• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU BAGI SISWA KELAS V SD N 6 WONODADI PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU BAGI SISWA KELAS V SD N 6 WONODADI PRINGSEWU"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU

BAGI SISWA KELAS V SD N 6 WONODADI PRINGSEWU

Oleh WINARSIH

Mata Pelajaran pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan

pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar renang gaya bebas dengan model pembelajaran dan alat bantu pada siswa kelas Kelas V di SD N 6 Wonodadi Pringsewu.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan pembelajaran perbagian untuk proses pembelajaran Renang gaya bebas, dan siklus kedua dengan penggunaan alat bantu derigen.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V di SD N 6 Wonodadi Pringsewu yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar Renang gaya bebas yang meliputi posisi awal, posisi persiapan, posisi akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar Renang gaya bebas melalui penggunaan model pembelajaran dan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 50,00 %, siklus kedua sebesar 90,00 %.

(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU

BAGI SISWA KELAS V SD N 6 WONODADI PRINGSEWU

(Skripsi)

OLEH WINARSIH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DAN ALAT BANTU

BAGI SISWA KELAS V SD N 6 WONODADI PRINGSEWU

Oleh

WINARSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

G. Ruang Lingkup ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 6

B. Belajar ... 7

C. model Pembelajaran ... 13

D. Renang gaya bebas ... 13

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15

B. Rencana Penelitian ... 17

C. Subyek Penelitian ... 17

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 18

E. Instrument Penelitian... 18

F Teknik Analisis Data ... 20

G. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas... 20

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24

B. Pembahasan ... 28

(5)

ii V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Instrument Penelitian ... 19 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas

Pada Tes Awal ... 24 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas

Pada Tes Siklus 1 ... 25 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Renang gaya bebas

Pada Tes Siklus 2 ... 26 5. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak

(7)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Heru Sulistianta, S.Pd,M.Or ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(8)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Winarsih

NPM : 1013118118

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judulPeningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Dan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N 6 Wonodadi Pringsewuadalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan bulan Oktober 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Pringsewu, November 2012

(9)

Judul Skripsi : Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Dan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N 6 Wonodadi Pringsewu

Nama Mahasiswa : Winarsih Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118118 Program Studi : Penjaskesrek

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

(10)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Pemerintah sangat memperhatikan kualitas sumber daya manusia, salah satu cara yaitu dengan memberikan

sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu para pendidiknya melalui latihan, kursus, dan seminar loka karya baik di tingkat daerah maupun

nasional.

Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita di atas dilakukan dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan di antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang

dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan

menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah

(11)

2

upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal,

salah satunya melalui pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat mendidik untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih.

Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau

pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah proses ajar melalui aktifitas jasmani yang erat kaitannya dengan gerak

manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan (fisik dan psikis).

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang

ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap

positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani”Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah

(12)

3

Renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke

permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara

bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala

berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya,

gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik

dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga

gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa kelas V SD N Wonodadi Pringsewu, bahwa gerak dasar renag gaya bebas masi dalam kategori rendah,

Hal ini dilihat pada saat siwa melakukan gerak dasar renang gaya bebas siswa masih belum bisa ,menerapkan,keterampilan gerak dasar dengan benar,ini

(13)

4

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan

penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya

Bebas Melalui model pembelajaran Bagi Siswa Kelas V SD N Wonodadi

Pringsewu”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran renang gaya bebas.

2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan keterampilan gerak dasar renang

gaya bebas.

3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar renang gaya bebas.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui model

pembelajaran Bagi Siswa Kelas V SD N Wonodadi Pringsewu”.

D. Rumusan Masalah

(14)

5

Apakah keterampilan gerak dasar renang gaya bebas dapat ditingkatkan

melalui model pembelajaran bagi siswa kelas V SD N Wonodadi Pringsewu?

E. Tujuan

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Meningkatkan pengunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran

keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas V SD N Wonodadi Pringsewu.

b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas V SD N Wonodadi Pringsewu.

c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak

dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas V SD N Wonodadi Pringsewu.

F. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Penulis

Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan gerak dasar renang gaya bebas.

b. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

(15)

6

c. Mahasiswa Penjaskes S1 Dalam Jabatan

Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar renag gaya bebas.

d. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu pembelajaran renang gaya

bebas.

G. Ruang Lingkup Penelitian.

Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan gerak

dasar renang gaya bebas dalam pembelajaran renang.

(16)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari.

Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu

peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan

penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan

budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku

manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai tujuan

pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna.

(17)

“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang

pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan

kesegaran jasmani dan kesehatan”.

Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman

tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu program yang

memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut

pendidikan jasmani.

Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran renang. Renang merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia baik secara fisik maupun mental dan dapat diberikan kepada

peserta didik baik secara formal, informal, maupun non formal.

1. Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan

berbagai pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan.

Menurut Oemar Hamalik (2003:V7), mengatakan bahwa pembelajaran

(18)

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar”adalah sebagai berikut (Noehi, Nasution, 1994:2):

a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik aktual maupun potensial

b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang relatif lama.

c. Perubahan itu terjadi karena usaha

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini

mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.

Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;

“Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa

(19)

2. Gerak

Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan Sistim Saraf Pusat, otak,

dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian mengolah dan

menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk

keterampilan.

Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka

gerak itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs.

Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat

ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.

Gerak dasar dalam renang gaya bebas adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang berkaitan dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan manipulatif.

3. Alat Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang

dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari fasilitas

(20)

Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung

tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat pembelajaran merupakan upaya seorang guru untuk merubah alat

pembelajaran yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran kemudian memperoleh

hasil yang lebih baik dan dicapai dengan sebaik-baiknya.

4. Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar

merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.

Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah“gerak yang

digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”.

Gerak non lokomotor“adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik”. Sedangkan gerak manipualtif

(21)

ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya

melempar, menangkap dan menendang.

5. Belajar Motorik

Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui

proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan“belajar adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau

pengalaman masa yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut

Lutan belajar motorik adalah“seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil”.

Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:

a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan

dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual.

b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik melalui latihan praktik secara teratur agar peubahan prilaku gerak menjadi permanen, selama latihan peserta didik

(22)

c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin

tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono mengatakan“Secara psikologi hal ini dapat

diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang

benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.

B. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran (Husdarta, 2000:3V). Isi yang terkandung di dalam

model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Sebagai contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas,

pengelompokan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran.

Kalau kita amati tidak ada model pembelajaran yang baru saat ini. Yang ada hanya pengembangan dari model-model pendekatan seperti pendekatan

induktif dan deduktif, atau pendekatan langsung dan tidak langsung.

Ada dua pengaruh implementasi suatu model pembelajaran terhadap

perubahan siswa yaitu yang bersifat langsung dan tidak langsung. Mengetahui

(23)

Dan model pembelajaran yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah

dengan memberikan pembelajaran perbagian dari gerak dasar renag gaya bebas yaitu gerakan kaki terlebih dahulu dilanjutkan dengan pemberian

geakan tangan lalu terahir pemberian gerakan pengambilan napas dengan begini siswa diharapkan dapat menguasai semua gerak dasar renang gaya bebas secara keseluruhan.

C. Alat Bantu (peraga)

Alat bantu (peraga) adalah alat yang digunakan pendidik dalam

menyampaikan pendidikan, alat peraga sangat penting dengan adanya alat

peraga ini maka bahan dengan mudah dipahami oleh siswa. Alat tersebut berguna agar bahan pelajar yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima

atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien. Di bawah ini

merupakan pengertian alat peraga menurut:

a. Tayar Yusuf (198V : V2) Alat peraga adalah alat yang dapat

memperdengarkan atau dapat memperagakan bahan-bahan tersebut,

sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung, mengamat-amati dengan cermat, memegang atau merasakan bahan-bahan peragaan

pelajar itu.

b. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) dalam Nirvan Diana (1992:2) bahwa media merupakan alat Bantu yang diperlukan oleh guru

(24)

Menurut Ag. Suejono ( 1964:79) alat peraga dua dimensi hanya

menggunakan dua ukuran panjang dan lebar, umpamanya: gambar, bagan, dan grafik, sedangkan alat peraga tiga dimensi menggunakan tiga ukuran

yaitu panjang, lebar, dan tinggi, umpamanya :“biasa menggunakan barang tiruan yang mempunyai bentuk seperti barang sesungguhnya”.Alat peraga yang di proyeksi adalah alat yang menggunakan proyektor sehingga gambar

nampak pada layar: a. Filem dan Televisi b. Slide dan Flem strip.

Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan derigen isi V liter sebagai pelampung yang diletakkan dibawah perut untuk memudahkan

siswa menguasai gerakan lengan dan tungkai.

D. Renang Gaya Bebas

Renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke

permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara

bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang

gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala

berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih

(25)

Renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik

dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga

gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

Cara melakukan gerak dasar renang gaya bebas:

 gerakan tungkai:

Tungkai digerakkan dari pangkal paha

Lutut dan pergelangan kaki melentur

Ujung kaki lurus

Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan

lengan.

 gerakan lengan:

Siku tinggi (di atas air dan di air)

Telapak tangan rendah saat diatas air

Pergelangan tangan ke dalam saat memulai

Tarikan lengan terpusat pada alur pola gerak

Ibu jari menyentuh paha

Pola gerakan lengan adalah pola gerakan huruf s

(26)

 pengambilan nafas :

 Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat.

 Bersamaan dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan

sambil membuka mulut dan menghirup udara.

 Lengan kiri bergerak ke atas air menuju kea rah depan.

 Pada saat yang sama melakukan gerakan lengan kanan dan

(27)

35

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2008.Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian;Edisi Revisi. PT Rineka Cipta

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedurpenelitiansuatupendekatanpraktek. Jakarta: PT. RinekaCipta.

LutanRuslidanAgungSuherman.(2000).PerencanaanPembelajaranPenjaskes, Depdikbud, Jakarta.

Muhajir, 2003.TeoridanPraktikPendidikanJasmani. Bandung: Yudhistira. Pamungkas. 1999.PedomanEjaanBahasa Indonesia yang disempurnakan.

EYD. Surabaya: Giri Surya.

Riduwan, (200V)BelajarMudahPenelitianUntuk Guru- Karyawan Dan PenelitiPemuda.

(28)

36

Thomas, G. David, 2000,Renang Tingkat Mahir.

DiterjemahkanolehAlfonsPalangkaraya, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersadaAlatAlatTes.

Tri Tunggal Setiawan, 2004,Buku Ajar Renang I, Semarang : FIK UNNES. ____, 2008. Panduan UmumUniversitasLampung. Bandar Lampung:

(29)

37

Referensi

Dokumen terkait

dalam keseharian disebut BD (berat jenis) lebih ringan dari air, maka akan mengapung pada. lapisan paling atas, lapisan kedua adalah air suling, sedangkan minyak

(2) Faktor-faktor yang menghambat peranan saksi ahli Bank Indonesia Bandar Lampung dalam pembuktian tindak pidana pemalsuan uang adalah: (a) Faktor aparat penegak hukum,

Semua ini telah disediakan oleh Allah untuk manusia, maka dari itu Allah sangat murka terhadap manusia yang merusak lingkungan sekitar.. Apabila larangan tersebut tetap

Tia Bethari Putri, NIM C.100.130.006, PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia Tbk. Cabang

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pelaksanaan kepengurusan koperasi

Simpulan dari kegiatan penelitian ini adalah: Meningkatnya jumlah kader posbindulansia yang aktif, tersedianya media promosi kesehatan bagi lansia berupa leaflet dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian perkara pidana terhadap anak melalui diversi telah dilakukan pada tingkat penyidikan, sebagian besar berhasil dan ada

Model pembelajaran problem solving terdiri dari 5 fase, yaitu mengorientasikan siswa pada masalah (fase 1), mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk