BAB II
Tinjauan Umum Tentang Izin Penebangan Pohon di Kota Medan
A. Pengertian Izin
Izin merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam
hukum administrasi. Pemerintahan menggunakan ijin sebagai sarana yuridis untuk
mengemudikan tingkah laku para warga. Izin juga suatu persetujuan dari penguasa
berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah, untuk dalam keadaan
tertentu menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan perundangan.11
Dengan memberi izin, penguasa memperkenankan orang yang memohonnya
untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang sebenarnya dilarang. Ini
menyangkut perkenan bagi suatu tindakan yang demi kepentingan umum
mengharuskan pengawasan khusus atasnya.12
Izin juga dapat dilihat dari arti yang sempit yang tujuannya adalah mengatur
tindakan-tindakan yang oleh pembuat undang-undang tidak seluruhnya dianggap
tercela, namun dimana ia menginginkan dapat melakukan pengawasan
sekedarnya.13
Jadi, yang pokok pada izin adalah bahwa suatu tindakan dilarang, terkecuali
diperkenankan, dengan tujuan agar dalam ketentuan-ketentuan yang disangkutkan
dengan perkenan dapat dengan teliti diberikan batas-batas tertentu bagi tiap
kasus.14
11
Philipus Mandiri Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Penerbit Yuridika,1993, hal 2
12
Ibid
13
Ibid
14
B. Bagian dari Pohon
Semua orang pasti tahu apa arti penting pohon bagi dunia dan bagi kehidupan
kita, akan tetapi berapa banyak orang yang sadar apa sebenarnya arti pohon bagi
kehidupan kita? Memberi oksigen, mencegah banjir, mencegah longsor dan
sebagainya, itu sering terdengar dalam debat kita. Tetapi faktanya, saat semua
tahu pohon itu pemberi oksigen bagi kita, masih banyak juga yang menebangnya,
kita semua tahu bahwa pohon dapat mencegah banjir tetapi masih banyak juga
pohon yang mengaliri sungai-sungai kita, semua tahu bahwa pohon bisa
mencegah longsoran tetapi masih banyak juga yang tidak perduli terhadap
kegunaan pohon di pinggiran sungai dan tebing.15
Terlebih dahulu kita akan membahas mengenai pohon dan susunannya, agar
dapat lebih memahaminya.
Pohon itu terdiri dari batang pohon, yang artinya batang adalah bagian pohon
dimulai dari pangkal akar sampai ke bagian bebas cabang. Menurut botani, batang
termasuk pula cabang dan ranting. Batang berfungsi sebagai tempat tumbuh
cabang dan ranting tunas, serta daun. Selain itu, batang berfungsi juga sebagai lalu
lintas bahan makanan dari akar ke daun melalui kulit dalam, dan sebagai
penyimpan bahan makanan cadangan.16
Kemudian bagian-bagian batang pohon dan kegunaannya adalah dapat dilihat
sebagai berikut:
15
Rioardi, arti penting pohon bagi kehidupan,
16
a) Bagian pangkal umumnya tak bermata kayu, digunakan untuk kayu
bangunan.
b) Bagian tengah dan ujung memiliki mata kayu, digunakan untuk
industri kayu atau pabrik kertas, papan buatan dan, lain-lain.
c) Bagian percabangan dikhususkan untuk industri kayu.
d) Bagian cabang dan ranting dimanfaatkan untuk kayu bakar.17
Kemudian pohon itu juga terdiri dari kulit batang, yaitu kulit yang terdapat
pada bagian terluar batang pohon. Ada dua bagian kulit batang pohon, yaitu:
a) Kulit bagian luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi
menurut jenis pohon.
b) Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis.18
Kulit batang pohon berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian terdalam,
terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang merusak, misalnya iklim, serangan
serangga, hama, kebakaran, dan perusak-perusak kayu lainnya. Selain itu, kulit
batang pohon berfungsi sebagai jalan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian
tanaman.19
Penebangan adalah perbuatan menebang atau memotong pohon dengan cara
apapun yang dapat mengakibatkan pohon tersebut rusak atau mati.20
Mungkin kita belum mengerti sepenuhnya kegunaan pohon dalam
kehidupan kita, oleh karena itu kita harus memahami pengertian pohon. Menurut
batasan umum, pohon adalah tumbuhan yang batangnya berkayu dan bercabang.
17
Ibid, hal 6
18
Ibid, hal 7
19
Ibid
20
Batang pohon utama berdiri dan berukuran lebih besar disbanding
cabang-cabangnya. Banyak tumbuhan yang berdaun, namun tidak masuk dalam kategori
pohon. Ada juga tumbuhan berbatang kayu tapi tidak meninggi, tetapi cenderung
menyebar menutupi tanah.21
Menurut ekologist, yaitu orang yang ahli dalam bidang ekologi, definisi
pohon adalah suatu organisme dari komponen ekosistem yang berinteraksi satu
dengan yang lainnya, serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Karenanya
pohon yang tumbuh di satu tempat, berbeda dengan pohon yang tumbuh di tempat
lainnya. Batang pohon yang ukurannya paling besar adalah penghubung utama
antara akar dengan tajuk pohon. Dari akar tersebut, batang pohon dengan lapisan
kulit bernama kambium menyalurkan air dan mineral ke tajuk pohon atau kanopi.
Setelah diolah dari kanopi asupan dan air dan mineral yang telah diolah
disebarkan ke seluruh bagian pohon melalui cabang-cabang.22
Jadi, untuk dapat menebang pohon itu juga tidak dapat sembarangan. Harus
tetap ada prosedur yang dijalankan, dan mendapatkan izin dari pihak yang
berwenang mengeluarkan izin tersebut. Karena izin penebangan pohon tidak dapat
dikeluarkan oleh pihak yang tidak berwenang, sehingga timbul syarat yang harus
dipenuhi untuk dapat melakukan penebangan pohon.
C. Izin penebangan pohon
Demikian juga dalam hal penebangan pohon, tidak dapat dilakukan secara
sembarangan. Apabila akan melakukan penebangan terhadap pohon di Kota
21
Rioardi, Op.cit
22
Medan harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Kota Medan sebagai berikut:
1. Syarat-syarat Permohonan Izin:23 a) Foto copy KTP Pemohon.
b) Surat Permohonan ditujukan kepada Walikota melalui Kepala Dinas
Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman.
c) Foto lokasi pohon yang akan ditebang.
d) Keterangan jumlah pohon yang akan ditebang.
e) Surat Pernyataan bersedia mentaati semua peraturan yang berlaku
diantaranya membayar retribusi, penggantian pohon mulai diameter
terendah 0 s/d 50 cm keatas dengan pembayaran retribusi terendah
Rp.500.000 dan tertinggi Rp.800.000,- sesuai besaran diameter
pohon.
f) Membayar biaya izin penebangan pohon bagi kepentingan tujuan
tertentu.
Izin penebangan pohon yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas kepada
Pemohon untuk melaksanakan penebangan pohon atas pohon yang dikuasai
Pemerintah dengan alasan-alasan tertentu, diluar pohon-pohon yang keropos dan
yang sangat membahayakan.
Dasar Hukumnya adalah Peraturan Daerah No.7 Tahun 2006 tentang Izin
Penebangan Pohon. SK Walikota No.8 tahun 2006 tentang tata Cara Persyaratan
Pemberian Izin Penebangan Pohon.24
23
2. Instansi yang Memberi Izin Penebangan Pohon
Kemudian Instansi yang berhak memberikan izin penebangan pohon di
Kota Medan adalah Dinas Pertamanan Bidang Pertamanan.25 Instansi Pemberi Pertimbangan:
a) Aduan laporan masyarakat (RT/ RW/ Kelurahan) terhadap pohon yang
keropos dan membahayakan umum.
b) Permohonan dari instansi yang berkepentingan dengan
alasan-alasannya.
Teknis pemrosesan:
Yang bersangkutan/ berkepentingan menyampaikan surat permohonan
kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman.
Bentuk Izinnya berupa Surat izin Penebangan Pohon, kemudian jangka
waktu penyelesaian izin yaitu 6 (enam) hari tergantung lengkapnya persyaratan.
Jangka waktu berlakunya izin adalah satu surat izin berlaku 1 kali kegiatan
sesuai yang dimohon.
Dalam hal ini dibahas mengenai Peraturan Daerah tentang Penertiban
Penebangan Pohon, umumnya yaitu:26
a) Setiap orang / badan yang akan melakukan penebangan pohon yang berada
diluar kawasan hutan harus mendapat ijin dari Bupati atau pejabat yang
ditunjuk;
24
Ibid
25
Ibid
26
b) Penebangan pohon diluar kawasan hutan wajib memperhatikan
prinsip-prinsip konservasi;
c) Penebangan tersebut diatas harus dilaksanakan secara selektif dengan
diikuti usaha-usaha konservatif sesuai petunjuk teknis instansi yang
berwenang;
d) Ijin dapat diberikan kepada perorangan atau badan, berlaku 1(satu) kali;
e) Sebagai tanda legalitas, hasil tebangan yang memiliki ijin wajib ditandai
dengan “Tok Kayu Rakyat”.27
Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penebangan pohon yaitu:
1. Permohonan Penebangan28
Permohonan disampaikan oleh pemohon secara tertulis yang dilengkapi
dengan:
- Nama dan jenis pohon
- Ukuran pohon (diameter dan tinggi)
- Lokasi pohon (wilayah kota, kecamatan, kelurahan, nama jalan, peta lokasi
yang menggambarkan titik pohon yang diusulkan
- Permohonan dapat disampaikan kepada Dinas Pertamanan
2. Dinas Pertamanan29
Menerima permohonan penebangan pohon yang disampaikan oleh pemohon
maupun permohonan yang disampaikan Suku Dinas Pertamanan, kemudian
27
Ibid
28
Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Jakarta.go.id.prosedur pelayanan penebangan pohon.news,
29
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemahaman memerintahkan TP4 untuk melakukan
Pembahasan Awal permohonan dimaksud.
3. Suku Dinas Pertamanan30
- Menerima permohonan penebangan pohon yang disampaikan oleh
pemohon maupun permohonan yang disampaikan melalui Seksi Dinas
Pertamanan Kecamatan.
- Menerima permohonan penebangan pohon yag disampaikan oleh pemohon
maupun permohonan yang disampaikan melalui Seksi Dinas Pertamanan
Kecamatan.
- Setelah menerima permohonan penebangan pohon, Suku Dinas harus
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Men survey pohon dimaksud baik jenis, umur, ukuran dan lokasi.
b) Melakukan analisis untuk menyimpulkan tentang pohon dimaksud.
c) Memberikan rekomendasi beserta surat permohonan penebangan
pohon dari pemohon kepada Kepala Dinas Pemakaman dan
Pertamanan
d) Membuat surat pengantar kepada Kepala Dinas Pertamanan dan
Pemakaman
Dan kemudian kepala seksi pertamanan kecamatan dapat menerima surat
permohonan penebangan dan melakukan survey ke lapangan untuk mendata
pohon yang diusulkan ditebang beserta lokasinya
Hal selanjutnya yaitu mengenai Surat Izin:
30
4. Penertiban Surat Izin31
- Surat izin ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman
setelah mempelajari Berita Acara rapat TP4.
- Surat izin memuat dengan jelas hal-hal sebagai berikut:
a) Jenis, jumlah, dimensi dan lokasi pohon
b) Jenis, bentuk, waktu pelaksanaan kompensasi
c) Besarnya kompensasi yang harus dibayarkan dan waktu
pelaksanaannya.
5. Penyampaian Surat Izin32
Surat izin penebangan disampaikan kepada pemohon setelah
ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman dengan
tembusan juga disampaikan kepada yang bersangkutan, pada hari yang sama.
6. Laporan Rencana Pelaksanaan33
Sebelum pelaksanaan penebangan pemohon harus melaporkan rencana
pelaksanaan tersebut kepada pengelola wilayah/ daerah yang
bersangkutan, untuk mendapat petunjuk teknis dan diberikan Surat Tugas
Pengawasan sebagai unsur pengawas yang mendampingi selama
pengawasan.
7. Hal Pembahasan di TP434
Pembahasan tersebut akan dilakukan setalah menerima surat rekomendasi dari
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Setelah itu akan dilakukan
31
Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Op.cit
32
Ibid
33
Ibid
34
pembahasan mengenai konsep awal penempatan dan pemilihan jenis pohon yang
akan ditebang. Kemudian pembahasan rancangan survey yang akan dilakukan
serta persiapan-persiapan survey lainnya.
8. Survey Lapangan dan Penilaian Fisik35
Disini dibahas bagaimana cara melakukan analisis terhadap kondisi pohon dan
lokasi (analisis kelayakan pohon untuk ditebang serta lingkungan fisik di
sekitarnya). Kemudian akan dilakukan pertimbangan berbagai perizinan yang
telah dikeluarkan terlebih dahulu, setelah itu membuat Berita Acara survey dan
penilaian yang ditandatangani oleh unsur-unsur terkait (PNS), dan disetujui oleh
Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas terkait serta diketahui oleh Ketua TP4.
Setelah selesai maka Berita Acara dibuat berdasarkan hasil rapat pembahasan
oleh TP4, dimana apabila pemohon penebangan disetujui harus diberikan alasan
yang jelas. Begitu juga apabila permohonan penebangan pohon ditolak harus
diberikan alasan yang jelas, serta bentuk-bentuk dan jenis kompensasi yang
disyaratkan untuk dipenuhi serta waktu pelaksana kompensasi.
Sedangkan di Tegal, Pemerintah Kota Tegal akan meminta ganti rugi 50
pohon ukuran sedang untuk tiap satu pohon berusia puluhan tahun yang ditebang
tanpa izin.
Urusan penebangan pohon ini juga diatur dalam Perda No06 Tahun 1999
Tentang Penebangan Pohon. Pada perda itu diatur pohon yang bagaimana yang
bisa ditebang dan lainnya. Kalau sesuai bicara sanksi sesuai peraturan
perundang-35
undangan disebutkan membayar denda Rp1 juta jika melakukan penebangan
pohon tanpa izin.
Di Kota Medan belum terdapat sanksi yang tegas mengenai hukuman bagi
orang yang melakukan penebangan pohon tanpa izin, tetapi di Banyuwangi-Jawa
Timur Bupati lantas memaparkan aturan penebangan pohon, yang tertuang dalam
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan
Kebersihan dan Keindahan Kota/Desa. Ada ketentuan, merusak berbagai jenis
tanaman aset daerah di fasilitas umum dikenai sanksi kurungan penjara
selama-lamanya tiga bulan atau denda Rp 50.000. Perkecualian bila ada alasan tertentu
yang dibenarkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) serta bupati, pohon
aset pemerintah itu boleh juga ditebang asal mengikuti prosedur yang berlaku.
3. Fungsi Pohon
Penebangan pohon secara liar menyebabkan hutan alam di Indonesia menjadi
rusak. Dapat dilihat juga di alam telah terjadi proses hubungan timbal balik,
seperti:36
a) Produsen
Ketergantungan antar komponen selalu melibatkan unsur tanaman. Baik
secara langsung maupun tidak langsung. Rantai makanan dan piramida makanan,
misalnya. Ketiganya menempatkan tanaman pada posisi strategis, yaitu sebagai
penyedia makanan atau produsen. Oleh karena itu, bila tanaman yang bertindak
sebagai produsen sampai terganggu keberadannya atau bahkan terancam
36
kepunahan, dapat dipastikan semua makhluk hidup lain pun akan terancam
kepunahan pula.
b) Menahan Laju Air dan Erosi
Fungsi pohon lainnya adalah untuk menahan laju air. Menurut penelitian,
pohon mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60-80
persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan
air tanah. Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi erosi tanah. Tanah
yang terkikis akan masuk ke aliran sungai dan menyebabkan terjadinya endapan.
c) Menjaga Kesuburan Tanah
Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah
bagian atas yang berhumus dan subur menjadi tergerus sehingga mengakibatkan
menurunnya kesuburan tanah. Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat
hujan turun, butir-butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah, tetapi
ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air
terhadap tanah.
d) Menghasilkan Oksigen dan Mengurangi Karbondioksida
Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas.
Sementara pohon, memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang
menghasilkan gas oksigen dan gula. Di saat bersamaan atau saat fotosintesis
berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida adalah
gas yang sangat beracun. Bila dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan
efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektar hutan tropis dapat
e) Lingkungan Menjadi Nyaman
Lingkungan yang rindang dan banyak ditumbuhi pepohonan akan terasa lebih
nyaman, sejuk, mencegah kebisingan dan kepanasan, serta menambah indah
pemandangan. Hal tersebut akibat proses evapotrenspirasi pada tanaman dapat
menyebabkan suhu disekitarnya lebih rendah dan kadar kelembapannya
meningkat.
f) Mengurangi Zat Pencemar Udara
Kegiatan pabrik banyak menghasilkan asap tebal yang pekat dan mengandung
karbondioksida. Begitu pula, kegiatan pembakaran yang menggunakan bahan
bakar minyak. Selain karbondioksida, asap tersebut mengandung sulfur dioksida
dan asam sulfat. Zat-zat tersebut apabila bercampur dengan air hujan akan
menghasilkan hujan asam yang membahayakan kesehatan kulit serta
menimbulkan korosi.
Disamping itu, kita dapat melihat suatu contoh dari nilai ekologis dari
populasi pohon aren seperti konservasi lahan dan airnya.37
Bumi Nusantara ini tersusun oleh daratan yang begitu luas dengan variasi
relief permukaan yang sangat unik, dari yang datar, miring, jurang hingga
lembah-lembah dari yang mudah dicapai oleh manusia hingga sudut-sudut yang sangat
sulit untuk dirambah tangan-tangan manusia. Namun, bumi yang begitu indah ini
pada berbagai wilayah sering terancam bencana longsor dan erosi, terutama pada
wilayah dengan kemiringan yang terjal. Bukan tidak mungkin kejadian tersebut
mengancam keselamatan manusia yang hidup disekitarnya. Erosi yang
37
berkepanjangan juga dapat menghasilkan lahan-lahan kritis dan tidak mampu
menjadi lahan yang memproduksi berbagai kebutuhan manusia. Dalam hal ini
perlu dilakukan upaya untuk meminimalkan kejadian tersebut melalui tindakan
yang bersifat konservasi lahan.38
Salah satu upaya konservasi lahan yang telah dikenal luas oleh masyarakat
adalah secara vegetatif. Metode vegetatif ini sering dikatakan pula sebagai cara
pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana
konservasi tanah (Seloliman, 1997). Jika air hujan yang deras mengenai
permukaan tanah (top soil) yang strukturnya remah, maka erosi dapat terjadi.39 Tidak dipungkiri bahwa keberadaan pohon aren sangat penting bagi
konservasi lahan dan air di wilayah pegunungan. Secara keseluruhan, pohon aren
memang sangat ideal bagi konservasi lahan dan air karena mudah diperbanyak
dengan biji. Jumlah biji yang dihasilkan oleh setiap pohon juga sangat sulit
dijangkau oleh manusia dengan bantuan musang, tahan terhadap penyakit dan
kekeringan, mampu menahan partikel tanah, mampu melindungi top soil dari
terpaan air hujan dan dapat menambah bahan organic serta berumur relatif
panjang.40
Pohon aren yang memiliki daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup
dengan lapisan ijuk sangat efektif untuk menahan turunnya air hujan langsung ke
permukaan tanah.41
38
Ibid
39
Ibid, hal 43
40
Ibid
41
Partikel tanah akan terhindar dari jatuhan butir-butir air hujan yang deras
sehingga mencegah terjadinya erosi. Selain itu, perakaran pohon aren cukup
dalam dan melebar sehingga sangat bermanfaat untuk mengikat partikel-partikel
tanah. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor. Peranan ini
sangat penting untuk wilayah lereng-lereng dan tebing-tebing perbukitan.
Bagian-bagian pohon aren yang sudah melapuk juga sangat bermanfaat dalam menambah
kandungan bahan organik tanah secara periodik sehingga menjaga keberlanjutan
kesuburan tanah.42
Selain berperan dalam konservasi lahan, keberadaan populasi aren di wilayah
pegunungan juga sangat penting bagi konservasi air. Bahan organik tanah yang
ditambahkan oleh populasi aren dapat berfungsi menyerap dan menahan air hujan
dalam waktu yang lebih lama. Perakaran pohon aren yang dalam dan menyebar
luas juga dapat membantu air hujan meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam
dan tertahan disana untuk waktu yang lama. Tajuk pohon aren juga menyebabkan
air hujan gerakan air hujan secara lambat mengenai permukaan tanah sehingga
diperlukan waktu lebih lama untuk meresap ke dalam tanah, tersimpan dalam
pori-pori tanah, dan air tidak mengalir di permukaan tanah (run-off).43
Meski kaya dengan beragam flora dan fauna, Indonesia juga memiliki tingkat
keterancaman dan kepunahan spesies, termasuk kekayaan jenis palma ini.
Kepunahan atau kelangkaan bisa terjadi karena bencana alam atau ulah
masyarakat melalui eksploitasi besar-besaran tanpa memperhatikan
keberlanjutannya. Yang justru paling mengancam keberlangsungan palma ini
42
Ibid, hal 44
43
adalah eksploitasi besar-besaran oleh masyarakat melalui penebangan untuk
mengambil pati pohon ini. Sementara itu dalam hal populasi, terdapat kaitan
antara penyebaran pohon aren dengan musang (Paradoxirus fasciatus). Buah aren
matang adalah makanan yang disukai musang. Hewan ini berperan sebagai agen
penyebar alami populasi aren hingga ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau
oleh manusia.44
Selain musang, pohon aren juga bermanfaat untuk fauna lain. Batang pohon
aren liar pada umumnya ditumbuhi oleh berbagai jenis epifit. Sebagai inang epifit,
pohon aren mempunyai peran sangat penting karena memberikan tempat hidup
nyaman bagi perkembangan spesies tersebut.45
Berbagai jenis burung di alam ternyata juga memanfaatkan bagian dari pohon
aren untuk mempertahankan siklus hidupnya. Berbagai jenis serangga pun hidup
nyaman di pohon aren yang tumbuh liar di alam karena posturnya yang lebat dan
batangnya yang dipenuhi dengan ijuk serta tumbuhan epifit.46
D. Manfaat Penebangan Pohon
Kumpulan pohon alami adalah hutan. Di dalamnya banyak sekali terdapat
jenis pohon dan bisa mencapai hingga 4000 pohon. Sebelum tahun 2000, hutan
Indonesia dianggap paru-paru dunia karena hutannya masih banyak. Konon, lebih
dari 67% hutan dunia itu telah berada di wilayah Indonesia. Namun, karena ada
44
Ibid, hal 46
45
Ibid
46
orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hutan Indonesia banyak dihilangkan
dalam kurun waktu yang begitu singkat.47
Tetapi manfaat dari penebangan pohon tersebut yaitu untuk mengindari
timbulnya korban akibat tertimpa ranting pohon. Karena pohon yang ditebang itu
sudah cukup tua. Daunnya pun hampir tidak ada sehingga ditebang agar tidak
tumbang mengenai orang. Sejumlah pohon dengan usia cukup tua memang
banyak di Kota Medan, pohon-pohon tersebut ada di Lapangan Merdeka, Taman
Teladan, Taman Ahmad Yani dan sejumlah ruas jalan. Pohon-pohon tersebut
perlu perawatan agar tidak memakan korban lagi. Untuk pohon yang masih hijau
tapi sudah tua, akan dipangkas dahannya. Sedangkan pohon yang tidak hijau lagi,
akan ditebang dan menggantinya dengan pohon yang baru seperti peremajaan
pohon. Hal tersebut juga mendapat respon yang baik dari masyarakat karena
banyak yang mengaku was-was saat melintas di bawah pohon-pohon tua.
Pohon-pohon itu memang sudah layak ditebang karena rawan tumbang
sehingga bisa memakan korban, tetapi sebenarnya dalam hal penebangan pohon,
tidak selamanya bersifat merugikan.
47