• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Administrasi di PT. Jiwasraya (Persero) Bandung Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Administrasi di PT. Jiwasraya (Persero) Bandung Timur"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

DI PT. JIWASRAYA (PERSERO)

BANDUNG TIMUR

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ANDRI SANDRIA YUWANA

10110198

RIZKA PRATAMA RIANTONO

10110206

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

LAMPIRAN E

(3)
(4)

LAMPIRAN D

(5)
(6)

LAMPIRAN D

(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

I. DATA DIRI

Nama : Andri Sandria Yuwana

Tempat/Tanggal Lahir : Sumedang, 5 Februari 1992

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Gang Masduki No. 01 RT 01/01 Tungturunan –

Tanjungsari Kab. Sumedang 45362

Telepon : 089617021452

E-mail : andryabel@gmail.com

II. PENDIDIKAN FORMAL

 Tahun 1998 – 2004 : SD Negeri Mariuk

 Tahun 2004 – 2007 : SMP Negeri 1 Tanjungsari

 Tahun 2007 – 2010 : SMA Negeri Tanjungsari

(9)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

I. DATA DIRI

Nama : Rizka Pratama Ryantono

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 2 Januarii 1992

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Gang Mama keta RT/01 RW/04 Palasari

Kec.Pasawahan Kel.Dayeuhkolot Kab.Bandung

Telepon : 087821315449

E-mail : bricademati@gmail.com

II. PENDIDIKAN FORMAL

 Tahun 1998 – 2004 : SD Pasawahan VIII

 Tahun 2004 – 2007 : SMP 3 Bandung

 Tahun 2007 – 2010 : SMA Sandhy Putra Telkom

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

2.1Profil Tempat Kerja Peraktek... 9

2.1.1 Sejarah Instansi ... 9

2.1.2 Logo Instansi ... 12

2.1.3 Badan Hukum Instansi ... 12

2.1.1 Struktur Organisasi Dan Job Description ... 13

2.2 Landasan Teori ... 19

2.2.1 Pengertian Sistem ... 19

2.2.2 Konsep Dasar Sistem ... 20

2.2.3 Karakteristik Sistem ... 21

2.2.4 Klasifikasi Sistem ... 23

2.2.5 Definisi Sistem Informasi ... 24

2.2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 24

2.2.7 Analisi Sistem ... 25

(11)

2.2.9 Tujuan Desain Sistem ... 25

2.2.10 Konsep Dasar Basis Data ... 26

2.2.11 Definisi Dasar Basis Data ... 27

2.2.12 Database Management Sistem (DBMS) ... 29

2.2.13 Tujuan Basis Data... 29

2.2.14 Tahap Perancangan Basis Data ... 29

2.2.15 Metode Analisis Terukur ... 34

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 37

3.1Kerja Praktek ... 37

3.2Analisis Sistem ... 37

3.2.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan ... 37

3.2.2 Analisis Fungsional ... 41

3.2.3 Analisis Non Fungsional ... 43

3.2.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 45

3.3Perancangan Sistem ... 52

3.3.1 Perancangan Basis Data ... 52

3.3.1 Perancangan Antarmuka ... 56

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

4.1Kesimpulan ... 65

4.2Saran ... 65

(12)

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat hidayah

dan karunia-Nya sehingga laporan Kerja Praktek (KP) ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan KP ini untuk memenuhi salah

satu syarat maya kuliah Kerja Praktek di Semester 7 (tujuh) dengan total 2 (dua) sks.

Adapun judul Laporan KP yang penulis ambil sebagai berikut. “Sistem Informasi

Administrasi PT. Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office”.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dan bimbingan dari semua pihak

penyusunan Laporan KP ini tidak akan berjalan dengan baik. Penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada semua yang telah membantu antara lain :

1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan dalam mengerjakan

Laporan KP ini.

2. Ibu Yayan Nuryani selaku pembimbing di lapangan yang telah meluangkan

waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan serta petunjuk kepada penulis

dalam penyelesaian Laporan KP ini.

3. Bapak Iskandar Ikbal, ST, M.Kom selaku dosen pembimbing akademi yang

telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan Laporan KP.

4. Seluruh dosen dan para staff karyawan Universitas Komputer Indonesia.

5. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu

(13)

6. Kepada kedua orang tua dan keluarga penulis atas dukungan materil dan moril

dengan izin dan do’a restunya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan

KP ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan KP ini masih banyak

kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak

guna menyempurnakan penyusunan Laporan KP ini.

Bandung, 10 Desember 2013

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Azhar Susanto, 2002, Sistem Informasi Manajemen, Edisi 2, Bandung, Linggajaya

Abdul Kadir.2002.Pengenalan Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta

Jogiyanto HM. 2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta

Susanto azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen, konsep dan pengembangan. lingga

jaya. Bandung.

Wahyu Gunawan, Kebut Sehari Jadi Master PHP, Genius, Yogyakarta

Sumber Internet :

http://ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id/Black Box Testing

http://erihadiyana.wordpress.com/jenis-jenis pemodelan sistem

http://www.bumn.go.id/jiwasraya/tentang-kami/tentang-perusahaan/

http://www.id.wikipedia.org

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

PT. Asuransi Jiwasraya merupakan asuransi jiwa yang berstatus Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga mendapat jaminan dari pemerintah.

Asuransi dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas antara lain

memberikan jaminan ganti rugi atas kerugian atau kehilangan yang dialami oleh

nasabah. Dengan adanya asuransi kita tidak perlu lagi memikirkan mengenai

kehilangan atau kerugian yang kita alami karena asuransi akan menolong kita

untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Namun perusahaan ini tidak lepas dari permasalahan, adapun

masalah-masalah yang ada pada kantor Asuransi Jiwasraya Cabang Bandung adalah pada

pengolahan data nasabah dan data pembayaran premi pada bagian administrasi

pada PT. Asuransi Jiwasraya terkadang terjadi kesalahan – kesalahan yang

mengakibatkan terhambatnya proses pengolahan data dan mengakibatkan data

yang disajikan jadi tidak akurat. Sumber daya manusia dan perangkat pengelola

yang terbatas serta jumlah data yang akan diolah lumayan banyak, menjadi

kendala pada sistem yang sedang berjalan di PT. Asuransi Jiwasraya, ini

mengakibatkan proses penyajian data memakan waktu lama serta pembuatan

(16)

lambat dari waktu yang ditentukan. Semakin banyaknya orang yang ingin

mengasuransikan dirinya, maka data yang harus diolah semakin banyak. Pada

Asuransi Jiwasraya Cabang Bandung ini dalam sebulan banyak data nasabah yang

mendaftar dan akan diolah mencapai 515 . Jumlah ini akan terus bertambah, maka

dari itu perlu dibuat sebuah sistem informasi supaya proses pengolahan datanya

bisa lebih baik.

Dari sisi calon nasabah maupun nasabah juga terdapat berbagai

permasalahan lain, diantaranya sebagian calon nasabah maupun nasabah tidak

sempat datang langsung ke perusahaan dikarenakan kesibukannya, nasabah kurang

mengetahui informasi mengenai cara pembayaran premi asuransi dan data

nasabah, selain itu pengajuan klaim asuransi dari pihak nasabah yang masih

berbelit – belit, sehingga mengalami keterlambatan dan terkadang terjadi antrian

pendaftaran nasabah yang mengakibatkan pelayanan tidak memuaskan. Maka dari

itu perlu dibuat sebuah terobosan baru melalui media lain dimana para nasabah

tidak harus langsung mendatangi kantor asuransi dan bisa langsung mengetahui

informasi asuransi.

Dan berdasarkan hal yang dijelaskan diatas memberikan inspirasi untuk

melakukan analisis system yang berjalan dan mengimplementasikan dalam bentuk

laporan yang berjudul “SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA PT.

(17)

1.2Perumusan Masalah

Dalam mengembangkan sistem pengolahan data tersebut di atas, maka

penyususn mencoba untuk merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem administrasi pada PT. Asuransi Jiwasraya Bandung

yang berjalan.

2. Bagaimana menganalisis dan merancamg sistem informasi pada PT.

Asuransi Jiwasraya Bandung, sehingga dapat meminimalisasi kesalahan

dan duplikasi data.

3. Bagaimana menguji sistem informasi administrasi asuransi pada PT.

Asuransi Jiwasraya Bandung.

4. Bagaimana mengimplementasikan sistem administrasi asuransi pada PT.

Asuransi Jiwasraya Bandung.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud

Maksud penulis melaksanakan penelitian ini yaitu untuk

merancang suatu sistem informasi pengolahan data administrasi dengan

berbasis web pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang

(18)

1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan Penulis melaksanakan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mempercepat proses pengolahan data di PT. Asuransi

Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Bandung agar data yang

disajikan lebih akurat.

2. Untuk mempercepat pembuatan laporan, sehingga nantinya bisa

disajikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

3. Untuk mempermudah nasabah dalam proses registrasi pada PT.

Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Bandung secara

online.

1.4Batasan Masalah

Batasan masalah sangat penting untuk ditentukan terlebih dahulu sebelum

sampai pada tahap selanjutnya. Sesuai dengan judul dan latar belakang

masalahyang dijelaskan maka penulis membatasi permasalahan mengenai asuransi

kecelakaan yang meliputi:

1. Sistem disini hanya terbatas pada pendafaran calon nasabah baru,

pengolahan data pembayaran premi, hingga calon nasabah menerima

(19)

2. Sistem dirancang dengan berbasis web dan disertai dengan pembuatan

website yang berisi informasi – informasi nasabah yang ada pada PT.

Asuransi Jiwasraya (Persero).

3. Pengolahan data pembayaran premi asuransi.

4. Sistem ini menyediakan fasilitas pendaftaran nasabah asuransi secara

online.

5. Pada sistem ini nasabah menyerahkan persyaratan pendaftaran dan

pengajuan klaim dengan datang langsung ke perusahaan.

1.5Metode Penelitian

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek

ini adalah :

1. Pengumpulan Data

a. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan dosen pembimbing maupun

praktisi yang berhubungan dengan permalasahan yang di bahas dalam

laporan kerja praktek ini.

b. Observasi

Melakukan observasi untuk mencari masalah yang mungkin

(20)

membangun suatu aplikasi yang dimana memberikan pemecahan

masalah yang sedang di hadapinya.

2. Tahap perancangan dan implementasi

Pembangunan perangkat Lunak ini menggunakan metode waterfall

yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

a. System Enginering

Merupakan tahapan pertama kali dalam pengembangan system

yaitu menetapkan segala hal yang diperlukan dalam membangun

perangkat lunak dengan meminta penjelasan dari pihak-pihak yang

memiliki keterkaitan dengan aplikasi yang dibuat.

b. Analisis

Mempelajari serta memahami perangkat lunak yang akan dibuat

dengan menentukan karakteristik, hubungan antara suatu objek dengan

objek yang lainnya.

c. Design

Merupakan tahapan penerjemah atau transformasi dari tahap

analisis, ke dalam suatu metode desain perangkat lunak yang mudah di

mengerti oleh user.

(21)

Merupakan tahap dimana tahap ini menerjemahkan data atau

pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam format yang dapat

dibaca oleh mesin dengan mengggunakan bahasa pemrograman

komputer.

e. Testing

Pengujian perangkat lunak yang mengintegrasikan metode

desain ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik, dan

hasilnya adalah kontruksi atau bagian-bagian perangkat lunak yang

baik.

f. Maintaince

Dimana tahap ini merupakan tahap akhir pembuatan perangkat

lunak, yang dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat

mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan

permintaan user.

(22)

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan beberapa ini dibagi dalam beberapa bab dengan

pokok pembahasan. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tantang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang

masalah, perumusan maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memaparkan tentang profil PT. Asuransi Jiwasraya Bandung dan

teori-teori yang berkaitan dengan topik dan menunjang dalam peracanagan sistem

yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat lunak.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan beberapa langkah-langkah percangan dan pembuatan

aplikasi input data pasien berbasis database serta kegiatan selama mengikuti kerja

praktek di PT. Asuransi Jiwasraya Bandung.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan Laporan

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Profil Tempat Kerja Praktek

Dalam profil tempat Kerja Praktek akan dibahas mengenai PT. Asuransi

Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.

2.1.1. Sejarah Instansi

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) berdiri pada tanggal 31 Desember

1859. Pada hari itulah berdiri perusahaan asuransi yang pertama di

Indonesia (Hindia Belanda pada masa itu) yang bernama NILLMIJ

(Nederlands – Indishe Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij).

Perusahaan asuransi tersebut didirikan berdasarkan Akte William Hendry

Helots No. 185 tanggal 31 Desember 1859. NILLMIJ Van 1859 tercatat

dalam sejarah sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama di Indonesia.

Pada tahun 1957, pemerintah Indonesia mengadakan Indonesianisasi

perekonomian Indonesia termasuk juga terhadap perusahaan-perusahaan

asuransi milik Belanda yang terkena nasionalisasi seperti :

a. NILLMIJ Van 1859; Kantor Pusat Jakarta

b. De Nederland Van 1859 Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Den Haag

(24)

c. De Olveh Van 1879 Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Den Haag

Levensverzekeringen) Cabang Surabaya; Kantor Pusat di

Amsterdams Negeri Belanda

f. National Levensverzekerings Bank N. V. Cabang Jakarta; Kantor

Pusat di Rotterdam Negeri Belanda

g. Ons Belanda Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Amsterdam Negeri

Belanda.

Pada tanggal 17 Desember 1960, NILLMIJ Van 1859 yang sudah

dinasionalisasikan berdasarkan peraturan No. 23 tahun 1958, kemudian

diganti namanya menjadi PT. Pertanggungan Jiwa Sejahtera berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Kehakiman. Kemudian pada tanggal 1 Januari

1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 214 tahun 1961 didirikan

sebuah perusahaan negara asuransi jiwa yang bernama PT. Asuransi Jiwa

Eka Sejahtera kedalam perusahaan baru inilah kesembilan perusahaan

asuransi milik Belanda tersebut bergabung.

Pada tanggal 1 Januari 1966 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

(25)

nama PT. Asuransi Jiwasraya. Kemudian PT. Asuransi Jiwa Eka Sejahtera

juga bergabung kedalam perusahaan baru ini. Pada saat itu PT.

Pertanggungan Jiwa Darma Nasional mengalami kepailitan dan dikuasai

oleh pemerintah. Pemerintah mengambil keputusan untuk menggabungkan

perusahaan ini kedalam PT. Asuransi Jiwasraya berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Urusan Perasuransian No. 2/SK/66 Tahun 1966.

Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1972, PT. Asuransi

Jiwasraya yang merupakan penggabungan dari sembilan perusahaan

asuransi milik Belanda ditambah dengan sebuah perusahaan nasional

berupa status dari perusahaan negara menjadi Perseroan Terbatas (Persero)

yang melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1971. perubahan itu pada

tanggal 23 Maret 1973 berdasarkan Akte Notaris Mohamad Ali No. 12

tahun 1973.

Jaringan pelayanan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) meliputi

seluruh wilayah Indonesia dengan memiliki satu kantor pusat yang

berkedudukan di Jakarta, 17 kantor cabang perwakilan di tingkat propinsi

maupun daerah tingkat I dan 300 kantor unit produksi di daerah tingkat II.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan cepat dan tepat (Just in

Time) bagi para nasabah.

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki motto dalam

meningkatkan pelayanan kepada para nasabah. Dengan berdasarkan pada

(26)

memiliki pengertian bahwa perusahaan bertekad untuk selalu melayani

masyarakat berdasarkan kepercayaan dan itikad baik (Utmost Gooffaith).

“Tegar dalam Tempaan Zaman” memiliki pengertian bahwa perusahaan

memiliki manajemen yang tangguh dan professional serta berpengalaman

sehingga mampu bertahan lebih dari satu abad.

2.1.2. Logo Instansi

PT. Asuransi Jiwasraya Bandung memiliki Logo seperti berikut :

Gambar 2.1 Logo PT. Asuransi Jiwasraya Bandung

2.1.3. Badan Hukum Instansi

PT Asuransi Jiwasraya didirikan berdasarkan Akte notaries

William Henry Herklos No. 185 tanggal 31 Desember 1859. NILLMIJ van

1859 tercatat dalam sejarah sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama

didirikan di Indonesia. Pada tahun 1957, dalam rangka Indonesianisasi

perekonomian Indonesia, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa milik

Belanda yang ada di Negara ini dikenakan nasionalisasi. Pada tahun 1973

PT (Persero) Asuransi Jiwasraya yang merupakan peleburan dari sembilan

(27)

nasional, berubah status dari perusahaan Negara menjadi perseroan terbatas

(persero) melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1972 berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1972. Perubahan itu berlaku pada

tanggal 23 Maret 1973, berdasarkan akte Notaris Mohammad Ali No. 12

Tahun 1973. Berdasarkan akte notaries Imas Fatimah, SH tanggal 12 Mei

1998 No. 10 dan tanggal 8 September 1998 No.19, yang telah mendapatkan

persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan

Nomor. C2-16563HT.01.04.TH98 tanggal 2 Oktober 1998, singkatan nama

perusahaan dirubah menjadi PT Asuransi Jiwasraya

2.1.4. Struktur Organisasi dan Job Description

STRUKTUR ORGANISASI

3.

PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

4.

BANDUNG TIMUR BRANCH OFFICE

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung

(28)

2.1.4.1 Bagian Pertanggungan

a. Kasi Pertanggungan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi

Pertanggungan adalah :

a) Memeriksa kebenaran terhadap SPAJ (Surat Permohonan

Asuransi Jiwa) dan SKK (Surat Keterangan Kesehatan)

b) Melakukan penelitian mengenai kebenaran data calon

nasabah

c) Memberikan pelayanan dan administrasi pertanggungan

d) Menyeleksi kelengkapan data pengajuan klaim

e) Melaksanakan pembayaran klaim dan pelaporan

f) Mengadakan investigasi terhadap klaim yang diragukan

kebenarannya bersama dengan pejabat kantor cabang dan

pusat

b. Peg. Administrasi Pertanggungan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai

Administrasi Pertanggungan adalah :

a) Memeriksa kebenaran data yang telah disampaikan oleh calon

nasabah

b) Membuat nota pengantar pengajuan klaim ke kantor cabang / pusat

dan melampirkan dokumen kelengkapan

c) Melaporkan hasil pembayaran uang asuransi yang dilengkapi

(29)

2.1.4.2 Bagian Operasional

a. Kasi Operasional

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi

Operasional adalah :

a) Melaksanakan serta mengatur pemasaran berbagai jenis produk

asuransi jiwa dan menyiapkan pendidikan Agen sesuai dengan Pola

Keagenan

b) Memeriksa pengisian Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ)

Pertanggungan Perorangan (PP) dan Pertanggungan Kumpulan

(PK) serta mencatat data produksi Aparat Operasional Pemasaran

(Agen) pada kartu dan buku administrasi produksi

c) Mengadakan evaluasi Aparat Operasional Penagih (Kolektor)

d) Merencanakan dan mengkoordinasi pengadaan agen dan penagih

serta menyiapkan pelaksanaan rapat diskusi dan evaluasi agen dan

penagih

e) Merencanakan, mengatur dan melaksanakan penagihan premi

untuk polis pertanggungan kumpulan (PK) dan menjamin

kesamaan data pemegang polis perusahaan

f) Melapor dan bertanggung jawab kepada Branch Manager

b. Peg. Administrasi Operasional/Kasir Kuitansi

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai

(30)

a) Membuat LOPP (Laporan Operasional Pertanggungan Perorangan)

beserta lampirannya

b) Membuat daftar penerimaan premi harian dan sebelum dikirim ke

kantor cabang harus direkonsilisasikan terlebih dahulu dengan tata

urusan pembukuan

c) Mengkoordinasi dan melaksanakan operasional penagihan premi

yang dilaksanakan oleh penagih

d) Melapor dan bertanggung jawab kepada Kasi Operasional

e) Melaksanakan pembuatan Klad Kas Harian Kuitansi untuk setiap

penagih secara bertahap untuk mengetahui saldo tagihan premi dan

masing-masing penagih setiap hari

f) Mendistribusikan kuitansi-kuitansi premi secara cepat sesuai

pengajuan bon kuitansi dari para penagih sesuai jadwal penagihan

g) Membuat daftar Opname Fisik Kuitansi premi PP setiap 3 bulan

sekali yang dibuat per penagih

h) Melapor dan bertanggung jawab kepada Kasi Operasional

2.1.4.3 Bagian Administrasi, Logistik & Keuangan

a. Kasi Administrasi, Logistik & Keuangan

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi

Administrasi, Logistik & Keuangan adalah :

a) Mengatur mekanisme pembayaran hak-hak Agen dan Penagih

b) Mengawasi proses pengadministrasian investasi

(31)

keamanannya

d) Mengawasi pelaksaan pembayaran gaji dan tunjangan para

karyawan perusahaan

b. Pegawai Administrasi Logistik

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai

Administrasi Logistik adalah :

a) Mengisi dan memeriksa seluruh daftar hadir pegawai

b) Mengawasi pelaksanaan kebersihan gedung kantor yang dilakukan

oleh juru layan

c) Melakukan pengamanan atas asset perusahaan dengan memberikan

petunjuk-petunjuk kepada para pekerja

c. Kasir Uang

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kasir Uang

adalah :

a) Melakukan pembayaran komisi dan bonus kepada agen

b) Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan kepada karyawan

perusahaan

c) Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan kepada agen dan

penagih

d) Melaksanakan pembayaran komisi penagih atas premi yang sudah

lunas

(32)

2.1.4.4 Kepala Perwakilan (Branch Manager)

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Perwakilan

(Branch Manager) adalah :

a) Memimpin seluruh kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung

jawab penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi pada kantor perwakilan

(branch office) yang dipimpin

b) Melaksanakan dan mendelegasikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan

oleh kantor pusat dengan sebaik-baiknya

c) Menerima laporan dan memberikan petunjuk serta pengarahan kepada para

Kepala Seksi (Kasi)

d) Mengevaluasi hasil kerja dari setiap Kepala Seksi

e) Berusaha untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh Kantor

Pusat (Head Office)

f) Melaporkan dan bertanggung jawab pada Kantor Cabang (Regional Office)

2.1.4.5 Kepala Unit Daerah (Area Manager)

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Area Manager

adalah :

a) Mengadakan pemasaran berbagai jenis produk asuransi di daerah

b) Melakukan rekruting agen serta menyiapkan pendidikan agen sesuai pola

keagenan

c) Mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan operasional agen dan penagih

(33)

2.1.4.6 Executive Agen

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Executive Agen

adalah :

a) Melakukan pemasaran berbagai produk asuransi yang ditawarkan

perusahaan

b) Melakukan analisis kebutuhan agen

c) Mengadakan pertemuan rutin untuk mengevaluasi hasil kerja agen dan

memberikan tambahan pengetahuan untuk meningkatkan prestasi

d) Membantu memberikan solusi penyelesaian kesulitan yang dihadapi para

agen di lapangan

e) Melapor dan bertanggung jawab kepada Area Manager

2.1.4.7 Agen

Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Agen adalah :

a) Melakukan pemasaran berbagai produk asuransi yang ditawarkan

perusahaan

b) Melapor dan bertanggung jawab kepada Executive Agen

2.2Landasan Teori

Dalam Landasan Teori akan dibahas tentang teori-teori yang berhubungan

dengan sistem informasi yang akan dibuat.

(34)

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan

teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang

membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan

yang menekankan pada prosedur, definisi sebuah system sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan yang bekerja dari prosedurprosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Dalam pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu

sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam

melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu ujuan yang akan dibangun.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem

Dalam merancang suatu aplikasi atau program terdiri dari beberapa satu

kesatuan sistem. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan

sistem yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada

komponen. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendifinisikan pada

prosedur. Berikut adalah definisi sistem :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan yang bekerja dari prosedurprosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Prosedur itu sendiri menurut para ahli merupakan suatu urutan-urutan

(35)

departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari setiap

prosedur yang telah dibuat. Definisi prosedur menurut para ahli yaitu :

“Prosedur adalah urutan-urutan yang terjadi dari setiap tahapantahapan intruksi

yang menerapkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang

mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakan”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada setiap elemen atau

komponen, definisi sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”.

2.2.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:

1 Komponen sistem (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk suatu kerjasama.

2 Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan suatu daerah yang membatasi suatu

system dengan sistem yang lain lingkungan luar, dan dengan batasan ini

kita bisa

(36)

Apapun yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi

operasi suatu sistem.

4 Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan

system lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data–data antar sub

system dimana keluaran (output) dari sistem akan menjadi masukan (input)

untuk sub sistem yang lain, sehingga antara sistem dan sub sistem akan

saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.

5 Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi atau sumber data yang dimasukkan kedalam

sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan (

maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6 Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi dan sumber data yang diolah dan

diidentifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi

suatu informasi yang dibutuhkan oleh orang lain.

7 Pengolahan Sistem (Process)

Setiap sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk

diolah menjadi sebuah informasi.

(37)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang

dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sebuah sistem.

2.2.4 Klasifikasi Sistem

Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh

karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang

berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

2. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya system

komputer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.

3. Sistem Buatan Manusia (human made sistem) adalah sistem yang

dirancang manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia

dengan mesin disebut human-machine sistem/man-machine system,

misalnya: system informasi.

4. Sistem Tertentu (deterministic sistem) adalah sistem yang beroperasi

dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misal: sistem computer.

5. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

6. Sistem Tertutup (closed sistem) merupakan sistem yang tidak berhubungan

dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.

7. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

(38)

2.2.5 Definisi Sistem Informasi

Informasi sangat penting bagi setiap bidang dalam mengambil suatu

keputusan. Suatu informasi dapat diperoleh dari suatu sistem informasi yang

sedang berjalan atau juga sering disebut processing system atau information

processing system. Menurut parah ahli definisi dari sistem informasi adalah

“Suatu sistem yang sedang berjalan di dalam sebuah organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian. Mendukung operasional

aplikasi program yang sedang berjalan, bersifat menejerial dan kegiatan strategi

dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan”.

2.2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan

perangkat lunak komputer serta perangkat penting yang mengelola data yaitu

manusia yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan,

masalahnya adalah dimana informasi itu bisa didapat, dan kapan informasi itu bisa

didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.

“Sistem informasi adalah suatu sistem dimana didalamnya ada suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

(39)

2.2.7 Analisis Sistem

Analisis sistem (sistem analis) merupakan tahapan yang sangat kritis dan

penting karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan

selanjutnya, Analisis sistem didefinisikan sebagai berikut :

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan yang ada dan sedang terjadi,

kesempatankesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah sebagai berikut:

1. Identify yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze yaitu menganalisis sistem.

4. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.

2.2.8 Desain Sistem

Desain sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

2.2.9 Tujuan Desain Sistem

(40)

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap

kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem mencapai tujuan:

a) Desain sistem harus baik, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan.

b) Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama suatu

perusahaan.

c) Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi,

pelaporan manajemen yang mendukung keputusan yang akan

dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang

tidak dapat dilakukan oleh komputer.

d) Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang

terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan

informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur,

perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian internnya harus

tepat.

2.2.10 Konsep Dasar Basis Data

Basis Data (Database) dapat dinyatakan sebagai sebuah lemari arsip

yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam

pengambilan kembali data yang telah tersimpan. Basis Data menunjukkan

(41)

instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut

sistem basis data (database system).

2.2.11 Definisi Basis Data

Menurut para ahli yang di maksud dengan Basis Data adalah sistem

berkas yang terpadu dan dirancang terutama untuk meminimalkan

pengolahan suatu data agar data itu dapat di inputkan lebih mudah dan

praktis.

Tujuan dari basis data itu sendiri dimaksudkan untuk mengatasi

problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis database atau

berkas, sistem basis data adalah suatu sistem yang mengolah record-record

dengan menggunakan komputer untuk menyimpan serta memlihara suatu

data sebuah organisasi /perusahaan sehingga mampu menyediakan

informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk suatu proses

mengambil keputusan. Untuk mengelola suatu basis data diperlukan

perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangakat lunak

yang memungkinkan para pemakai membuat, mengontrol dan mengakses

suatu basis data dengan cara yang praktis dan efisien. Mengapa diperlukan

suata database :

a) Salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,

karena merupakan dasar dalam pembuatan program atau

(42)

b) Menentukan kualitas suatu informasi apakah informasi

tersebut akurat, tepat waktu dan relevan.

c) Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif disbanding dengan biaya yang didapatnya.

d) Mengurangi duplikasi data

e) Hubungan data dapat di tingakatkan.

f) fMengurangi pemborosan tempat penyimpanan luar.

Untuk membentuk suatu database. Data mempunyai jenjang mulai

karakter, item, record, file dan kemudian database.

a) Karakter : bagian dari data yang terkecil yang berupa karakter

numerik, huruf, ataupun karakter khusus yang membentuk suatu

field.

b) Field : suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari

data, misalkan nama, alamat dan lain-lain yang terkumpul dalam

suatu field dan membentuk suatu record.

c) Record : kumpulan dari suatu field yang membentuk suatu record.

Record menggambarkan suatu unit dara individu yang tertentu.

Kumpulan dari recordakan membentuk suatu file.

d) File : file terdiri dari beberapa record yang menggambarkan satu

kesatuan suatu data yang sejenis atau yang sama.

e) Database : kumpulan dari file yang nantinya akan membentuk suatu

(43)

2.2.12 Database Manajemen Sistem (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai

secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem

yang khusus atau spesifik. Dan suatu sistem akan menentukan bagaimana

data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil. Disamping itu sistem ini

juga menerapkan mekanisme pengaman data, pemakaian data secara

bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya.

2.2.13 Tujuan Basis Data

Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar

terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini

terdapat beberapa tujuan dari Basis Data diantaranya yaitu :

1) Kecepatan dan kemudahan (Speed)

2) Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

3) Keakuratan (Accuracy)

4) Ketersediaan (Avaibility)

5) Kelengkapan (Completeness)

6) Keamanan (Security)

7) Kebersamaan (Sharability)

2.2.14 Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan

(44)

Perancangan basis data terdiri atas perancangan basis data secara

konseptual, perancangan basis data terdiri dari perancangan basis data

secara fisik. Dalam merancang suatu basis data ada beberapa hal yang

dibutuhkan untuk memperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang

diinginkan, dimana hal tersebut melalui tahapan berikut :

a. Entity Relationship Diagram ( ERD )

Entity Relationship Diagram atau bisa dikenal dengan diagram

E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini

memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Elemen-elemen

Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :

1. Entity

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah

bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada

didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan.

2. Relationship

Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan

dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah

hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya

penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja

dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan

(45)

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari

tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut

adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang

dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering

dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan

relationship.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel

yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari

sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas,

kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang

terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga

sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :

a) One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan

dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya

mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada

entitas yang kedua dan sebaliknya.

(46)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama

dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana

hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada

entitas yang pertama dapat mempunyai banyak

hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua .

Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya

dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian

pada entitas yang pertama.

c) Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika

tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai

banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya,

baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat

dari sisi yang kedua.

b. Normalisasi

Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam

membangun basis data relasional yang tidak secara langsung

berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah

aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang

normal. Adapun langkah-langkah untuk menghasilkan struktur tabel

(47)

1) Bentuk Unnormallized

Bentuk unnormal adalh bentuk table dengan mencantumkan

semua field data yang ada

2) Bentuk Normal Pertama / 1 NF ( First Normal Form)

Bentuk Normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak

memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih

dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3) Bentuk Normal Kedua / 2 NF ( Second Normal Form)

Bentuk Normal Kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel

semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki

ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh.

4) Bentuk Normal Ketiga / 3 NF (Third Normal Form)

Bentuk Normal Ketiga terpenuhi jika dan hanya jika semua

atribut bukan kunci memiliki dependensi transitif terhadap kunci

primer.

5) Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Suatu tabel dikatakan berada pada BCNF jika dan hanya jika

semua ketergantungan fungsional dengan notasi X Y, maka X harus

merupakan superkey pada tabel tersebut.

(48)

Suatu tabel dikatakan berada pada normal keempat jika tidak

mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak.

7) Bentuk Normal Kelima / 5 NF (Fifth Normal Form)

Bentuk Normal Kelima berkaitan dengan ketergantungan

relasi antar tabel (Join Dependency).

c. Relasi Tabel

Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah

entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya

relasi tabel tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan

jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada

himpunan entitas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi

kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One To

Many),banyak ke satu (Many To One) dan banyak ke banyak (Many

To Many).

2.2.15 Metode Analisis Sistem Terstruktur

2.2.16.1 Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan

informasi antar area pertanggung jawaban didalam sebuah

organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya

sampai tujuannya. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis

(49)

2.2.16.2 Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem

dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai

transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data

input menjadi data output. Suatu diagram konteks selalu

mengandung satu dan hanya satu proses saja. Diagram konteks ini

menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan

user atau lebih dikenal dengan pemakai sebuah sistem itu sendiri.

2.2.16.3 DFD (Data Flow Diagram)

DFD adalah penjelasan lebih rinci dari diagram konteks dan

proses fungsional yang ada dalam sistem. DFD mejelaskan tentang

aliran masuk, aliran keluar, proses serta penyuntingan file yang

digunakan. DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika

tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengalir atau disimpan.

2.2.16.4 Kamus Data

“Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang

fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem

informasi”, Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat

(50)

merancang database program. Dan dengan menggunakan kamus

data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di

(51)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1Kerja praktek di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch

Office.

Adapun aktifitas-aktifitas yang dilakukan di PT. Asuransi Jiwasraya

(Persero) Bandung Timur Branch Office, selama kerja praktek, dilaksanakan dari

tanggal 17 Juli 2013 – 17 Agustus 2013 dan dilakukan setiap hari kerja di mulai

pukul 08.00 s/d 17.00 WIB pada hari senin sampai hari jumat. Selama kerja praktek

kami ditempatkan di bagian administrasi.

3.2Analisis Sistem

3.2.1. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Adapun prosedur dari sistem pelayanan di PT. Asuransi

Jiwasraya (PERSERO) Cabang Bandung yang sedang berjalan adalah

sebagai berikut:

1. Nasabah mengisi Formulir Surat Permintaan Asuransi Jiwa

(rangkap dua) dengan lengkap kemudian diserahkan kepada

Kasi Operasional disertai Surat Keterangan Kesehatan (rangkap

dua) dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (rangkap dua) yang

masih berlaku

2. Kasi Operasional menerima dari Nasabah bersama dengan

Formulir Surat Permintaan Asuransi Jiwa (rangkap dua) disertai

Surat Keterangan Kesehatan (rangkap dua) dan fotokopi Kartu

Tanda Penduduk (rangkap dua) kemudian memerikasa

(52)

Jiwa, Surat Keterangan Kesehatan dan fotokopi Kartu Tanda

Penduduk. Setelah Kasi Operasional mengecek Formulir Surat

Permintaan Asuransi Jiwa (rangkap dua) Surat Keterangan

Kesehatan (rangkap dua) dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk

(rangkap dua) Kasi Operasional mengeluarkan slip setoran

(rangkap empat) diberikan ke nasabah untuk di tanda tangan

3. Nasabah menerima Formulir Surat Permintaan Asuransi Jiwa

(rangkap dua) disertai Surat Keterangan Kesehatan (rangkap

dua), fotokopi Kartu Tanda Penduduk (rangkap dua), slip

setoran (rangkap empat) dan Bukti Pembayaran Premi Pertama

(rangkap empat)dari Kasi Operasional untuk di tanda tangani

kemudian Slip Setoran dan Bukti Pembayaran Premi Pertama

diberikan kepada kasir untuk dicek.

4. Kasir menerima formulir surat Permintaan Asuransi Jiwa

(rangkap dua) disertai Surat Keterangan Kesehatan ( rangkap

dua) dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (rangkap dua) Slip

Setoran (rangkap tiga) dan Bukti Pembayaran Premi Pertama

(rangkap empat) yang sudah ditanda tangan dari nasabah untuk

dicek. Kemudian Kasir membuat Kode Bukti Setoran (rangkap

dua) lalu kasir mengarsipkan masing- masing satu buah Kode

Bukti Setoran, Slip Setoran dan Bukti Pembayaran Premi

Pertama, Kasir memberikan Bukti Pembayaran Premi Pertama

yang asli kepada Nasabah. Kemudian Kasir memberikan Kartu

(53)

(rangkap dua), Formulir Surat Permintaan Asuransi Jiwa

(rangkap dua), Bukti Pembayaran Premi Pertama (rangkap dua),

Slip Setoran (rangkap dua) dan Kode Bukti Setoran (rangkap

dua) Kepada Kasi Pertanggungan.

5. Kasi Pertanggungan menerima Kartu Tanda Penduduk (rangkap

dua), Surat Keterangan Kesehatan ( rangkap dua ), Formulir

Surat Permintaan Asuransi Jiwa (rangkap dua), Bukti

Pembayaran Premi Pertama (rangkap dua), Slip Setoran

(rangkap dua) dan Kode Bukti Setoran (rangkap satu) dari kasir

untuk di cek, setelah semuanya di cek Kasi pertanggungan

mengeluarkan No Polis (rangkap empat). Kemudian Kasi

Operasional memberikan Kartu Tanda Penduduk (rangkap dua),

Surat Keterangan Kesehatan ( rangkap dua ), Formulir Surat

Permintaan Asuransi Jiwa (rangkap dua), Bukti Pembayaran

Premi Pertama (rangkap dua), Slip Setoran (rangkap dua) dan

Kode Bukti Setoran (rangkap satu) dari kasir untuk di cek,

setelah semuanya di cek Kasi Pertanggungan mengeluarkan No

Polis (rangkap empat) kepada Kepala Cabang untuk

menandatangani No Polis. Setelah Kepala Cabang untuk

menandatangani No Polis memberikan kembali surat-surat

tersebut ke Kasi Pertangguangan

6. Kasi Pertanggungan menerima Kartu Tanda Penduduk (rangkap

dua), Surat Keterangan Kesehatan ( rangkap dua ), Formulir

(54)

Pembayaran Premi Pertama (rangkap dua), Slip Setoran

(rangkap dua) Kode Bukti Setoran (rangkap satu) dan No Polis

yang telah di tandatangani Kepala Cabang (rangkap empat) dari

Kepala Cabang untuk mengarsipkan Kartu Tanda Penduduk,

Surat Keterangan Kesehatan, Formulir Surat Permintaan

Asuransi Jiwa, Bukti Pembayaran Premi Pertama, Slip Setoran,

Kode Bukti Setoran dan No Polis masing-masing satu buah,

kemudian diberikan ke Bagian Logistik

7. Bagian Logistik menerima Kartu Tanda Penduduk, Surat

Keterangan Kesehatan, Formulir Surat Permintaan Asuransi

Jiwa, Bukti Pembayaran Premi Pertama, Slip Setoran, Kode

Bukti Setoran dan No Polis (rangkap tiga) dari Kasi

Pertanggungan untuk diarsipkan, kemudian Bagian Logistik

memberikan No Polis asli yang telah ditanda tangan oleh Kepala

Cabang satu buah kepada Nasabah

8. Nasabah menerima No Polis asli yang telah ditandatangan

Kepala Cabang dari Bagian Logistik sebagai bukti telah menjadi

nasabah di PT. Asuransi Jiwasraya dan sebagai surat untuk

mengajukan klaim bila terjadi kecelakaan kepada PT. Asuransi

Jiwasraya.

Sedangkan prosedur pengajuan klaim di PT. Asuransi Jiwasraya (PERSERO)

Cabang Bandung yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

1 Nasabah mengisi formulir pengajuan klaim asuransi, serta

(55)

polis, slip setoran premi terakhir, dan dokumen pengajuan

klaim.

2 Setelah no polis, KTP, slip setoran premi terakhir, beserta

dokumen pengajuan klaim dilampirkan dan formulir

pengajuan klaim terisi, kemudian diserahkan kepada bagian

Kasi Operasional.

3 Kasi operasional akan mengecek no polis, slip setoran premi

terakhir, KTP, beserta dokumen pengajuan klaim dan formulir

pengajuan klaim yang telah disahkan diserahkan kepada

bagian Pertanggungan sebagai syarat untuk melakukan

pembayaran klaim kepada nasabah

3.2.2. Analisis Fungsional

3.2.2.1. Flowmap

Flowmap dapat memberikan gambaran tentang sistem

yang saat ini sedang berjalan. Dari sistem yang sedang berjalan

maka akan ditemukan data-data dan fakta yang akan dijadikan

bahan untuk pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi

sistem yang diusulkan untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan sehingga diharapkan sistem yang berjalan jauh

(56)
(57)

Gambar 3.2 Flowmap Pendaftaran Nasabah

3.2.3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

(58)

Pengguna komputer serta user aplikasi di PT. Asuransi

Jiwasraya (PERSERO) Cabang Bandung adalah sebagai

berikut :

Nama : Yayan Nuryani

Jabatan : Staff

Umur : 32

Pengalaman menggunakan Komputer : 4 tahun

Latar Belakang Pendidikan : Sederajat

Sistem Operasi sering digunakan : Windows XP

Ditinjau dari karakteristik dari user, maka dapat

disimpulkan bahwa user mampu mengoperasikan komputer

serta bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya.

3.2.3.2. Analisis Hardware

Hardware adalah perangkat keras komputer yang sangat

mendukung dalam kinerja sistem. Spesifikasi hardware yang

digunakan di kantor PT. Asuransi Jiwasraya (PERSERO)

Cabang Bandung adalah sebagai berikut :

Processor : Intel Dual Core 2.13 Ghz

Motherboard : Intel

RAM : 1 GB

(59)

Harddisk : WD 320 Gb

LAN Card : Realtek Onboard

Mouse optic

Dari hasil analisis hardware dapat disimpulkan bahwa

spesifikasi hardware tergolong baik dan mampu untuk

menjalankan aplikasi ini.

3.2.3.3. Analisis Software

Dalam melaksanakan kegiatannya, di PT. Asuransi

Jiwasraya (PERSERO) Cabang Bandung menggunakan

Operating Sistem Microsoft WindowsXP Service Pack 3.

3.2.4. Analisis Kebutuhan Fungsional

3.2.4.1. ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) komponen utama

pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut

Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga

dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen- komponen

himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih

jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang

menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Adapun

Diagram E-R dari Sistem Informasi Administrasi Nasabah pada PT.

Asuransi Jiwasraya (PERSERO) Cabang Bandung dapat

(60)

Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram

3.2.4.2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur

analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem

secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini

sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi

yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Diagram konteks

Sistem Informasi Administrasi Asuransi ini dapat dilihat pada

gambar dibawah ini :

Gambar 3.4 Diagram Konteks

3.2.4.3. DFD

Data Flow Diagram (DFD) memungkinkan pengembangan

(61)

pada saat yang bersamaan. DFD juga menunjukkan aliran suatu data

diubah bentuk seakan-akan data tersebut bergerak melalui sistem.

DFD Sistem Informasi Administrasi Asuransi dapat dilihat pada

(62)

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 1

(63)

3.2.4.4. Kamus Data

Kamus data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang

mengalir diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada

sistem. Data yang mengalir tersebut dapat berupa masukan untuk

Atribut : NIP, password, nama_pegawai

2 Nama alur data : Data_pendaftaran

Alias : -

Aliran : Proses 3.1 - F. Nasabah, F.Nasabah - proses

3.2, Pendaftar – proses 3.1, proses 3.2 –

proses 3.3

Atribut : Nama_nasabah, no_identitas,

jenis_identitas,warga_negara,tempat_lahir,

tanggal_lahir, jenis_kelamin, status,

pekerjaan,penghasilan_perbulan, alamat,

no_telepon, kota, kode_pos,

(64)

3 Nama alur data : Data_nasabah

4 Nama alur data : Data_asuransi

Alias : -

Aliran : Proses 3- F. asuransi, F. asuransi –

proses 3.3

Atribut : Kode_asuransi, jenis_asuransi

5 Nama alur data : Data_no_pendaftaran

Alias : -

Aliran : Proses 3.1 - Pendaftar, Pendaftar proses

3.2

Atribut : No_pendaftaran, tanggal_pendaftaran

6 Nama alur data : Data_administrasi

Alias : -

Aliran : Pendaftar - proses 3.2, proses 3.2 –

proses 3.4,proses 3.4 – F.keuangan

(65)

nama_nasabah, masa_asuransi,

jumlah_bayar, jenis_asuransi

7 Nama alur data : Data_pembayaran_premi

Alias : -

Aliran : Nasabah – proses 4.0, proses 4.0 – F.

Keuangan, F.Keuangan – proses 5.0

Atribut : No_setoran, id_nasabah,

nama_nasabah, masa_asuransi,

Atribut : Id_nasabah, nama_nasabah

9 Nama alur data : No_polis

Alias : -

Aliran : Proses 5.0 – pendaftar, proses 5.0 –

proses 6.0, proses 6.0 – proses 7.0

Atribut : No_polis, nama_nasabah, alamat,

jenis_polis, jenis_asuransi, uang_asuransi,

masa_asuransi, penerima_faedah

10 Nama alur data : Data_klaim

Alias : -

(66)

proses 7.0

Atribut : No_polis, nama_nasabah,

jenis_polis,penerima_faedah

11 Nama alur data : Data_pembayaran_klaim

Alias : -

Aliran : Proses 7.0 – nasabah

Atribut : No_cek, tgl_cek

12 Nama alur data : Data_laporan_keuangan

Alias : -

Aliran : Proses 8.0 Kepala_perwakilan

Atribut : Tanggal_setoran, bulan,

jumlah_bayar,Id_nasabah,

nama_nasabah

3.3Perancangan Sistem

3.3.1. Perancangan Basis Data

3.3.1.1. Tabel Relasi

Tabel Relasi menggambarkan suatu hubungan antar

tabel yang sudah ada dalam keadaan normal. Adapun

keterkaitan tabel relasi yang digunakan dalam Sistem Informasi

(67)

Gambar 3.7 Tabel Relasi

3.3.1.2. Struktur Tabel

Struktur file merupakan urutan isi ataupun data yang

berada dalam suatu record. Struktur file dalam Sistem

Informasi Admnistrasi Asuransi ini adalah sebagai berikut :

1. Tabel Nasabah

No Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1 Id_nasabah Varcar 8 Primary Key

2 Nama_nasabah Varcar 30 Atribut

3 Warga_negara Varcar 20 Atribut

(68)

5 Tanggal_lahir Date - Atribut

6 Jenis_kelamin Varcar 15 Atribut

7 Status Varcar 10 Atribut

8 Pekerjaan Varcar 20 Atribut

9 Penghasilan_perbulan Varcar 10 Atribut

10 Alamat Varcar 30 Atribut

11 No_telepon Varcar 10 Atribut

12 Kota Varcar 20 Atribut

13 Kode_pos Varcar 10 Atribut

14 Penerima_faedah Varcar 30 Atribut Tabel 3.1 Tabel Nasabah

2 Jenis_asuransi Varcar 20 Atribut

3 Uang_asuransi Int 10 Atribut

4 Masa_asuransi Date - Atribut

Tabel 3.3 Tabel Asuransi

4. Tabel Pendaftaran

No Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1 No_pendaftaran Int 8 Primary Key

2 Id_nasabah Varcar 30 Atribut

3 Kode_asuransi Varcar 20 Foreign Key

4 Tgl_pendaftaran Date - Atribut

(69)
(70)

3 Jumlah_setoran Int 10 Atribut 4 Id_nasabah Varcar 8 Foreign Key

5 Kode_asuransi Varcar 8 Foreign Key 6 NIP Varcar 20 Foreign Key

7 Bulan Date - Atribut

Tabel 3.8 Tabel Polis

3.3.2. Perancangan Antar Muka

Gambar 3.8 Perancangan antarmuka Halaman Utama

(71)

Gambar 3.10 Perancangan antarmuka Produk Asuransi

Beasiswa catur karya

(72)

Gambar 3.12 Perancangan antarmuka produk asuransi trikasa

Gambar 3.13 Perancangan antarmuka produk asuransi kecelakaan

(73)

Gambar 3.14 Perancangan antarmuka pendaftaran nasabah

(74)

Gambar 3.16 Perancangan antarmuka polis

(75)

Gambar 3.18 Perancangan antarmuka login admin

(76)

Gambar 3.20 Perancangan antarmuka pendaftaran nasabah

(77)

Gambar 3.22 Perancangan antarmuka input data asuransi

(78)

Gambar 3.24 Perancangan antarmuka tampil data setoran

(79)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Dari seluruh pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada pengolahan data nasabah, pengajuan klaim, serta penyetoran premi

dan pembayaran klaim nasabah pada Bagian administrasi PT. Asuransi

Jiwasraya Cabang Bandung, sudah terhindar dari kesalahan – kesalahan

yang mengakibatkan terhambatnya proses pengolahan data dan

sehingga data yang disajikan jadi lebih akurat.

2. Informasi tentang pendaftaran nasabah ini ditempatkan secara online

sehingga mudah diakses dan disajikan secara cepat.

3. Dengan adanya website ini dapat memberikan kemudahan bagi yang

mendaftar ke PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Bandung.

4.2Saran

Pembuatan Sistem Informasi Pengolahan Administrasi Asuransi adalah

sebagai contoh pemanfaatan teknologi informasi yang banyak digunakan saat ini.

Dalam pembangunan website ini masih banyak kekurangannya yang belum

terpenuhi dalam tampilan website ini, untuk itu perlu diadakan pengembangan

lebih lanjut.

(80)

berikut:

1. Akan lebih baik dibuat suatu fasilitas untuk secara langsung

berinteraksi antara pihak admin dan pendaftar.

2. Akan lebih pembayaran bisa dilakukan online, supaya memudahkan

dalam melakukan transaksi.

3. Akan lebih baik jika dilakukan pengembangan perangkat lunak

Gambar

Gambar 1.1 Metodologi Penelitian
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Gambar 3.1 Flowmap Pengajuan Klaim
Gambar 3.2 Flowmap Pendaftaran Nasabah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Musrenbang Jangka Panjang Daerah diselenggarakan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah untuk menyempurnakan

tinggi di seluruh dunia. Salah satu gejala asma adalah serangan asma, yaitu sesak napas. Gejala ini dapat berakhir fatal jika tidak diatasi dengan baik. Kematian akibat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta

Nainggolan 2012, judul skripsi Analisis Perilaku “Dugem” Mahasiswa/i Di Kota Medan Dengan Teori Tindakan Sosial Talcott Parsons (Studi Deskriptif pada Mahasiswa yang

Dalam penelitian Ayupp dan Nguok (2011) mayoritas karyawan merasa puas dengan tempat kerja mereka, dalam hal hubungan antara kepuasan kerja dan sumber stres ditemukan

monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. 8) Putusan KPPU adalah pernyataan oleh hakim (dalam hal ini Majelis. Komisi) sebagai pejabat Negara yang diberi wewenang untuk

Peraturan Walikota Cimahi Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Nama, Jenis Usaha dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah. Peraturan Walikota Cimahi Nomor 15 Tahun 2006

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hasil belajar Sejarah kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Bermain Peran lebih tinggi