• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MODEL BASIS DATA BERBASIS PAKAR GANGGUAN RAHIM DAN KESEHATAN JANIN PADA WANITA HAMIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN MODEL BASIS DATA BERBASIS PAKAR GANGGUAN RAHIM DAN KESEHATAN JANIN PADA WANITA HAMIL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN MODEL BASIS DATA BERBASIS PAKAR

GANGGUAN RAHIM DAN KESEHATAN JANIN

PADA WANITA HAMIL

Erly Krisnanik

1)

, Kraugusteeliana

2)

1),

Manajemen Informatika UPN “VETERAN” JAKARTA

2)Sistem Informasi UPN “VETERAN” JAKARTA

Jakarta, Jl. RS. Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12450

Email : e_rly@yahoo.com1), igustee@yahoo.com2)

Abstrak

The increase in the mortality rate of pregnant women and fetal health pregnancy still constitutes one of the factors the Government's great attention. Especially for the health service under the Ministry of health. Many of the factors that led to the deaths of pregnant women is on the rise among them: lack of information for women who are pregnant to regulate consumption of healthy eating menu, a lack of concern for the pregnant woman to check pregnancy tri semester and the lack of information on health of the uterus and repoduksi. This research aims to design data base expert system for disorders of the uterus in pregnant women and fetal health. The methods used in the design of the expert system data base model using The Database Life Cycle (DBLC) which includes: initial data base study (defining problems and constraints, objectives and scope of the system), database design (design of conceptually database model, desaign of schema database, and design of physical database model. The resulting outer form desaign data base model with 8 entity as the master file, related with 11 entities as file transactions through cardinality relationship one-to-many/many-to-one up to 3tdNF. The conversion of the model ER become 19 tables are closely related with the cardinality relationship one-to-many/many-to-one.

Key word: uterine disorders, the health of the fetus, the

relational model, entity relational database,

normalization and expert system.

1. Pendahuluan

Rahim (uterus) terletak dipuncak vagina, berbentuk seperti buah pir terletak dibelakang kandung kemih di depan rectum dan terikat dengan ligamen. Ligamen yaitu jaringan lapisan ganda yang berfungsi untuk menopang organ dalam lainya. Rahim terbagi 2 bagian yaitu corpus (badan) dan serviks (leher). Rahim, bagi seorang wanita sangatlah berharga. Dimana rahim atau uterus adalah organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia. Uterus mempunyai peranan vital dalam proses reproduksi. Kelainan uterus, baik yang bawaan maupun yang diperoleh, dapat menganggu lancarnya kehamilan dan persalinan [3]. Adapun

beberapa kesehatan rahim Berikut macam –macam penyakit rahim yaitu : Mioma, Kejang Menstruasi, Endometriosis, Cervical Dysplasia, Kandungan Turun, Polip Endometrium, Polip Serviks dan Kanker Servik [1]. Sebagian besar wanita sering mengalami gangguan pada area rahim tapi terkadang wanita beranggapan bahwa gejala - gejala yang timbul merupakan gejala-gejala umum yang sering terjadi pada wanita, padahal kemungkinan gejala tersebut merupakan gejala penyakit yang berbahaya seperti kanker. Pengetahuan tentang gejala dan jenis penyakit rahim itu sendiri teryata masih belum banyak diketahui oleh kaum wanita. Wanita yang mengalami gangguan atau kelainan pada area rahim akan mendatangi dokter spesialis untuk berkonsultasi, namun pada kenyataannya tidak semua orang dapat melakukannya. Hal ini dapat dikarenakan faktor perekonomian yang kurang mencukupi ataupun karena tuntutan kesibukan, terdapat pula kelemahan seperti jam kerja praktek dokter yang terbatas. Pada Usia kehamilan 3 bulan, terutama pada akhir masa 3 bulan, janin sudah bisa disebut sebagai manusia. Bentuk janin sudah benar-benar menyerupai manusia dengan detailnya, pada usia ini hal-hal detail juga sudah berkembang sepenuhnya. Berdasarkan hal tersebut maka perancangan basis data gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin berbasis pakar dapat membantu para wanita untuk dapat mengontrol gangguan Rahim pada wanita selama masa kehamilan.

Tujuan perancangan model basis data adalah mengelompokkan data berdasarkan jenis dan kriteria data sehingga memudahkan dalam melakukan pencarian data sesuai dengan kebutuhan berbasis pakar. Luaran penelitian yang dihasilkan berupa : desain model basis data berbasis pakar penyakit rahim pada ibu hamil berdasarkan gejala-gejala penyakit, dan model basis data kesehatan dan keselamatan janin pada ibu hamil selama terisemester. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan ibu hamil untuk selaku menjaga kesehatan selama proses kehamilan sehingga deteksi gangguan selama kehamilan dapat di ketahui lebih awal.

Pengembangan system basis data untuk gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin berbasis pakar menggunakan metode Database Life Cycle

(2)

pembuatan user interface [2]. Pada artikel ilmiah ini pembahasan dibatasi pada tahapan analisis kebutuhan user dan pakar dan tahapan perancangan basis data yang meliputi : a) Perancangan model basis data konseptual

(conceptual scheme design), b) Perancangan model

objek basis data (logical design), dan c) Perancangan model fisik basis data (phisycal design).

Gangguan

Gambar 1 Bagan SDLC penyakit Rahim wanita hamil dan kesehatan janin

2. Pembahasan

Kurangnya kesadaran masyarakat dan ketidak mengertian kaum wanita khususnya terhadap pentingnya kesehatan Rahim mengakibatkan banyak wanita yang tidak memiliki anak karena penyakit yang menyertai pada masa kehamilan dan mengalami keguguran. Hal ini disebabkan oleh rahim yang tidak sehat atau janin yang kekurangan asupan gizi yang mencukupi. User yang terkait dalam perancangan model basis data tersebut terdiri dari : 1) Pakar atau tenaga ahli yang terdiri dari : dokter kandungan dan ahli gizi; 2) Wanita hamil (wamil); 3) pengunjung adalah masyarakat umum yang ingin mengetahui informasi tentang gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin; dan 4) admin yang mengelola system basis data. Keterkaitan antar user

dapat dilihat pada gambar 2.

wamil

Gambar 2 Prosedur Sistem basis data gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin

Table 1 Deskripsi Aktor

Aktor Klasifika

1. Wamil melakukan pengecekan penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan.

2. Wamil mendapatkan informasi jawaban penyakit yang di derita berdasarkan step 1. 3. Kemudian wamil akan

melanjutkan konsultasi ke pakar berdasarkan informasi pada step 2. Dan menerima jawaban dari hasil konsultasi tersebut.

4. Wamil dapat melihat informasi pengobatan hasil dari konsultasi pada step 3.

5. Wamil dapat melihat informasi tentang menu sehat selama masa kehamilan berdasarkan hasil pada step 4. 6. Wamil dapat melihat

informasi perkembangan janin selama 36 minggu

1. Pakar memberikan informasi tentang penyakit Rahim pada wamil berdasarkan gejala, tipe penyakit dan jawaban penyakit 2. Pakar memberikan

informasi tentang perkembangan janin berdasarkan data perkembangan janin selama 36 minggu atau 42 minggu

3. Pakar memberikan informasi tentang menu kesehatan bagi wamil selama masa kehamilan berdasarkan penyakit yang di derita.

4. Pakar memberikan informasi pengobatan

kepada wamil

(3)

Actor) 2.Mengelola Informasi menu sehat berdasarkan data dari pakar

3.Mengelola informasi perkembangan janin berdasarkan data dari Pakar

4.Mengelola penyakit Rahim bagi wanita hamil berdasarkan data dari pakar.

5.Kelola konsultasi dan pengobatan berdasarkan data dari pakar.

Pengun-1. Pengunjung dapat melihat informasi kesehatan tentang perkembangan janin dan menu sehat bagi wanita hamil.

2.1 Model Konseptual Basis Data (CDM)

Entitas yang dihasilkan pada perancangan basis data gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin ada 19 entitas berikut atribut yang sudah dipetakan berdasarkan fungsi dari masing-masing entitas tersebut, yaitu :

a. Entitas : Wamil, RM_Wamil, Penyakit, Gejala, Konsultasi, Jenis_Konsultasi, Pakar, Detail_Pakar, Tipe_Jawaban,Detail_Tipe_Jawaban, Pengobatan, Jns_pengobatan, perkembangan_janin, detail_perkembangan, menu, detail_menu, tri_semester, dan bhn_makanan.

b. Atribut tiap entitas dapat dilihat pada contoh relasi hubungan entitas antara entitas “wamil”, “janin” dan “detail_perkembangan_janin”. Lihat gambar 3.

Memiliki

Gambar 3 Binary Relationship Logical Model

c. Relasi yang dihasilkan untuk gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin dapat dilihat pada gambar 4, 5, dan 6. Relasi tersebut menggambarkan hubungan antar tabel untuk memudahkan koordinasi antar file yang di hasilkan.

Wamil Memiliki

Gambar 4 Relasi Antar Entitas Perkembangan Janin

wamil

Gambar 5 Relasi Antar Entitas Penyakit Rahim Wanita Hamil

Gambar 6 Relasi Antar Entitas Menu Wanita Hamil

1.1 Model Skema Basis Data

Skema basis data gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin dapat dilihat pada gambar 7, yang memperlihatkan hubungan antar entitas yang memiliki hubungan kardinalidas one to many atau many

to one.

(4)

tunjukkan pada hubungan asosiasi antar entitas yang terdiri dari one-to-many atau many-to-one.

Langkah selanjutnya adalah, melakukan konversi ER model kedalam bentuk model relational agar dapat dibuat ke dalam software basis data.

WAMIL

Membutuhkan PAKAR MENU

1

..*

1..* 1..*

Tercatat PENYAKIT penentuan

GEJALA

JENIS_KONSULTASI

Menentukan TRI_SEMESTER BAHAN_MAKANAN

1

..*

1..* 1..*

1..* 0..*

1

..

*

1 1..*

CF

CF

CF

Gambar 7 Model ER

Gambar 8 Model Relasional Gangguan Rahim Pada Wanita Hamil Dan Kesehatan Janin

2.2 Model Fisik Basis Data (PDM)

Perancangan model basis data gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin menggunakan pemetaan kardinalitas one to many, many to one, dan many to many, serta hubungan himpunan antar entitas berdasarkan jumlahnya memenuhi kriteria binary dan ternary relationship Binary relationship menunjukkan keterlibatan dua buah himpunan entitas dalam suatu himpunan relasi, sedangkan Ternary relationship adalah terdapat tiga buah himpunan entitas yang terlibat dalam satu himpunan relasi. [2].

Gambar 8, menunjukkan adanya hubungan binary

relationships yang memiliki hubungan kardinalitas one

to many terlihat pada entitas “penyakit” dengan

“gejala”. Sedangkan yang memenuhi kriteria ternary

relationships ditunjukkan dengan hubungan antar

himpunan entitas “penyakit”, detail_penyakit” dan “”gejala”; hubungan antar himpunan entitas “wamil”, “konsultasi” dan “jenis_konsultasi”; serta hubungan antar himpunan entitas “wamil”, “rm_wamil” dan “penyakit”. Proses konversi dilakukan dengan mengikuti aturan berikut:

a. Himpunan entitas dengan pemetaan kardinalitas

many to one atau one to many, dimana atribut

primary key pada sisi one di masukkan kedalam himpunan entitas sisi many. Relasi antara himpunan entitas ”wamil” dan ”rm_wamil”, dapat dilihat pada skema relasi berikut ini :

Tabel wamil = (id_rm_wamil + nm_wamil + tempat_lahir + tgl_lahir + alamat + no_telp + umur + status);

Tabel rm_wamil = (id_rm_wamil + Id_periksa + tgl_periksa+ id_pakar + keluhan + diagnosa + id_penyakit + id_pengobatan + keterangan);

b. Himpunan entitas dengan pemetaan kardinalitas many to many, maka dibuat tabel baru yang berisi primary key himpunan entitas yang berelasi, dan atribut baru yang muncul akibat terjadinya relasi antar himpunan entitas. Berikut contoh skema relasi :

Tabel Penyakit = (id_penyakit + nm_penyakit); Tabel Detail_Penyakit = (id_detail_penyakit +

id_penyakit + id_gejala);

Tabel Gejala = (id_gejala + nm_gejala + keterangan);

Tabel detail_penyakit merupakan tabel baru yang merupakan hasil konversi antara tabel penyakit dan tabel gejala. Dapat dilihat pada gambar 10.

Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah berupa desain model basis data untuk gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin. Contoh desain interface dari model basis data tersebut dapat dilihat melalui : 1) hubungan relasi antar entitas “penyakit”, “detail_penyakit” dan “gejala”; 2) hubungan relasi antar entitas “wamil”, “rm_wamil”, “penyakit” dan “pakar”; dan 3) hubungan relasi antar entitas “konsultasi”, “jenis_konsultasi” dan “wamil” melalui desain SQL berikut ini :

1) SELECT detail_penyakit.id_penyakit, penyakit.nm_penyakit, gejala.nm_gejala, gejala.keterangan

FROM penyakit INNER JOIN (gejala INNER JOIN detail_penyakit ON gejala.id_gejala =

detail_penyakit.id_gejala) ON penyakit.id_penyakit = detail_penyakit.id_penyakit

WHERE

(((penyakit.id_penyakit)=[penyakit].[id_detail_peny akit]));

(5)

Gambar 10 Penyakit Dengan Gejala Penyakit

2) SELECT wamil.nm_wamil, rm_wamil.tgl_periksa, rm_wamil.keluhan, rm_wamil.diagnosa, penyakit.nm_penyakit, rm_wamil.keterangan

FROM wamil INNER JOIN (penyakit INNER JOIN rm_wamil ON penyakit.id_penyakit =

rm_wamil.id_penyakit) ON wamil.id_rm_wamil = rm_wamil.id_rm_wamil

WHERE

(((wamil.id_rm_wamil)=[rm_wamil].[id_rm_wamil] ) AND

((penyakit.id_penyakit)=[nm_penyakit].[id_penyaki t]));

Gambar 11 Form Wanita Hamil

Gambar 12 Historis Rekam Medis

3) SELECT konsultasi.id_konsultasi,

wamil.nm_wamil, konsultasi.tgl_konsultasi, jenis_konsultasi.nm_jenis_konsultasi, konsultasi.keterangan

FROM wamil INNER JOIN (jenis_konsultasi INNER JOIN konsultasi ON

jenis_konsultasi.id_jenis_konsultasi = konsultasi.id_jenis_konsultasi) ON

wamil.id_rm_wamil = konsultasi.id_rm_wamil WHERE((([jenis_konsultasi].[id_konsultasi])= [jenis_konsultasi].[id_jenis_konsultasi]));

Gambar 13 Form Konsultasi

Gambar 14 Histori Konsultasi Wamil

Desain interface model basis data gangguan Rahim pada wanita hamil dan kesehatan janin sudah dalam kondisi normal ketiga. Pemodelan ER yang detail akan menghasilkan model relational hasil konversi yang sudah dalam bentuk normal sehingga data yang tersimpan sudah dapat di validasi sesuai kebutuhan user.

3. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Untuk merancang model basis data diperlukan tahapan yang meliputi perancangan model konseptual, perancangan skema basis data dan perancangan model fisik basis data .

Pemetaan basis data di kelompokkan menjadi tiga kelompok bagian untuk memudahkan dalam perancangan, yaitu : 1) perancangan CDM, skema basis data dan PDM untuk gangguan Rahim pada wanita hamil; 2) perancangan CDM, skema basis data dan PDM untuk perkembangan janin; dan 3) perancangan CDM, skema basis data dan PDM untuk menu sehat bagi wanita hamil selama tri semester.

Pada model basis data ER diperoleh 8 file master yang direlasi dengan 11 file transaksi yang memiliki hubungan relasi dengan model pemetaan one-to-many atau many to one. Setelah dikonversi ke dalam model relational menjadi 19 tabel dengan kardinalitas 0ne to many atau many to one.

Daftar Pustaka

[1] Ahyar Supani, Dkk, Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Rahim Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Web, Prosiding SNIT 2014: Hal. A-82

[2] Coronel, C., Morris, S., and Rob, P., (2013), Database systems:

Design, Implementation, and Management, 10th Ed., Cengage

Learning, Boston, USA

(6)

Biodata Penulis

Erly Krisnanik, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Manajemen Informatika UPN “Veteran” jakarta, lulus tahun 1997. Memperoleh gelar Magister Manajemen (MM) dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Program Pasca Sarjana Magister UPN “Veteran” Jakarta, lulus tahun 2008.Saat ini menjadi Dosen di UPN “Veteran” Jakarta.

Gambar

Gambar 1  Bagan SDLC penyakit Rahim wanita hamil dan kesehatan janin
Gambar 4  Relasi Antar Entitas Perkembangan Janin
Gambar 14 Histori  Konsultasi Wamil

Referensi

Dokumen terkait

Gugus fungsi yang menjadi penanda terbentuknya senyawa target adalah adanya gugus imina (-C=N-) pada produk dan hilangnya gugus amin (-NH 2 ) dan aldehid (-CH=O) yang

1) Cepat dan langsung, yaitu sarana tercepat lebih cepat dari koran ataupun TV, dalam penyampaian informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan

Meskipun tutor tidak memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran secara tertulis, namun karena mayoritas telah ber- pengalaman sebagai guru, para tutor PKBM Kabupaten

Fraksi n-heksan, etil asetat, dan air ekstrak etanol daun bintaro (Cerbera odollam) mempunyai daya aktifitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus

Pada dasarnya masyarakat mempunyai potensi kelembagaan dan potensi sosial yang dapat digali untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul, seperti masalah

[r]

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini, Pertama, kemampuan menulis paragraf argumentasi menggunakan model examples non

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama berkas perkara, serta turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Tanjung