• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA

DI PERUSAHAAN

(2)

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA

Dalam pertemuan pekan ini pokok

bahasan kita adalah penerapan

manajemen kinerja di perusahaan,

dampaknya terhadap kinerja

(3)

EFEKTIVITAS MANAJEMEN

KINERJA

l

Efektivitas adalah yang berhubungan dengan tujuan

organisasi baik secara eksplisit maupun implisit. (Drs. Ulbert

Studi Tentang Ilmu Administrasi, 2007, hal 128)

l

Efektivitas menurut H. Emerson : pengukuran dalam arti

tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya. (Drs. Soewarno Handayaningrat, Pengantar

Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, 1990, hal 15)

l

Efektivitas adalah tingkat dimana organisasi dapat

merealisasikan tujuan-tujuannya atau dengan kata lain

pengukuran efektivitas dapat dilakukan dengan melihat sejauh

mana organisasi mampu mencapai tingkat yang diinginkan.

(4)

l Menurut Spenser (1993) dalam Hutapea (2008) kompetensi merupakan

karakteristik dasar seseorang yang terkait dengan prestasi kerja yang luar biasa atau dengan efektivitas kerja.

l Karakteristik tersebut terdiri dari lima hal yaitu: motif, sifat bawaan,

konsep diri, pengetahuan dan keahlian.

− Motif diartikan sebagai segala sesuatu yang secara konsisten dan terus

menerus dipikirkan untuk terjadi, oleh individu motif ini merupakan area yang menggerakkan, mengendalikan, dan mengarahkan perilaku menuju sasuatu yang ingin dicapai.

− Sifat bawaan manggambarkan karakteristik fisik atau nonfisik seseorang

dalam merespon suatu kejaadian, sifat bawaan ini relatif tidak berubah.

− Konsep diri merupakan pandangan, nilai-nilai, keyakinan dan citra diri

seseorang, konsep diri setiap orang berbeda-beda walaupun dilahirkan kembar.

− Pengetahuan merupakan informasi maupun teori yang diperoleh

seseorang dalam bidang tertentu.

− Keahlian adalah kemampuan seseorang dalam melakukan sebuah

pekerjaan tertentu yang menjadi bidang kerjanya.

(5)
(6)

Empat bagian penelitian

Riset Penerapan Manajemen Kinerja Yang Dilakukan oleh IRS(Internal Revenue Service)

Riset Penerapan Manajemen Kinerja Yang Dilakukan Oleh Lawler & Mcdermot

Riset Penerapan Manajemen Kinerja Yang Dilakukan Oleh Cipd

(7)

RISET PENERAPAN MANAJEMEN

KINERJA YANG DILAKUKAN OLEH

IRS(INTERNAL REVENUE SERVICE)

l

Internal Revenue Service (IRS) merupakan salah satu

devisi dari U.S Treasury Department (Dept Keuangan

A.S) yang bertanggung jawab untuk mengelola dan

menegakkan perundangan pajak federal.

l

urat edaran IRS nomer 230 tentang Rules Governing

the Practice of Attorneys and Agents Before the Internal

Revenue Service ( peraturan yang mengatur praktik

(8)

Survei Manajemen Kinerja (IRS)

l Perusahaan yang disurvei ada 47 l Tiga pendekatan utama

1. Kejelasan strategi: pendekatan sistematis dengan kebijakan formal menyelaraskan semua aspek dalam proses manajemen kinerja. Dari 47 perusahaan, hanya 23 yang menerapkan pendekatan inipendekatan umum

2. Pendekatan umum: kebijakan ada di bidang pengembangan karyawan, penilaian, dan evaluasi pekerjaan, tetapi tidak ada strategi manajemen kinerja secara

keseluruhan. Pendekatan ini diadopsi oleh 20 perusahaan

3. Beberapa inisiatif: pendekatan manajemen kinerja yang bersifat sementara (ad hoc) dengan kebijakan di beberapa bagian dan secara keseluruhanhampir tidak ada

koordinasi. Pendekatan ini diadopsi oleh 5 perusahaan.

l Budaya kinerja

− Hanya 30 persen responden yang menyatakan tentang tingginya budaya kinerja di

perusahaan di mana mereka bekerja.

− Lebih-kurang 53 persen responden menyatakan di perusahaan mereka bekerja

budaya kinerja cukup berkembang

− Lebih-kurang 17 persen responden menyatakan bahwa budaya kinerja di perusahaan

(9)

PENELITIAN LAWLER & MCDERMOT

(2003)

l Kedua peneliti ini melakukan survei terhadap 55 manajer

personalia dari perusahaan menengah dan besar di amerika serikat

l Fokus penelitian mereka adalah sistem manajemen kinerja dan

efektivitas manajemen kinerja

l Secara umum ditemukan bahwa 47 dari 55 perusahaan yang

diteliti menerapkan manajemen kinerja secara konsisten di semua baguan dalam perusahaan.

(10)

Pendekatan tujuan kinerja berbasis strategi bisnis berpengaruh positif terhadap manajemen kinerja

Umpan balik berkesinambungan berkorelasi positif dengan efektivitas manajemen kinerja

Terdapat hubungan positif antara efektivitas manajemen kinerja dan penerapan metode mengukur kinerja individu dan cara

pencapaiannya.

Kompetensi dan rencana pengembangan kinerja berpengaruh positif terhadap penciptaan sistem manajemen kinerja yang

efektif

Efektivitas manajemen kinerja akan meningkat dengan adanya keterkaitan antara penghargaan (finansial dan nonfinsial) dengan

penilaian kinerja

Penilaian 360 derajat tidak banyak diterapkan untuk tujuan penentuan penghargaan finansial

Jika manajemen kinerja akan dikaitkan dengan strategi , maka kaitan antara keduanya harus dtentukan oleh manajer senior

Manajer lini harus memiliki sistem manajemen kinerja tersendiri

Tingkat kehadiran dalam pelatihan berkorelasi positif dan sangat kuat dengan efektivitas penilaian kinerja

Penerapan manajemen kinerja individu harus didasarkan pada strategi bisnis dan harus selaras dengan sistem manajemen

(11)

PENELITIAN CHARTERED INSTITUTE OF

PERSONEL AND DEVELOPMENT (CIPD, 2003)

CIPD MELAKUKAN PENELITIAN TENTANG MANAJEMEN KINERJA DENGAN MELIBATKAN 506 RESPONDEN HASIL PENELITIANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

q Tidak kurang dari 87 persen (420) perusahaan menerapkan proses manajemen kinerja di mana 36 persen

(182) di antaranya menerapkan sistem manajemen kinerja baru

q Kurang-lebih 71 persen perusahaan sepakat bahwa fokus manajemen kinerja adalah pengembangan. q Kurang-lebih 62 persen perusahaan menerapkan pendekatan penetapan tujuan (objective setting) q Kurang-lebih 31 persen perusahaan menerapkan penilaian kompetensi

q Kurang-lebih 14 persen perusahaan menerapkan umpan balik 360 derajat

q Kurang-lebih 62 persen perusahaan mengembangkan rencana pengembangan personal q Kurang-lebih 59 persen perusahaan memberikan semua pemeringkatan kinerja

q Kurang-lebih 8 persen perusahaan menggunakakan forced distribution dalam pemeringkatan

q Kurang-lebih 45 persen perusahaan sepakat bahwa gaji berbasiskan kinerja merupakan hal penting

q Kurang-lebih 42 persen perusahaan menggunakan pemeringkatan sebagai dasar penentuan besaran gaji q Kurang-lebih 31 persen perusahaan menerapkan kebijakan penentuan besaran gaji berdasarkan kinerja q Kurang-lebih 7 persen perusahaan menerapkan kebijakan penentuan besaran gaji berdasarkan

kompetensi

q Kurang-lebih 7 persen perusahaan menerapkan kebijakan penentuan besaran gaji berdasarkan kontribusi q Kurang-lebih 46 persen perusahaan memisahkan tinjauan manajemen kinerja dari tinjauan

pembayaran/penggajian

q Kurang-lebih 75 persen perusahaan setuju bahwa manajemen kinerja memotivasi indivisu

q Kurang-lebih 80 persen perusahaan setuju bahwa manajer lini memiliki dan menerapkan proses

manajemen kinerja

(12)

RISET PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA

YANG DILAKUKAN OLEH E-REWARD

l

Reward

adalah sesuatu yang diberikan atau diterima

oleh seseorang setelah dirinya melaksanakan suatu

pekerjaan.

l

Reward

adalah penghargaan yang diberikan oleh

atasan kepada karyawannya atas kinerja yang telah

dicapai untuk meningkatkan motivasi para karyawan.

l

Reward

tersebut dapat bersifat financial (pemberian

(13)

l

Penghargaan kinerja bertujuan untuk peningkatan

kinerja karyawan dan penghargaan atas

kontribusi terbaik yang diberikan individu

karyawan.

l

Sistem penghargaan kinerja di desain untuk

memotivasi pekerja, moral, komitmen,

produktivitas dan kerja tim.

l

Penghargaan yang diberikan organisasi atas

kontribusi kinerja karyawan dapat diberikan

(14)

Hasil Penelitian perusahaan yg menerapkan e-Reward

l

Heneman (1992) dalam studinya menunjukan adanya

keterkaitan antara rencana pemberian insentif finansial

dengan kinerja dan motivasi karyawan.

l

Di dalam penelitian lain ditemukan bukti perusahaan

yang berkinerja lebih baik memberikan penghargaan

yang lebih dibandingkan dengan perusahaan berkinerja

dibawahnya (Marler, Milkovich dan Yanadori, 2002).

l

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan

pemberian insentif yang lebih tinggi tidak secara

otomatis dibarengi dengan peningkatan kinerja

perusahaan menjadi lebih baik, akan tetapi di sisi lain

perusahaan-perusahaan yang berkinerja lebih baik

(15)

Penelitian E-rewards

l Penelitian melibatkan 181 responden l Hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Tidak kurang dari 96 persen perusahaan memiliki dan menerapkan

manajemen kinerja

2. Lebih dari 50 persen perusahaan telah memiliki dan menerapkan

manajemen kinerja lebih dari lima tahun

3. Lebih kurang 91 persen yang memiliki dan menerapkan manajemen

kinerja meliputi semua aspek

4. Hampir semua perusahaan menerapkan kebijakan penetapan tujuan

(objective setting) dan melakukan peninjauan kinerja

5. Tidak kurang dari 24 persen perusahaan menerapkan atau

mengembangkan kerangka kerja kinerja sebagai bagian dari proses manajemen kinerja

6. Lebih-kurang 30 persen perusahaan menerapkan umpan balik 360

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

Langkah yang paling populer dalam merespon isu yang berkaitan dengan manajemen kinerja adalah dilakukannya pelatihan bagi para manajer

Sejumlah responden mengamati proses tersebut dan berupaya mencari dukungan yang lebih dari para manajer puncak

Berikut adalah komentar dari mereka:

l Manajemen kinerja adalah sesuatu yang harus dijalani mereka akan terus

berada pada pekerjaan sekarang dengan kondisi di mana pendekatan manajemen kinerja yang diterapkan seperti organisasi bisnis dengan penekanan pada kompetensi dan akuntabilitas

l Program pelatihan manajer lini yang terstruktur berjalan dengan baik. l Regenerasi pemimpin dari manajer puncak dalam rangka menunjang

.Mendorong manajer untuk menangani kinerja yang buruk dengan cara yang adil dan positif

l Kami sedang menelaah proses manajemen kinerja organisasi dengan

pertimbangan untuk menerapkan hasil perbaikannya untuk mendukung proses tersebut

l Omelan, keluhan, dan rasa was-was dari pegawai selalu menyertai

(21)
(22)

Contoh Perusahaan yang memberikan reward kepada karyawan yaitu PT. XL memberikan reward berupa bonus kepada

karyawan, dengan besar yang bervariasi sesuai kontribusi

masing-masing. Bonus tahun ini adalah terbesar yang pernah diberikan kepada karyawan XL selama ini.

l Selain itu XL juga memberikan program reward “XLalu

Dikenang” dengan mengajak jajaran middle management untuk menikmati berbagai pilihan bonus perjalanan. Karyawan bisa memilih paket perjalanan yang diinginkan mulai dari ibadah umroh bagi yang muslim, ibadah ke Holy Land bagi umat kristiani, hingga wisata ke luar negeri.

l Selain program bagi middle management, sebagai tambahan

(23)

SOAL KUIS MANAJEMEN KINERJA

1.

Apa yang dimaksud dengan?

a) Kinerja (10)

b) Manajemen kinerja (10)

c) Efektivitas manajemen kinerja (10)

d) Reward (10)

2.

Apa yang di maksud dengan kontrak psikologis di

dalam manajemen kinerja dan apa bentuk nyata

dari kontrak psikologis? (20)

3.

Sebutkan dan jelaskan 4 model dan siklus

(24)

MANAJEMEN KINERJA

Pertemuan keempat

Pokok Bahasan:

(25)

Rencana kinerja

Perencanaan kinerja merupakan proses

penyusunan rencana kinerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program

yang telah ditetapkan dalam rencana

strategis, yang akan dilaksanakan oleh

(26)

Joel G. Seigel dan Jae K. Shim

Perencanaan adalah pemilihan tujuan

(27)

Tujuan yang

(28)

Perencanaan Kinerja

Robert Bacal

Perencanaan kerja adalah suatu proses

dimana karyawan dan manajer berkerjasama

merencanakan apa yang harus dikerjakan

karyawan pada tahun mendatang,

menentukan bagaimana kinerja harus diukur,

mengenali dan merencanakan cara mengatasi

kendala, serta mencapai pemahaman

(29)

Rencana kinerja

l

Perencanaan kinerja merupakan titik awal dari suatu

siklus manajemen kinerja.

l

Dasar untuk melakukan perencanaan kinerja adalah

perencanaan strategis organisasi yang menetapkan

tujuan utama suatu organisasi.

l

Perencanaan strategis menentukan apa yang harus

dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan

tersebut.

l

Tujuan dan rencana strategis tersebut dijabarkan

(30)

Tujuan kinerja

Tujuan kinerja adalah menyelaraskan

harapan kinerja individual dengan

(31)

James A. F. Stoner

Tetapkan tujuanan atau

seperangkat tujuan Definisikan situasi saat ini

Identifikasi hal-hal yang membantu dan

mengambat tujuan-tujuan

Kembangkan rencana atau perangkat

tindakanuntuk mencapai tujuan

(32)

Rencana pengembangan kinerja

Kaitan yang erat dengan strategi bisnis

l Organisasi semakin bertumbuh, penggunaan yang jelas

dari proses kinerja manajemen adalah untuk

mengkomunikasikan dan menguatkan seluruh strategi dan budaya, seperti fokus pada kualitas perbaikan atau pelayanan konsumen.

l Proses kinerja manajemen menyelesaikan tujuan

dengan meyakinkan pertanggungjawaban karyawan dan tujuan yang berhubungan langsung dengan strategi

organisasi.

l Rencana organisasi adalah adanya hubungan yang

(33)

Proses Integrasi yang Berkesinambungan

Kunci pengembangan lainnya adalah

memperluas manajemen kinerja.

Pihak perusahaan tetap

memperhatikan jumlah hari kerja

dalam setahun saat kinerja

manajemen yang berhubungan

dengan atasan dan bawahan.

(34)

Pengembangan dan keahlian dan kompetensi

Perusahaan dirancang untuk meningkatkan kinerja

bisnisnya di lingkungan persaingan yang tinggi dengan

mempertanyakan prosedur perencanaan bisnis. Ada 6 nilai utama untuk memfokuskan seluruh karyawan ;

− Komitmen terhadap lingkungan yang aman dan sehat − Komitmen pada kepuasan pelanggan

− Menghormati individu − Promosi kerja sama

− Komitmen terhadap kesinambungan komitmen − Penghargaan dan hadiah atas prestasi

(35)

Bauran Model Manajemen Kinerja

Kecenderungan yang dominan dari

pelaksanaan manajemen adalah

dengan membayar pelaksanaan

tersebut, meski secara luas dirasakan

seperti sebuah rencana yang sulit

untuk dilaksanakan dan jarang berhasil

dalam mempertemukan tujuan mereka

(36)

Pelaksanaan Manajemen Kinerja Total

l

Semakin bertambah pekerjaan sebagai

orgnaisasi yang berpengalaman dan kinerja

manajemen, ini dikenal sebagai sebuah proses

peringkasan dari organisasi untuk memperbaiki

kinerjanya dan individu untuk memperbailki

kinerja mereka.

l

Menggabungkan kedua hal tersebut , dalam hal

hubungan karyawan adalah inti dari total

pelaksanaan manajemen

(37)

Pelaksanaan Manajemen Kinerja Total

l

Semakin bertambah pekerjaan sebagai

orgnaisasi yang berpengalaman dan kinerja

manajemen, ini dikenal sebagai sebuah proses

peringkasan dari organisasi untuk memperbaiki

kinerjanya dan individu untuk memperbailki

kinerja mereka.

l

Menggabungkan kedua hal tersebut , dalam hal

hubungan karyawan adalah inti dari total

pelaksanaan manajemen

(38)

Contoh pengembangan kinerja

Penelitian antara coaching, kinerja individual, motivasi kerja dan

hubungan secara tidak langsung antara coaching dan kinerja melalui motivasi kerja diantara karyawan yang bekerja di bagian support

service, departemen production services PT. International Nickel Indonesia Tbk dengan mengamati para karyawan yang menduduki berbagai jabatan yakni mekanik, mason, werder, supervisor, dan

manajer sebanyak 80 orang. Analisis jalur dengan tiga variabel yaitu coaching dan motivasi kerja serta kinerja individual.

l Coaching berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan

maupun terhadap motivasi kerja.

l Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

l Coaching berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui motivasi

(39)
(40)

PENTINGNYA VISI DAN MISI

l

Visi dan misi merupakan syarat wajib bagi

sebuah perusahaan atau organisasi.

l

Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang

berbeda, semua tergantung tujuan yang akan

dicapai oleh masing – masing perusahaan.

l

Biasanya visi dan misi dibuat saat perusahaan

sedang akan dibangun, karena visi dan misi

perusahaan menjadi landasan dasar bagi

(41)

Visi

l

Visi berasal dari kata

vision

yang berasal dari

bahasa Inggris yang memiliki arti

penglihatan

.

l

Visi adalah sebuah pandangan tentang tujuan

jangka panjang perusahaan atau rencana yang

akan dicapai oleh suatu perusahaan.

l

Visi biasanya berisi pernyataan yang singkat dan

(42)

Misi

l Misi adalah kegiatan atau aktifitas yang mengarahkan

perusahaan Anda pada tujuan yang menjadi impian perusahaan tersebut.

l Misi adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk

mendukung perusahaan hingga mencapai tujuannnya.

l Contoh misi PT. Khalifah Niaga Lantabura : menciptakan

para pengusahaa Indonesia yang berkarakter, membantu menyediakan berbagai prospektus bisnis berkualitas dan tepat guna, menciptakan inovasi bagi dunia bisnis,

(43)

Gambar

Gambar 1. kedudukan perencanaan dalam ilmu manajemen

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja Tahun 2014 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi ini merupakan rencana kerja tahunan yang disusun berdasarkan Dokumen

Adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa besaran tegangan dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder. Trafo ini biasa

8. Malaikat berkumpul pada shalat Shubuh dan shalat Ashar. Berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah. Kemudian yang bertugas di waktu malam naik, Allah Swt bertanya

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN KUALITAS JARINGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN VOUCHER INTERNET PRODUK INDOSAT OOREDOO DALAM PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus pada

Kami berharap, semoga semua orang yang akan membaca seri buku Bacaan Pemula ini dapat diberkati oleh Tuhan dan kemuliaanNya selalu ada dalam kehidupan kita!. Untuk itu janganlah

Hasil analisis pada publikasi ini menunjukkan bahwa perhitungan energi basal menurut Oxford equation pada lansia laki-laki menurut kelompok lebih tinggi, sebaliknya

Untuk pengoperasian Kapal Pukat cincin / Purse seiner mengacu pada peraturan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.06/Men/2010tentangalat

“Efektifitas Media Internal ‘Rastra Sewakottama’ dalam memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan Polsek Kembangan Periode Maret 2013-Maret 2014” yang merupakan tugas