• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBANGUNAN TERHADAP KEHIDUPAN kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMBANGUNAN TERHADAP KEHIDUPAN kerja "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBANGUNAN TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI KABUPATEN SIDOARJO

Oleh : Muhammad Nur Fahmi

ABSTRAK

Sidoarjo merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang pembangunannya cukup pesat. Dengan pembangunan yang pesat tersebut muncul berbagai permasalahan-permasalahan baru dalam kehidupan sosial masyarakat. Permaslahan – permasalah tersebut meliputi. (1) interaksi sosial masyarakat pendatang dengan masyarakat asli. (2) Agama (3) Perubahan Pola fikir dan perilaku masyarakat. Data yang dimiiki diperoleh dari data sekunder dari (Badan Pusat Statistik) namun masih dilengkapi data primer dari observasi dan wawancara yang dilakukan di Kec. Krian, Taman, Sukodono, Sidoarjo, dan Balongbendo. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa memang dengan adanya pembangunan ini perubahan terhadap kehidupan sosial masyarakat ke arah yang negatif cukup besar akan tetapi masih terdapat perubahan positif didalamnya. Contohnya toleransi umat beragama dikabupaten sidoarjo tergolong tinggi karena jarang sekali muncul konflik antar umat beragama. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pembangunan di Kab. Sidoarjo terhadap kehidupan sosial masyarakatnya.

Key Word : Pembangunan, Kehidupan Sosial Masyarakat, Sidoarjo

(2)

bagi golongan kaya anak-anak mereka tidak lagi diharapkan dapat melanjutkan pekerjaannya, akan tetapi beralih ke sektor formal dan pada golongan menengah dan miskin ke sector informal di kota (Kusnaka dan Utja, 2000; Suwartapradja, 1976).

Menurut Afrizal (2007) Tujuan pembangunan pada dasarnya dianggap baik, pantas dan atau seharusnya ada, menurut penyelenggara pembangunan. Dengan kata lain, tujuan pembangunan adalah positif dari sudut pandang penyelenggaranya. Akan tetapi, dari sudut pandang orang lain, pembangunan tersebut tidak selalu berbuah hal-hal yang positif bagi mereka. Hal ini berarti, pembangunan dapat menimbulkan konsekunesi negatif bagi suatu komunitas atau bagi suatu segmen dari komunitas.

Sidoarjo merupakan kabupaten dengan tingkat pembangunan yang pesat di jawa timur. Pembangunan di Kab. Sidoarjo diindikasikan dengan besarnya jumlah industri di Kab. Sidoarjo yang pada tahun 2010 mencapai 804 industri, baik dari industri skala besar, kecil dan menengah (Badan Pusat Statistik : 2010). Dengan jumlah industri yang begitu besar membuat sidoarjo memiliki lapangan pekerjaan yang cukup besar pula. Selain dapat dilihat dari jumlah industri dapat dilihat pula dari semakin naiknya PDRB (Product Domestic Regional Bruto) Kab. Sidoarjo.

Tabel 1. PDRB Kab. sidoarjo

Tahun Jumlah Penduduk

2008 23,609,043,240,000

2009 24,768,319,210,000

2010 26,161,060,470,000

Sumber : BPS(Badan Pusat Statistik) Kab. Sidoarjo

Hal tersebut menyebabkan sidoarjo memiliki daya tarik tersendiri bagi pencari kerja dari daerah lain. Apalagi pekerja yang berasal dari daerah yang masih cukup tertinggal yang memiliki tingkat pendapatan yang masih relative rendah.

(3)

dapat menciptakan sebuah iklim negatif yang dapat mengganggu sebuah komunitas atau suatu segmen dari komunitas. Iklim negatif yang terjadi dapat memicu timbulnya suatu konflik sosial dalam masyarakat. Yang akhirnya dapat menyebabkan suatu permasalah serius yang mengganggu kehidupan sosial dikabupaten sidoarjo.

Memang Dampak negatif pebangunan tersebut tidak selalu disadari dan atau tidak selalu tampak kepermukaan. Makalah singkat ini akan membicarakan cara menganalisis dampak sosial pembangunan dan setelah itu akan dibicarakan beberapa dampak pembangunan yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam setiap kajian dampak pembangunan.

Metode Peneliian

Jenis penelitian ini adalah penelitian field observation. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung di lapangan untuk mengetahui hal yang berhubungan dengan masalah penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui objektivitas dari kenyataan yang ada tentang keadaan dan kondisi objek yang akan di teliti. Penggunaan teknik observasi ini dimaksudkan untuk mengungkap fenomena yang tidak diperoleh melalui teknik wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran permasalahan yang ditimbulkan dari adanya pembangunan dan interaksi antara masyarakat pendatang dan penduduk asli Kab. Sidoarjo.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Teknik yang dipergunakan untuk menjaring data adalah wawancara secara mendalam (indepth interview). Unit analisis penelitian ini adalah penduduk asli Sidoarjo dan penduduk pendatang, yang diambil berdasarkan beberapa sampel acak dari beberapa kecamatan, yaitu Kec. Krian, Taman, Sukodono, Sidoarjo, dan Balongbendo.

(4)

HASIL PENELITIAN AGAMA

Tabel 2. Pemeluk agama menurut keyakinan

Tahun Islam Katolik Kristen Budha Hindu Konghuch

u 2010 1.680.50

1 19.870 35.811 3.775 3.958 232

2009 1.590.90

8 19.459 50.098 2.339 3.231 0

2008 1.411.92

1 19.401 28.851 3.717 3.151 0

2007 1.386.46

2 17.721 18.430 3.501 3.697 0

2006 1.405.35

2 20.381 44.839 3.864 4.280 0

Sumber : BPS (Badan Pusat Statistik) Kab. Sidoarjo

Pembangunan di Kab. Sidoarjo menyebabkan mobilitas penduduk cukup tinggi. Penyebabnya adalah pada satu sisi menjadikan lapangan pekerjaan lebih mudah didapat sehingga banyak orang yang ingin masuk. namun disisi lain pembangunan juga menyebabkan menurunnya tingkat kenyamanan hidup di Sidoarjo menurut penuturan beberapa orang. Tingginya mobilitas tersebbut ditunjukkan oleh fluktuasi jumlah pemeluk agama setiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2010 pemeluk agama di Sidoarjo semakin Heterogen dengan adanya pemeluk agama Konghucu.

(5)

sering sekali mengikuti acara tahlilan. Walaupun terjadi hal demikian pemeluk agama Islam di Desa tersebut masih tetap menghargai bahkan merasa kagum dengannya.

Tabel 3. Jumlah tempat ibadah

Tahun Masjid Musholla

h Gereja Pura

Kelenten

g Vihara

2010 1017 4325 78 5 2 2

2009 933 4114 72 5 0 2

2008 843 2767 66 5 0 2

2007 849 2744 56 3 0 2

2006 835 3869 22 1 0 2

Sumber : BPS(Badan Pusat Statistik) Kab. Sidoarjo

Data diatas menegaskan rasa toleransi antar umat beragama yang

tinggi di Sidoarjo, masyarakat mengetahui bahwa mobilitas penduduk

cukup tinggi yang memungkinkan bertambahnya jumlah pemeluk agama

lain selain pemeluk agama mayoritas yaitu islam. Dengan mengetahui

masalah itu masyarakat mengerti bahwa kebutuhan akan tempat ibadah

untuk setiapumat beragama semakin meningkat. Sehingga perlu ada

pembangunan tempat beribadah untuk semua agama.

Interaksi Penduduk Asli dengan Pendatang

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa. Jumlah penduduk yang masuk ke Sidoarjo dan kemudian menetap tergolong cukup banyak jumlahnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Jumlah pendatang di Kab. Sidoarjo

Tahun Jumlah Penduduk

2006 42.663 jiwa 2007 33.884 jiwa 2008 52.911 jiwa

(6)

Dari jumlah tersebut menunjukkan jumlah mobilitas penduduk ke Kab. Sidoarjo cukup besar setiap tahunnya belum lagi ditambah penduduk yang belum melaporkan ke pihak dinas catatan sipil.

Dengan jumlah pertambahan yang cukup besar tersebut banyak muncul suatu fenomena-fenomena baru di Kab. Sidoarjo. Di Sidoarjo muncul pengelompokan tempat tinggal antara penduduk asli idoarjo dengan penduduk dari luar. Pengelompokan tempat tinggal dapat dilihat dari ke 5 kecamatan yang digunakan sebagai sampel penelitian. Penduduk pendatang lebih memilih tinggal di perumahan-perumhan dibandingkan tinggal di desa. Menurut beberapa penduduk dari beberapa kecamatan yang tinggal dekat perumahan kebanyakan penduduk yang tinggal di perumahan kurang bisa membaur dengan masyarakat desa. Kenyataan tersebut membuat penduduk desa merasa kurang respect tehadap penduduk perumahan. Hal demikian membuat intoleransi antara penduduk asli dengan penduduk yang merupakan pendatang. Bahkan menurut beberapa keterngan penduduk tak jarang permasalahan yang sebenarnya sepele menjadi sebuah permasalahan yang besar. Penyebab lainnya adalah faktor dari pihak pendatang sendiri. Tujuan mereka datang ke tempat tersebut adalah mencari pekerjaan sehingga dalam perjalanannya mereka tidak begitu memperdulikan masyarakat sekitar.

Kenyataan lain menunjukkan terdapat suatu pola pemikiran dan pola perilaku yang berbeda antara penduduk asli dan penduduk pendatang. Peduduk sidoarjo rata-rata memiliki watak keras dengan logat berbicara kasar yang memang merupakan ciri perlakuan yang tidak sopan oleh masyarakat pendatang yang berasal dari barat Jawa Timur seperti Blitar, Ngawi, dan Ponorogo serta pendatang dari daerah Jawa tengah yang terbias menggunakan logat yang halus dalam bertutur kata dan berwatak lembut.

(7)

menurut salah seorang responden dari Kec. Krian menyatakan bahwa pembicaraan yang dianggapnya biasa saat berbincang dengan sesama penduduk asli ditafsirkan lain oleh masyarakat pendatanng. Ketidak cocokan itulah yang sering melandasi adanya konflik di Sidoarjo.

Pola Fikir dan Pola Perilaku

Pola fikir masyarakta sidoarjo saat ini memang lebih rasional dalam memandang suatu permasalahan dan kebanyakan sudah berfikir maju ke depan. Akan tetapi dalam menyelesaikan suatu masalah masih banyak pula yang masih menggunakan cara-cara yang irasional untuk menyelesaikan masalahnya. Misalnya pada saat menginginkan kelancaran dalam berdagang seorang pedagang dari Kec. Taman mengaku masih menggunakan jimat yang dibelinya dari seorang para normal untuk melariskan dagangannya. Hal tersebut mengindikasikan rasionalitas masyarakat sidoarjo tergolong masih kurang.

Pola perilaku masyarakat Sidoarjo saat ini cenderung bersifat individualistik. Indikasi dari sifat tersebut ditunjukkan dengan memudarnya gotong royong yang biasa dilakukan masyarakat Sidoarjo saat pertama kali membuat pondasi rumah. Dahulu ketika membuat pondasi rumah masyarakat Sidoarjo melakukan gotong royong untuk membantu mendirikan rumah (adek kudoh) akan tetapi saat ini hal tersebut sudah mulai hilang dalam masyarakat. Penyebabnya adalah kesibukan setiap anggota masyarakat, yang lebih mementingkan pekerjaannya dari pada membantu tetangganya.

Kenyataan di atas berbanding lurus dengan apa yang dikatakan oleh kuntowidjojo (1983) masyarakat industri mempunyai akibat melonggarnya ikatan-yang digantikan peranannya oleh hubungan-hubungan ikatan-yangbersifat rasional legal dan kontraktual (DEPDIKBUD : 1992)

(8)

Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahu bahwa pembangunan di Kab. Sidoarjo sangat bepengaruh terhadap Kehidupan Sosial Masyrakat. Gambaran secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) interasksi sosial antara penduduk asli dan pendatang berjalan kurang baik penyebabnya adalah masalah perbedaan budaya dan perbedaan pola pemikiran selain itu tujuan dari pihak pendatang yang memang fokus hanya untuk mencari uang membuat interaksi antara pendatang dan penduduk lokal kurang. Sehingga muncul sebuah kecurigaan apabila antar penduduk tersebut salinng bertemu dan berinteraksi. (2) menyangkut masalah Agama pembangunan disidoarjo malah membawa perubahan kearah yang positif terhadap agama adanya pembangunan malah memunculkan sebuah toleransi antar umat beragama yang tergolong tinggi, hal itu dibuktikan dengan tidak adanya konflik sosial yang didasari oleh agama di Sidoarjo (3) pola fikir masyarakat sidoarjo memang sudah mulai berkembang namun terkadang masih ditemukan pola fikir irasional yang dimiliki masyarakatnya. Pola perilaku mengalami perubahan yang cukup signifikan di Sidoarjo saat ini masyarakat sidoarjo cenderung Individualistik dalam menjalani kehidupannya.

SARAN

Pemerintah Kab. Sidoarjo sebaiknya memeratakan pembangunan yang ada agar tidak muncul perasaan iri antara penduduk asli dan pendatang. Selain itu pemerintah juga harus mendidik anak sejak usia dini untuk memiliki rasa toleransi terhadap sesama walaupun mereka mempunyai perbedaan baik dari agama ataupun budaya agar kedepannya konflik dalam masyarakat tidak muncul. Selain itu pendidikan untuk gotong royong harus diterapkan agar masyarakat tidak bersifat individualistik.

(9)

Selain itu Budaya gotong royong yang ada harus terus diestarikan karena budaya merupakan sebuah ciri yang harus tetap di pertahankan agar suatu masyarakat tidak kehilangan jati dirinya.

DAFTAR RUJUKAN

Afrizal, 2007, The Nagari Community, Business and the State: The Origin and the Process of Contemporary Agrarian Protests In West Sumatera, Forest People Programmed an Sawit Watch, Bogor.

Ali, Irainy dkk. 1992. Perubahan pola kehidupan masyarakat akibat pertumbuhan Industri di daerah istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2010. Sidoarjo Dalam Angka. Sidoarjo: BPS. Fardani,Andi. 2012. Dampak Sosial Keberadaan PT vale Indonesia tbk Terhadap

Kehidupan Masyarakat. (online), (http//www.unhas.ac.id) diakses 20 April 2013

Narwoko, J Dwi. 2004, Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta : Kencung pers

Gambar

Tabel 1. PDRB Kab. sidoarjo
Tabel 2. Pemeluk agama menurut keyakinan
Tabel 3. Jumlah tempat ibadah

Referensi

Dokumen terkait

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe eksperimental laboratorium dengan percobaan dilakukan di dalam ruangan terkait dengan pengaruh konsentrasi natrium benzoat

Semakin ke bawah maka torak akan sampai pada lubang bilas yang dihubungakan dengan ruang dibawah torak yang berisi campuran bahan bakar dengan udara yang telah

Istana Deli Kencana Medan belum optimal, hal ini terlihat dari besarnya persentase jumlah tenaga mekanik yang tidak mampu mencapai standar kinerja yang

Magyarországon, az AKI PÁIR adatai szerint az étkezési búza áfa és szállítási költség nélküli termelői ára 15 százalékkal, a takarmányé 13 százalékkal múlta alul

Berdasarkan uji kesejajaran profil diketahui bahwa ketiga jenis bahan organik tidak sejajar atau dengan kata lain masing-masing jenis bahan organik memiliki peran yang berbeda

(2) bagi siswa: fokus, serius, dan memperhatikan penjelasan guru ketika mengikuti pembelajaran dengan metode Modelling The Way , sehingga tidak bingung pada saat

KESIMPULAN Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa factor jumlah jenis infeksi, derajat sepsis sebelumnya, dan pemberian antibiotic memiliki hubungan yang signifikan dengan

Dengan iklan yang menggambarkan peran ibu dalam rumah tangga membuat masyarakat memiliki pola pikir yang sama dengan iklan tersebut bahwasannya seorang ibu