KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Kebijakan Perhitungan Dana Alokasi Umum TA 2017
DAMPAK PENGALIHAN KEWENANGAN DARI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KE PROVINSI
IMPLEMENTASI UU NO. 23 TAHUN 2014
Langkah-langkah Pengamanan dan Pengendalian Belanja Pusat dan Daerah Dalam
Rangka Penataan Urusan Konkuren Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Sebagai Implikasi Pemberlakuan Penyerahan Urusan Pasca Ditetapkannya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Jakarta, 6 Desember 2016
KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
ARAH, TUJUAN DAN FORMULA DAU TA 2017
2
Formulasi Perhitungan DAU ARAH
Meminimumkan ketimpangan fiskal antardaerah, sekaligus memeratakan kemampuan antar daerah.
TUJUAN
PAGU DAN PEMBAGIAN PROPORSI
3
Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang - kurangnya 26% dari PDN Neto yang ditetapkan dalam APBN .
(Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 33/2004 )
Dalam hal penentuan proporsi DAU antara provinsi dan kab/kota yang dihitung dari perbandingan antara bobot urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan prov dan kab/kota belum dapat dihitung secara kuantitatif, proporsi DAU antara provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan dengan imbangan 10% dan 90%.
(Pasal 37 ayat (3) dan ayat (4) PP Nomor 55/2005 )
PAGU DAU NASIONAL
26 % X PDN
NETO
BAGIAN
PROVINSI KAB/ KOTABAGIAN
1
STRICTLY CONFIDENTIAL
KEBIJAKAN DAU TA 2017
UNDANG-UNDANG APBN TA 2017
Memperbaiki bobotAlokasi Dasardan bobot variabelkebutuhan fiskaldankapasitas fiskal
Memperhitungkandampak pengalihan kewenanganpendidikan SMA/SMK dan urusan lainnya dari kabupaten/kota ke provinsi sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Memberikanafirmasi kepada daerah kepulauandengan meningkatkan bobot luas wilayah laut dalam variabel luas wilayah
Menerapkan kebijakan alokasi DAU kabupaten/kota tahun 2017tidak mengalami penurunandibandingkan tahun 2016.
Pagu DAU nasional dalamAPBN tidak bersifat finalatau dapat berubah sesuai perubahan PDN neto.
Bobot AD terhadap porsi DAU provinsi sebesar 40% dan DAU kabupaten/kota sebesar 45%,dan AD tidak dimaksudkan untuk menutup seluruh kebutuhan belanja gaji PNSD
BOBOT ALOKASI DASAR DAN VARIABEL CELAH FISKAL
DALAM PERHITUNGAN DAU TA 2017
6
JENIS, WAKTU, DAN PENYEDIA DATA DAU TA 2017
Alokasi Dasar Alokasi Dasar Kebutuhan Fiskal Kapasitas Fiskal Kapasitas Fiskal Gaji PNSD Gaji PNSD Jml Penduduk Jml Penduduk Luas Wilayah Luas Wilayah IKK IKK IPM IPM
PDRB Per Kapita PDRB Per Kapita
PAD PAD DBH Pajak DBH Pajak DBH SDA DBH SDA
Daerah & Kemenkeu Daerah & Kemenkeu
Kemendagri/BPS Kemendagri/BPS
Kemendagri & BIG (Badan Informasi Geospasial) Kemendagri & BIG (Badan
Informasi Geospasial)
BPS BPS BPS BPS
BPS & Kemendagri BPS & Kemendagri
Daerah & Kemenkeu Daerah & Kemenkeu
Kemenkeu Kemenkeu Kemenkeu Kemenkeu
TBR
TBR Daerah & KemenkeuDaerah & Kemenkeu
Formasi PNSD
Formasi PNSD Kemenpan-RBKemenpan-RB
DATA UNTUK PENGHITUNGAN ALOKASI DAU (1)
Data yang digunakan untuk penghitungan alokasi DAU bersumber dari lembaga statistik
Pemerintah dan/atau lembaga Pemerintah yang berwenang menerbitkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan.
7
ALOKASI DASAR (AD)
AD dihitung berdasarkan data jumlah belanja gaji PNSD.
Data dasar yang digunakan berupa gaji induk bulan Juni 2016 yang terdiri atas komponen Gaji Pokok, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan PPh, dan Tunjangan Beras, yang bersumber dari daerah. Belanja gaji PNSD memperhitungkan pemberian gaji dan tunjangan bulan ke-13, pemberian tunjangan hari raya, dan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD).
Bagi daerah yang tidak menyampaikan data dasar belanja gaji PNSD, digunakan data dasar bulan Juni 2015 yang diolah berdasarkan kebijakan terkait penggajian TA 2017. Data formasi CPNSD bersumber dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.
8
DATA UNTUK PENGHITUNGAN ALOKASI DAU (2)
KEBUTUHAN FISKAL (KbF)
Jumlah Penduduk, tahun 2016, bersumber dari Kemendagri.
Luas wilayah, tahun 2015, yang meliputi data luas wilayah darat (administratif) bersumber dari Kemendagri dan data luas wilayah laut bersumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG).
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), tahun 2016, bersumber dari BPS.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tahun 2015, bersumber dari BPS.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), tahun 2015, bersumber dari BPS (diluar sektor pertambangan dan penggalian; dan industri pengolahan).
PDRB per kapita dihitung dari nilai PDRB dibagi dengan jumlah penduduk yang datanya bersumber dari Kemendagri.
Untuk daerah yang PDRB per kapita-nya terlalu tinggi atau pencilan (outlier), nilainya dihitung sama dengan PDRB per kapita daerah tertinggi di dalam kelompok (layer) di bawahnya, agar hasil perhitungannya bisa mencerminkan pemerataan yang lebih baik.
Total Belanja Rata-rata (TBR), dihitung berdasarkan data belanja daerah yang bersumber dari Pemda provinsi dan kab/kota dengan mempertimbangkan beban pengalihan urusan pendidikan SMA/SMK dan urusan lainnya dari kab/kota ke provinsi.
9
DATA UNTUK PENGHITUNGAN ALOKASI DAU (3)
KAPASITAS FISKAL(KpF)
Pendapatan Asli Daerah (PAD), bersumber dari laporan realisasi APBD TA 2015 yang disampaikan oleh Pemda provinsi dan kab/kota kepada Kementerian Keuangan.
DBH Pajak, bersumber dari realisasi penyaluran DBH Pajak dan DBH CHT TA 2015 kepada daerah yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan.
PORSI & BOBOT ALOKASI DASAR DAN VARIABEL CELAH FISKAL
DALAM PERHITUNGAN DAU TA 2017
URUSAN PEMERINTAHAN YANG DIALIHKAN
BERDASARKAN UU NO. 23 TAHUN 2014
NO
URUSAN
URUSAN/KEWENANGAN
PERALIHAN
1
Pengelolaan Pendidikan
Menengah
Kab./Kota ke Provinsi
2
Kehutanan
Kab./Kota ke Provinsi
3
Ketenagakerjaan
Kab./Kota ke Provinsi
4
ESDM
-
Kab./Kota ke Provinsi
-
Kab./Kota ke Pusat
-
Provinsi ke Pusat
5
Perhubungan
-
Kab./Kota ke Provinsi
-
Kab./Kota ke Pusat
-
Provinsi ke Pusat
6
Perikanan
-
Kab./Kota ke Pusat
-
Provinsi ke Pusat
7
BKKBN
Kab./Kota ke Pusat
8
Metrologi Legal
Provinsi ke Kab./Kota
Data saat ini yang tersedia:
Data belanja pegawai guru dan tenaga kependidikan menengah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Berdasarkan Perka BKN yg telah diterbitkan saat pengalokasian DAU
Pengalihan Pegawai ke Pusat
Dengan tidak adanya
pengalihan pegawai daerah ke Pemerintah Pusat, maka belanja pegawai daerah tersebut agar tetap
PENGALOKASIAN DAU TA 2017 (1)
PDN Neto
Rp1.326,91 T
DAU Formula
Rp380,82 T
(28,7% PDN Neto)
Pengalihan
Kewenangan
Kab./Kota ke
Provinsi
Rp15,4 T
Tambahan Alokasi
Kab./Kota
Rp4,84 T
Kurang Bayar atas
Penundaaan DAU
TA 2016
Rp9,71 T
DAU MURNI
Rp401,13 T
KB Penundaan DAU 2016Rp9,71 T
12 Prov AD CF 40% 60% Total Alokasi Provinsi DAU FORMULA
DAU TA 2017 Hasil
33 prov
value naik Rp15,02 T 0 prov
value turun 0 1 prov
Rp53,55 T
( 13,35% dari Rp401,13 T)
DAU FORMULA Hasil
6 prov
value naik Rp0,75 T 27 prov
value turun Rp1,20 T
1 prov
Rp38,08 T
(10% dari Rp380,82 T)
PENGALOKASIAN DAU TA 2017 (2)
pengalihan kewenangan dari kabupaten/kota kepada provinsi
(15,47 T)
Data Pengalihan Kewenangan dari Kabupaten/Kota ke Provinsi terhadap Beban Belanja Gaji PNSD
ARAH PENGGUNAAN
DANA TRANSFER UMUM (DTU) TA 2017
LATAR BELAKANG
Penggunaan DTU untuk belanja infrastruktur daerah pada tahun 2015 Rasio Belanja Infrastruktur
terhadap DTU < 25% > 25%
Jumlah Daerah 119 423
Rata-rata 35,8%
KEBIJAKAN PENGGUNAAN DTU
Dalam UU APBN TA 2017, DTU diarahkan 25% untuk belanja infrastruktur daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomidalam rangka:
meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan
mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antardaerah.
diatur dalam revisi PMK 48/PMK.07/2016
TUJUAN KEBIJAKAN
Memperbaiki kualitas belanja APBD
Meningkatkan optimalisasi dan efektivitas penggunaan DTU Meningkatkan kualitas
infrastruktur dan
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
KEMENTERIAN URUSAN PERSONILJUMLAH (%)
PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) 572 2,54
KELAUTAN DAN PERIKANAN Penyelenggaraan Penyuluhan PerikananNasional 3.201 14,21
ESDM Inspektur Tambang 999 4,44
BKKBN Pengelolaan tenaga penyuluh KeluargaBerencana/Petugas Lapangan Keluarga
Berencana (PKB/PLKB) 15.777 70,06
PERHUBUNGAN Pengelolaan Terminal Penumpang tipe A dan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor
1.970 8,75
TOTAL 22.519 100
HASIL PENDATAAN PENGALIHAN PERSONIL