• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL SE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL SE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Komunikasi Bisnis

Oleh:

Celvia Driana Perangin Angin 105120207111074

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

Celvia Driana Perangin Angin, 2015, Skripsi Efektivitas Media Komunikasi Internal Dalam Mensosialisasikan Program “Balanced Life” Terhadap Kesadaran Karyawan PT Newmont Nusa Tenggara Akan Hidup Sehat dan Seimbang, Dr.Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, M.Si, Dr.Drs.Zulkarnaen Nasution, M.Si.

ABSTRAKSI

Perusahaan yang mengerti arti penting komunikasi, terutama komunikasi internal, akan memiliki media komunikasi internal yang berfungsi untuk menunjang setiap proses penyampaian pesan yang berjalan di dalam perusahaan khususnya dari pihak top manajemen kepada karyawan. Pesan yang disampaikan melalui media komunikasi internal merupakan pesan yang bertujuan mempersuasi karyawan yaitu menciptakan kesadaran dan dorongan diantara target audiens perusahaan akan setiap keperluan yang bertujuan untuk kesejahteraan perusahaan dan juga karyawan. Kesadaran memiliki indicator yaitu pengetahuan, sikap, dan praktek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas media komunikasi internal PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT), yaitu

newsletter Suara Batu Hijau dan channel televisi internal Batu Hijau TV, dalam

mensosialisasikan program “Balanced Life” terhadap kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif eksplanatori dengan metode pengumpulan data melalui angket (questionnaire) dan wawancara serta teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda, uji F, dan uji T.

Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu newsletter Suara Batu Hijau (X1) dan channel televisi internal Batu Hijau TV (X2) serta satu variabel dependen yaitu kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang (Y). Sampel yang diambil sejumlah 66. Hasil yang didapat adalah H1 diterima, yaitu terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel X1 terhadap variabel Y dan variabel X2 terhadap variabel Y yang dibuktikan melalui, 1) pada X1 terhadap Y nilai Thitung > Ttabel sebesar 4,795 > 1,706, dan 2) pada X2 terhadap Y nilai Thitung > Ttabel sebesar 6,465 > 1,703. Kesimpulan yang diperoleh yaitu baik newsletter Suara Batu Hijau dan channel Batu Hijau TV memiliki pengaruh terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.

Kata kunci: efektivitas, newsletter, channel televisi internal, kesadaran hidup sehat dan seimbang

Latar Belakang

(3)

menjalin komunikasi dengan pihak internalnya, tiap perusahaan memiliki media komunikasi internal.

Media komunikasi publik internal dapat digunakan salah satunya sebagai media program. Pesan yang hendak disampaikan kepada khalayak internal dapat dengan efektif diterima apabila menggunakan media komunikasi yang paling dekat dan dikenal oleh khalayak tersebut yaitu media komunikasi internal. Karyawan yang menjadi khalayak internal di dalam sebuah program komunikasi perusahaan memiliki akses untuk mengkonsumsi setiap media komunikasi publik internal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga media tersebut menjadi instrumen penting dan efektif di dalam sosialisasi program komunikasi perusahaan.

Perusahaan dengan skala besar masih belum sering menyinggung media program di bidang kesehatan utamanya bagi karyawan, padahal perusahaan besar menganggap bahwa keselamatan kesehatan karyawan (K3) adalah hal yang penting karena berkaitan dengan produktivitas perusahaan. Salah satu perusahaan besar yaitu PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) memiliki program komunikasi dan menggunakan media komunikasi publik internalnya sebagai instrumen sosialisasi program komunikasi perusahaan.

Salah satu program yang dimiliki PT NNT dalam menunjang K3 khususnya dibidang kesehatan adalah program “Balanced Life”. Alasan lain program ini lahir karena PT NNT melihat bahwa karyawan merupakan aset penting perusahaan. Program “Balanced Life” merupakan sebuah program dengan latar belakang yaitu kinerja karyawan yang mulai menurun akibat meningkatnya karyawan yang terserang penyakit seperti obesitas, diabetes, dan kolestrol membawa program ini kepada tujuan untuk mengajak karyawan secara sadar memiliki pola hidup sehat dan seimbang. Hidup sehat dan seimbang yang dimaksud adalah pemenuhan akan nutrisi makanan yang baik, olahraga yang teratur, dan juga kepatuhan dalam mengontrol kesehatan sehingga dapat mengurangi tingkat terserang penyakit seperti yang sudah disebutkan di atas.

(4)

tersebut adalah informasi seputar nutrisi makanan, kegiatan-kegiatan “Balanced Life”, tips-tips hidup sehat dan seimbang, dan informasi seputar kesehatan dan penyakit serta penangannya. Kedua media yang digunakan tersebut telah dirasa oleh pihak manajerial perusahaan sebagai media yang efektif dalam berjalannya program “Balanced Life” dan peneliti hendak mengetahui seberapa besar efektivitas dari kedua media tersebut.

Riset-riset sebelumnya mengkaji efektivitas atau pengaruh media komunikasi internal terhadap pemenuhan kebutuhan informasi atau terhadap kepuasan karyawan akan media tersebut. Belum didapatkan penelitian pengaruh media komunikasi internal sebagai media program dalam sebuah program kesehatan milik perusahaan. Selain itu, menurut Kriyantono (2012), “Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila Public Relations sebagai komunikator melakukan pemeriksaan atau menganalisis kondisi komponen-komponen dalam proses komunikasi. Komponen tersebut antara lain: komunikator, pesan, media, sasaran, gangguan-gangguan, umpan balik, hingga efek yang mungkin terjadi.” Hal tersebut sesuai dengan konsep komunikasi SMCR (Source Message Channel

Receiver) milik Barlo.

Selain itu, penelitian ini menarik untuk dikaji karena perusahaan dengan skala besar masih belum sering menyinggung media program pada bidang kesehatan utamanya bagi karyawan, padahal perusahaan besar menganggap bahwa keselamatan kesehatan karyawan (K3) adalah hal yang penting karena berkaitan dengan produktivitas perusahaan. Selain itu, penelitian pada channel televisi internal menarik perhatian peneliti karena media internal tersebut adalah jenis media internal yang baru bagi peneliti. Selama ini isi dari media publik internal perusahaan didominasi dengan informasi seputar kegiatan perusahaan, laporan hasil produksi perusahaan, namun masih sangat minim mengenai sosialisasi program utamanya di bidang kesehatan yang bermanfaat bagi karyawan dan dapat menunjang kinerja karyawan tersebut.

Melalui penjelasan di atas maka penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat pengaruh lain dari media komunikasi internal selain sebagai pemenuh kebutuhan informasi dan kepuasan karyawan dan juga melihat sejauh mana komponen-komponen proses komunikasi sudah berjalan dalam media program.

Rumusan Masalah

1) Berapa besar efektivitas media newsletter Suara Batu Hijau sebagai media program “Balanced Life” terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang?

(5)

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui efektivitas newsletter Suara Batu Hijau sebagai media program “Balanced Life’ terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.

2. Untuk mengetahui efektivitas channel televisi internal Batu Hijau TV sebagai media program “Balanced Life’ terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.

Public Relations dan Media Komunikasi Internal PT NNT

Public relations memiliki peranan di berbagai kegiatan lapangan dalam upaya untuk menjalin berbagai hubungan positif dengan publik internal dan publik eksternal, yaitu (Ruslan, 2008): (1) menginformasikan (to inform), (2) menerangkan (to explain), (3) menyarankan (to suggest), (4) membujuk (to

persuade), (5) mengundang (to invite), (6) meyakinkan (to convince). Vass (2007)

menyatakan bahwa program-program PR menciptakan kesadaran dan dukungan diantara target audiens perusahaan atau organisasi kepada produk, pelayanan, misii, filososfi, dan pendekatan dalam bisnis perusahaan.

Di dalam menjalankan fungsinya, PR sebuah perusahaan memiliki media komunikasi internal yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan pesan kepada karyawan. Media komunikasi internal yaitu media yang digunakan dalam aktivitas Public Relations (Ruslan, 2002, h.25). Menurut Afdhal (2008), sasaran utama dari media komunikasi internal adalah manajemen dan karyawan perusahaan dimana komunikasi internal dapat berfungsi sebagai perekat antar manajemen perusahaan dengan karyawan pada suatu perusahaan.

Media komunikasi internal befungsi mengkomunikasikan informasi dari perusahaan kepada pihak-pihak lain yang terlibat dengan perusahaan. Penyampaian informasi-informasi dari perusahaan melalui media internal menjadi hal yang penting dan menguntungkan. Media internal memiliki beragam jenis.

Menurut Ruslan (2008), media internal atau In House Journal dipergunakan oleh public relations atau humas untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana komunikasi yang ditujukan pada kalangan terbatas; seperti karyawan, relasi bisnis, nasabah atau konsumen dan biasanya berbentuk

newsletter, magazine, dan lain sebagainya.

(6)

cassets, merupakan media perekam video yang biasanya digunakan untuk

merekam dan menyimpan data video dalam bentuk kaset (dulunya) atau bisa juga di dalam compact disc (CD) untuk nantinya rekaman video itu diputar pada saat presentasi dari pihak manajemen ataupun ditayangkan dalam media televisi.

Audio cassets, merupakan media perekam audio yang biasanya digunakan untuk

merekam dan menyimpan data audio di dalam sebuah kaset atau compact disc, dimana rekaman ini digunakan untuk menyampaikan informasi perusahaan bersamaan dengan penayangan video yang sudah disesuaikan sebelumnya.

Viewdata house journal, merupakan media yang berisikan informasi perusahaan,

berbentuk visual namun tidak tercetak melainkan ditayangkan secara digital seperti misalnya memo informasi yang ditayangkan dalam sebuah siaran di televisi.

Perusahaan memilih media komunikasi internal yang sesuai dengan kebutuhan. Setiap media dipilih dengan tujuan agar pesan yang disampaikan sampai kepada target audiens. Byrne & LeMay (2006) menyatakan, “Media

richness theory states that different communication media (e.g., phone, email, memos) used within organizations possess different levels of richness (e.g., amount of data shared) of information”. Lengel & Daft (dalam Byrne & LeMay,

2006, h. 155) menambahkan, “The richer the media, the more data is shared in

the communication”. Di dalam penelitian ini, media komunikasi internal

difokuskan hanya kepada newsletter dan channel televisi internal perusahaan saja.

Newsletter

Menurut Rumanti (2002), newsletter merupakan sebuah tipe house journal yang berisikan intisari berita-berita (berita yang singkat) ukurannya bisa sama dengan majalah pada umumnya, hanya jumlah halamannya lebih sedikit.

Newsletter merupakan sebuah media komunikasi yang ditujukan untuk publik

internal perusahaan (kalangan sendiri), yaitu karyawan, dan diterbitkan secara berkala. Menurut Kriyantono (2008), bahwa pada dasarnya newsletter merupakan karya jurnalistik yang berisi berbagai tulisan yang berkaitan dengan aktivitas perusahan dan anggota perusahaan tersebut dan di dalam pembuatan newsletter terdapat tahapan pekerjaan jurnalistik yaiut mencari berita, menulis berita, mengedit, mengatur tata letak (layout), hingga proses percetakan yang walaupun proses percetakan ini dapat diserahkan kepada pihak lain di luar perusahaan.

Menurut Kriyantono (2008, h.155-156), newsletter memiliki karakteristik atau poin-poin penting yang perlu diperhatikan oleh Humas/PR, yaitu:

(7)

2) Jenis informasi yang ditampilkan. Sebuah newsletter di dalamnya akan memiliki beragam jenis informasi seperti misalnya

activity/progress-report yang berisi tentang aktivitas dalam

perusahaan, atau artikel/opini yang ditulis oleh khalayak, dan variasi lainnya. Jenis informasi yang ditampilkan akan mengikuti khalayak atau sasaran newsletter yang tujuannya dapat berbeda, misalnya khalayak yang ditentukan adalah khalayak internal maka jenis informasi yang ditampilkan akan membawa newsletter bertujuan untuk menjadi media komunikasi interaksi antara karyawan dengan manajemen.

3) Anggaran. Khalayak internal dan khalayak eksternal akan menentukan jumlah khalayak yang hendak dijangaku dan distribusi yang lebih luas dimana hal tersebut akan berpengaruh kepada anggaran. Selain itu bentuk atau kemasan dari newsletter pun akan mempengaruhi anggaran.

4) Kontinuitas. Kontinuitas disini berhubungan dengan waktu terbit

newsletter yang diharapkan dapat terbit secara berkala. Apabila

sebuah newsletter terbit secara berkala maka akan meningkatkan kepercayaan khalayak sasaran, sebaliknya apabila waktu terbit tidak konsisten maka akan mempengaruhi kepercayaan khalayak sasaran. 5) Gaya dan format. Gaya dan format dalam newsletter mencakup gaya

bahasa, tipografi huruf, layout, jenis kertas, jenis terbitan (contohnya majalah, tabloid), perimbangan rubrik-rubrik dan lainnya.

Channel Televisi Internal

Salah satu contoh House Journal berbentuk elektronik adalah saluran media elektronik (electronic channel media) dan di dalam saluran media tersebut salah satunya terdapat audiovisual instrument yaitu penggabungan antara media video dan audio. Salah satu contoh dari audiovisual instrument adalah membuat

company profile berbentuk audiovisual dan materi presentasi di hadapan publik

(Kriyantono, 2008). Menurut Barata (2003), “Media komunikasi audiovisual adalah suatu alat bantu komunikasi yang dapat memancarkan suara disertai tulisan dan atau gambar, sehingga memungkinkan komunikasi dapat ditangkap melalui saluran pendengaran dan penglihatan, contohnya: televisi, video, dan film.

Program Balanced Life dan Kesadaran Hidup Sehat dan Seimbang

(8)

yaitu obesitas, darah tinggi, kolestrol, dan penyakit yang berhubungan dengan kardio. Faktor-faktor resiko kesehatan tersebut secara langsung berpengaruh juga terhadap keuangan perusahaan dimana perusahaan harus memberikan cover terhadap biaya pengobatan dan perawatan karyawan yang terkena faktor resiko kesehatan. Untuk menekan biaya pengobatan dan juga menekan angka faktor resiko kesehatan pada karyawan maka perusahaan menciptakan program ini.

Tujuan dari “Balanced Life” adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan PT NNT dan penduduk Townsite serta komunitas sekitar tambang melalui pendidikan kesehatan dan aktifitas yang mendukung perubahan gaya hidup yang positif, sehingga menghasilkan peningkatan produktifitas dan moral karyawan, serta penghematan biaya perawatan dan pengobatan untuk kesehatan. “Balanced Life” hadir dengan tujuan agar karyawan PT NNT memiliki kesadaran akan hidup sehat dan seimbang.

Hidup sehat dan seimbang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hidup sehat dan seimbang dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, olahraga secara rutin atau teratur, dan juga memeriksakan kesehatan secara rutin dan ketiga hal tersebut berjalan secara bersama-sama sehingga karyawan dapat terhindar dari resiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan kolestrol. Melalui hidup sehat dan seimbang maka karyawan dapat meningkatkan kinerja dalam melakukan setiap aktivitas pekerjaan.

Menurut Johan dkk. (2007) kesadaran atau yang juga dikenal awareness memiliki arti mengetahui cara seharusnya dalam bersikap, yang didukung oleh persepsi dan promosi dimana kesadaran individu muncul karena individu memiliki informasi (kognisi) atau persepsi yang mendukung sehingga individu tahu bagimana seharusnya dalam bersikap. Kesadaran di dalam penelitian ini berkaitan dengan hidup sehat dan seimbang. Seorang individu akan mampu menjalani hidup sehat dan seimbang apabila individu memiliki kesadaran yang berasal dari persepsi dan informasi yang benar akan hidup sehat dan seimbang itu sendiri. Kesadaran akan hidup sehat dan seimbang ini akan membawa individu untuk nantinya membawa perubahan akan dirinya sendiri, namun perubahan tersebut pun bertahap dan memerlukan pembinaan secara berkesinambungan (continuity). Untuk melihat apakah individu tersebut memiliki kesadaran akan hidup sehat dan seimbang maka tingkat kesadaran tersebut harus diukur.

Menurut Notoatmodjo (2005) dimensi indikator tersebut adalah: 1) Pengetahuan tentang kesehatan

(9)

2) Sikap terhadap kesehatan

Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian orang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan. Di dalam penelitian ini yang dimaksud dengan sikap terhadap kesehatan adalah kemauan mencari informasi lebih dalam mengenai jenis, penyebab, pengobatan dan pencegahan penyakit seperti diabetes, kolestrol, obesitas, dan hipertensi serta perubahan sikap sebelum dan sesudah mengetahui informasi mengenai jenis, penyebab pengobatan dan pencegahan penyakit seperti diabetes, kolestrol, obesitas, hipertensi, dan cidera punggung.

3) Praktik kesehatan

Praktik kesehatan atau tindakan untuk hidup sehat dan seimbang adalah semua kegiatan atau aktivitas individu dalam rangka memelihara kesehatan (hidup sehat dan seimbang). Di dalam penelitian ini yang dimaksud dengan praktik kesehatan adalah mengikuti anjuran dokter dan instruktur kesehatan, menjaga pola makan dan memenuhi asupan nutrisi, dan melakukan olahraga secara teratur.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di area perumahan PT Newmont Nusa Tenggara yang berlokasi di Townsite, Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis eksplanatoris survey. Dengan variabel independen yaitu media komunikasi internal dan variabel dependen yaitu pencapaian tujuan program Balanced Life yaitu kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.

Gambar. Rancangan Penelitian

Metode Pengumpulan Data

1) Metode Questionnaire (Angket) 2) Metode Wawancara

X

(Variabel Independen)

Media Komunikasi Internal

X1

Newsletter

X2

Channel Televisi Internal

Y

(Variabel Dependen)

Pencapaian tujuan program “Balanced Life” yaitu

(10)

Populasi dan Sampel, Teknik Sampling

Di dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah karyawan PT NNT yang bertempat tinggal di perumahan Townsite dimana karyawan dapat mengakses dan mengkonsumsi media internal (newsletter dan channel televisi internal) selama 24 jam. Jumlah sampel untuk penelitian ini adalah sebanyak 66 sampel dari 194 populasi. Penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009). Secara spesifik, teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah simple random sampling.

Metode Pengukuran Data

Penelitian ini menggunakan metode pengukuran melalui skala pengukuran yaitu skala Likert (Likert scale). Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan peringkat lima angka penilaian yaitu: 1) Sangat Tidak Setuju (STS) ; 2)Tidak – Setuju (TS); 3) Netral (N) ; 4) Setuju (S) ; 5) Sangat Setuju (SS).

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda dikarenakan penelitian ini memiliki dua variabel independen. Dihitung juga nilai korelasi ganda atau multiple correlation, merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono, h.2008:231-232). Selain melihat pengaruh juga melihat hubungan antara X1, X2, dan Y secara bersama-sama merupakan korelasi ganda. Untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan analisis determinasi. Uji F merupakan uji yang digunakan dalam pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda (Fhitung). Uji F ini ditujukan untuk melihat apakah hipotesis ditolak atau diterima, untuk melihat apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, serta untuk melihat apakah koefisien korelasi ganda yang ditemukan adalah signifikan yang berarti dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil atau tidak signifikan. Uji T digunakan untuk melihat apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel-variabel dependen.

Pembahasan

(11)

pengaruh secara signifikan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y atau variabel X1 dan X2 berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y. Melalui hasil R2 yang didapat menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y dengan tingkat pengaruh sebesar 74,9% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Hasil yang didapat adalah variabel X1 yaitu newsletter Suara Batu Hijau dan variabel X2 yaitu channel Batu Hijau TV secara bersama-sama mempengaruhi variabel Y yaitu kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang yang menjadikan kedua media tersebut media yang efektif.

Nilai thitung variabel X1 terhadap variabel Y adalah 4,795 dengan signifikansi sebesar 0,000. Untuk ttabel dengan derajat bebas 26 memiliki nilai sebesar 1,706. Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel adalah 4,795 > 1,706 yang menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel maka HO ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan antara variabel X1 dan Y. Nilai thitung variabel X1 terhadap variabel Y sebesar 6,465 dengan signifikansi 0,000. Untuk ttabel dengan derajat bebas 27 memiliki nilai sebesar 1,703. Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel adalah 6,465 > 1,703 yang menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel maka HO ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan antara variabel X2 dan Y.

Hasil yang didapat adalah bahwa variabel X1 dan X2 secara parsial berpengaruh terhadap variabel Y. Dilihat dari nilai thitung yang didapat bahwa variabel X2 (channel Batu Hijau TV) lebih memiliki pengaruh terhadap variabel Y (kesadaran karyawan terhadap hidup sehat dan seimbang) dibandingkan variabel X1 (newsletter Suara Batu Hijau) terhadap variabel Y (kesadaran karyawan terhadap hidup sehat dan seimbang).

Proses komunikasi dalam newsletter Suara Batu Hijau sebagai media program Balanced Life sesuai dengan model SMCR. Source (penyampai pesan) adalah pihak top manajamen PT NNT, message (pesan) adalah kesadaran hidup sehat dan seimbang, channel (saluran) yang digunakan adalah newsletter Suara Batu Hijau yang menyentuh panca indera penglihatan karyawan, sementara itu

receiver (penerima pesan) adalah karyawan PT NNT yang tinggal di perumahan

Townsite. Dalam proses komunikasi ini newsletter Suara Batu Hijau berpengaruh terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.

(12)

untuk memiliki hidup sehat dan seimbang dibuktikan melalui pemenuhan indikator kesadaran akan hidup sehat dan seimbang yang dimiliki oleh karyawan.

Proses komunikasi dalam channel Batu Hijau TV sebagai media program Balanced Life sesuai dengan model SMCR. Source (penyampai pesan) adalah pihak top manajamen PT NNT, message (pesan) adalah kesadaran hidup sehat dan seimbang, channel (saluran) yang digunakan adalah newsletter Suara Batu Hijau yang menyentuh panca indera penglihatan dan pendengaran karyawan, sementara itu receiver (penerima pesan) adalah karyawan PT NNT yang tinggal di perumahan Townsite. Dalam proses komunikasi ini channel Batu Hijau TV berpengaruh terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang.

Melalui serangkaian penelitian maka didapatkan bahwa channel televisi internal Batu Hijau TV memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang dengan nilai Thitung > Ttabel yaitu 6,465 > 1,703. Channel Batu Hijau TV memberikan pengaruh terhadap kesadaran karyawan PT NNT melalui isi, acara siaran, dan kontinuitas tayangan yang dirasa karyawan sudah sangat baik dan cukup dalam menyadarkan karyawan untuk memiliki hidup sehat dan seimbang dibuktikan melalui pemenuhan indikator kesadaran akan hidup sehat dan seimbang yang dimiliki oleh karyawan.

Kesimpulan

1. Proses komunikasi yang berlangsung dalam media program Balanced Life melalui newsletter Suara Batu Hijau dan channel Batu Hijau TV sesuai dengan model komunikasi SMCR milik Barlo.

2. Program Balanced Life berhasil mencapai tujuan program sesuai dengan pernyataan Vass (2007) yang menyatakan bahwa program PR menciptakan kesadaran dan dukungan diantara target audiens perusahaan kepada tujuan perusahaan.

3. Media komunikasi internal yang dimiliki oleh PT Newmont Nusa Tenggara yaitu newsletter Suara Batu Hijau dan channel Batu Hijau TV secara bersama-sama memiliki pengaruh dan hubungan yang sangat kuat terhadap tingkat kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang. Kedua media komunikasi internal ini merupakan media yang efektif sebagai media program Balanced Life terhadap kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang serta efektif dalam membawa program Balanced Life mencapai tujuan utamanya. Walaupun dengan beberapa keterbatasan dan halangan yang dialami namun kedua media ini terhitung efektif, memiliki pengaruh yang sangat baik atas kesadaran karyawan akan hidup sehat dan seimbang.

(13)

kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang. Newsletter ini mempengaruhi kesadaran karyawan melalui pemberian informasi dan pengetahuan seputar kesehatan dan program Balanced Life, ajakan dan himbauan sehingga karyawan memiliki sikap untuk memiliki hidup sehat dan seimbang, serta himbauan dan bukti karyawan yang memiliki dan menjalani pola hidup sehat dan seimbang.

5. Media komunikasi internal Batu Hijau TV yang berfungsi sebagai media program Balanced Life memiliki pengaruh secara signfikan terhadap kesadaran karyawan PT NNT akan hidup sehat dan seimbang. Pengaruh yang diberikan disajikan melalui tayangan yang menghibur dan juga edukatif yang memiliki pesan persuasif di dalamnya. Media ini menyentuh setiap indikator kesadaran karyawan hidup sehat dan seimbang melalui pemberian informasi dan pengetahuan seputar kesehatan dan program Balanced Life, tayangan seputar kesehatan, dan bukti karyawan yang berhasil menjalani dan memiliki hidup sehat dan seimbang. Dengan jumlah dalam tim multimedia yang masih terhitung kurang, namun media ini dapat diproduksi secara maksimal dan efektif sebagai media program Balanced Life.

Daftar Pustaka

Afdhal, A.F. (2008). Tips & Trik Public Relations. Jakarta:Grasindo.

Barata, A.A. (2003). Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta:Elex Media Komputindo.

Bungin, B. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Byrne, Z.S., and Lemay, E. "Different Media for Organizational Communication: Perceptions of Quality and Satisfaction." Journal of Business and Psychology 21.2 (2006): 149-73. ABI/INFORM Complete. Web. 9 Sept. 2014. <http://search.proquest.com/docview/196906234?accountid=46437>.

Fata, M. (2012). Efektifitas Newsletter Sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Publik Internal Perusahaan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. (Skripsi

Sarjana, Universitas Brawijaya, 2012).

Kriyantono, R. (2006). Terbaik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Kriyantono, R. (2008). PR Writing: Media Public Relations Membangun Citra

Korporat. Jakarta: Kencana.

Kriyantono, R. (2012). Public Relation & Crisis Management Pendekatan

Critical Public Relations Etnografi Kritis dan Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Lestari, I. (2010). Pengaruhi Pelayanan Kesehatan Pada Program Puskesmas

Keliling Terhadap Tingkat Kesadaran hidup Sehat Pada Masyarakat Miskin Di Desa Setu Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan. (Skripsi Sarjana UIN

(14)

Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putro, D. J. P. MOTIF KARYAWAN PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM) DIVRE 5 JAWA TIMUR DALAM MEMBACA MAJALAH INTERNAL “KILAU”. (Skripsi, Universitas Airlangga). Diakses dari

http://journal.unair.ac.id

Rumanti, M.A. (2002). Dasar-Dasar Publik Relations Teori dan Praktik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.

Ruslan, R. (2008). Manajemen PR dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Santoso, S. (2013). Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta: Gramedia. Satriani. (2008). Bossowa Excellence Sebagai Media Internal dalam Membangun

Solidaritas Karyawan Bosowa Corporation di Makassar. (Skripsi, Universitas Hasanuddin, 2008). Diakses dari

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/3665

Sevilla, C.G [et.al]. (2006). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press

Singarimbun, M. dan Effendi, S. (2006). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Trihendradi, C. (2009). 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik

Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI.

Vass, K. (2007). Internal Communication Is The First Step In A Successful PR

Campaign. Textile World 157.2 (2007): 20-21. ABI/INFORM Complete;

Gambar

Gambar. Rancangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan KHI pasal 4 di atas juga lebih tegas menyatakan bahwa Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum Islam. Dengan rumusan ini maka nikah siri bisa saja dianggap

input dan prosesnya sangat sederhana • Printer • Jasa transportasi berjadwal • Jasa penyewaan kendaraan • Renovasi gedung • Barang/jasa sederhana adalah barang atau jasa

yakni (Distance rele ) Back Up Protection ( OCR dan GFR) dari Persentase yang dihasilkan, yang terjadi di Gardu Induk Koto Panjang, Gardu Induk Bangkinang, Gardu

2.2.1.2 Aspek Indeks Dalam Novel Luka Tanah Karya Hary B Kori’un Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan, “Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah

Kebutuhan air suatu tanaman dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ET- tanaman) tanaman yang sehat, tumbuh

Posisi ini memberi Anda kesempatan untuk membantu perusahaan-perusahaan terkemuka untuk merancang, mengembangkan, mengimplementasikan, dari mengelola berbagai sistem

Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu ditanggapi secara positif oleh pasar, hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan indeks harga saham gabungan, akan tetapi reaksi yang