• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Implementasi Evaluasi diri untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rencana Implementasi Evaluasi diri untuk "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

3. Rencana Tindakan Keperawatan

Menurut Dermawan dan Rusdi (2013) tindakan keperawatan untuk pasien : a. Tujuan :

1) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri 2) Pasien mampu melakukan berhias/ berdandan secara mandiri 3) Pasien mampu melakukan makan dengan baik

4) Pasien mampu melakukan BAB/ BAK secara mandiri b. Tindakan Keperawatan

1) Melatih pasien cara – cara perawatan kebersihan diri

Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri, saudara dapat melakukan tahapan tindakan yang meliputi:

a.) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri b.) Menjelaskan alat – alat untuk menjaga kebersihan diri c.) Menjelaskan cara – cara melakukan kebersihan diri

d.) Melatih pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri 2) Melatih pasien berdandan/ berhias

Perawat dapat melatih pasien berdandan. Untuk pasien laki – laki harus dibedakan dengan wanita. Untuk pasien laki – laki latihannya meliputi berpakaian, menyisir rambut dan bercukur, sedangkan untuk pasien wanita latihannya meliputi : berpakaian, menyisir rambut, dan berhias 3) Melatih pasien makan secara mandiri

Untuk melatih makan pasien perawat dapat melakukan tahapan sebagai berikut :

a.) Menjelaskan cara memepersiapkan makan b.) Menjelaskan cara makan yang tertib

c.) Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan d.) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik 4) Menganjurkan pasien melakukan BAB/ BAK secara mandiri

Kita dapat melatih pasien untuk BAB/ BAK mandiri sesuai tahapan berikut :

a.) Menjelaskan tempat BAB/ BAK yang sesuai

b.) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/ BAK c.) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB/ BAK

Menurut Keliat (2009), tindakan keperawatan untuk keluarga klien adalah : a. Tujuan : Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami

masalah defisit perawatan diri. b. Tindakan Keperawatan :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.

2) Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma.

3) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.

(2)

5) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien dalam merawat diri.

6) Bantu keluarga, melatih cara merawat pasien defisit perawatan diri. 4. Impementasi Keperawatan

Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan. Pada situasi nyata, implementasi seringkali jauh berbeda dengan rencana. Hal itu terjadi karena perawat belum terbiasa menggunakan rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Yang biasa dilakukan perawat adalah menggunakan rencana tidak tertulis, yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang dilaksanakan. Hal itu sangat membahayakan klien dan perawat jika tindakan berakibat fatal, dan juga tidak memenuhi aspek legal [ CITATION Ade11 \l 1057 ]. Menurut Keliat (2009) strategi pelaksanaan pada pasien dan keluarga pasien :

a. Strategi pelaksanaan pada pasien

SP1 pasien : Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara – cara merawat diri dan melatih pasien tentang cara – cara perawatan kebersihan diri.

SP 2 pasien : Melatih pasien berhias (Laki – laki: berpakaian, menyisir rambut, dan bercukur. Perempuan: berpakaian, menyisir rambut, dan berhias).

SP 3 pasien : Melatih pasien makan secara mandiri (menjelaskan cara mempersiapkan makan, menjelaskan cara makan yang tertib, menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan, praktik makan sesuai dengan tahapan makan yang baik).

SP 4 pasien : Mengajarkan pasien melakukan BAB/ BAK secara mandiri (menjelaskan tempat BAB/ BAK yang sesuai, menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK, menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK).

b. Strategi pelaksanaan pada keluarga pasien

SP 1 keluarga : Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah defisit perawatan diri.

SP 2 keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien.

SP 3 keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga. 5. Evaluasi

(3)

Menurut Keliat (2009) tanda-tanda strategi pelaksanaan komunikasi yang diberikan kepada pasien kurang perawatan diri berhasil atau tidak adalah :

a. Pasien mampu :

1) Menyebutkan pentingnya kebersihan diri 2) Menyebutkan cara membersihkan diri

3) Mempraktikkan cara membersihkan diri dan memasukkan dalam jadwal 4) Menyebutkan cara makan yang baik

5) Mempraktikkan cara makan yang baik dan memasukkan dalam jadwal 6) Menyebutkan cara BAB/ BAK yang baik

7) Mempraktikkan cara BAB/ BAK yang baik dan memasukkan dalam jadwal 8) Menyebutkan cara berdandan

9) Mempraktikkan cara berdandan dan memasukkan dalam jadwal. b. Keluarga mampu :

1) Menyebutkan pengertian perawatan diri dan proses terjadinya masalah defisit perawatan diri

2) Menyebutkan cara merawat pasien defisit perawatan diri 3) Mempraktikkan cara merawat pasien defisit perawatan diri

Referensi

Dokumen terkait

a) Pipet 100 mL contoh uji masukkan ke dalam erlenmeyer 300 mL dan tambahkan 3 butir batu didih. b) Tambahkan KMnO4 0,01 N beberapa tetes ke dalam contoh uji hingga terjadi warna

Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput maupun sintetis oleh dua regu

Komite wajib membawa tiap komunikasi yang disampaikan kepadanya sesuai dengan Protokol ini secara rahasia untuk diperhatikan oleh Negara Pihak yang bersangkutan, kecuali

Hasil ST2013 subsektor perkebunan menunjukkan bahwa sumber pembiayaan kegiatan rumah tangga usaha perkebunan sebagian besar berasal dari biaya sendiri baik untuk

Seminggu yang Lalu Menurut Jumlah Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Pekanbaru, 2015 ..... Previous Week by Number of Working Hours on Main Industry and Sex

Menurut hasil wawancara dengan salah satu guru Sekolah Dasar yang menerapkan kurikulum 2013, kenyataan di lapangan, meskipun kurikulum yang digunakan di SD sekarang

Adapun tugas kepolisian menurut Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No.8 tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip Dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam

Dapat dipertimbangkan penggunaan pondasi Tiang Pancang dengan kedalaman pondasi yang disesuaikan dengan beban struktur bangunan atau hingga mencapai pondasi yang