• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Kepegawaian Pada Pt.Asuransi Jiwasraya (PERSERO) Bandung Timur Branch Office

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Kepegawaian Pada Pt.Asuransi Jiwasraya (PERSERO) Bandung Timur Branch Office"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

BANDUNG TIMUR BRANCH OFFICE

NENDEN ATIK HADIYANI NIM. 10506701

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Wahyuni, S.Si. M.T. NIP. 4127.70.26.006

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, MSc Nip. 4127.70.006

Ketua Jurusan Manajemen Informatika,

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun laporan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis sendiri.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, dan sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

(3)

iv

4. Wahyuni, S.Si, M.T, selaku Dosen Wali MI-K serta Dosen Pembimbing atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Manajemen Informatika dan Staff Universitas Komputer Indonesia.

6. Pa Amet, selaku pimpinan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office atas kesempatan yang telah diberikan untuk dapat melakukan penelitian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

7. M. Barkah Adam, SE, selaku Kasi Adm. & Logistik PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, dan juga atas kesempatan yang telah diberikan untuk dapat melakukan penelitian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

8. Iman Sardjono, selaku Staff Adm. & Logistik PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, dan juga atas kesempatan yang telah diberikan untuk dapat melakukan penelitian di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

(4)

v

10.Kedua orang tua dan adik-adik yang telah memberikan dukungan secara materil dan moril, serta doa yang selalu dipanjatkannya setiap waktu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga.

11.Teman-teman di Jurusan Manajemen Informatika khususnya kelas MI-K yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2010

(5)

vi

1.1.Latar Belakang Penelitian ……… 1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ……….. 1.2.1. Identifikasi Masalah ……….. 1.2.2. Rumusan Masalah ………. 1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 1.4.Kegunaan Penelitian ……… 1.4.1. Kegunaan Praktis ……….. 1.4.2. Kegunaan Akademis ………. 1.5.Batasan Masalah ……….. 1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ………...

(6)

vii

2.1.1. Definisi Sistem ……….. 2.1.2. Karakteristrik Sistem ………. 2.2.Konsep Dasar Informasi ……….. 2.2.1. Siklus Informasi ……… 2.2.2. Kualitas Informasi ………. 2.2.3. Nilai Informasi ……….. 2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi ……….. 2.4.Definisi Cuti ……… 2.4.1.Jenis-jenis Cuti ……….. 2.5.Penggajian ……….……….. 2.5.1. Prinsip-prinsip Pemberian Gaji ...……….. 2.6. Arsitektur Aplikasi ……….. 2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer ……….. 2.6.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ……….. 2.6.3. Topologi Jaringan Komputer ……… 2.6.4. Manfaat Jaringan Komputer ……….. 2.7.Pengertian Client Server ……….. 2.8.Perangkat Lunak Pendukung ………... 2.8.1. Microsoft Visual Baasic 6.0 ……….. 2.8.2. Microsoft SQL Server 2000 ………..

8

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………

(7)

viii

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan .……….. 3.1.4. Deskripsi Tugas ………. 3.2.Metode Penelitian ……… 3.2.1. Desain Penelitian ………... 3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data …………... 3.2.2.1.Sumber Data Primer ……….. 3.2.2.2.Sumber Data Sekunder ………. 3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

……… 3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem ………... 3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem …………. 3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan …... 3.2.4. Pengujian Software ………...

37 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM …………...

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan ……… 4.1.1. Analisis Dokumen ………. 4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ………. 4.1.2.1.Flow Map ……….. 4.1.2.2.Diagram Konteks ……….. 4.1.2.3.Data Flow Diagram ………... 4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ………… 4.2.Perancangan Sistem ……….

(8)

ix

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ………… 4.2.3.1.Flow Map ……….. 4.2.3.2.Diagram Konteks ……….. 4.2.3.3.Data Flow Diagram ………... 4.2.3.4.Kamus Data ………... 4.2.4. Perancangan Basis Data ………

4.2.4.1.Normalisasi ………... 4.2.4.2.Relasi Tabel ……….. 4.2.4.3.Entity Relationship Diagram ………. 4.2.4.4.Struktur File ……….. 4.2.4.5.Kodifikasi ……….. 4.2.5. Perancangan Antar Muka ……….. 4.2.5.1.Struktur Menu ………... 4.2.5.2.Perancangan Input ………. 4.2.5.3.Perancangan Output ……….. 4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ………...

73 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ………..

5.1.Implentasi ……… 5.1.1. Batasan Implementasi ………... 5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ………. 5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ……….. 5.1.4. Implementasi Basis Data ………...

(9)

x

5.1.7. Penggunaan Program ……… 5.2.Pengujian ………. 5.2.1. Rencana Pengujian ……… 5.2.2. Kasus dan Hasil pengujian ……… 5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ……….

123 138 139 139 143

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……….

6.1.Kesimpulan ……….. 6.2.Saran ………

144 144 145

DAFTAR PUSTAKA ………. 146

(10)

xi

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data ………... 12

Gambar 2.2 Kualitas Informasi ……… 13

Gambar 2.3. Jenis-Jenis Topologi Jaringan ………. 23

Gambar 2.4 Topologi Star ……… 24

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office ………... 38

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Waterfall ……… 49

Gambar 4.1. Flow Map Cuti Pegawai Yang Sedang Berjalan …………... 63

Gambar 4.2. Flow Map Penggajian Pegawai Yang Sedang Berjalan …... Gambar 4.3. Flow Map Pembayaran Uang Cuti Yang Sedang Berjalan .... Gambar 4.4. Diagram Konteks Kepegawaian Yang Sedang Berjalan …... 65 67 68 Gambar 4.5. DFD Level 0 Yang Sedang Berjalan ………... 69

Gambar 4.6. DFD Level 1 Proses 1 Yang Berjalan ..………... 69

Gambar 4.7. DFD Level 1 Proses 2 Yang Berjalan ………. 70

Gambar 4.8. DFD Level 1 Proses 3 Yang Berjalan ………. 70

Gambar 4.9. Flow Map Penggajian Yang Diusulkan ………..…. 74

Gambar 4.10. Flow Map Cuti Yang Diusulkan ...………. 76

Gambar 4.11. Diagram Konteks Kepegawaian Yang Diusulkan …………. 77

Gambar 4.12. DFD Level 0 Yang Diusulkan ...………. 78

Gambar 4.13. DFD Level 1 Proses 1 Yang Diusulkan .………... 78

Gambar 4.14.DFD Level 1 Proses 2 Yang Diusulkan .………... 79

(11)

xii

Gambar 4.18. Rancangan Form Input Pegawai ………... 97

Gambar 4.19. Rancangan Form Input Jabatan ……….…… 97

Gambar 4.20. Rancangan Form Input Golongan ...……….. 98

Gambar 4.21. Rancangan Form Input Bagian ………... 98

Gambar 4.22. Rancangan Form Input Jenis Cuti ………. 98

Gambar 4.23. Rancangan Form Pengolahan Gaji ...……….. 99

Gambar 4.24. Rancangan Form Pengolahan Cuti ...…………... 100

Gambar 4.25. Rancangan Form Pembayaran Uang Cuti …….……… 100

Gambar 4.26. Rancangan Form Cari Data Pegawai ...……… 101

Gambar 4.27. Rancangan Form Cari Data Jabatan ……… 101

Gambar 4.28. Rancangan Form Cari Data Golongan ……… 101

Gambar 4.29. Rancangan Form Cari Data Gaji ...……… 102

Gambar 4.30. Rancangan Form Cari Data Cuti ...……… 102

Gambar 4.31. Rancangan Ouput Struk Gaji ………..……... 103

Gambar 4.32. Rancangan Ouput Surat Ijin Cuti .………..……... 104

Gambar 4.33. Rancangan Ouput Bukti Pembayaran Uang Cuti …..……... 104

Gambar 4.34. Rancangan Laporan Penggajian ………...…..……... 105

Gambar 4.35. Rancangan Laporan Cuti ……...………...…..……... 105

Gambar 4.36. Rancangan Laporan Pembayaran Uang Cuti …...…..……... 106

Gambar 4.37. Perancangan Arsitektur Jaringan (Topologi Star) ... 107

(12)

xiii

Gambar 5.4. Tampilan Jendela Customer Information ……… 120

Gambar 5.5. Tampilan Jendela Setup Type ……….. 121

Gambar 5.6. Tampilan Jendela Ready to Install the Program ………. 121

Gambar 5.7. Tampilan Jendela Setup Status ……… 122

Gambar 5.8. Tampilan Jendela InstallShield Wizard Complete …………. 122

Gambar 5.9. Icon Kepegawaian ………... 123

Gambar 5.10. Form Menu Utama ……… 123

Gambar 5.11. Form Login ……… 124

Gambar 5.12. Form Menu Utama Administrator ………. 124

Gambar 5.13. Form Menu Utama Kasir ………... 127

Gambar 5.14. Form Pegawai ...………... 128

Gambar 5.15. Form Jabatan ………... 129

Gambar 5.16. Form Golongan ...………. 130

Gambar 5.17. Form Bagian ……….. 130

Gambar 5.18. Form Jenis Cuti ...………. 131

Gambar 5.19. Form Penggajian ……….... 132

Gambar 5.20. Form Cuti ...………. 133

Gambar 5.21. Form Pembayaran Uang Cuti ...……….. 134

Gambar 5.22. Form Pencarian Data Pegawai …...………... 134

Gambar 5.23. Form Pencarian Data Jabatan …...………..…... 135

Gambar 5.24. Form Pencarian Data Golongan …...………. 135

(13)

xiv

(14)

xv

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian ………. 7

Tabel 4.1. Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 71

Tabel 4.2. Struktur File Pegawai ... 91

Tabel 4.3. Struktur File Gaji ... 91

Table 4.4. Struktur File Cuti ... 92

Tabel 4.5. Struktur File Bayar Cuti ... 92

Tabel 4.6. Struktur File Jenis Cuti ... 92

Tabel 4.7. Struktur File Jabatan ... 92

Tabel 4.8. Struktur File Golongan ... 93

Tabel 4.9. Struktur File Bagian ... 93

Tabel 5.1. Implementasi Struktur Menu Halaman Utama ………... 113

Tabel 5.2. Implementasi Struktur Menu Struktur Menu Berdasarkan User Admin ... 114

Tabel 5.3. Implementasi Struktur Menu Struktur Menu Berdasarkan User Kasir ………...………. 115

Tabel 5.4. Implementasi Sub Menu File ……….. 115

Tabel 5.5. Implementasi Sub Menu Input Data ………...…… 116

Tabel 5.6. Implementasi Sub Menu Pengolahan Data ... 117

Tabel 5.7. Implementasi Sub Menu Pembayaran ... 117

Tabel 5.8. Implementasi Sub Menu Cari Data ………. 117

Tabel 5.9. Implementasi Sub Menu Laporan ..………. 118

(15)
(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi pada saat ini semakin pesat, dengan pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan akan penggunaan komputer sebagai penunjang kerja, karena pada saat ini tidak memungkinkan lagi mengerjakan sesuatu secara manual. Karena jika masih menggunakan sistem secara manual, akan banyak kesalahan yang terjadi dan sulit untuk diubah dan diperbaiki kembali. Sebaliknya jika menggunakan sistem secara terkomputerisasi maka kesalahan tersebut dapat diatasi dan waktu yang diperlukan untuk kegiatan tersebut akan lebih cepat.

(17)

Teknologi informasi yang berbasis komputer merupakan salah satu cara untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang cepat dan akurat. Pada saat ini komputer juga merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi yang dapat dijadikan sarana untuk mendapatkan informasi. Komputer juga memegang peranan yang penting dalam teknologi informasi yang dibutuhkan tanpa keterbatasan ruang dan waktu. Teknologi informasi yang berbasis komputer merupakan salah satu cara untuk mengolah data dan menjadikan informasi yang cepat dan akurat pada masa sekarang.

Untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat tersebut dari sistem yang dibuat dibutuhkan tiga perangkat bantu, yaitu perangkat keras (hardware) berupa komputer, perangkat lunak (software) berupa sistem operasi dan bahasa pemograman, dan perangkat manusia (brainware) yang dapat berupa analisis sistem, teknisi, programmer dan operator.

(18)

dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan aplikasi berbasis database.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik dan termotivasi untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian dalam tugas akhir yang berjudul “SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG TIMUR BRANCH OFFICE”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan selalu dihadapkan pada permasalahan dalam menjalankan suatu kegiatan. Permasalahan tersebut membutuhkan perhatian dan penanganan yang lebih mendalam agar masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.

(19)

1. Proses pengolahan data cuti pegawai masih dilakukan dengan cara manual. Penyimpanan data pribadi pegawai yang masih dalam bentuk arsip memperlambat proses pencarian data pegawai. Penyimpanan data cuti pegawai yang masih dalam bentuk arsip memperlambat proses pengolahan cuti pegawai dan pembuatan laporan.

2. Karena adanya penyimpanan data pegawai yang manual maka berpengaruh terhadap pengolahan data penggajian pegawai.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data yang dinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak akan tercapai, maka untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan harus merumuskan masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office

(20)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa proses pengolahan cuti dan penggajian pegawai yang akan dijadikan data dalam penulisan tugas akhir dan mengimplementasikannya dengan membangun sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitan yang dilakukan tentang sistem kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi kepegawaian pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

1.4. Kegunaan Penelitian

(21)

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan memberikan masukan - masukan ke perusahaan atau objek penelitian tentang kekurangan atau kelemahan yang masih ada pada objek penelitian. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memperbaiki kelemahan - kelemahan yang ada dan memperlancar kegiatan yang berjalan pada perusahaan yang bersangkutan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Bagi pengembangan ilmu sistem informasi yaitu dengan cara membuat aplikasi-aplikasi baru yang berbasis sistem informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi pada objek penelitian.

Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu studi kasus tentang bagaimana membuat sebuah Sistem Informasi pasa sebuah perusahaan atau instansi. Dari sini penulis akan mendapatkan pengetahuan yang mungkin belum didapat di kampus dan disini juga akan lebih mengerti tentang Sistem Informasi yang dibuatnya karena sekaligus praktek mengimplementasikannya.

1.5. Batasan Masalah

(22)

perancangan sistem itu sendiri, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem yang dibangun hanya dapat dijalankan pada sistem pengolahan cuti bagi pegawai tetap dan penggajian bagi pegawai tetap maupun pegawai dinas luar (marketing) di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

2. Merancang dan membangun suatu sistem aplikasi pengolahan cuti yang terintegrasi dengan sistem penggajian untuk mengganti sistem yang masih bersifat manual ke proses komputerisasi.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian Skripsi pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office yang beralamat di Jl. PHH. Mustofa No. 80 Bandung, adapun adapun jadwal penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

(23)

8 2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1). Sistem merupakan bagian yang saling

berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara

bagian satu dengan bagian lainnya untuk mencapai suatu tujuan, artinya apabila

salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi

sebagaimana mestinya.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang saling

berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output/informasi,

misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.

2.1.1. Definisi Sistem

Pengertian sistem dapat dikelompokkan dalam dua kelompok dalam

mendenifisikan sistem yaitu penekanan pada prosedurnya dan menekankan

pada komponen atau elemennya. Denifisi sistem itu sendiri yang

menekankan pada komponen atau elemen memiliki pengertian yang lebih

luas dari pada penekanan pada prosedur karena pengertian tersebut lebih

diterima dikarenakan suatu sistem terdiri dari beberapa

subsistem-subsistem.

Ada beberapa definisi sistem yang penulis dapat dari beberapa sumber

(24)

1) Menurut Gery Fitgerald. Sistem adalah jaringan kerja

prosedur-prosedur atau jaringan prosedur yang berhubungan untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2) Menurut Norman L. Enger. Sistem terdiri dari beberapa kegiatan yang

saling berhubungan guna mencapai tujuan.

3) Menurut Jogiyanto. Sistem adalah kumpulan dari komponen atau

elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem

dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih

komponen elemen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan.

2.1.2. Karakteristrik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem

mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai

komponen-komponen (component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), pengolahan sistem (process), keluaran sistem (output), dan sasaran sistem (object ives) atau tujuan sistem (goal).

1) Komponen sistem (component)

Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

(25)

2) Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem

menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3) Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4) Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung atau subsistem

dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan sistem (input)

Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)

dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input berupa sebuah program komputer, pada komputer data merupakan signal input untuk diolah menjadi informasi.

6) Pengolahan sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan

(26)

7) Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan

mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.

8) Sasaran sistem (object ives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem

sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang

akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 7). Informasi ibarat darah yang mengalir di

dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam

suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi

luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden

menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya

dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah

data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

2.2.1. Siklus Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan

bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data

(27)

melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut

disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama

siklus pengolahan data.

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data

(Sumber : Perancangan Sistem informasi dan Aplikasinya. Oleh : Andi

Kristanto)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan

suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan

melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses

menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan.

Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian

penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap

informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang

(28)

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 10). Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).

Gambar 2.2 Kualitas Informasi

(Sumber : Analisis dan Desain. Oleh : Jogiyanto)

Dari gambar 2.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan

(29)

2) Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk

organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus

cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan

teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan

mengirimkannya.

3) Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin

produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan

lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya

informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan

informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu

(30)

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi

pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,

karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di

dalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan

dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Telah diketahui bahwa informasi merupakan

hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.

Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?. Informasi

dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga

dengan processing systems atau information processing systems atau

information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leith dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.4. Definisi Cuti

Dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani maka kepada

(31)

merupakan hak pegawai, oleh karena itu pelaksanaan cuti hanya dapat ditunda

dalam rangka waktu tertentu apabila kepentingan dinas mendesak.

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diinginkan dalam jangka waktu

tertentu setelah bekerja terus menerus pada suatu perusahaan/instansi.

2.4.1. Jenis-jenis Cuti

Adapun beberapa jenis-jenis cuti sebagai berikut :

1. Cuti Tahunan

- Setiap pegawai yang telah bekerja terus menerus selama 12 (dua belas)

bulan terhitung sejak diangkat sebagai Pegawai Sementara berhak atas

Cuti Tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja tidak termasuk hari

libur.

- Selama menjalankan Cuti Tahunan, Pegawai yang bersangkutan

menerima Gaji yang dibayar penuh.

- Bagi pegawai yang berhak atas Cuti Tahunan diberikan bantuan uang

Cuti Tahunan sekurang-kurangnya sebesar 1 (satu) kali jumlah Gaji

terakhir yang diterima, serta hanya diberikan 1 (satu) kali dalam

setahun pada saat Pegawai yang bersangkutan mengajukan cuti

(32)

2. Cuti Besar

- Setiap pegawai yang telah mempunyai Masa Kerja Efektif selama 6

(enam) tahun berturut-turut berhak atas Cuti Besar setiap 6 (enam)

tahun sekali selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.

- Selama menjalankan Cuti Besar, hari libur dihitung sebagai masa cuti.

- Pada setiap jatuh tempo Cuti Besar diberikan bantuan uang Cuti Besar

sekurang-kurangnya sebesar 2 (dua) kali Gaji terakhir yang diterima.

- Selama menjalankan Cuti Besar, Gaji Pokok dan Tunjangan

Perumahan serta Tunjangan Umum dibayarkan penuh kecuali

Tunjangan Merit akan dibayarkan dengan pengurangan 0,5% (setengah

persen) per hari Cuti Besar.

3. Cuti Sakit

- Cuti sakit diberikan kepada Pegawai yang sakit dan berdasarkan Surat

Keterangan Dokter yang merawat memerlukan perawatan selama 30

(tiga puluh) hari atau lebih.

- Selama menjalani Cuti Sakit, Gaji Pokok dan Tunjangan Perumahan

serta Tunjangan Umum dibayarkan penuh kecuali Tunjangan Merit

akan dibayarkan dengan pengurangan 0,5% (setengah persen) per hari

(33)

4. Cuti Bersalin dan Gugur Kandungan

- Cuti bersalin diberikan kepada Pegawai wanita yang kehamilannya

telah mendekati bulan persalinan sesuai keterangan Dokter

Kebidanan/Bidan yang merawat. Jangka waktu Cuti Bersalin adalah 3

(tiga) bulan.

- Selama menjalankan Cuti Bersalin atau Cuti Gugur Kandungan, Gaji

Pokok dan Tunjangan Perumahan serta Tunjangan Umum dibayarkan

penuh kecuali Tunjangan Merit akan dibayarkan dengan pengurangan

0,5% (setengah persen) per hari Cuti Besar.

5. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan

- Pegawai dapat diberikan Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan 1 (satu)

kali selama menjadi Pegawai.

- Ketentuan lebih rinci mengenai Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan

akan diatur dan ditetapkan dengan Ketentuan Perusahaan.

6. Cuti Masal

- Dalam hal-hal tertentu, Perusahaan dapat memberikan Cuti Masal

kepada Pegawai.

- Cuti Masal yang dapat diberikan Perusahaan adalah maksimal selama

(34)

- Pegawai yang menjalani Cuti Masal tetap mendapatkan Gaji secara

penuh dan tidak dikaitkan dengan pengurangan Tunjangan Merit.

2.5. Penggajian

Banyak definisi gaji dikemukakan oleh para ahli , namun pada dasarnya gaji

bukan merupakan kata atau istilah yang baru , berikut ini di definisikan

penggajian menurut DAV[2] ”Gaji adalah pembayaran untuk satu jarak yang lebih lama dari suatu jam atau hari, biasanya untuk satu minggu , satu bulan atau satu tahun.”

2.5.1. Prinsip – prinsip Pemberian gaji

Agar pegawai atau pekerja yang menerima gaji atau upah merasa

puas, maka perlu di perhatikan prinsip-prinsip pemberian gaji sebagai berikut:

1. Gaji yang berikan harus cukup untuk hidup pegawai dan keluarganya

dengan kata lain besarnya gaji harus memenuhi kebutuhan pokok

minimum.

2. Pemberian gaji harus adil, artinya besar kecilnya tergantung pada berat

ringannya kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada

(35)

3. Gaji harus diberikan tepat pada waktunya, gaji yang terlambat diberikan

dapat mengakibatkan kemarahan dan rasa tidak puas pegawai yang pada

akhirnya akan merugikan produktivitas pegawai.

4. Besar kecilnya gaji dan upah harus mengikuti perkembangan harga

pasar. Hal ini perlu diperhatikan, karena yang penting bagi para pegawai

bukan banyaknya uang yang diterima, tetapi berapa banyak barang atau

jasa yang diperoleh dengan gaji tersebut.

5. Sisetem pembayaran gaji harus mudah dipahami atau dilaksanakan,

sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan relatif sangan singkat.

6. Perbedaan dalam tingkat gaji harus berdasarkan evaluasi jabatan yang

objektif.

7. Struktur gaji harus ditinjau kembali dan mungkin harus diperbaiki

apabila kondisi berubah.

2.6. Arsitektur Aplikasi

Menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringan

komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 5). Jaringan komputer merupakan

gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Gabungan

(36)

pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, untuk membantu proses otomatisasi dan peningkatan kearah

efisiensi kerja.

2.6.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu ;

1) Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam

sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa

kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan

komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2) Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi

yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor

perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN

mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan

jaringan televisi kabel.

3) Wide Area Network (WAN)

(37)

terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan

program-program (aplikasi) pemakai.

2.6.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 38). Memilih jenis kabel yang

digunakan untuk membangun jaringan tidak lepas dari jenis topologi yang

kita gunakan, namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel,

dimana bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis

kabel, demikian juga sebaliknya, ketersedian kabel dan harga menjadi

pertimbangan utama untuk membangun sebuah jaringan komputer (baik

home network, ataupun network kelas raksasa seperti MAN (metropolitan

area network).

Ada empat macam topologi jaringan yaitu:

1) Topologi Bus

2) Topologi Star

3) Topologi Ring

(38)

Gambar 2.3. Jenis-Jenis Topologi Jaringan

(Sumber : http://vendika11.wordpress.com/2009/01/14/topologi-gambar/)

Dalam sistem informasi pengelolaan cuti dan penggajian ini

menggunakan topologi star, karena topologi ini mempunyai karakteristik

sebagai berikut :

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data

mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

b. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang

langsung terhubung ke central node.

c. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak

(39)

d. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel

satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.

Sehingga cukup mudah untuk mengubah dan menambah computer ke

dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu

aktivitas jaringan yang sedang berlangsung, dan apabila satu computer yang

mengalami kerusakan dalam jaringan maka computer tersebut tidak akan

membuat mati seluruh jaringan star. Dibawah ini merupakan gambar dari

topologi star.

Gambar 2.4 Topologi Star

(Sumber : http://vendika11.wordpress.com/2009/01/14/topologi-star/)

2.6.4. Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 37). Manfaat yang didapat dari

(40)

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan

komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari

pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim

pesan/informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada

komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer

saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya oleh sebab

inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan

demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah

informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan

dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, jaringan

komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan

(41)

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data

jaminan keamanan. Data tersebut diberikan melalui pengaturan hak

akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap

harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka

pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang

tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena

setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh

pemakai.

2.7. Pengertian Client Server

Menurut Dede Sopandi (2006 : 1). Transmisi data berarti pengiriman data

antara dua komputer, atau antara sebuah komputer dengan terminal. CCITT

(Consultative Cimmittee International Tlephony dan Tegraphy), yang sekarang dikenal ITU-T (International Telecommunications Union Telephony), menyebut terminal sebagai piranti terminal data (data terminal equipment=DTE).

Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan

atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap

komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen

(42)

data dari client, dengan penghubungnya dengan menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya

guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi

sumber daya. (Sumber : http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/ jaringan-client-server/18 April 2009).

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya

aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat

meminta data atau informasi dari server.

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun

melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi.

2.8.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Andri Koniyo (2007 : 145). Microsoft Visual Basic 6.0

merupakan Bahasa pemograman yang cukup popular dan mudah untuk di

pelajari. Anda dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface), atau program yang memungkinkan penggunaan komputer dapat berkominikasi menggunakan media grafik atau gambar dengan

komputer tersebut. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang

memungkinkan anda menyusun sebuah program dengan memasang

(43)

Visual Basic 6.0 berawal dari Bahasa pemrograman BASIC

(Beginners Allpurpose Symbiloc Instruction Code). Karena Bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular, maka hampir setiap programmer

menguasai Bahasa ini. Pada tahun 1980-an, system operasi DOS cukup

popular di kalangan pengguna PC karena didalamnya disertai Bahasa

BASIC yang dikenal dengan QBASIC (Quick Basic). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era windows, mocrosoft menciptakan

Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual Basic

6.0.

2.8.2. Microsoft SQL Server 2000

Menurut Andri Koniyo (2007 : 145). Microsoft SQL Server 2000

adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar

dengan berbagai fasilitas.

SQL server 2000 mempunyai fungsi utama untuk memproses query dan transaksi database yang diberikan oleh aplikasi client dengan perfomansi yang baik.

Dengan Microsoft SQL Server 2000, database bukanlah sebuah file

tetapi merupakan sebuah konsep logis yang berisi sekumpulan objek-objek

yang berhubungan. Missal sebuah database berisi data, struktur database,

(44)

1) Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili,

menyimpan data, dan mengakses data.

2) Table

Objek yang berisi tipe-tipe data dan data mentah.

3) Kolom

Sebuah tanel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom

mempunyai sebuah tipe dan nama yang unik.

4) Tipe data

Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat

dipilih adalah karakter, numeric, tanggal, Boolean dan lain-lain.

5) Stored procedure

Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Dengan

menjalankan stored prosedure berarti menjalankan perintah-perintah SQL di dalam sebuah procedure.

6) Trigger

(45)

7) Rule

Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukan harus sesuai

dengan aturan.

8) Primary key

Menjamin setiap baris data unik, dapat dibedakan dari data yang lain.

9) Foreign key

Kolom-kolom yang mengacu primary key pada table lain. Primary key dan foreign key dipakai untuk menghubungkan sebuah data dengan tabel lain.

10) Konstrain

Mekanisme integritas data yang berbasis server dan diimplementasikan oleh sistem.

11) Default

Dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut tidak diisi

data, maka diisi dengan nilai default.

12) View

Query yang memakai beberapa tabel, dan disimpan di dalam database.

View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau

menghubungkan beberapa tabel. View daapt dipakai untuk menjaga keamanan data.

13) Index

(46)

14) Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan

input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa

(47)

32

3.1. Objek Penelitian

Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah

perusahaan asuransi. Untuk melihat lebih jelas gambaran mengenai objek

penelitian tepatnya di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch

Office, maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan,

struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Bandung Timur Branch Office tersebut.

3.1.1. Sejarah Singkat PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) berdiri pada tanggal 31 Desember

1859. Pada hari itulah berdiri perusahaan asuransi yang pertama di

Indonesia (Hindia Belanda pada masa itu) yang bernama NILLMIJ

(Nederlands – Indishe Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij).

Perusahaan asuransi tersebut didirikan berdasarkan Akte William Hendry

Helots No. 185 tanggal 31 Desember 1859. NILLMIJ Van 1859 tercatat

dalam sejarah sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama di Indonesia.

Pada tahun 1957, pemerintah Indonesia mengadakan Indonesianisasi

perekonomian Indonesia termasuk juga terhadap perusahaan-perusahaan

(48)

a. NILLMIJ Van 1859; Kantor Pusat Jakarta

Levensverzekeringen) Cabang Surabaya; Kantor Pusat di

Amsterdams Negeri Belanda

f. National Levensverzekerings Bank N. V. Cabang Jakarta; Kantor

Pusat di Rotterdam Negeri Belanda

g. Ons Belanda Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Amsterdam Negeri

Belanda.

Pada tanggal 17 Desember 1960, NILLMIJ Van 1859 yang sudah

dinasionalisasikan berdasarkan peraturan No. 23 tahun 1958, kemudian

diganti namanya menjadi PT. Pertanggungan Jiwa Sejahtera berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Kehakiman. Kemudian pada tanggal 1 Januari

1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 214 tahun 1961 didirikan

(49)

Eka Sejahtera kedalam perusahaan baru inilah kesembilan perusahaan

asuransi milik Belanda tersebut bergabung.

Pada tanggal 1 Januari 1966 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41

tahun 1965, didirikan perusahaan asuransi Negara yang baru dengan nama

PT. Asuransi Jiwasraya. Kemudian PT. Asuransi Jiwa Eka Sejahtera juga

bergabung kedalam perusahaan baru ini. Pada saat itu PT. Pertanggungan

Jiwa Darma Nasional mengalami kepailitan dan dikuasai oleh pemerintah.

Pemerintah mengambil keputusan untuk menggabungkan perusahaan ini

kedalam PT. Asuransi Jiwasraya berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Urusan Perasuransian No. 2/SK/66 Tahun 1966.

Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1972, PT. Asuransi

Jiwasraya yang merupakan penggabungan dari sembilan perusahaan

asuransi milik Belanda ditambah dengan sebuah perusahaan nasional berupa

status dari perusahaan negara menjadi Perseroan Terbatas (Persero) yang

melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1971. perubahan itu pada tanggal

23 Maret 1973 berdasarkan Akte Notaris Mohamad Ali No. 12 tahun 1973.

Jaringan pelayanan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) meliputi seluruh

wilayah Indonesia dengan memiliki satu kantor pusat yang berkedudukan di

Jakarta, 17 kantor cabang perwakilan di tingkat propinsi maupun daerah

tingkat I dan 300 kantor unit produksi di daerah tingkat II. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan pelayanan cepat dan tepat (Just in Time)

(50)

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki motto dalam

meningkatkan pelayanan kepada para nasabah. Dengan berdasarkan pada

motto “Terpercaya & Tegar dalam tempaan Zaman”. “Terpercaya” memiliki

pengertian bahwa perusahaan bertekad untuk selalu melayani masyarakat

berdasarkan kepercayaan dan itikad baik (Utmost Gooffaith). “Tegar dalam

Tempaan Zaman” memiliki pengertian bahwa perusahaan memiliki

manajemen yang tangguh dan professional serta berpengalaman sehingga

mampu bertahan lebih dari satu abad.

3.1.2. Visi dan Misi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Berikut ini adalah visi dan misi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero).

1) Visi

"Menjadi perusahaan yang terpercaya dan dipilih untuk memberikan solusi

bagi kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan."

2) Misi

a. Misi Jiwasraya bagi Pelanggan

"Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan kenyamanan melalui

solusi inovatif dan kompetitif bagi pelanggan atas kebutuhan

asuransi dan perencanaan keuangan."

b. Misi Jiwasraya bagi Pemegang Saham

"Menciptakan nilai pemegang saham (shareholder value creation)

(51)

perusahaan yang berlandaskan prinsip-prinsip good corporate

governance."

c. Misi Jiwasraya bagi Karyawan

"Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan berkembangnya

karyawan menjadi profesional yang memiliki integritas dan

kompetensi di bidang asuransi dan perencanaan keuangan."

d. Misi Jiwasraya bagi Agen

"Berkomitmen mengembangkan agen yang memiliki dedikasi,

kemampuan dan integritas sehingga perusahaan menjadi tempat

pilihan bagi agen yang ingin berkarier serta memiliki penghasilan

tinggi."

e. Misi Jiwasraya bagi Masyarakat

"Berpartisipasi mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui

kontribusi dalam proses pembangunan masyarakat."

f. Misi Jiwasraya bagi Aliansi

"Membangun kemitraan yang saling menguntungkan serta

menciptakan sinergi bisnis untuk meningkatkan keunggulan

kompetitif perusahaan."

g. Misi Jiwasraya bagi Distribusi

"Meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas pelayanan kepada

pelanggan secara lebih efisien dan efektif melalui multiple

distribution channel seperti bancassurance, direct marketing dan

(52)

h. Misi Jiwasraya bagi Pemasok

"Melakukan kerjasama dengan pemasok sesuai prinsip keterbukaan,

fairness, saling menguntungkan dan berkembang sebagai 'partner in

progres'."

i. Misi Jiwasraya bagi Regulator

"Mewujudkan praktek pengelolaan bisnis asuransi dan perencanaan

keuangan yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku."

j. Misi Jiwasraya bagi Penagih

"Menjaga kemitraan dengan penagih yang memiliki integritas dan

kompetensi dalam penagihan premi."

3.1.3. Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Struktur organisasi sangat diperlukan supaya terjadi koordinasi kerja

yang baik antar kedudukan dan tugas serta kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan yang bersangkutan di dalam satu

organisasi. Dengan adanya struktur organisasi yang rapih maka setiap

karyawan akan tahu apa yang harus dikerjakan dan kepada siapa dia harus

melaporkan hasil kerjanya.

Berikut ini penulis sajikan struktur organisasi PT. Asuransi Jiwasraya

(53)

KASI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Bandung Timur Branch Office

3.1.4. Deskripsi Tugas

1) Bagian Pertanggungan

a. Kasi Pertanggungan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi

Pertanggungan adalah :

a. Memeriksa kebenaran terhadap SPAJ (Surat Permohonan

Asuransi Jiwa) dan SKK (Surat Keterangan Kesehatan)

(54)

c. Memberikan pelayanan dan administrasi pertanggungan

d. Menyeleksi kelengkapan data pengajuan klaim

e. Melaksanakan pembayaran klaim dan pelaporan

f. Mengadakan investigasi terhadap klaim yang diragukan

kebenarannya bersama dengan pejabat kantor cabang dan pusat

b. Peg. Administrasi Pertanggungan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai

Administrasi Pertanggungan adalah :

a. Memeriksa kebenaran data yang telah disampaikan oleh calon

nasabah

b. Membuat nota pengantar pengajuan klaim ke kantor cabang /

pusat dan melampirkan dokumen kelengkapan

c. Melaporkan hasil pembayaran uang asuransi yang dilengkapi

dengan dokumen pendukung kepada kantor cabang / pusat

2) Bagian Operasional

a. Kasi Operasional

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi

Operasional adalah :

a. Melaksanakan serta mengatur pemasaran berbagai jenis produk

asuransi jiwa dan menyiapkan pendidikan Agen sesuai dengan

Pola Keagenan

b. Memeriksa pengisian Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ)

(55)

(PK) serta mencatat data produksi Aparat Operasional

Pemasaran (Agen) pada kartu dan buku administrasi produksi

c. Mengadakan evaluasi Aparat Operasional Penagih (Kolektor)

d. Merencanakan dan mengkoordinasi pengadaan agen dan

penagih serta menyiapkan pelaksanaan rapat diskusi dan

evaluasi agen dan penagih

e. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan penagihan premi

untuk polis pertanggungan kumpulan (PK) dan menjamin

kesamaan data pemegang polis perusahaan

f. Melapor dan bertanggung jawab kepada Branch Manager

b. Peg. Administrasi Operasional/Kasir Kuitansi

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai

Administrasi Operasional adalah :

a. Membuat LOPP (Laporan Operasional Pertanggungan

Perorangan) beserta lampirannya

b. Membuat daftar penerimaan premi harian dan sebelum dikirim

ke kantor cabang harus direkonsilisasikan terlebih dahulu

dengan tata urusan pembukuan

c. Mengkoordinasi dan melaksanakan operasional penagihan

premi yang dilaksanakan oleh penagih

(56)

e. Melaksanakan pembuatan Klad Kas Harian Kuitansi untuk

setiap penagih secara bertahap untuk mengetahui saldo tagihan

premi dan masing-masing penagih setiap hari

f. Mendistribusikan kuitansi-kuitansi premi secara cepat sesuai

pengajuan bon kuitansi dari para penagih sesuai jadwal

penagihan

g. Membuat daftar Opname Fisik Kuitansi premi PP setiap 3

bulan sekali yang dibuat per penagih

h. Melapor dan bertanggung jawab kepada Kasi Operasional

3) Bagian Administrasi, Logistik & Keuangan

a. Kasi Administrasi, Logistik & Keuangan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi

Administrasi, Logistik & Keuangan adalah :

a. Mengatur mekanisme pembayaran hak-hak Agen dan Penagih

b. Mengawasi proses pengadministrasian investasi

c. Melaksanakan pemeliharaan antara lain kantor dan peralatan

serta keamanannya

d. Mengawasi pelaksaan pembayaran gaji dan tunjangan para

karyawan perusahaan

b. Pegawai Administrasi Logistik

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai

Administrasi Logistik adalah :

(57)

b. Mengawasi pelaksanaan kebersihan gedung kantor yang

dilakukan oleh juru layan

c. Melakukan pengamanan atas asset perusahaan dengan

memberikan petunjuk-petunjuk kepada para pekerja

c. Kasir Uang

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kasir Uang

adalah :

a. Melakukan pembayaran komisi dan bonus kepada agen

b. Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan kepada

karyawan perusahaan

c. Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan kepada agen

dan penagih

d. Melaksanakan pembayaran komisi penagih atas premi yang

sudah lunas

e. Membayar uang asuransi yang jatuh tempo kepada pemegang

polis

4) Kepala Perwakilan (Branch Manager)

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Perwakilan

(Branch Manager) adalah :

a. Memimpin seluruh kegiatan operasional perusahaan dan

bertanggung jawab penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi pada

(58)

b. Melaksanakan dan mendelegasikan kebijakan-kebijakan yang

ditetapkan oleh kantor pusat dengan sebaik-baiknya

c. Menerima laporan dan memberikan petunjuk serta pengarahan

kepada para Kepala Seksi (Kasi)

d. Mengevaluasi hasil kerja dari setiap Kepala Seksi

e. Berusaha untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh

Kantor Pusat (Head Office)

f. Melaporkan dan bertanggung jawab pada Kantor Cabang (Regional

Office)

5) Kepala Unit Daerah (Area Manager)

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Area Manager

adalah :

a. Mengadakan pemasaran berbagai jenis produk asuransi di daerah

b. Melakukan rekruting agen serta menyiapkan pendidikan agen

sesuai pola keagenan

c. Mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan operasional agen dan

penagih

d. Melapor dan bertanggung jawab kepada Branch Manager

6) Executive Agen

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Executive Agen

adalah :

a. Melakukan pemasaran berbagai produk asuransi yang ditawarkan

(59)

b. Melakukan analisis kebutuhan agen

c. Mengadakan pertemuan rutin untuk mengevaluasi hasil kerja agen

dan memberikan tambahan pengetahuan untuk meningkatkan

prestasi

d. Membantu memberikan solusi penyelesaian kesulitan yang

dihadapi para agen di lapangan

e. Melapor dan bertanggung jawab kepada Area Manager

7) Agen

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Agen adalah :

a. Melakukan pemasaran berbagai produk asuransi yang ditawarkan

perusahaan

b. Melapor dan bertanggung jawab kepada Executive Agen

3.2. Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu

kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks,

yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah

suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat

unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.

Unsur-unsur metode ialah wawasan intelektual, konsep, cara penghampiran

(approach) persoalan, dan rancangbangun alas data (database). Wawasan

intelektual berkenaan dengan nalar, tanggap rasa (sensation), serapan(perception),

(60)

kejadian imajinatif untuk memperluas atau memperkaya serapan, sehingga dapat

di bentuk gagasan baru yang dapat menganalisis persoalan secara lebih cermat.

Cara berkenaan dengan pola berfikir. Alas data ialah cerminan citra tentang

"kenyataan" yang dimiliki seorang penelitian, atau serapan penelitian tentang

"kenyataan". Alas data dirancangbangun sedemikian rupa agar semua data yang

terkumpul dapat dialoksikan kepada kedudukan atau fungsinya yang sepadan

menurut maksud dan tujuan penelitian.

Penulis menggunakan metode penelitian terstruktur, sebagai metode untuk

mencari pemecahan permasalahan di PT. Asuransi Jiwasraya. Sehingga dapat

mendapatkan solusi dan pemecahan masalahnya dengan didasari dari data-data

yang telah ada.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat

deskriptif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang bertujuan untuk

memperoleh ciri-ciri variable, dimana dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan di

implementasikan kepada pengguna (user) dengan pendekatan studi kasus

pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

(61)

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh melalui

pengamatan atau wawancara dan observasi.

a. Wawancara

Yaitu penulis melakukan wawancara langsung dengan pegawai

di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office

khususnya Bag. Adm & Logistik, sehingga didapatkan informasi

mengenai data pengolahan cuti menyangkut alur pengajuan cuti dan

penggajian yang berjalan di perusahaan.

b. Observasi.

Yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan

sistem informasi kepegawaian yang lebih akurat terkait dengan

masalah-masalah yang diteliti. Berdasarkan pengamatan tersebut

dapat disimpulkan bahwa sistem pengolahan cuti dan penggajian

yang berjalan saat ini belum berjalan secara baik dalam segi

penyediaan data cuti dan penggajian sehingga diperlukan suatu

sistem informasi yang menunjang terhadap kecepatan dan ketepatan

data dalam proses pengolahan cuti dan penggajian di PT. Asuransi

Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Penulis mengambil data-data yang berhubungan dengan skripsi

(62)

untuk dijadikan bahan dalam penyusunan skripsi. Dokumentasi yang

didapat pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur

Branch Office adalah sebagai berikut:

1. Dokumen kepegawaian (pengajuan cuti dan gaji).

2. Profil serta struktur organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Bandung Timur Branch Office.

3. Dokumen data pegawai.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan suatu

metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem

informasi.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

perancangan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur,

permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil

dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan

pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai

dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan

produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

Menurut Jogiyanto (2005:56). Pendekatan ini dimulai dari awal

tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured

(63)

(tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam

pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang

dikembangkan akan didapatkan sistem yang struktur didefinisikan

dengan baik dan jelas.

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan

konsep yang baru, teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan

sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh dari konsep ini

yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang

relatif masih baru digunakan dalam pengembangan sistem informasi

untuk dihasilkan sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui

pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di

organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk

dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai

dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan

anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktifitas

dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan

menggunakan metoda Model Waterfall yang merupakan metode

yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi

(64)

System / Information

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Waterfall

(Sumber : Software Engineering. Oleh : Roger S. Pressman)

Roger S. Pressman memecah model waterfall menjadi 6 tahapan. Berikut

adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut

Pressman:

System / Information Engineering and Modeling. Permodelan ini

diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan

diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat

software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti

hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project

(65)

Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan

diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari

program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti

tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan,

user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem

dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan

diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum

coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang

telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya,

maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari

software.

Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah

komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang

dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui

proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang

secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan.

Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus

diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus

benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di

Gambar

Gambar 2.3. Jenis-Jenis Topologi Jaringan
Gambar 2.4 Topologi Star
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Gambar 3.2 Metode Pengembangan Waterfall
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Yang disampaikan untuk peralatan Dump Truck adalah Perjanjian Sewa, dimana peralatan tersebut sudah dipakai pada paket yang akan ditetapkan sebagai pemenang

Menghidangkan makanan dan minuman secara benar dan ditempatkan jika diminta tamu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam..

Reduksi data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah analisa yang menajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data

Hasil wawancara pada tanggal 15 juli 2012 kepada 20 penumpang menemukan bahwa 12 konsumen menyatakan setuju jika merek MGI trayek Bandung-Sukabumi adalah merek

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cangkang kapsul alginat sebagai kapsul floating yang berisi dispersi padat amoksisilin dapat memberikan

Adalah kegiatan penggambaran secara utuh dari obyek uang diteliti pada proses penarikan kesimpulan berdasarkan pada gabungan informasi yang tersusun dalam suatu

Praktik persekolahan bertujuan agar praktikan mampu melaksanakan tugas- tugas sekolah selain mengajar. Kegiatan yang dilakukan praktikan dalam praktik persekolahan antara lain