• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR : 112PerOT.140J1014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR : 112PerOT.140J1014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PEN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

NOMOR : 112/Per/OT.140/J/10/14

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN

PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi

Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) sebagai Pos Simpul Koordinasi, sinkronisasi program dan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan sekaligus sebagai pusat data dan informasi bagi petani;

b. bahwa agar pengklasifikasian BP3K dapat terlaksana

dengan baik, perlu disusun acuan bagi penyelenggara penyuluhan dalam melaksanakan pengklasifikasian sehingga diperoleh tingkat perkembangan dan kelas kemampuan BP3K yang akurat;

(4)

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun

2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Nomor 4437)

Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4660);

3. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juncto Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 87 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5018);

(5)

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

8. Keputusan Presiden Nomor 145/M Tahun 2013 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Pertanian;

9. Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;

10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/ OT.140/10/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/ OT.140/4/ 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI BALAI

PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Pasal 1

(6)

Pasal 2

Pedoman sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Peraturan ini digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan pemberdayaan BP3K agar dapat berjalan lebih fokus dan optimal.

Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

WINNY DIAN WIBAWA

NIP. 19590329 198403 1 002

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Gubernur seluruh Indonesia;

2. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

3. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian;

4. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian;

5. Pejabat Eselon II lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;

6. Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan/Kelembagaan yang menangani Penyuluhan Provinsi;

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga Pedoman Pelaksanaan Klasifikasi Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) dapat diselesaikan.

Dalam rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi BP3K di Kecamatan, Kementerian Pertanian telah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian No. 26/Permentan/ OT.140/4/2012 dan Petunjuk Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian di BP3K Tahun 2013, sebagai dasar untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan BP3K. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian bahwa BP3K diperankan sebagai Pos Simpul Koordinasi, Sinkronisasi Program dan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di Kecamatan serta sekaligus berperan sebagai pusat data dan informasi

bagi stakeholder terkait.

Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, terlebih dahulu diperlukan adanya pengklasifikasian BP3K agar lebih mudah melakukan pembinaan dan pemberdayaan untuk tercapainya swasembada pangan.

Kami berharap dengan terbitnya Pedoman Pelaksanaan Klasifikasi ini pembinaan dan pemberdayaan BP3K dapat berjalan lebih fokus dan optimal.

Jakarta, 17 Oktober 2014 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian,

(8)
(9)

DAFTAR ISI

Hal

PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN... i

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang ... 1

B Maksud dan Tujuan ... 2

C Ruang Lingkup ... 2

D Dasar Hukum ... 3

E Pengertian ... 4

II. KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN ... 5

A Pengorganisasian ... 5

B Tugas dan Fungsi ... 6

C Prasarana dan Sarana ... 6

D Manajemen Operasional ... 8

E Aktivitas ... 8

F Penyediaan Data dan Informasi ... 9

G Dukungan Pembiayaan ... 9

III. KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN ... 11

A Aspek Kemampuan BP3K... 11

B Indikator Kemampuan dan Bobot Penilaian BP3K ... 11

C Kelas Kemampuan BP3K ... 12

(10)

V. MONITORING, EVAUASI DAN PELAPORAN ... 17

A Monitoring dan Evaluasi ... 17

B Pelaporan ... 17

VI. PEMBIAYAAN ... 19

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian serta sekaligus merupakan cermin keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah Kecamatan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU No.16 Tahun 2006 SP3K), kebijakan dalam pengembangan kelembagaan penyuluhan adalah : (a) mengutamakan prinsip kemitraan dalam pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian dan (b) memacu pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian melalui pemberian prioritas insentif pembiayaan. Strategi pengembangan kelembagaan penyuluhan adalah menempatkan kelembagaan penyuluhan pertanian sebagai penggerak utama kegiatan penyuluhan pertanian di masing-masing tingkatan wilayah administrasi pemerintahan;

Sebagai penjabaran dari UU No. 16 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor: 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Kementerian Pertanian mengambil kebijakan menjadikan BP3K sebagai pos simpul koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan yang berbasis kawasan komoditi unggulan dan atau wilayah. Selain itu, BP3K merupakan pusat data dan informasi bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan usaha pertanian di wilayah kecamatan.

(12)

pertanian, dan (e) terbatasnya fasilitasi proses pembelajaran (percontohan dan model usaha tani). Oleh karena itu, kelembagaan BP3K perlu diperkuat dan diberdayakan agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi penyuluhan pertanian secara lebih optimal.

Salah satu upaya penguatan dan pengembangan kapasitas BP3K diawali dengan melakukan identifikasi dan klasifikasi terhadap kondisi dan potensi BP3K. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan dari kelembagaan penyuluhan tersebut, sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan pembinaan selanjutnya. Agar klasifikasi BP3K berjalan efektif dan efisien, maka perlu disusun Pedoman Klasifikasi Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman ini disusun, dimaksudkan sebagai acuan bagi penyelenggara penyuluhan dalam melaksanakan klasifikasi BP3K, sedangkan tujuannya adalah diperolehnya kelas kemampuan BP3K di seluruh provinsi dan pada gilirannya dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan serta meningkatkan kapasitas BP3K terutama dalam melayani penyuluhan di wilayah kecamatan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini meliputi sebagai berikut:

1. Standar Minimal Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(BP3K);

2. Variabel dan Indikator Kemampuan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K);

3. Mekanisme Penilaian dan Penetapan kelas Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K);

4. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan;

(13)

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat atau (pemberian otonomi yang luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan pemberdayaan dan peran serta masyarakat). 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang SP3K

kelembagaan penyuluhan pada tingkat kecamatan berbentuk BP3K. Balai Penyuluhan tersebut bertanggung jawab kepada Badan Pelaksana Penyuluhan kabupaten/kota yang pembentukannya diatur lebih lanjut dengan peraturan bupati/walikota.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam menata organisasi yang efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah masing-masing serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi serta komunikasi kelembagaan antara Pusat dan daerah. Selain itu, lembaga teknis daerah yang berbentuk badan di kabupaten/kota dapat membentuk unit pelaksana teknis tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional/teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. 4. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan,

dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/4/2012 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan.

(14)

7. Pedoman Standar Pelayanan Minimal Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Peranian Kementerian Pertanian Tahun 2010.

E. Pengertian

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan :

1. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluhan Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota atau kelembagaan yang menangani penyuluhan di kabupaten/kota yang menyelenggarakan fungsi penyuluhan di kecamatan. 2. Standardisasi BP3K adalah standar minimal yang diperlakukan oleh BP3K

untuk melaksanakan tugas fungsinya.

3. Klasifikasi BP3K adalah penilaian kelas kemampuan BP3K dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibagi ke dalam 4 (empat) kelas, yaitu BP3K kelas : 1) Pratama, 2) Madya, 3) Utama, dan 4) BP3K Aditama.

4. Sarana dan Prasarana penyuluhan adalah peralatan dan bangunan yang digunakan untuk melakukan penyelenggaraan penyuluhan di wilayah BP3K. 5. Pembiayaan penyuluhan pertanian adalah setiap pengeluaran untuk

(15)

BAB II

KELEMBAGAAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN,

PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

A. Pengorganisasian

Dalam pengorganisasian BP3K sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluhan dari Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota yang didukung dengan organisasi dan ketenagaan sebagai berikut:

1. Pimpinan Balai;

2. Urusan Ketatausahaan;

3. Kelompok Jabatan Fungsional(KJF), terdiri dari:

- Penyuluh yang menangani urusan Programa;

- Penyuluh yang menangani urusan Sumber Daya; dan

- Penyuluh yang menangani urusan Supervisi.

Pimpinan Balai adalah pejabat yang memiliki latar belakang dibidang penyuluhan atau pejabat fungsional penyuluh pertanian yang diberi kepercayaan untuk menjadi pemimpin/koordinator penyuluh di BP3K, sedangkan urusan Ketatausahaan dapat ditangani oleh fungsional umum. Selanjutnya untuk urusan programa, sumberdaya, dan supervisi dalam kelompok jabatan fungsional penyuluh ditetapkan oleh Pimpinan Balai dengan memperhatikan potensi pengembangan kawasan komoditas unggulan wilayah Kecamatan.

(16)

B. Tugas dan Fungsi 1. Tugas

Balai Penyuluh P3K mempunyai tugas:

- Memfasilitasi penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan yang sejalan dengan programa penyuluhan kabupaten/ kota;

- Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan kecamatan;

- Menyediakan akses terhadap penyebaran informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan penyuluhan, dan pasar;

- Memfasilitasi pengembangan kelembagaan petani dan usahatani, pengembangan sejenisnya, kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha;

- Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya dan penyuluh swasta melalui proses pembelajaran di BP3K secara berkelanjutan; dan;

- Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha. 2. Fungsi

Balai Penyuluhan P3K mempunyai fungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh, petani/pelaku utama, dan pelaku usaha dalam rangka fasilitasi pelaksanaan tugas BP3K.

C. Prasarana dan Sarana

Standar minimal prasarana dan sarana yang harus tersedia di BP3K meliputi: 1) bangunan fisik dan 2) peralatan yang digunakan untuk penyelenggaraan penyuluhan pertanian, berupa:

1. Prasarana Penyuluhan Pertanian

(17)

- Prasarana perkantoran minimal yang harus tersedia di BP3K seperti: ruangan pimpinan, ruangan administrasi/tata usaha, ruangan kelompok jabatan fungsional, ruangan pertemuan/aula, ruangan perpustakaan, ruangan data dan sistem informasi, ruangan pameran, peragaan dan promosi, toilet dan kamar mandi, dapur, dan gudang.

- Prasarana Lingkungan adalah sumber air bersih, penerangan listrik atau 1 (satu) unit genset cadangan, jalan lingkungan, pagar halaman, lahan percontohan balai dan papan nama balai.

- Prasarana penujang adalah rumah dinas/rumah jaga, mushola dll.

2. Sarana minimal penyuluhan, meliputi: 1) sarana keinformasian, 2) alat bantu penyuluhan, 3) peralatan administrasi, 4) alat transportasi, 5) sarana perpustakaan (buku serta hasil publikasi), dan 6) perlengkapan ruangan.

- Sarana keinfomasian, terdiri atas : 1 (satu) set perangkat komputer, 1 (satu) unit papan display, 1 (satu) unit kamera analog atau digital, 1 (satu) unit handycam, 1 (satu) set telepon dan mesin faksimile.

- Alat bantu penyuluhan, terdiri atas : 1 (satu) unit overhead projector/

LCD, 1 (satu) unit perangkat pengeras suara, 1 (satu) set perangkat monitor televisi dan VCD/DVD, 1 (satu) unit tape recorder, 1 (satu) unit white board/panelboard, dan 1 (satu) unit laptop.

- Peralatan Administrasi, terdiri atas : 1 (satu) set perangkat komputer, 1 (satu) unit mesin tik, 3 (tiga) unit kalkulator, 1 (satu) unit brankas, dan 2 (dua) unit rak buku.

- Alat Transportasi, berupa 3 (tiga) unit kendaraan bermotor roda dua atau alat transportasi lain.

(18)

D. Manajemen Operasional

Dukungan manajemen operasional yang wajib tersedia di BP3K: 1. Struktur organisasi BP3K.

2. Pembagian tugas pokok dan fungsi. 3. Programa penyuluhan kecamatan. 4. Jadual pelatihan di BP3K.

5. Jadual latihan dan kunjungan penyuluh, dan 6. Jadual supervise penyuluh.

E. Aktivitas

Dukungan aktivitas yang wajib ada di wilayah BP3K sebagai berikut: 1. Penyampaian dan penyebaran informasi inovasi teknologi. 2. Fasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha. 3. Kaji terap/percontohan.

4. Pengembangan model usaha Tani.

5. Pemberian Rekomendasi dan aksesibilitas sumber teknologi.

6. Fasilitasi kerja sama peneliti, penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha. 7. Koordinasi dan Musyawarah Rembug Tani.

8. Koordinasi Mimbar Sarasehan.

9. Menumbuhkembangkan kepemimpinan kewirausahaan, kelembagaan petani, dan kelembagaan ekonomi petani.

10. Perakitan materi/media dan alat bantu penyuluhan spesifik lokasi.

11. Layanan terpadu hulu – hilir (One Stop Service) dan layanan informasi

berbasis teknologi informasi (cyber extension).

12. Layanan klinik konsultasi agribisnis. 13. Pemutakhiran data, dan

(19)

F. Penyediaan Data dan Informasi

Jenis data dan informasi yang wajib tersedia di BP3K meliputi data dan informasi tentang sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan petani, keadaan demografis yang diperlukan dalam perencanaan kegiatan penyuluhan di wilayah

BP3K.

1. Sumber Daya Alam,terdiri atas keadaan geografis, topografi wilayah, iklim, jenis tanah, luas lahan, luas tanam, produktivitas dan produksi usaha tani, dan komoditas unggulan yang berpeluang memiliki daya saing tinggi serta kerentanan terhadap bencana alam, kalender tanam, Dampak Perubahan Iklim (DPI), Indek Pertanaman (IP).

2. Sumber Daya Manusia, terdiri atas jumlah dan kapasitas SDM penyuluh (Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Harian Lepas –Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian, Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta). 3. Kelembagaan Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani data mencakup

nama, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, latihan yang pernah diikuti, target produksi dll, Kelembagaan petani meliputi jumlah kelompok tani/ Gapoktan, asosiasi petani, kelembagaan ekonomi petani (koperasi tani/ Badan Usaha Milik Petani), dan jejaring kemitraan usaha, dengan rincian kapasitas usaha masing-masing klasifikasi kelompoktani.

4. Keadaan demografis wilayah BP3K terdiri atas jumlah penduduk, keragaman, mata pencaharian, tingkat pertumbuhan pada pendidikan, nilai-nilai sosial budaya, tingkat partisipasi, dan produktivitas.

G. Dukungan Pembiayaan

(20)
(21)

BAB III

KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN

PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)

Klasifikasi BP3K dilaksanakan berdasarkan penilaian terhadap beberapa aspek yaitu: A. Aspek Kemampuan BP3K

Penilaian kemampuan BP3K dilakukan berdasarkan 5 (lima) aspek : 1) Kelembagaan, 2) Ketenagaan, 3) Penyelenggaraan, 4) Sarana Prasarana dan 5) Pembiayaan. Selanjutnya kelima aspek tersebut dijabarkan melalui beberapa

variabel, antara lain : 1) organisasi, 2) ketenagaan, 3) pelaksanaan tugas dan

fungsi dan lain-lain. Bobot penilaian maksimum sebesar 1.000 dengan nilai bobot masing-masing aspek, seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Aspek Penilaian Kemampuan Balai Penyuluhan P3K

No Aspek Bobot

1. Kelembagaan 224

2. Ketenagaan 64

3. Penyelenggaraan 532

4. Sarana dan Prasarana 150

5. Pembiayaan 30

Jumlah 1.000

B. Indikator Kemampuan dan Bobot Penilaian BP3K

(22)

C. Kelas Kemampuan BP3K

Hasil penilaian berdasarkan indikator kemampuan BP3K di berbagai BP3K akan menghasilkan nilai yang beragam mulai dari nilai rendah sampai nilai tertinggi, yang merupakan gambaran dari kinerja BP3K. Hasil penilaian terhadap kemampuan BP3K menjadi dasar penetapan kelas kemampuan BP3K, dan

menjadi bahan masukan dalam pembinaan serta merumuskan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan atau menaikkan kelas BP3K. Sesuai dengan kelasnya Klasifikasi BP3K dibagi ke dalam 4 (empat) kelas yakni: Kelas Pratama (nilai ≤ 475), Kelas Madya(nilai 476 - 650), Kelas Utama (nilai 651 - 825), dan Kelas Aditama(nilai 826 - 1.000).

KELAS KEMAMPUAN BP3K

BP3K PRATAMA

BP3K MADYA

BP3K UTAMA

BP3K ADITAMA

5 NILAI : ≤ 475

NILAI : 476 - 650

NILAI : 651 - 825

(23)

BAB IV

MEKANISME PENILAIAN DAN PENETAPAN

KELAS KEMAMPUAN BP3K

Penilaian kelas kemampuan BP3K dilakukan antara 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun sekali atau disesuaikan dengan perkembangan kondisi kelas kemampuan BP3K, melalui mekanisme sebagai berikut:

1) Tingkat Kecamatan

Pimpinan BP3K bersama-sama dengan para penyuluh yang ada di BP3K melakukan klasifikasi melalui identifikasi dan penilaian secara mandiri ( self-analysis) terhadap BP3K yang dikelolanya. Klasifikasi didasarkan atas hasil

penilaian terhadap kemampuan BP3K, meliputi aspek: kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana serta pembiayaan. Hasil penilaian secara mandiri disampaikan kepada Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota atau Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di Kabupaten/Kota untuk selanjutnya di verifikasi.

2) Tingkat Kabupaten/Kota

a. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di kabupaten/kota membentuk tim penilai klasifikasi kelas kemampuan BP3K, yang terdiri dari unsur pejabat struktural dan pejabat fungsional penyuluh pertanian kabupaten/kota.

b. Tim penilai kabupaten/kota melakukan penilaian dengan langka-langkah sebagai berikut :

- Menyampaikan informasi dan memverifikasi hasil penilaian BP3K dari kecamatan.

- Menelaah dan menganalisis hasil verifikasi lapangan BP3K di wilayah

(24)

- Hasil rekapitulasi data dari seluruh BP3K, Tim Penilai menghitung dan mentabulasi nilai akhir dari masing-masing BP3K seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Akhir Kemampuan BP3K Kabupaten/Kota :……….

No Nama BP3K

Nilai

Total Nilai

Kelas Kemampuan Aspek

Kelembagaan Aspek

Ketenagaan PenyelenggaraanAspek

Aspek Sarana

dan Prasarana PembiayaanAspek

Ketua Tim Penilai,

(……….)

- Tim Penilai menyampaikan hasil penilaian tersebut kepada Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di kabupaten/kota.

- Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan kabupaten/kota mengusulkan hasil klasifikasi BP3K kepada Bupati/Walikota untuk ditetapkan lebih lanjut dalam Keputusan Bupati/Walikota.

(25)

- Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di kabupaten/kota mengirimkan hasil klasifikasi BP3K yang telah ditetapkan Bupati/Walikota ke Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi dengan tembusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian cq. Pusat Penyuluhan Pertanian melalui

email : kelembagaan.pusluh@gmail.com

3) Tingkat Provinsi

a. Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan/Pimpinan Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di provinsi melakukan rekapitulasi kelas BP3K dari semua kabupaten/kota di wilayah kerjanya seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Kelas Kemampuan BP3K Provinsi : ………..

No Kabupaten/

Kota Kecamatan

Nama

BP3K Nilai

Kelas

Kemampuan Kode Warna

b. Hasil rekapitulasi penilaian tersebut, disampaikan kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian cq. Pusat Penyuluhan Pertanian atau melalui email kelembagaan.pusluh@gmail.com

4) Tingkat Pusat

(26)
(27)

BAB V

MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan, baik kabupaten/kota, provinsi, pusat atau terpadu untuk melihat perkembangan kemampuan BP3K dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Monitoring dan evaluasi juga dilakukan untuk mengidentifikasi dan memberikan solusi pemecahan masalah yang dihadapi masing-masing tingkatan. Hasil monitoring dan evaluasi disusun dalam bentuk laporan tentang data dan informasi perkembangan kelas kemampuan BP3K.

B. Pelaporan

(28)
(29)

BAB VI

PEMBIAYAAN

(30)
(31)

BAB VII

PENUTUP

Pedoman ini merupakan acuan bagi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan dan pihak terkait lainnya untuk mempercepat pengembangan dan pemberdayaan BP3K sebagai Pusat Koordinasi Program dan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pertanian di wilayah kecamatan untuk mendukung pembangunan pertanian.

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

(32)
(33)
(34)
(35)

Form 1

PROVINSI : ______________________________ KABUPATEN : ______________________________ KECAMATAN : ______________________________ NAMA BP3K/BPP : ______________________________ : ______________________________ : ______________________________

No BOBOT SCORE HASIL VERIFIKASI

c. Surat Penunjukan Bupati; 6

d.Belum terbentuk. 0

2 196

a. 52

16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

3) 20

a.Sangat lengkap; 20

b.Lengkap; 14

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

b. 58

1) 20

a.Sangat sesuai; 20

b. Sesuai; 14

c. Kurang sesuai; 6

d.Tidak sesuai. 0 2)

6

a.Sangat berhasil; 6

b.Berhasil; 4

c. Kurang berhasil; 2

d.Tidak berhasil. 0 Pelaksanaan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan;

VARIABEL INDIKATOR

Cakupan Dokumen Programa Penyuluhan di Kecamatan Penyusunan programa penyuluhan

Mengiktiarkan kemudahan (sarana produksi, akses permodalan, dan akses pemasaran);

Identifikasi masalah perilaku pelaku utama (PRA/Kaji Tindak);

1)

PENILAIAN KLASIFIKASI BALAI PENYULUHAN

PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN BP3K di KECAMATAN KEMENTERIAN PERTANIAN

NO. TELP/HP

Identifikasi kebutuhan pengembangan usaha pelaku utama (RDK/RDKK); 2)

Fasilitasi pembelajaran teknologi (budidaya, pasca panen, pengolahan, pemasaran, kepemimpinan dan manajemen agribisnis;

Pelaksanaan Tugas dan fungsi Dasar Pembentukan Kelembagaan

ti

ti

(36)

No BOBOT SCORE HASIL

a.Sangat sesuai; 16

b.Sesuai; 10

c. Kurang sesuai; 6

d.Tidak sesuai. 0

4) 16

a.Sangat sesuai jadwal; 16

b.Sesuai jadwal; 10

c. Kurang sesuai jadwal; 6

d.Tidak sesuai jadwal. 0

c 28

1) 8

a.Sangat sesuai; 8

b.Sesuai; 6

c. Kurang sesuai; 2

d.Tidak sesuai. 0 2)

10

a.Sangat lengkap; 10

b.Lengkap; 7

c. Kurang lengkap; 3

d.Tidak ada. 0

3)

10

a.Sangat sesuai; 10

b.Sesuai; 7

c. Kurang sesuai; 3

d.Tidak sesuai. 0

d 24

1) 4

a.Sangat berhasil; 4

b.Berhasil; 3

c. Kurang berhasil; 1

d.Tidak berhasil. 0

2) 4

a.Sangat lengkap; 4

b.Lengkap; 3

c. Kurang lengkap; 1

d.Tidak ada. 0

3) 16

a.Sangat berhasil; 16

b.Berhasil; 10

c. Kurang berhasi; 6

d.Tidak ada. 0 Keragaan (jumlah dan klasifikasi),

kelembagaan petani (poktan, gapoktan), kelembagaan ekonomi petani dan Posluhdes; Jumlah dan jenis informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, pasar, dan kebijakan;

Ketersediaan sarana pengumpulan data dan informasi (IT, cyber extension, kaji terap, kaji tindak, apresiasi, dan konsultasi);

Kemasan informasi (liptan, brosur, folder, dll);

Fasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama;

Penerapan metode penyuluhan (kunjungan lapangan, demonstrasi lapangan, sekolah lapangan, kursus, dll);

Supervisi, evaluasi, dan pelaporan;

Pemetaan kondisi kelembagaan (kemampuan manajemen, permodalan, skala usaha, dan kemitraan);

Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan;

(37)

No BOBOT SCORE HASIL

a.Sangat lengkap; 8

b.Lengkap; 6

c. Kurang lengkap; 2

d.Tidak ada. 0

2) 8

a.Sangat lengkap; 8

b.Lengkap; 6

c. Kurang lengkap; 2

d.Tidak ada. 0

3) 6

a.Sangat tersedia; 6

b.Tersedia; 4

c. Kurang tersedia; 2

d.Tidak tersedia. 0

4) 4

a.Sangat Tersedia; 4

b.Tersedia 3

c. kurang tersedia; 1

d.Tidak tersedia. 0

f 8

8

a.Sangat lengkap 8

b.Lengkap; 6

c. Kurang lengkap; 2

d.Tidak lengkap. 0

3 6

6

a.Sangat sesuai; 6

b.Sesuai; 4

c. Kurang sesuai; 2

d.Tidak sesuai. 0

4 6

6

a.Percontohan sangat lengkap; 6

b.Lengkap; 4

c. Kurang lengkap; 2

d.Tidak ada percontohan. 0 Pelaksanaan proses pembelajaran melalui percontohan dan

pengembangan model usaha Ketersediaan data inventarisasi

kebutuhan materi untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap);

Ketersediaanrencana peningkatan kapasitas penyuluh PNS, Swadaya, dan Swasta;

Ketersediaan rencana sertifikasi keahlian/kompetensi penyuluh PNS, Swadaya, dan Swasta. Fasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya dan penyuluh swasta

Pengorganisasian BPP

BPP sebagai lembaga percontohan di wilayahnya. Struktur organisasi dan pembagian tugas pengelola dan tenaga penyuluh di BPK

Ketersediaan data penyuluh (PNS, Swadaya, dan Swasta); Jumlah dan jenis percontohan dan

pengembangan model usaha padi (demplot/perorangan (0,1 Ha), demfarm/kelompok (5 Ha), demarea/gapoktan (50 Ha), demunit/asosiasi (1.000 Ha)

Menjadi pusat pembelajaran pengembangan pertanian dan pelayanan masyarakat di wilayah kecamatan.

ti

ti

(38)

No BOBOT SCORE HASIL

a Pengelola BPK 32

1) 16

a.Sangat sesuai dengan kriteria; 16

b.Sesuai; 10

c. Kurang sesuai; 6

d.Tidak sesuai. 0

2) 16

a.Sangat sesuai dengan kriteria; 16

b.Sesuai; 10

c. Kurang sesuai; 6

d.Tidak sesuai. 0

b 32

1) 16

a.Sangat sesuai; 16

b.Sesuai; 10

c. Kurang sesuai; 6

d.Tidak sesuai 0

2) 16

a.Sangat sesuai; 16

b.Sesuai; 10

c. Kurang sesuai; 6

d.Tidak sesuai 0

C 532

1 157

a 80

1) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

2) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

3) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

4) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6 Ketenagaan Pengelola Balai Penyuluhan Kecamatan

Penetapan skala prioritas pengembangan usaha; Data identifikasi potensi wilayah dan permasalahan perilaku petani ; Dokumen perencanaan pengelolaan BPK terdiri dari:

Perencanaan Penyelenggaraan Penyuluhan di Kecamatan

Data inventarisasi kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha; Ketersediaan Penyuluh Pertanian di WKPP sesuai Kebutuhan Potensi Wilayah BPK;

Ketersediaan Penyuluh Urusan Program, Urusan Sumber Daya dan Urusan Supervisi sesuai Kriteria ;

Pemetaan komoditas unggulan;

Perencanaan manajemen BPK

Permentan No. 26 Tahun 2012

(39)

No BOBOT SCORE HASIL

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

b 77

1) 20

a.Sangat lengkap; 20

b.Lengkap; 14

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

2) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

3) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

4) 25

a.Sangat lengkap; 25

b.Lengkap; 15

c. Kurang lengkap; 10

d.Tidak ada. 0

2 75

1) 25

a.Sangat lengkap; 25

b.Lengkap; 15

c. Kurang lengkap; 10

d.Tidak ada. 0

2) 30

a.Sangat lengkap; 30

b.Lengkap; 20

c. Kurang lengkap; 10

d.Tidak ada. 0

3) 20

a.Sangat lengkap; 20

b.Lengkap; 14

c. Kurang lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

Pelaksanaan dan fasilitasi penyuluhan dan pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai peraturan yang ada

Dokumen rencana kebutuhan administrasi sarana dan prasana

Dokumen Programa Penyuluhan di Kecamatan meliputi:

Data hasil identifikasi masalah perilaku pelaku utama (PRA/Kaji Tindak);

Jadwal latihan dan kunjungan (LAKU);

Laporan pelaksanaan kegiatan; Data hasil identifikasi kebutuhan pengembangan usaha pelaku utama (RDK/RDKK);

Notulen Penyusunan Programa Penyuluhan yang melibatkan petani dan penyuluh melalui mimbar sarasehan;

Rumusan Programa;

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh;

(40)

No BOBOT SCORE HASIL

a.Sangat lengkap; 25

b.Lengkap; 15

c. Kurang lengkap; 10

d.Tidak ada. 0

2) 20

a.Sangat mendukung; 20

b.Mendukung; 14

c. Kurang Mendukung; 6

d.Tidak ada dukungan. 0

3) 16

a.Sangat mendukung; 16

b.Mendukung; 10

c. Kurang Mendukung; 6

d.Tidak ada dukungan. 0

4) 25

a.Sangat sesuai rencana; 25

b. Sesuai rencana; 15

c. Kurang Sesuai rencana; 10

d.Tidak ada rencana. 0

4 16 Permentan

No. 45 16

a.Sangat sesuai; 16

b.Sesuai; 10

c. Kurang Sesuai; 6

d.Tidak ada. 0

5 65

1) 20

a.Sangat tersedia; 20

b.Tersedia; 14

c. Kurang tersedia; 6

d.Tidak ada. 0

2) 25

a.Sangat tersedia; 25

b.Tersedia; 15

c. Kurang tersedia; 10

d.Tidak ada. 0

3) 20

a.Sangat lengkap; 20

b.Lengkap; 14

c. Kurang Lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

Mekanisme dan tata hubungan kerja

Dukungan petugas teknis RIHP sesuai dengan tupoksinya;

Pengawalan dan pendampingan penyuluh pada program pembangunan pertanian prioritas.

Jumlah dan bentuk kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta;

Laporan dan umpan balik. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara tertib dan teratur Kerjasama dan kemitraan penyuluhan dengan pemangku kepentingan berjalan baik

BPK sebagai Pusat Koordinasi Program dan Pelaksanaan Kegiatan Pertanian di Kecamatan yang meliputi:

Rencana kegiatan peningkatan dan pengembangan program;

Dukungan peneliti pendamping dalam penerapan rekomendasi spesifik lokasi;

Adanya instrumen supervisi, monitoring dan evaluasi;

Jadwal supervisi, monitoring dan

(41)

No BOBOT SCORE HASIL

a.Sangat berfungsi; 30

b.Berfungsi; 20

c. Kurang berfungsi; 10

d.Tidak berfungsi. 0

2) 20

a.Sangat mendukung; 20

b.Mendukung; 14

c. Kurang mendukung; 6

d.Tidak ada dukungan. 0

3) 16

a.Sangat berfungsi; 16

b.Berfungsi; 10

c. Kurang berfungsi; 6

d.Tidak berfungsi. 0

7 16

1) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang Lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

8 51

1) 16

a.Sangat tersedia; 16

b.Tersedia; 10

c. Kurang tersedia; 6

d.Tidak ada. 0

2) 20

a.Sangat tersedia; 20

b.Tersedia; 14

c. Kurang tersedia; 6

d.Tidak ada. 0

3) 15

a.Sangat tersedia; 15

b.Tersedia; 10

c. Kurang tersedia; 5

d.Tidak ada. 0

D 150

1 150

1) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang Lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

Data hasil peningkatan produktivitas komoditas unggulan kawasan;

Sarana dan Prasarana memenuhi Standar Minimal Data peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha.

Pengelolaan lingkungan sekitarnya sangat baik

Terbentuknya Kawasan/ Cluster Pengembangan Kawasan Pertanian di Kecamatan

BPK menjadi tempat pertemuan dan konsultasi petani dan penyuluh swadaya;

Kontribusi petani dalam kegiatan rembug tani, mimbar sarasehan, programa, dan percontohan;

BPK sebagai wadah pembinaan wanita tani dan pemuda tani;

Adanya pengembangan kegiatan usaha berbasis komoditas unggulan yang dilakukan oleh pelaku utama dan pelaku usaha;

Partisipasi dan dukungan petani diwilayahnya sangat tinggi dalam pembangunan pertanian

Sarana ke informasian; Percontohan pengelolaan perkantoran dan usahatani berwawasan lingkungan

Aspek Sarana dan Prasarana

ti

ti

(42)

No BOBOT SCORE HASIL

a.Sangat lengkap; 20

b.Lengkap; 14

c. Kurang Lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

3) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang Lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

4) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang Lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

5) 20

a.Sangat lengkap; 20

b.Lengkap; 14

c. Kurang Lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

6) 18

a.Sangat lengkap; 18

b.Lengkap; 10

c. Kurang Lengkap; 8

d.Tidak ada. 0

7) 18

a.Sangat lengkap; 18

b.Lengkap; 10

c. Kurang Lengkap; 8

d.Tidak ada. 0

8) 16

a.Sangat lengkap; 16

b.Lengkap; 10

c. Kurang Lengkap; 6

d.Tidak ada. 0

9) 10

a.Sangat lengkap; 10

b.Lengkap; 7

c. Kurang Lengkap; 3

d.Tidak ada. 0 Sarana alat bantu penyuluhan;

(43)

No BOBOT SCORE HASIL

a.Sangat sesuai dan lengkap; 30

b.Sesuai dan Lengkap; 20

c. Kurang sesuai dan kurang

lengkap; 10 Petugas Verifikasi

4. Score BP3K Aditama

ASPEK PEMBIAYAAN

TOTAL

Adanya pengelolaan anggaran yang tertib sesuai dengan peraturan yang berlaku meliputi pembiayaan Operasiona, Pertemuan-pertemuan, percontohan, penyediaan dan penyebaran informasi, Pembelajaran petani, peningkatan kapasitas penyuluh, peningkatan kapasitas kelembagaan petani dan ekonomi petani serta kemitraan. Pengelolaan pembiayaan dan administrasi sesuai peraturan yang ada (bagi BPK yang mendapatkan dana APBN/Dekon dan/atau APBD)

≤ 475 476 - 650 651 - 825

826 - 1.000

1. Score BP3K Pratama 2. Score BP3K Madya 3. Score BP3K Utama

(44)
(45)

Lambang warna

Keterangan :

- Kelas Pratama = Merah

- Kelas Madya = Kuning

- Kelas Utama = Hijau

- Kelas Aditama = Coklat

contoh:

SERTI FI KAT

KLASI FI KASI BP3K

Nomor:

Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan/Lembaga yang menangani Penyuluhan. Berdasarkan Keputusan Bupati/Walikota di Kabupaten/Kota No... memberikan sertifikat kelas kemampuan kepada Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) . . . dengan kategori . . .

Dengan Sertifikat Klasifikasi BP3K ini, maka dapat dipergunakan sebagai dasar pembinaan peningkatan kelas kemampuan BP3K setingkat lebih tinggi atau pembinaan lanjutan.

..., 2014 Kepala Badan Pelaksana

Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan/Lembaga yang menangani Penyuluhan Kabupaten/Kota...

(...)

(46)
(47)

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI B

ALAI PENYULUHAN PER

TANIAN PERIKANAN D

AN KEHUT

ANAN (BP3K)

a. Laporan Perkembangan Kelas Kemampuan BP3K

Kecamatan : _______________________

Kabupaten : _______________________

No Nama BP3K Alamat

Perkembangan Kelas

Kelas Kemampuan Tahun Sebelumnya (Tahun……..)

Kelas Kemampuan Tahun ………….

………,……… 2014 Kepala BPK

(………...)

(48)
(49)

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI B

ALAI PENYULUHAN PER

TANIAN PERIKANAN D

AN KEHUT

ANAN (BP3K)

b. Rekapitulasi Laporan Perkembangan Kelas Kemampuan BP3K

Kabupaten : _______________________

Provinsi : _______________________

No Nama BP3K Alamat

Perkembangan Kelas

Kelas Kemampuan Tahun Sebelumnya (Tahun……..)

Kelas Kemampuan Tahun ………….

………,……… 2014 Kepala Bapeluh

(50)
(51)

PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI B

ALAI PENYULUHAN PER

TANIAN PERIKANAN D

AN KEHUT

ANAN (BP3K)

c. Rekapitulasi Laporan Perkembangan Kelas Kemampuan BP3K

Provinsi : _______________________

Tahun : _______________________

No Kabupaten Nama BP3K Alamat

Perkembangan Kelas

Kelas Kemampuan Tahun Sebelumnya (Tahun……..)

Kelas Kemampuan Tahun ………….

………,……… 2014 Kepala Bakorluh

(52)

Gambar

Tabel 1.  Aspek Penilaian Kemampuan Balai Penyuluhan P3K
Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Akhir Kemampuan BP3K
Tabel 3. Rekapitulasi Kelas Kemampuan BP3K

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat perencanaan dan efektivitas organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Cirebon berkorelasi

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Penyuluh Perikanan di Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten

berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh pengembangan karier terhadap kepuasan kerja di badan ketahanan pangan pelaksana penyuluhan perikanan dan

Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan ( BPPKP) dipimin oleh seorang Kepala Badan yang mempunyai tugs pokok membatu Bupati dalam penyelenggaraan

Bahwa untuk melaksanakan penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dipandang perlu untuk mengintergrasikannya dalam satu lembaga yang mandiri..

memiliki surat keputusan sebagai Penyuluh Pertanian Swadaya dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) atau lembaga yang menangani

Tim Penilai Pusat bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi rehabilitasi pada Badan Narkotika Nasional untuk Angka Kredit Konselor Adiksi Ahli Madya di

Dalam pengolahan data kepegawaian yang dilakukan pada Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan Dan Kehutanan (BP3K) Ngadirejo Temanggung membutuhkan waktu yang cukup lama