• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan MK No. 68 tentang Anjuran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Putusan MK No. 68 tentang Anjuran"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan MK No. 68/PUU-XII/2015 Tentang Anjuran

Pemohon : Muhammad Hafidz Pekerja PT Danapersadaraya Motor Industry, Wahidin Pekerja PT Onamba Indonesia, Solihin Pekerja PT Sulidafin Permai Spinning Mills, Herwan Pekerja PT Goodyear Indonesia Tbk, Yayat Sugara Pekerja PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk;

Jenis Perkara : Pengujian UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI);

Pokok Perkara : Pasal 13 ayat (2) huruf a dan Pasal 23 ayat (2) huruf a UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI);

Bertentangan Dengan : Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta peraturan yang sama dihadapan hukum”;

-Petitum : - Mengabulkan Permohonan para Pemohon; - Menyatakan :

Frasa “anjuran” dalam Pasal 13 ayat (2) huruf a UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945, sepanjang tidak dimaknai “Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui mediasi, maka mediator mengeluarkan anjuran tertulis sebagai bentuk risalah penyelesaian melalui mediasi”;Frasa “anjuran” dalam Pasal 13 ayat (2) huruf a

UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai “Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui mediasi, maka mediator mengeluarkan anjuran tertulis sebagai bentuk risalah penyelesaian melalui mediasi”;

(2)

sepanjang tidak dimaknai “Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui konsiliasi, maka konsiliator mengeluarkan anjuran tertulis sebagai bentuk risalah penyelesaian melalui konsiliasi”;

frasa “anjuran” dalam Pasal 23 ayat (2) huruf a UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai “Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui konsiliasi, maka konsiliator mengeluarkan anjuran tertulis sebagai bentuk risalah penyelesaian melalui konsiliasi”;

Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya. Amar Putusan : 1. Mengabulkan Permohonan para Pemohon;

1.1. Frasa “anjuran tertulis” dalam Pasal 13 ayat (2) huruf a UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), bertentangan dengan UUD 1945, sepanjang tidak dimaknai “Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui mediasi, maka mediator mengeluarkan anjuran tertulis dalam bentuk risalah penyelesaian melalui mediasi

1.2. Frasa “anjuran tertulis” dalam Pasal 13 ayat (2) huruf a UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui mediasi, maka mediator mengeluarkan anjuran tertulis dalam bentuk risalah penyelesaian melalui mediasi

(3)

anjuran tertulis sebagai dalam bentuk risalah penyelesaian melalui konsiliasi”;

1.4. Frasa “anjuran tertulis” dalam Pasal 23 ayat (2) huruf a UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai “Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui konsiliasi, maka konsiliator mengeluarkan anjuran tertulis sebagai dalam bentuk risalah penyelesaian melalui konsiliasi”;

Referensi

Dokumen terkait

• Bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai bahwa perhitungan persentase dukungan bagi calon perseorangan yang

Menyatakan Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan bertentangan dengan UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai: “Pemberi Kerja wajib

Oleh karena itu, terhadap Penjelasan Pasal 39 UU 6/2014 harus dinyatakan bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai “Kepala desa yang sudah

bahwa syarat minimal 2 pasangan calon kepala Daerah yang bernuansa tidak memiliki solusi dan bertentangan dengan semangat UUD 1945 jika Pemilihan Kepala Daerah

bahwa syarat minimal 2 pasangan calon kepala Daerah yang bernuansa tidak memiliki solusi dan bertentangan dengan semangat UUD 1945 jika Pemilihan Kepala Daerah

2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), yang dimaksud dengan perselisihan pemutusan hubungan kerja adalah perselisihan yang timbul karena

39, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4279 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai “Pekerja/buruh dapat

111  Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara 1 Orang  Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial PPHI Dinas Tenaga Kerja