• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK HARGA DAN KUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK HARGA DAN KUAL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI PASAR

TRADISIONAL TULUNGAGUNG

Proposal ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Seminar Proposal”

Dosen Pengampu :

Rokhmat Subagiyo, SE., MEI

Disusun oleh:

1. Iyyana Naylil Munaa (17402153137)

EKONOMI SYARIAH VI- N

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

(2)

A. Judul

”PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI PASAR TRADISIONAL TULUNGAGUNG”

B. Latar Belakang

Pemasaran sangat berperan dalam keberhasilan suatu usaha, pemasaran di gunakan oleh para pengusaha sebagai sarana untuk mempengaruhi pelanggan dalam melakukan pembelian produk untuk medapatkan keunutungan yang banyak. Pemsaran merupakan proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara membuat dan menukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.1

Pasar begitu akrab dengan lehidupan masyarakat, baik di kota maupun di desa. Di pasar dapat berbelanja sayuran, daging, sembilan kebutuhan pokok. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau sumberdaya ekonomi dan sebagai faktor produksi lainnya. Saat ini hampir setiap kota besar di Indonesia mengalami perkembangan berkaitan dengan pertumbuhan pasar modern dan semi modern yang menjadi pesaing di pasar tradisional.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.2 Pasar tradisional berangsur-angsur mengalami penyusutan sehingga berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. penyusutan terjadi karena berubahnya preferensi masyarakat berbelanja dari pasar tradisional ke pasar modern dan semi modern.

Kualitas produk menjadi hal penting untuk meningkatkan pasar tradisional. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar, utnuk memuasakan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam produk di pasar tradisional harus memiliki kualitas yang baik sama halnya

1 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta CV, 2013), Hlm. 4

(3)

dalam pasar modern. Kualitas produk merupakan pencerminan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencangkup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk. Konsumen akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

Harga murah saja tidak menjadi jaminan bagi pasar tradisional untuk dapat kembali merebut pangsa pasarnya yang sudah hilang, karena dibalik itu ada pasar modern yang mampu menawarkan harga yang sama bahkan lebih murah dari pasar tradisional. Harga merupakan sejumlah uang yang di tukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi harga merupakan sejumlah niolai yang konsumen tukarkan untuk umlah manfaat dengna memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.3

Dalam sebuah persaingan tentu di butuhkan suatu pelayanan yang baik. Kualitas pelayanan merupakan evaliuasi konsumen tentang kesempurnaan kinerja layanan. Kuliatas pelayanan bersifat dinamis yaitu berubah menurut konsumen. Dalam persaingan pasar apabila kualitas pelayanan bagus dan dapat membuat konsumen merasa nyaman maka akan mengakibatkan minat konsumen dan kepuasan konsumen akan semkain bertambah.

Dengan adanya hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui apakah kulitas produk, harga dan kuliatas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional, khususnya di kabupaten Tulungagung. Dengan ini, penulis mengangkat judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen di Pasar Tradisional Tulungagung”.

C. Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi Kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional.

(4)

Berdasarkan identifikasi masalah yang di peroleh oleh penulis maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitik beratkan pada pengaruh kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung ?

2. Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung ?

3. Apakah kulitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional tulungagung ?

4. Apakah kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan berpangaruh siginifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung ?

E. Tujuan

1. Mengkaji pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung

2. Mengkaji pengaruh harga terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung

3. Mengkaji pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung

4. Mengkaji pengaruh kulaitas peoduk, harga dan kualitas peayanan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung

F. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi syari’ah. Hasil penelitian ini juga diharapkan untuk menambah wawasan dan bukti empiris mengenai kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional.

2. Secara praktik

(5)

3. Bagi peneliti yang akan datang

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dengan objek yang sama.

G. Landasan Teori 1. Kerangka Teori

a. Pemasaran

Pemsaran merupakan proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara membuat dan menukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Visi pemasaran yaitu harus menjadi suatu konsep bisnis strategi yang bisa memberikan kepuasan berkelanjutan, bukan kepuasan sesaat untuk untuk tiga stake holder utama di setiap perusahaan yaitu pelanggan, karyawan dan pemilik perushaan. Misi pemasaran yaitu pemasaran akan menjadi jiwa bukan sekedar salah satu anggota tubuh suatu perusahaan, karena setiap seksi atau orang dalam perusahaan harus faham dan menjadi unsur pemasaran.

Jika kita perhatikan struktur sebuah perusahaan maka ada tingkatan-tingakatan tertentu yang masing-masing memiliki penekanan pada tugas pemasarannya.

(6)

memposisikan pelanggan dalam mengawasi rantai nilai (value chain). Dalam sebuah lembaga atau perusahaan banyak bagian-bagian, atau depatemen yang menghasilkan nilai bagi pelanggan, mislanya bagian pembeli bahan baku, bagian produksi, bagian keuangan, bagian urusan langgana, dan sebagainya. Aktivitas mereka ini harus dibina atau di arahkan agar lebih memuaskan pada pelanggan.

b. Pada tingkat bisnis atau SBU. Disini pemasaran adalah untuk segmentasi pasar dan targeting pasar. Unit bisnis harus sering menekankan pada karakteristik produk yang akan dipasarkan dan lebih mengenai needs dan wants dari konsumen.

c. Pada tingkat operasional, ini berarti marketing in action, para petugas haus melaksanakan berbagai praktik marketing mix, mecari kombinasi dari bauran yang paling maksimal, apakah lebih menekankan pada produk, harga,tempat, atau promosi dan sebagainya.4

Menurut Gronroos (1987) pemasaran bertujuan untuk menjalin, mengembangkan, dan mengomersialisasikan hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan melalui proses pertukaran dan saling memenuhi janji.

Gronroos (1993) mendefinisikan pemasaran adalah mengembangkan, mempertahankan, dan meningkatkan relasi degnan para pelanggan dan mitra lainnya, dengan mendapatkan laba, sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak tercapai. Hal ini bisa di wujudkan melalui pertukaran dan pemenuhan janji yang saling menguntungkan.5

Empat pilar dalam konsep pemasaran terdiri dari pasar saran (target market), kebutuhan konsumen, pemasaran yang terintegrasi, dan profitabilitas. Keberhasilan pemasaran sangat di tentukan oleh

4 Buchari Alma, manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta CV, 2013), Hlm.6

(7)

kemampuan organisasi dalam membedakan lima jenis kebutuhan, terdiri dari :

a. Kebutuhan yang dijelaskan, contohnya konsumen membutuhkan mobil yang tidak mahal.

b. Kebutuhan yang sebenarnya, contohnya konsumen membutuhkan mobil yang biaya operasionlanya rendah.

c. Kebutuhan yang tidak di jelaskan, contohnya konsumen berharap pada pihak dealer mobil tersebut memberikan pelayanan yang baik. d. Kebutuhan kesenangan contohnya konsumen mengharapkan agar dealer mobil tersebut juga menambahkan head unit lengkap dengan sistem navigasi terkini.

e. Kebuthan rahasia, contohnya konsumen ingin dirinya dipandang sebagai konsumen yang cerdas dalam memilih produk oleh temen-temannya. 6

b. Kualitas Produk

Produk merupakan seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang di terima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide.7

Jadi, produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan, pakaian dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua di peruntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan, tetapi ua bertujuan memusakan keinginan. Misalnya,

6 Nurul Huda, Pemasaran Syariah, (Depok: PT Kharismaa Putra Utama, 2017), Hlm. 6

(8)

membeli bentuk sepatu gaya, warna, merk, dan harga yang menimbulkan atau mengangkat pretise.

Kualitas produk merupakan satu dari salah satu alat yang paling sering di gunakan oleh pemasar untuk melakukan positioning. Kualitas mempunyai imbas langsung terasa pada produk. Hal ini akan semakin mendekatkan pemasar dengan nilai-nilai pelanggan dan kepuasan pelanggan.

Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yakni level dan konsistensi. Dalam mengembangkan produk baru,, pemasar pertama-tama harus memilih level dari kualitas yang akan mendukung posisi produk pada pasar sasaran.

Di luar dari level kualitas, kualitas yang tinggi juga berarti level yang tinggi dari konsistensi. Seluruh perusahaan harus berusaha untuk memberikan kualitas yang baik.8

Ada beberapa tingkatan produk, pada tiap tingkatan ada nilai tambahannya, seperti yang di ungkapkan oleh Kotler yaiu:

a. Core benefit, yaitu keuntungan yang mendasar dari sesuatu yang di beli oleh konsumen. Aspek mendasar ini harus bisa di penuhi secara baik oleh produsen, seperti orang mau menginap di hotel, agar ia dapat tidur dan istirahat secara memuaskan, oarang masuk estoran ingin makan enak dan memuaskan. b. Basic product, sekarang core benefit di ubah menjadi basic

product. Oleh karena itu, kamar tidur hotel di beri perlengkapan, tempat tidur, kama mandi, handuk, dsb.

c. Expected product, konsumen memiliki suatu harapan terhadap barang dan jasa yang dibelinya. Maka dari itu, perlengkapan hotel harus disediakan yang terbaik, bersih, tempat tidur bersih, dan lain sebagainya.

d. Aughmented product, yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di luar apa yang dibayangkan oleh konsumen, misal ada tambahan TV dengan metode remote control dan lain sebagainya.

e. Potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain untuk masa depan. Produsen harus mencari nilai tambahan lan,

(9)

yang dapat memuaskan pelanggannya, dan dapat disajikan sebagai suprisse bagi pelanggannya.9

c. Harga

Harga merupakan sejumlah uang yang di tukarkan untuk produk atau jasa, lebih jauh lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan sesuatu barang dan jasa. (kotler dan Amstrong 2001:14)10

Di dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai dan utility, merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan barang tersebut, dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan memuaskan konsumen.

Value merupakan nilai suatu produk untuk situkarkan dengan produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaiu pertukaran antara barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, sksn tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran yang ddisebut harga. Jadi harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.

Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut. Sedangkan harga pokok barang di tentukan oleh beberapa besar biaya yang dikorbankan untuk memperoleh atau untuk membuat barang itu. Biaya ialah setiap pengorbanan untuk membuat suatu barang atau unutk memperoleh suatu barang, yang bersifat ekonomis rasional. Jadi dalam pengorbanan ini tidak boleh mengandung unsur pemborosan termasuk unsur kerugian, tidak di bebankan ke harga pokok.

Pengorbanan dapat dikatan biaya apabila memenuhi kriteria

9 Buchari Alma, manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta CV, 2013), Hlm.141

10 Hendra Fure, Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya terhadap minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca,Vol. 1 No. 3 September 2013

(10)

Kebijakan harga ialah keputusan mengenai harga-harga yang akan di ikuti untuk suatu jangka tertentu. jadi disini terkandung maksud mengikuti harga pasar. Untuk menerapkan kebijakan harga perlu diketahui fakor-faktor yang mempengaruhi antara lain:

a. Apa yang akan dituju misalnya, untuk mencegah masuknya saingan maka kebijakan harga ditetapkan berdasarkan harga pokok di tambah laba yang tipis.

b. Penetrasi maksudnya untuk meneroboskan produk-produk baru.12

d. Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono, kualitas jasa merupakan sesuatu yang persepsikan oleh pelanggan. Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka. Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik.

Ada 5 jenis kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry di antaranya adalah: bukti fisik yaitu berfokus pada elemen-elemen yang mempresentasikan pelayanan secara fisik, lokasi, perlengakapan, dan peralatan yang di gunakannya serta penampilan pegawainya. Keandalan yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang telah di janjikan dengan tepat yang meliputi kesesuaian kinerja dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan sama untuk semua pelanggan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi. Ketanggapan yaitu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan informasi yang jelas. Dimensi ini menekankan pada perilaku personel yang memberi pelayanan untuk memperhatikan permintaan, pertanyaan, dan keeratan dari para pelanggan. Jaminan yaiu kemampuan untuk melahirkan kepercayaan dan keyakinan pada diri para pelanggan yang meliputi pengetahuan, kesopan santunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Empai yaitu menekankan

(11)

pada perlakuan konsumen sebagai individu yang meliputi syarat untuk peduli, memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.13

2. Kajian Penelitian Terdahulu

lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif, dimana dilakukan analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh variabel bebas dan terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas layanan berpengaruh terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca. Saran penelitian adalah pihak pengelola pasar tradisional Bersehati harus lebih meningkatkan kualitas layanan dankebersihan lokasi, agar konsumen tertarik untuk belanja pada pasar tradisional Bersehati Calaca.14

Pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di bentenan center sonder minahasa dalam penelitian ini menggunakan metode yang di gunakan asosiatif dengan tehnik analisis regresi liner berganda. Populasi penelitian dalah pengguna kain di bentenan center. Jumlah sampel sebanyak 90 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, promosi, lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Manajemen perusahaan sebaiknya menigkatkan promosi baik bentenan agar dapat lebih di kenal baik dipasar lokal, nasional maupun internasional.15

13 Basrah saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat beli Pada Ranch Market, Vol. 3 No. 1, 2012

14 Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehat Cilaca,Vol. 1 No. 3 September 2013

(12)

X1

X2

X3

Y

3. Kerangka Pemikiran

4. Hipotesis

H1: Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konumen di pasar tradisional Tulungagung16

H2: Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradsional Tulungagung17

H3: Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung18

H4: Kualitas Produk, Harga dan Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungaung19

H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan eksplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan klausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asisiatif/hubungan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara pengaruh kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional tulungagung.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas oyek /subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

16 Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk... 17 Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk...

18 Basrah Saidani, Pengaruh Kualitas Produk dan Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market. Vol. 3 No. 1 2012

(13)

peneliti untuk di pelajarai dan kemudian di tarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah kunsumen yang berkunjung di pasar tradisional.

3. Sampel

Menurut Sugiyono, purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan mengambil sampel yang didasarkan peda pertimbangan tertentu. Dikarenakan populasi bersifat infinit atau tak terhingga, maka dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah azzidential sampling yaitu, teknik penentuan sampel yang dilakukan terhadap orang atau benda berdasarkan kebetulan ada atau di jumpai, dimana dalam penelitian ini adalah konsumen atau pembeli yang di jumpai di pasar tradisional Tulungagung.

4. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampling adalah cara penelitian mengambil sampel atau contoh yang representiatif dari populasi yang tersedia. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian teknik pengambilan sampel ini akan memilih anggota populasi yang dapat memberikan informasi secara maksimal atau yang paling mudah di temui. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan responden dengan mudah dapat dijumpai dengan kriteria-kriteria tertentu atau yang sering di sebut sebagai

purposive sampling.

5. Sumber Data

Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang diperoleh dilokasi penelitian. Apapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung pada pasar Tradisional Tulungagung. Adapun sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Data ini diproleh langsung dari penyebaran angket yang berisikan kuesioner pada para konsumen atau pembeli yang berkunjung di pasar tradisional Tulungagung.

(14)

salah satu unsur dalam suatu penelitian adalah dipergunakannya suatu metode tertentu untuk memecahkan masalah, sehingga hasil yang diperoleh dapat di pertanggungjawabkan. Metode pengumpulan data merupakan langkah yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Dalam penelitian ini penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu :

a. Kuesioner

Merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk di jawab secara tertulis pula oleh responden. Disini, responden diberikan daftar pertanyaan-pertanyaan dan kewajiban menjawab sesuai dengan alur yang telah ditemukan peneliti.

b. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian dapat diamati oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung tehadap tempat atau lokasi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kumpulan data berupa data-data yang mengandung keterangan dan penjelas, pada penelitian ini berupa catatan hasil wawancara, foto pada saat penelitian secara arsip-arsip yang berhubungan dengan penelitian.

7. Variabel dan Skala Pengukuran

Sugioyono mendefinisikan variabel adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.20 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdapat dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain, yaitu :

a. Variabel Bebas Independen

variabel bebas (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau yang mempengaruhi variabel lain. Dan variabel bebas pada penelitian ini adalah kualitas produk (X1), harga (X2) dan kualitas pelayanan (X3).

b. Variabel Terikat Dependen

(15)

Variabel terikat (Y) adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas atau respon dari variabel bebas. Dan untuk penelitian ini variabel terikatnya adalah minat beli konsumen (Y).

Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah di tetapkan. 21

8. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda seringkali digunakan untuk mengatasi analisis regresi yang melibatkan hubungan dua atau lebih vvariabel bebas.

I. Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2013. manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa.

Bandung. Alfabeta CV

Basrah saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat beli Pada Ranch Market, Vol. 3 No. 1, 2012

Cristian Lasander, Citra Merk, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional, Vol. 1 No. 3 September 2013

Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehat Cilaca,Vol. 1 No. 3 September 2013

Huda, Nurul. 2017. Pemasaran Syariah. Depok. PT Kharismaa Putra Utama

Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional: Protret Ekonomi Rakyat Keci. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center Sonder Minahas. Vol. 2 No. 3 September 2014

(16)

Rangkuni, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Referensi

Dokumen terkait

Keberagaman kebijakan dalam pengembangan perpustakaan di daerah secara umum pada satu sisi menguntungkan sebagai pendelegasian kewenangan kepada daerah, namun di sisi lain

future merupakan suatu kata kerja yang bisa dibilang menunjukan waktu lebih tepatnya Nanti/yang belum terjadi, dalam future dibagi menjadi 8 bentuk, yaitu : future

Na otoku je tada obitavalo ba- rem 6 vrsta kopnenih i 25 vrsta morskih ptica, što je činilo Uskršnji otok mjestom s najviše različitih vrsta morskih ptica na svijetu (Diamond,

[r]

Tanah dasar yang baik untuk konstruksi perkerasan jalan adalah tanah. dasar yang berasal dari lokasi itu sendiri serta kemampuan

Berdasarkan pengetahuan tersebut kemudian guru: (a) mengumpulkan informasi (keterangan) yang diperlukan untuk menentukan tingkat pemahaman dan keterampilan anak,(b)

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan agar proses pembelajaran fisika menjadi lebih baik dan lebih efektif bagi siswa, maka saran yang

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Fhitung > Ftabel Ho ditolak dan Ha diterima artinya adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (Xj) dan kepuasan pelanggan