BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian
suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk
meningkatkan peran pasar modal karena peranannya dalam pembangunan
nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan sarana
investasi bagi masyarakat.Pembiayaan kegiatan operasional setiap perusahaan
membutuhkan dana. Sumber dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber,
yaitu dari dalam perusahaan melalui modal pemilik maupun laba ditahan,
sedangkan yang berasal dari luar perusahaan dalam bentuk pinjaman atau hutang
dari pihak luar perusahaan. Selain pinjaman, untuk beberapa perusahaan yang
telah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para investor/pemilik modal. Media
yang digunakan perusahaan dalam menjual sahamnya adalah pasar modal.
Menurut Latumaerissa (2011:353) pasar modal (capital Market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif
panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan
memperbanyak alat-alat produksi dan akhirnya meningkatkan kegiatan
perekonomian. Pasar modal juga merupakan pasar yang menjadi penghubung
antara pemilik dana (pemodal = investor) denganpengguna dana (emiten =
Pasarmodal memperjual-belikan berbagai efek yaitusurat utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, warrant, opsi, derivatif atau setiap instrumen yang ditetapkan BAPEPAM sebagai efek. Di
Indonesia pasar modal berada dalam pengawasan Menteri Keuangan melalui
BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal-Badan Keuangan).
Pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana
akan dipertemukan dalam pasar modal, dimana akan terjadi transaksi
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun.
Sekuritas yang biasa diperjualbelikan dalam pasar modal dapat berupa saham
ataupun obligasi (Tandelilin, 2010:26).
Pasar modal merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk
memobilisasi dana, baik dari dalam maupun luar negeri. Keberadaan pasar modal
memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan. Hal ini berarti keputusan
pembelanjaan dapat menjadi semakin bervariasi. Sebagai media penghimpun
dana, pasar modal akan mempunyai hubungan yang erat dengan investor selaku
pihak yang berinvestasi. Oleh sebab itu, calon investor memerlukan informasi
yang berhubungan dengan keputusan investasi. Informasi dapat mengurangi
tingkat ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil dapat sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam pasar modal, ada berbagai informasi yang dapat diperoleh, baik
informasi yang tersedia dari dalam maupun luar perusahaan. Informasi ini dapat
berarti dan memiliki nilai, jika informasi tersebut menyebabkan investor
penting dari operasi perusahaan, dimana penilaian kinerja perusahaan tersebut
merupakan hasil dari aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Aktivitas
investasi merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
untuk memamfaatkan dana yang menganggur untuk mendatangkan mamfaat di
masa yang akan datang.
Dalam perusahaan, manajer keuangan bertanggungjawab dalam
melakukan pengambilan keputusan, manajer sendiri diberi kewenangan oleh
pemilik modal atau pemegang saham. Keputusan-keputusan tersebut antara lain
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Keputusan
investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam
hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. Keputusan investasi bagi
pemegang saham sangatlah penting karena investasi dijadikan sebagai indikator
eksistensi perusahaan yang apabila tidak ada investasi baru maka perusahaan
tersebut tidak memiliki prospek positif. Keputusan investasi adalah keputusan
yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Dengan demikian perlunya
bagi pihak manajemen untuk mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang akan
mempengaruhi keputusan investasi dalam memilih peluang investasi yang baik
bagi perusahaan (Saragih, 2008).
Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan
perusahaan. Keputusan investasi berperan mengatur perpaduan sumber modal
dana mana yang akan diambil untuk mendanai suatu investasi, sehingga
cara yang digunakan melalui kebijakan pendanaan. Kebijakan pendanaan
merupakan kebijakan untuk mencari dan memperoleh sumber dana untuk
membiayai suatu investasi. Dalam hal ini, perusahaan melalui manajer keuangan
harus selalu mencari sumber dana dengan kombinasi yang tepat dan paling
menguntungkan (Hidayat, 2010).
Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dariinternaldan eksternal
perusahaan. Pendanaan internal perusahaan berasal dari laba yang diinvestasikan
kembali ke dalam perusahaan. Pendanaan internal tidak dapat mendanai semua
kegiatan investasi perusahaan sehingga perusahaan membutuhkan dana dari pihak
eksternal. Pendanaan eksternal dapat bersumber dari pinjaman bank
danmenerbitkan portofolio. Perusahaan yang memperoleh pinjaman dari bank,
dihadapkan dengan pembayaran bunga yang tinggi, sementara jumlah modal yang
diperoleh cukup terbatas. Perusahaan dengan skala kecil dan menengah masih
dapat mengandalkan pinjaman dari bank sebagai sumber modal, namun semakin
besar suatu perusahaan maka modal yang dibutuhkan semakin besar dan pinjaman
dari bank dinilai tidak efektif lagi (Tandelilin, 2010 :3)
Perusahaan-perusahaan besar memilih untuk menebitkan portofolio untuk
memperoleh modal. Perusahaan menerbitkan portofolio untuk membiayai
sejumlah investasi. Perusahaan yang menerbitkan portofolio harus
mempertimbangkan biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk
memperoleh sejumlah dana. Portofolio yang diterbitkan perusahaan biasanya
terdiri dari saham biasa, saham preferen, dan obligasi. Perusahaan-perusahaan
dana dari masyarakat yang akan digunakan membiayai investasi. Saham
merupakan surat bukti atau surat berharga kepemilikian atas aset-aset perusahaan
yang menerbitkan saham. Saham merupakan salah satu jenis produk investasi
yang memberikan mamfaat atau keuntungan bagi para pemodal atau investor.
Keuntungan dalam investasi saham di pasar modal adalah dividen dan capital gain(Tandelilin, 2010)
Keterkaitan antara keputusan investasi dan keputusan pendanaan juga
dipengaruhi oleh likuiditas. Keputusan investasi yang dibuat perusahaan
dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat
memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun kebutuhan jangka pendek yang
disebut likuiditas. (Hidayat:2010). Menurut Darsono (2007:53) likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya yang
jatuh tempo. Kemampuan itu dapat diwujudkan bila jumlah harta lancar lebih
besar daripada utang lancar.
Keputusan investasi adalah keputusan yang diambil untuk menanamkan
modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan
datang. Masalah utama dalam keputusan investasi adalah bagaimana
memperkirakan profitabilitas suatu investasi. Suatu investasi dikatakan
menguntungkan jika memberikan mamfaat (benefits). Profitabilitas menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan investasi di dalam suatu
perusahaan.Penelitian yang dilakukan Saragih (2008) menunjukkan profitabilitas
Para investor biasa melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan
mamfaat atau keuntungan yang lebih besar atau sekurang-kurangnya sama di
masa yang akan datang. Perusahaan dalam hal ini, menjanjikan pemberian return
di masa yang akan datang untuk menarik investor. Investor mengharapkan return
yang tinggi dari investasi yang dilakukan, mengingat adanya risiko yang harus
ditanggung untuk mendapatkan return.
Diantara banyaknya sektor industriyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
perusahaan food and beveragesmerupakan perusahaan yang dianggap stabil dan mempunyai prospek yang baik. Hal ini dikarenakan sifatnya yang
merupakankebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, sehingga meskipun
di tengah krisis ekonomi, perusahaan-perusahaan ini dianggap masih tetap dapat
bertahan karena kondisi tersebut tidak akan langsung menurunkan keinginan
masyarakat untuk tetap membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Kelompok perusahaan yang tergabung ke dalam industri food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipilih untuk diteliti dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam kelompok ini
memiliki tingkat daya persaingan yang tinggi, juga pergerakan harga saham
emiten dalam industri ini yang meningkat menarik minat investor terhadap saham
perusahaan-perusahaan ini yang dilihat dari fluktuasi harga sahamnya di Bursa
Efek Indonesia. Selain itu, perusahaan harus mampu meningkatkan nilai
perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal.
Keputusan investasi menjadi salah satu tolak ukur perusahaan dalam memperoleh
Kondisi perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia yang memiliki total hutang, total aktiva lancar, dan total laba bersih yang paling tinggi
selama periode 2010-2012.
Tabel 1.1
Perushaan food and beverages yang memiliki nilai total hutang, total aktiva lancar, dan total laba bersih paling tinggi
di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010-2012 (dalam jutaan rupiah)
Emiten Tahun Total Utang Total Aktiva Lancar 2011 Rp 21.975.708 Rp 24.501.734 Rp 5.017.425 2012 Rp 25.181.533 Rp 26.202.972 Rp 4.871.745
MYOR
2010 Rp 2.359.027 Rp 2.684.853 Rp 501.980 2011 Rp 4.175.176 Rp 4.095.298 Rp 483.826 2012 Rp 5.234.655 Rp 5.313.599 Rp 138.640
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai total utang dari
PT AISA memiliki jumlah total hutang hampir sama, tahun 2010 yakni Rp
1.346.881 dan 2012 Rp 1.834.123. sedangkan total aktiva lancar PT AISA pada
tahun 2011 meningkat menjadi Rp 1.726.581 dan mengalami peningkatan lama
selama tahun 2010-2012. dan PT INDF hampir sama selama tahun 2010-2012
yaitu Rp 22.423.117, Rp 21.975.708, dan Rp 25.181.533. Dan PT MYOR
memiliki total utang pada tahun 2010 sebesar Rp 2.359.027, pada tahun 2011 Rp
4.175.176, dan pada tahun 2012 sebesar Rp 5.234.655. Nilai dari aktiva lancar PT
INDF pada tahun 2010 sebesar Rp 20.077.994, sedangkan PT MYOR sebesar Rp
sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp 4.871.745. PT MYOR pada tahun 2010
sebesar Rp 501.980 dan pada tahun 2012 sebesar Rp 138.640.
Tabel 1.2
Perusahaan food and beveragesyang memiliki Total Aktiva paling tinggi di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010-2012
(dalam jutaan rupiah)
Emiten Total Aktiva
2010 2011 2012
AISA Rp 1.936.950 Rp 3.590.309 Rp 3.867.576 INDF Rp 47.275.955 Rp 53.585.933 Rp 59.324.207 MYOR Rp 4.399.191 Rp 6.599.845 Rp 8.302.506
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata total asset
perusahaan berfluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2010, PT AISA memiliki
total aktiva Rp 1.936.950, tahun 2011 sebesar Rp 3.590.309, dan di tahun 2012
Rp 3.867.576. Pada tahun 2010, PT INDF sebesar Rp 47.275.955, tahun 2011
sebesar Rp 53.585.933, tahun 2012 sebesar Rp 59.324.207, dan PT MYOR
ditahun 2010 Rp 4.399.191, tahun 2011 sebesar Rp 6.599.845, dan tahun 2012
sebesar Rp 8.302.506.
Saragih (2008)melakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan konsumsi di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini menganalisis pengaruh laba bersih, struktur modal, ROI,
total hutang dan tingkat penjualan terhadap keputusan investasi pada perusahaan
barang konsumsi. Hasil penelitian ini menunjukkan struktur modal, ROI, dan
tingkat penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Penelitian
pada perusahaan jasa di Bursa Efek Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah
perusahaan Jasa yang ada pada Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2005
sampai tahun 2009.Hasil uji F menunjukkan bahwa bahwa arus kas operasi,
kebijakan pendanaan dan lababerpengaruh terhadap keputusan investasi.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut dan adanya beberapa
hasil penelitian terdahulu yang masih belum menunjukkan hasil yang konsisten,
maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul
“Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan food andbeverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dirumuskanlah masalah sebagai
berikut: “Apakah kebijakan pendanaan yang menggunakan debt to equity ratio
(DER), likuiditas yang menggunakan current ratio (CR), dan profitabilitas yang menggunakan return on investment (ROI) berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia?”
2.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kebijakan pendanaan, likuiditas, dan profitabilitas terhadap keputusan investasi
2.4.Mamfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi investor
Dapat mengetahui peluang-peluang investasi yang ada di dalam setiap perusahaan
dan memilih perusahaan yang tepat untuk menanamkan modalnya, terutama untuk
mengetahui kecenderungan emiten dalam mengambil keputusan investasi.
2. Bagi perusahaan
Untuk memberikan wacana tambahan dan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan pengambilan keputusan investasi yang akan
diambil.
3. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya
mengenai kebijakan pendanaan, likuiditas dan profitabilitas dan hubungannya
terhadap keputusan investasi.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau tambahan
referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan keputusan investasi di pasar