BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini teknologi komputer mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini di tandai dengan banyaknya sIstem
komputer yang menunjang kerja dari komputer itu sendiri hingga dapat di
gunakan secara optimal sesuai dengan kebutuhan.
Melihat keadaan tersebut, Dinas Perhubungan Komisi Nasional
Keselamatan Transportasi yang menangani segala hal tentang kecelakaan
Transportasi di Indonesia membutuhkan sistem Informasi yang baik khususnya
dalam bidang pengolahan data kepegawaian. Untuk itu sangat tepat apabila di
buat suatu sistem informasi kepegawaian untuk mebantu proses kerja dalam
pengolahan data kepegawaian dalam KNKT tersebut, karena selain kecepatan dan
ketepatan dalam memproses dan mengolah data dalam jumlah yang besar proses
pencarian dan penggajian menjadi lebih cepat dan akurat.
KNKT sebenarnya sudah memiliki sistem kepegawaian. Namun sistem
informasi kepegawaian yang sudah terkomputerisasi pengerjaannya yang dimiliki
oleh KNKT hanya sistem informasi penggajian saja. Sedangkan hal administrasi
kepegawaian yang lain seperti database pengarsipan surat keputusan (SK), data
merit sistem (kompetensi pegawai), data kenaikan pangkat, data kenaikan gaji
Pengerjaan sistem informasi kepegawaian secara manual sudah bekerja
sangat baik, tapi masih banyak kekurangan dikarenakan karyawan KNKT sangat
banyak. Diantaranya pencatatan arsip, penilaian terhadap kinerja pegawai (merit
sistem), keneikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan pensiun Belum adanya
penilaian terhadap kinerja pegawai (kompetensi pegawai). Dirasa sangat
merugikan bagi golongan bawah dikarenakan tidak adannya kompetisi dalam hal
kenaikan pangkat. Kenaikan pangkat bukan dinilai dari pekerjaan yang dilakukan
oleh karyawan, melainkan tergantung pada umur dan golongannya. Berdasarkan
hasil dari penelitian diatas, maka penulis tertarik untuk menetapkan judul: “Sistem
Informasi Kepegawaian Di Komite Nasional Keselamatan Transfortasi”, yang
nantinya bisa diajukan atau diusulkan menjadi program aplikasi yang diharapkan
akan menjadi salah satu solusi didalam penanganan data di dalam masalah
kepegawaian
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Setiap perusahaan selalu dihadapkan pada permasalahan dalam
menjalankan suatu kegiatan. Permasalahan tersebut membutuhkan perhatian dan
penanganan yang lebih mendalam agar masalah tersebut dapat teratasi dengan
baik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diidentifikasikan
beberapa masalah untuk pengolahan cuti dan penggajian pegawai yang efektif di
1. Proses pengolahan data cuti pegawai masih dilakukan dengan cara manual.
Penyimpanan data pribadi pegawai yang masih dalam bentuk arsip
memperlambat proses pencarian data pegawai. Penyimpanan data cuti
pegawai yang masih dalam bentuk arsip memperlambat proses pengolahan
cuti pegawai dan pembuatan laporan.
2. Karena adanya penyimpanan data pegawai yang manual maka
berpengaruh terhadap pengolahan data penggajian pegawai.
1.2.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Untuk mengurangi kompleksitas masalah, perlu adanya rumusan masalah
sehingga pembahasan akan lebih terarah dan mempermudah dalam proses
perancangan sistem itu sendiri, maka penulis membatasi permasalahan sebagai
berikut :
a) Sistem yang dibangun hanya dapat dijalankan pada sistem pengolahan cuti
bagi pegawai tetap dan penggajian bagi pegawai tetap maupun pegawai
dinas luar (marketing) di KOMITE NASIONAL KESELAMATAN
TRANSPORTASI.
b) Merancang dan membangun suatu sistem aplikasi pengolahan cuti yang
terintegrasi dengan sistem penggajian untuk mengganti sistem yang masih
c) Implementasinya mengunakan program mengunakan Visual Basic 6.0
melalui tahap pengujian.desain hardwere dan softwere harus di tentukan
sesuai kebutuhan sistem yang akan di gunakan.
1.3 Maksud Dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Dimaksudkan untuk Sistem yang dibangun hanya dapat dijalankan pada
sistem pengolahan cuti bagi pegawai tetap dan penggajian bagi pegawai tetap
maupun pegawai dinas luar (marketing) di KOMITE NASIONAL
KESELAMATAN TRANSPORTASI.
1.3.2 Tujuan
Merancang dan membangun suatu sistem aplikasi pengolahan cuti yang
terintegrasi dengan sistem penggajian untuk mengganti sistem yang masih bersifat
manual ke proses komputerisasi.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
Penggunaanya mengunakan sistem informasi yang lebih lengkap tetapi
tidak merubah sistem yang ada,malah menambahkan sistem yang telah berjalan
1.4.2 Kegunaan Akademis
Pembuatan sistem informasi ini di buat untuk prasyarat pembuatan tugas
akhir yang di buat untuk syarat kelulusan jenjang D3.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mengurangi kompleksitas masalah, perlu adanya Batasan masalah
sehingga pembahasan akan lebih terarah dan mempermudah dalam proses
perancangan sistem itu sendiri, maka penulis membatasi permasalahan sebagai
berikut :
1. Sistem yang dibangun hanya dapat dijalankan pada sistem pengolahan cuti
bagi pegawai tetap dan penggajian bagi pegawai tetap maupun pegawai
dinas luar (marketing) di KOMITE NASIONAL KESELAMATAN
TRANSPORTASI.
2. Merancang dan membangun suatu sistem aplikasi pengolahan cuti yang
terintegrasi dengan sistem penggajian untuk mengganti sistem yang masih
bersifat manual ke proses komputerisasi.
1.6 lokasi dan Waktu penelitian.
Lokasi penelitian sistem informasi dilaksanakan di Kementrian
Perhubungan Komite Nasional Keselamatan Transfortasi (KNKT).Waktu
Tabel 1.1 Jadwal Praktek Kerja lapangan
Kegiatan Minggu
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
Pelaksanaan Usulan
Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan Data
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Teradapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau
elemenya.
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untukmelaukan suatu kegiatan atau
menyalesaikan suatu saran yang tertentu ( jogiyanto, 1999:10 )”.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai sesuatu tujuan tertentu ( jogiyanto, 1999:10)”.
1.1.1 Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi Menurut Robert Anthony dan John Dearden adalah
sebagai berikut :
“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna da
Sedangkan definisi Informasi menurut Gordon B.Davis adalah sebagai berikut :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan bermanfaat dalam mengambil
keputusan saat ini atau masa mendatang ( Davis,1995:13)”.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan satuan nyata agar suatu data dapat
berguna sebagai pembuat keputusan, maka data harus ditransformasikan kedalam
informasi.
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga
hal ( jogiyanto,1999:50) yaitu :
a) Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti Informasi harus jelas mencermikan maksudnya.
b) Tepat Waktu ( Time Liness )
Informasi yang dating dan diterima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah
using tidak akan mempunyai nilai lagi.
c) Realevan ( Relevance )
Informasi harus relevan dimana informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
2.1.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi didefinisikan oleh Robet A.Leitch dan K. Rosecoe Davis
adalah sebagai berikut.
“Sistem Informasi adalah suatu system ynag didalam suatu organisasi
memprtemukan kebutuhsn pengolahan transaksi Harian yang mendukung operasi
bersifat managerial da kegiatan strateggi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan ( jogiyanto,1999:14)”
.Sugiarto Sudrajat berpendapat bahwa system informasi adalah:
“Seperangkat prosedur-prosedur ketika menjalankan dan memberikan
informasi untk membantu dalam pengambilan keputusan dan tindakan control
dalam organisasi (Sugiarto,1987:21)”.
2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer merupakan tugas
komplek yang membutuhkan banyak sumber daya manusia. proses
pengembangan sistem yang di gunakan membutuhkan waktu relative lama, hal ini
berkaitan dengan kapasitas objek dan pengembangan sistem tersebut. Tahapan
pengembangan sistem direncanakan, dikembangkan diterapkan kemudian
dioperasikan hingga sistem tersebut sampai pada tahap pemeliharaana
2.3 Konsep Data Base
Database atau Basis data merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai media informasi bagi
para pemakainya. Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan
antara satu dengan yang lainya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (jogiyanto,1999:19).
Penerapan database dalam system informasi disebut database sistem atau
sisem basis data. sistem basis data merupakan suatu informasi yang mengintegrasi
kumpulan data yang saling berhubungan dengan yang lainnya dan tersedia
aplikasi yang bermacam-macam dalam suatu organisasi.
Database Management system (DBMS) merupakan suatu system atau
rangkaian motode dan pengaturan yang memungkinkan pemberian definisi,
penciptaan, perubahan, percobaan, pemeliharaan, serta perlindungan database.
Tujuan dari data base sistem ini adalah untuk mempermudah penciptaan stuktur
data dan membebaskan programmer dari masalah penyusunan file yang tidak
terstuktur, sehingga memudahkan dalam mendisain dan menyiapkan suatu data
base yang dapat digunakan oleh sejumlah apilkasi lain yang berlainan.
2.4 Konsep Database management system
Database management system merupakan suatu sistem atau rangkaian
metode dan pengaturan yang memungkinkan pemberi definisi ,penciptaan
Suatu Database Management berisi suatu koleksi data yang saling berelasi
dan satu set program untuk mengakses data tersebut. Jadi database sistem terdiri
dari basis data dan set program pengelola untuk menambah data, menghapus data,
mengambil data dan membaca data.
Basis data adalah kumpulan file-file yang saling berelasi ,relasi tersebut
biasaya ditunjukan dari kunci tiap-tiap file yang ada . Dalam suatu file terdapat
record-record yang sejenis, sama besar, dan sama bentuk yang merupakan
kumpulan entitas yang seragam . Satu record terdiri dari field-field yang saling
berhubungan untuk menunjukan bahwa suatu filed dalam satu pengertian yang
lengkap.
Berikut ini adalah istilah-istilah yang sering di gunakan dalam Database
Management System yaitu:
1. Entitas (entity)
Adalah orang,tempat,kejadian atau konsep yang informasinya direkam.
2. Atribut (Atributte)
Setiap entity memiliki atribut atau sebutan mewakili suatu entity Atribut
juga di sebut juga Elemen datafield atau Data item.
3. Nilai Data (Data Value)
Data actual atau informasi yang di simpan pada elemen data elemen data
4. Record atau Tuple
Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan
tentang suatu entity secara lengkap.
5. File
Adalah kumpulan record-record sejenis yang memiliki panjang elemen
yang sama, namun berbeda datanya.
6. Database
Adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file yang
lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan
suatu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.
2.5 Perancangan Database
Merancang Database merupakan hal yang sangat penting , kesulitan
utama adalah bagaimana dalam merancang database tersebut sehingga hasilnya
dapat memuaskan untuk keperluan saat ini dan masa yang akan datang.
Perancangan konseptual ini menunjukan entity dan relasinya berdasarkan proses
yang diinginkan oleh organisasi.
Pada perancangan model konseptual penekanan tinjauan dilakukan pada
stuktur data dan relasi antar file. Dalam hal ini tak perlu dilakukan pada Database.
satu tehnik perancangan model konseptual yang digunakan adalah tehnik Entity
Relationship.
Kata Entity berarti satu kesatuan dari beberapa aspek yang ada pada satu
lembaga atau perusahaan. Aspek-aspek yang ada tersebut mempunyai kejadian
yang diidentifikasikan secara khusus antara satu dengan yang lainya.
Aspek yang penting dari sebuah hubunga antara dua atau lebih entity
adalah tingkat hubunganya one to many, maka anggota entity-nya yang satu hanya
boleh mempunyai hubungan dengan satu anggota yang lain. Dan bula tingkat
hubunganya one to many, maka anggota entity yang satu boleh menghubungi
lebih dari satu anggota entity yang lain.
Fungsi dari Entity Relationship Diagram adalah untuk menarik
kesimpulan dari fungsi dari hubungan-hubungan rancangan denagn satu kunci
primer yang terdapat pada setiap relasi.
2.6 Konsep D asar Entity Relationship
Database merupakan kumpulan yang saling berkaitan. Pada model data
Relationship hubungan antar file direrasikan dengan kunci relasi, yang merupakan
kunci utama dari masing-masing file. Dalam buku karangan (Krisyanto,
Hariono,1996:34) terdapat beberapa macam konsep entity relationship yaitu:
1.One to one
Setiap entitas pada hubungan entitas pada himpunan entitas A
entitas B danbegitu sebaliknya setiap entitas pada hubungan entitas B
berhubungan banyak dengan dengan satu entitas pada hubungan entitas A.
2.One to many
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap entitas
pada himpunan entitas B behubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas A.
3. Many to one
Yang berarti setiap entitas pada himpunan A berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan B.
4. Many to many relationship
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak satu entitas pada himpunan entitas B. Tetapi tidak sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
2.7Metodologi Perancangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan kesatuan metode-metode pekerjaan dan
adalah suatu teknis yang sistematis untuk mengerjakan sesuatu. Suatu metodologi
perancangan sistem dapat di katakan baik apabila metodologinya mencakup aspek
atau kriteria perancangan untuk mendapatkan hasil penyelesaian yang baik dalam
masalah yang dihadapi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan berdasarkan
urutan-urutan pelaksanaanya yaitu:
1. Melaksanakan analisis pendahuluan yang berupa kegiatan untuk
mengumpulkan data. Hal ini dapat dilakukan dengan cara survei dan
wawancara. Tujuan yang hendak mencapai adalah untuk mengetahui
dan mearumuskan masalah yang ada.
a) Mempelajari sistem organisasi yang ada secara keseluruhan
meliputi stuktur, wewenang dan tanggung jawab.
b) Mengidentifikasi masalah yang mungkin dapat menimbulkan
adanya kebutuhan yang merancang suatu sistem baru.
c) Merumuskan masalah yang sudah diidentifikasi khususnya melalui
bentuk dan wujud.
d) Menentukan batasan masalah.
2. Melakukan analisis lanjutan terhadap masalah yang timbul. Tahap
kegiatan ini merupakan tahap tingkat lanjut dari tindakan sebelumnya
terdiri dari:
a) Meninjau organisasi yang terkait dan bagian-bagian yang terlibat
b) Menganalisa pola prosedur kerja yang berlaku.
c) Mengidentifikasi formulir dan laporan yang digunakan serta aliran
prosedurnya.
d) Mengevaluasi sistem yang sebelumnya.
3. Melaksanakan tahap pelaksanaan atau desain sistem melalui :
a) Tahap pelaksanaan secara global.
b) Tahap perancangan sistem secara detail.
4. Merancang langkah-langkah untuk penerapan sistem yang telah di
rancang untuk dapat melakukan langkah langkah sesui dengan yang di
berikan metodologi perancangan sistem, maka dibutuhkan secara
tehnik untuk melaksanakan. Tehnik atau prosedur tersebut adalah.:
Diagram Arus Data (DAD) disebut juga Data Flow Diagram yang seing di
gunakan untuk menggambarkan a suatu sistem yang telah ada atau sistem yang
baru akan dikembanngkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan
fisik dimana data tersebut akan di simpan.
Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstuktur. Disamping itu data flow diagram juga
merupakan prosedur yang cukup terkenal , karena dapat menggambarkan arus
data sisalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Simbol yang digunakan didalam
1. Eksternal Entity (kesatuan luar) atau Boundary (batasan sistem)
batasan sistem berfungsi memisahkan sistem dengan lingkungan
luarnya. Simbol notasinya berupa kotak.
2. Data Flow (arus data)
Dalam data flow diagram,arus data diberi simbol suatu panah. Arus
data ini mengallir dari suatu proses, simpanan data dan kesatuan luar.
3. Process (proses)
Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin
atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses
untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data Store (simpanan data)
Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa :
1. Suatu file atau database di sistem komputer.
2. Suatu arsip atau catatan manual.
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan
KNKT berdasarkan : Keputusan Presiden nomor 105 tahun 1999
Bab I Psl 1 ayat (1)
Lembaga non struktural di lingkungan Departemen Perhubungan .Melakukan
investigasi dan penelitian kecelakaan transportasi berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.
3.2 Tugas Dan Fungsi KNKT
Melakukan investigasi dan penelitian yang meliputi analisis dan evaluasi
sebab-sebab terjadinya kecelakaan transportasi. Memberikan rekomendasi bagi
penyusunan perumusan kebijaksaan keselamatan transportasi dan upaya
pencegahan kecelakaan transportasi. Melakukan kerjasama penelitian penyebab
kecelakaan transportasi dengan organisasi profesi yang memiliki kemampuan
meneliti.
3.3 Landasan Struktural
Organisasi KNKT dibentuk berdasarkan peraturan-peraturan sebagai
berikut:
a. Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 1999 tentang Komite Nasional
b. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 7 Th 2003 tentang Organisasi
dan Tata Kerja KNKT
c. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 46 Th 2004 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat KNKT
3.4 Landasan Operasional
Transportasi Darat
a. Jalan
1) UU No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan
2) PP No 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas
3) PP No 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi
4) Keputusan Menteri Perhubungan No KM 71 Tahun 1993 tentang
Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
5) Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. SK.
266/AJ.404/DRJD/2002 Tentang Tata Cara Penelitian dan
Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas
b. Kereta Api
1) UU No. 13 Th 1992 tentang Perkeretaapian
3) PP No 81 Tahun 1998 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta
Api
4) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 82 Th 2000 tentang
Penelitian Penyebab Kecelakaan Kereta Api
5) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 52 Th 2000 tentang Jalur
Kereta Api
6) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 53 Th 2000 tentang
Perpotongan dan/atau Persinggungan antara Jalur Kereta Api
dengan Bangunan Lain
7) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 81 Th 2000 tentang
Sarana Kereta Api
8) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 8 Th 2001 tentang
Angkutan Kereta Api
9) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 22 Th 2003 tentang
Operasi Kereta Api
10)Reglemen-reglemen yang terkait dengan keselamatan
3.5 Transportasi Udara
a. UU No. 15 Th 1992 tentang Penerbangan
b. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Th 2001 tentang Keamanan dan
c. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 1 Tahun 2004 tanggal
13 Januari 2004 tentang Pemberitahuan dan Pelaporan Kecelakaan,
Kejadian atau Keterlambatan Kedatangan Pesawat Udara dan
Prosedur Penyelidikan Kecelakaan/Kejadian Pada Pesawat Udara
Transportasi Laut
a. UU No. 21 Th 1992 tentang Pelayaran
b. Peraturan Pemerintah No. 1 Th 1998 jo PP No 8 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal
c. Peraturan Pemerintah No. 82 Th 1999 tentang Angkutan di
Perairan
d. Peraturan Pemerintah No. 7 Th 2000 tentang Kepelautan
e. Peraturan Pemerintah No. 81 Th 2000 tentang Kenavigasian
f. Peraturan Pemerintah No. 69 Th 2001 tentang Kepelabuhanan
g. Peraturan Pemerintah No. 51 Th 2002 tentang Perkapalan
3.6 Peraturan Internasional
Peraturan internasional yang berkaitan dengan kegiatan investigasi dan
penelitian yang dilakukan oleh KNKT.
Convention on International Civil Aviation, termasuk Annex 13
Aircraft Accident and Incident Investigation dan
dokumen-dokumennya.
b. Transportasi Laut
Konvensi IMO Resolution A 849 (20): Appendix 5 Code for
Casuality Investigation adopted on 27 November 1997.
3.7 Bagan Legalitas
Legalitas, prosedure dan peraturan yang saat ini masih digunakan sebagai
DAFTAR LEGALITAS
Kegiatan Investigasi dan Penelitian KNKT
UDARA KERETA API JALAN LAUT
UU tentang LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN
UU No 21 THN 1992 tentang PELAYARAN
PP No 3 THN 2001 tentang Keamanan dan tentang Lalu Lintas dan
Angkutan KA No 8 THN 2004 tentang Pemeriksaan Kec Kapal
PP No 82 THN 1999 tentang Angkutan di
Perairan
PP No 7 THN 2000 tentang Kepelautan
ICAO Convention Annex 13 IMO Resolution A 849 (20)
Adopted 27 Nov 1997
KM 1 THN 2004 tentang Pemberitahuan Kec,
Kejadian atau Keterlambatan Kedatangan
Pswt Ud dan Prosedur Penyelidikan Kec/Kejadian
pd Pswt Ud
KM 82 THN 2000 tentang Penelitan Penyebab Kec
KA KM 52 THN 2000 tentang
Jalur KA KM 53 THN 2000 tentang
Perpotongan dan/atau Persinggungan antara Jalur KA dengan Bangunan Lain KM 81 THN 2000 tentang
Sarana KA KM 8 THN 2001 tentang
Angkutan KA KM 22 THN 2003 tentang
Operasi KA
KM 71 THN 1993 tentang Pengujian Berkala
Gambar 3.1 Daftar Legalitas 3.8 Kewenangan
a. KNKT melakukan investigasi kecelakaan didasarkan pada
Nomor 105 Tahun 1999, yang didalamnya mengatur tugas sebagai
berikut:
1) Melakukan investigasi dan penelitian yang meliputi analisis dan
evaluasi sebab-sebab terjadinya kecelakaan transportasi;
2) Memberikan rekomendasi bagi penyusunan perumusan
kebijaksanaan keselamatan transportasi dan upaya pencegahan
kecelakaan transportasi;
3) Melakukan penelitian penyebab kecelakaan transportasi dengan
bekerja sama dengan organisasi profesi yang berkaitan dengan
penelitian penyebab kecelakaan transportasi.
b. Untuk melaksanakan tugas tersebut, KNKT mempunyai wewenang
antara lain:
- memasuki tempat kejadian kecelakaan
- mengumpulkan barang bukti
- mengamankan on board recording (OBR)
- memanggil dan meminta keterangan saksi
- menentukan penyebab kecelakaan transportasi
- membuat rekomendasi keselamatan transportasi agar kecelakaan
Wewenang tersebut sudah dilaksanakan oleh KNKT dalam melakukan
investigasi dan penelitian kecelakaan transportasi namun secara
eksplisit belum tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang
ada.
3.9 Indepensi
Saat ini, investigator KNKT terdiri dari para ahli dan profesional di
bidangnya masing-masing yang pekerjaan utamanya di luar Departemen
Perhubungan; ada yang sebagai dosen, ahli mesin, penerbang, dokter dan ahli
hukum, yang bekerja di berbagai perusahaan/institusi antara lain operator
penerbangan, operator pelayaran dan perguruan tinggi. Disamping itu terdapat
pula investigator yang masih berstatus sebagai staf/pejabat di Departemen
Perhubungan.
KNKT masih berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Perhubungan. Demikian juga anggarannya masih berada di bawah APBN
Departemen Perhubungan. Dari kondisi sebagaimana tersebut di atas, indepensi
KNKT masih sulit untuk diwujudkan.
3.10 Organisasi
Sebelum tahun 1994 penelitian kecelakaan transportasi udara
dilakukan oleh Direktorat Jenderal terkait yaitu Direktorat Jenderal
Dalam perkembangannya tahun 1994 berubah menjadi Komisi
Penelitian Penyebab Kecelakaan Pesawat Udara (KPPKPU) sampai
sempat diperbaharui dengan Keputusan Menteri Tahun 1997;
Sebelum tahun 1999, penelitian kecelakaan transportasi kereta api
dilakukan oleh badan penyelenggara perkeretaapian dengan
membentuk tim CO (commisi van onderzoek);
Sedangkan untuk penelitian kecelakaan transportasi laut sampai
sekarang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran;
Untuk penelitian kecelakaan jalan, sampai dengan terbentuknya
KNKT di tahun 1999, belum ada lembaga resmi yang melakukan
penelitian kecelakaan di jalan;
Dengan terbentuknya Komite Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT) tahun 1999, kegiatan investigasi dan penelitian kecelakaan
dilakukan terhadap kecelakaan pesawat udara, kereta api, kendaraan
bermotor dan kapal laut.
3.11 Kelembagaan
Berdasarkan Keppres 105 Tahun 1999, bentuk organisasi dari Komite
Nasional Keselamatan Transportasi adalah lembaga non struktural di lingkungan
Departemen Perhubungan, dipimpin oleh seorang ketua, dibantu oleh tiga orang
ketua sub komite dan seorang sekretaris yang menjalankan fungsi kesekretariatan
Keputusan Menteri Perhubungan nomor: KM 46 tahun 2004 tetang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komite Nasional Keselamatan Transportasi,
sesuai dengan bagan dibawah:
Sekretariat Komite
SubBagian Kerjasama dan Pelayanan Informasi SubBagian Umum
Struktur Organisasai Sekretariat KNKT Sesuia: KM KM 46 Tahun 2004
SubBagian Pelyanan Investigasi dan Penelitan
Kelompok Tenaga Fungsional
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sekretariat KNKT
3.12 Sumber Daya Manusia (SDM)
Persyaratan jabatan kelompok unsur pimpinan sampai saat ini belum
ditetapkan.
Kelompok unsur Pimpinan saat ini terdiri dari:
- Ketua (mantan Ka Badan SAR)
- Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transporasi Darat
(mantan direktur badan penyelenggara perkeretaapian)
- Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transporasi Laut
(Sekditjen Hubla)
- Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transporasi Udara
(Purnawirawan Penerbang Kepolisian)
- Ketua Sub-sub Komite Penelitian Kecelakaan Transporasi Kereta
Api (mantan pegawai badan penyelenggara perkeretaapian)
- Ketua Sub-sub Komite Penelitian Kecelakaan Transporasi Jalan
(Pejabat Dephub)
Dari 7 jabatan pimpinan, 5 orang adalah pensiunan dan 2 orang masih
aktif sebagai pejabat struktural di Departemen Perhubungan.Tenaga-tenaga
investigator umumnya adalah mereka-mereka yang mempunyai pendidikan dan
pengalaman yang cukup di bidangnya masing-masing dan pengangkatannya
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan proses awaldalam pengembangan sebuah sistem.
Oleh sebab itu dilakukan proses pengembangan sistem informasi. Sistem
informasi yang direncanakan akan dikembangkan adalah sistem informasi
kepegawain. Tahap perencanaan bertujuan untuk memberikan arah dari proses
pengembangan sistem. Pada tahap ini akan diketahui pengembangan seperti apa
yang hendak dilakukan dan bagaimana tampilan yang akan dihasilkan serta yang
diinginkan dari sistem yang akan di buat.
Alasan ditetapkan suatu rencana pengembangan system informasi pada
Komite Nasional Keselamatan Transportasi adalah melihat kondisi yang ada.
Dimana di KNKT masih dirasakan adanya suatu kendala dalam pengolahan data ,
sehingga perlu di lakukan pengembangan sistem informasi. Dengan direncanakan
pengembangan sistem informasi ini, Dirapkan dapat membantu proses kinerja
Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
4.2Analisis Dokumen
Analisis yang sedang berjalan menguraikan secara rinci
dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi, diantaranya:
Deskripsi : Merupakan surat permohonan untuk mengajukan
cuti.
Rangkap : 1 (Satu)
Sumber : Pegawai.
Distribusi : Bag. Adm.
Bentuk Dokumen : Formulir.
Elemen Data : Tanggal, NIP, Nama, Jabatan, Golongan, Unit
Kerja/Bagian,Tanggal Pengangkatan, Tanggal Cuti,
Lama Cuti, Alasan Cuti, Alamat Selama Cuti.
Periode : Pada saat mengajukan cuti.
Surat Ijin Cuti
Deskripsi : Merupakan surat keterangan untuk menjalankan
cuti.
Rangkap : 2 (Dua).
Sumber : Bag. Adm .
Distribusi : Pegawai.
Bentuk Dokumen : Formulir.
Elemen Data : Tanggal, NIP, Nama, Jabatan, Golongan, Unit
Periode : Setelah mengajukan surat permohonan cuti.
Struk Gaji
Deskripsi : Merupakan rincian gaji bulanan pegawai
Rangkap : 2 (Dua).
Sumber : Bag. Adm & Kasubbag.
Distribusi : Pegawai
Bentuk Dokumen : Bukti Penerimaan
Elemen Data : Periode, Tanggal, NIP, Nama, Jabatan, Golongan,
Unit Kerja/Bagian, Gaji Pokok, Tunjangan Merit
Tunjangan Umum, Tunjangan Perumahan,
Potongan, Total Penerimaan/TakeHomePay
Dokumen Laporan Penggajian
Deskripsi : Merupakan Laporan Penggajian Pegawai
Rangkap : 2 (Dua)
Sumber : Bag. Adm .
Distribusi : Kasubbag
Elemen Data : Periode, Tanggal, NIP, Nama, Jabatan, Golongan,
Unit Kerja/Bagian, Gaji pokok, Tunjangan Merit
Tunjangan Umum, Tunjangan Perumahan,
Potongan, Total Penerimaan/Take Home Pay.
Dokumen Pembayaran Uang Cuti
Deskripsi : Merupakan bukti pembayaran uang cuti.
Rangkap : 2 (Dua).
Sumber : Bag. Adm .
Distribusi : Pegawai.
Bentuk Dokumen : Bukti Penerimaan.
Elemen Data : Tanggal, NIP, Nama, Jabatan, Golongan, Unit
Kerja/Bagian,Tanggal Cuti, Jumlah Uang Cuti.
4.3 Analisis Sistem Yang Berjalan
Sebelum melakukan perancangan sistem, diperlukan analisis terhadap
sistem yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis dan evaluasi sistem adalah untuk
menganalisis sistem pengelolaan data serta pengembangan sistem melalui
perbaikan sehingga Sistem Informasi KOMITE NASIONAL KESELAMATAN
TRANSPORTASI ini dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan
4.3.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis
aktifitas–aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi, diantaranya :
4.3.1.1 Flow Map
Flow Map menggambarkan bagaimana prosedur sistem yang dijalankan
berikut prosedur yang berjalan.
4.3.1.1.1 Prosedur Cuti Pegawai
1. Pegawai mengisi formulir permohonan cuti dan diserahkan kepada Bag.
Adm .
2. Bag. Adm akan memverifikasi pengajuan cuti tersebut berdasarkan data
pegawai, apabila masih ada jatah cuti tahunan 12 hari dalam setahun untuk
pengajuan cuti tahunan dan telah memasuki waktu cuti besar 6 tahun
sekali untuk pengajuan cuti besar maka Bag. Adm & Logistik akan
menginput data permohonan cuti, jika tidak memenuhi kriteria maka
formulir akan dikembalikan ke pegawai.
3. Bag. Adm membuatkan Surat Ijin Cuti dan diajukan kepada Kasubbag
untuk disetujui.
4. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kasubbag, maka Surat Ijin Cuti
tersebut diberikan kembali kepada pegawai sebagai bukti pengambilan cuti
Dibawah ini adalah flowmap permohonan cuti yang sedang berjalan:
SPC Terisi SPC Terisi
Cek
Surat Ijin Cuti (SIC)
Surat Ijin Cuti (SIC)
Tanda-tangan SIC
SIC yang telah ditandatangani
SIC yang telah ditandatangani SIC yang telah
ditandatangani
Data Pegawai
4.3.1.1.2 Prosedur Penggajian
1. Bag. Adm membayarkan gaji pegawai pada setiap bulannya sesuai
dengan golongan dan jabatannya, beserta tunjangan-tunjangannya
berdasarkan data pegawai.
2. Bag. Adm akan menghitung besaran gaji pegawai dan membuat
daftar gaji pegawai.
3. Berdasarkan daftar gaji pegawai, Bag. Adm & akan membuatkan
Struk Gaji Pegawai lalu diserahkan ke Kasubbag untuk divalidasi.
4. Bag. Adm akan membuat laporan penggajian berdasarkan struk gaji
pegawai untuk diserahkan kepada Kasubbag.Dibawah ini adalah
Penggajian
Bag. Adm Kasubbag
Pegawai
Gambar 4.2 Flowmap Penggajian
4.3.1.1.3 Prosedur Pembayaran Uang Cuti
1. Berdasarkan Surat Ijin Cuti yang telah ditandatangani, Bag. Adm
menghitung besaran uang cuti yang akan diterima pegawai kemudian
dibuat daftar uang cuti.
2. Bag. Adm membuat Bukti Pembayaran Uang Cuti lalu diserahkan ke
3. Kasir membayarkan uang cuti kepada Pegawai.
Di bawah ini adalah Flowmap Pembayaran Uang Cuti yang sedang
berjalan:
Pembayaran Uang Cuti
Kasir Kasubbag
Bag. Adm Pegawai
Surat Ijin Cuti yg telah ditandatangani
Buat Bukti Pembayaran
Uang Cuti
Bukti Pembayaran Uang Cuti Perhitungan
Uang Cuti
Daftar Uang Cuti
Validasi Bukti Pembayaran
Uang Cuti
Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
4.3.1.2 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan
luar. Berikut ini merupakan diagram konteks analisis sistem :
Sistem Informasi Kepegawaian KOMITE NASIONAL
KESELAMATAN TRANSFORTASI(KNKT)
Pegawai Kasubbag
Form Permohonan Cuti terisi
Struk Gaji Valid SIC yg telah ditandatangani
Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
Laporan Penggajian Surat Ijin Cuti SIC yg telah ditandatangani Validasi Struk Gaji Struk Gaji Valid
Validasi Bukti Pembayaran Uang Cuti Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
Gambar 4. 4 Diagram Konteks Sistem Informasi Kepegawaian KNKT
4.3.1.3 Data Flow Diagram
Berikut gambar 4.5 merupakan data flow diagram level 0 analisis sistem:
Pegawai Kasubbag Form Permohonan Cuti terisi
Surat Ijin Cuti yg telah ditandatangani Surat Ijin Cuti yg telah ditandatangani
Data Pegawai Data Pegawai
Data Pegawai
Laporan Penggajian
Struk Gaji Valid
Surat Ijin Cuti yg telah ditandatangani
Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
Surat Ijin Cuti
Arsip Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid Arsip Struk Gaji
Valid Arsip Laporan
Penggajian Validasi Struk Gaji Struk Gaji Valid
Validasi Bukti Pembayaran Uang Cuti Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
4.3.1.4 DFD Level 1 Proses 1
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Cuti Pegawai :
Pegawai Buat Surat Ijin
Cuti
Surat Ijin Cuti yg sudah ditandangani Form Permohonan Cuti
yg sudah diisi
Kasubbag Surat Ijin cuti
Surat Ijn cuti yg sudah ditandatangani
Surat Ijn cuti yg sudah ditandatangani
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 1
4.3.1.5 DFD Level 1 Proses 2
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Penggajian :
Pegawai
Gaji Valid Arsip Laporan Penggajian
4.3.1.6 DFD Level 1 Proses 3
Dibawah ini data flow diagram level 1 Proses Pembayaran Uang Cuti :
Surat Ijin Cuti yg sudah ditandangani
Arsip Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
Bukti Pembayaran Uang Cuti Valid
Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 3
4.4 Analisis Sistem Yang Diusulkan
Sistem Informasi Kepegawaian KOMITE NASIONAL KESELAMATAN
TRANSPORTASI (KNKT) yang akan dibuat mampu mengolah data cuti
pegawai. Penggajian dan pembayaran uang cuti . Dan pembuatan laporan-laporan
secara otomatis dan terintegrasi serta menggunakan basis data yang berguna bagi
penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak sehingga dapat
mempermudah penyimpanan, pencarian, pengubahan serta penghapusan data.
4.4.1 Flow Map Yang Diusulkan
Flowmap merupakan gambaran singkat dari sistem yang diusulkan adapun
4.4.1.1 Prosedur Penggajian
1. Bag. Adm akan menginput data pegawai kedalam database, lalu
menghitung besaran gaji yang akan diterima oleh setiap pegawai.
2. Bag. Adm akan memberikan gaji pegawai pada setiap bulannya sesuai
dengan golongan dan jabatannya, beserta tunjangan-tunjangannya.
3. Bag. Adm akan membuatkan Struk Gaji Pegawai berdasarkan
database.
4. Bag. Adm akan membuat laporan penggajian berdasarkan database
penggajian untuk diserahkan kepada Kasubbag.
Penggajian
Bag. Adm Kasubbag
Pegawai
Struk Gaji Struk Gaji
Laporan Penggajian
Laporan Penggajian Database
Proses Data Penggajian
Cetak Struk Gaji
Cetak Laporan Penggajian Data Pegawai Data Pegawai
Input Data Pegawai
Gambar 4.9 Flowmap Usulan Prosedur Penggajian.
4.4.1.2 Prosedure Cuti Pegawai
1. Pegawai mengisi formulir permohonan cuti dan memberikannya
kepada Bag. Adm & Kasubbag.
2. Bag. Adm & Kasubbag akan mengverifikasi pengajuan cuti
untuk pengajuan cuti tahunan dan memasuki waktu cuti besar 6
tahun sekali untuk pengajuan cuti besar, maka Bag. Adm &
Kasubbag akan menginput data permohonan cuti dan apabila tidak
memenuhi kriteria maka formulir akan dikembalikan ke pegawai.
3. Bag. Adm & Kasubbag akan membuat Surat Ijin Cuti dan diajukan
kepada Kabbag untuk disetujui.
4. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kabag, maka Surat Ijin Cuti
tersebut diberikan kembali kepada pegawai sebagai bukti
pengambilan cuti dan diarsipkan oleh Bag. Adm & Kasubbag.
5. Bag. Adm & Kasubbag akan membuat laporan cuti untuk
diserahkan kepada Kabag.
6. Kasir akan mencetak Bukti Pembayaran Uang Cuti berdasarkan
database cuti.
7. Kasir membayarkan uang cuti kepada Pegawai.Dibawah ini adalah
Cuti Pegawai
Kasir
Bag. Adm Kasubbag
Pegawai
SPC Terisi SPC Terisi
Verifikasi SPC Terisi
SPC Terisi Tidak
Ya
Surat Ijin Cuti (SIC)
Surat Ijin Cuti (SIC)
Tanda-tangan SIC
SIC yang telah ditandatangani
SIC yang telah ditandatangani SIC yang telah
ditandatangani
Database Cek Data Cuti
Cetak Surat Ijin Cuti
Gambar 4.10Flowmap Usul Prosedur Cuti Pegawai.
4.4.1.3 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah model atau pola yang menggambarkan hubungan
sistem dengan lingkungan luar. Diagram konteks sistem informasi ini diusulkan
Sistem Informasi Kepegawaian
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
(KNKT).
Pegawai Kasubbag
Form Permohonan Cuti terisi
Struk Gaji
SIC yg telah ditandatangani
Bukti Pembayaran Uang Cuti
Laporan Penggajian Surat Ijin Cuti
SIC yg telah ditandatangani
Laporan Cuti
Gambar 4.11 Diagram Konteks Usulan Sistem Informasi Kepegawaian
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
4.4.1.4 Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru yang akan dikembangkan
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
Pegawai 2.0 Kasubbag Cuti
1.0 Penggajian
Form Permohonan Cuti terisi
Surat Ijin Cuti yg telah ditandatangani
Surat Ijin Cuti yg telah ditandatangani Pegawai
Bukti Pembayaran Uang Cuti
Laporan Cuti
Gambar 4.12 DFD Level 0 Usulan
4.4.1.5 DFD Level 1 Proses 1s
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Penggajian
yang diusulkan :
Pegawai
4.4.1.6 DFD Level 1 Proses 2
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Cuti yang
diusulkan : Form Permohonan Cuti
yg sudah diisi
Kasubbag Surat Ijin cuti
Surat Ijn cuti yg sudah ditandatangani
Surat Ijn cuti yg sudah ditandatangani
Data Cuti
2.3 Cetak Surat Ijin
Cuti Bukti Pembayaran Uang Cuti
2.5
Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses 2 Usulan.
4.1.1.7 Kamus Data
Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran data yang ada di dalam
sebuah data flow diagram dan merupakan entitas-entitas yang akan dibuat dalam
1. Kamus Data Gaji
Nama Arus Data : Data Gaji
Alias : Struk Gaji
Bentuk Data : Bukti Penerimaan
Arus Data : Proses 1.1 – Proses 1.2
Proses 1.2 – File Gaji
File Gaji – Proses 1.3 – Entitas Pegawai
Deskripsi : Merupakan rincian gaji bulanan pegawai
Periode : Perbulan
Struktur data : Periode, Tanggal_Gaji, NIP, Nama, Kode_Jabatan,
Jabatan, Kode_Golongan, Golongan, Kode_Bagian,
Bagian, Gaji_Pokok, Total_Gaji
2. Kamus Data Laporan Penggajian
Nama Arus Data : Laporan Penggajian
Alias : -
Bentuk Data : Laporan
Arus Data : File Gaji - Proses 1.4 – Entitas Kasubbag
Deskripsi : Merupakan laporan penggajian pegawai
Periode : Perbulan
Struktur data : Periode, Tanggal_Gaji, NIP, Nama, Kode_Jabatan,
Jabatan, Kode_Golongan, Golongan, Kode_Bagian,
Bagian, Gaji_Pokok, Total_Gaji
Nama Arus Data : Formulir Permohonan Cuti Pegawai
Alias : Data Cuti Pegawai
Bentuk Data : Formullir Surat Izin Cuti
Arus Data : Entitas Pegawai – Proses 2.1
Proses 2.1 – Proses 2.2
Proses 2.2- File Cuti
File Cuti – Proses 2.3 – Kasubbag
Proses 2.3 – Entitas Pegawai
Deskripsi : Merupakan formulir untuk mengajukan cuti
Periode : -
Struktur Data : No_SIC, Tanggal_SIC, Kode_Cuti, Jenis_Cuti,
NIP, Nama, Kode_Jabatan, Jabatan,
Kode_Golongan, Golongan, Kode_Bagian, Bagian,
Tanggal_Pengangkatan, Tanggal_Mulai_Cuti,
Tanggal_Selesai_Cuti, Lama_Cuti, Alasan,
Alamat_Cuti
4. Kamus Data Pembayaran Uang Cuti
Nama Arus Data : Data Cuti
Alias : Bukti Pembayaran Uang Cuti
Bentuk Data : Bukti Penerimaan
Arus Data : File Cuti – Proses 2.4
Proses 2.4 – Entitas Pegawai
Periode : -
Struktur data : No_SIC, Tanggal_SIC, Kode_Cuti, Jenis_Cuti, NIP,
Nama, Kode_Jabatan, Jabatan, Kode_Golongan,
Golongan, Kode_Bagian, Bagian,
Tanggal_Bayar_Cuti, Jumlah_Uang_Cuti
5. Kamus Laporan Cuti
Nama Arus Data : Laporan Cuti
Alias : -
Bentuk Data : Laporan
Arus Data : File Cuti - Proses 2.5 – Kasubbag
Deskripsi : Merupakan laporan cuti pegawai
Periode : -
Struktur data : No_SIC, Tanggal_SIC, Kode_Cuti, Jenis_Cuti, NIP,
Nama, Kode_Jabatan, Jabatan, Kode_Golongan,
Golongan, Kode_Bagian, Bagian,
Tanggal_Pengangkatan, Tanggal_Mulai_Cuti,
Tanggal_Selesai_Cuti, Lama_Cuti, Alasan,
4.1.1.8 Bentuk Unnormalisasi
Tabel Pegawai ={Periode, Tanggal_Gaji, NIP, Nama, Kode_Jabatan, Jabatan,
Kode_Golongan, Golongan, Kode_Bagian, Bagian, Gaji_Pokok, Komisi,
Total_Gaji, Periode, Tanggal_Gaji, NIP, Nama, Kode_Jabatan, Jabatan,
Kode_Golongan, Golongan, Kode_Bagian, Bagian, Gaji_Pokok, Total_Gaji,
No_SIC, Tanggal_SIC, Kode_Cuti, Jenis_Cuti, NIP, Nama, Kode_Jabatan,
Jabatan, Kode_Golongan, Golongan, Kode_Bagian, Bagian,
Tanggal_Pengangkatan, Tanggal_Mulai_Cuti, Tanggal_Selesai_Cuti, Lama_Cuti,
Alasan, Alamat_Cuti, No_SIC, Tanggal_SIC, Kode_Cuti, Jenis_Cuti, NIP, Nama,
Nama Arus Data : Data pegawai
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen
Arus Data : File Pegawai – Proses 1.1 File Pegawai – Proses 2.1
Deskripsi : Data pegawai
Periode : -
Struktur data : NIP, Nama, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Alamat,
Telepon, Kode_Jabatan, Jabatan, Kode_Golongan,
Golongan, Kode_Bagian, Bagian, Pendidikan,
Kode_Jabatan, Jabatan, Kode_Golongan, Golongan, Kode_Bagian, Bagian,
Tanggal_Bayar_Cuti, Jumlah_Uang_Cuti, NIP, Nama, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir,
Alamat, Telepon, Kode_Jabatan, Jabatan, Kode_Golongan, Golongan,
Kode_Bagian, Bagian, Pendidikan, Tanggal_Pengangkatan, Status,
Jumlah_Anak}
4.1.1.9 Bentuk Normal Pertama (1st NF)
Tabel Pegawai = {Periode, Tanggal_Gaji, NIP*, Nama, Kode_Jabatan*, Jabatan,
Kode_Golongan*, Golongan, Kode_Bagian*, Bagian, Gaji_Pokok, Total_Gaji,
No_SIC*, Tanggal_SIC, Kode_Cuti*, Jenis_Cuti, Tanggal_Pengangkatan,
Tanggal_Mulai_Cuti, Tanggal_Selesai_Cuti, Lama_Cuti, Alasan, Alamat_Cuti,
Tanggal_Bayar_Cuti, Jumlah_Uang_Cuti, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Alamat,
Telepon, Pendidikan, Status, Jumlah_Anak}
4.1.1.10 Bentuk Normalisasi Kedua (2nd NF)
Tabel Pegawai ={NIP*, Nama, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Alamat, Telepon,
Pendidikan, Tanggal_Pengangkatan, Status, Jumlah_Anak, Periode,
Tanggal_Gaji, Total_Gaji, Kode_Jabatan**, Kode_Golongan**,
Kode_Bagian**}
Tabel Cuti = {No_SIC*, Tanggal_SIC, Tanggal_Mulai_Cuti,
Tanggal_Selesai_Cuti, Lama_Cuti, Alasan, Alamat_Cuti, Tanggal_Bayar_Cuti,
Jumlah_Uang_Cuti, Kode_Cuti**, NIP**}
Tabel Jabatan = {Kode_Jabatan*, Nama_Jabatan, }
Tabel Golongan = {Kode_Golongan*, Nama_Golongan, Gaji_Pokok}
Tabel Bagian={Kode_Bagian*, Nama_Bagian}.
4.1.1.11 Bentuk Normalisasi Ketiga (3rd NF)
Tabel Pegawai ={NIP*, Nama, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Alamat, Telepon,
Pendidikan, Tanggal_Pengangkatan, Status, Jumlah_Anak, Kode_Jabatan**,
Kode_Golongan**, Kode_Bagian**}
Tabel Gaji ={Periode, Tanggal_Gaji, Total_Gaji, NIP**}
Tabel Cuti ={No_SIC*, Tanggal_SIC, Tanggal_Mulai_Cuti,
Tanggal_Selesai_Cuti, Lama_Cuti, Alasan, Alamat_Cuti, NIP**, Kode_Cuti**}
Tabel Jenis Cuti ={Kode_Cuti*, Jenis_Cuti}
Tabel Bayar Uang Cuti ={Tanggal_Bayar_Cuti, Jumlah_Uang_Cuti, No_SIC**}
Tabel Jabatan ={Kode_Jabatan*, Nama_Jabatan, }
Tabel Golongan ={Kode_Golongan*, Nama_Golongan, Gaji_Pokok }
Tabel Bagian={Kode_Bagian*, Nama_Bagian}
Keterangan :
* : Primary Key
4.1.1.12Entity Relation Diagram
Kode_Jbt NIP NIP Kode_Bag
Kode_Gol NIP
4.1.1.13 Relasi Tabel
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Setelah menganalisis dan mempelajari semua permasalahan yang terjadi di
tempat penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Sistem informasi penggajian yang berjalan di Komite Nasional
Keselamatan Transportasi masih manual berupa pengarsipan, sehingga
memerlukan sistem yang berbasis komputer untuk mengikuti perkembangan
teknologi yang semakin meningkat.
Sistem informasi penggajian pegawai berbasis komputer yang penulis buat
dapat membantu dalam pengolahan data, penyimpanan data dan pembuatan
laporan.
Dengan adanya program aplikasi ini maka dalam perhitungan gaji pegawai
dapat dilakukan dengan cepat dan mendapatkan hasil yang akurat.
Dengan adanya program aplikasi ini maka media penyimpanan data akan
lebih efektif dan keamanan datanya pun dapat terjaga dan terjamin karena
5.2. Saran
Bila melihat kembali perancangan sistem kepegawaian Komite Nasional
Keselamatan Transportasi yang telah penulis kerjakan. Maka yang dapat penulis
sarankan kepada pengembang atau perancang adalah :
Desain interface yang penulis masih kurang baik dikarenakan keterbatasan
ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga diharapkan kedepannya
untuk lebih baik lagi.
Kepegawaian hanya mencakup pembayaran gaji dan cuti yang akan
dibagikan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan diharapkan
untuk kedepannya dapat merancang lebih baik.
Dengan adanya perubahan sistem yang tadinya manual menjadi
komputerisasi, tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Oleh karena
itu, untuk meningkatkan efektifitas kinerja. sebaiknya
menggunakan sumber daya manusia yang tepat guna untuk mendukung jalannya
sistem aplikasi penggajian pegawai yang berbasis komputer.
Adanya pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat, baik hardware
maupun software agar sistem tetap terjaga dengan baik dengan cara melakukan
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Diploma III Program Studi Manajemen Informatika
Di Susun Oleh :
Achmad Widiyanto 10909098
Dera Suhendar 10909901
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2
1.2.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Maksud Dan Tujuan ... 4
1.3.1 Maksud ... 4
1.3.2 Tujuan ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 4
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5
1.5 Batasan Masalah ... 5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1.1 Konsep Dasar Informasi... 7
2.1.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 9
2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 9
2.3 Konsep Database ... 10
2.4 Konsep Database Management System ... 10
2.5 Perancangan Database... 12
2.6 Konsep Dasar Entity Relationship ... 13
2.7 Metodologi Perancangan Sistem ... 14
BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 18
3.1 Sejarah Perusahaan ... 18
3.2 Tugas Dan Fungsi KNKT ... 18
3.3 Landasan Struktural ... 18
3.4 Landasan Operasional ... 19
3.5 Transportasi Udara ... 20
3.6 Peraturan Internasional ... 21
3.7 Bagan Legalitas ... 22
3.8 Kewenangan ... 23
3.9 Indepensi ... 25
3.10 Organisasi ... 25
3.11 Kelembagaan ... 26
3.12 Sumber Daya Manusia (SDM) ... 27
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 29
4.1 Perencanaan ... 29
4.2 Analisis Dokumen ... 29
4.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 32
4.3.1.1 Flow Map ... 33
4.3.1.1.1 Prosedur Cuti Pegawai ... 33
4.3.1.1.2 Prosedur Penggajian ... 35
4.3.1.1.3 Prosedur Pembayaran Uang Cuti ... 36
4.3.1.2 Diagram Konteks ... 38
4.3.1.3 Data Flow Diagram ... 38
4.3.1.4 DFD Level 1 Proses 1 ... 39
4.3.1.5 DFD Level 1 Proses 2 ... 39
4.3.1.6 DFD Level 1 Proses 3 ... 35
4.4 Analisis Sistem Yang Diusulkan ... 40
4.4.1 Flowmap Yang Diusulkan ... 40
4.4.1.1 Prosedur Penggajian ... 41
4.4.1.2 Prosedur Cuti Pegawai ... 42
4.4.1.3 Diagram Konteks ... 44
4.4.1.4 Data Flow Diagram ... 45
4.4.1.5 DFD Level 1 Proses 1 ... 46
4.4.1.6 DFD Level 1 Proses 2 ... 47
4.4.1.7 Kamus Data ... 47
4.4.1.8 Bentuk Unnormalisasi ... 51
4.4.1.9 Bentuk Normal Pertama (1st NF) ... 52
4.4.1.10 Bentuk Normal Kedua (2nd NF) ... 52
4.4.1.12 Entity Relation Diagram ... 54
4.4.1.13 Relasi Tabel ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56
5.1 Kesimpulan ... 56
5.2 Saran ... 57
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menjalankan
Kuliah Kerja Praktek dan menyelesaikan laporan sebagai hasil Kuliah Kerja
Praktek tersebut dengan judul “Sistem informasi Kepegawaian Di Komite
Nasional Keselamatan Transfortasi (KNKT)”.
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menempuh Program Studi Diploma III Program Studi Manajemen Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu, Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan waktu
dari penulis, maka penulis sadari bahwa laporan ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
dapat membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi penulis
khususnya, dan untuk pihak lain yang membutuhkan pada umumnya.
Selama menyusun laporan ini, penulis banyak menerima bimbingan, arahan,
bantuan dan dorongan yang sangat berarti. Sehubungan dengan itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, MSc. Selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia
2. Dr. Arry Akhmad Arman, Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Komputer Indonesia.
3. Bapak Dadang Munandar, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
5. Bapak Muhammad Alfian. S.Kom, selaku pembimbing praktek kerja lapangan
di Komite Nasional Kecelakaan Transportasi.
6. Teman-teman seperjuangan di kelas MI-19, kami ucapkan terima kasih atas
bantuan dan doanya.
Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih bagi semua pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian laporan ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga laporan mata kuliah Kerja
Praktek ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi penulis khususnya dan
kita semua pada umumnya.
Bandung, Oktober2011