data tidak berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya menggunakan metode uji non parametrik dua sampel berpasangan, wilcoxon signed test.
13 H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 < µ2
Dimana µ1 adalah rata – rata abnormal return sebelum penerbitan sustainability
information, dan µ2 adalah rata – rata abnormal return sesudah penerbitan sustainability information. Jika Sign > 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak.
Pengujian hipotesis kedua yaitu menguji apakah terdapat perbedaan rata – rata TVA sebelum penerbitan sustainability information dengan rata – rata TVA sesudah penerbitan sustainability information. Pengujian ini menggunakan dua sampel berpasangan, sehingga apabila terdapat perbedaan rata – rata, dapat terlihat besar relatif dari perbedaan tersebut. Hipotesis statistic untuk pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
H0 :µR1 = µR2
H2 :µR1< µR2
Dimana µR1 adalah rata – rata TVA sebelum penerbitan sustainability information, dan
µR2 adalah rata – rata TVA sesudah penerbitan sustainability information. Jika Sign > 0,05 maka
H0 tidak dapat ditolak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistika Deskriptif
14 memenuhi kriteria dan dapat dijadikan sampel perusahaan adalah sebanyak 102 perusahaan. Penentuan sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Penentuan Sampel Penelitian
No.
Kriteria Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012 146
2. Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan tahunan tepat waktu (17)
3. Perusahaan yang tidak menerbitkan atau tidak mencantumkan tanggal publikasi laporan tahunan
(27)
Jumlah Sampel Penelitian 102
Sumber: Data sekunder, diolah 2014.
Grafik 1 menggambarkan pola pergerakan Abnormal Return yang terjadi pada sekitaran tanggal penerbitan sustainability information perusahaan – perusahaan yang terkait. Dapat dilihat bahwa pergerakan abnormal return pada t-5 sampai dengan t-4 mengalami peningkatan positif,
namun abnormal return mengalami penurunan pada t-3 hingga mencapai titik terendah pada t-1.
Abnormal return mencapai puncak tertinggi pada saat t-0, kemudian mengalami penurunan kembali pada t+1 dan t+2. Namun sejak t+3 penerbitan sustainability information,
abnormal return kembali meningkat hingga mencapai puncaknya pada saat t+5, meski jumlahnya
tidak sebanyak pada saat t-0. Diperkirakan, reaksi pasar yang meningkat pada saat tanggal
15 Grafik 1. Abnormal Return Saham
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014
Selain itu, rata – rata abnormal return pada saat sebelum dan sesudah penerbitan juga mengalami perubahan. Rata – rata abnormal return pada periode sebelum diterbitkannya sustainability information lebih rendah dari pada rata – rata abnormal return pada periode sesudah laporan diterbitkan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiman dan Supatmi (2008) yang menyatakan investor merespon dan memahami manfaat yang ditimbulkan dengan diterbitkannya sustainability information oleh perusahaan, sehingga pasar bereaksi positif terhadap abnormal return saham.
Dapat dilihat pada grafik 2 bahwa volume perdagangan saham pada t-5 hingga t-4 sebelum
tanggal penerbitan sustainability information mengalami penurunan. Kemudian volume perdagangan meningkat pada t-3 hingga t-0 tanggal penerbitan, meskipun volume perdagangan
16 Grafik 2. Trade Volume Activity
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014
Selain itu volume perdagangan sejak t+1 tanggal penerbitan terus mengalami penurunan, hingga mencapai titik terendah di t+4 tanggal penerbitan. Namun pada t+5 tanggal penerbitan, volume perdagangan saham mencapai titik tertingginya. Hal ini diperkirakan terjadi karena adanya informasi baru yang diterbitkan oleh perusahaan dan informasi tersebut tidak dicantumkan dalam laporan tahunan. Selain itu tingkat suku bunga dan keadaan ekonomi yang terjadi pada t+5 penerbitan sustainability information juga diperkirakan menjadi salah satu penyebab terjadinya hal tersebut.
Digambarkan juga dalam grafik 2, jumlah rata – rata volume perdagangan sahampada periode sesudah tanggal penerbitan meningkat sebanyak 0,0260. Hal tersebut mengindikasikan bahwa investor merasakan dan mengetahui manfaat – manfaat yang ditimbulkan melalui terbitnya sustainability information, sehingga mereka mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap kinerja dan keberlangsungan dari perusahaan yang menerbitkan laporan tersebut.
17 Pengujian Data
Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan adalah menguji normalitas data yang digunakan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Hasil uji normalitas, dapat dilihat dalam lampiran 4, menunjukkan bahwa kedua variabel yang hendak diuji mempunyai nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0,05. Selanjutnya data akan diuji menggunakan metode wilcoxon-signed test, yang merupakan uji dua sampel berpasangan untuk data yang tidak normal.
Pengujian Hipotesis
Tabel 2. Uji Hipotesis Abnormal Return Saham
Keterangan Z Asymp.
Sig. Kesimpulan
Rata-rata sebelum –
Rata-rata Sesudah -2.803 0.005 H1 diterima
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014
Hasil pengujian hipotesis 1 yang tercantum dalam tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara reaksi pasar pada periode sebelum penerbitan dengan reaksi pasar pada periode setelah penerbitan sustainability information. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada hasil pengujian yang dilakukan terhadap rata – rata nilai abnormal return sebelum dan sesudah tanggal penerbitan.
18 hipotesis 1 ini mengindikasikan bahwa investor sudah mengetahui manfaat yang ditimbulkan dengan diterbitkannya sustainability information oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adhima (2011) yang menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Menurut Budiman dan Supatmi (2008) perubahan positif yang timbul ketika sustainability information terbit, disebabkan karena investor sudah memahami dan merespon manfaat yang ditimbulkan dengan diterbitkannya laporan tersebut. Reaksi positif yang ditemukan dalam event windows juga diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lackman et al. (2011), disebutkan dalam penelitiannya bahwa investor menggunakan sustainability information dalam menentukan nilai pasar sebuah perusahaan, yang diukur berdasarkan abnormal return saham.
Tabel 3. Uji Hipotesis Volume Perdagangan Saham
Keterangan Z Asymp.
Sig. Kesimpulan
Rata-rata sebelum –
Rata-rata Sesudah -0.167 0.867 H0 tidak dapat ditolak
Sumber: Data Sekunder Diolah 2014
19 Wilcoxon Signed Test yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 dalam penelitian ini tidak dapat diterima.
Tidak terbuktinya hipotesis 2 penelitian ini yaitu, investor bereaksi positif terhadap sustainability information yang diukur berdasarkan TVA, menunjukan bahwa investor belum merasakan adanya manfaat yang ditimbulkan dari adanya pengungkapan sustainability information yang dilakukan oleh perusahaan. Adanya peningkatan yang positif terhadap jumlah saham yang diperdagangkan disekitar periode pengamatan (grafik 2) mengindiasikan bahwa keputusan yang diambil investor dalam menjual atau membeli saham perusahaan – perusahaan tersebut bersifat spekulatif.
Hal tersebut terjadi juga pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Budiman dan Supatmi (2008), Satria (2013), dan Hendrawijaya (2009). Lebih lanjut disebutkan dalam Hendrawijaya (2009), tidak adanya reaksi pasar yang signifikan merefleksikan bahwa investor menganggap bahwa pengungkapan sustainability information bukanlah berita bagus yang akan mempengaruhi mereka dalam mengambi keputusan berinvestasi, sehingga tidak terjadi perbedaan volume perdagangan yang signifikan. Selain itu dapat disimpulkan juga bahwa reaksi positif investor paa hari – hari perdagangan saham yang terjadi dalam periode pengamatan bersifat spekulatif.
KESIMPULAN
20 volume saham yang diperdagangkan dalam periode sebelum penerbitan sustainability information dengan periode setelah dilakukannya penerbitan.
Hal ini menunjukkan bahwa pasar sudah memahami manfaat yang ditimbulkan dengan adanya pengungkapan sustainability information, dan menjadikan laporan tersebut sebagai salah satu pertimbangan untuk menghasilkan keputusan. Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Adhima (2011). Selain itu, ditemukannya perbedaan yang signifikan pada nilai CAR juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Lackman et al. (2011), yang menyebutkan bahwa investor menggunakan sustainability information dalam menentukan nilai pasar sebuah perusahaan, yang diukur berdasarkan abnormal return saham.
Penelitian ini lebih lanjut dapat memberikan manfaat kepada para investor dan para pemangku kepentingan dalam perusahaan agar dapat memanfaatkan sustainability information dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. Selain itu diharapkan dengan terbuktinya hipotesis penelitian ini yang berbunyi, investor bereaksi positif terhadap sustainability information yang diukut berdasarkan CAR, mendorong perusahaan – perusahaan yang belum menerbitkan sustainability information untuk mempertimbangkan menerbitkan sustainability information.
KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
21 Saran untuk penelitian selanjutnya, lebih baik menggunakan satu variable saja untuk mengukur terjadinya reaksi pasar (hanya TVA atau CAR), karena penggunaan kedua variabel tersebut secara bersamaan untuk mengukur terjadinya reaksi pasar akan mengakibatkan terjadinya hasil yang bertolak belakang. Selain itu penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih memperhatikan corporate event yang mungkin terjadi dalam periode pengamatan, sehingga penyebab reaksi pasar yang tidak normal dapat diukur lebih lanjut.
22 DAFTAR PUSTAKA
Adhima, Mochammad. (2011). “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Profitabilitas Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dalam Bursa
Efek Indonesia”. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Ball, Ray. (2006). “International Financial Reporting Standards (IFRS): Pros and Cons for Investors”. Accounting and Business Research. 2006.
Budiman, Ferry dan Supatmi. (2008). “Pengaruh Pengumuman Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) terhadap Abnormal Return dan Volume Perdagangan
Saham.”.Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang.
Chen, H., Noronha, G., dan Singal, V. (2004). “The Price Response to S&P 500 Index Additions and Deletions: Evidence of Asymmetry and a New Explanation”. Journal of Finance.
Falk. (2007). “Sustainability Reporting and Business Value”.European CEO
Ghozali, Imam. dan A, Chariri. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Godfrey, P. C., Merrill, C. B., dan Hansen, J. M. (2009). “The Relationship Between Corporate Social Responsibility and Shareholder Value: An Empirical Test of the Risk Management Hypothesis”. Strategic Manajemen Journal.
Hendrawijaya Dj, Michael. (2009). Analisis Perbandingan Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudsah Pemecahan Saham (Studi Pada Perusahaan Go Public yang Melakukan Pemecahan Saha Antara Tahun 2005 – 2008 di BEI). Thesis S2 Universitas Diponegoro Semarang.
Jogiyanto, Hartono. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE-Yogyakarta, Edisi Keenam. Yogyakarta.
Lackmann, Ernstberger dan Stich.(2011). “Market Reaction to Increased Reliability Sustainability Information”.Springer Science+Business Media B.V.
Luo, Xueming. dan Bhattacharya, C.B. (2009). “The Debate Over Doing Good: Corporate Social Performance, Strategic Marketing Levers, and Firm-Idiosyncratic Risk”. Journal of Marketing.
Nurdin, Emilia. dan Cahyandito, M. Fani. (2006). “Pengungkapan Tema – tema Sosial
dan Lingkungan dalam Laporan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor”. Thesis S2 Universitas
Padjajaran.
23
Sularso, R. Andi. (2003). “Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex –Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei 2003.
Vayanos, Dimitri. (2004). “Flight to Quality, Flight to Liquidity, and the Pricing of Risk”. Kertas Kerja.
24
25 LAMPIRAN 1
Data Identitas Perusahaan Sampel dan Tanggal Publikasi
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Publikasi
1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk. 8 Maret 2013
7 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. 6 Februari 2013
8 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. 14 Maret 2013
9 SKLT PT. Sekar Laut Tbk. 11 Maret 2013
10 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources Technology (SMART) Tbk. 25 Februari 2013
11 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 28 Maret 2013
12 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. 25 Maret 2013
13 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk. 26 Maret 2013
14 GGRM PT. Gudang Garam Tbk. 22 Maret 2013
15 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna 14 Maret 2013
16 ARGO PT. Argo Pantes Tbk. 27 Maret 2013
17 ERTX PT. Eratex Djaja Tbk 22 Februari 2013
18 STAR PT. Star Petrochem Tbk 25 Maret 2013
19 TFCO PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk. 28 Maret 2013
20 TRIS PT. Trisula International Tbk. 20 Maret 2013
21 UNTX PT. Unitex Tbk. 22 Maret 2013
34 KBRI PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 26 Maret 2013
35 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 18 Maret 2013
36 SPMA PT. Suparma Tbk. 18 Maret 2013
26 LAMPIRAN 1
Data Identitas Perusahaan Sampel dan Tanggal Publikasi
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Publikasi
38 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk. 22 Maret 2013
39 POLY PT. Asia Pacific Fibers Tbk. 18 Maret 2013
40 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk. 22 Maret 2013
41 TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk. 25 Maret 2013
42 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk. 27 Maret 2013
43 LTLS PT. Lautan Luas Tbk. 15 Maret 2013
44 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk. 28 Februari 2013
45 DUTI PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk. 13 Februari 2013
46 EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 20 Maret 2013
47 INCI PT. Intanwijaya International Tbk. 20 Maret 2013
48 KKGI PT. Resource Alam Indonesia Tbk. 20 Maret 2013
49 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk. 28 Maret 2013
50 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 27 Maret 2013
51 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk. 21 Maret 2013
52 BRNA PT. Berlina Tbk. 20 Maret 2013
53 IGAR PT. Champion Pacific Indonesia Tbk. 14 Februari 2013
54 IPOL PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 27 Maret 2013
55 LMPI PT. Langgeng Makmur Industry Tbk. 20 Maret 2013
56 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk. 5 Maret 2013
57 TRST PT. Trias Sentosa Tbk. 22 Maret 2013
58 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk. 8 Maret 2013
59 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk. 15 Februari 2013
60 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 13 Maret 2013
61 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk. 22 Maret 2013
62 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk. 22 Maret 2013
70 BAJA PT. Saranacentral Bajatama Tbk. 18 Maret 2013
71 TIRA PT. Tira Austenite Tbk. 5 Maret 2013
72 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk. 5 Maret 2013
73 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. 25 Maret 2013
27 LAMPIRAN 1
Data Identitas Perusahaan Sampel dan Tanggal Publikasi
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Publikasi
76 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk. 28 Maret 2013
77 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce (Sucaco) Tbk. 28 Maret 2013
78 VOKS PT. Voksel Electric Tbk. 20 Maret 2013
79 ASGR PT. Astra Graphia Tbk. 20 Februari 2013
80 MTDL PT. Metrodata Electronics Tbk. 25 Maret 2013
81 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk. 8 Maret 2013
87 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk. 8 Maret 2013
88 INDS PT. Indospring Tbk. 30 Maret 2013
96 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk. 27 Febuari 2013
97 INAF PT. Indofarma (Persero) Tbk. 28 Februari 2013
28 LAMPIRAN 2
Data Abnormal Return Saham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
29 LAMPIRAN 2
Data Abnormal Return Saham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
30 LAMPIRAN 2
Data Abnormal Return Saham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
31 LAMPIRAN 2
Data Abnormal Return Saham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
32 LAMPIRAN 2
Data Abnormal Return Saham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
101 TCID 0.0268 0.0060 -0.0098 0.1866 -0.1338 0.0849 0.0245 0.0196 -0.0040 -0.0049 0.0118 -0.0007 0.0044 102 MBTO 0.0050 0.0060 0.0166 -0.0116 0.0095 0.0048 0.0194 0.0007 -0.0040 -0.0049 0.0333 0.0288 0.0108
33 LAMPIRAN 3
Data Volume PerdaganganSaham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
34 LAMPIRAN 3
Data Volume PerdaganganSaham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
35 LAMPIRAN 3
Data Volume PerdaganganSaham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
36 LAMPIRAN 3
Data Volume PerdaganganSaham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
37 LAMPIRAN 3
Data Volume PerdaganganSaham Perusahaan Selama Periode Pengamatan
No. Kode perusahaan
rata - rata sebelum
t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t 0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5
rata - rata sesudah 93 TURI 0.000346 0.0006 0.0002 0.0002 0.0004 0.0004 0.0005 0.0003 0.0005 0.0005 0.0003 0.0003 0.0004 94 UNTR 0.006336 0.0017 0.0027 0.0061 0.0076 0.0137 0.0068 0.0367 0.0751 0.0397 0.0135 0.0113 0.0352 95 INTD 0.026111 0.0211 0.0211 0.0412 0.0389 0.0082 0.0099 0.0249 0.0267 0.0082 0.0309 0.0098 0.0201 96 DVLA 0.000161 0.0002 0.0003 0.0001 0.0001 0.0002 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 97 INAF 0.003350 0.0075 0.0024 0.0019 0.0021 0.0027 0.0011 0.0005 0.0007 0.0036 0.0061 0.0043 0.0030 98 KAEF 0.000635 0.0009 0.0007 0.0011 0.0003 0.0002 0.0002 0.0004 0.0002 0.0001 0.0002 0.0004 0.0003 99 MERK 0.066964 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 0.0670 100 PYFA 0.002336 0.0009 0.0010 0.0005 0.0041 0.0051 0.0201 0.0133 0.2127 0.2127 0.0023 0.0025 0.0887 101 TCID 0.000048 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 102 MBTO 0.000891 0.0011 0.0012 0.0002 0.0001 0.0019 0.0013 0.0020 0.0006 0.0007 0.0009 0.0000 0.0009
38 LAMPIRAN 4
Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Abnormal Return Saham
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Volume PerdaganganSaham
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TVARata2Seb TVARata2Ses
N 102 102
Normal Parametersa Mean .0146966 .0406912
Std. Deviation .05183837 .24612147
Most Extreme Differences Absolute .388 .434
39 LAMPIRAN 5
Uji Beda Wilcoxon Signed Test Abnormal Return Saham
Rata – rata sebelum dan Rata – rata sesudah
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
AR_rata2_sesudah - AR_rata2_sebelum
Negative Ranks 37a 48.30 1787.00
Positive Ranks 65b 53.32 3466.00
Ties 0c
Total 102
a. AR_rata2_sesudah < AR_rata2_sebelum
b. AR_rata2_sesudah > AR_rata2_sebelum
c. AR_rata2_sesudah = AR_rata2_sebelum
Test Statisticsb
AR_rata2_sesudah - AR_rata2_sebelum
Z -2.803a
Asymp. Sig. (2-tailed) .005
40 Lampiran 6
Uji Wilcoxon Signed Test Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham, rata – rata sebelum dan sesudah
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
TVARata2Ses - TVARata2Seb Negative Ranks 58a 44.42 2576.50
Positive Ranks 44b 60.83 2676.50
Ties 0c
Total 102
a. TVARata2Ses < TVARata2Seb
b. TVARata2Ses > TVARata2Seb
c. TVARata2Ses = TVARata2Seb
Test Statisticsb
TVARata2Ses - TVARata2Seb
Z -.167a
Asymp. Sig. (2-tailed) .867
a. Based on negative ranks.
41
LAMPIRAN 7
42
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Karina Crist Kusumarini
Tempat, Tanggal lahir : Tembagapura, 10 September 1992
Alamat Asal : Jl. Somopuro Kidul No. 10 RT 01 RW 08, Salatiga - 50711
Riwayat Pendidikan : Playgroup Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Tembagapura (1995 – 1996) TK Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Tembagapura (1996 – 1998) SD Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Tembagapura (1998 – 2004) SMP Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Tembagapura (2004 – 2007) SMA Kristen Satya Wacana, Salatiga (2007 – 2010) Universitas Kristen Satya Wacana (2010 – 2014) Pengalaman : Anggota Komisi Anggaran&Program BPMF FEB Periode 2010 – 2011
Staff Sekretaris BPMF FEB Periode 2011 – 2012 Sekretaris BPMF FEB Periode 2012 – 2013
Asisten Dosen Akuntansi Biaya (2012/2013)