• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Fisik Dan Tata Ruang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Lingkungan Fisik Dan Tata Ruang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Lingkugan Fisik Dan Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Pegawai

Oleh: Ade Fitria Ningsih Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bandung

ABSTRACT

Office layout is one factor that can support the system working at a company, so that the office layout is very necessary to be considered. Indonesia is a country with the productivity scale that starts from large, medium and small, and the system office layout also varies. physical environment office is something that is around workers which include lighting, color, music, air and noises that affected him in doing the task assigned to him. This implies that the office should not just an office that had a fancy building and furnishings are luxurious as well. But the good offices must also consider some other important things that can make the office is able to support the work of the office itself. As for some of the side that should be of particular concern is the feasibility of an office building and health itself. An office should provide comfort and security for employees so that employees will feel at ease at work and of course this will result in an increase in performance of the employees. Thereby the company or agency needs to pay attention to the state of the office, particularly on the state of lighting, air circulation, and also the color. Besides the alignment of the office space is also noteworthy because it will affect the psychological state employees, such as the model room, furniture layout, audio-visual and other settings. Not only that the company must also consider factors that can increase arousal employee performance while factors that may affect it is the office layout. So that office management is very necessary to make the office atmosphere and create a comfortable and safe for employees if they want the level of productivity or increased employee performance. This journal will discuss about the physical environment of the office layout that provides a positive impact on employee performance improvement in more detail and detail.

(2)

Tata ruang kantor (office layout) merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang sistem kerja pada sebuah perusahaan, sehingga tata ruang kantor sangat perlu untuk diperhatikan. Indonesia merupakan suatu negara dengan skala produktivitas yang dimulai dari skala besar, menengah, dan kecil, dan dengan sistem tata ruang kantor yang bervariasi pula.

Keadaan tata ruang kantor (layout) memberikan pengaruh pada hasil kinerja karyawan di perusahaan dan hal ini akan berimplikasi pula terhadap perusahaan tersebut. Jika keadaan tata ruang kantor memberikan dampak yang positif terhadap kinerja pegawai maka secara otomatis hal ini akan memberikan keuntungan terhadap perusahaan, namun hal ini berlaku sebaliknya, jika tata ruang kantor memberikan dampak yang buruk terhadap kinerja pegawai maka secara otomatis perusahaan akan menderita kerugian.

Namun tata ruang yang baik tidak akan tercipta dengan sendirinya, melainkan melalui hasil perencanaan yang tepat dari sebuah tim atau seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk merancang sebuah ruang kantor, dan tentunya mereka ini merupakan orang-orang yang mumpuni pada bidang tersebut. Dan orang tersebut juga perlu untuk memahami bahwa suatu kantor juga harus mengikuti kebutuhan yang beragam dan tuntutan pekerjaan yang berbeda, sehingga tata ruang kantor juga diharapkan dirancang se-fleksible mungkin. Dan untuk setiap komponen juga harus saling berkaitan dalam bekerjasama untuk mewujudkan kinerja yang maksimal.

Pengertian tata ruang kantor (Layout)

Penjelasan mengenai definisi tata ruang kantor banyak dikemukan oleh beberapa ahli diantaranya yaitu George R. Terry yang mendefinisikan “Tata letak kantor merupakan suatu penentuan kebutuhan akan ruangan dan pemanfaatan rinci ruang tersebut untuk memberikan pengaturan praktis dari faktor fisik yang dianggap perlu, untuk pelaksanaan pekerjaan kantor dengan biaya yang wajar dan tidak berlebihan”. Dan secara etimologis tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris (office layout) atau layout. Definisi lain mengenai layout juga dikemukan oleh Moekijat (1995:135), tata ruang kantor merupakan sesuatu yang berada disekitar pekerja atau pegawai yang mencakup atau meliputi penaturan cahaya, warna, sirkulasi udadar serta musik yang akan mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepada pegawainya. Sedangkan menurut Gie (2000:220) mengatakan bahawa tata ruang kantor merupakan penentuan mengenai kebutuhan dalam menggunakan suatu ruangan secara terperinci untuk menyiapkan susunan/tatanan yang praktis dari faktor fisik yang dianggap penting untuk pelaksanaan pekerjaan kantor. Littlefield and Paterson, juga menjelaskan bahwa tata ruang kantor dirumuskan sebagai penataan atau penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang ada. Penjelasan lain dikemukakan pula oleh Chaniago (2013:122) dimana layout diterjemahkan sebagai suatu bentuk penataan.

(3)

peletakan perabot, peralatan dan juga perlengkapan kantor pada ruang yang tersedia secara maksimal, dan memberikan dekorasi yang sesuai untuk sebuah ruang kantor (Terry, Moekijat,1995; Gie,2000; Chaniago,2013)

Tujuan Pengaturan Tata Ruang Kantor

Menurut Haryadi (2009:122) menyebutkan tujuan dari pengaturan tata ruang kantor yaitu sebagai berikut:

a. Memanfaatkan seluruh ruangan yang ada untuk keuntungan ekonomis yang besar. Dengan demikian, setiap meter persegi, sudut, atau tengah ruangan seluruhnya terkendali. Dengan kata lain tidak ada tempat yant tidak berguna. b. Memudahkan pengawasan

manajer terhadap staf yang sedang bekerja. Memudahkan pengawasan karena pada praktiknya, perusahaan memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dalam pendelegasian wewenang. Kecenderungan tersebut dapat bersifat desentrasilasi dan sentralisasi. Pengawasan bawahan juga dipengaruhi oleh kedewasaan bawahan (job maturity and psychological maturity) yang mempengaruhi cara atau sikap atasan dalam memimpin, kemampuan leadership atasan, dan arus decisian making dalam perusahaan (bottom up or top down decision making). Bagaimanapun juga, budaya kerja yang diterapkan disetiap

kantor, sehingga atasan juga diharuskan untuk melakukan pengawasan terhadap bawahan. Hal ini perlu didukung layout kantor yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan ditempat kerja atau kantor.

c. Mempermudah arus

komunikasi serta arus kerja. Arus kerja yang baik akan mempengaruhi kualitas dan arus komunikasi. Pegerakan informasi secara vertikal (antara tingktan level struktur organiasi berbeda, seperti antara atasan dan bawahan). Dan hubungan horizontal (antar sesame pegawai dalam tingkatan atau level struktur

organisasi yang

sama/sederjat) sangat dipengaruhi layout kantor yang efektif dan efisien. d. Lay out ruangan yang baik

akan memberikan kepuasan tersendiri serta kenyamanan tersendiri bagi karyawan untuk berkerja, sehingga pegawai merasa betah dikantor.

e. Menyediakan pelayanan yang diperlukan pegawai seperti telepon, komputer, teleks, interkom, faksimili,p email, dan pelayanan lainnya yang menyangkut pelayanan rumah tangga perusahaan seperti penyedian air minum.

f. Memberikan rasa aman dan keleluasan pribadi. Rasa aman ditempat kerja dan adanya keleluasaan pegawai dalam melaksanakan tugas dapat membuat pegawai menjadi lebih betah bekerja dikantor g. Menciptakan citra dan kesan

(4)

dan tamu perusahaan. Kesan pertama penting bagi tamu karaena tamu akan lebih tertarik untuk berkunjunga ke kantor dengan tata ruang yang baik dan efektif, alat kantor modern, dan dilengkapi dengan furniture pilihan. Hal ini akan berdampak atau berimplikasi positif bagi public relation (hubungan masyarakat) perusahaan dengan jangka panjang bagi kelangsungan perusahaan karena kesan pertama yang baik dapat memberikan

pengaruh terhadap

peningkatan laba/perusahaan, terkadang justru memikat investor.

Pendapat lain mengenai tujuan pengaturan tata ruang kantor juga disebutkan oleh The Liang Gie, diantaranya:

a. Dalam pelaksanaannya perkerjaan kantor dikerjakan dengan jarak terpendek dan tidak membuang waktu. b. Serangkaian aktivitas

perkerjaan dapat mengalir secara lancar

c. Kepuasaan serta kesehatan para pegawai dalam bekerja terpelihara dengan baik d. Control terhadap perkerjaan

yang sedang berlangsung secara memuaskan.

e. Ruangan yang tersedia dapat digunakan secara efisien untuk melakukan pekerjaan. f. Pihak luar atau tamu yang

berkunjung ke kantor yang

bersangkutan akan

mendapatkan kesan yang baik terhadap kantor/organiasi tersebut.

g. Susuanan tempat kerja dapat diubah sewaktu-waktu (fleksible)

Sedangkan menurut Yulianti (2011) tujuan inti dari penataan ruang kantor yaitu untuk mengefisiensikan pengaturan perabot dan untuk mengatur ruangan yang seadanya dapat memberikan dampak yang baik dalam penyelenggaraan pekerjaan kantor.

pada dasarnya tujuan dari penataan ruang kantor yaitu untuk memperlancar atau mendukung pekerjaan kantor terlaksana dengan efektif dan efisien dengan meminimalkan gangguan-ganguan yang mungkin saja timbul akibat dari penataan ruang kantor yang tidak baik (Haryadi,2009; Gie 2000; Yulianti, 20011)

Azas Pokok Tata Ruang

Menurut Nuraida (2008:146) seorang ahli tata ruang pabrik bernama Richard Murther merumuskan enam asas pokok tata ruang pabrik adapun asas tersebut yaitu:

1. Asas jarak terpendek

Perusahaan sebaikanya tidak mengabaikan hal yang bersifat penting dalam hal ini urutan penyelesaian pekerjaan sebaiknya diusahakan dapat dikerjakan dengan jarak yang sependek mungkin.

2. Asas rangkaian kerja

(5)

para pekerja atau alat-alat ditaruh berderetan menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan. Setiap langkah untuk menyelesaikan pekerjaan hendaknya bergerak maju sedapat mungkin tidak ada gerak mundur atau menyilang. 3. Asas penggunaan segenap

ruangan. Usahakan untuk mempergunakan seluruh ruang yang tersedia sehingga tidak ada ruang yang tidak terpakai, dan hanya menjadi ruang kosong yang tidak berarti. Bahkan jika memungkinkan untuk tidak hanya menggunakan luas horizontal saja melainkan juga ruang vertical seperti dinding. 4. Asas mengenai perubahan

sususan tempat kerja

Perusahaan sebaiknya tidak lagi mengabaikan hal penting yang memungkinkan atau

berpeluang untuk

mengeluarkan biaya lagi jika diperlukan lagi perubagan atau penyusunan kembali. Dan pastikan untuk melakukan perubahan tidak sulit untuk dilakukan.

5. Asas integrasi kegiatan Pelatan dan tata ruang sebaiknya mengintrasikan kegiatan baik antar bagian maupun inter bagian.

6. Asas keamanan dan kepuasan kerja bagi pegawai

Tata ruang dan peralatan kantor harus memberikan suatu kenyamanan, kepuasan serta keamanan pegawai.

Tahap-Tahap Menyusun Tata

Ruang Kantor Agar Terstruktur

Sebelum mebuat konsep untuk menyusun tata ruang kantor, perlu diketahui langkah-langkah penyusunan tata ruang kantor tersebut antara yaitu mengetahui terlebih dahulu hubungan satuan pegawai yang melakukan kegiatan administrasi dengan satuan-satuan pegawai lainnya, serta mengetahui sifat pekerjaan (rahasia atau tidak) dan menentukan segenap pekerjaan, menentukan urutan pekerjaan. Dan perlunya untuk mengetahui jumlah pegawai yang terlibat:

 Untuk satuan pekerjaan yang memberikan pelayanan publik sebaiknya ditempatkan pada tempat yang mudah didatangi (diketahui) orang luar, hal ini bertujuan agar tidak mengganggu satuan kerja lain dalam kantor.

 Untuk satuan pekerjaan yang saling berkaitan atau berhubungan, diusahakan untuk dikelompokkan dalam satu tempat.

 Untuk satuan pekerjaan yang mengerjakan kegiatan administrasi akan lebih baik jika diletakkan atau ditempat di bagian tengah, sehingga mudah untuk diakses oleh bagian lain dalam kantor tersebut yang membutuhkan bantuan administrasi.

 Dan untuk pekerjaan yang menimbulkan suara gaduh, sebaiknya ditaruh jauh dari

bagian kerja yang

(6)

Menurut Nuraida (2008:145) penataan ulang layout kantor perlu dilakukan oleh setiap kantor karena timbulnya beberapa masalah atau perubahan. Masalah dan perubahan tersebut diantaranya:

 Layout yang telah ada terkadang justru menimbulkan hambatan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaannya.

 Adanya keluhan pegawai yang disebabkan oleh kondisi lingkungan fisik tempat kerja yang mungkin sudah tidak nyaman lagi.

 Mulai menurunnya citra perusahaan dimata pelanggan atau tamu

 Organisasi yang semakin berkembang membuat struktur organisasi leih kompleks hingga job describtion yang semakin banyak membutuhkan pegawai baru untuk memegang kekuasaan tersebut. Layout yang ada perlu dibenahi karena sudah tidak mendukung perkembangan dan perubahan organisasi yang ada

 Tata ruang yang sudah ada perlu disegarkan kembali sehingga tidak kotor dan monoton atau menimbulkan kebosanan.

Macam-macam tata ruang kantor

Pada umumnya tata ruang kantor dapat dibagi menjadi dua, yakni tata ruang kantor terbuka dan tertutup. Tata ruang kantor terbuka biasanya dalam satu raunga kantor yang relative besar dapat diisi oleh banyak pegawai, yang terbagi dalam beberapa divisi tanpa adanya batas/sekat yang terlalu jelas. Sedangkan tata ruang merupakan tata ruang kantor yang dipisahkan dengan

sekat dan berkamarMeskipun demikian Sedarmayani (2009:128) mengatakan bahwa kedua jenis tata ruang kantor tersebut dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

1. Tata ruang kantor tertutup/berkamar (cubicel type offices)

Tata ruang kantor jenis ini merupakan tata ruang kantor dimana masing-masing pegawai/atau divisi dalam kantor dipisahkan dengan sekat-sekat maupun tembok sehingga ruang kerja akan terdiri dari kamar-kamar privat untuk melakukan aktivitas pekerjaan. Bentuk ini bisa tertutup penuh hingga bagian plafon, dan ada juga yang hanya dibatasi sekat separuh badan maupun sekat setinggi manusia.

Kelebihan dari tata ruang kantor jenis ini adalah:

 Dapat menjamin

konsentrasi kerja karena setiap pegawai terpisah satu sama lain dengan adanya sekat pembatas;  Kerahasian pekerjaan

yang bersifat pribadi (privasi) lebih terjamin kerahasiannya.

(7)

kewibawaan dapat terjaga serta kewibawaan bagi pimpinan pun terpelihara.  Kebersihan ruang kerja

terjamin hal ini disebabkan karena ruangan tersebut menjadi tanggung jawab personal 2. Tata ruang kantor terbuka

(open plan offices)

Tata ruang ini merupakan ruangan kerja yang didalamnya terdapat banyak pegawai serta divisi kerja yang tidak dipisahkan baik oleh sekat mapun pembatas lainnya. Sehingga ruang kerja ini terlihat cukup luas.

Kelebihan tata ruang seperti ini yaitu:

 Control pimpinan terhadap personel lebih mudah dilakukan  Pengaturan cahaya yang

lebih mudah

 Sirkulasi udara terbilang cukup baik karena tidak terlalu banyak tembok permanen yang menghalanginya.  Dekorasi yang lebih

sederhana karena tidak banyak membutuhakan hiasan (pernak-pernik)  Lebih hemat dari segi

biaya

3. Tata ruang kantor berhias/berpanorama

(landscape offices)

Tata ruang jenis ini merupakan ruang kerja yang dihiasi berbagai elemen hiasan yang mempercantik ruangan kantor. Beberapa elemen tersebut dapat berupa tanaman hidup, sintetis, maupun bahan dekorasi lainnya seperti kain, sterofoam, gabus dan lain sebagainya. Bahkan beberapa perusahaan membuat kantor behias ini dalam bentuk lingkuan outdoor dimana didalam kantor tersebut terdapat pemandangan alam terbuka, sehingga dapat menciptakan suasan lingkungan yang asri.

Kelebihan dari tata ruang jenis ini yaitu:

 Suasana kerja dalam kantor lebih nyaman sehingga para pegawai lebih betah berada didalam ruang kantor;  Keadaan ruangan yang

nyaman dapat

(8)

 Suara gaduh dan bising dapat dihindarai saat bekerja

 Kinerja pegawai meningkat karena

pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

4. Tata ruang kantor gabungan Tata ruang kantor gabungan merupakan tata ruang kantor yang terdiri dari gabungan beberapa bentuk tata ruang kantor lain, seperti tata ruang kantor tertutup, terbuka dan landscape.

Kondisi Lingkungan dan Fisik Tata Ruang Kantor

Menurut Moekijat (2002) lingkungan fisik kantor merupakan sesuatu yang ada disekitar pekerja yang meliputi penerangan, warna, musik, udara serta suara-suara yang mempengaruhi dirinya dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2009) lingkungan fisik kantor yaitu seluruh keadaan yang ada di tempat kerja yang memberikan pengaruh kepada pegawai secara langsung maupun tidak langsung.

Faktor-faktor lingkungan fisik kantor yang baik dapat mengurangsi penurunan produktivitas kerja pegawai dan sekaligus mampu meningkatkan kenyamanan dalam bekerja bagi pegawai. Setiap kantor pasti memiliki persyaratan tersendiri dalam lingkungan fisiknya. Menurut Basuki (2007) syarat lingkungan fisik diantaranya kebersihan, luas ruangan sebaiknya diperunakan untuk sejumlah karyawan, suhu udara, ventilasi, penerangan dari cahaya matahari maupun lampu, fasilitas kesehatan, tersedianya air minum,

mesin mesin, kotak P3K dan perlindungan dari kebakaran.

Faktor-Faktor Lingkungan Fisik Kantor

1. Cahaya

Menurut quible (2001) dalam Sukoco (2007) menjelaskan bahwa pada dasarnya ada 4 jenis cahaya yang dapat dipergunakan di kantor diantaranya:

 Cahaya alami yang berasal dari sinar matahari

 Cahaya Fluorescent, merupakan jenis cahaya yang lazim digunakan pada ruang kantor dengan tingkat penerangan hampir menyerepai penernagan alami cahaya matahari. Cahaya ini memiliki kelebihan diantaranya memproduksi lebih sedikit panas dan silau, tabung florescent tahan 10 kali lebih

lama dibanding

incandescent, mengkonsusi listrik yang lebih sedikit, tingkat penerangan yang dihasilkan lebih merata, dan cahaya ini 5 kali lebih efisien

dibanding cahaya

incandescent.

 Cahaya Incasdenscent, merupakan cahaya yang kadangkala digunakan dalam pembuatan panel cahaya yang tidak monoton dan untuk menarik perhatian dibeberapa area. Cahaya ini paling tidak efektif apabila dibandingkan dengan energy yang dikonsumsi, meskipun biaya pemasangannya relatif lebih murah.

(9)

mirip dengan pencahayaan pada jalan raya dan stadion olahraga, dimana cahaya ini memberikan sistem pencahayaan yang cukup baik, namun kelamahan cahaya ini yaitu sulitnya membedakan beberapa warna.

2. Tata warna

warna merupakan elemen dalam lingkungan fisik kantor yang memiliki dampak penting terhadap pegawai, karena warna akan mempengaruhi dampak psikologis pegawai, sehingga pemilihan warna untuk design layout adalah salah satu hal yang sangat penting, dan untuk pemilihan warna sebaikanya pertimbangkan hal-hal berikut ini:

 Kombinasi warna yang tepat

 Efek cahaya terhadap warna

 Pemantulan warna

 Dampak dari warna tersebut. Dan adapun prinsip dalam pemilihan warna perlu pula memperhatikan hal berikut:

 Penutup lantai ruangan (karpet)

 Penutup dinding

 Warna furniture

Menurut Chaniago (2013:135) pada dasarnya warna dibagi menjadi 3 jenis atau kelompok warna dasar, diantaranya yaitu:

 Merah, merupakan warna yang memiliki dampak panas, semangat dan gejolak. Oleh karena itu warna merah

memberikan efek

meningkatnya semangat saat bekerja. Apabila suatu kantor cenderung memiliki pegawai yang

bermalas-malasan kurang gairah kerja dan sebagainya, mak tatalah dekorasi ruang kantor dengan warna-warna merah,

misalnya dengan

menggunakan gambar yang bercorak merah, bunga yang memiliki warna merah, dan perabot yang cenderung menonjolkan warna merah.

 Kuning, merupakan warna yang memiliki dampak kehangatan layaknya matahari, sehingga hal ini

mampu merangsang

kegembiraan, suasana ceria dan riang dan dapat mengurangi rasa tekanan. penggunaan warna kuning pada dekorasi kantor ini sangat cocok jika ditempatkan dibagian yang biasanya memiliki intensitas pekerjaan yang memiliki tekanan.

 Biru, merupakan warna yang memiliki efek ketentraman, rasa luas serta ketenangan.

Warna biru juga

memberikan manfaat dalam mengurangi ketegangan otot tubuh dan tekanan darah sehingga hal ini akan berimplikasi kepada ketenangan pegawai dalam bekerja. Warna biru sangat cocok digunakan pada ruang pegawai yang membutuhkan konsentrasi cukup tinggi, namun penggunaan warna biru yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan rasa tertekan pada pegawai, maka

sebaiknya dalam

(10)

3. Pengaturan udara

Kondisi udara juga memiliki peranan yang cukup besar dalam peningkatan kinerja pegawai. Udara yang bersih dan baik tentunya akan memberikan kenyamanan bagi pegawai. Bayangkan saja jika udara serta temperature dalam kantor tidak baik tentu saja hal ini akan memberikan pengaruh yang buruk terhadap keadaan psikologis pegawai. Dalam hal ini faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu temperatur udara, kelembapan, sirkulasi udara dan kebersihan udara.

4. Kontrol suara

Kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan untuk mengelola tingkat kinerja pegawai. Berikut ini adalah teknik dalam mengontrol kebisingan pada ruang kantor, yaitu:

 Konstruksi bangunan yang disesuaikan

 Menggunakan peredam suara

 Alat peredam suara

 Masking

5. Musik

para peneliti mengatakan musik yang memilik nada lembut dan sesuai dengan suasana, waktu

dan tempat dapat

membangkitkan dan memberi rangsangan bekerja. Oleh sebab itu lagu-lagu dapat dipilih dan diteliti untuk diperdengarkan diruang kerja. Jika tidak disesuaikan musik justru akan menggangu konsentrasi kerja (Sedarmayanti:2009). Sedangkan menurut Nuraida (2008) musik juga memberikan pengaruh terhadap keadaan mental serta

fisik pegawai, dan musik dapat berguna untuk:

 Meningkatkan efesiensi, kepuasan kerja, dan produktivitas

 Mengurangi keteganan mental, memberikan rasa relaks, mengurasi rasa nervous dan kerjenuhan, serta memberikan rasa kegembiraan saat kerja.

Pengaruh tata ruang kantor dan lingkungan fisik kantor terhadap kinerja pegawai

Pegawai secara terus menerus melakukan pekerjaan baik rutin maupun tidak rutin di ruangan kantor, sehingga dalam jangka waktu panjang hal ini kemungkinan akan menimbulkan kelelahan, stress, dan sulit untuk berkonsentrasi. Dampak fatal dari hal tersebut yaitu penurunan produktivitas kerja. Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah tersebut perlunya suasan kerja yang nyaman. Salah satu faktor pendukung kenyamanan kerja adalah lingkungasn fisik kantor dan juga tatanan lay out kantor yang baik (Maryati:2007). Lingkungan fisik dapat berupa keadaan sirkulasi, penerangan, serta tata ruang, sedangkan lingkungan non fisik meliputi, keamanan, suasana kerja yang nyaman dan lain sebagainya.

(11)

Tata ruang kantor juga merupakan sesalah satu faktor yang termasuk kedalam lingkungan fisik kantor. Tata ruang kantor yang mendukung suatu metode untuk membenahi dan menyusun peralatan serta perabotan kantor dengan baik. Serta menyediakan perlengkapan kantor dalam ruangan yang bertujuan memberikan sarana yang lebih mudah diakses oleh pegawai.

Dengan tata ruang yang baik dimaksudkan akan membantu mekanisme atau arus pekerjaan untuk berjalan lancar, ketentraman dan kesenangan serta kegairahan kerja menjadi idaman bagi pegawai, jika penyususanan tata ruang kantor baik (Sudirman, 1981;59).

Adanya lingkungan kerja yang nyaman, khususnya tata ruang kantor yang baik akan memberikan suatu dorongan kepada pegawai untuk bekerja lebih giat sehingga secara otomatis kinerja pegawai akan lebih meingkat terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan fisik yang baik, berupa pencahayaan, pemilihan warna yang tepat, dan juga sirkulasi udara yang baik.

2. Tata ruang kantor juga memberikan dampak positif apabila disusun dengan baik dan sesuai dengan prosedur, dan menggunakan azas yang tepat. 3. Lingkungan fisik dan tat ruang

kantor yang baik dan sehat akan memberikan point penting dalam peningkatan kinerja pegawai, karena dengan penyusunan atau penataan seluruh komponen lingkungan fisik dan tata ruang kantor maka pegawai akan merasakan kenyamanan dalam bekerja. Selain itu pemilihan musik yang tepat juga dapat menstimulus pegawai untuk lebih semangat dalam bekerja tentunya dengan pemilihan musik yang tepat dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai.

SARAN

Sebaiknya manajemen perusahaan atau kantor mulai mempertimbangkan ha-hal yang berkaitan erat dengan lingkungan fisik serta penataan ruang kantor, karena hal tersebut turut andil dalam peningkatan kinerja pegawai. Apabila kinerja pegawai meningkat tentunya perusahaan dapat mencapai target dengan tepat waktu, hal ini

secara otomatis mampu

(12)

Daftar Pustaka

Chaniago, Harmon. 2013.

Manajemen Kantor

Kontemporer. Bandung: Akbar Limas Perkasa

Diktat Kuliah Manajemen Perkantoran, Akademi Sekretaris BSI

Gie, The Liang.1981. Manajemen Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta.

Haryadi, Hendi. 2009. Administrasi Perkantoran Untuk Manajer Dan Staf. Jakarta Selatan: Visimedia

http://www.guardian.co.uk

http://wwww.corner-desk.org

Moekijat. 2002. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung:Pionir Jaya

_________.1997. Administrasi Perkantoran, Bandung; Mandar Maju.

Nuraida, Ida SE. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju.

_________, Dra. 1992. Dasar-dasar Pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran, Bandung : Ilham Jaya.

Sudirman, Didi Wahyu. 1981. Pengetahuan Administrasi Perkantoran. Liberty Yogyakarta

Sukoco, Badrir Munir, 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.

Tjandra, Sheddy N. dkk, 2008, Kesekretarisan Jilid 1 untuk SMK, Jakarta : Pusat

Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

(13)

Laporan hasil uji journal menggunakan plagiarism checker

1. Tahap pertama

2. Tahap kedua

3. Tahap ketiga

(14)

5. Tahap Kelima

6. Tahap keenam

Kesimpulan

Total menggunakan persentasi:

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bimbingan kelompok untuk meningkatkan pemahaman diri siswa dengan motivasi belajar rendah kelas IV SDN Kalegen

The UP and UP-UN-Ov strategies recorded the same results, suggesting that at every round of rule refinement, UP features exist and therefore, only rules without negation are

Pada intinya saya mengusulkan suatu paduan antara integrasi dan psikologi Kristen, dengan pemikiran bahwa pada dasarnya gagasan integrasi bertolak dengan suatu wawasan tentang

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rolos, Murni dan Saerang (2014) yang menyatakan NPM dipengaruhi oleh perputaran piutang dengan pengaruh yang positif. Hal

Secara ringkas, hasil uji t ( t-test ) terhadap kedua variabel bebsas yaitu minat usaha dan motivasi usaha memiliki hasil yang berbeda; dimana pada variabel minat

Jika kutub B dan kutub C didekatkan terjadi tarik-menarik, maka pernyataan yang tepat adalah.... Dua benda bermuatan sama di udara pada jarak 10 cm mengalami gaya tolak

Manifestasi klinis berupa refleks bersin yang tidak terlalu sering tetapi dalam seperti pada penyakit sistem pernapasan seperti bronkitis dan TB paru dapat