• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pembentukan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Rakortek Perencanaan Tahun 2013

(2)
(3)

Kegiatan Penyusunan Jabfung Pengelola PBJP yang

Sudah Dilakukan

Isi Permen PAN-RB no.77/2012 yang Perlu Menjadi Perhatian

Proses Selanjutnya yang Harus Dipersiapkan LKPP

(4)

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN

BARANG/JASA PEMERINTAH sudah ditetapkan

berdasarkan

PERATURAN MENTERI PAN-RB

TENTANG JABFUNG PENGELOLA PBJP NOMOR 77

TAHUN 2012,

ditandatangani pada bulan DESEMBER

2012

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN

BARANG/JASA PEMERINTAH sudah ditetapkan

berdasarkan

PERATURAN MENTERI PAN-RB

TENTANG JABFUNG PENGELOLA PBJP NOMOR 77

TAHUN 2012,

ditandatangani pada bulan DESEMBER

2012

Status Terakhir

Jabfung Pengelola

(5)
(6)

Kondisi Sekarang

(Pelaksana oleh Pegawai Negeri Biasa)

Kondisi yang Diharapkan (Pelaksana oleh Pejabat

Fungsional)

1. Pelaksana ditunjuk secara adhoc, bisa berganti setiap tahun;

2. Rawan pengaruh kepentingan dan intervensi;

3. Kemampuan dan kompetensi pelaksana pengadaan sangat beragam;

4. Profesionalitas tidak terjamin dan tidak terukur;

5. Pelaksanaan kurang fokus karena pelaksana masih

merangkap jabatan/ kegiatan lain;

6. Akumulasi keahlian, pengalaman, dan

keterampilan pelaksana tidak efektif;

7. Tidak ada jaminan

peningkatan karier di bidang PBJP.

1. Pelaksana ditunjuk untuk jangka waktu tertentu atau permanen;

2. Mandiri/independen dari pengaruh kepentingan dan intervensi;

3. Kemampuan dan kompetensi pelaksana berjenjang sesuai kualifkasi;

4. Profesionalitas lebih terjamin dan terukur;

5. Pelaksanaan lebih fokus karena tidak ada

perangkapan jabatan/ kegiatan lain;

6. Akumulasi keahlian, pengalaman, dan

keterampilan pelaksana lebih efektif;

(7)

Dalam rangka membina tenaga

profesional yang melaksanakan fungsi

pengadaan barang/jasa pemerintah,

sehingga tercapai tujuan pelaksanaan

pengadaan barang/jasa yang efektif,

efsien, terbuka, bersaing, transparan,

tidak diskriminatif, dan akuntabel.

Tujuan

Tujuan

P

P

embentukan

embentukan

J

J

abatan

abatan

F

(8)
(9)

Kluster/Kemasan Standar Kompetensi PBJ

Pengelola PBJ Tk. Madya

Pengelola PBJ Tk. Muda

Pengelola PBJ Tk. Pertama

(10)

Penempatan Pejabat Fungsional PBJP

Penempatan Pejabat Fungsional PBJP

(11)

No. Proses /Tahapan Pengadaan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

1 Perencanaan Pengadaan 1039 s/d 1100 Jam

2 Pemilihan Penyedia 2007 s/d 2100 Jam

3 Manajemen Kontrak 2200 s/d 4290 Jam

4 Manajemen Informasi

Aset 195 s/d 285 Jam

5 Umum 65 s/d 543 Jam

6 Pengembangan Sistem

Pengadaan Barang/Jasa 2152 Jam

No. Kegiatan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

1 Jumlah Jam 1 Tahun Jumlah Jam Dalam 1 tahun 365x24= 8760

2 Jumlah Jam Kerja 1

tahun Jumlah Jam Kerja Dalam 1 Tahun 269 x 8 = 2152

3 Jumlah Jam Minimum

JabFung 1250 Jam / tahun

(12)

NO UNSUR

1 Perencanaan Pengadaan

Barang/Jasa 327,92 540,00

2 Pemilihan Penyedia Barang/Jasa 499,08 997,00

3 Manajemen Kontrak 297,08 594,17

4 Manajemen Informasi Aset 307,67 364,33

5 Pengembangan Sistem

Pengadaan Barang/Jasa Kontinu

ESTIMASI TOTAL JAM 1,431,75 2.495,50

PERKIRAAN BEBAN KERJA

(13)

I. Kegiatan Penyusunan Jabfung Pengelola PBJP yang Sudah Dilakukan

II. Isi Permen PAN-RB no.77/2012 yang Perlu Menjadi Perhatian

IV. Proses Selanjutnya yang Harus Dipersiapkan LKPP

(14)

II. 1 TIM PENILAI JABFUNG PENGELOLA PBJP

Tim Penilai Angka Kredit terdiri dari:

a)Tim Penilai Pusat

 Tim Penilai Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa bagi Kepala LKPP atau pejabat eselon I yang

ditunjuk yang membidangi pembinaan jabatan fungsional

b)Tim Penilai Unit Kerja

 Tim Penilai Pengelola

Pengadaan Barang/Jasa bagi Pejabat eselon II yang

membidangi pembinaan jabatan fungsional Pengelola

Pengadaan Barang/Jasa

c)Tim Penilai Instansi

 Tim Penilai Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa bagi Pejabat eselon II yang membidangi

pengadaan barang/jasa

d)Tim Penilai Provinsi

 Tim Penilai Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa bagi Sekretaris Daerah Propinsi atau Pejabat

eselon II yang ditunjuk yang membidangi pengadaan

barang/jasa

e)Tim Penilai Kabupaten/Kota

 Tim Penilai Pengelola

Pengadaan Barang/Jasa bagi Sekretaris Daerah

(15)

Tim Penilai Jabfung Pengelola PBJ terdiri dari unsur:

a.Unsur teknis yang membidangi pengadaan barang/jasa b.Unsur kepegawaian

c.Pejabat Fungsional Pengelola PBJ

Susunan Keanggotaan Tim Penilai:

a. seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis yang membidangi pengadaan barang/jasa;

(16)

Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai Jabfung ditetapkan oleh:

a. Kepala LKPP atau pejabat eselon I yang ditunjuk yang

membidangi pembinaan jabatan fungsional untuk Tim Penilai Pusat.

b. Pejabat eselon II yang membidangi pembinaan jabatan

fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa untuk Tim Penilai Unit Kerja.

c. Pejabat eselon II yang membidangi Pengadaan Barang/Jasa,untuk Tim Penilai Instansi.

d. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat eselon II yang

ditunjuk yang membidangi pengadaan barang/jasa untuk Tim Penilai Provinsi.

e. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi pengadaan barang/jasa untuk Tim

(17)

II. 2 Pengangkatan Pertama Kali dan Dari Jabatan Lain

Persyaratan Pengangkatan Pertama (Pasal 27 ayat 1):

a. berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV sesuai kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala LKPP;

b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; c. memiliki sertifikat ahli pengadaan nasional tingkat pertama;

(18)

Persyaratan Pengangkatan dari jabatan lain

(Pasal 28 ayat 1):

a.Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1);

b.memiliki pengalaman di bidang Pengadaan Barang/Jasa paling sedikit 2 (dua) tahun;

c.telah mengikuti dan lulus diklat ahli pengadaan barang/jasa tingkat pertama;

d.usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

e.tersedianya formasi untuk jabatan fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; dan

(19)

NO URAIAN USULAN PERSYARATAN PENGANGKATAN

1 Inpassing  PNS dengan ijazah minimal S1/ Diploma IV

 Pada periode Inpassing masih melaksanakan tugas PBJP minimal 1

tahun, yang dibuktikan dengan surat penugasan

 Pangkat paling rendah Penata Muda, Golongan III/a atau melalui

penyesuian pangkat/golongan yang dimilikinya

 Memiliki Sertifkat Ahli Pengadaan Nasional tingkat pertama

2 Perpindahan  PNS dengan ijazah minimal S1/ Diploma IV

 Telah mengikuti dan lulus Diklat Ahli Pengadaan Barang - Jasa Tingkat

Pertama

 Pangkat paling rendah Penata Muda, Golongan III/a

 mempunyai pengalaman melaksanakan tugas di bidang PBJP minimal 2 tahun

 usia setinggi-tingginya 52 tahun

3 Pengangkatan Pertama  PNS (untuk Mengisi Lowongan Formasi Calon PNS) dengan ijazah minimal

S1/ Diploma IV

 Telah mengikuti dan lulus Diklat Ahli Pengadaan Barang – Jasa Tingkat

Pertama

(20)

Indikator Penetapan Formasi jabatan

Fungsional Pengelola PBJP:

(Pasal 30 ayat 2)

a.

Jumlah Satuan Kerja/ Satuan Kerja

Perangkat Daerah

b.

Jumlah ULP

c.

Jumlah Paket yang dilaksanakan

d.

Nilai Pekerjaan

e.

Kompleksitas Pelaksanaan Pekerjaan

f.

Rentang Kendali

(21)

Formasi jabatan Fungsional Pengelola PBJP :

(22)

Lanjutan formasi

Dasar penetapan Formasi

(Pasal 30 ayat 4) :

(23)

II. 4 Penyesuaian/ Inpassing

Persyaratan Inpassing (pasal 36 ayat 2) :

a.berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV; b.pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; c.memiliki pengalaman di bidang pengadaan barang/jasa

pemerintah minimal 1 (satu) tahun, yang dibuktikan dengan surat penugasan;

d.setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) atau

Penilaian Prestasi Kerja, paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan

(24)

Usulan Pengangkatan Melalui: Inpassing,

Pengangkatan Pertama, dan Perpindahan

Pada tahapan awal yang diperlukan adalah Penyesuaian/ Inpassing dari sekitar 170.000 pemegang sertifkat keahlian PBJP yang berada di seluruh Indonesia yang memenuhi

persyaratan untuk mengisi kebutuhan posisi sekitar 70.000 org (kondisi optimal) s/d 95.000 org (kondisi transisi) perkiraan

kebutuhan total jabatan fungsional PBJP pada kedua kondisi.

Jika masih terjadi kekurangan (karena tidak semua pemegang

sertifkat memenuhi syarat untuk menjadi Pejabat Fungsional) setelah periode Inpassing berakhir pengangkatan akan

dilaksanakan dengan tata cara pengangkatan pertama dan

(25)

I. Kegiatan Penyusunan Jabfung Pengelola PBJP yang Sudah Dilakukan

II. Isi Permen PAN-RB no.77/2012 yang Perlu Menjadi Perhatian

IV. Proses Selanjutnya yang Harus Dipersiapkan LKPP

(26)

Hal hal yang harus dipersiapkan K/L/D/I:

1.K/L/D/I harus mempersiapkan anggaran untuk pengangkatan pertama pada tahun 2015

2.K/L/D/I harus mempersiapkan anggaran untuk penyelenggaraan diklat, pada tahun 2015

3.K/L/D/I harus mulai mengidentifikasi dan mempersiapkan calon-calon Pejabat Fungsional Pengelola PBJP

(27)

I. Kegiatan Penyusunan Jabfung Pengelola PBJP yang Sudah Dilakukan

II. Isi Permen PAN-RB no.77/2012 yang Perlu Menjadi Perhatian

IV. Proses Selanjutnya yang Harus Dipersiapkan LKPP

III. Hal – Hal yang Harus Dipersiapkan K/L/D/I Terkait Jabfung Pengelola PBJP

Proses Selanjutnya yang Harus Dipersiapkan LKPP

Isi Permen PAN-RB no.77/2012 yang Perlu Menjadi Perhatian Kegiatan Penyusunan Jabfung Pengelola PBJP yang Sudah

Dilakukan

(28)

Kegiatan Berikutnya di tahun 2013:

a.Penyusunan Perpres tentang Tunjangan Fungsional

Jabfung Pengelola PBJ

b.SKB BKN dan LKPP tentang Jabfung Pengelola PBJ

c.Perka-Perka LKPP tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Jabfung Pengelola PBJ, yang terdiri dari:

•Juknis Penilaian Angka Kredit

•Juknis pengangkatan, kenaikan pangkat/jabatan,

pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan

pemberhentian.

•Juknis

penyesuaian/

inpassing

d.Uji coba penghitungan angka kredit, SIM jabfung dan

sosialisasi jabatan fungsional pengelola PBJP.

(29)

K/L mengusulkan penyesuaian/

penetapan tunjangan

Jabfung

Kemen PAN-RB memvalidasi dan membuat surat usulan ijin prinsip, disampaikan ke

Kemenkeu

Kemenkeu melakukan Job Pricing dan menghitung

dampak fskalnya Kemenkeu

mengeluarkan surat ijin prinsip

ttg besaran tunjangan jabfung

Paraf menteri-menteri terkait di

Perpres Perpres Tunjangan Jabfung

ditetapkan, Tunjangan

SOP PENETAPAN TUNJANGAN JABATAN

FUNGSIONAL

Rancangan Perpres ttg tunjangan jabfung

7 6

(30)

a.

Gaji

b.

Tunjangan Kinerja Kerja (TKK/Tunjaker)

c.

Tunjangan Profesi (TP)

d.

Tunjangan Lembur (TL)

e.

Tunjangan Risiko Jabatan (Turisjab)

f.

Tunjangan Transportasi (Tutrans)

g.

Tunjangan Lain-lain

Usulan LKPP /month:

Gaji a 2,125 jt s/d 2,961 jt

Tunjangan

Fungsional b + c+ d+e+f+g 13, 381 jt s/d 29,436 jt Take Home Pay 15,506 jt s/d 32,397 jt

Komponen:

(31)

No Kualifikasi Golongan Gaji Pokok Penghasilan Kotor Kinerja KerjaTunjangan Tunjangan Profesi Tunjangan Lembur Tunjangan Resiko Jabatan

Tunjangan

Transportasi Take Home Pay FungsionalTunjangan

1 Asisten Ahli III/a 2.125.700 3.285.466 6.377.100 2.125.700 170.000 3.188.550 360.000 15.506.816 13.381.116

1. Lembur diasumsikan sebanyak 10 jam dalam 1 bulan 2. Hari Kerja Efektif ditetapkan 20 hari kerja

3. Harga Pertamax diasumsikan sebesar Rp 9.000

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Penandang ring tetilik puniki inggih punika pangrencana, panglaksana, miwah pamastika peplajahan mabebaosan basa Bali sane nganggen model peplajahan inovatif ring

Dalam kaitannya dengan transaksi keuangan perbankan, sebagai Undang-Undang yang akan menjadi semacam “Undang-Undang payung” bagi kegiatan-kegiatan bank yang terkait

Sebelum gas alam didinginkan dan dicairkan pada Main Heat Exchanger 5E-1 pada suhu yang sangat rendah hingga menjadi LNG, proses pemisahan (fractination) gas alam

Intergenerational initiatives to promote civic engagement and improve the quality of democratic governance can be grouped into three categories: (1) strengthening the ties

Artikel ini membahas tentang pernikahan dini di Kecamatan Kaliangkrik Magelang Jawa Tengah yang berlokasi di lereng Gunung Sumbing dan Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Jawa

Hal ini masih jauh lebih baik dibanding kualitas efek visual sinetron Saur Sepuh atau Angling Dharma di Stasiun TV Indosiar yang nampak sangat tidak realistik, palsu, dan

Setelah calon pendaki mendapatkan SIMAKSI pendakian, selanjutnya calon pendaki dapat melakukan kegiatan pendakian pada hari/tanggal yang telah ditetapkan dengan

Waktu ikat dan akhir semen PCC yang menggunakan air laut lebih cepat dibandingkan dengan yang an tekan mortar yang menggunakan air laut dengan kuat tekan mortar