• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian.

3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis

Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari (Sarwono, 2006). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah determinasi diri dan variabel terikat adalah prestasi belajar.

3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional 3.1.1.1 Definisi operasional

Variabel bebas

Determinasi diri adalah kontrol perilaku seseorang dengan keyakinan internal dan keputusan bukan dibuat berdasarkan tuntutan eksternal (Vandenbos, 2008). Seseorang bertindak sesuai pilihannya sendiri, bebas dalam membuat pilihan, mempunyai tujuan dalam bertindak, memiliki skema di dalam dirinya serta tindakan yang diambil dapat menyenangkan diri sendiri dan juga orang lain dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar atau eksternal yang bertindak atau melakukan sesuatu hanya untuk mendapatkan hadiah, menghindari hukuman, hanya untuk menyenangkan orang lain, untuk mematuhi perintah dan adanya perasaan wajib dan terpaksa di dalam diri.

(2)

Prestasi akademik adalah perwujudan hasil proses belajar yang berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung yang dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar (Sobur, 2006). Hasil yang dicapai oleh individu dalam usaha untuk memperoleh perubahan dalam proses belajar dalam jangka waktu tertentu yang dapat dilihat secara langsung dari nilai raport.

3.1.2 Hipotesis

Hipotesis menurut Gulo (2011) berasal dari kata hypo yang berarti sebelum dan thesis yang berarti pernyataan atau pendapat. Menurut Gulo, hipotesis adalah suatu pernyataan yang diungkapkan dan belum tentu kebenarannya tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

H1: determinasi diri mempunyai pengaruh yang signifikant terhadap prestasi akademik remaja tuna netra SLB-A Pembina Jakarta. 3.2 Subjek Penelitian & Teknik Sampling

Subjek penelitian yaitu sumber atau tempat memperoleh keterangan atau data penelitian. Dimana subjek penelitian dalam penelitian adalah remaja tuna nerta SLB-A Pembina Jakarta.

3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, karakteristik yang harus dimiliki subyek penelitian ini, sebagai berikut:

(3)

2. Jenjang pendidikan SMP dan SMA

3. Berjenis kelamin perempuan dan laki-laki

3.2.2 Teknik Sampling

Populasi adalah keseluruhan subjek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber (Nawawi dalam Taniredja & Mustafidah, 2011). Sedangkan populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau disebut juga universe (Ali dalam Taniredja & Mustafidah, 2011).

Teknik sampling pada penelitian ini adalah dengan menggunakan sampling jenuh dimana semua populasi digunakan sebagai sampel yang dikenal juga dengan istilah sensus. Sampling jenuh ini dilakukan karena populasinya kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2009).

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja tuna netra yang bersekolah di SLB-A Pembina Jakarta, di sekolah tersebut populasi penyandang tuna netra yang berusia remaja yang berada pada jenjang SMP dan SMA berjumlah 20 orang, sehingga penelitian ini menggunakan keseluruhan populasi yang berjumlah 20 orang.

3.3 Desain Penelitian 3.3.1 Regresi linier

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana yang merupakan salah satu jenis uji statistika yang dipakai untuk melihat daya prediksi variabel independent (prediktor) terhadap variabel dependen

(4)

(kriterium). Tujuan analisi regresi sendiri adalah mengestimasi nilai rata-rata variabel terikat dan nilai rata-rata variabel bebas, menguji hipotesis mengenai sifat alamiah ketergantungan, dan memprediksi atau meramalkan nilai rata-rata variabel terikat dan nilai rata-rata variabel tertentu (Daito, 2011, p.226).

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah determinasi diri (X), dan variabel terikatnya dalah prestasi belajar (Y), sehingga persamaan regresi dapat terlihat dari rumus berikut ini:

Dimana:

Y = variabel terikat a = konstanta X = variabel bebas b = koefisiensi variabel X

Proses analisa regresi disebut juga dengan analysis of variance (ANOVA) yang menggunakan F- ratio yang terdiri dari dua variance, yaitu Mean square (MS) value, dan SS value derajat kebebasan. Pembilang dari F-ratio adalah MS regression yang mengukur varians yang diprediksi oleh persamaan regresi, dan penyebutnya adalah MSresidual untuk mengukur variance yang tidak dapat diprediksi.

3.3.2 Uji hipotesis 1. Uji normalitas

(5)

Untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berada pada distribusi normal atau tidak yang akan digunakan untuk menentukan apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Menurut Santoso (dalam Nisfianoor, 2009), jika nilai Asym. Sig/ Asymptotic significance dua sisi lebih besar dari 0.05 maka data terdistribusi dengan normal. Taraf signifikansi 5% atau 0.05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. 2. Uji Linearitas

Uji linieritas dilakukan dilakukan dengan mencari hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat garis lurus dalam range variabel tertentu mencari persamaan garis regresi variabel bebas x terhadap variabel terikat y. Berdasarkan garis regresi yang telah dibuat, selanjutnya diuji keberartian koefisien garis regresi serta linieritasnya (Santoso, 2010).

3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur

3.4.1.1 Kuisioner determinasi diri

Alat ukur determinasi diri yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang dibuat sendiri oleh peneliti. Tujuan dari alat ukur ini adalah untuk mengetahui apakah responden mempunyai determinasi diri atau tidak. Alat ukur ini merupakan pengolongan determinasi diri dalam organismic integration theory. Skala dalam penelitian disusun berdasarkan aspek yang diungkapkan oleh Deci dan Ryan (2002) yaitu aspek pengaturan eksternal dan pengaturan

(6)

introjeksi (tidak ada determinasi diri) dan pengaturan identifikasi dan pengaturan integrasi (determinasi diri).

Tabel 3.1 Perincian skala determinasi diri

Eksternal

Ketika mencapai sesuatu, saya sering merasa itu tidak benar-benar saya yang melakukannya (-) (10)

Saya tidak akan belajar kalau tidak diperintahkan terlebih dahulu (-) (13)

Terkadang dalam memilih suatu hal, itu bukan saya yang memilih untuk melakukannya (-) (18)

Sering kali dalam melakukan sesuatu itu bukan hal-hal yang saya pilih (-) (35)

Kalau bukan takut akan hukuman, saya tidak akan mengerjakan tugas (-) (37)

Saya tidak akan mengerjakan tugas kalau tidak mendapatkan hadiah (-) (38)

Introjeksi

Saya tidak akan belajar setiap hari (-) (6)

Sering kali saya tidak sadar terhadap pilihan yang saya ambil (-) (7)

Kalau bukan karena orang tua saya tidak akan mengerjakan tugas (-) (8)

Sekuat apapun saya berusaha, saya tidak akan menjadi yang terbaik (-) (20)

Saya kurang berminat dalam belajar (-) (21)

Saya merasa bersalah jika tidak mengerjakan tugas karena itu wajib untuk dikerjakan (-) (25)

Saya kurang dalam membina hubungan yang baik dengan orang lain (-)( 26)

Saya melakukan apa yang harus dilakukan, tetapi saya tidak merasa seperti itu benar-benar pilihan yang tepat (-) (29)

Saya tidak suka melakukan tugas karena ada perasaan wajib dan terpaksa di dalam diri (-) (30)

Dalam melakukan sesuatu sering kali itu bukan pilihan saya (-) (31)

Selain tidak ada tujuan, saya juga tidak tahu untuk apa saya belajar (-) (32)

Saya tidak akan belajar kalau tidak ada ujian (-) (33)

Saya tidak mempunyai tujuan dalam setiap pilihan (-) (41)

Belajar bukan hal yang penting buat diri saya sendiri, tetapi buat orang tua saya juga (+) (3)

(7)

Indentifikasi

Saya berusaha untuk menjadi yang terbaik (+) (5) saya akan belajar setiap hari, karena saya senang melakukannya (+) (14)

Saya belajar atas kemauan diri sendiri dan saya bebas memilihnya (+) (16)

Saya senang mengerjakan tugas kapan pun itu (+) (17) Saya mengerjakan tugas untuk menyenangkan diri sendiri dan juga orang lain (+) (22)

Saya mempunyai niat yang besar untuk belajar setiap saat (+) (27)

Dalam mengerjakan tugas itu keputusan yang saya ambil sendiri (+) (28)

Saya mengerjakan tugas karena itu pilihan saya (+) (34)

Saya memiliki tujuan atas setiap pilihan (+) (39)

Dalam belajar saya selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai (+) (9)

Integrasi

Saya bebas memilih untuk melakukan apa yang harus dilakukan dengan sendiri (+) (11)

Saya memilih hal-hal yang menarik untuk dilakukan (+) (12)

Ketika mencapai sesuatu, saya selalu merasa ini saya yang melakukannya (+) (15)

Saya mempunyai minat yang kuat dalam belajar (+) (19) Saya melakukan apa yang harus dilakukan (+) (23) Saya merasa cukup bebas untuk melakukan apa pun yang saya pilih (+) (24)

Dalam melakukan apapun, saya bebas untuk memutuskan dan melakukannya (+) (36)

Saya mengerjakan tugas karena saya mempunyai tujuan yang ingin saya capai (+) (40)

Saya membuat pilihan dan memilih hal-hal untuk dilakukan dengan sendir (+) (1)

Saya sadar terhadap setiap pilihan yang diambil (+) (2)

Saya memiliki hubungan yang baik dengan orang lain (+) (42)

Jumlah item dalam skala ini sebanyak 42 butir, yang terdiri dari skala determinasi diri ini terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu: sangat

(8)

setuju (SS), setuju (S), n (netral), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

3.4.1.2 Alat ukur prestasi akademik

Instrumen atau alat pengumpul data yang kedua adalah menggunakan raport sebagai hasil pencapaian remaja tuna netra di SLB A Pembina Jakarta. Hasil prestasi akademik ini merupakan total nilai yang diperoleh dari nilai ulangan harian, dan nilai ulangan umum, serta kegiatan-kegiatan praktek lainnya, kemudian di rata-ratakan sehingga menghasilkan skor akhir.

Nilai ulangan harian + nilai ulangan umum+praktek = skor akhir 3

(9)

3.4.2 Validitas & Realibilitas Alat Ukur 3.4.2.1 Reliabilitas

Menurut Bordens dan Abbott (2008), reliabilitas pengukuran adalah kemampuan alat ukur untuk menghasilkan skor yang sama pada saat dilakukan pengukuran ulang dengan tes yang sama ataupun setara pada waktu yang berbeda.

Pada penelitian ini, karena instrumen yang digunakan untuk kedua alat ukur merupakan skala pengukuran sikap yaitu likert (memiliki lima pilihan jawaban yakni “sangat setuju”, “setuju”, ”netral”, “tidak setuju” atau “sangat tidak setuju”.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, dimana pengujian ini dilakukan melalui program Statistical Product Service Solution (SPSS) versi 20.0.

Koefisien reliabilitas yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan nilai klasifikasi koefisien reliabilitas dari Guilford (1978). Berikut ini adalah klasifikasi koefisien reliabilitas:

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Guilford Koefisien Reliabilitas Keterangan 0,00-0,19 Reliabilitas sangat rendah 0,20-0,39 Reliabilitas rendah 0,40-0,69 Reliabilitas Sedang 0,70-0,89 Reliabilitas tinggi 0,90-1,00 Reliabilitas sangat tinggi

(10)

Hasil koefisien reliabilitas pada alat ukur determinasi diri ini sebagai berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas determinasi diri Sebelum Item Drop Out

Sumber: Data Pengolahan Peneliti berdasarkan Program SPSS versi 20.0 3.4.2.2Validitas V a l i

ditas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang akan diukur (Noor, 2012:130). Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi, apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsinya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukan pengukuran tersebut (Nugroho, 2003). Dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis validitas, yakni face validity dan validitas isi (content validity). Validitas isi ini menyangkut tingkatan dimana butir skala yang mencermin domain konsep yang sedang diteliti (Noor, 2011:133). Validitas isi ini dilakukan dengan menggunakan pertimbangan dari expert jugdement (professional), yakni dosen pembimbing. Selain itu,

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

(11)

peneliti juga menggunakan face validity, dimana merupakan format penampilan tes yang mampu memberikan kesan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Noor, 2011). Uji face validity diberikan kepada lima orang yang merupakan teman-teman dari Universitas Bina Nusantara terlebih dahulu, kemudian didapatkan hasil yang cukup baik dari instrument atau alat ukur tersebut hanya beberapa item saja yang masih kurang dimengerti sehingga dilakukan revisi per item untuk membuat bahasa lebih dimengerti.

Peneliti akan mengukur tentang determinasi diri, maka dari itu semua pernyataan dalam kuesioner berkaitan dengan determinasi diri dan tidak ada pernyataan diluar variabel yang hendak diukur.

Menurut Gumilar (2007: 20), “kriteria pengujian tes validitas”: jika koefisien Corrected Item-Total Correlation (validitas) melebihi 0,3 (Sugiyono, 2006). Alat ukur determinasi diri dikatakan valid apabila hasil corrected item-total correlation menunjukkan angka lebih dari 0,30. Apabila sebuah item menunjukkan nilai corrected item-total correlation diatas 0,30 menunjukkan bahwa item ini valid.

Dari hasil analisis data yang didapat menunjukkan bahwa untuk butir item 3, 6, 7, 8, 10, 13, 17, 20, 21, 22, 25, 29, 30, 32, 33, 37, 38, 41 memiliki nilai corrected item-total correlation kurang dari 0,30 maka ini bermakna bahwa butir item tersebut tidak valid. Dari hasil perhitungan alat ukur determinasi ini diperoleh corrected item-total correlation yang menunjukkan ada beberapa item yang negatif dan dan sisanya menunjukkan nilai koefisien validitas item dibawah 0,30 sehingga dapat dikatakan bahwa item-item tersebut tidak valid. Butir item yang tidak

(12)

valid ini dibuang (drop out). Nilai validitas item berkisar antara 0,304-0,838 dengan jumlah item sebanyak 24 item.

Setelah diputuskan item-item yang tidak valid untuk dibuang, maka tersisa 24 item yang valid, sehingga skala determinasinya sebagai berikut:

3.4 Perincian skala Determinasi diri setelah item drop out

Eksternal

Terkadang dalam memilih suatu hal, itu bukan saya yang memilih untuk melakukannya (-) (18)

Sering kali dalam melakukan sesuatu itu bukan hal-hal yang saya pilih (-) (35)

Introjeksi

Saya kurang dalam membina hubungan yang baik dengan orang lain (-)(26)

Dalam melakukan sesuatu sering kali itu bukan pilihan saya (-) (31)

Indentifikasi

Belajar itu merupakan hal yang penting buat saya (+) (4) Saya berusaha untuk menjadi yang terbaik (+) (5) saya akan belajar setiap hari, karena saya senang melakukannya (+) (14)

Saya belajar atas kemauan diri sendiri dan saya bebas memilihnya (+) (16)

Saya mempunyai niat yang besar untuk belajar setiap saat (+) (27)

Dalam mengerjakan tugas itu keputusan yang saya ambil sendiri (+) (28)

Saya mengerjakan tugas karena itu pilihan saya (+) (34) Saya memiliki tujuan atas setiap pilihan (+) (39)

Dalam belajar saya selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai (+) (9)

(13)

Integrasi

Saya bebas memilih untuk melakukan apa yangharus dilakukan dengan sendiri (+) (11)

Saya memilih hal-hal yang menarik untuk dilakukan (+) (12)

Ketika mencapai sesuatu, saya selalu merasa ini saya yang melakukannya (+) (15)

Saya mempunyai minat yang kuat dalam belajar (+) (19) Saya melakukan apa yang harus dilakukan (+) (23) Saya merasa cukup bebas untuk melakukan apa pun yang saya pilih (+) (24)

Dalam melakukan apapun, saya bebas untuk memutuskan dan melakukannya (+) (36)

Saya mengerjakan tugas karena saya mempunyai tujuan yang ingin saya capai (+) (40)

Saya membuat pilihan dan memilih hal-hal untuk dilakukan dengan sendir (+) (1)

Saya sadar terhadap setiap pilihan yang diambil (+) (2) Saya memiliki hubungan yang baik dengan orang lain (+) (42)

3.5 Prosedur penelitian, persiapan penelitian, dan pelaksanaan penelitian Tabel 3.5 Prosedur penelitian, persiapan penelitian, dan pelaksanaan penelitian

Kegiatan Waktu Keterangan

Penyusunan alat ukur

November 2012

Alat ukur determinasi diri dalam penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti menggunakan organismic integration theory yang membedakan ada atau tidaknya determinasi diri.

(14)

raport anak-anak SLB A Pembina Jakarta.

Field Desember 2012

Field dilakukan 2x dengan jarak waktu satu minggu, dengan menggunakan alat ukur yang peneliti buat sendiri.

Analisa Januari 2013 Menggunakan analisa regresi linier sederhana, hal pertama dengan menggunakan uji asumsi normalitas, dan linieritas Hasil uji normalitas dengan data yang berdistribusi normal, dan uji linieritas terbukti linier. Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh determinasi diri terhadap prestasi akademik remaja tuna netra. Determinasi diri memberikan pengaruh sebesar 48% pada prestasi akademik remaja tuna netra, sedangkan 52% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(15)

Gambar

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Guilford  Koefisien  Reliabilitas  Keterangan  0,00-0,19  Reliabilitas  sangat rendah  0,20-0,39  Reliabilitas  rendah  0,40-0,69  Reliabilitas  Sedang  0,70-0,89  Reliabilitas  tinggi  0,90-1,00  Reliabilitas  sangat tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan terjadi pelemahan pada indeks Dow Jones (-0,09%), perdagangan hari Selasa (08/6) masih diwarnai sentimen positif yang datang dari angka pengangguran bulan

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan

Pemberian pupuk organik cair urin sapi untuk pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus tricolor L) sebanyak 10% dan setara dengan urea.. Saran- saran yang dapat digunakan sebagai

Jika petani mendapatkan informasi 3 jenis terkait adanya sosialisasi benih padi varietas Mekongga.. 2) Kemampuan adalah keikutsertaan anggota kelompok tani pada saat

Analisis setelah dilakukan identifikasi lingkungan strategi peneliti kemudian menggunakan analisis internal factor dan eksternal factor sehingga nanti akan diperoleh

Guru meminta siswa menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi.. Kegiatan Akhir (waktu:

Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN

Menurut Jhon Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya (Elliot,