• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEJARAH Paham paham Baru dan K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SEJARAH Paham paham Baru dan K"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Paham-paham Baru dan

Kesadaran Kebangsaan di Asia

Afrika

Guru Bidang Study:

Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah

Disusun Oleh:

 Megawati

 Desi Susilawati  Qurotul Aini

 Hamidah

 Anita  Marjanah

 Junisah Kelas:

SMA I NURUL HUDA

Jl. Syekh Nawawi Tanara Al-Bantani Ds. Kedung Kec. Gunung

Kaler

Kab. Tangerang – Banten

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang mana berkat limpahan rahmat-Nya kami selaku penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Paham-paham Baru dan Kesadaran Kebangsaan di Asia Afrika” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabatnya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dari pihak yang telah mendukung kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Gunung Kaler, Februari 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan ... 1 BAB II PEMBAHASAN

A. Paham-paham Baru ... 2 B. Pergerakan Asia Afrika ... 4 C. Hubungan Kehidupan Perkotaan dengan Munculnya Pergerakan Kebangsaan

Indonesia ... 6 BAB III PENUTUP

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pelaksanaan kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan bangsa-bangsa Barat ternyata tidak hanya diterapkan di Indonesia saja, melainkan di negara-negara Asia-Afrika lainnya. Kolonialisme dan imperialisme akhirnya menimbulkan reaksi bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk melakukan perlawanan. Inspirasi perlawanan tersebut muncul seiring dengan masuknya paham-paham baru dari Eropa, seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, komunisme, serta paham Pan-Islamisme yang muncul dari cendekiawan muslim Asia-Afrika.

Pada makalah ini, penulis akan membahas definisi dan perkembangan paham-paham baru yang berkembang di Eropa pada abad ke-19 serta dampaknya terhadap kesadaran pergerakan kebangsaan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah perkembangan paham-paham baru yang ada? 2. Bagaimanakah pergerakan kebangsaan di Asia Afrika?

3. Bagaimanakah hubungan kehidupan perkotaan dengan munculnya pergerakan kebangsaan Indonesia?

C. Tujuan

1. Mengetahui perkembangan paham-paham baru. 2. Mengetahui pergerakan kebangsaan di Asia Afrika.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Paham-paham Baru

1. Nasionalisme

Paham nasionalisme berkembang dari Eropa dan sejak abad ke-19 menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Nasionalisme diartikan sebagai suatu sikap politik dan sosial dari kelompok suatu bangsa yang memiliki kesamaan kebudayaan, bahasa, dan wilayah serta persamaan cita-cita dan tujuan. Dengan demikian, kelompok tersebut merasakan adanya kesatuan mendalam terhadap kelompok bangsa itu.

Negara-negara pemula penganut paham nasionalisme adalah Inggris, Jerman, dan Italia. Tokoh-tokoh Asia yang menjadi pelopor paham Nasionalisme antara lain adalah Soekarno dari Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India, Dr. Sun Yat Sen dari Cina, dan lain-lain.

2. Liberalisme

Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kemerdekaan, terutama kemerdekaan individu. Paham ini berkembang sangat pesat di kota-kota besar Eropa. Pendukungnya adalah kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota. Aliran liberalisme tidak memiliki ikatan yang kuat. Peranan kaum Borjuis semakin besar setelah industri dan perdagangannya menjadi mata pencaharian penting.

Liberalisme adalah paham yang mengutamakan kebebasan individu dalam berbagai aspek kehidupan. Paham liberal mula-mula berkembang dikota-kota besar di eropa. Paham ini kemudian menyebar keberbagai Negara. Basis penduduknya adalah kaum borjuis dan terpelajar kota.

a) Kebebasan di bidang politik dna pemerintahan

(6)

b) Kebebasan di bidang ekonomi dan perdagangan

Dalam bidang perdagangan dan perekonomian, penganut paham liberal mengingnkan kebebvasan individu untuk mengatur keperluan sendiri. Semboyannya yang terkenal adalah latsser faire-laisser passer. Artinya,

Menganut suatu agama tertentu adalah hak asasi setiap individu. Oleh karena itu, setiap orang berhak untuk memeluk agama menurut indonesia, pers dikendalikan oleh pemerintah colonial.

3. Pan-Islamisme

Pan Islamisme adalah suatu paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat Islam sedunia. Paham ini dalam bahasa Arabnya disebut dengan Al Jami’ah al Islamiyah yang dicetuskan oleh seorang Afghanistan bernama Jamaluddin al Afgani (1839–1897). Namun, ada yang berpendapat bahwa paham ini telah ada pada diri tokoh perubahan dari Mesir bernama Al-Tahtawi (1801–1873).

Jamaluddin al Afghani menyaksikan bagaimana bangsa Barat terutama Inggris ikut campur dalam urusan negara-negara Islam. Oleh karena itu, beliau mengajak kaum muslim untuk kembali pada Alquran dan Hadits, juga menyerukan untuk berjuang melawan imperialisme Barat untuk merebut kemerdekaan bangsa dan tanah air. 4. Sosialisme

(7)

Beberapa tokoh penganut paham sosialisme antara lain Robert Owen, Saint Simor, Pierre Joseph Proudhon, Charles Fourier, Karl Heinrich Marx, Dan E, Angels.

Dari nama-nama tokoh tersebut yang paling terkenal adalah Karl Marx. Ia dikenal sebagai bapak pergerakan sosialisme dan komunisme internasional. Marx

berasal dari jerman keturunan yahudi. Ia pernah menjadi pemimpin redaksi harian

Reinische Zeitung. Harian itu cenerung menentang pemerintah, sehingga pada tahun 1849 ia diusir dari jerman. Marx kemudian pergi ke inggris dan menetap di london sampai akhir hayatnya.

Buku das capital merupakan hasil karya karl marx yang terkenal. Dalam buku itu diuraikan bahwa sepanjang sejarah umat manusia, pertentangan akan selalu terjadi antara dua golongan, yaitu golongan kaya dan golongan miskin atau proletar. Menurut karl marx, sosialisme merupakan langkah penentu menuju masyarakat sosialis. Ia juga mengatakan bahwa pertentangan antarakelas hanya dapat diselesaikan melalui kekerasan. Semboyan mereka yang terkenal adalah “kaum buruh seluruh dunia bersatulah”.

5. Nasionalisme

Nasionalisme mempunyai cirri utama, yakni menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Atau dengan kata lain, kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Paham nasionalsisme kemudian meyebar, terutama ke negara-negara asia dan afrika sebagai bangsa terjajah.

6. Demokrasi

Demokrasi taitu sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan baik langsung, maupun tidak langsung. Paham ini berasal dari paham yunani kuno. Beberapa macam praktek demokrasi di berbagai belahan dunia:

a) Demokrasi parlementer (perancis belgia, dan belanda)

b) Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan legilatif, eksekutif, dan yudikatif. c) Demokrasi mmelalui referendum dan inisiatif rakyat.

d) Demokrasi negara sedang berkembang seperti di asia, dan afrika.

B. Pergerakan Asia Afrika

(8)

1. India

Mahatma Gandhi mengajarkan beberapa hal.

a) Swadesi, yaitu gerakan rakyat India untuk membuat dan memakai bahan buatan dalam negeri sendiri.

b) Ahimsa, artinya melawan tanpa kekerasan (dilarang membunuh) artinya tidak berbuat apa-apa.

c) Satyagraha, artinya gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan penjajah (Inggris) sehingga disebut gerakan nonkooperatif.

d) Hartal, artinya berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan. Berkabung sebagai tanda protes (mogok).

e) Purnaswaray, yaitu merdeka penuh.

Hasil perjuangan rakyat India ialah pada tanggal 15 Agustus 1947 rakyat mendapatkan status dominion dan berhak mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Pada tanggal 26 Januari 1950, negara India mendapat kemerdekaan penuh dengan Nehru sebagai perdana menterinya.

2. China

Sun Yat Sen, pelopor gerakan nasional Cina, mengajarkan Sun Min Chu I

(tiga asas kerakyatan), yaitu Min Chu (nasionalisme), Min Chuan (demokrasi), dan

Min Shen (sosialisme). Gerakan nasional Cina berhasil mengusir Inggris serta melahirkan Republik Cina (1912).

3. Turki

Gerakan nasional Turki dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha. Sebelumnya, terjadi Gerakan Turki Muda yang bertujuan untuk menyelamatkan Turki dari keruntuhan, mengembangkan rasa nasionalisme, dan membulatkan semangat kebangsaan Turki.

Adapun Gerakan Turki Muda meliputi hal-hal berikut. a) Modernisasi Turki, yaitu membangun Turki secara modern.

b) Nasionalisme berarti menebalkan rasa kebangsaan Turki sehingga rakyat berjuang mempertahankan Turki dari rongrongan penjajahan.

c) Demokrasi berarti membentuk pemerintahan atas dasar kedaulatan rakyat dengan UUD, sebab keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan memperkukuh negara.

Selanjutnya, Kemal Pasha mengambil tindakan, antara lain,

a) Memproklamasikan Turki menjadi republik pertama dengan Mustafa Kemal Pasha sebagai presidennya pada tanggal 29 Oktober 1923;

(9)

c) Modernisasi ekonomi dengan cara mengadakan rencana pembangunan lima tahun;

d) Modernisasi pertahanan dan persenjataan modern.

C. Hubungan Kehidupan Perkotaan dengan Munculnya Pergerakan Kebangsaan Indonesia

Kota memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan selalu menjadi tujuan masyarakat dari berbagai daerah. Kehidupan dan mentalitas masyarakat kota, biasanya mencari dan menemukan identitas baru, pluralistis (suku, agama, profesi), modern (relative maju dan toleran). Oleh karena itu, kota menjadi tempat yang sangat strategis dalam upaya memunculkan dan mengembangkan pergerakan nasional Indonesia. Dari kota-kota tersebut muncullah golongan-golongan elite baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti golongan terpelajar, golongan profesional, dan golongan pers.

1. Golongan Terpelajar

Golongan terpelajar termasuk ke dalam kelompok elite minoritas dari bangsa Indonesia, tetapi kedudukan dan peranannya sangat besar dalam lingkungan masyarakat. Dikatakan minoritas karena di dalam susunan masyarakat jumlahnya relatif kecil apabila dibandingkan dengan kelompok-kelompok di bawahnya. Golongan ini muncul pada kota, khususnya kota-kota besar yang dijadikan pusat dan tempat untuk mengadu nasib, juga merupakan tempat bertemunya ide-ide para pelajar, mahasiswa, sarjana dan pemuda lain dari berbagai daerah dengan adat istiadat yang berbeda-beda.

Para pemuda pelajar mulai menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi penjajah Belanda. Mereka juga melihat pentingnya perluasan pengajaran bagi kemajuan bangsa seperti yang ditegaskan oleh para pelajar STOVIA di Batavia. Begitu pula di dalam menghadapi kaum kapitalis asing, tidak ada jalan yang lebih baik kecuali jika para pedagang pribumi bersatu seperti yang dinyatakan oleh pendiri Sarekat Islam, yaitu Haji Samanhudi.

2. Golongan Profesional

Golongan profesional lebih banyak muncul dan mengembangkan profesinya pada daerah perkotaan. Pada masa kekuasaan pemerintahan kolonial Belanda, golongan profesional ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di daerah perkotaan. Golongan profesional terdiri atas berbagai profesi seperti profesi guru, dokter, dan sebagainya.

3. Peranan Pers Indonesia

(10)

surat kabar dimodali oleh orang-orang Cina dengan menggunakan bahasa Melayu. Derngan demikian, surat kabar yang diterbitkan secara tidak langsung ikut serta di dalam mempopulerkan penggunaan bahasa Melayu. Surat kabar juga memuat isu-isu politik yang sedang berkembang, sehingga secara tidak langsung telah banyak memberikan pendidikan politik pada masyarakat Indonesia. Surat kabar berbahasa Melayu berkembang sejak awal abad ke-20, antara lain sebagai berikut.

a) Sumatra: Sinar Soematra, Tjahaja Soematra, Pemberita Atjeh, Pertja Barat. b) Jawa: Bromantani, Pewarta Soerabaja, Kabar Perniagaan, Pemberitaan

Betawi, Pewarta Hindia, Bintang Pagi, Sinar Djawa, Hampaet, Melayu, Poetera Hindia.

c) Kalimantan: Pewarta Borneo. d) Sulawesi: Pewarta Manado.

Surat kabar mempunyai fungsi sosial dasar, yaitu memperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk opini umum. Akan tetapi, ruang gerak persuratkabaran pada zaman kolonial Belanda dibatasi dan dikontrol ketat. Selain surat kabar yang membawa suara nasionalisme, terbit surat kabar yang merupakan pembawa suara pemerintah kolonial Hindia Belanda, seperti Pantjaran Warta dan Bentara Hindia di Jakarta, Sinar Matahari di Makassar, dan Medan Priyayi di Bandung.

Muncul dan berkembangnya pergerakan nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar, yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh dari dalam (internal)

a) Kenangan kejayaan masa lampau, misalnya kejayaan kerajaan Sriwijaya, dan Kerajaan Majapahit.

b) Penderitaan dan kesengsaraan akibat imperialisme dari kaum penjajah. c) Muncunya golongan cendekiawan yag berasal dari sekolah dalam negeri

buatan belanda, dan dari sekolah di luar negeri, maupun cendekiawan dari negeri belanda.

d) Kemajuan dibidang politik, sosial- ekonomi, dan kebudayaan, yaitu munculnya partai- partai poltik, pengahpusan eksploitasi ekonomi asing, dan perlindungan kebudayaan asli akibat kedatangan budaya dari barat.

2. Pengaruh dari luar (eksternal)

a) Kemenangan Jepang atas Rusia (1905).

b) Pergerakan kebangsaan India dalm mengahadapi penjajaahan Inggris. c) Gerakan kebangsaan Filipina melawan Spanyol, dan Amerika Serikat. d) Gerakan Nasionalis China yang dipimpin Dr. Sun Yat Sen.

e) Pergerakan Turki muda (1908).

(11)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kolonialisme dan imperialisme akhirnya menimbulkan reaksi bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk melakukan perlawanan. Inspirasi perlawanan tersebut muncul seiring dengan masuknya paham-paham baru dari Eropa, seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, komunisme, serta paham pan Islamisme yang muncul dari cendekiawan muslim Asia-Afrika.

Kehidupan dan mentalitas masyarakat kota, biasanya mencari dan menemukan identitas baru, pluralistis (suku, agama, profesi), modern (relatif maju dan toleran). Oleh karena itu, kota menjadi tempat yang sangat strategis dalam upaya memunculkan dan mengembangkan pergerakan nasional Indonesia. Dari kota-kota tersebut muncullah golongan-golongan elite baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti golongan terpelajar, golongan profesional, dan golongan pers.

B. Saran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ramlan. 2013. Paham-paham Baru dan Kesadaran Kebangsaan di Asia Afrika dan Timbulnya Nasionalisme, [Online]. Tersedia: http://ramlan77.blogspot.co.id. [26 Januari 2016]

Saragih. Nurafni. 2012. Munculnya Kesadaran Kebangsaan di Asia dan Afrika, [Online]. Tersedia: http://nurafnisaragih.blogspot.co.id. [26 Januari 2016]

Setyandi, Agus. 2013. Paham-paham Baru yang Memengaruhi Kesadaran dan Pergerakan Bangsa Indonesia, [Online]. Tersedia: http://agussetiyandi46.blogspot.co.id. [26 Januari 2016]

Referensi

Dokumen terkait

Gelatin yang diproduksi dari kulit domba asal Brebes menggunakan bahan curing jenis NaOH memiliki sifat yang mirip dengan gelatin komersial yang distandarkan

Berdasarkan uji t-test dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna ekspresi Ki-67 antara tumor epitelial borderline dengan tumor ganas tipe musinosa ovarium

Selanjutnya kepada seluruh calon rekanan/penyedia barang/jasa yang merasa keberatan atas Pengumuman Penetapan Pemenang Lelang tersebut di atas, diberikan kesempatan untuk

Di dalam toolbar standar terdapat lambang (ikon) perintah yang sering digunakan, seperti membuat lembar kerja baru, membuka dokumen, menyimpan dan mencetak dokumen Microsoft

Micro Teaching S-1 IKIP/FPBS/Pendidikan Seni Tari Genap Remedial S-1 IKIP/FPBS/Pendidikan Seni Tari Genap Manajemen dan Produksi Tari S-1 IKIP/UNY/ FBS/ Pend.Seni Tari Genap.

[r]

siswa. Merujuk dari hasil penelitian tersebut, pencapaian penguasaan konsep biologi siswa SMA Negeri 1 Bayan dapat dicapai jika guru mampu mengajarkan materi secara

Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem: