• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan ke 10 PPh Pasal 22

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan ke 10 PPh Pasal 22"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

December 31, 2018

MENGENALI ASPEK PERPAJAKAN

YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PENGENAAN PPh PASAL 22, 23/26,

(2)

December 31, 2018

PENGHASILAN

OBYEK PAJAK BUKAN OBJEK PAJAK

FINAL TDK FINAL

PEMOTONGAN DIBAYAR SENDIRI PEMOTONGAN DIBAYAR SENDIRI

Th Berjalan = Pelunasan Pajak Th Berjalan = Kredit Pajak Akhir Tahun = PPh Dihitung Kembali atas seluruh

(3)

December 31, 2018

KEWAJIBAN PAJAK THN BERJALAN (CURRENT PAYMENT)

ESTIMATED TAX

WITHHOLDING TAX

TUJUAN:

-KELANCARAN KAS NEGARA

(4)

December 31, 2018

SISTEM PEMBAYARAN

PAJAK

SELF

ASSESSMENT ASSESSMENTOFFICIAL

(5)

December 31, 2018

Witholding Tax System

Salah satu cara pemungutan pajak oleh

DJP, dimana pajak dipungut, disetorkan,

dan dilaporkan oleh pihak lain.

Azas Convenience, Taxation at the

(6)

December 31, 2018

PPh Pasal 21/23/26/15/ Final 4(2)/Sebagian Pasal 22

WITHHOLDING SYSTEM

PEMOTONGAN PEMUNGUTAN

Pengh yang diterima subjek pajak

Berkurang sebesar Pajak yg dipotong

Pengeluaran oleh subjek pajak Bertambah sebesar

Pajak yg dipungut

(7)

December 31, 2018

Contoh Pemotongan Pajak

PT. Konsultan Keuangan Indonesia (KKI) telah

memberikan jasa konsultan keuangan kepada PT Katakan

Sejujurnya (KS) yang merencanakan untuk Go Public.

Nilai kontrak jasa konsultan yang disepakati adalah

sebesar Rp 400 juta yang akan dibayar dalam beberapa

termin. Setiap pembayaran termin, KS akan melakukan

pemotongan

PPh Pasal 23 dengan tarif sebesar 2% dari

jumlah bruto.

(8)

December 31, 2018

Contoh Pemungutan

PT. Semau Gue (SG) melakukan pembelian baja dari

PT. Krakatau Steel Indonesia untuk keperluan

membangun pabrik barunya di Cikarang yang

sedang dalam proses penyelesaiannya, nilai

pembelian bajanya adalah sebesar Rp 300 juta.

Atas penjualan baja tersebut, PT. Krakatau Steel

Indonesia akan memungut PPh Pasal 22 sebesar

0,3% dari nilai penjualan. Dengan demikian PT. SG

harus menambah pengeluaran cashnya untuk

(9)

December 31, 2018

WITHHOLDING TAX

PEMBERI

PENGHASILAN PENGHASILANPENERIMA

OBYEK TARIF TATA CARA

HAK DAN KEWAJIBAN

(10)

December 31, 2018

ASPEK PPh PASAL 22, 23/26 & 4 AYAT (2)

DALAM KEGIATAN SEHARI-HARI

SUBJEK

YANG BERPERAN

(11)

PEMBERI PENGHASILAN

PENERIMA PENGHASILAN

JENIS PAJAK (

WITHHOLDING TAX

)

PPh PSL 21:

Pekerjaan, Jasa, Kegiatan

WPDN:

Jasa dan Kegiatan WP BDN DN PPh PSL 26:

Pekerjaan, Modal, Keg, Jasa WPOP & BDNLN PPh Final 4 (2)

Penghasilan Tertentu

Badan

Tertentu

PPh Psl 22

Impor, Pembayaran, Penjualan

WPOP & BDN DN

(12)

December 31, 2018

KEWAJIBAN

PEMOTONG PAJAK

DAFTAR NPWP

MELAKSANAKAN PEMOTONGAN

MEMBUATKAN BUKTI POTONG

MELAPORKAN PEMOTONGAN PAJAK

MENYETOR PAJAK

(13)

December 31, 2018

HAK YANG DIPOTONG PAJAK

1. MEMINTA BUKTI POTONG

2. PERMOHONAN PEMBEBASAN

PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN

PAJAK

(14)

PEMBUATAN BUKTI

POTONG

MAX. AKHIR BULAN

SAAT TERHUTANG

SETOR PPh 23/26, PPh

FINAL

MAX HARI KE 10

LAPOR SPT MASA PPh

MAX TANGGAL 20

PROSES ADMINISTRASI

(15)

SANKSI-SANKSI

TELAT SETOR 2 % X KURANG SETOR PER BULAN

TELAT LAPOR SPT

Rp 100.000,- /

Rp

500.000,-TIDAK SETOR 2 % X KURANG SETOR PER BULAN DAN 100 % X POKOK PAJAK

KUP :

1. SPT Masa PPN = 500rb

2. SPT Masa Lain = 100rb

(16)

December 31, 2018

(17)

December 31, 2018

1. Undang-Undang PPh Pasal 22

2. Kep Menkeu No. 254/KMK.03/2001 jo.

392/KMK.03/2001 jo. 236/KMK.03/2003

3. Kep Dirjen No. KEP-417/PJ./2001

4. Kep. Menkeu No. 253/PMK.03/2008

5. Kep. Menkeu No.154/PMK.03/2010

(18)

December 31, 2018

Definisi PPh Pasal 22

Merupakan:

PPh yang dipungut oleh Bendaharawan

Pemerintah, Instansi/Lembaga Pemerintah

dan Lembaga-Lembaga lainnya berkenaan

dengan pembayaran atas penyerahan

(19)

December 31, 2018

Obyek Pemungutan PPh Pasal 22

Klasifikasi PPh Pasal 22, yaitu: 1. Impor barang luar negeri,

2. Pembelian barang oleh Bendaharawan Pemerintah, dan badan pemerintah tertentu,

3. Penjualan hasil produksi industri tertentu. 4. Penjualan barang yang tergolong mewah. • Pemungut PPh Pasal 22

- Bank Devisa, dan Ditjen Bea & Cukai, atas impor barang, - Ditjen Anggaran, Bendaharawan Pemerintah baik Pusat

(20)

December 31, 2018

• Badan usaha yang bergerak di bidang industri semen, rokok,

kertas, baja, dan otomotif, yang ditunjuk kepala KPP, atas

penjualan hasil produksinya di dalam negeri,

• Pertamina dan badan lainnya yang bergerak di bidang bahan

bakar minyak (BBM) jenis Premix, super TT dan Gas, atas

penjualan hasil produksinya,

• Industri & Eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan,

perkebunan, pertanian & perikanan, yang ditunjuk kepala

KPP, atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri

atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul.

(21)

KMK 254/KMK.03/2001 stdtd KMK 236/KMK.03/2003

Tentang Penunjukan Pemungut PPh Pasal 22, Sifat, Besarnya Pungutan serta Tatacara Penyetoran dan Pelaporan

Pemungut PPh Pasal 22 Bank Devisa dan DJBC DJA dan Bend. Pemerintah

BUMN dan BUMD

BI, BPPN, BULOG, PT Telkom, PT PLN, PT Garuda Indonesia, PT Indosat, Krakatau Steel,

Pertamina, dan Bank BUMN

Industri semen, rokok, kertas, baja dan otomotif

Aktivitas/Kegiatan Impor barang

Pembayaran atas pembelian barang

Pembelian barang yang dananya dari APBN/APBD

Pembelian barang yang dananya dari APBN/D atau non APBN/D

Penjualan hasil produksi dalam negeri

Pertamina dan Badan Usaha lain yang bergerak dalam bidang BBM dan gas

Industri dan eksportir yg bergerak dlm sektor

perhutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan

Penjualan hasil produksi

(22)

December 31, 2018

1. PPh Pasal 22 atas Impor

Tarif:

2,5% x nilai impor, bagi importir yang memiliki Angka Pengenal Impor

(API).

7,5% x nilai impor, bagi importir tanpa Angka Pengenal Impor (API).

7,5% x nilai lelang, bagi pemenang hasil lelang impor yang tidak dikuasai.

Nilai Impor:

Nilai berupa uang yang menjadi dasar perhitungan bea masuk, yaitu Cost

Insurance & Freight (CIF) ditambah bea masuk dan pungutan lainnya

yang dikenakan berdasarkan peraturan perundang-undangan pabean di

bidang impor.

(23)

December 31, 2018

PPh Pasal 22 Impor….….Cont’d

Sifat pemungutan: Tidak Final (sebagai kredit pajak).

Saat terutang = Saat pembayaran Bea Masuk.

Apabila mendapat fasilitas Bea Masuk

ditunda/dibebaskan,

Saat terutang = saat penyelesaian Pemberitahuan

Impor Barang (PIB)

Cara Pemungutan: dilakukan importir menggunakan

SSP di bank devisa atau bendaharawan Ditjen Bea

& Cukai.

(24)

December 31, 2018

December 31, 2018

PT. Mobil Canggih (API) melakukan

PT. Mobil Canggih (API) melakukan

impor suku cadang mobil sebesar Rp

impor suku cadang mobil sebesar Rp

5M, biaya angkut dan asuransi

5M, biaya angkut dan asuransi

sebesar Rp 1M, bea masuk 20%.

sebesar Rp 1M, bea masuk 20%.

Berapa PPh pasal 22 yang harus

Berapa PPh pasal 22 yang harus

dipungut atas transaksi tersebut ???

(25)

December 31, 2018

December 31, 2018

PT.

PT.

Sukses Selalu mengimpor mesin

Sukses Selalu mengimpor mesin

dari Cina dengan Harga Beli USD

dari Cina dengan Harga Beli USD

100,000. Asuransi dan ongkos angkut

100,000. Asuransi dan ongkos angkut

adalah sebesar 2% dan 5% dari cost.

adalah sebesar 2% dan 5% dari cost.

Tarif bea masuk adalah 10%. Kurs

Tarif bea masuk adalah 10%. Kurs

KMK Rp.10.000.

KMK Rp.10.000.

Berapa PPh pasal 22

Berapa PPh pasal 22

yang harus dipungut atas transaksi

yang harus dipungut atas transaksi

tersebut

tersebut

, apabila PT. Sukses Selalu

, apabila PT. Sukses Selalu

mempunyai API

(26)

December 31, 2018

December 31, 2018

N

N

ilai Impor :

ilai Impor :

-

Cost

Cost

USD 100,000

USD 100,000

-

Insurance (2%)

Insurance (2%)

USD 2,000

USD 2,000

-

Freight (5%)

Freight (5%)

USD 5,000

USD 5,000

-

CIF (USD)

CIF (USD)

USD 107,000

USD 107,000

-

CIF (Rp)

CIF (Rp)

Rp.1.070.000.000

Rp.1.070.000.000

-

BM (10%)

BM (10%)

Rp. 107.000.000

Rp. 107.000.000

-

Nilai Impor Rp.1.177.000.000

Nilai Impor Rp.1.177.000.000

-

PPh 22 = 2,5% x Rp.1.177.000.000

PPh 22 = 2,5% x Rp.1.177.000.000

(27)

December 31, 2018

2. PPh Pasal 22 atas Pembelian

Barang Dalam Negeri

Terdiri dari:

• Pembelian barang oleh Ditjen Anggaran atau Bendaharawan

Pemerintah Pusat/Daerah, Pembelian barang oleh

BUMN/BUMD, yang dibiayai dari APBN/APBD

• Pembelian barang oleh BI, BPPN, BULOG, PT Telkom, PLN,

Garuda, Indosat, Krakatau Steel, Pertamina & Bank-bank

BUMN, yang dibiayai dari APBN/non-APBN

• Pembelian barang oleh industri dan eksportir yang bergerak

dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, dan

(28)

December 31, 2018

PPh Pasal 22 atas Pembelian Barang .…Cont’d

• Tarif PPh Pasal 22 : 1,5% dari harga Pembelian.

• Tidak final

• Dipungut sekaligus pada setiap dilakukan pembayaran.

• Cara pemungutan: Pemungut Pajak harus menyetor pada hari yang

sama dengan pelaksanaan pembayaran dengan menggunakan

(29)

December 31, 2018

• Badan usaha industri & Eksportir yang bergerak dalam sektor

perhutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan, yang ditunjuk oleh

KPP, wajib memungut PPh Pasal 22 atas pembelian bahan-bahan untuk

keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul.

• Tarif PPh Pasal 22 untuk pembelian bahan-bahan keperluan industri

dari pedagang pengumpul adalah 0.5% dari harga pembelian

(Kep-25/PJ./2003)

PPh Pasal 22 terutang dan dipungut pada saat pembelian.

• Pemungut Pajak menyetorkan PPh Pasal 22 menggunakan SSP ke

bank persepsi dan menerbitkan Bukti pemungutan PPh Pasal 22 untuk

penjual barang.

(30)

December 31, 2018

Pembelian Dalam Negeri

Pembelian Dalam Negeri

PT. Pemasok mendapat order

kendaraan truck dari pemkot Bekasi

senilai Rp 220 juta termasuk PPN, apa

yang harus dilakukan oleh

(31)

December 31, 2018

Pembelian Dalam Negeri

Pembelian Dalam Negeri

PT. Hutan Kuasa adalah eksportir,

melakukan pembelian sebesar Rp 1 M

dari pedagang pengumpul TBS (tandan

buah segar) dari para petani, apa

kewajiban perpajakan yang harus

dilakukan oleh PT. Hutan atas

(32)

December 31, 2018

PPh Pasal 22 atas Penjualan BBM Premix, Super TT dan Gas

• Penyalur atau agen penjual BBM wajib menyetor PPh Pasal 22

melalui bank persepsi sebelum penebusan DO (Delivery Order) ke

Pertamina atau penyedia BBM selain Pertamina.

Terdiri dari:

• Pemungutan bersifat final dalam hal penjualan kepada agen/penyalur.

• Pemungutan tidak bersifat final dalam hal penjualan bukan kepada

agen/penyalur.

(33)

December 31, 2018

PPh Pasal 22 atas Penjualan BBM ….Cont’d

Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan BBM:

• SPBU Swasta : 0.3% dari penjualan Premium, Solar

dan Premix/ Super TT,

• SPBU Pertamina : 0.25 % dari penjualan Premium,

Solar dan Premix/Super TT

(34)

December 31, 2018

PPh Pasal 22 atas Penjualan Hasil Produksi

Industri Tertentu

• Pemungut Pajak: Pengusaha industri semen, rokok, kertas,

baja, dan otomotif, yang ditunjuk oleh KPP.

PPh Pasal 22 terutang dan dipungut pada saat penjualan.

(35)
(36)

December 31, 2018

Penjualan Produk Tertentu

Penjualan Produk Tertentu

PT. Katakan Sejujurnya melakukan

PT. Katakan Sejujurnya melakukan

pembelian Mobil dari PT. Toyota Astra

pembelian Mobil dari PT. Toyota Astra

Motor untuk keperluan kantor cabang

Motor untuk keperluan kantor cabang

barunya, nilai pembelian mobil adalah

barunya, nilai pembelian mobil adalah

sebesar Rp 400 juta.

sebesar Rp 400 juta.

Atas penjualan mobil tersebut, apa yang

Atas penjualan mobil tersebut, apa yang

harus dilakukan oleh PT. Toyota Astra

harus dilakukan oleh PT. Toyota Astra

Motor terkait dengan pemungutan PPh

Motor terkait dengan pemungutan PPh

Pasal 22

(37)

Penjualan Produk Tertentu

• PT. Penyalur Minyak Indonesia (PMI) membeli

premium dari Pertamina. Dalam hal ini PMI

sebagai penyalur BBM (SPBU Swastanisasi)

memiliki delivery order (DO) dari pertamina

dengan kuantitas sebanyak 10.000 liter @ Rp

1.600,-• Sebelum menebus DO tersebut ke Pertamina,

berapa PPh Pasal 22 yang harus dilunasi oleh PT.

PMI

(38)

Penjualan Barang Tergolong Mewah

• Pesawat udara pribadi harga jual lebih dari Rp 20.000.000.000

• Kapal Pesiar dan sejenisnya, harga jual lebih dari Rp 10.000.000.000

• Rumah beserta tanah dengan harga jual lebih dari Rp 10.000.000.000

• Apartemen, kondominium dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari

Rp 10.000.000.000

• Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10

orang berupa sedan, jeep, SUV, MPV, minibus dan sejenisnya dengan

harga jual lebih dari Rp 5.000.000.000

PPh Pasal 22 = 5% x Harga Jual (Tidak Termasuk PPN dan PPn BM)

(39)

December 31, 2018

Pengecualian Pemungutan

PPh Pasal 22

• Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah.

• Pembayaran untuk pembelian BBM, listrik, gas, air minum (PDAM) dan benda-benda pos.

• Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan untuk tujuan ekspor (perlu SKB)

• Pembayaran/pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) oleh Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara.

• Pembayaran atas pembelian gabah dan/atau beras oleh BULOG. • Pembayaran sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan dalam

rangka pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah luar negeri.

(40)

December 31, 2018

Pengecualian Pemungutan PPh Pasal 22

• Impor barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang PPh (perlu SKB)

• Dalam hal impor sementara jika nyata-nyata dimaksudkan untuk diekspor kembali.

• Impor kembali (re-impor), yang meliputi barang-barang yang telah diekspor kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang-barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan,

pengerjaan dan pengujian , yang telah memenuhi syarat yang ditentukan Ditjen Bea & Cukai.

• Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau PPN (dilakukan oleh Ditjen Bea Cukai) :

a. Barang milik perwakilan negara asing - asas timbal balik. b. Barang untuk keperluan badan internasional yang diakui & terdaftar pada pemerintah RI,

(41)

December 31, 2018

Dikecualikan dari Pemungutan PPh Pasal 22

c. Kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial atau kebudayaan,

d. Barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan semacamnya, yang terbuka untuk umum,

Barang untuk keperluan penelitian, dan pengembangan Iptek, e. Barang keperluan khusus tunanetra & penyandang cacat lainnya, f. Peti atau kemasan lain berisi jenazah atau abu jenazah,

g. Barang pindahan,

h. Barang pribadi penumpang, awak kapal, pelintas batas, dan barang kiriman, sampai batas tertentu yang diatur dalam UU Pabean,

i. Barang yang diimpor pemerintah Pusat/ Daerah yang ditujukan untuk kepentingan umum,

j. Persenjataan, amunisi dan perlengkapan militer untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara,

(42)

December 31, 2018

Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk/PPN

k. Barang dan bahan untuk menghasilkan barang bagi keperluan pertahanan & keamanan negara,

l. Vaksin polio dalam rangka program Pekan Imunisasi Nasional (PIN), m.Buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran

agama,

n. Kapal laut, kapal angkutan sungai dll yang beserta suku cadang dan peralatan keselamatan pelayaran yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran nasional atau perusahaan penangkapan ikan nasional,

o. Pesawat udara, dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan yang diimpor dan digunakan oleh perusahaan angkutan udara nasional,

p. Kereta api, suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau

pemeliharaan serta prasarana yang diimpor dan digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia,

q. Peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan photo udara wilayah RI yang dilakukan TNI

(43)

December 31, 2018

Fasilitas Pembebasan PPh Pasal 22

Wajib Pajak yang mengalami kerugian fiskal dapat mengajukan

pembebasan PPh Pasal 22 atas Impor ke KPP tempat WP

tersebut terdaftar dengan syarat:

• WP berhak atas kompensasi kerugian dari tahun-tahun pajak

sebelumnya sepanjang jumlah kerugiannya > perkiraan

penghasilan neto tahun pajak bersangkutan atau

• Dapat menunjukkan bahwa dalam satu tahun pajak tidak

akan terutang PPh

(44)

December 31, 2018

Impor barang untuk kegiatan /Jasa

yang dikenakan PPh Final

• Impor barang yang digunakan untuk kegiatan

/jasa yang imbalannya semata-mata

dikenakan PPh Final tidak dikenakan PPh

Pasal 22 Impor.

(45)

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan oleh badan usaha yang bergerak dibidang industri serta badan usaha lainnya

bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul. Wajib Pajak Badan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat mewah.  Sumber: Permenkeu

Penghasilan Pasal 22 atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor oleh badan usaha industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan,

(5) Besarnya pungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui proses

melakukan pekerjaan di bidang lingkungan pada pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, industri, pertambangan, perkebunan, energi dan sebagainya yang sesuai dengan

Pengendalian terhadap masyarakat yang melakukan kegiatan memproduksi bahan makanan/hasil produksi pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta industri terhadap