SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI
DI PT. JIWASRAYA (PERSERO)
BANDUNG TIMUR
KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
ANDRI SANDRIA YUWANA
10110198
RIZKA PRATAMA RIANTONO
10110206
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
LAMPIRAN E
LAMPIRAN D
LAMPIRAN D
RIWAYAT HIDUP PENULIS
I. DATA DIRI
Nama : Andri Sandria Yuwana
Tempat/Tanggal Lahir : Sumedang, 5 Februari 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Gang Masduki No. 01 RT 01/01 Tungturunan –
Tanjungsari Kab. Sumedang 45362
Telepon : 089617021452
E-mail : andryabel@gmail.com
II. PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 1998 – 2004 : SD Negeri Mariuk
Tahun 2004 – 2007 : SMP Negeri 1 Tanjungsari
Tahun 2007 – 2010 : SMA Negeri Tanjungsari
RIWAYAT HIDUP PENULIS
I. DATA DIRI
Nama : Rizka Pratama Ryantono
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 2 Januarii 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Gang Mama keta RT/01 RW/04 Palasari
Kec.Pasawahan Kel.Dayeuhkolot Kab.Bandung
Telepon : 087821315449
E-mail : bricademati@gmail.com
II. PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 1998 – 2004 : SD Pasawahan VIII
Tahun 2004 – 2007 : SMP 3 Bandung
Tahun 2007 – 2010 : SMA Sandhy Putra Telkom
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
2.1Profil Tempat Kerja Peraktek... 9
2.1.1 Sejarah Instansi ... 9
2.1.2 Logo Instansi ... 12
2.1.3 Badan Hukum Instansi ... 12
2.1.1 Struktur Organisasi Dan Job Description ... 13
2.2 Landasan Teori ... 19
2.2.1 Pengertian Sistem ... 19
2.2.2 Konsep Dasar Sistem ... 20
2.2.3 Karakteristik Sistem ... 21
2.2.4 Klasifikasi Sistem ... 23
2.2.5 Definisi Sistem Informasi ... 24
2.2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 24
2.2.7 Analisi Sistem ... 25
2.2.9 Tujuan Desain Sistem ... 25
2.2.10 Konsep Dasar Basis Data ... 26
2.2.11 Definisi Dasar Basis Data ... 27
2.2.12 Database Management Sistem (DBMS) ... 29
2.2.13 Tujuan Basis Data... 29
2.2.14 Tahap Perancangan Basis Data ... 29
2.2.15 Metode Analisis Terukur ... 34
BAB III PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 37
3.1Kerja Praktek ... 37
3.2Analisis Sistem ... 37
3.2.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan ... 37
3.2.2 Analisis Fungsional ... 41
3.2.3 Analisis Non Fungsional ... 43
3.2.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 45
3.3Perancangan Sistem ... 52
3.3.1 Perancangan Basis Data ... 52
3.3.1 Perancangan Antarmuka ... 56
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
4.1Kesimpulan ... 65
4.2Saran ... 65
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat hidayah
dan karunia-Nya sehingga laporan Kerja Praktek (KP) ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan KP ini untuk memenuhi salah
satu syarat maya kuliah Kerja Praktek di Semester 7 (tujuh) dengan total 2 (dua) sks.
Adapun judul Laporan KP yang penulis ambil sebagai berikut. “Sistem Informasi
Administrasi PT. Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office”.
Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dan bimbingan dari semua pihak
penyusunan Laporan KP ini tidak akan berjalan dengan baik. Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua yang telah membantu antara lain :
1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan dalam mengerjakan
Laporan KP ini.
2. Ibu Yayan Nuryani selaku pembimbing di lapangan yang telah meluangkan
waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan serta petunjuk kepada penulis
dalam penyelesaian Laporan KP ini.
3. Bapak Iskandar Ikbal, ST, M.Kom selaku dosen pembimbing akademi yang
telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan Laporan KP.
4. Seluruh dosen dan para staff karyawan Universitas Komputer Indonesia.
5. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu
6. Kepada kedua orang tua dan keluarga penulis atas dukungan materil dan moril
dengan izin dan do’a restunya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan
KP ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan KP ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
guna menyempurnakan penyusunan Laporan KP ini.
Bandung, 10 Desember 2013
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Azhar Susanto, 2002, Sistem Informasi Manajemen, Edisi 2, Bandung, Linggajaya
Abdul Kadir.2002.Pengenalan Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta
Jogiyanto HM. 2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta
Susanto azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen, konsep dan pengembangan. lingga
jaya. Bandung.
Wahyu Gunawan, Kebut Sehari Jadi Master PHP, Genius, Yogyakarta
Sumber Internet :
http://ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id/Black Box Testing
http://erihadiyana.wordpress.com/jenis-jenis pemodelan sistem
http://www.bumn.go.id/jiwasraya/tentang-kami/tentang-perusahaan/
http://www.id.wikipedia.org
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
PT. Asuransi Jiwasraya merupakan asuransi jiwa yang berstatus Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga mendapat jaminan dari pemerintah.
Asuransi dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas antara lain
memberikan jaminan ganti rugi atas kerugian atau kehilangan yang dialami oleh
nasabah. Dengan adanya asuransi kita tidak perlu lagi memikirkan mengenai
kehilangan atau kerugian yang kita alami karena asuransi akan menolong kita
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Namun perusahaan ini tidak lepas dari permasalahan, adapun
masalah-masalah yang ada pada kantor Asuransi Jiwasraya Cabang Bandung adalah pada
pengolahan data nasabah dan data pembayaran premi pada bagian administrasi
pada PT. Asuransi Jiwasraya terkadang terjadi kesalahan – kesalahan yang
mengakibatkan terhambatnya proses pengolahan data dan mengakibatkan data
yang disajikan jadi tidak akurat. Sumber daya manusia dan perangkat pengelola
yang terbatas serta jumlah data yang akan diolah lumayan banyak, menjadi
kendala pada sistem yang sedang berjalan di PT. Asuransi Jiwasraya, ini
mengakibatkan proses penyajian data memakan waktu lama serta pembuatan
lambat dari waktu yang ditentukan. Semakin banyaknya orang yang ingin
mengasuransikan dirinya, maka data yang harus diolah semakin banyak. Pada
Asuransi Jiwasraya Cabang Bandung ini dalam sebulan banyak data nasabah yang
mendaftar dan akan diolah mencapai 515 . Jumlah ini akan terus bertambah, maka
dari itu perlu dibuat sebuah sistem informasi supaya proses pengolahan datanya
bisa lebih baik.
Dari sisi calon nasabah maupun nasabah juga terdapat berbagai
permasalahan lain, diantaranya sebagian calon nasabah maupun nasabah tidak
sempat datang langsung ke perusahaan dikarenakan kesibukannya, nasabah kurang
mengetahui informasi mengenai cara pembayaran premi asuransi dan data
nasabah, selain itu pengajuan klaim asuransi dari pihak nasabah yang masih
berbelit – belit, sehingga mengalami keterlambatan dan terkadang terjadi antrian
pendaftaran nasabah yang mengakibatkan pelayanan tidak memuaskan. Maka dari
itu perlu dibuat sebuah terobosan baru melalui media lain dimana para nasabah
tidak harus langsung mendatangi kantor asuransi dan bisa langsung mengetahui
informasi asuransi.
Dan berdasarkan hal yang dijelaskan diatas memberikan inspirasi untuk
melakukan analisis system yang berjalan dan mengimplementasikan dalam bentuk
laporan yang berjudul “SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA PT.
1.2Perumusan Masalah
Dalam mengembangkan sistem pengolahan data tersebut di atas, maka
penyususn mencoba untuk merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem administrasi pada PT. Asuransi Jiwasraya Bandung
yang berjalan.
2. Bagaimana menganalisis dan merancamg sistem informasi pada PT.
Asuransi Jiwasraya Bandung, sehingga dapat meminimalisasi kesalahan
dan duplikasi data.
3. Bagaimana menguji sistem informasi administrasi asuransi pada PT.
Asuransi Jiwasraya Bandung.
4. Bagaimana mengimplementasikan sistem administrasi asuransi pada PT.
Asuransi Jiwasraya Bandung.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud
Maksud penulis melaksanakan penelitian ini yaitu untuk
merancang suatu sistem informasi pengolahan data administrasi dengan
berbasis web pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang
1.3.2. Tujuan
Adapun tujuan Penulis melaksanakan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mempercepat proses pengolahan data di PT. Asuransi
Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Bandung agar data yang
disajikan lebih akurat.
2. Untuk mempercepat pembuatan laporan, sehingga nantinya bisa
disajikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
3. Untuk mempermudah nasabah dalam proses registrasi pada PT.
Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Bandung secara
online.
1.4Batasan Masalah
Batasan masalah sangat penting untuk ditentukan terlebih dahulu sebelum
sampai pada tahap selanjutnya. Sesuai dengan judul dan latar belakang
masalahyang dijelaskan maka penulis membatasi permasalahan mengenai asuransi
kecelakaan yang meliputi:
1. Sistem disini hanya terbatas pada pendafaran calon nasabah baru,
pengolahan data pembayaran premi, hingga calon nasabah menerima
2. Sistem dirancang dengan berbasis web dan disertai dengan pembuatan
website yang berisi informasi – informasi nasabah yang ada pada PT.
Asuransi Jiwasraya (Persero).
3. Pengolahan data pembayaran premi asuransi.
4. Sistem ini menyediakan fasilitas pendaftaran nasabah asuransi secara
online.
5. Pada sistem ini nasabah menyerahkan persyaratan pendaftaran dan
pengajuan klaim dengan datang langsung ke perusahaan.
1.5Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek
ini adalah :
1. Pengumpulan Data
a. Wawancara
Mengadakan wawancara dengan dosen pembimbing maupun
praktisi yang berhubungan dengan permalasahan yang di bahas dalam
laporan kerja praktek ini.
b. Observasi
Melakukan observasi untuk mencari masalah yang mungkin
membangun suatu aplikasi yang dimana memberikan pemecahan
masalah yang sedang di hadapinya.
2. Tahap perancangan dan implementasi
Pembangunan perangkat Lunak ini menggunakan metode waterfall
yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. System Enginering
Merupakan tahapan pertama kali dalam pengembangan system
yaitu menetapkan segala hal yang diperlukan dalam membangun
perangkat lunak dengan meminta penjelasan dari pihak-pihak yang
memiliki keterkaitan dengan aplikasi yang dibuat.
b. Analisis
Mempelajari serta memahami perangkat lunak yang akan dibuat
dengan menentukan karakteristik, hubungan antara suatu objek dengan
objek yang lainnya.
c. Design
Merupakan tahapan penerjemah atau transformasi dari tahap
analisis, ke dalam suatu metode desain perangkat lunak yang mudah di
mengerti oleh user.
Merupakan tahap dimana tahap ini menerjemahkan data atau
pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam format yang dapat
dibaca oleh mesin dengan mengggunakan bahasa pemrograman
komputer.
e. Testing
Pengujian perangkat lunak yang mengintegrasikan metode
desain ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik, dan
hasilnya adalah kontruksi atau bagian-bagian perangkat lunak yang
baik.
f. Maintaince
Dimana tahap ini merupakan tahap akhir pembuatan perangkat
lunak, yang dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan
permintaan user.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan beberapa ini dibagi dalam beberapa bab dengan
pokok pembahasan. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tantang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang
masalah, perumusan maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, serta
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini memaparkan tentang profil PT. Asuransi Jiwasraya Bandung dan
teori-teori yang berkaitan dengan topik dan menunjang dalam peracanagan sistem
yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat lunak.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan beberapa langkah-langkah percangan dan pembuatan
aplikasi input data pasien berbasis database serta kegiatan selama mengikuti kerja
praktek di PT. Asuransi Jiwasraya Bandung.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan Laporan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Profil Tempat Kerja Praktek
Dalam profil tempat Kerja Praktek akan dibahas mengenai PT. Asuransi
Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.
2.1.1. Sejarah Instansi
PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) berdiri pada tanggal 31 Desember
1859. Pada hari itulah berdiri perusahaan asuransi yang pertama di
Indonesia (Hindia Belanda pada masa itu) yang bernama NILLMIJ
(Nederlands – Indishe Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij).
Perusahaan asuransi tersebut didirikan berdasarkan Akte William Hendry
Helots No. 185 tanggal 31 Desember 1859. NILLMIJ Van 1859 tercatat
dalam sejarah sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama di Indonesia.
Pada tahun 1957, pemerintah Indonesia mengadakan Indonesianisasi
perekonomian Indonesia termasuk juga terhadap perusahaan-perusahaan
asuransi milik Belanda yang terkena nasionalisasi seperti :
a. NILLMIJ Van 1859; Kantor Pusat Jakarta
b. De Nederland Van 1859 Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Den Haag
c. De Olveh Van 1879 Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Den Haag
Levensverzekeringen) Cabang Surabaya; Kantor Pusat di
Amsterdams Negeri Belanda
f. National Levensverzekerings Bank N. V. Cabang Jakarta; Kantor
Pusat di Rotterdam Negeri Belanda
g. Ons Belanda Cabang Jakarta; Kantor Pusat di Amsterdam Negeri
Belanda.
Pada tanggal 17 Desember 1960, NILLMIJ Van 1859 yang sudah
dinasionalisasikan berdasarkan peraturan No. 23 tahun 1958, kemudian
diganti namanya menjadi PT. Pertanggungan Jiwa Sejahtera berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kehakiman. Kemudian pada tanggal 1 Januari
1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 214 tahun 1961 didirikan
sebuah perusahaan negara asuransi jiwa yang bernama PT. Asuransi Jiwa
Eka Sejahtera kedalam perusahaan baru inilah kesembilan perusahaan
asuransi milik Belanda tersebut bergabung.
Pada tanggal 1 Januari 1966 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
nama PT. Asuransi Jiwasraya. Kemudian PT. Asuransi Jiwa Eka Sejahtera
juga bergabung kedalam perusahaan baru ini. Pada saat itu PT.
Pertanggungan Jiwa Darma Nasional mengalami kepailitan dan dikuasai
oleh pemerintah. Pemerintah mengambil keputusan untuk menggabungkan
perusahaan ini kedalam PT. Asuransi Jiwasraya berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Urusan Perasuransian No. 2/SK/66 Tahun 1966.
Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1972, PT. Asuransi
Jiwasraya yang merupakan penggabungan dari sembilan perusahaan
asuransi milik Belanda ditambah dengan sebuah perusahaan nasional
berupa status dari perusahaan negara menjadi Perseroan Terbatas (Persero)
yang melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1971. perubahan itu pada
tanggal 23 Maret 1973 berdasarkan Akte Notaris Mohamad Ali No. 12
tahun 1973.
Jaringan pelayanan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) meliputi
seluruh wilayah Indonesia dengan memiliki satu kantor pusat yang
berkedudukan di Jakarta, 17 kantor cabang perwakilan di tingkat propinsi
maupun daerah tingkat I dan 300 kantor unit produksi di daerah tingkat II.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan cepat dan tepat (Just in
Time) bagi para nasabah.
PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki motto dalam
meningkatkan pelayanan kepada para nasabah. Dengan berdasarkan pada
memiliki pengertian bahwa perusahaan bertekad untuk selalu melayani
masyarakat berdasarkan kepercayaan dan itikad baik (Utmost Gooffaith).
“Tegar dalam Tempaan Zaman” memiliki pengertian bahwa perusahaan
memiliki manajemen yang tangguh dan professional serta berpengalaman
sehingga mampu bertahan lebih dari satu abad.
2.1.2. Logo Instansi
PT. Asuransi Jiwasraya Bandung memiliki Logo seperti berikut :
Gambar 2.1 Logo PT. Asuransi Jiwasraya Bandung
2.1.3. Badan Hukum Instansi
PT Asuransi Jiwasraya didirikan berdasarkan Akte notaries
William Henry Herklos No. 185 tanggal 31 Desember 1859. NILLMIJ van
1859 tercatat dalam sejarah sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama
didirikan di Indonesia. Pada tahun 1957, dalam rangka Indonesianisasi
perekonomian Indonesia, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa milik
Belanda yang ada di Negara ini dikenakan nasionalisasi. Pada tahun 1973
PT (Persero) Asuransi Jiwasraya yang merupakan peleburan dari sembilan
nasional, berubah status dari perusahaan Negara menjadi perseroan terbatas
(persero) melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1972 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1972. Perubahan itu berlaku pada
tanggal 23 Maret 1973, berdasarkan akte Notaris Mohammad Ali No. 12
Tahun 1973. Berdasarkan akte notaries Imas Fatimah, SH tanggal 12 Mei
1998 No. 10 dan tanggal 8 September 1998 No.19, yang telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan
Nomor. C2-16563HT.01.04.TH98 tanggal 2 Oktober 1998, singkatan nama
perusahaan dirubah menjadi PT Asuransi Jiwasraya
2.1.4. Struktur Organisasi dan Job Description
STRUKTUR ORGANISASI
3.
PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)4.
BANDUNG TIMUR BRANCH OFFICE
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
2.1.4.1 Bagian Pertanggungan
a. Kasi Pertanggungan
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi
Pertanggungan adalah :
a) Memeriksa kebenaran terhadap SPAJ (Surat Permohonan
Asuransi Jiwa) dan SKK (Surat Keterangan Kesehatan)
b) Melakukan penelitian mengenai kebenaran data calon
nasabah
c) Memberikan pelayanan dan administrasi pertanggungan
d) Menyeleksi kelengkapan data pengajuan klaim
e) Melaksanakan pembayaran klaim dan pelaporan
f) Mengadakan investigasi terhadap klaim yang diragukan
kebenarannya bersama dengan pejabat kantor cabang dan
pusat
b. Peg. Administrasi Pertanggungan
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai
Administrasi Pertanggungan adalah :
a) Memeriksa kebenaran data yang telah disampaikan oleh calon
nasabah
b) Membuat nota pengantar pengajuan klaim ke kantor cabang / pusat
dan melampirkan dokumen kelengkapan
c) Melaporkan hasil pembayaran uang asuransi yang dilengkapi
2.1.4.2 Bagian Operasional
a. Kasi Operasional
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi
Operasional adalah :
a) Melaksanakan serta mengatur pemasaran berbagai jenis produk
asuransi jiwa dan menyiapkan pendidikan Agen sesuai dengan Pola
Keagenan
b) Memeriksa pengisian Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ)
Pertanggungan Perorangan (PP) dan Pertanggungan Kumpulan
(PK) serta mencatat data produksi Aparat Operasional Pemasaran
(Agen) pada kartu dan buku administrasi produksi
c) Mengadakan evaluasi Aparat Operasional Penagih (Kolektor)
d) Merencanakan dan mengkoordinasi pengadaan agen dan penagih
serta menyiapkan pelaksanaan rapat diskusi dan evaluasi agen dan
penagih
e) Merencanakan, mengatur dan melaksanakan penagihan premi
untuk polis pertanggungan kumpulan (PK) dan menjamin
kesamaan data pemegang polis perusahaan
f) Melapor dan bertanggung jawab kepada Branch Manager
b. Peg. Administrasi Operasional/Kasir Kuitansi
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai
a) Membuat LOPP (Laporan Operasional Pertanggungan Perorangan)
beserta lampirannya
b) Membuat daftar penerimaan premi harian dan sebelum dikirim ke
kantor cabang harus direkonsilisasikan terlebih dahulu dengan tata
urusan pembukuan
c) Mengkoordinasi dan melaksanakan operasional penagihan premi
yang dilaksanakan oleh penagih
d) Melapor dan bertanggung jawab kepada Kasi Operasional
e) Melaksanakan pembuatan Klad Kas Harian Kuitansi untuk setiap
penagih secara bertahap untuk mengetahui saldo tagihan premi dan
masing-masing penagih setiap hari
f) Mendistribusikan kuitansi-kuitansi premi secara cepat sesuai
pengajuan bon kuitansi dari para penagih sesuai jadwal penagihan
g) Membuat daftar Opname Fisik Kuitansi premi PP setiap 3 bulan
sekali yang dibuat per penagih
h) Melapor dan bertanggung jawab kepada Kasi Operasional
2.1.4.3 Bagian Administrasi, Logistik & Keuangan
a. Kasi Administrasi, Logistik & Keuangan
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Seksi
Administrasi, Logistik & Keuangan adalah :
a) Mengatur mekanisme pembayaran hak-hak Agen dan Penagih
b) Mengawasi proses pengadministrasian investasi
keamanannya
d) Mengawasi pelaksaan pembayaran gaji dan tunjangan para
karyawan perusahaan
b. Pegawai Administrasi Logistik
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pegawai
Administrasi Logistik adalah :
a) Mengisi dan memeriksa seluruh daftar hadir pegawai
b) Mengawasi pelaksanaan kebersihan gedung kantor yang dilakukan
oleh juru layan
c) Melakukan pengamanan atas asset perusahaan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk kepada para pekerja
c. Kasir Uang
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kasir Uang
adalah :
a) Melakukan pembayaran komisi dan bonus kepada agen
b) Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan kepada karyawan
perusahaan
c) Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan kepada agen dan
penagih
d) Melaksanakan pembayaran komisi penagih atas premi yang sudah
lunas
2.1.4.4 Kepala Perwakilan (Branch Manager)
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kepala Perwakilan
(Branch Manager) adalah :
a) Memimpin seluruh kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung
jawab penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi pada kantor perwakilan
(branch office) yang dipimpin
b) Melaksanakan dan mendelegasikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan
oleh kantor pusat dengan sebaik-baiknya
c) Menerima laporan dan memberikan petunjuk serta pengarahan kepada para
Kepala Seksi (Kasi)
d) Mengevaluasi hasil kerja dari setiap Kepala Seksi
e) Berusaha untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh Kantor
Pusat (Head Office)
f) Melaporkan dan bertanggung jawab pada Kantor Cabang (Regional Office)
2.1.4.5 Kepala Unit Daerah (Area Manager)
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Area Manager
adalah :
a) Mengadakan pemasaran berbagai jenis produk asuransi di daerah
b) Melakukan rekruting agen serta menyiapkan pendidikan agen sesuai pola
keagenan
c) Mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan operasional agen dan penagih
2.1.4.6 Executive Agen
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Executive Agen
adalah :
a) Melakukan pemasaran berbagai produk asuransi yang ditawarkan
perusahaan
b) Melakukan analisis kebutuhan agen
c) Mengadakan pertemuan rutin untuk mengevaluasi hasil kerja agen dan
memberikan tambahan pengetahuan untuk meningkatkan prestasi
d) Membantu memberikan solusi penyelesaian kesulitan yang dihadapi para
agen di lapangan
e) Melapor dan bertanggung jawab kepada Area Manager
2.1.4.7 Agen
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Agen adalah :
a) Melakukan pemasaran berbagai produk asuransi yang ditawarkan
perusahaan
b) Melapor dan bertanggung jawab kepada Executive Agen
2.2Landasan Teori
Dalam Landasan Teori akan dibahas tentang teori-teori yang berhubungan
dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan
teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang
membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan
yang menekankan pada prosedur, definisi sebuah system sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan yang bekerja dari prosedurprosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Dalam pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu
sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu ujuan yang akan dibangun.
2.2.2 Konsep Dasar Sistem
Dalam merancang suatu aplikasi atau program terdiri dari beberapa satu
kesatuan sistem. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan
sistem yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada
komponen. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendifinisikan pada
prosedur. Berikut adalah definisi sistem :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan yang bekerja dari prosedurprosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Prosedur itu sendiri menurut para ahli merupakan suatu urutan-urutan
departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari setiap
prosedur yang telah dibuat. Definisi prosedur menurut para ahli yaitu :
“Prosedur adalah urutan-urutan yang terjadi dari setiap tahapantahapan intruksi
yang menerapkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang
mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakan”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada setiap elemen atau
komponen, definisi sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”.
2.2.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:
1 Komponen sistem (Components)
Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk suatu kerjasama.
2 Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan suatu daerah yang membatasi suatu
system dengan sistem yang lain lingkungan luar, dan dengan batasan ini
kita bisa
Apapun yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi
operasi suatu sistem.
4 Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan
system lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data–data antar sub
system dimana keluaran (output) dari sistem akan menjadi masukan (input)
untuk sub sistem yang lain, sehingga antara sistem dan sub sistem akan
saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.
5 Masukan Sistem (Input)
Merupakan energi atau sumber data yang dimasukkan kedalam
sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan (
maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6 Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi dan sumber data yang diolah dan
diidentifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi
suatu informasi yang dibutuhkan oleh orang lain.
7 Pengolahan Sistem (Process)
Setiap sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk
diolah menjadi sebuah informasi.
Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang
dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sebuah sistem.
2.2.4 Klasifikasi Sistem
Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh
karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu:
1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.
2. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya system
komputer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.
3. Sistem Buatan Manusia (human made sistem) adalah sistem yang
dirancang manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia
dengan mesin disebut human-machine sistem/man-machine system,
misalnya: system informasi.
4. Sistem Tertentu (deterministic sistem) adalah sistem yang beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misal: sistem computer.
5. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
6. Sistem Tertutup (closed sistem) merupakan sistem yang tidak berhubungan
dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.
7. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
2.2.5 Definisi Sistem Informasi
Informasi sangat penting bagi setiap bidang dalam mengambil suatu
keputusan. Suatu informasi dapat diperoleh dari suatu sistem informasi yang
sedang berjalan atau juga sering disebut processing system atau information
processing system. Menurut parah ahli definisi dari sistem informasi adalah
“Suatu sistem yang sedang berjalan di dalam sebuah organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian. Mendukung operasional
aplikasi program yang sedang berjalan, bersifat menejerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan”.
2.2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan
perangkat lunak komputer serta perangkat penting yang mengelola data yaitu
manusia yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.
Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan,
masalahnya adalah dimana informasi itu bisa didapat, dan kapan informasi itu bisa
didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.
“Sistem informasi adalah suatu sistem dimana didalamnya ada suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
2.2.7 Analisis Sistem
Analisis sistem (sistem analis) merupakan tahapan yang sangat kritis dan
penting karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan
selanjutnya, Analisis sistem didefinisikan sebagai berikut :
“Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan yang ada dan sedang terjadi,
kesempatankesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
Dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identify yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze yaitu menganalisis sistem.
4. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.
2.2.8 Desain Sistem
Desain sistem didefinisikan sebagai berikut :
“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
2.2.9 Tujuan Desain Sistem
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.
Sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem mencapai tujuan:
a) Desain sistem harus baik, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan.
b) Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama suatu
perusahaan.
c) Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan manajemen yang mendukung keputusan yang akan
dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang
tidak dapat dilakukan oleh komputer.
d) Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang
terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan
informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian internnya harus
tepat.
2.2.10 Konsep Dasar Basis Data
Basis Data (Database) dapat dinyatakan sebagai sebuah lemari arsip
yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam
pengambilan kembali data yang telah tersimpan. Basis Data menunjukkan
instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut
sistem basis data (database system).
2.2.11 Definisi Basis Data
Menurut para ahli yang di maksud dengan Basis Data adalah sistem
berkas yang terpadu dan dirancang terutama untuk meminimalkan
pengolahan suatu data agar data itu dapat di inputkan lebih mudah dan
praktis.
Tujuan dari basis data itu sendiri dimaksudkan untuk mengatasi
problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis database atau
berkas, sistem basis data adalah suatu sistem yang mengolah record-record
dengan menggunakan komputer untuk menyimpan serta memlihara suatu
data sebuah organisasi /perusahaan sehingga mampu menyediakan
informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk suatu proses
mengambil keputusan. Untuk mengelola suatu basis data diperlukan
perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangakat lunak
yang memungkinkan para pemakai membuat, mengontrol dan mengakses
suatu basis data dengan cara yang praktis dan efisien. Mengapa diperlukan
suata database :
a) Salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,
karena merupakan dasar dalam pembuatan program atau
b) Menentukan kualitas suatu informasi apakah informasi
tersebut akurat, tepat waktu dan relevan.
c) Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif disbanding dengan biaya yang didapatnya.
d) Mengurangi duplikasi data
e) Hubungan data dapat di tingakatkan.
f) fMengurangi pemborosan tempat penyimpanan luar.
Untuk membentuk suatu database. Data mempunyai jenjang mulai
karakter, item, record, file dan kemudian database.
a) Karakter : bagian dari data yang terkecil yang berupa karakter
numerik, huruf, ataupun karakter khusus yang membentuk suatu
field.
b) Field : suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari
data, misalkan nama, alamat dan lain-lain yang terkumpul dalam
suatu field dan membentuk suatu record.
c) Record : kumpulan dari suatu field yang membentuk suatu record.
Record menggambarkan suatu unit dara individu yang tertentu.
Kumpulan dari recordakan membentuk suatu file.
d) File : file terdiri dari beberapa record yang menggambarkan satu
kesatuan suatu data yang sejenis atau yang sama.
e) Database : kumpulan dari file yang nantinya akan membentuk suatu
2.2.12 Database Manajemen Sistem (DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai
secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem
yang khusus atau spesifik. Dan suatu sistem akan menentukan bagaimana
data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil. Disamping itu sistem ini
juga menerapkan mekanisme pengaman data, pemakaian data secara
bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya.
2.2.13 Tujuan Basis Data
Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar
terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini
terdapat beberapa tujuan dari Basis Data diantaranya yaitu :
1) Kecepatan dan kemudahan (Speed)
2) Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
3) Keakuratan (Accuracy)
4) Ketersediaan (Avaibility)
5) Kelengkapan (Completeness)
6) Keamanan (Security)
7) Kebersamaan (Sharability)
2.2.14 Tahap Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan
Perancangan basis data terdiri atas perancangan basis data secara
konseptual, perancangan basis data terdiri dari perancangan basis data
secara fisik. Dalam merancang suatu basis data ada beberapa hal yang
dibutuhkan untuk memperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang
diinginkan, dimana hal tersebut melalui tahapan berikut :
a. Entity Relationship Diagram ( ERD )
Entity Relationship Diagram atau bisa dikenal dengan diagram
E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini
memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Elemen-elemen
Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
1. Entity
Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah
bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada
didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan.
2. Relationship
Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan
dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah
hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya
penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja
dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan
3. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari
tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut
adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang
dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering
dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan
relationship.
4. Kardinalitas
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel
yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari
sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas,
kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang
terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga
sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :
a) One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan
dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya
mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada
entitas yang kedua dan sebaliknya.
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama
dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana
hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada
entitas yang pertama dapat mempunyai banyak
hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua .
Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya
dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian
pada entitas yang pertama.
c) Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika
tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai
banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya,
baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat
dari sisi yang kedua.
b. Normalisasi
Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam
membangun basis data relasional yang tidak secara langsung
berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah
aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang
normal. Adapun langkah-langkah untuk menghasilkan struktur tabel
1) Bentuk Unnormallized
Bentuk unnormal adalh bentuk table dengan mencantumkan
semua field data yang ada
2) Bentuk Normal Pertama / 1 NF ( First Normal Form)
Bentuk Normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak
memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih
dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
3) Bentuk Normal Kedua / 2 NF ( Second Normal Form)
Bentuk Normal Kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel
semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki
ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh.
4) Bentuk Normal Ketiga / 3 NF (Third Normal Form)
Bentuk Normal Ketiga terpenuhi jika dan hanya jika semua
atribut bukan kunci memiliki dependensi transitif terhadap kunci
primer.
5) Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Suatu tabel dikatakan berada pada BCNF jika dan hanya jika
semua ketergantungan fungsional dengan notasi X Y, maka X harus
merupakan superkey pada tabel tersebut.
Suatu tabel dikatakan berada pada normal keempat jika tidak
mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak.
7) Bentuk Normal Kelima / 5 NF (Fifth Normal Form)
Bentuk Normal Kelima berkaitan dengan ketergantungan
relasi antar tabel (Join Dependency).
c. Relasi Tabel
Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah
entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya
relasi tabel tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan
jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada
himpunan entitas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi
kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One To
Many),banyak ke satu (Many To One) dan banyak ke banyak (Many
To Many).
2.2.15 Metode Analisis Sistem Terstruktur
2.2.16.1 Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)
Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan
informasi antar area pertanggung jawaban didalam sebuah
organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya
sampai tujuannya. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis
2.2.16.2 Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem
dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai
transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data
input menjadi data output. Suatu diagram konteks selalu
mengandung satu dan hanya satu proses saja. Diagram konteks ini
menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan
user atau lebih dikenal dengan pemakai sebuah sistem itu sendiri.
2.2.16.3 DFD (Data Flow Diagram)
DFD adalah penjelasan lebih rinci dari diagram konteks dan
proses fungsional yang ada dalam sistem. DFD mejelaskan tentang
aliran masuk, aliran keluar, proses serta penyuntingan file yang
digunakan. DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika
tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengalir atau disimpan.
2.2.16.4 Kamus Data
“Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang
fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem
informasi”, Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat
merancang database program. Dan dengan menggunakan kamus
data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Kerja praktek di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch
Office.
Adapun aktifitas-aktifitas yang dilakukan di PT. Asuransi Jiwasraya
(Persero) Bandung Timur Branch Office, selama kerja praktek, dilaksanakan dari
tanggal 17 Juli 2013 – 17 Agustus 2013 dan dilakukan setiap hari kerja di mulai
pukul 08.00 s/d 17.00 WIB pada hari senin sampai hari jumat. Selama kerja praktek
kami ditempatkan di bagian administrasi.
3.2Analisis Sistem
3.2.1. Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Adapun prosedur dari sistem pelayanan di PT. Asuransi
Jiwasraya (PERSERO) Cabang Bandung yang sedang berjalan adalah
sebagai berikut:
1. Nasabah mengisi Formulir Surat Permintaan Asuransi Jiwa
(rangkap dua) dengan lengkap kemudian diserahkan kepada
Kasi Operasional disertai Surat Keterangan Kesehatan (rangkap
dua) dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (rangkap dua) yang
masih berlaku
2. Kasi Operasional menerima dari Nasabah bersama dengan
Formulir Surat Permintaan Asuransi Jiwa (rangkap dua) disertai
Surat Keterangan Kesehatan (rangkap dua) dan fotokopi Kartu
Tanda Penduduk (rangkap dua) kemudian memerikasa
Jiwa, Surat Keterangan Kesehatan dan fotokopi Kartu Tanda
Penduduk. Setelah Kasi Operasional mengecek Formulir Surat
Permintaan Asuransi Jiwa (rangkap dua) Surat Keterangan
Kesehatan (rangkap dua) dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk
(rangkap dua) Kasi Operasional mengeluarkan slip setoran
(rangkap empat) diberikan ke nasabah untuk di tanda tangan
3. Nasabah menerima Formulir Surat Permintaan Asuransi Jiwa
(rangkap dua) disertai Surat Keterangan Kesehatan (rangkap
dua), fotokopi Kartu Tanda Penduduk (rangkap dua), slip
setoran (rangkap empat) dan Bukti Pembayaran Premi Pertama
(rangkap empat)dari Kasi Operasional untuk di tanda tangani
kemudian Slip Setoran dan Bukti Pembayaran Premi Pertama
diberikan kepada kasir untuk dicek.
4. Kasir menerima formulir surat Permintaan Asuransi Jiwa
(rangkap dua) disertai Surat Keterangan Kesehatan ( rangkap
dua) dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (rangkap dua) Slip
Setoran (rangkap tiga) dan Bukti Pembayaran Premi Pertama
(rangkap empat) yang sudah ditanda tangan dari nasabah untuk
dicek. Kemudian Kasir membuat Kode Bukti Setoran (rangkap
dua) lalu kasir mengarsipkan masing- masing satu buah Kode
Bukti Setoran, Slip Setoran dan Bukti Pembayaran Premi
Pertama, Kasir memberikan Bukti Pembayaran Premi Pertama
yang asli kepada Nasabah. Kemudian Kasir memberikan Kartu
(rangkap dua), Formulir Surat Permintaan Asuransi Jiwa
(rangkap dua), Bukti Pembayaran Premi Pertama (rangkap dua),
Slip Setoran (rangkap dua) dan Kode Bukti Setoran (rangkap
dua) Kepada Kasi Pertanggungan.
5. Kasi Pertanggungan menerima Kartu Tanda Penduduk (rangkap
dua), Surat Keterangan Kesehatan ( rangkap dua ), Formulir
Surat Permintaan Asuransi Jiwa (rangkap dua), Bukti
Pembayaran Premi Pertama (rangkap dua), Slip Setoran
(rangkap dua) dan Kode Bukti Setoran (rangkap satu) dari kasir
untuk di cek, setelah semuanya di cek Kasi pertanggungan
mengeluarkan No Polis (rangkap empat). Kemudian Kasi
Operasional memberikan Kartu Tanda Penduduk (rangkap dua),
Surat Keterangan Kesehatan ( rangkap dua ), Formulir Surat
Permintaan Asuransi Jiwa (rangkap dua), Bukti Pembayaran
Premi Pertama (rangkap dua), Slip Setoran (rangkap dua) dan
Kode Bukti Setoran (rangkap satu) dari kasir untuk di cek,
setelah semuanya di cek Kasi Pertanggungan mengeluarkan No
Polis (rangkap empat) kepada Kepala Cabang untuk
menandatangani No Polis. Setelah Kepala Cabang untuk
menandatangani No Polis memberikan kembali surat-surat
tersebut ke Kasi Pertangguangan
6. Kasi Pertanggungan menerima Kartu Tanda Penduduk (rangkap
dua), Surat Keterangan Kesehatan ( rangkap dua ), Formulir
Pembayaran Premi Pertama (rangkap dua), Slip Setoran
(rangkap dua) Kode Bukti Setoran (rangkap satu) dan No Polis
yang telah di tandatangani Kepala Cabang (rangkap empat) dari
Kepala Cabang untuk mengarsipkan Kartu Tanda Penduduk,
Surat Keterangan Kesehatan, Formulir Surat Permintaan
Asuransi Jiwa, Bukti Pembayaran Premi Pertama, Slip Setoran,
Kode Bukti Setoran dan No Polis masing-masing satu buah,
kemudian diberikan ke Bagian Logistik
7. Bagian Logistik menerima Kartu Tanda Penduduk, Surat
Keterangan Kesehatan, Formulir Surat Permintaan Asuransi
Jiwa, Bukti Pembayaran Premi Pertama, Slip Setoran, Kode
Bukti Setoran dan No Polis (rangkap tiga) dari Kasi
Pertanggungan untuk diarsipkan, kemudian Bagian Logistik
memberikan No Polis asli yang telah ditanda tangan oleh Kepala
Cabang satu buah kepada Nasabah
8. Nasabah menerima No Polis asli yang telah ditandatangan
Kepala Cabang dari Bagian Logistik sebagai bukti telah menjadi
nasabah di PT. Asuransi Jiwasraya dan sebagai surat untuk
mengajukan klaim bila terjadi kecelakaan kepada PT. Asuransi
Jiwasraya.
Sedangkan prosedur pengajuan klaim di PT. Asuransi Jiwasraya (PERSERO)
Cabang Bandung yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
1 Nasabah mengisi formulir pengajuan klaim asuransi, serta
polis, slip setoran premi terakhir, dan dokumen pengajuan
klaim.
2 Setelah no polis, KTP, slip setoran premi terakhir, beserta
dokumen pengajuan klaim dilampirkan dan formulir
pengajuan klaim terisi, kemudian diserahkan kepada bagian
Kasi Operasional.
3 Kasi operasional akan mengecek no polis, slip setoran premi
terakhir, KTP, beserta dokumen pengajuan klaim dan formulir
pengajuan klaim yang telah disahkan diserahkan kepada
bagian Pertanggungan sebagai syarat untuk melakukan
pembayaran klaim kepada nasabah
3.2.2. Analisis Fungsional
3.2.2.1. Flowmap
Flowmap dapat memberikan gambaran tentang sistem
yang saat ini sedang berjalan. Dari sistem yang sedang berjalan
maka akan ditemukan data-data dan fakta yang akan dijadikan
bahan untuk pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi
sistem yang diusulkan untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan sehingga diharapkan sistem yang berjalan jauh
Gambar 3.2 Flowmap Pendaftaran Nasabah
3.2.3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Pengguna komputer serta user aplikasi di PT. Asuransi
Jiwasraya (PERSERO) Cabang Bandung adalah sebagai
berikut :
Nama : Yayan Nuryani
Jabatan : Staff
Umur : 32
Pengalaman menggunakan Komputer : 4 tahun
Latar Belakang Pendidikan : Sederajat
Sistem Operasi sering digunakan : Windows XP
Ditinjau dari karakteristik dari user, maka dapat
disimpulkan bahwa user mampu mengoperasikan komputer
serta bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya.
3.2.3.2. Analisis Hardware
Hardware adalah perangkat keras komputer yang sangat
mendukung dalam kinerja sistem. Spesifikasi hardware yang
digunakan di kantor PT. Asuransi Jiwasraya (PERSERO)
Cabang Bandung adalah sebagai berikut :
Processor : Intel Dual Core 2.13 Ghz
Motherboard : Intel
RAM : 1 GB
Harddisk : WD 320 Gb
LAN Card : Realtek Onboard
Mouse optic
Dari hasil analisis hardware dapat disimpulkan bahwa
spesifikasi hardware tergolong baik dan mampu untuk
menjalankan aplikasi ini.
3.2.3.3. Analisis Software
Dalam melaksanakan kegiatannya, di PT. Asuransi
Jiwasraya (PERSERO) Cabang Bandung menggunakan
Operating Sistem Microsoft WindowsXP Service Pack 3.
3.2.4. Analisis Kebutuhan Fungsional
3.2.4.1. ERD
ERD (Entity Relationship Diagram) komponen utama
pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut
Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga
dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen- komponen
himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih
jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang
menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Adapun
Diagram E-R dari Sistem Informasi Administrasi Nasabah pada PT.
Asuransi Jiwasraya (PERSERO) Cabang Bandung dapat
Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram
3.2.4.2. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur
analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem
secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini
sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi
yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Diagram konteks
Sistem Informasi Administrasi Asuransi ini dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar 3.4 Diagram Konteks
3.2.4.3. DFD
Data Flow Diagram (DFD) memungkinkan pengembangan
pada saat yang bersamaan. DFD juga menunjukkan aliran suatu data
diubah bentuk seakan-akan data tersebut bergerak melalui sistem.
DFD Sistem Informasi Administrasi Asuransi dapat dilihat pada
Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 1
3.2.4.4. Kamus Data
Kamus data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang
mengalir diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada
sistem. Data yang mengalir tersebut dapat berupa masukan untuk
Atribut : NIP, password, nama_pegawai
2 Nama alur data : Data_pendaftaran
Alias : -
Aliran : Proses 3.1 - F. Nasabah, F.Nasabah - proses
3.2, Pendaftar – proses 3.1, proses 3.2 –
proses 3.3
Atribut : Nama_nasabah, no_identitas,
jenis_identitas,warga_negara,tempat_lahir,
tanggal_lahir, jenis_kelamin, status,
pekerjaan,penghasilan_perbulan, alamat,
no_telepon, kota, kode_pos,
3 Nama alur data : Data_nasabah
4 Nama alur data : Data_asuransi
Alias : -
Aliran : Proses 3- F. asuransi, F. asuransi –
proses 3.3
Atribut : Kode_asuransi, jenis_asuransi
5 Nama alur data : Data_no_pendaftaran
Alias : -
Aliran : Proses 3.1 - Pendaftar, Pendaftar proses
3.2
Atribut : No_pendaftaran, tanggal_pendaftaran
6 Nama alur data : Data_administrasi
Alias : -
Aliran : Pendaftar - proses 3.2, proses 3.2 –
proses 3.4,proses 3.4 – F.keuangan
nama_nasabah, masa_asuransi,
jumlah_bayar, jenis_asuransi
7 Nama alur data : Data_pembayaran_premi
Alias : -
Aliran : Nasabah – proses 4.0, proses 4.0 – F.
Keuangan, F.Keuangan – proses 5.0
Atribut : No_setoran, id_nasabah,
nama_nasabah, masa_asuransi,
Atribut : Id_nasabah, nama_nasabah
9 Nama alur data : No_polis
Alias : -
Aliran : Proses 5.0 – pendaftar, proses 5.0 –
proses 6.0, proses 6.0 – proses 7.0
Atribut : No_polis, nama_nasabah, alamat,
jenis_polis, jenis_asuransi, uang_asuransi,
masa_asuransi, penerima_faedah
10 Nama alur data : Data_klaim
Alias : -
proses 7.0
Atribut : No_polis, nama_nasabah,
jenis_polis,penerima_faedah
11 Nama alur data : Data_pembayaran_klaim
Alias : -
Aliran : Proses 7.0 – nasabah
Atribut : No_cek, tgl_cek
12 Nama alur data : Data_laporan_keuangan
Alias : -
Aliran : Proses 8.0 Kepala_perwakilan
Atribut : Tanggal_setoran, bulan,
jumlah_bayar,Id_nasabah,
nama_nasabah
3.3Perancangan Sistem
3.3.1. Perancangan Basis Data
3.3.1.1. Tabel Relasi
Tabel Relasi menggambarkan suatu hubungan antar
tabel yang sudah ada dalam keadaan normal. Adapun
keterkaitan tabel relasi yang digunakan dalam Sistem Informasi
Gambar 3.7 Tabel Relasi
3.3.1.2. Struktur Tabel
Struktur file merupakan urutan isi ataupun data yang
berada dalam suatu record. Struktur file dalam Sistem
Informasi Admnistrasi Asuransi ini adalah sebagai berikut :
1. Tabel Nasabah
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1 Id_nasabah Varcar 8 Primary Key
2 Nama_nasabah Varcar 30 Atribut
3 Warga_negara Varcar 20 Atribut
5 Tanggal_lahir Date - Atribut
6 Jenis_kelamin Varcar 15 Atribut
7 Status Varcar 10 Atribut
8 Pekerjaan Varcar 20 Atribut
9 Penghasilan_perbulan Varcar 10 Atribut
10 Alamat Varcar 30 Atribut
11 No_telepon Varcar 10 Atribut
12 Kota Varcar 20 Atribut
13 Kode_pos Varcar 10 Atribut
14 Penerima_faedah Varcar 30 Atribut Tabel 3.1 Tabel Nasabah
2 Jenis_asuransi Varcar 20 Atribut
3 Uang_asuransi Int 10 Atribut
4 Masa_asuransi Date - Atribut
Tabel 3.3 Tabel Asuransi
4. Tabel Pendaftaran
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1 No_pendaftaran Int 8 Primary Key
2 Id_nasabah Varcar 30 Atribut
3 Kode_asuransi Varcar 20 Foreign Key
4 Tgl_pendaftaran Date - Atribut
3 Jumlah_setoran Int 10 Atribut 4 Id_nasabah Varcar 8 Foreign Key
5 Kode_asuransi Varcar 8 Foreign Key 6 NIP Varcar 20 Foreign Key
7 Bulan Date - Atribut
Tabel 3.8 Tabel Polis
3.3.2. Perancangan Antar Muka
Gambar 3.8 Perancangan antarmuka Halaman Utama
Gambar 3.10 Perancangan antarmuka Produk Asuransi
Beasiswa catur karya
Gambar 3.12 Perancangan antarmuka produk asuransi trikasa
Gambar 3.13 Perancangan antarmuka produk asuransi kecelakaan
Gambar 3.14 Perancangan antarmuka pendaftaran nasabah
Gambar 3.16 Perancangan antarmuka polis
Gambar 3.18 Perancangan antarmuka login admin
Gambar 3.20 Perancangan antarmuka pendaftaran nasabah
Gambar 3.22 Perancangan antarmuka input data asuransi
Gambar 3.24 Perancangan antarmuka tampil data setoran
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada pengolahan data nasabah, pengajuan klaim, serta penyetoran premi
dan pembayaran klaim nasabah pada Bagian administrasi PT. Asuransi
Jiwasraya Cabang Bandung, sudah terhindar dari kesalahan – kesalahan
yang mengakibatkan terhambatnya proses pengolahan data dan
sehingga data yang disajikan jadi lebih akurat.
2. Informasi tentang pendaftaran nasabah ini ditempatkan secara online
sehingga mudah diakses dan disajikan secara cepat.
3. Dengan adanya website ini dapat memberikan kemudahan bagi yang
mendaftar ke PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Bandung.
4.2Saran
Pembuatan Sistem Informasi Pengolahan Administrasi Asuransi adalah
sebagai contoh pemanfaatan teknologi informasi yang banyak digunakan saat ini.
Dalam pembangunan website ini masih banyak kekurangannya yang belum
terpenuhi dalam tampilan website ini, untuk itu perlu diadakan pengembangan
lebih lanjut.
berikut:
1. Akan lebih baik dibuat suatu fasilitas untuk secara langsung
berinteraksi antara pihak admin dan pendaftar.
2. Akan lebih pembayaran bisa dilakukan online, supaya memudahkan
dalam melakukan transaksi.
3. Akan lebih baik jika dilakukan pengembangan perangkat lunak