BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan Inventori
Kematangan Karier
Pada bab ini berisikan pembahasan tentang hasil penelitian pengembangan inventori kematangan karier untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung dikabupaten Demak. Lokasi penelitian pengembangan Inventori kematangan Karier dilakukan di SMK Negeri 1 Sayung yang mempunyai lima kompetensi keahlian yaitu Teknik Sepeda Motor, Teknik Pengelasa, Rekayasa perangkat Lunak, Tata Busana, dan Tata Boga dengan Subyek penelitian siswa kelas XII yang ada disemester 6, yang sudah melakukan kegiatan praktek kerja industri sehingga mempunyai pengalaman dalam karier sesuai kompetensi keahliannya. Subyek penelitian diambil secara acak dari yang mewakili lima kompetensi keahlian.
Tahap pertama adalah Studi literatur yang dilakukan peneliti, dengan menentukan tujuan pengembangan inventori untuk mengukur kematangan karier, teori Donald Super (1995), digunakan sebagai dasar pengembangan konstruk Inventori kematangan. Sub konsep yang disusun menggunakan faktor yang mempengaruhi perkembangan karier seseorang, ada lima faktor yaitu perencanaan karier, Eksplorasi karier, pengambilan keputusan, Informasi karier, Orientasi nyata.
Tahap kedua adalah Butir item yang disusun berdasarkan konsep teori yang digunakan berjumlah 301 item yang tersusun dalam konstruk Inventori kematangan karier yang akan mendapatkan uji validasi dari pakar.
Tahap ketiga adalah Uji pakar atau ahli, Penilaian dari pakar atau ahli melibatkan dua orang pakar dan satu pembimbing. Berdasarkan hasil penilaian pakar atau ahli dari 301 item yang diajukan menghasilkan 168 item yang sudah mendapatkan uji pakar atau ahli.
Tahap Keempat adalah uji Empirik, 168 item yang dihasilkan dari uji pakar atau ahli akan dilakukan uji coba lapangan untuk mendapatkan uji validitas dan reliabilitas.
4.1.1 Hasil Uji Validitas Isi/ Content Validity
Berdasarkan Instrumen validasi dua pakar atau ahli dan dosen pembimbing Inventori kematangan karir ini dapat digunakan setelah dilakukan revisi yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut pada tabel 4.1 :
Tabel 4.1
Hasil Kesimpulan Validasi terhadap Inventori Kematangan Karier oleh Ahli dan Dosen Pembimbing
No. Validator P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 Ahli 1 Dapat digunakan dengan revisi kecil
2 Ahli 2 Dapat digunakan dengan revisi kecil
3 Dosen
Pembimbing Dapat digunakan dengan revisi kecil
Keterangan :
P1 = Pernyataan sudah sesuai dengan indikator
P2 = Bahasa yang digunakan komunikatif
P3 = Tata Bahasa yang digunakan baku dan benar
sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
P4 = Butir pernyataan tidak bias
P5 = Format inventori menarik untuk dibaca
P6 = Pedoman menjawab/ mengisi inventori sudah
jelas
P7 = Jumlah butir pernyataan sudah tepat
P8 = Panjang kalimat pernyataan sudah tepat
Tabel 4.2
Kisi-kisi Hasil Uji Coba Validitas Isi oleh Pakar atau Ahli Inventori Kematangan Karir
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Item
133,134,136, 137 135 5
Informasi
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Item
4.1.2 Internal konsistensi dan Reliabilitas ( Internal
Consisntency (Reliability of Scale Items )
Uji validitas Inventori Kematangan Karier pada penelitian ini menggunakan perhitungan corrected item-total correlation dengan menggunakan program SPSS Versi 17.00. Kriteria bahwa item dikatakan valid jika nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,300 sebaliknya jika nilai corrected item-total correlation kurang dari 0,300 menunjukkan bahwa item tidak valid (Azwar, 2014). Hasil uji validitas konstruk terhadap 168 item Inventori Kematangan Karir dengan menggunakan corrected item-total correlation diketahui terdapat 57 item yang tidak valid, sehingga terdapat 111 item yang valid(lampiran 17) , dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Inventori Kematangan Karir dengan Menggunakan Corrected Item-Total Correlation
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Item
4*,9,10,13,18 13
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Item Valid
Favorable Unfavorable
Antisipasi 37,40,41*,42,
43*,44,45*
63,64,65,66,67*, 68,69*, 70,
71*,72*,73,74*,7 5,76*,77*,78*
8
Konsultasi 79,82,83*,84*, 85,86*,87*,88*,
102*,106,110 8
Informasi/
Information
Informasi tentang Dunia kerja
111,112*,113, 114,115*,116*,
121,122,123*, 124,126*,127,
128*,129,131,
133,134,136, 137 135 5
Informasi
144,146,147 145 4
Orientasi 155,156*,158
148,157* 7
Ringkasan hasil uji validitas dengan mengguna-kan corrected item-total correlation dan Reliabilitas menggunakan metode konsistensi internal dengan rumus Alpha Cronbach item-item Inventori Kematangan Karir, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Ringkasan Uji Validitas dan Reliabilitas Alpha Cronbach Inventori Kematangan Karir
Sub Konsep
Jumlah Item Koefisien
Validitas Reliabilitas
Alpha Cronbach
Awal Tidak
Valid Valid Min Max
Perencanaan/
Career Planning
45 15 30 0,403 0,780 0,939
Eksplorasi Karir/
Career Exploration
48 20 28 0,357 0,747 0,920
Pengambilan Keputusan/
Decision Making
17 5 12 0,314 0,765 0,869
Informasi/
Information 37 10 27 0,301 0,793 0,910
Orientasi Nyata/
Realism Orientation
21 7 14 0,384 0,717 0,872
Total 168 57 111 0,301 0,793 0,979
dan 167) sehingga terdapat 111 nomor item yang valid dengan koefisien reliabilitas 0,979 sehingga Inventori Kematangan Karier ini reliabel yang layak untuk digunakan pada penelitian selanjutnya. Selanjutnya 111 nomor item valid tersebut dijadikan dasar sebagai pengujian analisis faktor.
Kisi kisi inventori kematangan karier yang dihasilkan dari penghitungan internal konsistensi dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Kisi-kisi Inventori Kematangan Karir Setelah Penghitungan Corrected Item-Total Correlation dan
Reliabilitas Alpha Cronbach
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Item
14,17,20, 21, 23 15,16, 18, 19, 22
10
Antisipasi 25,28, 29, 30 24,26,27 7
Eksplorasi
Konsultasi 50,53, 54,
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Item
94,96,97 95 4
Orientasi 102, 103, 104
98 7
4.1.3 Hasil Uji Validitas dengan Analisis Faktor
Uji validitas dengan analisis faktor merupakan metode yang kuat dan sangat perlu untuk memvalidasi suatu konstruk, melalui analisa setiap faktor atau sub konsep dapat melihat apakah spesifikasi konstruk yang dikembangkan secara teoritik telah sesuai dengan konsep konstruk yang mendasarinya setelah dilakukan uji coba di lapangan.Hasil penghitungan dapat dilihat pada lampiran 14
Langkah yang digunakan dalam analisis faktor meliputi :
a. Seleksi butir item yang layak
matrik hasil perhitungan analisis faktor kurang dari digunakan berasal dari hasil perhitungan corrected item-total correlation diketahui terdapat 111 item, kemudian disusun skala inventori kematangan karir yang digunakan untuk analisis faktor. Analisis faktor dihitung dari item-item yang tersusun dari masing-masing subkonsep inventori kematangan karir.
b. Ekstraksi dan Rotasi
Setelah diperoleh butir-butir yang valid terhadap indikator ke sub konsep langkah selanjutnya ekstraksi aspek ke konstruk yaitu menguji loading satu aspek atau subkonsep terhadap konstruk yang dikembangkan. Langkah ini dilakukan beberapa kali sampai memperoleh seperangkat butir yang valid. Pertimbangan nilai eigenvalue lebih dari 1.
Tabel 4.6
Ringkasan Uji Validitas dengan Analisa Faktor Inventori Kematangan Karier
Sub Konsep
0,577 672,642 0,000
9,231
0,558 795,321 0,000
8,906 3,163 3,090
Sub Konsep
0,667 209,642 0,000
5,318 1,811 1,267
3 5
Informasi/
Information 0,646 411,533 0,000
7,507
0,545 449,648 0,000
5,314 2,330 1,857 1,532
4 11
Berdasarkan hasil analisis faktor diketahui dari 111 item terdapat 16 item yang tidak valid karena memiliki factor loading < 0,5 yaitu item nomor 3, 7, 12, 18, 19, 25, 26, 58, 73, 77, 78, 80, 82, 86, 87, dan 88, sehingga jumlah item yang digunakan sebagai skala inventori kematangan karir yang berjumlah 95 item. Semua sub konsep mempunyai nilai KMO-MSA lebih dari 0,500 sehingga layak untuk dikembangkan. Hasil sebaran item valid dan gugur hasil analisis faktor dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Inventori Kematangan Karir dengan Menggunakan Analisis Faktor
Sub
Konsep Indikator
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Item
Konsultasi 50,53, 54,
55,56,58*
94,96,97 95 4
Orientasi 102, 103, 104
98 7
c. Penamaan faktor yang terbentuk pada masing-masing subkonsep berdasarkan Rotated Component Matrix
Setelah diketahui faktor-faktor penyusunnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan penamaan faktor yang terbentuk dari hasil analisis faktor dapat didasarkan dari pernyataan yang lolos diuji dengan cara (1) identifikasi butir yang lolos uji berdasarkan kisis-kisi awal untuk mengetahui suatu butir masuk indicator yang mana (2). Mengelompokkan pernyataan butir soal yang lolos tersebut kedalam faktor hasil analisis (3) menamai faktor yang terdiri atas kelompok pernyataan butir yang relevan dengan nama faktor dengan memperhatikan indikator. Berdasarkan hasil analisis faktor dari masing-masing sub konsep diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8
Susunan Sebaran Item Berdasarkan Hasil Analisis Faktor
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Valid
2(2), 29(22) 13(10), 5(12), 22(17),
5
3. Antisipasi 14(11), 20(15) 9(7), 16(13), 24(19),
30(23) 27(20) 2
6. Perencanaan
Sub
Konsep Indikator
Nomor Sebaran Item Jumlah Valid
Favorable Unfavorable
3. Konsultasi 32(25), 34(27) 36(29) 3 4. Partisipasi
5. Lembaga 41(34), 46(39), 49(42), 50(43)
4
6. Referensi 33(26), 43(36) 39(32) 3 7. Penggunaan
Media
37(30), 38(31) 2
Pengambilan Keputusan/
Decision Making
1. Perencanaan keputusan
kaier 100(84),106(90), 108(92) 3
3.Kesempatan
Dari Hasil Uji validasi dengan analisis faktor dihasil produk akhir pengembangan Inventori Kematangan Karier untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung di kabupaten Demak, tersusun dan dikembangkan dari konstruk teori kematangan karier dari Super (tahun 1995), dengan 95 item pernyataan dengan koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,976 (lampiran 13), dan hasil akhir skala Inventori Kematangan Karier dapat dilihat pada lampiran 18.
4.1.4 Hasil Uji Validitas Kriteria/ Criteria Validity
Uji validitas kriteria pada penelitian dilakukan dengan dua pengujian yaitu (a) Validitas konkuren/ concurrent validity dan (b) validitas prediktif/ predictive validity. Hasil penghitungan validitas kriteria dapat dilihat pada lampiran 15 dan pada tabel 4.9. berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kriteria
(Validitas Konkuren dan Validitas Prediktif )
Correlations
1 ,980** ,852** ,000 ,000
30 30 30
,980** 1 ,907**
,000 ,000
30 30 30
,852** ,907** 1 ,000 ,000
30 30 30
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Inventori Kematangan Karir.95
Inventori Kematangan Karir.168
UNY
Inventori Kematangan
Karir.95
Inventori Kematangan
Karir.168 UNY
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). **.
Validitas konkuren adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran untuk mengukur gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama. Pada menyusun Inventori Kematangan Karir, pengujian validitas suatu instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya dapat dilakukan dengan melihat sejauhmana kesesuaian antara hasil ukur instrumen tersebut dengan hasil ukur instrumen lain yang sudah teruji kualitasnya atau dengan ukuran-ukuran yang dianggap dapat menggambarkan aspek yang diukur tersebut secara reliabel. Dalam kasus seperti ini, instrumen yang telah teruji validitasnya atau ukuran yang dianggap tepat berlaku sebagai kriteria validasi.
Uji validitas konkuren yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan antara Inventori Kematangan Karier SMK Negeri 1 Sayung yang dikembangkan oleh peneliti dengan skala kematangan karir yang digunakan pada penelitian tentang peningkatan kematangan karir melalui konseling kelompok yang dilakukan oleh Siwi Wahyu, mahasiswa UNY pada tahun 2012, Inventori kematangan karier yang digunakan berjumlah 34 item pernyataan, dengan empat pilihan. Hasil uji reliabiltas pada skala ini diperoleh koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,942.
digunakan penelitian dari Siwi Wahyu , diperoleh nilai korelasi sebesar 0,852 hal tersebut menunjukkan korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas konkuren pada inventori kematangan karier SMK Negeri 1 Sayung yang dikembangkan adalah sangat baik atau sangat tinggi.
(b) Hasil Uji Validitas Prediktif
Uji Validitas prediktif menunjukkan kepada tingkat ketepatan skor atau performan tes dalam memprediksi performan atau prestasi mendatang. Validitas prediktif adalah tingkat ketepatan skor tes dalam memprediksi prestasi mendatang. Validitas prediktif sangat penting artinya bila tes dimaksudkan berfungsi sebagai prediktor bagi performansi di waktu yang akan datang.
Koefisien korelasi antara skor alat ukur dan kriteria merupakan petunjuk mengenai saling hubungan antara skor alat ukur dengan skor kriteria dan merupakan koefisien validitas prediktif. Apabila koefisien ini diperoleh dari sekelompok individu yang merupakan sampel yang representatif, maka alat ukur yang telah teruji validitasnya akan mempunyai fungsi prediksi yang sangat berguna dalam prosedur alat ukur di masa datang.
menunjukkan korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas prediktif pada inventori ini adalah sangat baik.
4.1.5 Hasil Uji Validitas Konstruk/ Construct
Validity
Uji validitas konstruk pada penelitian dilakukan dengan dua pengujian yaitu (a) validitas konvergen/ convergent Validity dan (b) validitas deskriminan/ descriminant Validity .pada lampiran 16
a. Hasil Uji Validitas Konvergen
Uji Validitas konvergen ditunjukkan oleh tingginya korelasi antara skor skala-skala yang mengukur trait yang sama.
Uji validitas konvergen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan antara hubungan antara sub konstruk Inventori Kematangan Karir SMK Negeri 1 Sayung yang dikembangkan peneliti yang berjumlah 168 item dengan sub konstruk Inventori Kematangan Karir SMK Negeri 1 Sayung yang dikembangkan peneliti yang sudah dilakukan uji validitas yang berjumlah 95 item, dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10
Correlations
,951** ,884 ** ,770 ** ,870 ** ,864 ** ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
30 30 30 30 30
,886** ,924 ** ,806 ** ,910 ** ,919 ** ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
30 30 30 30 30
,724** ,566 ** ,966 ** ,635 ** ,610 ** ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
30 30 30 30 30
,849** ,859 ** ,713 ** ,946 ** ,832 ** ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
30 30 30 30 30
,819** ,795 ** ,801 ** ,833 ** ,908 ** ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
30 30 30 30 30
IKK.168.A IKK.168.B IKK.168.C IKK.168.D IKK.168.E
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). **.
Rerata korelasi antar subkonsep : 0,826
Penghitungan uji validitas konvergen dilakukan dengan cara data hasil sub konstruk Inventori Kematangan Karir SMK Negeri 1 Sayung yang dikembangkan peneliti yang berjumlah 168 item dikorelasikan dengan sub konstruk Inventori Kematangan Karir SMK Negeri 1 Sayung yang dikembangkan peneliti yang sudah dilakukan uji validitas yang berjumlah 95 item diperoleh nilai korelasi terendah sebesar 0,610 dan nilai korelasi tertinggi sebesar 0,966 dengan rerata korelasi antar sub konsep pada kedua skala tersebut sebesar 0,826. menunjukkan korelasi yang tinggi sehingga validitas konvergen pada inventori kematangan karir SMK Negeri 1 yang dikembangkan ini adalah sangat baik atau sangat tinggi.
b. Hasil Uji Validitas Diskriminan
Uji validitas diskriminan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan antara sub konstruk Inventori Kematangan Karir yang dikembangkan oleh peneliti dengan aspek-aspek instrumen Career Maturity Inventory dari Crites dan Savicas yang disingkat CMI-C yang terdiri dari empat aspek atau subkonsep yaitu concern, curiosity, confidence, dan consultation dengan 24 item pernyataan yang terdiri dengan pilihan jawaban Agree/setuju (A) dan Diasagree/tidak setuju, (D) dengan kunci jawaban :
Aspek Nomor yang kunci jawaban Concern, 1(D), 5(D), 9(D), 13(D), 17(D), 21(D) Curiosity, 2(D), 6(D), 10(D), 14(D), 18(D), 22(D)
Confidence, 3(D), 7(D), 11(D), 15(D), 19(D), 23(D) Consultation 4(D), 8(A), 12(A), 16(D), 20(A), 24(A) Jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 dan jika tidak sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 0.
Skala kematangan karier crites savicas (CMI-C) yang digunakan untuk uji validitas diskriminan disusun dari teori yang berbeda konstruk dengan inventori kematangan karier yang dikembangkan peneliti menggunakan konstruk teori dari Super. Hasil uji validitas diskriminan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Correlations
,255 -,023 ,178 ,091
,087 ,453 ,174 ,317
30 30 30 30
,310* ,061 ,307 * ,140
,048 ,375 ,049 ,230
30 30 30 30
,314* ,111 ,417 * ,232
,045 ,279 ,011 ,109
30 30 30 30
,368* ,053 ,261 -,013
,023 ,390 ,082 ,473
30 30 30 30
,274 ,006 ,320 * ,274
,072 ,488 ,043 ,072
30 30 30 30
CMI_C1 CMI_C2 CMI_C3 CMI_C4
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). *.
Rerata korelasi subkonsep : 0,197
Dalam penghitungan validitas diskriminan, data hasil penelitian Inventori Kematangan Karier SMK N 1 Sayung dikorelasikan dengan data hasil Inventori Kematangan Karir yang dikorelasikan dengan CMI-C (Lampiran 12) diperoleh nilai terkecil korelasi sebesar -0,023 dan korelasi terbesar 0,368 dengan rerata korelasi antar aspek pada kedua skala tersebut sebesar 0,197 (Lampiran 16) hal tersebut menunjukkan korelasi yang rendah sehingga validitas diskriminan pada inventori ini adalah baik.
yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam proses layanan Bimbingan dan konseling karier maka perlu adanya pengkategorian jawaban. Yang dihitung dari interpretasi skor Subyek sebagai berikut :
Jumlah item = 95
Rentang minimum = 95 x 1 = 95 Rentang maksimum = 95 x 4 = 380 Luas jarak sebaran = 380 95 = 285 Mean teoritis () = 95 x 2,5 = 237,5 Standar deviasi () = 285/ 6 = 47,5
Jadi penentuan kategori inventori kematangan karir pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
No. Pedoman Interval Skor Kategori
1. X (µ+1 ) X 285 Tinggi
2. (µ-1 ) X < (µ+1 ) 190 X < 285 Sedang
3. X < (µ-1 ) X < 190 Rendah
4.1.6 Ringkasan Temuan Hasil Pengembangan
Berdasarkan hasil analisis data kualitatif dan kuantitatif diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Studi literatur yang dilakukan untuk menentukan tujuan pengembangan inventori kematangan karier yaitu sebagai alat ukur kematangan karir yang valid dan reliabel dengan menggunakan panduan dari APA ((American psychological Assosiation) tahun 1985, dan dasar pengembangan konstruk disusun menggunakan teori dari super tahun 1995.
3. Butir item yang disusun pada konstruk Pengembangan Inventori berjumlah 301 item diuji pakar atau ahli untuk mendapatkan memenuhi validitas isi dan validitas tampilan/ content validity & face validity sebagai alat ukur
4. Dari hasil Uji Validasi pakar atau ahli didapat 168 item yang mempunyai validitas isi/ content validity sesuai dengan konsep teori yang dikembangkan. 5. Hasil dari uji pakar atau ahli dengan jumlah item
168 item diuji coba lapangan di SMK Negeri 1 Sayung dengan subyek berjumlah 30 siswa dari 5 Kompetensi keahlian yang ada.
6. Hasil uji empirik menunjukkan bahwa subyek mengisi inventori kematangan karier yang dikembangkan sesuai dengan petunjuk cara mengerjakan dengan memilih alternatif jawaban yang disediakan menunjukkan bahwa inventori kematangan karir mudah dipahami.dan mempunyai nilai keterbacaan baik.
7. Dari data kuantitatif yang dihasilkan pada uji coba lapangan akan dilakukan penghitungan statistik dan teknik analisis untuk menghasilkan koefisian validitas dan reliabilitas sesuai dengan panduan APA ((American psychological Assosiation) tahun 1985.
9. Hasil Uji validasi dengan analisis faktor dihasil produk akhir pengembangan Inventori Kematangan Karier untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung di kabupaten Demak, tersusun dan dikembangkan dari konstruk teori kematangan karier dari Super (tahun 1995) dengan 95 item pernyataan dengan koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,976.
10. Uji validitas kriteria pada penelitian dengan validitas konkuren diperoleh nilai korelasi sebesar 0,852 menunjukkan korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas konkuren pada inventori ini adalah sangat baik atau sangat tinggi. Begitu juga hasil uji validitas prediktif diperoleh nilai korelasi sebesar 0,980 hal tersebut menunjukkan korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas prediktif pada inventori kematangan karier adalah sangat baik.
11. Hasil uji validitas konstruk dengan validitas konvergen diperoleh nilai rerata korelasi antara aspek sebesar 0,826 hal tersebut menunjukkan korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas konvergen pada inventori kematangan karier ini adalah sangat baik atau sangat tinggi. Sedangkan uji validitas diskriminan diperoleh nilai rerata korelasi antar aspek sebesar 0,197 hal tersebut menunjukkan korelasi yang rendah sehingga validitas diskriminan pada inventori ini adalah baik.
untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung apabila X 285 termasuk kategori tinggi, 190 X < 285 termasuk kategori sedang, X < 190 kategori rendah.
4.2 Pembahasan
Pada dasarnya pengembangan Inventori kematangan karier ini mengacu pada teori konstruksi tes (Kaplan,2012). Hasil pengembangan ini telah menghasilkan Inventori kematangan karier yang teruji sebagai alat ukur secara valid dan reliable sesuai standar panduan dari APA (American psychological Assosiation) tahun 1985, (Kaplan,2012).
Uji validitas isi/ content validity , merupakan uji permulaan dalam penelitian ini, dilakukan uji kelayakan atau expert judgment ,(Azwar,2010) yang menjadi subyek adalah pakar atau ahli yang ditunjuk, pengujian validitas isi tidak hanya menguji bahwa inventori yang dikembangkan tidak hanya komprehensif isinya tetapi juga harus relevan dengan teori yang dijadikan konstruk pengembangan.
Konstruk teori yang digunakan untuk pengembangan Inventori kematangan karier dalam penelitian ini, peneliti menggunakan konsep teori kematangan karier dari Super tahun 1995, (Sharf, 2006) yang terdiri dari dari 5 komponen yaitu perencanaan karier (career planning), eksplorasi karier (career exploration), pembuatan keputusan karier (Career decision making), Informasi karier (Career Information) : Orientasi nyata(realism Orientation).
5 subkonsep dan 15 indikator dan 301 item pernyataan. Melalui pengujian validitas isi yang dilakukan lewat expert judgment menghasilkan Inventori kematangan karier yang terdiri dari 5 subkonsep dan 15 indikator dan 168 item pernyataan.
Dari uji permulaan yang telah mendapakan uji validitas isi disusun instrumen inventori kematangan karier untuk dilakukan uji empirik melalui uji coba lapangan, Uji coba lapangan dilakukan di SMK Negeri 1 Sayung dan yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII yang diambil secara acak dari 5 kompetensi keahlian berjumlah 30 siswa.
Uji coba lapangan bertujuan untuk mendapatkan data kuantitatif, untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas dari Inventori kematangan karier yang mempunyai standar sebagai alat ukur yang valid dan reliable. dengan perhitungan statistik dengan menggunakan pengolahan data dengan program SPSS versi 17.00.
Hasil perhitungan internal konsisitensi dan reliabilitas terhadap 168 item Inventori Kematangan Karir dengan menggunakan corrected item-total correlation diketahui terdapat 53 item yang tidak valid, sehingga terdapat 111 item yang valid dengan koefisien validitas 0,301 sampai dengan 0,793 dengan koefisien alpha cronbach sebesar 0,979 yang menunjukkan bahwa inventori kematangan karir ini reliabel yang layak untuk digunakan
Demak, tersusun dan dikembangkan dari konstruk teori kematangan karier dari Super (1995) terdiri dari 95 item pernyataan dengan koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,976.
Pada dasarnya hasil pengembangan inventori kematangan karir ini telah mengacu pada teori pengembangan konstruksi sebuah alat ukur yang memenuhi standar validasi dan reliabilitas alat ukur, dengan nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,700 yang termasuk mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi.
Berdasarkan pegujian validitas dan reliabilitas pada inventori kematangan karier yang dikembangkan tersusun produk inventori kematangan karier yang mempunyai standar alat ukur yang valid dan reliable berdasarkan konstruk teori kematangan karier yang terdiri dari 5 subkonsep dengan 25 indikator tersebar dalam 95 item pernyataan.
Uji validitas kriteria pada penelitian dengan validitas konkuren diperoleh nilai korelasi sebesar 0,852 menunjukkan korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas konkuren pada inventori ini adalah sangat baik atau sangat tinggi. Begitu juga hasil uji validitas prediktif diperoleh nilai korelasi sebesar 0,980 hal tersebut menunjukkan korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas prediktif pada inventori kematangan karir adalah sangat baik atau sangat tinggi.
tinggi. Sedangkan uji validitas diskriminan diperoleh nilai rerata korelasi antar aspek sebesar 0,197, hal tersebut menunjukkan korelasi yang rendah sehingga validitas diskriminan pada inventori ini adalah baik.
Pada subkonsep perencanaan karir telah mengukur seberapa besar pemikiran yang individu telah ditunjukkan pada ragam aktifitas mencari informasi dan seberapa besar mereka merasakan tentang aspek kerja yang beraneka ragam. Jumlah perencanaan yang individu telah lakukan sangatlah penting pada konsep ini. Beberapa aktifitas yang terlibat adalah belajar mengenai wawasan dan persiapan informasi karir, perencanaan mengambil program yang sesuai karir, merencanakan karir dengan antisipasi karir yang akan datang, perencanaan pendidikan, perencanaan biaya, perencanaan pelatihan. Ketika berbicara dengan siswa tentang kegiatan perencanaan karir, hal ini berguna untuk mengetahui tidak hanya apa yang siswa lakukan, tetapi juga apa yang siswa duga atau kira bahwa dia telah lakukan. Langkah ini untuk memberikan lebih banyak berfungsi sebagai dasar perencanaan.
tertulis yang digunakan sebagai referensi seperti Koran, majalah. Konsultasi dari berbagai pihak juga digunakan sebagai sarana dalam eksplorasi karir individu, eksplorasi karir individu lebih berfokus pada partisipasi yang dilakukan individu pada berbagai kegiatan, memasuki lembaga yang berkaitan karier,dan menggunakan media internet ataupun fasilitas sekolah yang mendukung.
Pada subkonsep pengambilan keputusan merupakan pendapat bahwa siswa harus mengetahui bagaimana membuat keputusan karir sangatlah penting, menurut konsep super tentang kematangan karir, kemampuan ini melibatkan kemampuan menggunakan kemampuan menggunakan pengetahuan dan pikiran guna membuat rencana karir. Subkonsep Pembuatan keputusan, siswa diberi situasi dimana siswa harus membuat keputusan karir dan diminta untuk memutuskan keputusan yang terbaik dengan langkah keputusan karir dengan mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi. Perencanaan dalam keputusan, kemandirian dalam membuat keputusan, Pertimbangan dalam membuat keputusan.
bekerja, hak dalam bekerja, cara memasuki suatu pekerjaan, resiko pekerjaan.
Pada subkonsep orientasi nyata merupakan pilihan nyata dalam karier (realistik), pengalaman karier, mengetahui faktor pendukung dan penghambat karier yang diinginkan, mampu mengambil manfaat membuat keputusan yang realistik. Hasil ini ditunjukkan dari sikap siswa tentang pengalaman mengikuti organisasi disekolah dapat dijadikan sebagai salah satu bekal dalam karier kelak, serta unit produksi disekolah saya merupakan sarana berlatih untuk saya dan teman-teman berwirausaha dan mandiri dalam karier.Dalam menentukan karier juga harus mempunyai alternatif pilihan karier sesuai dengan kenyataan yang ada berkaitan dengan kemampuan diri dan kesempatang atau peluang karier.
Pengembangan Inventori kematangan karier untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung diKabupaten Demak yang telah teruji valid dan reliabel dapat digunakan sebagai alat ukur kematangan karier yang berfungsi need assesment untuk merencanakan dan menyusun program bimbingan karier yang sesuai dengan kebutuhan, tahapan dan tugas perkembangan karier siswa.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oleh Vineeta Sirohi Ph.D dalam penelitiannya Vocational Guidance and Career maturity Among secondary School Student: An Indian Experiance , bahwa Alat ukur yang valid dan reliabel dalam mengukur tingkat kematangan karier siswa memiliki implikasi bagi pembuat kebijakan serta guru untuk memprogramkan layanan bimbingan karier dan konseling karier.