ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU
BAGI SISWA KELAS V SD N 6 WONODADI PRINGSEWU
Oleh WINARSIH
Mata Pelajaran pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan
pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar renang gaya bebas dengan model pembelajaran dan alat bantu pada siswa kelas Kelas V di SD N 6 Wonodadi Pringsewu.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan pembelajaran perbagian untuk proses pembelajaran Renang gaya bebas, dan siklus kedua dengan penggunaan alat bantu derigen.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V di SD N 6 Wonodadi Pringsewu yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar Renang gaya bebas yang meliputi posisi awal, posisi persiapan, posisi akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar Renang gaya bebas melalui penggunaan model pembelajaran dan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 50,00 %, siklus kedua sebesar 90,00 %.
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU
BAGI SISWA KELAS V SD N 6 WONODADI PRINGSEWU
(Skripsi)
OLEH WINARSIH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU
BAGI SISWA KELAS V SD N 6 WONODADI PRINGSEWU
Oleh
WINARSIH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
i DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 3
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
G. Ruang Lingkup ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 6
B. Belajar ... 7
C. model Pembelajaran ... 13
D. Renang gaya bebas ... 13
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15
B. Rencana Penelitian ... 17
C. Subyek Penelitian ... 17
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 18
E. Instrument Penelitian... 18
F Teknik Analisis Data ... 20
G. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas... 20
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24
B. Pembahasan ... 28
ii V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 31
B. Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 33
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Instrument Penelitian ... 19 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas
Pada Tes Awal ... 24 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas
Pada Tes Siklus 1 ... 25 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas
Pada Tes Siklus 2 ... 26 5. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ...
Penguji
Bukan Pembimbing :Heru Sulistianta, S.Pd,M.Or ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Winarsih
NPM : 1013118118
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Dan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N 6 Wonodadi Pringsewu”adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan bulan Oktober 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.
Pringsewu, November 2012
Judul Skripsi : Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Dan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N 6 Wonodadi Pringsewu
Nama Mahasiswa : Winarsih Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118118 Program Studi : Penjaskesrek
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Pemerintah sangat memperhatikan kualitas sumber daya manusia, salah satu cara yaitu dengan memberikan
sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu para pendidiknya melalui latihan, kursus, dan seminar loka karya baik di tingkat daerah maupun
nasional.
Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita di atas dilakukan dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang
dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan
menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah
2
upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal,
salah satunya melalui pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat mendidik untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih.
Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau
pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah proses ajar melalui aktifitas jasmani yang erat kaitannya dengan gerak
manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan (fisik dan psikis).
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang
ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap
positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah
3
Renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya,
gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik
dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga
gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa kelas V SD N Wonodadi Pringsewu, bahwa gerak dasar renag gaya bebas masi dalam kategori rendah,
Hal ini dilihat pada saat siwa melakukan gerak dasar renang gaya bebas siswa masih belum bisa ,menerapkan,keterampilan gerak dasar dengan benar,ini
4
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya
Bebas Melalui model pembelajaran Bagi Siswa Kelas V SD N Wonodadi
Pringsewu”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran renang gaya bebas.
2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan keterampilan gerak dasar renang
gaya bebas.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar renang gaya bebas.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui model
pembelajaran Bagi Siswa Kelas V SD N Wonodadi Pringsewu”.
D. Rumusan Masalah
5
Apakah keterampilan gerak dasar renang gaya bebas dapat ditingkatkan
melalui model pembelajaran bagi siswa kelas V SD N Wonodadi Pringsewu?
E. Tujuan
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :
a. Meningkatkan pengunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran
keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas V SD N Wonodadi Pringsewu.
b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas V SD N Wonodadi Pringsewu.
c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak
dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas V SD N Wonodadi Pringsewu.
F. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Penulis
Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan gerak dasar renang gaya bebas.
b. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
6
c. Mahasiswa Penjaskes S1 Dalam Jabatan
Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar renag gaya bebas.
d. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu pembelajaran renang gaya
bebas.
G. Ruang Lingkup Penelitian.
Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan gerak
dasar renang gaya bebas dalam pembelajaran renang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari.
Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu
peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan
penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan
budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku
manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna.
“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang
pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan
kesegaran jasmani dan kesehatan”.
Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman
tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang
memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut
pendidikan jasmani.
Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran renang. Renang merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik maupun mental dan dapat diberikan kepada
peserta didik baik secara formal, informal, maupun non formal.
1. Belajar
Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan
berbagai pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan.
Menurut Oemar Hamalik (2003:V7), mengatakan bahwa pembelajaran
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar”adalah sebagai berikut (Noehi, Nasution, 1994:2):
a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik aktual maupun potensial
b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini
mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.
Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;
“Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa
2. Gerak
Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan Sistim Saraf Pusat, otak,
dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian mengolah dan
menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk
keterampilan.
Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka
gerak itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs.
Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat
ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.
Gerak dasar dalam renang gaya bebas adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan manipulatif.
3. Alat Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari fasilitas
Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung
tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat pembelajaran merupakan upaya seorang guru untuk merubah alat
pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran kemudian memperoleh
hasil yang lebih baik dan dicapai dengan sebaik-baiknya.
4. Keterampilan Gerak Dasar
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar
merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.
Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah“gerak yang
digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”.
Gerak non lokomotor“adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik”. Sedangkan gerak manipualtif
ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya
melempar, menangkap dan menendang.
5. Belajar Motorik
Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui
proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan“belajar adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau
pengalaman masa yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut
Lutan belajar motorik adalah“seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil”.
Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:
a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan
dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual.
b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik melalui latihan praktik secara teratur agar peubahan prilaku gerak menjadi permanen, selama latihan peserta didik
c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin
tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan“Secara psikologi hal ini dapat
diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang
benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.
B. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran (Husdarta, 2000:3V). Isi yang terkandung di dalam
model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Sebagai contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas,
pengelompokan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran.
Kalau kita amati tidak ada model pembelajaran yang baru saat ini. Yang ada hanya pengembangan dari model-model pendekatan seperti pendekatan
induktif dan deduktif, atau pendekatan langsung dan tidak langsung.
Ada dua pengaruh implementasi suatu model pembelajaran terhadap
perubahan siswa yaitu yang bersifat langsung dan tidak langsung. Mengetahui
Dan model pembelajaran yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah
dengan memberikan pembelajaran perbagian dari gerak dasar renag gaya bebas yaitu gerakan kaki terlebih dahulu dilanjutkan dengan pemberian
geakan tangan lalu terahir pemberian gerakan pengambilan napas dengan begini siswa diharapkan dapat menguasai semua gerak dasar renang gaya bebas secara keseluruhan.
C. Alat Bantu (peraga)
Alat bantu (peraga) adalah alat yang digunakan pendidik dalam
menyampaikan pendidikan, alat peraga sangat penting dengan adanya alat
peraga ini maka bahan dengan mudah dipahami oleh siswa. Alat tersebut berguna agar bahan pelajar yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima
atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien. Di bawah ini
merupakan pengertian alat peraga menurut:
a. Tayar Yusuf (198V : V2) Alat peraga adalah alat yang dapat
memperdengarkan atau dapat memperagakan bahan-bahan tersebut,
sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung, mengamat-amati dengan cermat, memegang atau merasakan bahan-bahan peragaan
pelajar itu.
b. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) dalam Nirvan Diana (1992:2) bahwa media merupakan alat Bantu yang diperlukan oleh guru
Menurut Ag. Suejono ( 1964:79) alat peraga dua dimensi hanya
menggunakan dua ukuran panjang dan lebar, umpamanya: gambar, bagan, dan grafik, sedangkan alat peraga tiga dimensi menggunakan tiga ukuran
yaitu panjang, lebar, dan tinggi, umpamanya :“biasa menggunakan barang tiruan yang mempunyai bentuk seperti barang sesungguhnya”.Alat peraga yang di proyeksi adalah alat yang menggunakan proyektor sehingga gambar
nampak pada layar: a. Filem dan Televisi b. Slide dan Flem strip.
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan derigen isi V liter sebagai pelampung yang diletakkan dibawah perut untuk memudahkan
siswa menguasai gerakan lengan dan tungkai.
D. Renang Gaya Bebas
Renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih
Renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik
dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga
gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
Cara melakukan gerak dasar renang gaya bebas:
gerakan tungkai:
Tungkai digerakkan dari pangkal paha
Lutut dan pergelangan kaki melentur
Ujung kaki lurus
Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan
lengan.
gerakan lengan:
Siku tinggi (di atas air dan di air)
Telapak tangan rendah saat diatas air
Pergelangan tangan ke dalam saat memulai
Tarikan lengan terpusat pada alur pola gerak
Ibu jari menyentuh paha
Pola gerakan lengan adalah pola gerakan huruf s
pengambilan nafas :
Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat.
Bersamaan dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan
sambil membuka mulut dan menghirup udara.
Lengan kiri bergerak ke atas air menuju kea rah depan.
Pada saat yang sama melakukan gerakan lengan kanan dan
35
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2008.Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian;Edisi Revisi. PT Rineka Cipta
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedurpenelitiansuatupendekatanpraktek. Jakarta: PT. RinekaCipta.
LutanRuslidanAgungSuherman.(2000).PerencanaanPembelajaranPenjaskes, Depdikbud, Jakarta.
Muhajir, 2003.TeoridanPraktikPendidikanJasmani. Bandung: Yudhistira. Pamungkas. 1999.PedomanEjaanBahasa Indonesia yang disempurnakan.
EYD. Surabaya: Giri Surya.
Riduwan, (200V)BelajarMudahPenelitianUntuk Guru- Karyawan Dan PenelitiPemuda.
36
Thomas, G. David, 2000,Renang Tingkat Mahir.
DiterjemahkanolehAlfonsPalangkaraya, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersadaAlat–AlatTes.
Tri Tunggal Setiawan, 2004,Buku Ajar Renang I, Semarang : FIK UNNES. ____, 2008. Panduan UmumUniversitasLampung. Bandar Lampung:
37