APLIKASI PENGGUNAAN AIR DALAM
FIQH PADA BANGUNAN HUNIAN:
REDUCE, REUSE DAN RECYCLE?
Dipl.-Ing. Muhammar Khamdevi, ST.
Program Studi Arsitektur
Universitas Pembangunan Jaya
Jl. Boulevard Bintaro, Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan, Banten
Islam dan Air
• Thaharah/ Bersuci Ibadah (QS. Al Maidah: 6)
• Kesucian Keimanan (HR. Muslim dan QS. Al Baqarah: 222)
• Kebutuhan Dasar Makhluk Hidup
Air: Dulu dan Kini
• Dulu: Ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. berada pada kondisi
lingkungan padang pasir yang tandus dan gersang
• Kini: Indonesia yang berlimpah air, namun tetap mengalami krisis air besih (kualitas maupun
Reduce?
• Wudhu’ 1 mud = 0,688 liter (HR. Bukhari &
Muslim)
• Mandi Wajib 1 sha’ = 2,75 liter (HR. Bukhari &
Muslim)
• Basuhkan = Ratakan, bukan Guyurkan!
Kenyataan dan Upaya
• Wudhu’ dengan air deras = 2,5-3 liter (Karim, 2011)
• Wudhu’ dengan air rendah = 0,75-1 liter (Karim, 2011)
• Mesin Wudhu’ Otomatis Anthony Gomez)= 1,3
Kenyataan dan Upaya
• Mandi biasa dengan shower = 67,5 liter
(Aquacraft) atau 150 liter (Consumer Energy Center)
• Mandi biasa dengan shower dengan pengaturan = 75 liter (Consumer Energy Center)
• Mandi biasa dengan bak penuh = 150-200 liter (Aquacraft)
Kenyataan dan Upaya
• Memilih penggunaan shower dibanding bak
• Menggunakan bak diisi separuh
• Menggunakan bak/ wadah yang lebih kecil semacam wastafel
Reuse?
• Klasifikasi air berdasarkan kitab fiqh Matan
Taqrib, karangan Abu Syuja’ (Mazhab Syafi’i): ▫ Air Mutlaq: Air suci lagi Meyucikan, digunakan
untuk wudhu’, mandi wajib dan mencuci najis ▫ Air Musyammas: Air suci tapi makruh, terjemur
• Klasifikasi air berdasarkan kitab fiqh Matan Taqrib,
karangan Abu Syuja’ (Mazhab Syafi’i):
▫ Air Suci Tidak Menyucikan
Air Musta’mal: air bekas terpakai wudhu’ dan mandi
wajib, yang kurang dari 2 qullah = 270 liter
Air Muttaghayyir: air yang berubah sebab bercampur dengan benda-benda suci lainnya
Air Muqayyad: air perasan dari tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan
Air Musta’mal bisa dikonsumsi untuk minum dan
• Klasifikasi air berdasarkan kitab fiqh Matan
Taqrib, karangan Abu Syuja’ (Mazhab Syafi’i): ▫ Air Muttanajjis: air yang tercampur dengan
barang yang najis
jika ia terkena najis lalu berubah rasa, warna atau baunya maka hukum air adalah najis
• Klasifikasi air berdasarkan kitab fiqh Matan
Taqrib, karangan Abu Syuja’ (Mazhab Syafi’i): ▫ (+) Air Su’ru (Sayyid Sabiq): air (mutlaq) bekas
minum, hukumnya tergantung apa yang
Alur Reduce?
• Air mutlaq yang pada dasarnya dapat digunakan untuk semua kegiatan di bangunan hunian yang berhubungan dengan air, namun diutamakan terlebih dahulu untuk keperluan ibadah seperti
wudhu’, mandi wajib dan mencuci najis.
• Sedangkan keperluan lain selain keperluan ibadah dapat menggunakan air suci tapi tidak menyucikan, seperti minum, mandi biasa, masak, mencuci dan lain-lain.
• Sedang jika air telah tercampur najis, yang bukan dari proses pencucian najis, maka tidak dapat
digunakan kembali (reuse), kecuali bisa didaur
Masalah Kebiasaan
• Dengan recycle sederhana yang pernah
diterapkan di Masjid Salman ITB dan Ponpes Daarut Tauhiid di Bandung, kemungkinan-kemungkinan masalah pemakai yang merasa
belum terbiasa atau kurang menyukai (jijik) jika
menggunakan air bekas bukan najis (musta’mal,
Recycle?
• Para fuqaha klasik menggunakan istihalah (hukum yang berdasar pada
kemaslahatan masyarakat, dimana tidak ada nash maupun ijma’nya)
sebagai solusi problem air daur ulang. Ada tiga cara yang dilakukan oleh fuqaha klasik (Suratmaputra, 2009), yaitu:
▫ Thariqat an-Nazh: menguras air yang terkena najis atau yang telah
berubah tersebut; sehingga yang tersisa tinggal air yang aman dari najis dan yang tidak berubah salah satu sifatnya. Hal ini dilakukan dengan tata cara, sebagai berikut:
Mata airnya ditutup terlebih dahulu.
Sebelum dikuras, penyebab yang menjadikan air itu najis dibuang terlebih dahulu.
Menghilangkan rasa, warna, bau yang menyebabkan air itu berubah.
Air yang akan dikuras itu banyak (dua qullah) menurut fikih Syafi’i
Recycle?
▫ Thariqah al-Mukatsarah: yakni dengan cara menambahkan air thahir muthahhir pada air yang terkena najis atau mutaghayyir tersebut;
sehingga unsur najis dan semua sifat yang menyebabkan air itu berubah, menjadi hilang.
• Penjabaran tersebut dijadikan salah satu
B
Kesimpulan
• Hukum-hukum fiqh Islam mengenai batasan
volume dalam penggunaan air, jenis-jenis air dan macam-macam cara untuk menghilangkan kotoran dan najis dapat diramu secara aplikatif untuk
penggunaan air, yang sejalan dengan semangat 3R.
• Hasilnya dapat menjadi manfaat bagi umat Islam di Indonesia dalam rangka peduli untuk melestarikan lingkungannya.
• Selain itu, dengan penelitian ini membuka peluang penelitian-penelitian lanjutan yang lebih luas dan kompleks bahasannya, terutama terapannya pada bangunan tinggi, bahkan kawasan maupun