MEYAKINI QADHA DAN QADAR
MATERI
1. Pengertian Taqdir 2. Tingkatan Taqdir
3. Manusia dan Taqdir
4. Hikmah Iman Kepada Taqdir
PENGERTIAN TAQDIR
lanjutan
Qadar adalah Ilmu Allah SWT ttg apa2 yg akan terjadi pada seluruh makhluk-Nya pd masa yg akan datang. Qadar : aturan yg kokoh dan hkm alam yg umum serta pola2 yg diletakkan Allah bagi setiap yg maujud yg dikaitkan dgn hub. sebab akibat
Qadha adalah Penciptaan segala sesuatu oleh Allah SWT sesuai dgn Ilmu dan Iradah-Nya.
TINGKATAN TAQDIR
1.Al-Ilmu: Allah SWT mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui segala yg telah terjadi, sedang
dan akan terjadi. Dalam al-Qur’an surat
al-Hajj/22:70 Allah berfirman:
َّنإِ ضْر ْلْأَاو ءامَّسلا يف ام ُملْعي هَّللا َّنأَ ْملْعت ْملأَ
( ٌريسي هَّللا ىلع كلذ َّنإِ ٍباتك يف كلذ
70
)
70. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu Amat mudah bagi Allah.
2.al-Kitabah: Allah telah menuliskan segala sesuatu di Lauh Mahfuzh, dan tulisan itu terjaga sampai hari kiamat. Lihat: QS. al-Hajj/22:70
3. al-Masyiah: Allah SWT berkehendak atas segala sesuatu yg ada di langit dan di bumi. Lihat: QS. al-Insan/76:30
( اًميِك َح اًميِلَع َناَك َاللَّه نِإِ ُاللَّه َءاَشَي ْنَأَ لَّاِإِ َنوُءاَشَت اَم َو 30
)
4.al-Khalq: Allah SWT menciptakan segala
sesuatu. Segala sesuatu ciptaan Allah adlh
makhluk. Dalam Qur’an surat
al-Furqan/25:2 Allah berfirman: tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
MANUSIA & TAQDIR
Manusia memiliki dua hal yaitu sbg makhuk yg menerima ketentuan Allah (musayyar = tdk punya kebebasan utk menerima atau menolak) dan ada kebebasan untuk menerima atau menolak (mukhayyar).
lanjutan
Dalam memahami ttg masyiah Allah harus pula dibarengi dgn memahami masyiah manusia karena jika tdk demikian akan melahirkan pemahaman dan sikap jabariyah (meniadakan kehendak dan ikhtiar manusia).
Dalil-Dalil ttg hak ikhtiar
1. Dlm al-Qur’an disebutkan adanya masyiah dan iradah manusia spt dimuat dalam QS. al-Baqarah/2:223
ْمُتْئْ ِش ىَّنَأَ ْمُكَثْرَح اوُتْأَْف ْمُكَل ٌثْرَح ْمُكُؤُاَسِن “Isteri-isterimu adalah ibarat tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.”
QS. al-Najm: 38, 39, 40, 41, 42, 43
ى َر ْخُأَ َر ْزِو ٌةَر ِزا َو ُر ِزَت لَّاَأَ 38
ىَع َس ا َم لَّاِإِ ِنا َسنِلإِِل َسْيل نَأَ َو
39 ى َرُي َف ْو َس ُهَي ْع َس نَأَ َو
40 ىَف ْوَلأَا َءآ َز َجْلا ُها َز ْجُي مُث
41
ىَهَتنُمْلا َكِّب َر ىَلِإِ نَأَ َو
42
ُهنَأَ َو ى َكْبَأَ َو َك َح ْضَأَ َوُه ُهنَأَ َو
lanjutan
2. Adanya perintah dan larangan Allah tdhp hamba-hamba-Nya berdasarkan pertimbangan dia dapat memilih. Dalal surat al-Baqarah /02 ayat 286 Allah berfirman:
ْتَب َسَك اَم اَهَل اَهَع ْسُو َّلَّاِإِ ا ًسْفَن ُهَّللا ُفِّلَكُي َلَّا ْتَبَسَتْكا اَم اَهْيَلَعَو
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”
lanjutan
4. Allah mengutus para Rasul untuk menjadi mubasyisyirin (pemberi kabar gembira) dan munzirin (memberi peringatan) supaya tidak ada alasan (hujjah) bagi umat manusia untuk membantah Allah sesudah diutus para Rasul itu. Dalam surat al-Anisa/04:165 Allah berfirman: ِهَّللا ى َلَع ِساَّنلِل َنوُكَي َّلَّاَئِْل َنيِرِذْنُمَو َنيِر ِّشَبُم ًلَّا ُسُر
( اًميِكَح ا ًزيِزَع ُهَّللا َناَكَو ِلُسُّرلا َدْعَب ٌةَّجُح 165
)
lanjutan
5. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
melakukan tindakan tanpa ada yang memaksa. Manusia dapat membedakan perbuatan yang dipaksa atau terpaksa dengan perbuatan yang dilakukan atas kehendak sendiri.
HIDAYAH ALLAH
Kata “al-hidayah” dalam al-Quran memiliki 2 pengertian yaitu: petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, Maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.”
2. Idkha>l al-ima>n ila al-qalb ) ىل ا ناميلإ ا ل اخدإ بلقل ا(
Artinya memasukkan iman ke dalam hati. Atau menjadikan seseorang beriman. Firman Allah dlm surat al-Qashash/28: 56 disebutkan sbb:
ْنَم يِدْهَي َهَّللا َّنِكَلَو َتْبَبْحَأَ ْنَم يِدْهَت َلَّا َكَّنِإِ ( َنيِدَتْهُمْلاِب ُمَلْعَأَ َوُهَو ُءا َشَي 56
)
lanjutan
Hidayah dalam pengertian pertama dapat dilakukan oleh para Rasul, ulama, mubaligh, guru, dan siapa saja yg mau melakukannya. Namun, untuk hidayah yang kedua hanya Allah yang memilikinya. Dalam hal ini tentu Allah memberikan hidayah kepada yang dikehendaki-Nya apabila:
1.mereka membuka hatinya untuk mendapat hidayah. 2.membuka akalnya pada kebenaran.
Hal demikian dapat dilihat dlm firman Allah surat Muhammad/47:17 sbb:
( ْمُهاَوْقَت ْمُهاَتَآََو ىًدُه ْمُهَدا َز اْوَدَتْها َنيِذَّلاَو 17
)
“Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan Balasan ketaqwaannya.”
Dlm surat al-Kahfi/18 :13 Allah berfirman:
ْمُهاَنْدِزَو ْمِهِّبَرِب اوُنَمَآَ ٌةَيْتِف ْمُهَّنِإِ ِّقَحْلاِب ْمُهَأَْبَن َكْيَلَع ُّصُقَن ُنْحَن ( ىًدُه 13
)
Orang-orang Yang Tersesat (Tidak mendapat Hidayah)
1. Mereka lari dari kebenaran 2. Berpaling dari petunjuk Allah
3. Menutup pintu yang ada dalam dirinya
Dalam surat al-Baqarah/2:264 Allah berfirman:
( َنيِرِفاَكْلا َمْوَقْلا يِدْهَي َلَّا ُهَّللاَو 264
)
QS. al-Maidah/5:108 Allah berfirman:
ORANG2 YG MENOLAK HIDAYAH DIAZAB DIAKHIRAT, MENGAPA?
1. Mereka dibekali fitrah suci yg berpotensi utk menerima hidayah Allah SWT. Sabda Nabi saw:
هنادِّوهُي ُهاوبأَف ةرْطفْلا ىلع ُدلْوٌي ٍدْوُلْوم ُّلُك
)ىراخبلا هاور( هناسِّجمُي ْوا هنارِّصنُي ْوا
2. Mereka dibekali alat indera utk mencari
kebenaran. Allah akan meminta
pertanggungjawaban penggunaan alat indera tersebut. Firman Allah dlm surat al-Isra/17:36
َعْم َّسلا َّنِإِ ٌمْلِع ِهِب َكَل َسْيَل ا َم ُفْقَت َلَّاَو ًلَّاوُئْ ْسَم ُهْنَع َناَك َكِئَْلوُأَ ُّلُك َداَؤَُفْلاَو َر َصَبْلاَو ( 36 )
3. Mereka diberi akal untuk membedakan yang baik dan buruk, yang hak dan batil, antara hidayah dan dlalal. Dlm surat al-Mulk/67:10 Allah
berfirman:
ِباَح ْصَأَ ي ِف ا َّنُك ا َم ُلِقْعَن ْوَأَ ُعَم ْسَن ا َّنُك ْوَل اوُلاَقَو ( ِريِعَّسلا 10
)
4. Mereka diberi hak ikhtiyar untuk menerima atau menolak hidayah. Allah SWT. berfirman dlm
al-Qur’an surat al-Kahfi/18:29
َءا َش ْنَمَف ْمُكِّب َر ْنِم ُّقَحْلا ِلُقَو
ْرُفْكَيْلَف َءا َش ْنَمَو ْنِمْؤَُيْلَف
5. Kepada mereka sudah diutus Rasul, diturunkan Kitab suci disampaikan dakwah Islam untuk membimbing mereka mencari hidayah Allah.
Allah berfirman dlm surat al-Isra/17:15
( ًلَّاو ُس َر َثَعْبَن ىَّتَح َنيِبِّذَعُم اَّنُك اَمَو 15
)
……dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” 6. Mereka hanya dibebani hal2 yg sanggup mereka memikulnya. Pd surat
al-Baqarah/02:286 Allah berfirman: َّلَّا ِإِ اًسْف َن ُهَّلل ا ُفِّلَك ُي َلَّا
ا َهَع ْسُو
PERBUATAN BAIK DAN BURUK
Semua perbuatan manusia yang baik dan buruk diciptakan Allah. Namun, Allah menyuruh manusia berbuat baik dan melarang manusia berbuat buruk. Oleh karena itu, perbuatan baik itu dinisbatkan kpd Allah, sedangkan yang buruk krn manusia itu sendiri. Dlm surat al-Nisa/04:78 Allah berfirman:
HIKMAH IMAN KEPADA TAQDIR
1. Melahirkan kesadaran dalam diri setiap
muslim bahwa segala sesuatu yg ada di alam ini berjalan sesuai dgn aturan dan hukum Allah yang telah ditetapkan secara pasti.
2. Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dgn sungguh-sungguh
3. Menanamkan sikap tawakkal dlm diri manusia 4. Mendatangkan ketenangan jiwa
MEMAHAMI TAQDIR SECARA RASIONAL
SUNNATULLAH
Sunnatullah fi al-khaliqah yaitu sistem Allah dlm mengelola alam ciptaan-Nya. Dgn sifat konstan itu, maka manusia dapat melakukan pengamatan, penelitian, sehingga didapatkan ilmu pengetahuan (science)
Alam diciptakan Allah dgn sistem pengelolaan yang konstan, tidak mengenal perubahan dan tidak mengenal penggantian. Firman Allah dalam surat Fathir/35:43
ِهَّللا ِةَّن ُسِل َدِجَت ْنَلَو ًلَّايِدْبَت ِهَّللا ِةَّن ُسِل َدِجَت ْنَلَف ( ًلَّايِوْحَت 43
)
HUKUM ALLAH BERLAKU SECARA OBJEKTIF
Hukum Allah yaitu hukum sebab akibat (kausalitas) yakni pergeseran atau interaksi-interaksi yg terjadi antara sesuatu dgn yang lainnya menurut qadar masing2 kemudian melahirkan kausalitas atau kejadian tertentu yang berproses dan berjalan secara alamiah objektif. Dalam surat Hud/11 ayat 15 Allah berfirman:
اَهيِف ْمُهَلاَمْعَأَ ْمِهْيَلِإِ ِّفَوُن اَهَتَنيِزَو اَيْنُّدلا َةاَيَحْلا ُديِرُي َناَك ْنَم ( َنوُسَخْبُي َلَّا اَهيِف ْمُهَو 15
)
lanjutan