Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah Semester Gasal 2016-2017
TUGAS I
GAGASAN PENYELESAIAN MASALAH DI KAMPUS ITS
Portfolio I
No. Dokumen
1 Dokumen proses perbaikan karya tulis individu
2 Dokumen Karya Tulis individu
Dosen Kelas
Zjahra Vianita Nugraheni, S.Si., M.Si.,M.Sc.
Dosen Bahasa Indonesia
... ....
Asisten Kelas
Fitri Nur Ariyanti
Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah Semester Gasal 2016-2017
LEMBAR KERJA
TUGAS I:
GAGASAN PENYELESAIAN MASALAH DI KAMPUS ITS
LAPORAN OBSERVASI
PROBLEM: Sampah di Sungai ITS
A. MENCARI FAKTA
1. Lokasi yang saya ambil
Tempat : Sungai di bawah jembatan Statistika ITS Tanggal : 10 September 2016
Waktu : 06.30-08.00 WIB
Batasan : Kondisi sampah di bawah jembatan Statistika ITS
2. Alasan saya memlih area tertentu di wilayah ITS untuk dijadikan objek pengamatan:
• Terdapat sampah yang menyumbat aliran sungai di bawah jembatan Statitika ITS
• Bau menyengat ketika melewati jembatan Statistika yang disebabkan oleh sampah sungai di bawahnya
• Termasuk pencemaran air karena dapat mengganggu ekosistem sungai dan sekitarnya
Dokumen pendukung
No Foto Deskripsi lokasi
1. Terlihat banyak lumut
yang menutupi permukan air sungai
2. Daun-daun kering yang
ada di tepian sungai
3. Botol, sampah plastik, dan ranting pohon juga berserakan di permukaan air sungai.
4. Untuk lebih jelasnya lihat di link : https://www.youtube.co m/watch?v=hkTDcCh6f d4
Tabel 1. Kondisi lokasi
NO. TEMPAT Kondisi lokasi
Komponen Sampah Persentase
1. Sampah daun
Sampah ranting
Sampah plastik
Lumut
Eceng gondok
20%
5%
30%
35%
10%
Tabel 2. Hasil wawancara
NO. Angkatan Komentar
1. Risca Juniar B.P (1415100022) • Sampah yang ada di sungai Statistika menimbulkan pemandangan yang kurang indah
• Daun dan plastik mendominasi jenis sampah yang ada di sungai
• Seharusnya mahasiswa lebih peka lagi terhadap kebersihan lingkungan di sekitarnya
2. M. Yasin (1415100079) • Sampah yang ada di sungai Statistika menimbulkan aliran sungainya mati dan kotor
Fenomena yang terjadi di lokasi yang saya pilih adalah:
• Banyak sampah yang ada di sungai Statistika ITS
• Sampah yang menumpuk dalam waktu yang lama dan tidak dibersihkan • Kurangnya kesadaran mahasiswa untuk tidak membuang sampah di
sungai Statistika
3. Fenomena tersebut memberi dampak berupa:
• Bau yang kurang sedap jika melewati jembatan Statistika ITS karena sungai yang kotor dibawahnya
• Aliran sungai Statistika menjadi mampet
• Merusak pemandangan yang ada di sekitar jembatan Statistika ITS • Rusaknya ekosistem sungai Statistika ITS
Alasan:
Sampah yang menumpuk di sungai Statistika ITS disebabkan oleh kurangnya kesadaran mahasiswa untuk menjaga kebersihan lingkungan. Terbukti dengan banyaknya sampah botol plastik dan bungkus makanan yang ada. Dan yang terjadi sekarang adalah sungai yang mati karena tumpukan sampah.
4. Berdasarkan studi kasus yang saya lakukan, terjadi permasalahan di lokasi yang saya amati, yaitu:
• Sampah yang menimbulkan matinya sungai Statistika ITS • Bau yang kurang sedap di daerah jembatan Statistika ITS • Air sungai menjadi tercemar oleh sampah
Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah
Semester Gasal 2016-2017
TUGAS I
GAGASAN PENYELESAIAN MASALAH DI KAMPUS ITS STUDI LITERATUR
NO TEMA DESKRIPSI PUSTAKA/SUMBER BELAJAR
1. DEFINISI SAMPAH
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan
Surat Keputusan Standar Nasional Indonesia Tahun 1990
Sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi.
E. Colink, Istilah
Lingkungan Untuk Manajemen, 1996
2. SUMBER SAMPAH
Sampah berasal dari kegiatan penghasil sampah seperti pasar, rumah tangga, perkotaan (kegiatan
komersial/perdagangan), penyapuan jalan, taman, atau tempat umum lainnya, dan kegiatan lain seperti dari industri dengan limbah yang sejenis sampah
E. Damanhuri dan Tri Padmi, Probleme de Dechets Urban en Indonesie, TFE ENTPE (Perancis), 1982 E. Damanhuri (Editor):
Teknik Pengelolaan Persampahan – Modul A dan Modul B, Disiapkan untuk PT. Freeport Indonesia, (Bandung:
3. KLASIFIKASI SAMPAH
Berdasarkan bahan asalnya sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik.
1) Sampah Organik
Sampah organik yaitu buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran dan sebagainya.
2) Sampah anorganik
Sampah anorganik yaitu sisa material sintetis misalnya plastik, kertas, logam, kaca, keramik dan sebagainya
Cecep Dani Sucipto,
Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah,
(Jakarta: Goysen Publishing, 2009), hlm. 2-3.
Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibagi menjadi dua jenis. Yaitu sampah padat dan cair.
1) Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain
Bambang Wintoko,
Panduan Praktis
Mendirikan Bank Sampah (Keuntungan Ganda Lingkungan Bersih dan Kemapanan Finansial,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press) hlm.7
2) Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. a) Limbah hitam sampah cair yang
dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung pathogen yang berbahaya.
b) Limbah rumah tangga sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung
pathogen.
a) Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996.
Pengelolaan Sampah.
b) Dampak terhadap sosial dan ekonomi
• Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
• Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
• Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
Ary Nilandari. 2006. Aku
Bisa Menghemat Listrik.
Jakarta : Dian Rakyat.
• Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-• Infrastruktur lain dapat juga
c) Dampak terhadap kesehatan
Sampah menimbulkan bau yang tidak sedap serta menyebabkan lingkungan kotor. Lingkungan kotor menyebabkan sarana penularan penyakit karena pada sampah basah merupakan tempat yang baik bagi sarang dan tempat perkembangbiakan hewan hewan dapat menimbulkan penyakit seperti kecoa dan lalat. Selain itu menumpuknya sampah kering pada saluran air juga dapat memicu adanya nyamuk yang bersarang dan berkembang biak di tempat tersebut.
Suprapto, S.K.M, M.Kes, 2005, Masalah Sampah
Terhadap Kesehatan
Prioritas utama yang harus dilakukan oleh semua fihak adalah bagaimana agar mengurangi sampah semaksimal
mungkin. Bagian sampah atau residu dari kegiatan pengurangan sampah yang masih tersisa selanjutnya dilakukan pengolahan (treatment) maupun pengurugan (landfilling). Pengurangan sampah melalui 3R menurut UU-18/2008 meliputi:
• Pembatasan (reduce):
mengupayakan agar limbah yang dihasilkan sesedikit mungkin. • Guna ulang (reuse): bila limbah
akhirnya terbentuk, maka
upayakan memanfaatkan limbah tersebut secara langsung
• Daur ulang (recycle): residu atau limbah yang tersisa atau tidak dapat dimanfaatkan secara
langsung, kemudian diproses atau diolah untuk dapat dimanfaatkan, baik sebagai bahan baku maupun sebagai sumber energi
6. ASPEK SDM DENGAN ALTERNATIF PENYELESAI AN MASALAH SAMPAH
Untuk menangulangi permasalahan-permasalahan sampah, pemerintah melalui PP No. 16 tentang Air Minum dan Sanitasi, salah satunya menegaskan bahwa Pemerintah Daerah dibenarkan menerbitkan Perda tentang persampahan. Perda ini menjelaskantata cara
masyarakat dalam upaya mengurangi volume sampah sejak dari sumbernya. Pengurangan sampah juga dapat
dilakukan dengan cara inovasi teknologi dalam komposting misalnya,
pemanfaatan limbah dan gas hasil pembakaran untuk berbagai keperluan, dalam upaya menerapkan 3 R (reduce, reuse dan recycling). 3 R perlu
disosialisasikan kepada masyarakat.
Djoko Kirmanto.,
Pengelolaan sampah masih primitif.,
http://ciptakarya.pu.go.id /index.php?
7. ASPEK SDA DENGAN ALTERNATIF PENYELESAI AN MASALAH SAMPAH
Link video pengolahan limbah kayu :
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kondisi sungai Statistika ITS tahun 2016 ini memang sangat memprihatinkan. Pasalnya, banyak sekali sampah yang menumpuk sehingga menyebabkan matinya aliran sungai. Sedangkan definisi sampah itu sendiri adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Karena sampah yang ada di sungai tersebut tidak dikelola dengan baik dan benar, maka ekosistem sungai pun juga terganggu. Tidak hanya itu, bau yang kurang sedap dan pemandangan yang kurang indah pun akan didapati oleh pejalan kaki yang melewati jembatan Statistika ITS ketika melihat sungai di bawahnya.
Fenomena yang ada di sekitar jembatan Statistika ITS merupakan permasalahan yang tentunya membutuhkan solusi untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang bisa mengangkut dan menyaring sampah meskipun berada di perairan. Alat tersebut diperlukan untuk mempermudah pembersihan sungai Statistika tanpa harus bersusah payah terjun langsung ke dalam sungai untuk membersihkan sampah yang menumpuk di permukaannya. Metode penulisan yang digunakan dalam karya tulis adalah studi literatur atau kajian pustaka. Mengingat dalam penulisan sebuah karya tulis diperlukan banyak referensi dari berbagai sumber yang akurat.
Tujuan
• Menciptakan sungai Statistika ITS yang bersih dan bebas dari sampah • Memperbaiki ekosistem sungai Statistika ITS yang mulai terganggu
• Membersihkan sampah yang ada di sungai Statistika ITS dengan alat yang efisien dan tepat guna
Manfaat
• Mampu berpikir secara ilmiah untuk menciptakan rancangan suatu alat yang berguna bagi pembersihan sungai Statistika ITS
• Meningkatkan kepekaan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
• Mampu mengkaji berbagai jenis literatur sebagai referensi
GAGASAN
Kondisi Kekinian
No. Gambar Jenis Sampah Persentase Deskripsi
1. Daun kering 20% ITS merupakan ECO campus. Oleh karena itu, banyak sekali pepohonan dan tumbuhan lainnya. Tidak heran jika sampah daunnya juga menumpuk.
2. Lumut 35% Lumut menutupi
permukaan air sungai.
3. Tumbuhan
eceng gondok
10% Terdapat tumbuhan eceng gondok yang menyebabkan
pendangkalan sungai.
4. Plastik dan
bungkus makanan
30% Sampah plastik yang tidak bisa terurai menumpuk di bawah jembatan Statistika
5. Ranting
pohon
5% Dahan dan ranting pohon yang telah rapuh berjatuhan di sungai Statistika
Solusi yang Pernah Ditawarkan
a) Di luar kampus ITS
Mendaur ulang sampah yang ada di sungai-sungai Surabaya • Memilah sampah organik dan anorganik
• Yang digunakan adalah sampah plastik kresek
• Plastik kresek dipilah-pilah lagi berdasarkan warna dan motif • Kemudian plastik kresek berwarna hitam dan putih dipilin. • Setelah itu dijahit menjadi satu mengikuti pola
• Dan plastik kresek lainnya digunakan untuk membuat topi beraneka warna
b) Kampus ITS
Water Crap Remover (WCR)
• Alat ini mendeteksi sampah yang jatuh ke permukaan air dengan menggunakan sensor inframerah
• Sensor infra red itu kemudian dikonversikan menjadi sinyal untuk menggerakkan swiper atau penyapunya
• WCR terdiri dari tiga swiper di antaranya swiper utama berada di tengah dan berfungsi menyapu atau mengarahkan sampah ke swiper kedua di pojok alat • Swiper kedua inilah yang berfungsi untuk mengarahkan sampah menuju
swiper pembuang
• Pembuang ini nantinya akan mengangkat sampah lalu membuang ke luar kolam secara otomatis.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Tabel 1. Gagasan yang ditawarkan
No. Gagasan yang Ditawarkan Uraian atau Deskripsi Gagasan (meliputi: Uraian Cara Kerja secara detail )
Pustaka
1 Dustbin River (Alat penyaring sampah dalam air)
• Di dalam Dustbin River terdapat karbon
aktif yang dapat menyerap partikel-partikel kecil sehingga megurangi kekeruhan air.
• Dustbin River
• Di dalam Dustbin River terdapat pompa
air sehingga air yang membawa sampah dapat terdorong masuk ke dalamnya. • Sampah akan tersaring
di dalam Dustbin River dan air akan
keluar lagi lewat bagian bawah Dustbin
River.
Tabel 2. Tinjauan gagasan berdasarkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
No. Gagasan yang
Ditawarkan Aspek yang Ditinjau
Ekonomi Sosial Lingkungan
1 Dustbin River (Alat penyaring sampah dalam air)
Alat bisa digunakan berkali-kali tanpa harus mengeluarkan sungai Statistika ITS dari sampah
KESIMPULAN
Sampah merupakan masalah yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Akan tetapi, dengan menjaga kebersihan lingkungan maka penumpukan sampah akan berkurang. Di sungai Statistika ITS sendiri terjadi penumpukan sampah yang membuat aliran sungai mati. Oleh sebab itu dalam karya tulis ini membahas tentang gagasan yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah sampah di sungai Statistika ITS. Dengan gagasan Dustbin
River diharapkan sungai di Statistika ITS bersih dan bebas dari sampah. Selain itu juga
berguna untuk memperbaiki ekosistem sungai di Statistika ITS. Dustbin River sendiri merupakan alat tepat guna yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat sekitar ITS.
DAFTAR PUSTAKA
E. Colink, Istilah Lingkungan Untuk Manajemen, 1996
http://surabaya.tribunnews.com/2016/01/03/video-tong-sampah-ini-sedot-sampah-lautan-dengan-otomatis diakses tanggal 14 September 2016 pukul 22.00
https://m.tempo.co/read/news/2016/01/19/061737630/juara-mahasiswa-its-ciptakan-alat-pembersih-sampah-otomatis diakses tanggal 14 September 2016 pukul 23.00
http://www.unair.ac.id/ubah-sampah-jadi-barang-wah-profil-mahasiswa_33.html diakses tanggal 14 September 2016 pukul 21.00
Surat Keputusan Standar Nasional Indonesia Tahun 1990