• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL EKONOMI BISNIS SMK 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODUL EKONOMI BISNIS SMK 2017"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

EKONOMI BISNIS

Untuk SMK Kelas X Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Perbankan, Perbankan Syariah, dan

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran

(2)

Berikut ini adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekonomi Bisnis, mengacu pada nama Mata Pelajaran untuk Kurikulum 2013 versi 2016 ada perubahan Nama Mata Pelajaran dari Pengantar Ekonomi dan Bisnis menjadi Mata Pelajaran EKonomi Bisnis. Berikut ini Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekonomi Bisnis :

KI 3 Memahami, menerapkan menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Adapun Kompetensi Dasar yang harus dikuasai adalah sebagai berikut :

3.1 Mengevaluasi masalah-masalah ekonomi

3.2 Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)

3.3 Memahami Model, pelaku ekonomi, perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

(3)

biaya)

3.6 Mendeskripsikan pasar monopoli, monopolistik dan oligopoly

3.7 Menganalisis bentuk-bentuk badan usaha

3.8 Menerapkan rencana usaha kecil dan menengah

3.9 Memahami Lembaga Keuangan

3.10 Menganalisis hak dan kewajiban tenaga kerja berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan.

3.11 Menerapkan prosedur kelengkapan dokumen perdagangan dalam dan luar negeri

3.12 Menerapkan ilmu ekonomi dalam kegiatan usaha

4.1 Menyajikan solusi terhadap masalah ekonomi dilingkungannya

4.2 Merumuskan masalah kelangkaan sumberdaya dan kebutuhan manusia di lingkungannya

4.3 Menentukan model, pelaku ekonomi, perilaku konsumen dan produsen yang sesuai tuntutan perkembangan usaha

4.4 Menentukan tingkat elastisitas permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan pasar suatu produk

4.5 Menghitung biaya produksi, dan keuntungan dalam kegiatan usaha

4.6 Menentukan ciri-ciri pasar monopoli, monopolistik dan oligopoly

4.7 Memilih bentuk-badan usaha yang sesuai dengan sistem ekonomi nasional

4.8 Membuat rancangan usaha kecil/menengah sesuai potensi lingkungannya

4.9 Mengklasifikasikan berbagai lembaga keuangan milik pemerintah dan swasta sesuai perkembangannya

(4)

dalam dan luar negeri

(5)

3.1 Mengevaluasi masalah-masalah ekonomi

Masalah Ekonomi Klasik

Kebutuhan Manusia adalah sesuatu yang perlu dipenuhi agar manusia dapat hidup layak/laik. Inti masalah ekonomi klasik adalah kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan alat pemuas yang terbatas

Kita sebagai manusia tidak lepas dari kebutuhan hidup, kebutuhan hidup dipenuhi guna menjaga kelangsungan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus bekerja guna memperoleh penghasilan. Hal ini semua dilakukan dalam rangka memenuhi semua kebutuhan. Jadi kebutuhan manusia dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang kita perlukan untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai kesejahteraan.

Jika seseorang dapat mencukupi semua kebutuhannya maka orang tersebut telah mencapai kemakmuran. Kemakmuran merupakan keseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan.

Di bawah ini terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan dan manusia, yaitu faktor ekstern dan intern.

Faktor Intern

Faktor intern yaitu faktor-faktor yang timbul dari manusia itu sendiri, antara lain :

1. Profesi atau pekerjaan

2. Jenis kelamin

3. Usia

4. Tingkat pendidikan

(6)

Faktor ekstern yaitu yang timbul dari luar diri manusia, misalnya :

1. Keadaan alam

2. Agama/kepercayaan

3. Adat istiadat

4. Lingkungan tempat tinggal

5. Perkembangan zaman dan teknologi

Penggolongan Kebutuhan Manusia

Kebutuhan manusia digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu :

Menurut tingkat kepentingan atau intensitasnya

Terdiri dari :

1. Kebutuhan primer/pokok

Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan hidup. Misalnya kebutuhan terhadap minuman dan perumahan (rumah).

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari setiap diri manusia, maka sering disebut juga kebutuhan alami.

2. Kebutuhan sekunder/pelengkap adalah kebutuhan yang dipenuhi untuk

melengkapi kebutuhan primer. Karena kebutuhan ini bersifat melengkapi kebutuhan manusia. Misalnya kebutuhan akan alat-alat rumahtangga, alat-alat sekolah, kendaraan, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan tambahan yang berupa barang-barang

(7)

Menurut waktunya kebutuhan dapat dibedakan menjadi :

1. Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi saat

itu juga. Misalnya seorang yang baru lapar. Kebutuhan yang harus dipenuhi adalah makanan dan minuman.

2. Kebutuhan yang akan datang yaitu kebutuhan yang dipenuhi untuk keperluan

masa akan datang. Misalnya kita mulai sekarang menabung, ini digunakan untu7k memenuhi kebutuhan masa yang akan datang.

Menurut subyek yang menggunakan

1. Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi keperluan

individu. Misalnya kita seorang pelajar membutuhkan buku atau alat-alat pelajaran.

2. Kebutuhan kolektif atau bersama, yaitu kebutuhan untuk memenuhi keperluan

bersama/kelompok. Misalnya kegiatan siskamling, kegiatan pramuka, kegiatan olahraga dan sebagainya.

Alat Pemuas Kebutuhan

Jika kalian banyak memiliki kebutuhan maka harus ada alat pemuas kebutuhan. Berbagai alat pemuas kebutuhan ini dapat dibedakan dengan dua macam, yaitu barang dan jasa.

(8)

misalnya : ilmu pengetahuan, ibadah, hiburan/rekreasi dan lain-lain.

Jenis barang dapat dibedakan sebagai berikut :

Menurut kelangkaannya

1. Barang ekonomis

Barang ekonomis yaitu barang yang jumlahnya terbatas sehingga untuk memperolehnya perlu mengeluarkan pengorbanan. Contohnya : makanan, pakaian, alat-alat sekolah, dan lain-lain.

2. Barang bebas

Barang bebas artinya barang yang tersedia cukup banyak sehingga manusia untuk memperolehnya tidak perlu mengeluarkan pengorbanan. Misalnya : sinar matahari, udara.

Menurut cara penggunaannya

1. Barang subtitusi/pengganti

Barang substitusi yaitu barang yang dapat digunkan untuk menggantikan barang lain dengan tujuan yang sama. Misalnya : minyak tanah diganti kayu bakar untuk memasak, gula jawa diganti gula pasir.

2. Barang komplementer

(9)

1. Barang konsumsi

Barang konsumsi artinya barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh : nasi, makanan, pakaiann, sepatu, dan lain-lain.

2. Barang modal

Barang modal yaitu barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain, contoh : kayu/papan digunakan untuk membuat meja, kain untuk membuat baju, dan lain-lain.

Kegunaan (Utility) Benda

Macam-macam guna barang sebagai berikut :

1. Guna waktu (time utility)

Barang digunakan apabila digunakan pada waktu yang tepat. Contoh : payung digunakan pada waktu hujan, obat digunakan pada waktu sakit dan lain-lain.

2. Guna tempat (place utility)

Barang berguna bila ditempatkan pada tempat yang tepat. Misalnya : batu didaerah pegunungan atau hulu sungai, akan bermanfaat apabila dipindahkan tempat ke kota untuk bahan bangunan atau untuk perbaikan jalan.

3. Guna bentuk (form utility)

Barang berguna apabila dirubah bentuknya sesuai dengan kebutuhan manusia, misalnya : kayu/papan diubah menjadi mejaa, kursi, dan sebagainya.

(10)

akan berguna apabila sudah dibeli dan dimiliki oleh seseorang.

5. Guna unsur (elemen utility)

Barang akan lebih berguna didalamnya, misalnya : obat.

Kelangkaan Sumber Daya

Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan sumber daya (resource). Dengan menggunakan sumber daya ekonomi yang ada melalui proses produksi dapat dihasilkan barang-barang dan jasa.

Sumber daya alam (SDA : Natural Resource)

Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah. Misalnya : tanah, air, biotis (hewan dan tumbuhan), gas bumi, sumber-sumber mineral, udara, angin, dan lain sebagainya.

Berdasarkan kemampuannya untuk memperbaharui diri, maka sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Sumber daya alam yang dapat dipulihkan (diperbaharui), misalnya : hutan.

Sumber daya yang tidak dapat pulih (diperbaharui), misalnya : mineral, minyak, gas bumi, dan lain-lain.

2. Sumber daya manusia (SDM)

Sumber daya manusia juga dapat disebut tenaga kerja, apabila semua tenaga kerja dapat dipergunakan penuh sebagai faktor produksi maka akan dapat meningkatkan produksi barang-barang maupun jasa.

3. Modal (kapital)

(11)

alat-alat produksi, bahan mentah dan lain-lain.

Kelangkaan sumber daya ekonomi maupun barang dan jasa dapat pula disebabkan oleh hal-hal berikut :

1. Terjadinya bencana alam, seperti : banjir, gempa bumi, kebakaran, tsunami, dan

lain-lain.

2. Perang atau konflik antara bangsa/negara

3. Keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia

4. Kerusakan yang disebabkan oleh manusia, seperti : penebangan liar (ilegal

logging)

5. Pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga tidak mampu diimbangi oleh

pertambahan produksi

6. Keahlian/skill

Keahlian dapat diartikan seorang pengusaha yang mampu untuk menyatukan dan mengelola ketiga sumber daya di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.

Masalah Ekonomi Modern

Masalah pokok dalam ekonomi menurut aliran klasik (Adam Smith) terdiri atas: Produksi, Distribusi, Konsumsi. Sedangkan menurut ajaran aliran ekonomi modern yang dipelopori Paul A. Samuelson, ada tiga masalah poko ekomoni, antara lain :

1. Barang apa yang diproduksi (What) ?

Manusia dihadapkan pada alternatif yaitu dari berbagai macam produk/ output, manakah yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya.kali ini penentuannya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat semata, melainkan juga untuk mendapatkan keuntungan maksimum.

(12)

berhubungan dengan penggunaan teknologi tinggi(intensifikasi modal/mesin) atau dengan teknologi sederhana(intensifikasi tenaga kerja). Jadi masyarakat atau produsen akan dihadapkan kepada pilihan-pilihan tersebut dan alasan-alasan serta pertimbangan apa yang melatar belakangi terhadap pilihan tersebut.

3. Untuk siapa barang atau jasa diproduksi (for whom) ?

Kepada siapa barang-barang/ sumber daya alam atau jenis itu

diproduksi?Jawabannhya adalah kepada masyarakat/konsumen yang mampu membayar produk tersebut. Konsumen adalah setiap rumahtangga yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa yang dilakukan secara individu maupun kelompok.

3.2 Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)

etiap orang yang masih hidup pasti memiliki kebutuhan untuk dipenuhi. Kebutuhan hidup manusia ini pun bisa beragam macamnya dan jumlahnya. Kebutuhan manusia setiap saat berkembang dan bertambah seiring berjalannya waktu, seolah kebutuhan manusia itu benar-benar tidak terbatas. Namun apapun yang terjadi manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannaya dengan berbagai cara

Realitasnya manusia tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya karena sumber daya ekonomi yang memang terbatas. Jika dipandang dari perspektif ilmu ekonomi, kondisi nilah yang disebut sebagai kelangkaan.

Pengertian Kelangkaan

Tidak seperti pengertian kelangkaan secara umum, di dalam ilmu ekonomi, kelangkaan tidak selalu berarti bahwa segala sesuatu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sulit untuk diperoleh.

(13)

Akibatnya, sumber daya yang ada tidak lagi cukup untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

Dalam keadaan seperti ini, manusia pada umumnya akan terdorong untuk melakukan pilihan di antara berbagai alternatif yang dianggap paling menguntungkan baginya. Kelangkaan ini memang jadi suatu hal yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Sebab, kelangkaan hampir pasti bisa ditemukan di berbagai aspek kehidupan.

Karenaya, sudah selayaknya jika manusia mampu bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi sehingga masalah kelangkaan ini bisa diatasi atau dihadapi dengan jalan yang terbaik.

Faktor Penyebab Kelangkaan

Masalah kelangkaan sepertinya memang menjadi masalah yang tidak bisa dihindari di dalam masyarakat. Seringkali, ada sumber daya yang mengalami kelangkaan sehingga menimbulkan beragam masalah. Lantas, apa kiranya yang menjadi faktor penyebab kelangkaan yang timbul dalam kehidupan masyarakat ini?

Kelangkaan sumber daya ini pada dasarnya bisa dialami oleh setiap orang, bangsa dan

negara. Meski kondisi masing -masingnya berbeda – beda, namun pokok permasalahan

ekonominya pada dasarnya bisa dianggap sama. Yakni, adalah mengenai cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam, sementara manusia juga dihadapkan dengan ketersediaan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas.

Akibatnya, masalah kelangkaan pun tidak bisa dihindari. Jika diamati, ada beberapa faktor penyebab kelangkaan yang paling umum terjadi. Faktor penyebab kelangkaan ini meliptui :

(14)

menyediakan kebutuhan manusia. Meski berlimpah, sumber daya alam ini ada yang merupakan sumber daya yang dapat diperbarui dan ada juga yang tidak dapat diperbarui.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui inilah yang jumlahnya sangat terbatas

sehingga penggunaannya harus benar –benar dikontrol. Akan tetapi, jumlah sumber

daya alam secara keseluruhan dapat semakin berkurang akibat sifat manusia yang serakah dan eksploitatif. Alhasil, sumber daya alam, baik yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui pun bisa mengalami kelangkaan.

B. Perbedaan Letak Geografis

Letak geografis yang berbeda –beda dapat menyebabkan persebaran sumber daya

menjadi tidak merata. Akibatnya, ada wilayah yang memiliki tanah subur dan kaya akan barang tambang, namun ada pula wilayah yang tandus dan minim sumber daya alam, bahkan kekurangan air bersih.

Akibat adanya perbedaan letak geografis inilah, maka dapat timbul kelangkaan sumber daya. Kelangkaan sumber daya karena letak geografis ini umumnya lebih sulit untuk dihindari.

C. Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk

Thomas Robert Malthus, seorang pakar demografi dan ekonomi politik dari Inggris, menyatakan bahwa laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju pertumbuhan produksi. Masalahnya, laju pertambahan jumlah penduduk yang cepat ini pada kenyataannya tidak diikuti dengan hasil produksi.

(15)

D. Rendahnya Kemampuan Produksi

Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia bisa terpenuhi ketika terdapat orang atau badan yang melakukan produksi. Sebab, kemampuan produksi ini berpengaruh secara langsung terhadap ketersediaan barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan.

Namun sayang, kemampuan produksi yang terbatas dapat mengakibatkan rendahnya kapasitas produksi ini. Rendahnya kapasitas produksi ini pun disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang digunakan dalam proses produksi.

E. Perkembangan Teknologi yang Lambat

Teknologi juga menjadi faktor penentu dalam upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup. Namun, tekonologi yang digunakan produsen dalam proses produksi ini sering tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Produsen membutuhkan waktu yang relatif panjang guna menerapkan teknologi produksi yang baru.

Padahal, kebutuhan hidup manusia terus mengalami perkembangan, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi inilah yang kemudian menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan manusia atau menyebabkan kelangkaan.

F. Terjadinya Bencana Alam

(16)

dan jasa. Keterlambatan ini yang kemudian menyebabkan masyarakat tidak dapat segera mengonsumsi barang dan jasa sehingga menimbulkan kelangkaan.

3.3 Memahami Model, pelaku ekonomi, perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

Model Ekonomi

Dalam pembahasan kali ini kita akan bahas hubungan antar pelaku ekonomi agar dapat mengetahui bagaimana arus kegiatan ekonomi di masyarakat tersebut berlangsung.Ada beberapa model hubungan antarpelaku ekonomi, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling lengkap dan kompleks sebagai berikut.

Model kegiatan ekonomi sederhana (dua sektor)

Model dengan campur tangan pemerintah (tiga sektor)

Model kegiatan ekonomi terbuka (empat sektor)

untuk lebih jelas diagram hubungannya silakan klik baca lagi tentang Diagram interaksi antar pelaku ekonomi

Mari kita bahas dulu apa itu pelaku ekonomi

1. Pelaku Ekonomi

A. Pengertian Pelaku Ekonomi

(17)

tangga atau para konsumen (RTK) produsen (RTP), pemerintah, dan Masyarakat luar negeri. Keempat pelaku ini pun ada dalam sistem perekonomian di Indonesia.

1. Rumah tangga Konsumen

Mereka adalah pelaku ekonomi yang utama karena rumah tangga konsumen meminta barang dan jasa dari pasar barang dan jasa (output). Untuk itu kita harus mengkonsumsi atau membeli barang dan jasa. Rumah tangga ikut menentukan barang apa yang akan diproduksi. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan ekonomi. Maka tidak aneh kalau rumah tangga kita termasuk salah satu pelaku ekonomi. Rumah tangga konsumen juga menawarkan tenaga kerja, tanah, kapital, dan kewirausahaan.

2. Rumah tangga Produsen

Mereka adalah produsen/atau perusahaan yang dibentuk oleh pengusaha atau wirausahawan dengan tujuan mencari laba dengan cara menggabungkan tenaga kerja (sumber daya manusia), modal, dan tanah atau sumber daya alam untuk menghasilkan barang dan jasa. Mereka menjalankan fungsi produksi atau bertindak sebagai produsen baik secara perorangan maupun secara kolektif atau terorganisasi. Produsen akan mengelola usahanya dengan beberap acara atau bentuk seperti perusahaan perorangan (PO), berpartner, misalnya CV, firma, atau akan membentuk perseroan (PT). Usaha perseorangan merupakan bentuk yang paling sederhana. Ini adalah usaha/perusahaan yang dimiliki hanya oleh satu orang. Contohnya adalah petani, seorang dokter, tukang listrik, dan sebagainya. Yang kedua adalah berpartner atau partnership. Ini bentuk usaha yang melibatkan dua orang atau lebih individu untuk menyertakan sumber daya mereka dengan tujuan mencari laba.

3. Pemerintah/Rumah Tangga Negara

Peranan rumah tangga negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi anatar lain:

(18)

3. Sebagai produsen

4. Pembuat dan pelaksana aturan main

5. Menjamin kompetisi

6. Menyediakan barang publik

4. Masyarakat Luar Negeri

Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri, sektor ini mencakup ekspor dan impor barang dan jasa serta aliran modal yang berkaitan dengan transaksi investasi perbankan. Peran rumah tangga konsumsi adalah sebagai berikut:

1. Konsumen

2. Pemasok atau pemilik faktor produksi

3. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh perusahaan

3. PT atau corporation.

Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi

Kali ini kita akan membahas tentang Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi. Kegitan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam hal ini segala sesuatu perlu dioptimalkan. Nah berikut ini adalah pembahasan tentang Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi

Teori Perilaku Konsumen

(19)

pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Ruang Lingkup Perilaku Konsumen

Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.

Di samping mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk mengetahui cara individu membuang produk. Dengan tujuan adalah bahwa mereka harus menyesuaikan produksi mereka dengan kekerapan konsumen membeli penggantinya.

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Pendekatan Perilaku Konsumen

(20)

2.Pendekatan Ordinal

1.) Pendekatan Kardinal

1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.

Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan

Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan

konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu

atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.

Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

2.) Pendekatan Ordinal

(21)

Ciri-ciri kurva indiferens:

1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)

2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)

3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

2. Teori Perilaku Produsen

Teori Produsen dan Fungsinya

produksi dapat kita lihat dimana saja,Yang dimaksud dengan teori produksi adalah kegiatan yang membuat barang-barang,produksi juga sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang.Di dalam produksi terdapat proses produksi tertentu yang harus dijalani sehingga bias menghasilkan barang yang berguna.

Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:

1. Produksi jangka pendek

(22)

2. Produksi jangka panjang

Sebagaimana telah dijelaskan,produksi dalam jangka panjang tidak terkait dengan jangka waktu proses produksi,tetapi lebih kepada sifat factor produkdi yang digunkan . Dalam jangka panjang semua factor produksi yang digunakan bersifat variable atau berubah-ubah.untuk mempelajari produksi dalam jangka panjang kiata akan mempelajari kurva isoquant dan jumlah produk optimal.

a.) Isoquant atau Isoproduk

Kurva isokuant atau isoproduk adalah kurva tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi untuk menghasilkan tingkat produksi yang sama.

b.) Produksi optimal

Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.

3. Biaya Produksi

Pengertian Biaya Produksi

Berikut ini beberapa definisi biaya produksi dari berbagai sumber :

(23)

menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi, 1995:14).

c. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik (Amin Widjaya Tunggal, 1993:1)

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.

Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :

1. Biaya bahan baku (direct material Cost)

Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.

(24)

biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :

1. Biaya bahan penolong

2. Biaya tenaga kerja tidak langsung

3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap

4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin

5. Biaya listrik dan air pabrik

6. Biaya asuransi pabrik

7. Operasi lain-lain

Proses Produksi

Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan proses produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2 macam:

1. Produksi atas dasar pesanan

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok pesanan (Job order cost methode)

2. Produksi masa

(25)

pokok proses (Process cost methode). Dalam metode, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produk persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut, dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

3.4 Memahami hukum permintaan, penawaran, konsep elastisitas dan harga keseimbangan pasar

Dalam kegiatan ekonomi kita harus mampu memahami hukum permintaan maupun hukum penawaran, sehingga kita dapat memperoleh hasil optimal dalam setiap kegiatan ekonomi. Nah sekarang kita akan coba pahami satu persatu, mulai dari istilah permintaan dan penawaran

Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu

Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

(26)

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Hukum permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

―Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia

diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang

bersedia diminta.‖

(27)

Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:

―Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.

Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang

bersedia ditawarkan.‖

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus). Demikian bahasan kita tentang Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

3.5 Menerapkan langkah-langkah perhitungan biaya produksi dan

keuntungan (teori biaya)

Pengertian Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua ―beban‖ yang harus ditanggung oleh

produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

(28)

uang modal, sewa, biaya penunjang seperti (biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi), biaya pemasaran seperti biaya iklan dan pajak

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Biaya Eksplisit

Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan. Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.

2. Biaya Implisit

Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.

Produksi, Produktivitas, dan Biaya

Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan dengan tingkat produktivitas factor –

factor produksi yang digunakan. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya. Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable, biaya juga variable. Artinya, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi.

Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas disbanding dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka

(29)

dengan perusahaan yang ber‖skala hasil menurun‖ (decreasing return to scale atau

DRS).

Biaya Produksi Jangka Pendek

Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannnya dengan produksi, maka dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya:

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.

2. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan:

a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC)

Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap. Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:

TC = FC + VC FC = TC – VC

(30)

VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi apakah mengalami kenaikan atau penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.

b. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / VC)

Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

VC = TC – FC

Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan berubahnya jumlah produksi. Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah ke kanan atas.

c. Biaya Total (Total Cost / TC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC

(31)

Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC memiliki bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Biaya Variabel (VC), serta antara keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal yang selalu sama.

d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC)

Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus :

AFC = FC / Q

Keterangan: FC = Biaya Tetap Total

Q = Kuantitas

e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost / AVC)

Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.

Rumusnya:

AVC = VC/Q

(32)

f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost / AC)

Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:

AC = TC /Q atau (VC+FC)/Q

AC = AVC + AFC

Biaya Produksi Jangka Panjang

(33)

produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata (AC). Sehinggas analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

a) Biaya Rata-rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/ LAC)

Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.

LAC = LTC/Q

Keterangan : LAC = Biaya rata-rata jangka panjang

Q = Jumlah output

b) Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)

Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung dengan rumus:

LMC = ∆LTC / ∆Q

Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang

∆LTC = Perubahan biaya total jangka panjang

∆Q = Perubahan output.

c) Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)

Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

LTC = LVC

(34)

Dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang paling minimum untuk memproduksikan suatu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. Titik A1 adalah titik ttterendah dari AC1. Dengan demikian dalam jangka pendek, produksi sebesar QA dapat di produksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik manapun pada AC1. Tetapi dalam jangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas produksi yang berikut digunakan (AC2), produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya sebesar seperti yang ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC, walaupun tidakmenghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang.

Menentukan Keuntungan

Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan produsen

(35)

akan menjalankan kegiatan usahanya.

Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum.

Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.

Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan

sebesar-besarnya(maksimum) merupakan asumsi dalam meng-analisis perilaku produsen (individual maximization).

Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara, yaitu :

a) Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.

b) Keuntungan maksimum terjadi pada saat penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC).

Biaya marginal adalah perubahan biaya total perunit perubuhan output. Penerimaan marginal adalah perubahan penerimaan total perunit output atau penjualan hasil penjualan marginal, satu konsep mengenai hasil penjualan yg sangat penting untuk diketahui dalam analisa penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marginal,yaitu tambahan hasil perjualan yg diperoleh perusahaan dari menjual barang yg diprouksinya.

(36)

Pengertian : Pasar dengan banyak penjual dan pembeli sehingga harga dapat ditentukan sendiri, baik oleh penjual maupun pembeli.

Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna :

1. Pasar monopoli

2. Pasar monopolistik

3. Pasar monopsoni

4. Pasar oligopoli

5. Pasar oligopsoni

1. Pasar Monopoli

a. Pengertian

Pasar monopoli adalah bentuk pasar yang hanya terdapat satu penjual saja. Dalam bentuk pasar ini hanya terdapat satu penjual sehingga praktis tidak ada pesaing (competitor) sehingga penjual atau monopolis leluasa menguasai pasar. Sebagai penjual tunggal, monopolis dapat meraih keuntungan yang melebihi normal.

b. Macam-macam pasar monopoli

+ Alamiah : Muncul karena keadaan alam yang khas.

+ Undang-Undang : Muncul karena pemberlakuan kebijakan / Undang-Undang.

(37)

— Hak cipta

— Hak paten

— Hak merk

+ Masyarakat : Muncul karena kepercayaan masyarakat.

+ Penguasaan teknologi dan tenaga ahli : Muncul karena menguasai teknologi dan tenaga ahli.

+ Kemampuan efisiensi : Muncul karena mampu menghemat / biaya produksi.

+ Penguasaan bahan baku : Muncul karena menguasai bahan baku.

c. Ciri-ciri pasar monopoli

+Terdapat satu penjual

+Harga ditentukan penjual (monopoli)

+Perusahaan lain sulit memasuki pasar

+Konsumen tidak bisa pindah walau rugi

+Bisa menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat

d. Kebaikan dan keburukan pasar monopoli

+Kebaikan :

-Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk

-dapat meningkatkan daya saing bilamonopoli diperoleh karena kemampuan efisiensi

(38)

pemberian hak cipta dan hak paten

+Keburukan :

-Perusahaan lain sulit memasuki pasar

-Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

-Jumlah produk tergantung monopolis

-Monopolis umumnya bertindak boros

-Timbul eksploitasi terhadap pemilik faktor produksi dan pembeli/konsumen

e. Usaha pemerintah mengatasi keburukan

+ Membuat Undang-Undang/peraturan yang mencegah timbulnya monopoli

+Menarik pajak tinggi kepada monopolis

+Mengizinkan impor barang yang sama dengan barang monopolis

+Ikut menentukan tinggi rendahnya barang

+Membuat perusahaan sejenis

f. Contoh Pasar Monopoli

Contoh Produk

microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api (PT.KAI)

Contoh Monopoli yang tidak di larang

Monopoli by Law

Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.

(39)

tertentu.

Monopoli by Lisence

Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

2. Pasar Monopolistik

a. Pengertian

Pasar monopolistik adalah suatu bentuk pasar yang terdapat banyak perusahaan yang menjual hampir serupa tetapi tidak sama. Pasar ini sering kita jumpai buktinya dengan kita mengunjungi swalayan atau supermarket. Disana kita akan menjumpai berbagai bentuk, jenis dan merek yang hampir serupa tetapi tidak sama.

b. Ciri-ciri pasar monopolistik

+Jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna

+Barang yang dijual berbeda corak

+Penjual/produsen harus aktif beriklan

+Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar

+Mempunyai kekuasaan mempengaruhi harga

(40)

-Memberi kebebasan memilih bagi pembeli

-Memberi kepuasan lebih pada pembeli karena ada persaingan penjual

-Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar

+Keburukan :

-Masih terdapat kemungkinan terjadi pemborosan biaya produksi bila dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna

-Bagi perusahaan yang kecil, tingkat efisiensinya relatif rendah

-Kurang efisiennya perusahaan kecil menyebabkan harga barang yang dibayar konsumen masih kecil

d. Contoh Pasar Monopolistik

Contoh Produk

makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua produknya sama , tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.

3. Pasar Monopsoni

a. Pengertian

(41)

b. Ciri-ciri pasar monopsoni

+ Hanya ada satu pembeli

+ Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen

+ Barang yang dijual merupakan bahan mentah

+ Harga sangat ditentukan pembeli

c. Kebaikan dan keburukan pasar monopsoni

+Kebaikan

- Kualitas produk lebih terpelihara

- Penjual akan hemat dalam biaya produksi

+Keburukan

- Pembeli bisa seenaknya menekan penjual

- Produk yang tidak sesuai keinginan pembeli tidak akan dibeli dan bisa terbuang

d. Contoh Pasar Monopsoni

Contoh Produk

pabrik susu Nestle.

(42)

a. Pengertian

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar (price leader).

b. Ciri-ciri pasar oligopoli

+Terdapat beberapa penjual

+Barang yang dijual homogen atau beda corak

+Sulit dimasuki perusahaan baru

+Membutuhkan peran iklan

+Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)

+Harga jual tidak mudah berubah

c. Macam-macam pasar oligopoli

+ Oligopoli murni : menjual barang yang homogen.

Contoh : pasar semen

+ Oligopoli diferensial : menjual barang yang berbeda corak.

Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor

d. Kebaikan dan keburukan pasar oligopoli

(43)

-Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk

-Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual

-Adanya penerapan teknologi baru

+Keburukan :

-Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

-Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi

-Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang

-Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi

-Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru

-Bisa berkembang ke arah monopoli

e. Usaha pemerintah mengatasi keburukan

1. Mengeluarkan Undang-Undang anti trust

2.Memberi kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk pasar

f. Contoh Pasar Oligopoli

Contoh Produk industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat

5. Pasar Oligopsoni

(44)

Pasar oligopsoni adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli, masing-masing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau dikatakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli.

b. Ciri-ciri pasar oligopsoni

+Terdapat beberapa pembeli

+Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen

+Barang yang dijual merupakan bahan mentah

+Harga cenderung stabil

c. Kebaikan dan keburukan pasar oligopsoni

+Kebaikan :

-Penjual lebih beruntung karena bisa pindah ke pembeli lain

-Pembeli tidak bisa seenaknya menekan penjual

+Keburukan :

-Bisa berkembang menjadi pasar monopsoni bila antar pembeli bekerja sama

-Kualitas barang kurang terpelihara

d. Contoh Pasar Oligopsoni

Ada beberapa contoh Pasar Oligopsoni, diantaranya sebagai berikut:

a) Telkom

b) Indosat

(45)

seluler

e) Para pemeras susu disuatu desa yang hanya terdapat beberapa pembeli. Karena sedikitnya jumlah pembeli, sehingga harga dapat dikendalikan oleh si pembeli.

f) Pasar tembakau

g) Cengkeh

h) Pabik rokok

Berikut ini Penjelasan Mengenai Pasar Persaingan Sempurna

Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna (penerima harga = price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan perfect competition. Perfect competition adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B atau Produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.

Terdapat beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:

Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogen. Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.

(46)

perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. Jumlah out put setiap perusahaan secara individu dianggap relatif kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.

Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan tidak mampu memengaruhi harga pasar.

Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

Terdapat beberapa kelebihan yang terdapat dalam pasar persaingan sempurna yaitu:

Mampu mendorong efisiensi dalam produksi.

Tidak memerlukan iklan.

Pembeli dan penjual bebas bertindak.

Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli.

Selain memiliki kelebihan, pasar persaingan sempurna juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:

Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk.

Terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli.

Pekerja menerima upah atau gaji rendah.

3.7 Menganalisis bentuk-bentuk badan usaha

Bentuk-bentuk badan usaha

(47)

Pengertian Badan Usaha

Badan Usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor produksi yang terdiri dari asas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan kepada masyarakat.

Bentuk-bentuk Badan Usaha

a. 1. Badan Usaha Milik Negara

(1) Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.

(2) Maksud dan tujuan pendirian BUMN

a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasioanl

b. Mengejar keuntungan

c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa

d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan

e. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha

(3) Jenis BUMN

a. Badan usaha perseroan (Persero)

(48)

Tbk., PT Jamsostek, dan PT Garuda Indonesia.

b. Badan Usaha Umum (Perum)

Badan usaha umum (Perum) dalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh Negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan badan usaha.

(4) Peran BUMN dalam perekonomian

Peran BUMN dalam system perekonomian nasional tersebut adalahsebagai penghasil barang atau jasa demi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

2. Badan Usaha Swasta

(1) Pengertian badan usaha swasta

Badan usaha swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta.

(2) Maksud dan tujuan pendirian badan usaha swasta

Badan usaha swasta didirikan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan murni untuk mencari keuntungan dan pengembangan modal. Tugas utama badan usaha swasta adalah menyediakan barang dan/jasa yang dibutuhkan masyarakat malalui usaha komersial.

(3) Jenis badan usaha swasta

a. Badan usaha perorangan

(49)

Persero adalah:

berupa saham-saham

pegawai swasta

b. Badan usaha firma

Badan usaha firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan dua orang atau lebih yang menjalankan kegiatan usaha dengan satu nama.Masing-masing sekutu (firmant) ikut memimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap hutang perusahaan.

Kelebihan:

- Modalnya lebih besar karena gabungan beberapa orang

- Kelangsungan hidup lebih terjamin karena dikelola oleh beberapa orang

- Bisa memanfaatkan keahlian masing-masing sekutu

Kelemahan:

- Tanggungjawab pemilik yang tidak terbatas terhadap hutang perusahaan

- Mudah terjadi perselisihan diantara sekutu perusahaan

- Apabila salah satu sekutu (firmant) melakukan kesalahan akibatnya ditanggung oleh

seluruh anggota firma.

c. Badan usaha persekutuan komanditer (CV)

(50)

tidak turut campur dalam pengelolaan perusahaan.

Pada CV dikenal dua macam

sekutu yaitu:

Sekutu aktif, yaitu sekutu yang ikut menyertakan modal sekaligus aktif mengelola

jalannya usaha.

Sekutu pasif atau sekutu komanditer, yaitu sekutu yang hanya menyertakan modal

saja dan tidak terlibat dalam pengelolaan usaha.

Kelebihan:

- Cara pendiriannya mudah

- Modalnya relatif besar yang bersumber dari para sekutu

- Sistem pengelolaan lebih baik

- Mudah memperoleh kredit dari bank

Kelemahan:

- Sekutu aktif memikul tanggungjawab yang tidak terbatas

- kelangsungan usaha sewaktu-waktu dapat terganggu

-kesulitan untuk menarik modal yang telah disertakan

d. Badan usaha perseroan terbatas (PT)

Perseroan terbatas (PT) disebut juga Naamloze Vennootschap (NV-Bahasa Belanda),adalah badan usaha yang dari persekutuan antara dua orang atau lebih yang modalnya diperoleh dengan cara menjual saham.

(51)

Kelebihan:

- Mudah memperoleh/menambah modal dengan jalan menjual saham

- Keprofesionalan pengelola lebih bisa diandalkan

- Pemilik saham dapat sewaktu-waktu memindahtangankan atau menjualnya kepada

orang lain

- Tanggung jawab pemilik sebatas saham yang dimilikinya

- Mudah memperoleh kredit dari bank

Kelemahan:

- Proses pendirian memerlukan perijinan yang lama dan berbelit

- Spekulasi saham dibursa saham menyebabkan labilnya permodalan perusahaan

- Rahasia badan usaha kurang terjamin

e. Badan usaha koperasi

Koperasi diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 1

Dari pengertian tersebut dapat ditarik beberapa konsep pokok, yaitu:

- Koperasi merupakan badan usaha

- Anggotanya terdiri dari orang seorang (koperasi primer) dan badan hukum-badan hukum

koperasi (koperasi sekunder)

(52)

• Tujuan Koperasi

Dalam peraturan koperasi disebutkan tujuan koperasi yaitu sebagai berikut:

a) memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

b) menyejahterakan dan mencapai kemakmuran masyarakat pada umumnya

c) ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945

• Prinsip Koperasi

Sebagai salah satu kekuatan ekonomi sangat diharapkan peranannya dalam menunjang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, koperasi harus bekerja dengan berpedoman pada prinsip-prinsip koperasi.

a) Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka

b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c) Pembagian sisa hasil usaha (SHU) sesuai dengan jasa usaha anggota

d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

e) Kemandirian

• Jenis Koperasi

Koperasi Indonesia dibedakan menurut lapangan usahanya dan menurut

keanggotaannya.

Menurut lapangan usahanya koperasi dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

a) Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya menyediakan berbagai kebutuhan konsumsi anggotanya. Contoh: Koperasi sekolah.

b) Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya melayani simpanan dan memberikan pinjaman kepada anggotanya.

(53)

macam jenis usaha seperti melayni konsumsi, simpan pinjam, distribusi, dan lain-lain. Contohnya: Koperasi Unit Desa (KUD)

Menurut keanggotaannya,koperasi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

a) Koperasi primer, yaitu koperasi yang anggotanya orang seorang atau individu.

b) Koperasi pusat, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya 5 badan hukum koperasi primer.

c) Koperasi Gabungan, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya 3 badan hukum koperasi pusat.

d) Koperasi Induk, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya 3 badan hukum koperasi gabungan.

• Perangkat Koperasi

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan perangkat organisasi yang terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan pengawas.

3. Lembaga keuangan

Lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri/usaha sangat membutuhkan jasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, untuk mendukung dan memperlancar aktivitasnya.

Dalam praktiknya lembaga keuangan dapat dibagi menjadi :

1. Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

(54)

yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas.

2. Berbagai aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat Bahan

3. Berbagai aktivitas untuk menyalurkan dana ke berbagai pihak yang membutuhkan

Disamping itu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainnya. Jasa perbankan lainnya antara lain meliputi:

• Jasa Pemindahan Uang (Transfer)

• Jasa Penagihan (Inkaso), Pemberian kuasa pada Bank oleh perusahaan atau perorangan untuk menagihkan, meminta persetujuan pembayaran atau menyerahkan kepada pihak yang bersangkutan ditempat lain (dalam atau luar negeri) atau surat-surat berharga dalam Rupiah, Valuta Asing seperti wesel, cek, kwitansi, surat-surat aksep dan lain-lain

• Jasa Kliring (Clearing)

• Jasa Penjualan Mata Uang Asing (Valas) • Jasa Safe Deposit Box

• Travellers Cheque • Bank Card

• Letter Of Kredit

• Bank Garansi Dan Refrensi Bank • Serta Jasa Bank Lainnya

2. Lembaga Keuangan Non-Bank

(55)

pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrumen utama saham dan obligasi

• Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.

• Koperasi Simpan Pinjam yaitu menghimpun dana dari anggotanya kemudian

menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum.

• Perusahaan Pengadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.

• Perusahaan Sewa guna usaha lebih di tekankan kepada pembiayaan barangbarang

modal yang di inginkan oleh nasabahnya.

• Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha

pertanggungan.

• Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang usahanya adalah mengambil alih

pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah.

• Perusahaan Moal Ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi.

• Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pension

suatu perusahaan pemberi kerja.

4. Kerjasama, penggabungan dan ekspansi

Dalam penggabungannya, perusahaan dapat mengadakan kerjasama, penggabungan dengan perusahaan lain, atau berkembang sendiri tanpa mengikut-sertakan peran perusahaan lain. Beberapa bentuk organisasi baru yang ditimbulkannya, yaitu :

(56)

dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai kosentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat.

Trust

Turst adalah suatu bentuk organisasi perusahaan yang didirikan untuk menghindari kerugian masing-masing anggota dan memperbesar keuntungan perusahaan.

Holding Company

Sebuah perusahaan yang kondisi keuangannya kuat dapat memiliki perusahaan lain dengan cara membeli saham-sahamnya. Bentuk semacam ini disebut Holding Company.

Sindikat

Sindikat merupakan kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus di bawah suatu perjanjian.

Kartel

Hampir sama dengan sindikat, Kartel merupakan persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian tertentu.

Berikut ini Pembagian Badan Usaha Menurut Bentuk Hukum

Macam-Macam Bentuk Badan Usaha

Terdapat banyak pilihan badan hukum perusahaan yang ada saat ini. Tiap-tiap badan hukum memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Para pemilik usaha dapat memilih badan hukum sesuai dengan tujuan dari masing-masing pemilik usaha terhadap apa yang ingin dicapainya. Dalam praktiknya, terdapat beberapa macam bentuk badan usaha yang dapat dipilih, yaitu:

Perusahaan Perseorangan

Firma (fa)

(57)

Perusahaan Negara

Perusahaan Daerah

Koperasi dan Yayasan

A. Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha hukum yang hanya dimiliki oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi. Manajeman perusahaan dikelola pemilik yang berfungsi sebagai direktur atau manajer atau bahkan sekaligus pelaksana harian di perusahaan tersebut. Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakaan dan keputusan perusahaan. Kemudian juga dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan sehari-hari, termasuk melakukan hubungan dengan para pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederahana dengan kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan yang dimiliki perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik pribadi.

Adapun keuntungan yang diperoleh jika memilih perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut:

1. Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit-belit.

(58)

mengeluarkan biaya yang berlebihan.

4. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan baik menentukan arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

5. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya.

6. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak perseroan, walaupun semua pendapatan harus bayar pajak perorangan.

7. Semua keuntungan menjadi dan dimiliki oleh pemilik dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.

Sementara itu keterbatasan atau kerugian perusahaan perorangan antara lain dalam hal:

1. Permodalan

Lebih sulit memperoleh modal yang artinya jika perusahaan ini ingin mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif sulit, terutama untuk jumlah yang besar.

(59)

memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia.

3. Tanggung jawab

Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang perusahaan secara penuh.

4. Kelangsungan hidup

Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat. Hal ini disebabkan sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila pemilik meninggal dunia, sehingga terjadi kefakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan berakhir.

5. Sulit berkembang

Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan hukum perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus mengubah badan hukumnya terlebih dahulu.

6. Administrasi yang tidak terkelola secara baik

Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan perseorangan tidak megelola

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi adalah aktor alat yang membantu penggunaan sistem kerja aktor admin penjual dalam melakukan kegiatan transaksi penjualan pulsa elektrik yang akan dikirim

Pelaksanaan dari perjanjian akan menimbulkan akibat hukum bagi setiap pihak yang melaksananakannya. Dalam setiap perjanjian yang dibuat tidak menutup kemungkinan

(teknologi informasi.. berkaitan dengan segala sesuatu yang berbasis komputer yang digunakan orang untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi

Kerusakan sel pasca induksi Cyclosporine-A dikonfirmasi dengan pengamatan histologi organ ginjal melalui metode pewarnaan Hematoxylen-Eosin (HE).Pewarnaan HE dilakukan

Analisis standar belanja (ASB) adalah suatu penilaian tentang kewajaran atas beban kerja dan biaya yang dialokasikan untuk melaksanakan suatu kegiatan.Penilaian

Tindakan adalah realisasi dari pengetahuan dan sikap menjadi suatu perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata

Menu analisa penyakit dapat dilihat pada Gambar 10, sedangkan untuk menu analisa penyakit lanjutan ( Choose Another Appropriate Clinical Sign ) digunakan untuk mencari beberapa

Formulir biodata harus diisi lengkap terlebih dahulu secara online kemudian dicetak dan dikirimkan bersama dengan berkas lamaran (dicetak dua, satu dikirim