• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Pencemar atau Polutan(5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Klasifikasi Pencemar atau Polutan(5)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 Sumber Pencemar Alami

◦ Sumber pencemar udara alamiah, merupakan sumber pencemar yang berasal dari proses alam tanpa adanya campur tangan manusia

◦ Contoh :

◦ Akibat letusan Gunung Berapi

letusan gunung berapi mengeluarkan beberapa gas yang melimpah, diantaranya H2O, CO2, H2S, SO2, CO,

(3)

 Kebakaran Hutan

◦ Kebakaran hutan merupakan proses yang paling dominan menimbulkan pencemaran udara karena dari pembakaran itulah dapat meningkatkan bahan serupa substrat fisik atau kimia ke dalam udara yang mencapai jumlah tertentu.

◦ Ada beberapa bahan polutan dari pembakaran yang dapat mencemari udara yaitu bahan polutan primer, seperti hidrokarbon, CO, karbon dioksida, senyawa sulfur oksida, senyawa nitrogen oksida, dan nitrogen dioksida.

(4)

  Sumber Air Panas

Zat pencemar udara yang dihasilkan antara lain asam sulfide, arsenic dan logam berat lainnya.

Gas – Gas Hasil Pencernaan

Gas metana dan gas-gas lain yang dihasilkan melalui pencernaan makanan dari hewan ternak seperti sapi.

Samudra, Sungai dan Muara

Merupakan sumber-sumber pembuangan gas metana hasil dari sistem pencernaan dari hewan-hewan laut, metanogenesis dalam endapan dan area di sepanjang pesisir, dan mungkin aliran dari hidrat metan di atas permukaan laut.

  Debu

(5)

Garam Laut

Hembusan angin dari air laut yang terevaporasi  di udara melepaskan natrium klorida serta partikulat lainnya ke udara.

Pelepasan Radioaktif

Gas radon dilepaskan ke udara selama pelepasan radioaktif terjadi di permukaan bumi.

 

Tumbuh – Tumbuhan dan Pepohonan

Sumber biogenik seperti pohon cemara dan beberapa jenis tumbuhan lain melepaskan senyawa volatil

(6)

Lahan Gambut

Reaksi dari bakteri yang ada di lahan gambut menghasilkan gas metana dan melepaskannya ke udara. Lahan gambut merupakan sumber emisi gas metana terbesar.

Rayap

Rayap merupakan sumber emisi gas metana terbesar kedua, gas metana dihasilkan dari proses pencernaan rayap.

Petir

(7)

 Secara umum penyebab

pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :

 Faktor internal (secara alamiah),

contoh :

 Debu yang berterbangan akibat

tiupan angin

 Abu (debu) yang dikeluarkan dari

letusan gunung berapi, berikut gas-gas vulkanik.

 Proses pembusukan sampah

(8)

 Faktor ekstenal (karena ulah

manusia), contoh :

◦ Hasil pembakaran bahan bakar fosil.

◦ Debu/serbuk dari kegiatan industri

(9)

 Klasifikasi pencemar udara dapat

dibagi menurut wujud, menurut bentuk senyawa, maupun menurut sifatnya.

Klasifikasi menurut wujud

Berdasakan fase zatnya, zat

pencemar udara dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu :

(10)

 Zat pencemar fase padat dan cair meluputi semua

jenis zat pencemar udara baik yang berbentuk partikel maupun koloid, yang mempunyai ukuran antara 0,001 - 500 µgrm.

 Zat pencemar udara yang termasuk dalam

golongan ini lazim disebut partikulat. Zat pencemar fase gas meliputi semua jenis zat pencemar udara yang berbentuk gas dan mempunyai ukuran

molekuler.

 Dari kedua golongan tersebut, zat pencemar udara

yang diemisikan dari sumbernya, dapat

dikasifikasikan lagi menjadi 2 golongan, yaitu :

◦ Zat pencemar udara yang tampak (vissible emission)

(11)

Klasifikasi menurut sifat

◦ Zat pencemar primer ◦ Zat pencemar sekunder

Zat pencemar primer merupakan zat pencemar yang kehadirannya di udara sama dengan yang diemisikan oleh

sumbernya.

Sedangkan zat pencemar sekunder adalah zat pencemar yang terdapat di udara

(12)

 Kalsifikasi menurut senyawa

Secara umum zat pencemar udara diklasifikasikan sebagai berikut :

◦ Partikulat

◦ Oksida sulfur (SOx)

◦ Oksida nitrogen (NOx)

◦ Hidrokarbon (HC)

◦ Karbon monoksida (CO)

(13)

Komponen pencemaran udara

 Udara di daerah perkotaan dengan

berbagai macam kegiatan industri dan perkembangan teknologi serta lalu lintas yang padat, relatif sudah mengandung bermacam-macam zat pencemar

dengan konsentrasi besarnya bervariasi. Dari berbagai macam komponen

(14)

No Bahan Pencemar Jenis gangguan yang di timbulkan 1 Karbon monoksida

(CO)

Kapasitas angkut O2 darah menurun Gangguan janin dalam kandungan

2 Oksida nitrogen (NOx) Gangguan pembuluh darah jantung Fungsi pancaindra berkurang

Penyakit paru (emphysema)

Penyakit pembuluh darah dan jantung

3 Oksida sulfur (SOx) Radang ginjal kronis, Bronchitis Gangguan sensotik dan pernafasan Kerusakan bangunan (korosi)

Gejala penyakit jantung Pandangan kabur

4 Hidrokarbon (HC) Iritasi mata dan pernafasan

5 Partikel Pengurangan penglihatan

(15)

 Komponen pencemar tersebut

dapat mencemari udara secara sendiri-sendiri, maupun secara

bersama-sama. Jumlah

komponen pencemar udara

tergantung kepada sumbernya.

Untik mendapat gambaran

tersebut, di bawah ini dapat dilihat data pencemaran udara di

Amerika Serikat. Data ini

(16)

Jumlah Komponen Pencemar Udara (juta ton/ tahun)

CO NOx SOx HC Partike

l

Total

Transpotasi 63,8 8,1 0,8 16,6 1,2 90,5

Industri 9,7 0,2 7,3 4,6 7,5 29,3

Pembuangan sampah 7,8 0,6 0,1 1,6 1,1 11,2

Pembakaran stationer 1,9 10,0 24,4 0,7 8,9 45,9

(17)

 Menteri negara kependudukan

dan lingkungan hidup No. KEP-03/ MENKLH/II/1991 tanggal 1

Februari 1991

 Sebagaimana ditampilkan dalam

(18)

No Parameter Waktu Pengukuran

Baku Mutu

1 Sulfur dioksida (SO3) 24 Jam 0,1 ppm (260 µg/m3)

2 Karbon monoksida (CO) 8 Jam 20 ppm (2260 µg/m3)

3 Oksigen oksida 24 Jam 0,05 ppm (92,5 µg/m3)

4 Oksidan (O3) 1 Jam 0,10 ppm (200 µg/m3)

5 Debu 24 Jam 0,26 µg/m3

6 Timah Hitam 24 Jam 0,06 µg/m3

7 Hidrogen Sulfida (H2S) 30 menit 0,03 ppm (42 µg/m3)

8 Amonia 24 Jam 2 ppm (1360 µg/m3)

(19)

Metrologi pencemaran

udara

 Pengaruh meteorologi pada

pencemaran udara

Kondisi meteorologi sangat

berperan dalam penyebaran,

pengenceran, perubahan, dan

penghilangan zat pencemar

(20)

 Proses Penyebaran

 Penyebaran zat pencemar yang

(21)

 Proses Pengenceran

 Pengenceran dan pencampuran

zat pencemar di udara

(22)

 Proses Perubahan

 Zat pencemar selama berada di

udara akan mengalami

perubahan fisik dan kimia,

sehingga membentuk zat

pencemar sekunder. Smog

(23)

 Proses Penghilangan

 Zat pencemar diatmosfir akan

(24)

 Sirkulasi Angin

 Angin adalah udara yang bergerak sebagai akibat

perbedaan tekanan antara daerah yang satu dan lainnya. Pergerakan udara tersebut dari daerah yang bertekanan padat ke arah udara yang bertekanan rendah/renggang.

 Perbedaan pemanasan udara menyebabkan

(25)

 Penyebaran Turbulen

 Perubahan gradient kecepatan angin

merupakan fungsi dari ketinggian dan

tergantung pada kekasaran permukaan, serta waktu. Model pergerakan turbulen dinyatakan sebagai pergerakan Eddy, dapat berupa :

◦ Pusaran Termal yang disebabkan oleh radiasi

matahari pada siang hari sehingga pada siang hari gradient angin akan lebih datar dibandingkan pada malam hari

◦ Pusaran Mekanis di sebabkan oleh gerakan angin

dipermukaan bumi yang kasar.akibat dari permukaan bumi yang ada akan berpngaruh pada arah dan

(26)

 Kondisi Stabilitas Atmosfer

 Derajad kestabilan di atmosfir harus kita ketahui

jika kita ingin memperkirakan kemampuan atmosfir untuk mendispersi polutan yang diterima dari sumbernya. Kestabilan atmosfir salah satunya tidak menunjukan pencampuran yang vertical atau perputaran sebagai hasil emisi polutan yang dekat dengan permukaan bumi cenderung tinggal disana. Perputaran itu terjadi pada suatu atmosfir rendah, terutama tergantung dari :

◦ Gradient temperature

(27)

 Bungan Angin (Wind Rose)

 Satu hal yang penting dalam meramalkan penyebaran zat pencemar adalah

mengatahui arah dan besarnya kecepatan angin, yang biasa digambarkan dalam

bentuk vektor. Arah angin selalu

ditunjukkan dari mana angin tersebut bertiup

 Vektor arah dan besarnya kecepatan angin dalam wind rose menggambarkan frekuensi distribusi dari arah angin, pada berbagai

(28)

 Dispersi Plume

 Karakteristik Umum Plume

Dispersi zat pencemar udara terjadi akibat dua mekanisme, yaitu kecepatan angin rata-rata dan turbulensi udara.

Mekanisme, yaitu pertama menyebabkan zat pencemar udara terbawa ke arah domn wind dan yang kedua

menyebabkan fluktuasi konsentrasi aliran utama zat pencemaran pada arah vertikal dan horizontal (cross wind).

Kedua jenis turbulensi biasanya terjadi secara bersamaan pada setiap kondisi atmosfer, hanya saja pada rasio yang berbeda. Adanya variasi ini menyebabkan bentuk

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik menggunakan strategi Thinking

4.2.1 Kondisi Rasio Likuiditas yang di Ukur dengan Quick Ratio pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Transportasi yang Telah Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

semakin kecil, sedangkan apabila pengungkapan CSR menghasilkan nilai yang rendah maka investor akan merasa optimis terhadap investasi yang akan dilakukan karena

Upaya merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengatasi sebuah permasalahan atau sebuah kesulitan yang dialaminya. Dalam penelitian ini usaha

memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi dengan judul Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Kunyit (Curcuma longa L.) terhadap Jumlah Limfosit dan Neutrofil

I don’t really know why I thought that was so important, considering that it could make no difference if I couldn’t actually see the color, but I remember being panicked that I

Latifah Lilis Sofiyah (UMS, 2013) dalam skripsinya yang berjudul Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam antara siswa yang menerima BEL (Beasiswa Ekonomi

Ternyata, komunikasi luar yang diutarakan oleh subjek peneliian merujuk pada ilm tersebut; sehingga, dapat dikatakan bahwa ilm animasi Pocoyo mengondisikan subjek