• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Aspek Fungsi Sosial dan Estetika Taman Bendosari Kota Salatiga = Evaluation of Social and Aesthetic Function Aspects at Bendosari Park of Salatiga City

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Aspek Fungsi Sosial dan Estetika Taman Bendosari Kota Salatiga = Evaluation of Social and Aesthetic Function Aspects at Bendosari Park of Salatiga City"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Taman Bendosari Kota Salatiga

Kota Salatiga merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota Salatiga mempunyai taman kota yaitu Taman Bendosari yang terletak di pinggir jalan lingkar Salatiga dan masuk dalam wilayah kecamatan Sidomukti. Lokasi tersebut menjadikan taman ini mudah dijangkau oleh pengunjung, terutama pengunjung dari luar kota. Namun lokasi ini juga dianggap berbahaya karena jalan lingkar Salatiga merupakan jalur cepat yang dilalui kendaraan besar dan kendaraan yang melaju kencang.

Gambar 4.1.1. Lokasi Taman Bendosari.

Sumber: Data primer (2017).

(2)

menambah wawasan pengunjung tentang nama tanaman dan wujudnya. Tanaman yang telah diberi papan nama tersebut diantaranya adalah kamboja (Plumeria), kunto bimo (Kigelia africana), palem putri (Dypsis lutescens), ketapang (Terminalia catappa), kamboja jepang (Adenium), kembang kecrutan (Hibiscus rosasinesis), flamboyan (Delonix regia), pronojiwo (Euchresta horsfieldii), biola

cantik (Ficus lyrata), pucuk merah (Syzygium oleana), rambut merah (Ricinus communis), bintaro (Cerbera manghas), jati putih (Tectona grandis), trembesi

(Samanea saman), kenari (Canarium ovatum), genetri (Elaeocarpus ganitrus), dan jati (Tectona grandis L).

Gambar 4.1.2. Ketinggian tempat taman Bendosari.

Sumber: Data primer (2017).

Kondisi tapak yang mempunyai ketinggian bervariasi seperti terlihat pada Gambar 4.1.2 menjadikan pengunjung yang lanjut usia kurang nyaman dan aman

(3)

Gambar 4.1.3. Tangga yang terdiri dari 29 anak tangga.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

Dalam menunjang kebersihan, menurut wawancara yang telah dilakukan taman ini setiap pagi dibersihkan, namun perilaku pengunjung yang tidak tertib dalam membuang sampah pada tempatnya menjadikan taman ini terkadang kembali terlihat kotor di siang atau sore hari. Selain itu, pembersihan yang dilakukan juga dirasa kurang maksimal karena masih terdapat sampah daun dan ranting pada tali air dan selokan yang apabila dilihat merupakan sampah yang sudah lama berada di lokasi tersebut. Setelah dilakukan pembersihan taman, sampah hasil pembersihan ditampung di tempat pembuangan sementara yang terletak di bagian belakang taman, sehingga sampah tidak menumpuk di area utama taman.

Gambar 4.1.4. Sampah pada selokan. Gambar 4.1.5. Tempat pembuangan sampah sementara.

(4)

4.1.1.Fasilitas utama

Gambar 4.1.6. Peta persebaran fasilitas Taman Bendosari.

Sumber: Data primer (2017).

Legenda:

Skala

(5)

Taman Bendosari mempunyai luas 3,8 hektar sehingga mempunyai fasilitas yang cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti berolahraga, rekreasi, belajar, maupun hanya sekedar bersantai dalam satu tempat dibanding taman lain di kota Salatiga. Fasilitas utama yang disediakan oleh taman ini adalah plaza, taman lalu lintas, area bermain anak, gazebo, area satwa burung, bmx track, dan jogging track. Meskipun tidak tersedia pentunjuk arah antar lokasi taman, pengunjung dirasa akan cukup mudah menemukan lokasi fasilitas-fasilitas tersebut karena semuanya sudah terlihat sejak memasuki area utama taman.

1. Plaza

Plaza adalah tempat yang dapat digunakan pengunjung untuk melakukan aktivitas secara bersama-sama. Plaza di taman ini terletak tegak lurus dengan welcome area, sehingga ketika memasuki taman, pengunjung akan dengan mudah

menemukan tempat ini. Plaza telah dilengkapi dengan tribun penonton, sehingga apabila diadakan event pertunjukan, penonton dapat menonton dengan nyaman. Plaza juga sudah didesain untuk penyelenggaraan event, selain ditunjukkan dengan adanya tribun penonton, hal tersebut juga ditunjukkan dengan adanya perbedaan

level perkerasan antara area penonton dan arena pertunjukan dimana pada arena pertunjukan memiliki level perkerasan lebih rendah.

Kekurangan plaza ini adalah tidak adanya pencahayaan, sehingga kurang

nyaman digunakan pada malam hari. Struktur bangunan plaza terbuat dari hard materials berupa beton, batu kali, paving block, dan besi yang kuat digunakan

(6)

Gambar 4.1.7. Plaza taman digunakan untuk kegiatan anak sekolah.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.1.8. Tribun yang terdapat pada plaza.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

2. Taman lalu lintas

(7)

Taman lalu lintas ini mempunyai hard materials berupa aspal, beton, dan besi. Aspal dan beton digunakan untuk membuat jalur lalu lintas, sedangkan besi merupakan bahan dari rambu-rambu lalu lintas. Bahan-bahan tersebut membuat taman lalu lintas ini tetap dalam kondisi baik sampai saat ini. Taman lalu lintas juga diimbangi dengan soft materials berupa rumput gajah mini (Pennisetum purpureum S), pohon cemara (Casuarinaceae), pohon pronojiwo (Euchresta horsfieldii),

pohon biola cantik (Ficus lyrata), tanaman semak pucuk merah (Syzgium oleana), tanaman rambat rambut merah (Ricinus communis) pada pergola, pohon palem (Arecaceae), pohon trembesi (Samanea saman), pohon jati putih (Tectona grandis), pohon kunto bimo (Kigelia africana), pohon kembang kecrutan (Hibiscus rosasinesis), dan pohon bintaro (Cerbera manghas). Keberadaan pohon-pohon

tersebut menjadikan taman ini teduh untuk digunakan bermain dan belajar oleh anak-anak.

Gambar 4.1.9. Rambu-rambu di taman lalu lintas Gambar 4.1.10. Suasana teduh di taman lalu lintas.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

3. Area bermain anak

(8)

Material sarana permainan yang digunakan adalah besi, serta peletakannya pada tanah ditahan dengan beton, sehingga sangat kuat dan aman ketika digunakan oleh anak-anak. Kelemahan dari material besi adalah mudah berkarat, begitu pula kondisi semua alat permainan di taman ini pada beberapa bagian alat dalam kondisi berkarat. Pengecatan berkala perlu dilakukan agar alat permainan tersebut tetap dalam kondisi baik. Namun sejauh ini kondisi masih baik. Groundcover di sekeliling alat permainan berupa rumput gajah mini (Pennisetum purpureum S) dan tidak menggunakan rubber pads yang sebetulnya dapat menjaga keamanan anak-anak dalam bermain. Rumput di sekitar sarana permainan menjadi gundul karena sering diinjak. Hal ini justru merusak nilai estetika area ini karena seharusnya menggunakan groundcover berupa paving, beton, atau yang lebih aman adalah rubber pads, dan untuk jalan menuju alat permainan lebih baik digunakan paving

atau lempengan batu.

Gambar 4.1.11. Permainan prosotan. Gambar 4.1.12. Kondisi rumput yang gundul.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.1.13. Alat permainan mulai mengalami perkaratan.

(9)

4. Gazebo

Gazebo adalah bangunan kecil seperti gubug yang dapat digunakan untuk

beristirahat maupun bersantai. Taman Bendosari mempunyai gazebo berjumlah dua buah. Gazebo pertama terletak di area taman lalu lintas, sedangkan gazebo kedua terletak di area taman bagian bawah di belakang plaza. Suasana di sekeliling kedua gazebo juga terasa teduh karena terdapat pepohonan tinggi. Pohon yang berada di

sekeliling gazebo pertama adalah cemara (Casuarinaceae), palem (Arecaceae), biola cantik (Ficus lyrata), dan kembang kecrutan (Hibiscus rosasinesis), sedangkan pohon yang berada di sekeliling gazebo kedua adalah trembesi (Samanea saman), kenari (Canarium ovatum), pronojiwo (Euchresta horsfieldii), dan kunto bimo (Kigelia africana).

Struktur bangunan gazebo terlihat kokoh karena pemilihan hard materials berupa beton, batu kali, keramik, dan genteng tanah liat sehingga tidak mudah terjadi kerusakan yang dapat mengurangi nilai estetika gazebo serta tetap aman digunakan. Sampai saat ini, kondisi gazebo tetap dalam baik, hanya saja model gazebo sangat simple dengan model menyerupai rumah tanpa dinding dan tanpa

hiasan ornamen, tidak seperti gazebo kebanyakan. Gazebo pada umumnya terbuat dari bambu. Bahan tersebut sebetulnya memiliki nilai estetika lebih baik dibanding gazebo berbahan beton, namun kurang kuat apabila ditimpa beban terlalu berat.

Gambar 4.1.14. Gazebo taman Bendosari.

(10)

5. Area satwa burung

Area satwa burung merupakan area yang ditandai dengan adanya kandang yang berisi satwa burung. Taman Bendosari mempunyai koleksi burung yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengenal jenis-jenis burung, yaitu burung beo (Gracula religiosa), nuri (Eclectus roratus), love bird (Agapornis), merpati (Columbidae), dan parkit (Melopsittacus undulatus). Burung-burung tersebut diletakkan secara terpisah pada kandang yang terbuat dari hard materials berupa kayu, beton, kawat ram, dan polycarbonate sebagai atap. Kadang burung beo terletak di welcome area, kandang burung nuri dan parkit terletak di dekat tangga menuju plaza, sedangkan kandang burung merpati dan love bird berada satu lokasi dengan plaza.

Dari semua kandang yang ada, terdapat dua kandang yang mengalami kerusakan, yaitu kandang love bird dan kandang burung parkit, sehingga burung tersebut terlepas. Kerusakan kedua kandang tersebut terletak pada atap kandang. Hal ini menunjukan bahwa konstruksi atap kurang kuat. Bahan atap polycarbonate tergolong ringan sehingga apabila tidak diikat dengan kuat akan mudah terangkat

bila terkena angin besar. Model kandang juga dirasa kurang mempunyai seni karena sangat sederhana.

Gambar 4.1.15. Kandang burung nuri. Gambar 4.1.16. Kandang yang rusak.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

6. BMX track

(11)

penghobi sepeda BMX, namun mengingat lokasi yang jauh dari pusat kota, menurut penjaga keamanan taman, tidak ada lagi pengunjung yang datang untuk bermain BMX. Lokasi sirkuit BMX berada di seberang area taman lalu lintas. Konstruksi

lintasan BMX taman Bendosari terbuat dari hard materials berupa beton untuk tanggul garis start dan tanah yang dikeraskan untuk lintasannya.

Menurut Dinas Lingkungan Hidup selaku pengelola taman Bendosari, sirkuit ini pernah digunakan untuk event balap BMX nasional. Melihat dari event yang pernah diselenggarakan, ini menunjukkan bahwa sirkuit ini sudah berstandar nasional. Namun setelah lama tidak diselenggarakan event, lintasan BMX ditumbuhi rumput liar. Apabila dibiarkan semakin lama, perakaran rumput tersebut dikhawatirkan akan merusak konstruksi lintasan. Selain itu jalur masuk menuju sirkuit baik untuk penonton maupun pengguna lintasan juga tidak dibuat secara khusus, sehingga menyulitkan ketika akan diakses, terutama bagi pengguna lintasan karena membawa sepeda BMX.

Gambar 4.1.17. Lintasan ditumbuhi rumput liar.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

7. Jogging track

(12)

(Casuarinaceae), pronojiwo (Euchresta horsfieldii), biola cantik (Ficus lyrata), palem (Arecaceae), trembesi (Samanea saman), jati putih (Tectona grandis), kunto bimo (Kigelia africana), kembang kecrutan (Hibiscus rosasinesis), dan bintaro (Cerbera manghas). Kekurangan jogging track ini adalah masih tergabung dengan jalur taman lalu lintas, menjadikan kegiatan olahraga bercampur dengan kegiatan anak, sehingga apabila kedua kegiatan tersebut bersamaan dilakukan akan saling mengganggu. Kondisinya jogging track sama dengan taman lalu lintas.

Gambar 4.1.18. Jogging track masih menyatu dengan jalur taman lalu lintas.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

4.1.2. Fasilitas pendukung

Fasilitas pendukung sangat diperlukan untuk menunjang aksesbilitas, kenyamanan, keamanan, kebersihan taman, dan keindahan taman. Taman Bendosari mempunyai fasilitas pendukung seperti tempat sampah, bangku taman, toilet, tempat parkir, lampu penerangan, serta jalan setapak yang mengelilingi taman.

1. Tempat sampah

Taman Bendosari mempunyai tempat sampah berjumlah 25 pasang yang

tersebar di beberapa lokasi taman yaitu terdiri dari 22 pasang tempat sampah dengan pemisahan organik dan anorganik, serta 3 pasang tempat sampah dengan pemisahan

(13)

Gambar 4.1.19. Tempat sampah dengan 3 pembagian. Gambar 4.1.20. Perilaku tidak tertib.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

2. Bangku taman

Taman Bendosari mempunyai bangku taman yang berjumlah 23 buah dan paling banyak tersebar di area taman lalu lintas. Jumlah tersebut dirasa sangat sedikit mengingat taman mempunyai luas 3,8 hektar. Selain itu, bangku yang tersedia mempunyai ukuran yang kecil yaitu 68cm x 44cm x 50cm, sehingga hanya dapat diduduki 2 orang bertubuh kecil. Namun kelebihan dari bangku ini adalah terbuat dari beton, sehingga sangat kuat untuk menopang tubuh manusia.

Gambar 4.1.21. Bangku taman.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

3. Toilet

(14)

Gambar 4.1.22. Toilet menjadi gudang.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

4. Tempat parkir

Keberadaan tempat parkir merupakan hal penting untuk tersedia di lingkungan taman untuk memastikan kendaraan pengunjung berada di lokasi aman dan tidak mengganggu lingkungan di sekitar taman. Tempat parkir motor dan mobil di taman ini sudah dipisahkan sehingga tempat parkir lebih terlihat rapi. Parkir

motor terletak di samping area utama taman melewati jalan yang berada di samping kiri taman, namun pada lokasi welcome area juga digunakan untuk parkir motor, sehingga merusak pemandangan di area ini. Parkir mobil berada di taman bagian atas dan selalu tertata dengan rapi.

Gambar 4.1.23. Welcome area menjadi tempat parkir.

(15)

5. Lampu penerangan

Dalam hal pencahayaan, taman ini tergolong sangat minim cahaya. Pada area utama taman hanya terdapat satu lampu penerangan, menjadikan taman ini kurang aman dan nyaman ketika dikunjungi pada malam hari. Kondisi seperti ini dapat memicu orang untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Menurut pengelola taman, tempat ini pernah diisukan menjadi tempat transaksi narkoba. Selain itu karena kondisinya sangat gelap, tempat ini sering disalahgunakan oleh pasangan muda-mudi. Hal seperti ini sebetulnya sangat disayangkan karena taman yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman justru disalahgunakan untuk kegiatan negatif dan tidak terpuji.

Gambar 4.1.24. Pencahayaan di malam hari sangat minim.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

6. Jalan setapak

(16)

Gambar 4.1.25. Jalan setapak lebar 1,43m. Gambar 4.1.26. Jalan setapak lebar 3,45m.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

4.2.Analisis SWOT (Strengts Weaknesses Opportunities Threats) Taman

Bendosari

Taman Bendosari merupakan taman publik yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat, maka perlu untuk dilakukan analisis SWOT (Strengts, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman taman, sehingga diperoleh rumusan strategis yang tepat untuk menyusun rekomendasi bagi perbaikan taman. Menurut Wahkyudi dan Rais (2009), metode analisis SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar dan berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 (empat) sisi yang berbeda.

4.2.1. Analisis SWOT Fungsi Sosial Taman Bendosari

Strengths ( Kekuatan )  Aksesbilitas

- Lokasi yang mudah dijangkau.

- Mempunyai jalur pedestrian yang mampu untuk menampung 2

orang yang berjalan berdampingan.

- Meskipun tidak ada petunjuk arah di dalam taman, lokasi di dalam taman dapat dituju dengan mudah.

 Penunjang kesehatan

- Mempunyai fasilitas jogging track. - Memiliki kondisi udara yang sejuk.

 Keamanan

- Sarana permainan anak aman digunakan.

(17)

 Kenyamanan

- Merupakan tempat yang tenang. - Merupakan taman yang teduh.

- Mempunyai tempat istirahat berupa bangku taman dan gazebo. - Mempunyai tribun penonton pada plaza.

- Lokasi di sekeliling taman lalu lintas terasa teduh. - Lokasi di sekeliling gazebo terasa teduh.

- Mempunyai tempat parkir bagi mobil dan motor.

 Aktivitas sosial

- Mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berolahraga, rekreasi, bersantai, dan belajar.

- Mempunyai plaza yang sudah didesain untuk penyelenggaraan event.

- Dapat digunakan untuk menghabiskan waktu bersama teman maupun keluarga.

 Pendidikan

- Mempunyai fasilitas taman lalu lintas yang dilengkapi rambu lalu lintas.

- Mempunyai koleksi tanaman yang sebagian yang telah dilengkapi

dengan papan nama.

- Mempunyai beberapa macam koleksi burung.

Weaknesses (Kelemahan )  Aksesbilitas

- Berada di lokasi yang aksesnya dapat dikatakan berbahaya. - Pengunjung yang lanjut usia kesulitan untuk beraktivitas dan

menikmati taman ini.

- Tidak tersedia jalur khusus penyandang disabilitas.

 Penunjang kesehatan

(18)

 Keamanan

- Kurang aman jika dikunjungi pada malam hari.

- Kurang aman bagi anak-anak yang bermain tanpa pengawasan orang tua.

- Tidak ada rubber pads pada area bermain anak.

 Kenyamanan

- Tidak nyaman jika dikunjungi pada malam hari.

- Bangku taman yang tersedia berjumlah sedikit dan berukuran kecil.

- Jogging track masih tergabung dengan jalur taman lalu lintas. - Toilet di area utama taman tidak berfungsi.

 Pendidikan

- Tidak semua tanaman diberi papan nama.

- Koleksi hewan hanya satu jenis yaitu burung dan tidak banyak jumlahnya.

Opportunities (Peluang)

- Taman lain di kota Salatiga hanya memenuhi kebutuhan masyarakat untuk rekreasi.

- Keberadaan taman lain yang lebih bersifat rekreatif. - Keberadaan taman lain yang lebih bersifat edukatif. - Keberadaan taman lain yang lebih menunjang kesehatan.

(19)

Rumusan strategi

Strategi SO (Strengts-Opportunities)

Perlu untuk mengadakan perencanaan mengenai cara meningkatkan jumlah pengunjung di taman ini mengingat taman ini sudah mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rekreasi, edukasi, dan kesehatan. Perencanaan tersebut dapat berupa:

1. Promosi mengenai taman dan segala fasilitas yang ditawarkan yang dapat dilakukan melalui pemasangan iklan di baliho atau di website resmi pemerintah kota (PemKot).

2. Diadakannya event seperti pertunjukan seni atau lomba. Hal tersebut juga dapat berguna sebagai ajang promosi terhadap taman.

Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)

Perlu untuk mengadakan perencanaan yang disertai dengan perbaikan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk

mengunjungi taman ini mengingat taman ini sudah mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rekreasi, edukasi, dan kesehatan. Perbaikan tersebut berupa :

1. Penambahan jalur khusus penyandang disabilitas agar penyandang disabilitas juga dapat menikmati taman ini. 2. Penambahan fasilitas olahraga outdoor seperti sarana pull up,

sit up maupun back up mengingat hanya tersedia satu sarana

olahraga yaitu jogging track.

3. Pembuatan jogging track baru mengingat jogging track yang sekarang masih tergabung dengan jalur taman lalu lintas. 4. Melengkapi sarana permainan anak dengan rubber pads

sehingga anak-anak lebih aman ketika bermain.

(20)

6. Penambahan bangku taman karena jumlah bangku taman sangat sedikit yaitu hanya 23 bangku mengingat luas taman ini adalah 3,8 hektar.

7. Apabila penambahan bangku tidak dapat dilakukan, maka perlu melakukan renovasi terhadap bangku yang tersedia agar semakin lapang.

8. Memfungsikan toilet di area utama taman dengan sebagaimana mestinya karena selama ini toilet digunakan sebagai gudang.

9. Menambah koleksi hewan agar lebih beragam atau dapat juga dengan menambah koleksi burung apabila memang dikonsep sebagai taman burung.

10.Melengkapi tanaman yang belum diberi papan nama dengan papan nama.

Strategi ST (Strengts-Threats)

Keberadaan taman lain yang lebih dekat dengan pusat kota,

lebih edukatif, lebih rekreatif, lebih dapat menunjang kesehatan, lebih aman, dan lebih nyaman dapat mengancam eksistensi taman ini, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menciptakan kondisi taman menjadi lebih baik, baik dalam sisi edukasi, rekreasi, kesehatan (udara sejuk yang didukung oleh keberadaan pepohonan dan fasilitas olahraga), serta keamanan dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas didalam taman. 2. Setalah hal diatas sudah direalisasikan maka selanjutnya dapat

dipromosikan kepada masyarakat mengenai taman ini dengan segala fasilitas yang ditawarkan yang dapat dilakukan melalui pemasangan iklan di baliho atau di website resmi PemKot.

Strategi WT (Weaknesses-Threats)

(21)

maka perlu juga menyiapkan strategi untuk meningkatkan nilai ekonomi di taman ini. Dalam meminimalkan kelemahan taman ini sekaligus menambah nilai ekonomi di taman ini, dapat dengan cara:

1. Menambah fasilitas seperti flying fox dan skateboard track. Fasilitas flying fox dapat disewakan sehingga menghasilkan pendapatan bagi taman ini.

2. Merealisasikan rencana pengelola untuk membuat lapangan futsal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menambah pendapatan taman

3. Membuat shelter-shelter makanan di taman ini. Shelter tersebut dapat disewakan kepada pedagang.

4. Menambah fasilitas Field Trip dan fasilitas penunjang untuk taman lalu lintas dengan sarana seperti mobil-mobilan atau sepeda. Fasilitas tersebut tersebut selain bersifat edukatif juga bersifat rekreatif serta dapat menambah pendapatan bagi

taman ini.

5. Saran diatas apabila ingin direalisasikan maka perlu juga mempertimbangkan keamanan taman dan kenyamanan

fasilitas pendukungnya seperti toilet dan bangku taman karena semakin bertambahnya pengunjung.

(22)

Gambar 4.2.1. Peta usulan penempatan fasilitas flying fox, skateboard track, dan shelter.

Sumber: Data primer (2017).

Legenda:

Skala

(23)

4.2.2. Analisis SWOT Fungsi Estetika Taman Bendosari

Strengths ( Kekuatan )  Keindahan

- Merupakan taman yang asri.

- Mempunyai proporsi tanaman yang lebih dominan dibanding bangunan taman.

 Kebersihan

- Tersedia tempat sampah dan tempat pembuangan akhir untuk sampah.

 Sarana prasarana

- Kondisi bangunan plaza dalam kondisi baik. - Kondisi taman lalu lintas dalam kondisi baik. - Sarana permainan dalam kondisi baik.

- Kondisi bangunan gazebo dalam kondisi baik. - Kondisi jogging track dalam kondisi baik.

Weaknesses (Kelemahan )  Keindahan

- Rumput disekitar sarana permainan gundul karena sering diinjak.

 Kebersihan

- Pembersihan hanya dilakukan pada pagi hari.

- Pembersihan kurang maksimal karena masih terdapat sampah pada selokan dan tali air.

 Sarana prasarana

- Konstruksi bangunan kandang kurang baik. - Jalur BMX tidak terawat ditumbuhi rumput liar.

Opportunities (Peluang)

- Keinginan masyarakat akan ruang terbuka hijau yang indah.

Threats (Ancaman)

- Keberadaan taman lain yang lebih indah.

(24)

Rumusan strategi

Strategi SO (Strengts-Opportunities)

Perlu untuk mengadakan perencanaan mengenai cara meningkatkan jumlah pengunjung di taman ini mengingat taman ini merupakan taman yang indah karena didukung proporsi vegetasi yang lebih dominan dari bangunan taman, taman yang mempunyai fasilitas pendukung kebersihan yang baik yang berdampak pada kebersihan taman, serta merupakan taman yang sarana prasarananya dalam kondisi baik sehingga tidak merusak estetika. Perencanaan tersebut dapat berupa promosi mengenai taman yang menawarkan keindahan dan keasriannya, yang dapat dilakukan melalui pemasangan iklan di baliho atau di website resmi pemerintah kota (PemKot).

Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)

 Perlu peningkatan mengenai perawatan taman terutama dalam

hal kebersihan taman, perawatan tanaman, dan perawatan fasilitas taman agar tercipta taman yang lebih indah dan nyaman dibanding kondisi sekarang. Peningkatan tersebut dapat diusahakan dengan cara :

1. Pengecekan rutin oleh pengawas lapangan untuk memastikan pekerja pembersihan taman telah bekerja dengan baik.

2. Pembuatan SOP (Standart Operating Procedure) yang baru mengenai perawatan taman agar taman semakin indah dan nyaman. Pada SOP tersebut terdapat aturan mengenai kebersihan taman, perawatan tanaman, dan perawatan fasilitas taman.

(25)

Strategi ST (Strengts-Threats)

Keberadaan taman lain yang lebih indah, lebih terjaga kebersihannya, dan lebih terawat sarana prasarananya dapat mengancam eksistensi taman ini, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menciptakan kondisi taman menjadi lebih baik, baik dalam sisi keindahan taman, kebersihan taman, serta kondisi fasilitas dan sarana prasarananya.

2. Setalah hal diatas sudah direalisasikan maka selanjutnya dapat dipromosikan kepada masyarakat mengenai taman ini dengan segala kondisi baiknya yang dapat dilakukan melalui pemasangan iklan di baliho atau di website resmi PemKot.

Strategi WT (Weaknesses-Threats)

Dalam meminimalkan kelemahan taman ini, maka perlu menciptakan taman yang lebih indah, terawat, bersih, dan

terjaga sarana prasarananya (kondisi baik/tidak rusak) yang dapat dilakukan dengan berpedoman pada modul perawatan taman.

4.3.Evaluasi Aspek Fungsi Sosial Taman Bendosari

Fungsi sosial sebuah taman merupakan kebutuhan warga kota yang secara naluri membutuhkan ruang terbuka hijau untuk bersosialisasi sekaligus merefleksikan diri. Dalam fungsi sosial, taman kota dapat menjadi tempat untuk

melakukan berbagai macam aktivitas sosial seperti berolahraga, rekreasi, dan diskusi (Dahlan, 2004 dalam Hidayah, 2010). Fungsi sosial taman wajib terpenuhi

(26)

Tabel 4.3.1. Nilai KPI masing-masing aspek dari fungsi sosial taman.

Keterangan: Nilai 0,33 ≤ KPI < 0,67 berarti “Tidak sesuai kriteria standar”, dan nilai KPI ≥ 0,67

berarti “Sesuaidengan standar” (Kania, 2010). Sumber: Data primer (2017).

Berdasarkan hasil perhitungan yang tercantum dalam Tabel 4.3.1, pada semua aspek fungsi sosial yang terdiri dari aspek aksesbilitas, penunjang kesehatan, tingkat keamanan, tingkat kenyamanan, aktivitas sosial, dan pendidikan didapatkan nilai KPI ≥ 0,67, nilai tersebut berarti sudah sesuai dengan standar. Hasil KPI pada tiap aspek yang diperoleh sudah hampir mendekati 1 sehingga hanya perlu melakukan beberapa hal agar tercipta taman dengan fungsi sosial yang lebih baik. Berikut merupakan rekomendasi yang dapat dilakukan:

1. Aksesbilitas

- Dalam hal keamanan akses, perlu untuk memfungsikan petugas keamanan di depan pintu masuk agar pengunjung yang datang lebih mudah dan aman untuk memasuki lokasi taman mengingat taman ini berada di tepi jalan lingkar salatiga yang sering dilalui kendaraan besar.

- Menambahkan jalur khusus peyandang disabilitas agar pengunjung yang mempunyai keterbatasan fisik juga dapat menikmati taman ini.

2. Penunjang kesehatan

- Menambahan fasilitas olahraga lain seperti sarana sit up, pull up, dan back up dimana sarana olahraga tersebut merupakan sarana olahraga yang

cukup familiar yang dapat dilakukan dalam kondisi outdoor sehingga akan mendorong masyarakat untuk berolahraga di tempat ini. Taman ini merupakan tempat yang nyaman untuk melaksanakan kegiatan olahraga karena taman ini merupakan taman yang teduh dan memiliki kondisi udara yang sejuk.

Aspek KPI (Key Performance Indicator)

(27)

3. Tingkat keamanan

- Menambahkan lampu penerangan secara merata karena pada area utama taman sendiri hanya terdapat satu lampu penerangan yaitu di dekat toilet bawah. Kurangnya pencahayaan menjadikan taman ini dirasa kurang aman untuk dikunjungi ketika malam hari karena dapat berpotensi terjadi tindak kejahatan. Selain berpotensi terjadi tindak kejahatan, minimnya pencahayaan juga dapat memicu orang untuk melakukan perbuatan yang tidak bertanggung jawab dan tidak terpuji. Menurut Dinas Lingkungan Hidup selaku pengelola Taman Bendosari, tempat ini sering disalahgunakan olah pasangan muda-mudi untuk melakukan perbuatan tidak terpuji, serta pernah diisukan menjadi tempat transaksi narkoba. Hal tersebut tentu mengurangi citra Taman Bendosari sebagai taman yang aman untuk dikunjungi.

- Sarana permainan di taman ini mempunyai groundcover berupa rumput. Perlu untuk memasang rubber pads sebagai alas alat permainan untuk menjaga keamanan anak-anak ketika bermain.

4. Tingkat kenyamanan

- Menambah lampu penerangan untuk memfasilitasi pengunjung yang datang pada malam hari.

- Menambah bangku taman karena yang tersedia hanya 23 bangku atau dapat juga dilakukan renovasi bangku agar menjadi lebih lapang karena bangku yang tersedia sekarang sangat sempit (panjang 68cm, lebar 44cm, tinggi 50cm) dan hanya mampu menampung 2 orang berbadan kecil. - Memisahkan jogging track dengan jalur taman lalu lintas supaya

pengunjung yang menggunakan masing-masing fasilitas tersebut tidak saling terganggu.

(28)

5. Pada aspek aktivitas sosial, apabila aspek aksesbilitas, penunjang kesehatan, tingkat keamanan, tingkat kenyamanan, pendidikan, kebersihan, keindahan, dan sarana prasarana terpenuhi, maka secara otomatis masyarakat akan aktif berkunjung ke taman ini dan taman akan berfungsi sebagaimana mestinya karena taman ini sebetulnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berekreasi, berolahraga, bersantai, maupun belajar, dimana poin-poin tersebut dapat dipenuhi dengan adanya fasilitas plaza, area bermain anak, taman lalu lintas, area satwa burung, gazebo, bmx track, dan jogging track serta didukung dengan kondisi lingkungan yang asri karena terdapat banyak pepohonan. 6. Pendidikan

- Melengkapi pohon dengan papan nama pada pohon yang belum diberi papan nama agar pengunjung dapat mengenal lebih banyak lagi nama-nama tanama-naman beserta wujudnya mengingat hanya sebagian jenis tanama-naman saja yang diberi papan nama. Keragaman tanaman di taman ini menjadi nilai plus tersendiri karena dapat menjadi media pendidikan bagi pengunjung serta di sisi lain taman lain di kota Salatiga tidak memiliki

keberagaman tanaman seperti Taman Bendosari.

- Perlu untuk menambahkan beberapa koleksi hewan lain sehingga pengunjung selain dapat menikmati kebun binatang mini juga dapat

(29)

4.4.Evaluasi Aspek Fungsi Estetika Taman Bendosari

Semua jenis RTH harus diusahakan dapat berfungsi estetis, karena secara alami manusia membutuhkan hidup dekat dengan alam yang asri, nyaman, dan sehat, sehingga terjadi siklus kehidupan penunjang fungsi ekosistem alam (Kepmen PU No. 387 tahun 1987). Zulaini (2006) dalam Mahardi (2013) menyatakan kualitas estetika suatu lanskap secara langsung dapat memberikan kepuasan pada seseorang dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku manusia. Fungsi estetika taman wajib terpenuhi agar taman mempunyai nilai keindahan yang dapat menjadikan pengunjung nyaman dan senang dalam melakukan aktivitas di dalam taman. Evaluasi aspek fungsi estetika Taman Bendosari Kota Salatiga terdiri dari beberapa aspek yang diteliti, diantaranya keindahan, kebersihan, dan sarana prasarana. Berdasarkan analisis KPI (Key Performance Indicator) yang telah dilakukan, didapatkan hasil seperti tercantum pada Tabel 4.4.1.

Tabel 4.4.1. Nilai KPI masing-masing aspek dari fungsi estetika taman.

Keterangan: Nilai 0,33 ≤ KPI < 0,67 berarti “Tidak sesuai kriteria standar”, dan nilai KPI ≥ 0,67

berarti “Sesuaidengan standar” (Kania, 2010).

Sumber: Data primer (2017).

Berdasarkan hasil perhitungan yang tercantum dalam Tabel 4.4.1, pada semua

aspek fungsi estetika yang terdiri dari aspek keindahan, kebersihan, dan sarana prasarana, nilai KPI pada semua aspek bernilai ≥ 0,67, hal ini berarti semua aspek yang diujikan pada taman ini sudah sesuai dengan standart. Hasil KPI pada tiap aspek yang diperoleh sudah hampir mendekati 1 sehingga hanya perlu dilakukan pembenahan yang sangat sedikit untuk mencapai nilai KPI=1, terkecuali pada aspek kebersihan perlu dilakukan pembenahan yang lebih mendalam dibanding aspek lain meskipun sudah memenuhi kriteria nilai KPI ≥ 0,67 dikarenakan hasil yang didapat belum memenuhi 50% dari rentang nilai 0,67 sampai dengan 1. Berikut merupakan rekomendasi yang dapat dilakukan:

Aspek KPI (Key Performance Indicator)

Keindahan 0,91

Kebersihan 0,79

(30)

1. Keindahan

Pada sekitar sarana permainan perlu dipasang perkerasan berupa rubber pads karena lokasi tersebut sering diinjak-injak sehingga rumput menjadi

gundul dan nilai estetikanya berkurang. 2. Kebersihan

Kebersihan dapat mempengaruhi keindahan taman, apabila taman terjaga kebersihannya, maka keindahan akan tercipta Dalam mendukung hal tersebut, maka dapat dilakukan:

- Perlu untuk dilakukan pembersihan pada siang hari karena taman ini terlihat kembali kotor pada siang hari. Hal tersebut disebabkan karena perilaku pengunjung yang tidak tertib dalam membuang sampah. Pembersihan pada siang hari perlu dilakukan supaya pengunjung yang datang pada sore hari dapat menikmati taman yang bersih, disamping itu karena pengunjung lebih banyak berkunjung pada sore hari dibanding siang hari.

- Perlu untuk melakukan briefing bersama pekerja perawatan supaya

perawatan dapat maksimal dilakukan sehingga taman menjadi lebih indah karena pada beberapa lokasi masih terdapat sampah yang apabila diperhatikan merupakan sampah yang sudah cukup lama berada di lokasi

tersebut, terutama pada selokan dan tali air. 3. Sarana prasarana

- Perlu dilakukan pengecatan ulang pada sarana permainan anak supaya besi pada alat permainan tidak keropos karena berkarat mengingat alat permainan berada pada lokasi outdoor.

- Perlu perbaikan konstruksi atap bangunan kandang burung karena kerusakan yang terjadi semuanya ada pada atap kandang yang menyebabkan burung lepas. Kerusakan ini apabila tidak segera dibenahi akan mengurangi nilai estetika kandang.

(31)

4.5.Kualitas Estetika Lanskap Fasilitas Utama Taman Bendosari

Kualitas lanskap merupakan poin yang sangat penting bagi sebuah taman. Lewat nilai kualitas lanskap tersebut dapat diketahui seberapa indah lokasi lanskap tersebut. Kualitas lanskap dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi taman. Apabila taman tersebut mempunyai nilai kualitas lanskap yang bagus maka masyarakat akan semakin berminat mengunjungi taman tersebut. Sebenarnya kualitas lanskap juga dipengaruhi selera masyarakat setempat, maka pada penelitian ini dilakukan uji SBE (Scenic Beauty Estimation) dengan cara membandingkan dengan 2 gambar yang mempunyai fungsi yang sama. Menurut Suganda (2016) dan Khakhim, dkk (2008), gambar yang digunakan sebagai pembanding dapat menggunakan gambar simulasi, sedangkan gambar lanskap asli dijadikan sebagai kontrol, sehingga lanskap asli (gambar 1) akan selalu mempunyai nilai SBE=0 yang berarti dalam kategori sedang karena dikurangi dengan nilai z lanskap itu sendiri. Kemudian untuk mendapatkan nilai SBE pada lanskap pembanding, nilai lanskap pembanding dikurangi nilai z lanskap asli maka akan diketahui apakah lanskap pembanding tersebut mempunyai kualitas lanskap yang

lebih baik dibanding lanskap asli atau tidak.

Tabel 4.5.1. Nilai SBE pada masing-masing lanskap fasilitas taman.

Keterangan: Kualitas estetika rendah memiliki nilai SBE < -20, kualitas estetika sedang memiliki

nilai SBE antara -20 sampai 20, dan kualitas estetika tinggi memiliki nilai SBE > 20

(Daniel dan Boster, 1976 dalam Mahardi, 2013).

Sumber: Data primer (2017).

1 Kategori Pembanding 2 Kategori

(32)

1. Plaza

Berdasarkan hasil perhitungan SBE, lanskap asli dan lanskap pembanding 1 pada lanskap plaza mempunyai kualitas lanskap sedang. Meskipun sama-sama memiliki kualitas sedang, namun secara tingkatan lanskap pembanding 1 lebih baik dibanding lanskap asli karena lanskap pembanding 1 memiliki nilai SBE 13,75 sedangkan lanskap asli memiliki nilai 0. Sedangkan lanskap pembanding 2 pada lanskap plaza mempunyai kualitas lanskap tinggi. Hal ini berarti kualitas lanskap plaza pembanding 2 lebih baik dibanding lanskap plaza lanskap asli dan lanskap pembanding 1 yang mungkin dikarenakan pengunjung lebih menyukai model plaza yang terkesan menyatu dengan alam dibanding lanskap plaza asli dan lanskap pembanding 1 yang terkesan gersang meskipun disekeliling plaza terdapat banyak pepohonan dan apabila dilihat, lanskap asli mempunyai model yang terlalu minimalis dan kurang mempunyai nilai estetis.

Gambar 4.5.1. Lanskap asli Plaza. Gambar 4.5.2. Lanskap asli Plaza.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.5.3. Pembanding 1 plaza. Gambar 4.5.4. Pembanding 2 plaza.

(33)

2. Taman lalu lintas

Pada lanskap taman lalu lintas, lanskap asli dan lanskap pembanding 1 mempunyai kualitas sedang, sedangkan lanskap pembanding 2 mempunyai kualitas lanskap rendah. Meskipun lanskap asli dan lanskap pembanding 1 sama-sama mempunyai kualitas lanskap sedang, namun lanskap asli mempunyai kualitas lebih baik dibanding lanskap pembanding 1 dikarenakan lanskap pembanding 1 mempunyai nilai SBE -14,13. Karena lanskap pembanding 2 mempunyai kualitas rendah dan bernilai -51,01, maka lanskap asli tetap memiliki kualitas lebih baik dibanding kedua gambar lanskap pembanding. Pada penilaian lanskap taman lalu lintas ini mungkin pengunjung lebih menyukai taman lalu lintas yang lebih hijau karena pada lanskap asli banyak terdapat pepohonan, meskipun pada kedua lanskap pembanding tersedia fasilitas taman lalu lintas yang lebih lengkap tetapi pengunjung lebih menyukai lanskap yang hijau.

Gambar 4.5.5. Lanskap asli taman lalu lintas. Gambar 4.5.6. Lanskap asli taman lalu lintas.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.5.7. Pembanding 1 taman lalu lintas. Gambar 4.5.8. Pembanding 2 taman lalu lintas.

(34)

3. Area bermain anak

Pada lanskap area bermain anak, lanskap asli mempunyai kualitas lanskap lebih rendah dibanding kedua lanskap pembanding. Lanskap asli termasuk dalam kategori lanskap dengan kualitas sedang, sedangkan lanskap pembanding 1 dan 2 termasuk dalam kategori lanskap dengan kualitas tinggi. Namun meskipun lanskap pembanding 1 dan 2 dalam kategori lanskap dengan kualitas tinggi, lanskap pembanding 2 memiliki kualitas lebih baik dibandingkan lanskap pembanding 1 karena lanskap pembanding 2 mempunyai nilai SBE lebih tinggi yaitu 57,17, sedangkan lanskap pembanding 1 mempunyai nilai SBE 25,21. Apabila diperhatikan memang model alat permainan anak ditaman ini tergolong model lama sehingga mungkin pengunjung lebih menyukai model modern dari alat permainan yang terdapat pada lanskap pembanding.

Gambar 4.4.9. Lanskap asli area bermain anak. Gambar 4.4.10. Lanskap asli area bermain anak.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.4.11. Pembanding 1 area bermain anak. Gambar 4.4.12. Pembanding 2 area bermain anak.

(35)

4. Gazebo

Pada lanskap Gazebo, kualitas lanskap gazebo pada ketiga lanskap tergolong dalam lanskap dengan kualitas sedang. Meskipun begitu, lanskap gazebo asli memiliki kualitas lebih baik dibanding kedua lanskap pembanding karena lanskap pembanding 1 memiliki nilai SBE -13,02 dan lanskap pembanding 2 memiliki nilai SBE -14,67. Meskipun model kedua lanskap pembanding lebih modern dan terkesan lebih berseni, ternyata pengunjung lebih menyukai model gazebo lanskap asli yang minimalis dan terkesan kokoh karena terbuat dari beton.

Gambar 4.4.13. Lanskap asli gazebo. Gambar 4.4.14. Lanskap asli gazebo.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.4.15. Pembanding 1 gazebo. Gambar 4.4.16. Pembanding 2 gazebo.

(36)

5. Area satwa burung

Pada lanskap area satwa burung, lanskap pada lanskap asli dan lanskap pembanding 2 tergolong dalam kualitas lanskap sedang. Sedangkan lanskap pembanding 1 tergolong dalam kategori lanskap dengan kualitas rendah. Hal ini mungkin dikarenakan pengunjung lebih menyukai model kandang yang minimalis dibanding kandang yang melengkung-lengkung. Mendukung pernyataan tersebut, hasil juga menunjukkan lanskap pembanding 2 yang mempunyai kandang bermodel minimalis mempunyai kualitas lebih tinggi dibanding lanskap asli. Meskipun sama-sama bermodel minimalis dan sama-sama-sama-sama masuk dalam kategori lanskap dengan kualitas sedang, nampaknya pengunjung lebih menyukai lanskap pembanding 2.

Gambar 4.4.17. Lanskap asli area satwa burung. Gambar 4.4.18. Lanskap asli area satwa burung.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.4.19. Pembanding 1 area satwa burung. Gambar 4.4.20. Pembanding 2 area satwa burung.

(37)

6. BMX track

Pada lanskap BMX track, ketiga lanskap tergolong dalam lanskap dengan kualitas sedang. Dari ketiga lanskap dengan kualitas sedang tersebut, lanskap pembanding 2 mempunyai kualitas lanskap paling baik yaitu dengan nilai SBE 17,71 lalu disusul lanskap pembanding 1 dengan nilai SBE 11,80 dan lanskap asli dengan niali SBE 0. Lanskap asli memang terkesan kurang indah apabila dipandang, dan juga jalur lintasan BMX yang menjadi poin utama pada BMX track ini kurang jelas terlihat karena tertutup tumbuhan liar, mungkin alasan tersebut yang menyebabkan pengunjung lebih menyukai lanskap BMX track pada lanskap pembanding 1 dan 2 yang terkesan rapi dan semua komponen lanskapnya jelas tertandai dan mempunyai fasilitas pendukung seperti tribun penonton.

Gambar 4.4.21.Lanskap ali BMX track. Gambar 4.4.22. Lanskap asli BMX track.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.4.23. Pembanding 1 BMX track. Gambar 4.4.24. Pembanding 2 BMX track.

(38)

7. Jogging track

Pada lanskap jogging track, hasil menunjukkan bahwa ketiga gambar lanskap tergolong dalam lanskap dengan kualitas sedang. Namun lanskap pembanding 2 memiliki kualitas lanskap lebih baik dibanding lanskap pembanding 1 dan lanskap asli karena memiliki nilai SBE paling tinggi yaitu 17,97. Sedangkan lanskap asli memiliki kualitas lanskap lebih baik dibanding lanskap pembanding 1 karena lanskap pembanding 1 memiliki nilai SBE -5,99. Apabila dilihat, lanskap pembanding 2 mempunyai komposisi lanskap yang tidak membosankan dan jogging track jelas tertandai hanya untuk jogging tidak seperti lanskap asli yang jogging tracknya masih tergabung dengan taman lalu lintas. Namun meskipun

begitu, lanskap asli tetap mempunyai kualitas lebih baik dibanding lanskap pembanding 1. Pada lanskap pembanding 1, terlihat sangat sedikit terdapat pohon sehingga arena jogging track tersebut pasti memiliki udara tidak sesejuk lanskap asli dan lanskap pembanding 2, terlebih jika dibandingkan dengan arena jogging track pada lanskap asli yang terdapat banyak pohon.

Gambar 4.4.25.Lanskap asli jogging track. Gambar 4.4.26. Lanskap asli jogging track.

Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.

Gambar 4.4.27. Pembanding 1 jogging track. Gambar 4.4.27. Pembanding 1 jogging track.

(39)

4.6.Modul pemeliharaan taman

Pemeliharaan taman merupakan kegiatan untuk menjaga dan merawat areal taman dengan segala fasilitas yang ada didalamnya, sehingga kondisinya tetap baik dan dapat dipertahankan sesuai dengan tujuan rancangan atau desain semula. Pelaksanaan pemeliharaan taman berpedoman pada aturan dan teknik pemeliharaan yang baik untuk mewujudkan taman dengan persyaratan penggunaan areal dan fasilitas secara optimal (Arifin dan Arifin, 2005).

Gambar

Gambar 4.1.1. Lokasi Taman Bendosari.
Gambar 4.1.2. Ketinggian tempat taman Bendosari.
Gambar 4.1.4. Sampah pada selokan.       Gambar 4.1.5. Tempat pembuangan sampah sementara
Gambar 4.1.6. Peta persebaran fasilitas Taman Bendosari.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. PEMERINTAH KABUPATEN

Afektif: mahasiswa merasakan pentingnya kejujuran data dan penggunaannya Ketrampilan: mahasiswa mampu menggunakan statistik deskriptif dalam menyelesaikan permasalahan bisnis.

[r]

Adapun tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan di Dusun Sekarbungoh Desa Polasareh Kecamatan Labang Kabupaten

Berdasarkan angka 1 s.d 7 diatas, Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada ULP Kabupaten Bengkulu Utara mengumumkan pemenang seleksi umum paket pekerjaan

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

Mata kuliah ini adalah teori yang membahas tentang pengetahuan syarat mutu dan cara pengujian serta ketrampilan menguji agregat,bahan pengikat,bahan- bahan bangunan dari

Manajemen sarana merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui manajemen sarana pendidikan pada sekolah