• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MONETER ISLAM DALAM SISTEM PERB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS MONETER ISLAM DALAM SISTEM PERB"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MONETER ISLAM DALAM SISTEM PERBANKAN GANDA

DI INDONESIA

Penulis: Ummi Kalsum (Jakarta:Ciputat Press, 2012) Review Metodologi

Oleh: Lia Kian 13300108010020

email:lian.sps.uinjkt@gmail.com

ABSTRAK

Kesimpulan besar dari tulisan ini adalah dengan pendekatan sosioekonomi-fenomenalogi, Metodologi penelitian dengan metode analisis yang gunakan memiliki sinergistas dengan riset question yang akan menjadi fokus perhatian dalam suatu penelitian guna mendukung model pendekatan yang akan dilakukan. Analisis moneter dilakukan dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan sosioekonomi dan fenomenalogi. Metode analisis yang lebih empiris seperti model layanan indeks moneter (MSIs), menggunakan metode non-parametrik Data Envelopment Analysis (DEA), dan Moneter Kondisi Index (MCI) dan Indeks Kondisi Keuangan (FCI).

Reviewer sependapat Peter Connoly (2011) Robert C. Bogdan Dan Bilken Sari Knopp (1998), Smelser J. Neil and Richard Swedberg (2005), Douglas David (2004) dan Abuddin Nata (2002) disimpulkan bahwa Pendekatan fenomenologi bertujuan mengukuhkan pengetahuan berbagai ekspresi fenomena. Fenomenologi makna dari suatu peristiwa dan interaksi yang dikontruksi oleh subyek yang diteliti. Model-model yang digunakan sosiolog dalam memahami ataupun menjelaskan fenomena yang terjadi dalam masyarakat, Seperti fenomena yang menjadi fokus dalam penelitian ini dan metodologi grounded theory sangat tepat untuk melakukan penelitian dengan pendekatan studi kasus. Tanpa ilmu sosial peristiwa-peristiwa tersebut sulit dijelaskan dan sulit pula dipahami maksudnya sosiologi sebagai salah satu alat dalam memahami ajaran agama.

(2)

terhadap fakta sejarah. Sumber-sumber yang diperoleh perlu dipertimbangkan apakah termasuk sumber primer atau sumber skunder. Sumberdata yang digunakan dalam penulisan ini bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari buku, majalah, internet dan dokumentasi lain yang berkenaan dengan kajian permasalahan dan tulisan ini. Penulisan ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan library riset.

Kata Kunci: Sistem, Moneter, Perbankan. A. Deskripsi Buku

Naskah asli buku analisis moneter islam dalam sistem perbankan ganda di Indonesia ini adalah diterbitkan oleh ciputat press, cetakan pertama pada September 2012. Buku ini bermula dari disertasi dalam bidang pengkajian islam dengan konsentrasi ekonomi islam pada sekolah pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam buku ini membuktikan bahwa sistem moneter islam dapat menciptakan kestabilan perekonomian. Otoritas moneter pada kasus dual banking system, dalam menjaga stabilitas moneter dan keuangan, dengan mensinergikan kedua sistem perbankan, baik perbankan konvensional maupun syariah yakni, dengan tetap menjaga esensi dan karakteristik masing-masing, bukan meleburkan salah satu sistem ke sistem yang lain agar ada harmonisasi yang berkesinambungan antara kedua sistem tersebut untuk mencapai stabilitas perekonomian, pertumbuhan sector riil dan meningkatkan kesejahteraan yang merata yang berorientasi pada pembangunan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.

(3)

Ahmed Kaleem1, Heni Hasanah, Ascarya dan NA Achsani2, dan Aam Slamet Rusydiana.3

Buku ini ditulis berdasarkan studi library riset, sumberdata primer yang dijadikan sebagai rujukan utama meliputi undang yang berkenaan dengan kebijakan moneter dan undang-undang perbankan yang terdiri dari UU no.7/1992 tentang perbankan, UU no.10/1998 tentang perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, UU no.23/1999 tentang Bank Indonesia dapat melaksanakan kebijakan moneter, UU RI No.3/2004 tentang perubahan UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia, UU RI No.19/2008 tentang SBSN/Sukuk, UU No.21/2008 tentang perbankan syariah dan peraturan-peraturan lainnya.

Sumber bahan sekunder dijelaskan dalam buku ini adalah terdiri dari karya-karya para tokoh, baik karya para fuqaha, para tokoh islam kontemporer maupun para tokoh ekonomi modern yang membahas tentang manajemen moneter maupun kebijakan moneter yang semuanya bersumber dari buku-buku dan juga merujuk kepada beberapa jurnal, bulletin, majalah, tabloid, Koran dan artikel.

Buku ini terdiri dari dari enam bab yang berisi empat bab pembahasan inti, dua bab lainnya sebagai pendahuluan dan bab terakhir penutup. Sebelum pembahasan, pada bab pertama terlebih dahulu dikemukakan alasan-alasan tentang perlunya penelitian bagi masyarakat, praktisi perbankan dan keuangan, analisis keuangan dan akademisi dibidang keuangan dan perbankan serta korelasinya dengan perkembangan ekonomi makro suatu Negara. Selain itu pada bab pertama juga dijelaskan

1Kalem mengestimasikan permintaan uang konvensional dan islam tetapi dengan menghilangkan suku bunga dalam permintaan uang konvensional dan tidak menambah variable return syariah (bagi hasil) dalam permintaan uang islam. Ahmad Kaleem,“ Modeling Monetary Stability Under Dual Banking System: The Case of Malaysia” International Journal of Islamic Financial Service, Vol.2.No.1, (2000).

2Agregat moneter di Indonesia dari tahun 2001 sampai 2006, hasil temuanya menunjukan variable return bagi hasil mudharabah

berpengaruh negative terhadap permintaan semua komponen uang islam. Permintaan uang islam lebih cepat stabil dari pada permintaan uang konvensional dalam merespon goncangan variable lain. Heni Hasanah, dkk, “ Perilaku Permintaan Uang Dalam Sistem Moneter Ganda di Indonesia” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol.11 No.1, (Juli 2008).

(4)

langkah-langkah yang ditempuh untuk menjawab pertanyaan, hal ini dimaksud agar pembaca memahami arah dan pembahasan selanjutnya.

Bab dua membahas tentang sistem perbankan dan sistem moneter di Indonesia yang menjelaskan fungsi dan peran penting perbankan secara umum, kemudian diikuti penjelasan tentang sistem perbankan yang dianut di Indonesia yang menganut dual banking system yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan islam secara paralel.

Pada bab tiga membahas tentang pengaturan jumlah uang beredar lewat permintaan dan penawaran uang agar berada pada titik equilibrium yang dianalisis para pemikiran konvensional dimulai dari pemikiran klasik sampai masa Keynes dan pada bagian akhir bab dijelaskan pemikiran tokoh ekonomi islam.

Pembahasan pada bab empat memaparkan kondisi dan cara pengendalian moneter di Indonesia. Sebagai upaya untuk melancarkan pengendalian moneter di Indonesia apakah melalui uang beredar atauu suku bunga. Pada bab lima menguraikan instrument moneter dan pengaruhnya dalam sistem perbankan ganda di Indonesia dalam upaya untuk mengetahui instrument-instrumen yang paling efektif untuk diterapkan dalam sistem perbankan ganda serta tidak bertentangan dengan prinsip dasar ekonomi islam yang bebas bunga.

Bab terakhir yaitu bab enam merupakan bab penutup dengan mengemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian.

B. Analisis Reviewer

1. Latar Belakang Masalah

Pada latar belakang masalah dalam buku ini sudah fokus menceritakan latar belakang mengenai topik masalah yang dikaji yaitu tentang analisis moneter, namun menurut reviwer dalam latar belakang ini masih terlalu normatif, penjelasan dan uraiannya lebih banyak pada tataran mendeskripsikan historis deskriptif tentang sistem keuangan, menurut reviewer dalam latar belakang masalah dalam buku ini masih terdapat kekurangan berkenaan dengan relevansi sistem keuangan yang ada dimana belum terlihat tidak adanya data-data historis seperti data angka fluktuatif keuangan, data angka asset keuangan perbankan yang ada dalam kurun waktu tertentu.

(5)

keuangan pada masing-masing bank dalam satuan waktu tertentu.

2. Identifikasi Masalah

Buku ini setelah dibaca dan diperhatikan ternyata tidak ditemukan atau dibuat oleh penulis, menurut reviewer penting dalam suatu penelitian dimunculkan identifikasi permasalahan. Indentifikasi permasalahan menurut reviewer adalah penting karena dengan melakukan pengidentifikasian masalah menunjukkan kemampuan penulis dalam menemukan pokok-pokok permasalahan yang akan diteliti sehingga akan membantu penulis dalam memfokuskan permasalahan kajian penelitian yang akan diteliti. Permasalahan yang teridentifikasi dan ditinjau dari aspek, misalnya dari aspek doktrin agama, social, politik, ekonomi dan lain-lainnya.4

3. Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian Rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dijelaskan dalam buki ini adalah dimana dinyatakan melalui studi ini diharapkan dapat mengeksplorisasi kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap perekonomian secara umum dapat memetakan sistem moneter islam yang diterapkan dalam Negara yang menganut dual banking system secara umum dan khususnya di Indonesia. Studi ini akan membangun teorisasi sekaligus secara praktis dalam mencari format ideal konsep moneter islam dalam perbankan ganda, atas pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka penulis menyatakan penelitian ini layak dan penting dilakukan.

Menurut reviewer didalam buku ini tidak kelihatan dalam rumusan masalahnya yang akan dibuat hanya saja tujuan umum dan khusus serta manfaat yang diharapkan yang terlihat. Menurut saran reviewer alangkah lebih baik ditulis langsung rumusan masalahnya sehingga akan terlihat koneksivitas terhadap tujuan penelitian yang akan dilakukan, apakah tujuannya bersifat khusus dan umum.

Selain itu juga menurut reviewer tujuan penelitian yang ditulis dalam buku ini berkenaan dengan memetakan sistem moneter islam yang diterapkan dalam Negara yang menganut dual banking system secara umum dan khususnya di Indonesia tidak terlihat. Sinkronisasi tujuan penelitian dengan kontruk isi tidak sesuai dengan harapan, comparative studi tidak dilakukan berkenaan dengan data yang ada baik data yang bersifat angka ataupun menurut para ahli dan objek penelitian yang dilakukan,

(6)

yang muncul hanya grafik normative yang tidak dibuktikan secara empiris dengan angka-angka sesuai dengan tema sistem keuangan perbankan ganda di Indonesia.

Relevansi isi dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian sangat bertentangan jauh buku ini tidak mengambarkan model empiris pembuktian perbedaan sistem keuangan pada perbankan konvensional dan syariah, perbedaan normatif misalnya sistem bunga dan bagi hasil saja yang dijelaskan. Seidealnya menurut reviewer dalam buku ini dapat menyajikan perbandingan empiris kelebihan dan kekurangan sistem keuangan dual banking di Indonesia dengan menampilkan pengalaman operasional dari kedua bank ini tentunya, sehingga bisa menjadi rujukan bagi reviwer sendiri ataupun bagi peneliti selanjutnya.

4. Penelitian Terdahulu yang Relevan dan Landasan Teori/Perdebatan Akademik

Kalau dilihat pada aspek penelitian terdahulu dikorelasikan dengan penelitian yang akan dibuat oleh penulis dalam buku ini menurut reviewer sudah memiliki relevansi yang cukup memadai misalnya penulis mengambil penelitian dari Ahmad Kaleem yang menjelaskan permintaan uang konvensional sama saja dengan permintaan uang islam yang tidak tahan terhadap guncangan, dimana aggregate moneter M1 dan M2 baik konvensional maupun islam berhubungan dengan tingkat harga.5kemudian dikutip juga penelitian dari Aan Slamet Rusydiana tentang mekanisme transmisi syariah pada sistem moneter ganda di Indonesia.6

Landasan teoritik atau perdebatan akademik dalam buku ini menurut reviwer dengan tema sistem perbankan ganda di Indonesia dengan sub tema fungsi dan peran perbankan dalam perekonomian, sistem perbankan konvesional dalam menciptakan kesimbangan perekonomian dan bank syariah sebagai solusi alternatif. Perdebatan akademik yang ada menurut reviewer tidak relevan dengan tema besar dalam buku ini yakni “analisis moneter islam” artinya kontruksi teori yang dibangun oleh penulis dalam buku ini menurut reviewer 70% pada sistem keuangan dan 30% pada perbankan, akan tetapi

5Ahmad Kaleem “ Modeling Monetary Stability Under Dual Banking System: The Case of Malaysia.” International Journal Of Islamic Financial Service, Vo.2, No.1, (2000)

6Aan Slamet Rusydiana, “ Mekanisme Transmisi Syariah Pada Sistem Moneter Ganda di Indonesia.” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan,

(7)

fakta yang ada dalam buku ini lebih banyak bahkan hamper 90% mengkutip teori perbankan.

5. Pendekatan penelitian yang digunakan sosio-economic dan historis

Buku ini menjelaskan jenis penelitiannya dengan jenis kualitatif dengan metode library research sedangkan pendekatan yang digunakan dengan pendekatan socioeconomic-historis. Pendekatan sosio ekonomi yang digunakan untuk mengamati faktor-faktor sosial dan perilaku ekonomi masyarakat yang mempengaruhi terhadap kebijakan ekonomi yang diambil seperti social politik, pendidikan dan lain-lain. Sedangkan pendekatan historis7 digunakan atas pertimbangan bahwa analisis sejarah akan dapat melihat secara objektif, tajam dan komprehensif tentang kebijakan moneter dan sosio-ekonomi motivnya dalam islam. Dari analysis sosiologis dan historis akan dihasilkan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya gagasan dan kebijakan tersebut serta kemungkinan menghubungkannya dengan situasi lain di masa sekarang, analisis historis dengan cara menentukan masalah yang dibahasa kemudian mencari informasi tentang waktu, tempat, pelaku, dan latar belakang munculnya masalah tersebut.

Pendekatan ini dijelaskan bertujuan untuk menemukan titik awal masalah yang menjadi objek-objek kajian, concern dari buku ini adalah perkembangan masalah yang ditelaah kearah belakang, sampai ditemukan titik asalnya. Terutama yang diperhatikan ialah sekali perubahan yang terjadi guna menemukan bagaiman bentuk atau sistem dasar yang merupakan latar belakang masalah dan objek telaahan8 atau cara latar belakang masalah dan objek disebabkan oleh objek lain, kemudia diteliti lagi faktor-faktor apa yang menyebabkan objek lain yang terjadi, kondisi lingkungan, konteks social-kulturalnya,9

7Pendekatan historis sebagai suatu ilmu pengetahuan mengenai peristiwa masa lampau tentang umat manusia dalam perubahan-perubahannya yang unik, dan peristiwa tersebut berdampak pada masa-masa sesudahnya. Karakteristik sejarah sebagai suatu pendekatan, yakni sebagai sebuah kerangka metodologi dalam mengkaji suatu masalah untuk menoropong segala sesuatu dalam kelampauannya berdasarkan fakta-fakta tentang apa, siapa, kapan, dimana dan mengapa peristiwa terjadi. M. Amin Abdullah, dkk, Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Multi Disipliner , (Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga, 2006), 42-43.

8Haryati Soebadio, Catatan Mengenal Metode Penelitian dan Filsafat Ilmu Pengetahuan Khususnya Bidang Ilmu Sosial (Tidak diterbitkan, Diktat, 1998),9.

9Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah

(8)

Kelebihan dan kelemahan sosio-economic dan historis merupakan pendekatan sosio-ekonomi digunakan untuk mengamati faktor-faktor sosial dan perilaku ekonomi dalam mempengaruhi terhadap kebijakan ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan pendekatan ekonomi diharapkan dapat membantu peneliti untuk meneliti variabel-variabel dari fenomena yang diteliti. sosiologi dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam memahami agama. Tanpa ilmu sosial peristiwa-peristiwa tersebut sulit dijelaskan dan sulit pula dipahami maksudnya sosiologi sebagai salah satu alat dalam memahami ajaran agama.10

Sejarah atau histories adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsure tempat, waktu, obyek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.11 Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah atau penyajian yang berarti, tahap yang terakhir ini dinamakan dengan Historiograf 12 Historiografi dapat dikatakan sebagai puncak dari rangkaian kerja seorang peneliti sejarah, dan dari tahapan inilah dapat diketahui “baik buruknya” hasil kerja secara keseluruhan.

Pendekatan sejarah lebih mengutamakan orientasi pemahaman atau penafsiran terhadap fakta sejarah. Dalam hal ini, sejarah perperan sebagai metode analisis. Pengumpulan sumber sejarah (heuristik) dilakukan terhadap berbagai sumber sejarah agama yang mempunyai nilai akurat, autentik, dan kredibel, sehingga dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sumber-sumber yang diperoleh perlu dipertimbangkan apakah termasuk sumber primer atau sumber skunder, yakni sumber yang langsung atau tidak langsung memberikan informasi tentang peristiwa-peristiwa agama dalam sejarah.13 Selanjutnya, jika pada bagian yang berisi konsep, al-Qur’an bermaksud membentuk pemahaman yang komprehensif mengenai nilai-nilai Islam, maka pada bagian yang kedua yang berisi kisah dan

10Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam ( Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002),39.

11Taufik Abdullah, (ed.), Sejarah dan Masyarakat, (Jakarta; Pustaka Firdaus, 1987), 105.

12Louis Gottschalk , Penj. Nugroho Notosusanto, Mengerti Sejarah,

(Jakarta: UI-Press, 1983), 18.

(9)

perumpamaan, al-Qur’an ingin mengajak dilakukannya perenungan untuk memperoleh hikmah.14

C. Alternatif Teoritis atau Diskursus Analisis Moneter yang ditawarkan

Kebijakan moneter Islam berpusat pada alat pembayaran yang sah berdasarkan Emas dan Perak standar dan tidak satu berdasarkan standar kertas untuk suku bunga untuk mengatur inflasi dan ekonomi. Ketika datang untuk bertukar komoditas dengan unit moneter tertentu, Islam telah membimbing orang untuk unit moneter dimana pertukaran harus terjadi.15

Jika kita melihat situasi dalam totalitasnya, menjadi sangat jelas bahwa umat terkendala dengan kurangnya serius pemahaman mengenai isu Riba dan kesalahpahaman yang signifikan pada masalah pertumbuhan zakat. Manipulasi moneter dan dominasi kepentingan merupakan kontributor yang signifikan untuk masalah ini. praktik yang sering replika inovasi dari sistem bunga dan tidak mampu memecahkan masalah ekonomi manusia, Koreksi akuntansi untuk manipulasi moneter menjadi solusi untuk memecahkan permasalahan in.16

Menurut Otoritas Moneter Bahrain. perkembangan benchmark Islam telah pergi mengalami legitimasi dalam industry keuangan. pertumbuhan pasar tertentu antara 8% dan 15% per tahun. Ada sekitar 1,5 miliar Muslim di dunia, yang memegang sekitar $ 100 miliar aset, meskipun total aset bank syariah pada akhir tahun 2001 tercatat sebesar $ 6 miliar,.17

Ekonom Muslim telah menyarankan tingkat keuntungan untuk menggantikan riba dalam sistem ekonomi Islam. Keseimbangan pasar uang dan kondisi keseimbangan pasar baik atau kerangka IS-LM yang dapat digunakan untuk menganalisis efektivitas kebijakan moneter dan fiskal di negara Islam.18 Banyak

14Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), 48.

15Al-Mamun, Md and Md Abdul Hanana Mia. "Origin of & Solution to Global Financial Meltdown: An Islamic View." International Journal of Business

and Management 7, no. 12 (2012): 114-29,

http://search.proquest.com/docview/1022986466?accountid=25704.

16Rab, Hifzur and Syeda Anjum. "Financial Interest Causing Problems of Monetary Transmission as Evaluated by the Islamic

Alternative." Humanomics 27, no. 3 (2011): 184-200,

http://search.proquest.com/docview/888253578?accountid=25704.

17"Islamic Investing: Keeping the Faith." Global Investor (06, 2003): 1, http://search.proquest.com/docview/229583462?accountid=25704.

18Yusoff, Mohammed B. "Riba, Profit Rate, Islamic Rate, And Market Equilibrium." International Journal of Economics, Management and

(10)

negara di dunia kini mengalami sistem perbankan ganda, di mana bank-bank yang terlibat dalam bentuk alternatif perbankan bersama dengan perbankan konvensional. Perbankan Islam didasarkan pada dua pilar utama; satu adalah Filsafat ekonomi Syariah dan kedua adalah teori moneter ekonomi Islam.19

Bai 'Salam merupakan contoh sistem kontrak dalam sistem moneter islam, Salam digunakan sebagai modus pembiayaan, di mana, uang muka dibuat untuk barang yang akan disampaikan di masa mendatang. Penjual menyanggupi untuk menyediakan beberapa barang-barang tertentu kepada pembeli di masa mendatang dalam pertukaran harga uang muka dilunasi pada saat kontrak.20 sistem moneter dalam Islam didasarkan pada emas dan perak. Implementasi sistem perdagangan dengan menggunakan emas dan perak dalam mata uang dinar (emas dinar) dan dirham dalam kekhilafahan Islam telah membuktikan dalam inflasi dapat dikendalikan.21

Menurut laporan dari Rencana Malaysia Ketujuh Kelemahan Malaysia terletak pada sektor keuangan dan dalam cara bahwa sektor keuangan sensitif mempengaruhi sektor riil. Dalam lingkungan seperti itu, instrumen keuangan memainkan peran kunci untuk bimbingan kebijakan moneter. Atas nama privatisasi, Bank Negara Malaysia mengizinkan bank-bank komersial untuk bersaing secara terbuka dan dengan demikian untuk menetapkan suku bunga mereka sendiri di pasar uang. Pasokan uang yang demikian yang tersisa di tangan bank komersial. Mereka demikian menemukan ruang yang luas untuk menikmati spekulasi dan memberikan kelebihan jumlah pinjaman promes dari jumlah tersebut sekitar 6 persen menjadi non-performing.22

http://search.proquest.com/docview/1492958515?accountid=25704.

19Shah, Syed Farhan, Muhammad Wajid Raza, and Malik Rizwan Khurshid. "Islamic Banking Controversies And Challenges." Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 3, no. 10 (02, 2012): 1018-26, http://search.proquest.com/docview/1013486917?accountid=25704.

20Arain, Abdul Wahab and Ahmad Saeed. "Economics Of Islam: Islamic Perspectives Of Banking In Pakistan."Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 4, no. 6 (10, 2012): 478-90, http://search.proquest.com/docview/1221280126?accountid=25704.

21Agustin, Hamdi and Firdaus Abdul Rahman. "The Cause And Solution Of Global Financial Crisis: A Perspective Of Islam." Arabian Journal of Business and Management Review (Oman Chapter) 3, no. 7 (02, 2014):

66-72, http://search.proquest.com/docview/1505017606?

accountid=25704.

22Masudul, Alam Choudhury. "The Nature of Islamic Socio-Scientific Inquiry Theory and Application to Capital Markets."International Journal of

Social Economics 27, no. 1 (2000): 62-85,

(11)

Central Bank Musharaka Certificates (CMCs) diterbitkan terutama untuk pelaksanaan kebijakan moneter tetapi terbukti terlalu mahal yang dikelola oleh Sudan Financial Services Company, yang ditugaskan investor saham di bank-bank komersial di mana bank sentral adalah pemegang saham. Meskipun permintaan investor yang kuat, desain keamanan CMC adalah sangat cacat. Penerbitan CMC segera dihentikan karena biaya yang tinggi dan volume yang terbatas23 yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter di Negara tersebut.

Sistem guncangan kurs nominal tidak permanen akan mempengaruhi kebijakan moneter ola penyesuaian mungkin karena non-linearities dalam proses penyesuaian nilai tukar, informasi asimetris, pasar domestik kurang berkembang dan produktivitas diferensial di seluruh Negara, non-linearities dalam penyesuaian nilai tukar dan faktor moneter sebagai sumber utama volatilitas nilai tukar.24 Structural model Vector Autoregression dengan pembatasan jangka pendek yang tepat untuk melihat respon output, harga dan nilai tukar kejutan kebijakan moneter eksogen di Bangladesh. Fungsi impulse response menunjukkan bahwa peningkatan independen dalam kebijakan suku bunga diikuti oleh penurunan output, apresiasi mata uang lokal, dan meningkatkan tingkat harga.25

Keputusan manajemen kas perusahaan secara positif tergantung pada tagihan upah dan investasi, dan negatif terhadap fraksi barang-barang investasi dibeli dengan kredit, dan tingkat bunga nominal. Pembuktian empiris menggunakan data tingkat perusahaan dari COMPUSTAT untuk memperkirakan pendekatan log linear dari permintaan persamaan uang dan menemukan hasil yang konsisten dengan prediksi teoritis.26 Pembuktian empiris juga

23Jobst, Andreas, Peter Kunzel, Paul Mills, and Amadou Sy. "Islamic Bond Issuance: What Sovereign Debt Managers Need to Know."International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management 1, no. 4

(2008): 330-44, http://search.proquest.com/docview/235753140?

accountid=25704.

24Khan, Muhammad Arshad and Abdul Qayyum. "Exchange Rate Determination in Pakistan: Role of Monetary Fundamentals."Journal of Economic Cooperation & Development 32, no. 2 (06, 2011): 67-96, http://search.proquest.com/docview/1114068428?accountid=25704.

25Alam, Md Rafayet. "EFFECTIVENESS OF MONETARY POLICY IN BANGLADESH." The Journal of Developing Areas 49, no. 2 (Spring, 2015):

363-72, http://search.proquest.com/docview/1621839979?

accountid=25704.

26Vuthipadadorn, Dadanee. "Essays on Monetary and Financial Factors in Real Economic Activity." Order No. 3085806, Vanderbilt University, 2003.

In PROQUESTMS ABI/INFORM Global,

(12)

dilakukan pada hubungan antara defisit anggaran dan utang publik eksternal di Yordania selama 1992-2012. Setelah meninjau perkembangan fiskal dan moneter yang besar dengan pengujian stasioneritas dan co-integrasi defisit anggaran dan utang luar negeri dan kausalitas antara utang dan defisit. Temuan dari penelitian ini memberikan bukti hipotesis netralitas menunjukkan bahwa tidak ada kausalitas berjalan dari defisit anggaran untuk utang luar negeri dan tidak ada kausalitas menjalankan sebaliknya. Uji kointegrasi mendukung adanya hubungan jangka panjang. Temuan empiris juga menunjukkan bahwa para pengambil keputusan fiskal dapat mengabaikan utang luar ketika mengatur anggaran kendala termasuk pajak dan pengeluaran non-bunga.27

Instrumen moneter Islam sebagai pendekatan Islam untuk operasi moneter bank sentral. Hal ini diasumsikan bahwa bank sentral mungkin tidak berurusan dengan kembalinya pasti dari proyek (asset) dan sasaran kebijakan moneter utamanya adalah untuk menstabilkan ekonomi dengan memanfaatkan kelebihan (idle) likuiditas dalam perekonomian. Setiap instrumen moneter Islam berdasarkan dampak moneter masing-masing instrumen, bank sentral sekarang dapat memiliki kebijakan moneter alternatif yang didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah dan operasi.28 Otoritas moneter juga harus mempertimbangkan bank syariah dalam pelaksanaan kebijakan moneter di Malaysia. Hasil penelitian Sukmana Raditya juga menyiratkan bahwa stabilitas lembaga keuangan Islam adalah sama pentingnya dengan mitra konvensional untuk mencapai transmisi yang efektif kebijakan moneter dalam perekonomian.29

Instrumen moneter ramah Islam yaitu Qardh hassan, Wakaf dan sertifikat bank sentral. Instrumen moneter Islam sebagai alternatif bagi bank sentral untuk mengelola likuiditas dan terutama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. instrumen moneter ramah Islam (Qardh hassan, Wakaf dan sertifikat bank sentral Hadiah) untuk kedua investasi berbasis (Mudarabah dan

27Shahateet, Mohammed Issa, Fedel Al-Habashneh, and Khalid Al-Majali. "Budget Deficit and External Debt in Jordan: Causality and Co-Integration Analysis." International Journal of Economics and Finance 6, no. 8 (08, 2014): 268-77, http://search.proquest.com/docview/1553322303? accountid=25704.

28Ismal, Rifki. "Central Bank Islamic Monetary Instruments: A Theoretical Approach." Studies in Economics and Finance 28, no. 1 (2011): 51-67, http://search.proquest.com/docview/855077991?accountid=25704.

(13)

Musyarakah) pembiayaan dan perdagangan yang berbasis (Ijarah dan Murabahah) pembiayaan.30

Pada tanggal 25 Februari, Badan Moneter Bahrain melanjutkan jalan untuk menjual $ 250.000.000 sukuk - obligasi Islam internasional pertama Bahrain. Obligasi Bahrain mengikuti isu-isu oleh Qatar dan Malaysia. Dan berita bahwa Citigroup bekerja sama dengan negara bagian Jerman Saxony-Anhalt pada obligasi syariah menunjukkan bahwa, serta digunakan untuk meningkatkan pasar modal syariah, sukuks dapat menarik secara komersial untuk khalayak luas.31

Konsep bunga pembiayaan gratis yang dilakukan oleh orang-orang Arab sebelum kedatangan Islam, dan kemudian diadopsi oleh umat Islam sebagai bentuk diterima pembiayaan perdagangan. Sementara sistem telah digunakan dalam skala kecil selama berabad-abad, aplikasi komersial dimulai pada tahun 1970. Banyak negara di dunia kini mengalami sistem perbankan ganda, di mana bank-bank yang terlibat dalam bentuk alternatif perbankan bersama dengan perbankan konvensional. Perbankan Islam didasarkan pada dua pilar utam yaitu adalah Filsafat ekonomi Syariah dan teori moneter ekonomi Islam.32

D. Alternatif Pendekatan Metodologi 1. Pendekatan Metodologi

Alternatif pendekatan menurut reviewer setelah memperhatikan dan membaca buku “Analisis Moneter Islam dalam Sistem Perbankan Ganda di Indonesia” tidak sependapat dengan pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan sosioekonomi-historis menurut reviewer pendekatan yang efektif adalah dengan pendekatan sosioekonomi-fenomenalogi, dasar argumentative menurut reviewer adalah sistem moneter dalam sistem perbankan ganda di Indonesia merupakan suatu peristiwa dan interaksinya bersifat reaksional dari peristiwa moneter dalam jangka waktu tertentu, korelasi historis dapat diambaikan disebabkan kondisi moneter dalam dunia perbankan merupakan bagian dari kondisi sosioekonomi tidak akan sama sistem moneter dengan pendekatan

30Ismal, Rifki. "The Islamic Gracious Monetary Instruments: A Theoretical Approach." Journal of Economic and Administrative Sciences 29, no. 1

(2013): 63-80, http://search.proquest.com/docview/1355296313?

accountid=25704.

31Brown, Mark. "Islamic Project Bonds on the Way?;" Euromoney (03,

2004): 1-25, http://search.proquest.com/docview/198891393?

accountid=25704.

(14)

historis. Dalam perspektif ekonomi moneter mengalami fluktuatif yang begitu cepat akibat dari regulasi kebijakan makro perekonomian suatu Negara.

Menurut reviwer buku ini merupakan bagian dari penelitian sosioekonomi dan fenomenalogi sebagai contoh didalam buku ini menjelaskan teori permintaan dan penawaran uang dari teori Keynes, dijelaskan juga permintaan uang untuk transaksi ekonomi islam mencakup permintaan untuk investasi yang bergantung pada modal dan ekspektasi tingkat keuntungan masa mendatang dengan mempertimbangkan laju pertumbuhan ekonomi dan bukan ditentukan oleh tingkat suku bunga. Dua penjelasan dari buku tersebut merupakan diantara sebagian yang ada dijelaskan dari berbagai kondisi persoalan social ekonomi dan fenoma yang terjadi pada kondisi moneter yang ada.

Istilah fenomenologi dari bahasa Yunani Pahainomenon yang secara harfiah berarti “gejala” atau “apa” yang menampakkan dii sehingga nyata bagi kita.33 Fenomenalogi bertujuan untuk mengetahui dunia dari sudut padang orang yang mengalaminya secara langsung atau berkaitan dengan sifat-sifat-sifat alami dalam pengalaman manusia dan makna yang ditempelkan padanya.34

Pendekatan fenomenologi menurut Peter Connoly, memiliki dua kategori yaitu fenomenolog yang concern melaksanakan suatu kajian agama “Deskriptif” yang bertujuan mengukuhkan pengetahuan berbagai ekspresi fenomena.35 Fenomenolg yang mendasarkan pada dasar teoritis, dan tidak hanya terlibat mengidentifikasi serangkaian fenomena melainkan pembenaran signifikansinya dengan melihat nilai pentingnya bagi kebermaknaan manusia.36

Pendekatan fenomenologi mengharuskan peneliti menyatu dengan subyek penelitian dengan subyek pendukungnya.37 Fenomenologi makna dari suatu peristiwa dan interaksi yang dikontruksi oleh subyek yang diteliti.38 Sedangkan pendekatan sosiologisnya meliputi kerangka acuan, variabel dan indikator, serta model-model yang digunakan sosiolog dalam memahami

33Iman Suprayogo dan Tabroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), 102.

34Engkus Kuswana, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung: Widya Padjajaran, 2009),36.

35Peter Connoly, Aneka Pendekatan Studi Agama, (Yogyakarta:LKIS, 2011), 117.

36Peter Connoly, Aneka Pendekatan Studi Agama, 118.

37Noeng, Muhadjir. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi IV, (Yogyakarta:Rake Sarasin, 2000), 25.

(15)

ataupun menjelaskan fenomena yang terjadi dalam masyarakat.39 Seperti fenoma yang menjadi fokus dalam penelitian ini.

Menurut Stan Lester, Fenomenologi digunakan untuk mengidentifikasi fenomena yaitu bagaimana fenomenologi tersebut dirasakan oleh pelaku dalam keadaan tertentu. Pendekatan fenomenologi dapat mengungkapkan informasi dan persepsi-persepsi mendalam secara induktif dan kualitatif seperti interview, observasi partisipan dan diskusi.40

Fenomenologi bersifat induktif dengan pendekatan deskriptif. Adapun fokus penelitian Fenomenologi adalah tentang pemahaman dan respon keberadaan manusia bukan sekedar pemahaman perilaku khusus karena tujuan dari Fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman orang berdasarkan apa yang dialaminya dalam kehidupan ini dan juga interaksi dengan orang lain.41

Penelitian-penelitian dalam bidang sosial, terutama bidang ekonomi selama ini lebih banyak menggunakan pendekatan positivistik kuantitatif. Menurut reviewer dalam buku ini juga memunculkan metodologi yang sering digunakan dalam ilmu ekonomi yaitu Metodologi grounded theory.

Metodologi grounded theory sangat tepat untuk melakukan penelitian dengan pendekatan studi kasus. Cara grounded theory menangani data serta intreprestasi data sangat pas dan sesuai dengan penelitian studi kasus.42 Menurut mereka, sangat bermanfaat sekali jika menggunakan metodologi grounded theory dalam melakukan analisis kasus. Strauss juga mendukung grounded theory dalam melakukan analisis kasus43.

Penelitian grounded theory dapat dipercaya kebenarannya secara ilmiah namu Tafsiran kebenaran itu sendiri berbeda-beda. Positivisme berpendapat bahwa kebenaran sudah ada di sekitar kita, tinggal kita mendapatkannya melalui pengamatan tanpa prasangka. Kebenaran adalah hasil penelitian yang sesuai dengan dunia nyata. Sehingga bagi positivisme, penelitian kuantitatif

39Smelser J. Neil and Richard Swedberg, (“Introducing Economic Sociology”)(eds),

in the Handbook of Economic Sociology Princeton University Press, 2005

40Stan Lester, An Introduction to Phenomological Research, (Stan Lester Developlment, 1999), 1.

41Sudarman, Darwin, Metode Penelitian Kebidanan, Prosedur, Kebijakan, Etik (Jakarta:PN Buku Kedokteran, 2002), 80.

42 Douglas, David. 2004 Inductive theory generation: A grounded approach to business inquiry. Electronic Journal of Business Research Methods, Volume 2 Oktober 2004

(16)

dianggap lebih obyektif. Sedangkan post positivisme tidak menerima adanya hanya satu kebenaran.44 Oleh sebab itu penting kiranya dalam buku ini metodologi ini dapat dimasukan sebagai instrument dan kerangka pengembangan penelitian yang lebih fokus dan subtantif.

2. Pendekatan Analisis Metodologi Pengukuran

Selain pendekatan alternative yang ditawarkan dari sisi metodologi reviewer juga memandang perlu untuk memberikan alternatif pendekatan analisis yang menjadi solusi kritik dalam buku ini yang menurut reviewer belum tegas dan operasional. Pendekatan analisis yang bisa dilakukan menurut reviewer adalah dengan analisis empiris alternatif kebijakan moneter dan dampak perubahan kebijakan yang tak terduga pada kegiatan ekonomi dengan cara mengembangkan dan menerapkan metodologi umum berdasarkan autoregressions vektor (VAR) teknik untuk mengukur inovasi dalam sikap kebijakan moneter dimana menurut Mihof dalam penelitiannya VAR akan bisa melihat dampak dari strategi identifikasi yang berbeda pada respon dinamis variabel ekonomi dan perkiraan parameter struktural dianalisis ssikap keseluruhan kebijakan moneter yanga ada.45

Pendekatan analsisi lain juga dilakukan The Federal Reserve Bank proyek indeks jasa keuangan St Louis dengan meneliti kebijakan dengan database agregat moneter dengan layanan indeks moneter (MSIs). Menurut Anderson metodologi ini konsisten dengan dasar-dasar teori siklus bisnis umum dengan ekuilibrium modern, yang sering dimulai dengan hipotesis dari agen optimalisasi. Akibatnya, indeks jasa moneter mungkin perbaikan sangat berharga dalam pengukuran yang melengkapi inovasi dalam model bisnis-siklus ekonomi.46 Analiss filter Kalman dengan teknik kemungkinan maksimum untuk mengekstrak ukuran output potensial dan ketidakpastian sebagai hyperparameters sistem, Menurut Tetlow Dengan perkiraan tersebut, implikasi dari

44Glaser, Barney G. 2004. Naturalist Inquiry and Grounded Theory. Electronic Journal of Forum Qualitative of Social Research. Vol 5 No. 1 tahun 2004

45 Mihov, Ilian L. "On the Measurement of Monetary Policy and its Economic Effects." Order No. 9701219, Princeton University, 1996. In

PROQUESTMS ABI/INFORM Global,

http://search.proquest.com/docview/304259765?accountid=25704.

(17)

mismeasurement potensi output untuk parameterisasi aturan kebijakan optimal.47

Sistem bunga, yang melumpuhkan pasar dengan manipulasi moneter dan penciptaannya. Bunga dan manipulasi moneter tidak memiliki tempat dalam Islam dan mengapung selama bebas terus dimanipulasi mereka yang menghindari bunga dan eksploitasi harus benar akuntansi untuk unsur penipuan dimasukkan oleh manipulasi moneter. Menurut Rab Hifzur Indeks harga konsumen dan indeks harga grosir dapat digunakan sebagai ukuran manipulasi mata uang.48

Penelitian tentang analisis moneter juga dilakukan oleh Noor Mohamad yang meneliti efisiensi 78 bank syariah di 25 negara untuk periode 1992-2009. Perkiraan efisiensi bank-bank individu dievaluasi dengan menggunakan metode non-parametrik Data Envelopment Analysis (DEA). hasil empiris menunjukkan bahwa bank lebih menguntungkan yang memiliki beban usaha lebih tinggi terhadap aset, ekuitas lebih terhadap aset dan terkonsentrasi di negara-negara berpenghasilan tinggi hal demikian menunjukkan hubungan yang erat antara faktor moneter dalam menentukan profitabilitas bank syariah.49

Manajemen risiko yang proaktif dan strategi yang dapat diterapkan untuk perdagangan dan investasi portofolio di negara berkembang dan pasar keuangan Islam tidak likuid, seperti valuta asing dan pasar saham Maroko. Pengukuran, pengelolaan dan pengendalian eksposur risiko pasar untuk portofolio keuangan yang mengandung devisa likuid dan efek ekuitas dilakukan dengan pendekatan analisis value at risk (VAR). VAR merupakan contoh-contoh nyata dan laporan layak manajemen risiko disajikan untuk pasar keuangan Maroko.50

Pendekatan analisis moneter juga bisa dilakukan dengan model teologis-ekonomi dari sistem moneter global cenderung

47Tetlow, Robert John. "Essays on the Design of Monetary Policy with Incomplete Information." Order No. NQ48354, Carleton University (Canada), 2000. In PROQUESTMS ABI/INFORM Global, http://search.proquest.com/docview/304602777?accountid=25704.

48Rab, Hifzur and Syeda Anjum. "Financial Interest Causing Problems of Monetary Transmission as Evaluated by the Islamic

Alternative." Humanomics 27, no. 3 (2011): 184-200,

http://search.proquest.com/docview/888253578?accountid=25704

49Noor, Mohamad Akbar Noor Mohamad and Nor Hayati Bt Ahmad. "Relationship between Islamic Banking Profitability and Determinants of Efficiency." IUP Journal of Managerial Economics 9, no. 3 (08, 2011): 43-87, http://search.proquest.com/docview/1314689545?accountid=25704.

(18)

mendorong partisipasi yang lebih besar dari ekonomi relatif kurang dominan seperti di Afrika dan daerah miskin lainnya dalam proses globalisasi. Menurut Wariboko Nimi Model hubungan dinamis dari Tritunggal fungsi Tuhan sebagai kerangka imajinatif untuk memahami inklusif, alternatif non-hirarkis dengan sistem moneter global dan membantu untuk membuat kasus untuk mata uang global tunggal didenasionalisasi berdasarkan analisis teologis dan etis.51

Penelitian lain juga dilakukan oleh Mostafa Mohamed M dalam mengukur efisiensi relatif dari 100 bank syariah. Pendekatan analisis data yang digunakan dengan data envelopment metode (DEA) diaplikasikan untuk mengevaluasi efisiensi relatif bank syariah menggunakan data cross-sectional untuk tahun 2009. Penggunaan DEA untuk mengukur efisiensi bank syariah untuk memperbaiki kinerja beberapa bank dengan potensi perbaikan yang signifikan.52 hal ini menurut reviewer dapat dilakukan dalam meningkatkan kinerja intermediary moneter yang ada. Mengukur teknis dan efisiensi biaya dari bank-bank menggunakan metode perbatasan non-parametrik, analisis data envelopment (DEA). Temuan Ahmad Mokhtar (dkk) menunjukkan bahwa rata-rata, efisiensi industri perbankan syariah secara keseluruhan telah meningkat selama periode 1997-2003.53

Pengukuran moneter dapat dilakukan dengan Moneter Kondisi Index (MCI) dan Indeks Kondisi Keuangan (FCI) sebagai contoh untuk pelaksanaan kebijakan moneter di Malaysia. Meskipun kemampuan indeks untuk menjelaskan kondisi moneter di Malaysia, estimasi MCI dan FCI harus digunakan dengan hati-hati. Indeks tidak menawarkan sinyal yang tepat pada keadaan kondisi moneter di Malaysia.54 Begitu juga halnya dengan kemampuan para pembuat kebijakan di Arab Saudi untuk

51Wariboko, Nimi. "Money and Relations: Toward a Triune Model of the Global Monetary System." Order No. 3231368, Princeton Theological Seminary, 2006. In PROQUESTMS ABI/INFORM Global, http://search.proquest.com/docview/305264485?accountid=25704.

52Mostafa, Mohamed M. "Modeling Islamic Banks' Efficiency: A Non-Parametric Frontier Approach." International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management 4, no. 1 (2011): 7-29, http://search.proquest.com/docview/861090431?accountid=25704.

53Ahmad Mokhtar, Hamim,S., Naziruddin Abdullah, and Syed M. Alhabshi. "Efficiency and Competition of Islamic Banking in

Malaysia." Humanomics 24, no. 1 (2008): 28-48,

http://search.proquest.com/docview/203022819?accountid=25704.

54 Muhamed Zulkhibri, Abdul Majid. "Measuring Monetary Conditions in a Small Open Economy: The Case of Malaysia." Journal of Financial

Economic Policy 4, no. 3 (2012): 218-31,

(19)

melakukan kebijakan moneter yang efektif. Perilaku dan stabilitas permintaan uang dan perputaran uang di Arab Saudi dari tahun 1969 hingga 1999. Perkembangan sistem keuangan di Arab Saudi telah menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi telah mengakibatkan ekspansi yang cepat dari sistem keuangan, sehingga meningkatkan permintaan untuk layanan perbankan yang lebih. Hal ini juga menunjukkan bahwa Saudi Arabia Monetary Agency (SAMA) telah memainkan peran utama dalam pengembangan sistem keuangan Saudi.55

Efektivitas transmisi kebijakan moneter dari Bank Sentral Maroko (Bank Al Maghrib, BAM). Untuk mengevaluasi pengaruh tingkat likuiditas terhadap efektivitas transmisi kebijakan moneter Bank Al Maghrib, diterapkanlah model VAR selama periode 1998-2012, dengan membedakan periode ekses likuiditas dan kekurangan likuiditas dan menggunakan dua jenis indikator likuiditas. Hasil penelitian Moumni Nicolas dan Benaissa Nahhal menunjukkan bahwa dalam periode ekses likuiditas transmisi kebijakan moneter akan kurang efisien, terutama dalam jangka panjang. Sebaliknya, situasi kekurangan likuiditas membuatnya lebih efektif.56 Pendekatan ECM juga dapat dilakukan untuk menyelidiki jangka panjang dan jangka pendek komponen fungsi permintaan uang yang luas di Mauritius untuk mencakup periode dari tahun 2000 sampai 2009. Hasil penelitian Ramlall Indranarain menunjukkan bahwa M2 adalah positif elastis terhadap PDB, dengan koefisien elastisitas bergulir sekitar 2.80%, jelas menunjukkan bahwa Mauritius tidak diberkahi dengan sistem keuangan sepenuhnya dikembangkan dengan monetisasi bergerak lebih cepat dari output.57 Analisis time series seperti GARCH ini ditemukan bahwa dalam varians model univariat dari indeks konvensional yang M1, M3, tingkat inflasi, dan pertumbuhan riil PDB yang signifikan dalam mempengaruhi KLCI volatilitas, sedangkan M2, M3, tingkat inflasi dan suku bunga yang terkena DJINA volatilitas. Di sisi lain, dalam indeks Islam, KLSI dan Djimi

55 Al-Badi, Fahad. "Institutional Changes, Money Demand, and Monetary Policy: The Case of Saudi Arabia." Order No. 3053410, Colorado State University, 2002. In PROQUESTMS ABI/INFORM Global, http://search.proquest.com/docview/304797317?accountid=25704.

56Moumni, Nicolas and Benaissa Nahhal. "Impact of Liquidity Level on the Monetary Policy Transmission Effectiveness of the Moroccan Central Bank (Bank Al Maghrib)." International Journal of Economics and Financial

Issues 4, no. 4 (2014): 801-18,

http://search.proquest.com/docview/1585960875?accountid=25704.

57Ramlall, Indranarain. "Broad Money Demand in Mauritius with Implications for Monetary Policy." Journal of Economics and Behavioral

Studies 4, no. 8 (08, 2012): 436-48,

(20)

varians dipengaruhi oleh M2, M3, dan tingkat inflasi. Selain itu, dalam model multivariat, Djimi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan tingkat inflasi dalam persamaan mean dan varians. Sebaliknya, KLSI dipengaruhi umum dalam mean dan varians persamaan dengan M3, dan tingkat inflasi.58

D. Penutup

Alternatif pendekatan menurut reviewer setelah memperhatikan dan membaca buku “Analisis Moneter Islam dalam Sistem Perbankan Ganda di Indonesia” tidak sependapat dengan pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan sosioekonomi-historis menurut reviewer pendekatan yang efektif adalah dengan pendekatan sosioekonomi-fenomenalogi, dasar argumentative menurut reviewer adalah sistem moneter dalam sistem perbankan ganda di Indonesia merupakan suatu peristiwa dan interaksinya bersifat reaksional dari peristiwa moneter dalam jangka waktu tertentu, korelasi historis dapat diambaikan disebabkan kondisi moneter dalam dunia perbankan merupakan bagian dari kondisi sosioekonomi tidak akan sama sistem moneter dengan pendekatan historis. Dalam perspektif ekonomi moneter mengalami fluktuatif yang begitu cepat akibat dari regulasi kebijakan makro perekonomian suatu Negara.

Metodologi penelitian dengan metode analisis yang gunakan memiliki sinergistas dengan riset question yang akan menjadi fokus perhatian dalam suatu penelitian guna mendukung model pendekatan yang akan dilakukan. Menurut reviwer dalam buku “Analisis moneter islam dalam sistem perbankan ganda di Indonesia” hasil karya dari Ummi Kalsum akan menuju kesempurnaan dengan melakukan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan sosioekonomi dan fenomenalogi dengan metode analisis yang lebih empiris seperti model layanan indeks moneter (MSIs), menggunakan metode non-parametrik Data Envelopment Analysis (DEA), dan Moneter Kondisi Index (MCI) dan Indeks Kondisi Keuangan (FCI).

Daftar pustaka

Abdul Wahab, Arain, and Ahmad Saeed. "Economics Of Islam: Islamic Perspectives Of Banking In Pakistan."Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 4, no. 6 (10,

2012): 478-90,

58Albaity, Mohamed S. Impact of the Monetary Policy Instruments on Islamic Stock Market Index Return. Rochester: Social Science Research

Network, 2011, http://search.proquest.com/docview/913275688?

(21)

http://search.proquest.com/docview/1221280126? accountid=25704.

Abdullah, M. Amin dkk. Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Multi Disipliner , (Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga, 2006), 42-43.

Abdullah, Taufik (ed.). Sejarah dan Masyarakat, (Jakarta; Pustaka Firdaus, 1987), 105.

Al Janabi, Mazin AM. "Proactive Risk Management in Emerging and Islamic Financial Markets." Humanomics 24, no. 2 (2008): 74-94, http://search.proquest.com/docview/203024017? accountid=25704.

Andreas, Jobst, Peter Kunzel, Paul Mills, and Amadou Sy. "Islamic Bond Issuance: What Sovereign Debt Managers Need to Know."International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management 1, no. 4 (2008): 330-44, http://search.proquest.com/docview/235753140?

accountid=25704.

Anselm, Strauss, & Corbin, Juliet. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

B. Sandjaja & Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006), 59-68.

Barney G, Glaser. Naturalist Inquiry and Grounded Theory. Electronic Journal of Forum Qualitative of Social Research. Vol 5 No. 1 tahun 2004

Bogdan, Robert C. Dan Bilken Sari Knopp, Qualitative Research for Education An Introduction to theory and method, Third Edition (Needham Heights:Viacom Company, 1998), 23.

Choudhury, Alam, Masudul. "The Nature of Islamic Socio-Scientific Inquiry Theory and Application to Capital Markets."International Journal of Social Economics 27, no. 1

(2000): 62-85,

http://search.proquest.com/docview/274618019? accountid=25704.

Connoly, Peter. Aneka Pendekatan Studi Agama, (Yogyakarta:LKIS, 2011), 117.

Dadanee, Vuthipadadorn. "Essays on Monetary and Financial Factors in Real Economic Activity." Order No. 3085806, Vanderbilt University, 2003. In PROQUESTMS ABI/INFORM Global, http://search.proquest.com/docview/305300708? accountid=25704.

Darwin, Sudarman. Metode Penelitian Kebidanan, Prosedur, Kebijakan, Etik (Jakarta:PN Buku Kedokteran, 2002), 80.

(22)

Dudung, Abdurrahman. Metode Penelitian Sejarah, (Ciputat, PT. Logos Wacana Ilmu; 1999, cet. II), 83 – 85

Fahad, Al-Badi. "Institutional Changes, Money Demand, and Monetary Policy: The Case of Saudi Arabia." Order No. 3053410, Colorado state university, 2002. in proquestms

abi/inform Global,

http://search.proquest.com/docview/304797317? accountid=25704.

Gottschalk, Louis. Mengerti Sejarah, (Jakarta: UI-Press, 1983), 18. Hamdi, Agustin, and Firdaus Abdul Rahman. "THE CAUSE AND

SOLUTION OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS: A PERSPECTIVE OF ISLAM." Arabian Journal of Business and Management Review (Oman Chapter) 3, no. 7 (02, 2014): 66-72, http://search.proquest.com/docview/1505017606?

accountid=25704.

Hasanah, Heni, dkk. “ Perilaku Permintaan Uang Dalam Sistem Moneter Ganda di Indonesia” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol.11 No.1, (Juli 2008).

Hifzur, Rab. and Syeda Anjum. "Financial Interest Causing Problems of Monetary Transmission as Evaluated by the Islamic Alternative." Humanomics 27, no. 3 (2011): 184-200, http://search.proquest.com/docview/888253578?

accountid=25704.

Ilian L, Mihov. "On the Measurement of Monetary Policy and its Economic Effects." Order No. 9701219, Princeton University,

1996. In PROQUESTMS ABI/INFORM Global,

http://search.proquest.com/docview/304259765? accountid=25704.

Indranarain, Ramlall. "Broad Money Demand in Mauritius with Implications for Monetary Policy." Journal of Economics and Behavioral Studies 4, no. 8 (08, 2012): 436-48, http://search.proquest.com/docview/1313181418?

accountid=25704.

"Islamic Investing: Keeping the Faith." Global Investor (06, 2003): 1, http://search.proquest.com/docview/229583462? accountid=25704.

Kaleem, Ahmad. “ Modeling Monetary Stability Under Dual Banking System: The Case of Malaysia” International Journal of Islamic Financial Service, Vol.2.No.1, (2000).

Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), 2.

Kuswana, Engkus. Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung: Widya Padjajaran, 2009),36.

(23)

Mark, Brown. "Islamic Project Bonds on the Way?;" Euromoney (03, 2004): 1-25, http://search.proquest.com/docview/198891393? accountid=25704.

Md Rafayet, Alam. "Effectiveness Of Monetary Policy In Bangladesh." The Journal of Developing Areas 49, no. 2

(Spring, 2015): 363-72,

http://search.proquest.com/docview/1621839979? accountid=25704.

Md, Al-Mamun, and Md Abdul Hanana Mia. "Origin of & Solution to Global Financial Meltdown: An Islamic View." International Journal of Business and Management 7, no. 12 (2012): 114-29, http://search.proquest.com/docview/1022986466?

accountid=25704.

Mohamed M, Mostafa. "Modeling Islamic Banks' Efficiency: A Non-Parametric Frontier Approach." International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management 4, no. 1 (2011): 7-29, http://search.proquest.com/docview/861090431? accountid=25704.

Mohamed S, Albaity. Impact of the Monetary Policy Instruments on Islamic Stock Market Index Return. Rochester: Social Science

Research Network, 2011,

http://search.proquest.com/docview/913275688? accountid=25704.

Mohammed B, Yusoff. "Riba, Profit Rate, Islamic Rate, And Market Equilibrium." International Journal of Economics, Management and Accounting 21, no. 1 (2013): 33-63, http://search.proquest.com/docview/1492958515?

accountid=25704.

Mohammed Issa, Shahateet, Fedel Habashneh, and Khalid Al-Majali. "Budget Deficit and External Debt in Jordan: Causality and Co-Integration Analysis." International Journal of Economics and Finance 6, no. 8 (08, 2014): 268-77, http://search.proquest.com/docview/1553322303?

accountid=25704.

Mokhtar, Ahmad, Hamim,S., Naziruddin Abdullah, and Syed M. Alhabshi. "Efficiency and Competition of Islamic Banking in Malaysia." Humanomics 24, no. 1 (2008): 28-48, http://search.proquest.com/docview/203022819?

accountid=25704.

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi IV, (Yogyakarta:Rake Sarasin, 2000), 25.

(24)

http://search.proquest.com/docview/1114068428? accountid=25704.

Nata, Abuddin.Metodologi Studi Islam ( Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002),39.

Neil, Smelser J. and Richard Swedberg, (“Introducing Economic Sociology”)(eds), in the Handbook of Economic Sociology Princeton University Press, 2005

Nicolas, Moumni, and Benaissa Nahhal. "Impact of Liquidity Level on the Monetary Policy Transmission Effectiveness of the Moroccan Central Bank (Bank Al Maghrib)." International Journal of Economics and Financial Issues 4, no. 4 (2014): 801-18, http://search.proquest.com/docview/1585960875? accountid=25704.

Nimi, Wariboko. "Money and Relations: Toward a Triune Model of the Global Monetary System." Order No. 3231368, Princeton Theological Seminary, 2006. In PROQUESTMS ABI/INFORM Global, http://search.proquest.com/docview/305264485? accountid=25704.

Noor, Mohamad Akbar Noor Mohamad and Nor Hayati Bt Ahmad. "Relationship between Islamic Banking Profitability and Determinants of Efficiency." IUP Journal of Managerial

Economics 9, no. 3 (08, 2011): 43-87,

http://search.proquest.com/docview/1314689545? accountid=25704.

Raditya, Sukmana, and Salina H. Kassim. "Roles of the Islamic Banks in the Monetary Transmission Process in Malaysia."International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management 3, no. 1 (2010): 7-19, http://search.proquest.com/docview/235750004?

accountid=25704.

Richard G., Anderson, Barry E. Jones, and Travis D. Nesmith. "Introduction to the St. Louis Monetary Services Index Project."Review - Federal Reserve Bank of St.Louis 79, no. 1

(Jan, 1997): 25-9,

http://search.proquest.com/docview/227748131? accountid=25704.

Rifki, Ismal. "Central Bank Islamic Monetary Instruments: A Theoretical Approach." Studies in Economics and Finance 28,

no. 1 (2011): 51-67,

http://search.proquest.com/docview/855077991? accountid=25704.

(25)

Global, http://search.proquest.com/docview/304602777? accountid=25704.

Rusydiana, Aan Slamet. “ Mekanisme Transmisi Syariah Pada Sistem Moneter Ganda di Indonesia.” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol.11 No.4, (April 2009).

Shah, Syed Farhan, Muhammad Wajid Raza, and Malik Rizwan Khurshid. "Islamic Banking Controversies And Challenges." Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 3, no. 10 (02, 2012): 1018-26, http://search.proquest.com/docview/1013486917?

accountid=25704.

Soebadio, Haryati. Catatan Mengenal Metode Penelitian dan Filsafat Ilmu Pengetahuan Khususnya Bidang Ilmu Sosial (Tidak diterbitkan, Diktat, 1998),9.

Suprayogo, Iman dan Tabroni. Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), 102.

Syed Farhan, Shah, Muhammad Wajid Raza, and Malik Rizwan Khurshid. "Islamic Banking Controversies And Challenges." Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 3, no. 10 (02, 2012): 1018-26, http://search.proquest.com/docview/1013486917?

accountid=25704.

Zulkhibri, Muhamed, Abdul Majid. "Measuring Monetary Conditions in a Small Open Economy: The Case of Malaysia." Journal of Financial Economic Policy 4, no. 3 (2012): 218-31, http://search.proquest.com/docview/1027181695?

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, penyelesaian yang dilakukan menggunakan metode Karagul-Sahin Approximation untuk nilai fisibel awal dan Stepping Stone

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Panitia Pelaksanaan Kegiatan Siaran

• Satuan pendidikan dasar dan menengah diberi kebebasan untuk mengembangkan KTSP yang memuat standar yang lebih tinggi dari Standar Isi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

bahwa sehubungan dengan adanya mutasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, maka Keputusan Bupati Bantul Nomor 168A Tahun 2008 tentang Pengangkatan

4 PRIBADI 4 PRIBADI 1 1 Pribadi Pribadi Terbuka Terbuka (Public Self) (Public Self) 2 2 Pribadi Pribadi Terlena Terlena (Blind Spots) (Blind Spots) 3 3 Pribadi Pribadi

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Pelaksanaan Kegiatan

Dari penjabaran kedua sistem struktur tersebut, rigid frame and core adalah sistem struktur yang terdiri atas penggabungan secara horizontal sistem

Pengaruh Electronic Service Quality Terhadap Electronic Satisfaction dan Dampaknya Terhadap Electronic Word of Mouth Pada Aplikasi Fore (Studi Kasus Pada Generasi Z