• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN HOTEL MUSLIM KEDIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN HOTEL MUSLIM KEDIR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN HOTEL MUSLIM KEDIRI

Ujang Syahrul Mubarrok

Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri ujang.syahrul@gmail.com

Nur Hidayati

Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri nur.hidayati.nh17@gmail.com

Abstrak

Perkembangan hotel syariah di Indonesia memiliki tren yang cukup positif. Beberapa kota di Indonesia sudah berdiri hotel syariah. Termasuk di Kediri sudah ada hotel syariah yang bernama Hotel Muslim. Terletak di lokasi strategis bukan berarti menghindarkan hotel muslim dari persaingan bisnis. Hotel Muslim harus bersaing dengan hotel-hotel lainnya di Kediri untuk memperebutkan pelanggan. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk membahas strategi pengembangan Hotel Muslim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT untuk menentukan alternatif strategi pengembangan Hotel Muslim. Penelitian ini menghasilkan beberapa strategi pengembangan Hotel Muslim yaitu pertama, mempertahankan dan meningkatkan variasi produk dengan harga yang terjangkau dan kualitas pelayanan yang bagus. Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang berkompeten di manajemen dan keuangan hotel syariah. Ketiga, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang berkompeten di manajemen dan keuangan hotel syariah. Keempat, mempertahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi syariah dan melakukan strategi promosi yang lebih gencar di semua media unutk meningkatkan pangsa pasar.

Kata Kunci: Hotel syariah, Strategi pengembangan.

1. Pendahuluan.

1.1. Latar Belakang Masalah.

Ekonomi syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyak lembaga keuangan syariah dan lembaga pendidikan ekonomi syariah. Perkembangan ekonomi syariah juga mulai merambah ke berbagai sektor diantaranya fashion muslim, pariwisata syariah, kuliner halal dan hotel syariah.

Tabel 1. Statistik Perkembangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

(dalam miliar)

Indikator Tahun

2014 2015 2016 Mar-17

Total Aset 272.343 296.262 356.504 358.742

Total Kantor 2.483 2.301 2.201 2.184

Total ATM 3.482 3.716 3.259 2.665

Total Tenaga kerja 45.818 55.816 55.597 55.815

(2)

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia sendiri mulai mendapatkan tempat pada saat didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1992. Undang-undang yang mendukung itu pun di buat seperti UU No 7 Tahun 1992 yang kemudian di ubah dengan UU No 10 Tahun 1998 dan UU No 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Nurjamal, 2017). Dari sinilah kemudian ekonomi Syariah di Indonesia mulai tumbuh dan berkembang pesat. Terutama Dunia perbankan syariah yang memiliki total aset sampai Maret 2017 sebesar 358.742 miliar sebagaimana pada tabel 1.

Seiring dengan usaha semua pihak untuk memajukan ekonomi syariah, sehingga ekonomi syariah berkembang ke berbagai sektor, tak terkecuali industri jasa hotel syariah. Hotel syariah sudah banyak berdiri di berbagai kota di Indonesia. Menurut Rusada, CEO Kagum Group jaringan hotel syariah, perkembangan hotel syariah di Indonesia adalah hal penting. Pasalnya, konektivitas antar daerah di Indonesia dan negara-negara Timur Tengah sudah terbangun (Prodjo, 2016). Data tahun 2011 Indonesia mencatat jumlah hotel yang secara formal syariah berdasarkan laporan Majelis Ulama Indonesia sebanyak 2 (dua) hotel, yaitu Hotel Sofyan Group dan Hotel Tuara Natama di Padang Sidimpuan, Sumatera Utara (Basalamah, 2011). Meskipun di Indonesia ini jumlah hotel syariah yang telah mendapat pengajuan MUI sebagai hotel syariah masih sangat kecil, namun jumlah hotel berlandaskan azas syariah berkembang perlahan-lahan. Walau belum memiliki sertifikat sebagai hotel syariah dari MUI, mayoritas pelaku-pelaku bisnis hotel syariah ini telah menerapkan prinsip-prinsip spiritual Islam didalam pengelolaan dan pengoperasian usahanya. Di Indonesia, hotel syariah masih didominasi oleh beberapa hotel melati dan berbintang 2 (dua) kebawah yang dikelola sebagai bisnis keluarga. Sebut saja Hotel Gren Alia di Jakarta, Hotel Qudz Royal di Surabaya, Hotel Semesta di Semarang, dan Hotel Arini di Solo, dan Hotel Desa Puri di Yogyakarta dan lain-lainnya.

Usaha hotel syariah menurut Fatwa DSN MUI No. 108/DSN-MUI/X/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah, adalah penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan dan atau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Sementara yang dimaksud hotel syariah adalah hotel yang dalam penyediaan, pengadaan, dan penggunaan produk dan fasilitas serta dalam operasional usahanya tidak melanggar aturan syariah (Sofyan, 2011).

Bisnis hotel syariah merupakan bisnis dalam dunia industri perhotelan yang penuh persaingan. Persaingan dalam memperebutkan konsumen demi menjaga angka tingkat hunian kamar. Sehingga manajemen hotel syariah harus memiliki strategi pemasaran yang bagus sesuai dengan lingkungan internal dan eksternalnya. Segala keunggulan yang dimiliki oleh produk syariah tentu tidak artinya bila tidak mampu mengkomunikasikan dan mengimplementasikan kepada pasar. Salah satu caranya adalah marketing strategy atau strategi pemasaran (Sofyan, 2011).

. Pemasaran dalam perpektif syariah adalah proses dan strategi pemenuhan kebutuhan produk dan jasa halal dengan saling persetujuan dan kesejahteraan dari kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli agar tercapai kesejahteraan material dan spiritual di dunia dan akhirat (Alom & Haque, 2011). Manajemen hotel sebagai produsen atau penyedia jasa penginapan harus memahami beberapa variabel sistem pemasaran perusahaan atau yang disebut bauran pemasaran (marketing mix), diantaranya adalah produk, harga, tempat dan promosi. Selain itu, hotel syariah harus mematuhi nilai syariah yang meliputi operasional, desain interior dan keuangan (Saad, Ali, & Abdel-Ati, 2014; Salleh, Bakar, Hamid, Hashim, & Omain, 2014)

(3)

berbagai aspek agar sesuai dengan kaidah syariah Islam. Selain itu juga membutuhkan strategi pengembangan agar dapat memenangkan persaingan bisnis hotel di Kediri.

Tabel 2. Jumlah Kunjungan Wisata Kota Kediri

Tahun Jumlah Wisatawan (orang)

2010 98.917

2011 86.642

2012 113.752

2013 91.571

2014 91.545

Sumber: www.traveling.bisnis.com

Potensi pasar di Kediri cukup menarik dengan kehadiran wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Jumlah kunjungan wisata Kota Kediri sebagaimana pada tabel 2 tertinggi pada tahun 2012 sebesar 113.752 wisatawan. Sementara jumlah kunjungan wisata Kabupaten Kediri pada tahun 2012 semester 1 sebesar 504.676 wisatawan domestik dan 1.475 wisatawan mancanegara. Potensi tersebut bisa dimanfaatkan Hotel Muslim untuk meningkatkan okupansi.

Tabel 3. Jumlah Wisatawan di Kabupaten Kediri

Keterangan Semester Jumlah Wisatawan (Orang) Hotel/Penginapan Domestik Mancanegara Jumlah Okupansi 2010 Semester 1 304,193 328

Semester 2 406,400 510 2011 Semester 1 389,685 1,053

Semester 2 448,087 2,389

2012 Semester 1 504,676 1,475 40,226 48,88% Semester 2 337,179 6,447 46,138 104,12%

2013 Semester 1 603,490 647 39,313 74,87%

Sumber: Dokumentasi data statistik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri tahun 2013

Penelitian tentang hotel syariah pernah dilakukan oleh Saad dkk (2014) yang meneliti tentang kepatuhan syariah dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan hotel di Mesir. Temuan menunjukkan bentuk kepatuhan syariah hotel di Mesir meliputi tidak ada alkohol atau babi, pemisahan jenis kelamin yang bukan muhrim, makanan dan minuman halal, ada Al-Quran dan jadwal waktu shalat serta arah kiblat di setiap ruangan, tidak ada klub malam, disko atau bar. Sementara tantangan yang dihadapi adalah persaingan dengan hotel konvensional.

(4)

Rachmarwi (2016) meneliti tentang strategi bersaing dalam industri hotel yang mengambil sampel pada Hotel Sofyan Betawi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tahapan analsisi meliputi analisis profil perusahaan, analisis eksternal perusahaan, analisis internal perusahaan dan analisis SWOT. Temuan yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1). Strategi bersaing Betawi Sofyan Hotel masih efektif dan memiliki peluang besar untuk berkembang dan bersaing walaupun harus menghadapi ancaman bisnis dari pesaing yang sudah ada maupun pesaing baru. 2).Betawi Sofyan Hotel tepat menerapkan strategi differensiasinya sebagai hotel syariah (Rachmarwi, 2016).

Berdasarkan uraian di atas maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian terkait penyusunan strategi pengembangan hotel syariah, dalam hal ini dengan pendekatan analisis SWOT bagi Hotel Muslim.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adanya persaingan bisnis yang dihadapi oleh Hotel Muslim sehingga diperlukan strategi pengembangan Hotel Muslim Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana strategi pengembangan Hotel Muslim berdasarkan analisis SWOT.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran Hotel Muslim berdasarkan analisis SWOT. Manfaat penelitian ini bagi dunia akademik adalah sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan tambahan pengetahuan dalam ilmu strategi pengembangan hotel syariah. Sedangkan manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah dapat dijadikan bahan informasi dan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam menyusun strategi pengembangan hotel syariah.

2. Metodologi

2.1 Lokasi Penelitian

Lokaasi penelitian ini dilakukan di Hotel Muslim yang beralamat di Jl. KH. Agus Salim No. 19 Kediri. Alasan pemilihan hotel tersebut adalah Hotel Muslim belum memiliki strategi pengembangan. Selama ini Hotel Muslim beroperasi apa adanya.

2.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data apabila dilihat dari sumber datanya, dibedakan menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpu data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013). Adapun data primer yang dibutuhkan adalah data mengenai aktivitas operasional dan pemasaran hotel yang diperoleh dengan melakukan wawancara manajemen perusahaan dan observasi langsung. Pengumpulan data primer diperoleh dari dalam hotel dengan melakukan wawancara dan konsultasi dengan pemilik dan karyawan Hotel Muslim. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, publikasi pemerintah, dokumen, brosur dan berita di media mengenai hotel syariah.

2.3 Teknik Pengumpulan Data

(5)

2.4 Analisis Data

Berbagai macam data yang diperoleh dari wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi dari sumber primer maupun sekunder kemudian dianalisis dengan menyusun secara sistematis sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis selama di lapangan mengikuti model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi (merangkum) data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Sementara analisis yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah menggunakan analisis bauran pemasaran dan analisis SWOT. Analisis bauran pemasaran meliputi empat variabel produk, harga, tempat dan promosi. Analisis SWOT diawali dengan melihat kondisi lingkungan internal Hotel Muslim untuk menemukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Kemudian melihat kondisi lingkungan eksternalnya untuk menemukan peluang dan ancaman. Setelah itu menyusun dalam matrik SWOT untuk menentukan alternatif strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Tabel 4. Matrik SWOT

Analisis matrik SWOT menghasilkan 4 (empat) strategi utama seperti dalam Tabel 4 adalah sebagai berikut:

1. Strategi SO : Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

2. Strategi WO : Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

3. Strategi ST : Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan unutk mengatasi ancaman

4. Strategi WT : Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Profil Hotel Muslim Kediri

Hotel Muslim terletak di Jl. KH. Agus Salim No. 19 Kediri. Jalan tersebut merupakan jalan penghubung antara alun-alun kota Kediri dengan terminal bis “Tamanan” Kota Kediri. Sehingga setiap hari jalan selalu ramai dilalui bis, truk, mobil dan kendaraan

IFAS

(6)

roda dua. Jarak hotel dengan alun-alun kota Kediri hanya 2 km. Hotel Muslim memiliki 12 kamar yang terbagi seperti pada tabel 5. Hotel Muslim juga memiliki fasilitas sarapan, wifi, kolam renang anak, ruang pertemuan dan parkir.

Tabel 5 Daftar Harga Kamar Hotel Muslim

HARGA FASILITAS KET.

Rp. 250.000 AC, KAMAR MANDI DALAM, TV, AIR PANAS 3 KAMAR Rp. 200.000 AC, KAMAR MANDI DALAM, TV, AIR PANAS 2 KAMAR Rp. 230.000 AC, KAMAR MANDI DALAM, TV 3 KAMAR Rp. 170.000 AC, KAMAR MANDI DALAM, TV 2 KAMAR Rp. 150.000 FAN, KAMAR MANDI DALAM, TV 2 KAMAR

Rp. 140.000 FAN, TV 3 KAMAR

Rp. 120.000 FAN, TV 2 KAMAR

Sumber : Data diolah, 2018.

Hotel Muslim didirikan pada tahun 1996. Awal mula berdiri karena pemilik prihatin melihat peserta rombongan pengajian yang terlantar sebab tidak ada penginapan. Sehingga pak H menyediakan kamar-kamar rumahnya untuk menjadi tempat penginapan. Hotel Muslim belum memiliki struktur organisasi, namun dalam menjalankan bisnisnya sudah memiliki pembagian kerja dengan seorang manajer yang dibantu 3 orang pegawai.

3.2. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Analisis faktor internal merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Hotel Muslim. Sedangkan analisis faktor eksternal merupakan peluang dan ancaman yang dimiliki Hotel Muslim. Analisis faktor internal dan eksternal Hotel Muslim sebagai berikut: 1. Kekuatan Hotel Muslim Kediri

Faktor-faktor yang menjadi kekuatan Hotel Muslim Kediri adalah sebagai berikut : a. Lokasi strategis.

Lokasi Hotel Muslim Kediri sangat strategis di tengah kota, dekat dengan pusat keramaian, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pondok pesantren dan lembaga pendidikan.

b. Sajian makanan dan minuman yang halal.

Hotel Muslim Kediri menyediakan makanan dan minuman bagi tamu pada pagi hari. Menu yang disediakan bervariasi dan halal.

c. Harga yang cukup terjangkau.

Harga yang kompetitif dan terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. d. Pelayanan yang ramah dan siap membantu.

Pelayanan Hotel Muslim yang memuaskan sesuai keinginan tamu, sehingga tamu akan menginap kembali.

2. Kelemahan Hotel Muslim

Hotel Muslim dalam melakukan usahanya mempunyai kelemahan-kelemahan yang bisa menghambat perkembangan usahanya. Adapun yang menjadi kelemahan Hotel Muslim adalah :

a. Minimnya SDM yang berkualitas.

Sumber daya manusia yang ada terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

b. Belum tersedia ruang pertemuan dengan kapasitas besar.

Hotel Muslim tidak memiliki ruang pertemuan dengan kapasitas besar di atas 100 orang. Ruangan yang ada sekarang hanya muat 25 orang.

(7)

Area parkir yang masih kurang luas sehingga ada sebagian tamu yang harus parkir di luar hotel.

d. Keuangan terbatas.

Modal keuangan yang dimiliki sangat terbatas sehingga menghambat perkembangan Hotel Muslim.

3. Peluang Hotel Muslim

Peluang merupakan suatu faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh Hotel Muslim untuk dapat mengembangkan usahanya. Adapun yang menjadi peluang adalah sebagai berikut :

a. Perkembangan ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Perkembangan ekonomi, politik, sosial dan budaya Kota Kediri ke arah yang lebih baik menjadi peluang bagi Hotel Muslim

b. Potensi pasar.

Kediri memiliki potensi besar dalam pengembangan Hotel Muslim mengingat sebagian besar penduduk Kediri dan mayoritas di Indonesia adalah muslim. Kediri memiliki faktor pendukung tempat wisata, pondok pesantren dan ketersediaan produk halal.

c. Konsep syariah memberikan rasa aman.

Konsep syariah memberikan rasa aman bagi tamu karena terjaga kehalalanya. Hotel Muslim mengedepankan produk-produk halal dan aman dikonsumsi tamu muslim dan non muslim. Bagi non muslim, hotel syariah menjamin kesehatan, ketenangan dan jauh dari kemaksiatan karena prinsip syariah

adalah rahmatan lil’alamin.

d. Dukungan pemerintah.

Dukungan pemerintah berupa kegiatan-kegiatan yang mengundang tamua berbagai daerah yang diadakan pemerintah.

4. Ancaman (threat) Hotel Muslim.

Ancaman merupakan faktor eksternal yang bisa menjadi kendala bagi perkembangan Hotel Muslim. Adapun yang menjadi ancaman Hotel Muslim antara lain sebagai berikut :

a. Perkembangan hotel konvensional.

Hotel konvensional di Kota Kediri juga melakukan berbagai upaya agar usahanya berkembang dengan tingkat okupansi yang tinggi.

b. Harga sewa harian dan bulanan kost.

Kota Kediri marak dengan kehadiran rumah kos yang menawarkan tarif harian maupun bulanan.

c. Penurunan harga hotel konvensional.

Beberapa hotel konvensional di Kota kediri menrapkan tarif promo untuk menarik tamu bermalam.

3.3. Hasil Analisis SWOT

(8)

Tabel 6. Hasil Analisis Matrik SWOT

4. Pelayanan yang ramah dan siap membantu.

Weakness

e.Minimnya SDM yang berkualitas.

f. Belum tersedia ruang meeting dengan kapasitas besar. yang lebih gencar di semua media unutk meningkatkan pangsa pasar.

Sumber : Data diolah, 2018.

3.4. Pembahasan

Berdasarkan analisis SWOT diperoleh beberapa strategi pemasaran Islami pada Hotel Muslim Kediri adalah sebagai berikut :

1. Strategi SO : Mempertahankan dan meningkatkan variasi produk dengan harga yang terjangkau dan kualitas pelayanan yang bagus.

Perbaikan produk dan jenis pelayanan harus ditingkatkan terutama jenis pelayanan karena hotel merupakan bisnis di bidang jasa pelayanan untu kepuasan tamu. Hotel Muslim Kediri memiliki beberapa variasi kamar dengan harga yang beragam sebagaimana pada Tabel 5. Konsumen memiliki banyak pilihan disesuaikan dengan budget yang dimiliki. Produk kamar memberikan pendapatan terbesar bagi Hotel Muslim, dengan memberikan jasa menginap yang disertai pelayanan yang baik dan kelengkapan fasilitas yang menunjang bagi kepuasan tamu. Pengembangan produk bisa dilakukan dengan menambah jasa pelayanan seperti laundry, menu makan minum tambahan, sewa kendaraan dan akses internet.

2. Strategi WO : Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang berkompeten di manajemen dan keuangan hotel syariah.

Peningkatan kualitas SDM bisa ditempuh dengan cara mengadakan pelatihan pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan, kemampuan, keterampilan dan pelayanan sehingga mampu menjadi SDM yang terampil.

(9)

karyawan dan karyawati berpakai islami, proses check in harus menunjukkan KTP atau surat nikah bagi yang datang berpasangan. Hotel juga menyediakan makanan dan minuman yang halal.

4. Strategi WT : Melakukan strategi promosi yang lebih gencar di semua media untuk meningkatkan pangsa pasar.

Bentuk strategi promosi yang dapat dilakukan oleh Hotel Muslim adalah promosi dengan cara pemasangan iklan outdor, brosur, maupun personal selling kepada tamu agar melakukan reservasi kamar. Hotel Muslim sudah menjalin kerjasama dengan situs perjalanan Traveloka, namun demikian perlu juga menambah jalinan kerjasama dengan situs perjalanan lainnya seperti Booking, Pegipegi, TripAdvisor dan sebagainya. Strategi promosi lainnya adalah melalu promosi word of mouth (mulut ke mulut) dengan pendekatan pribadi menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Dalam kaitan ini, manajemen Hotel Muslim melakukan silaturrahmi ke berbagai instansi swasta maupun pemerintah dan pondok pesantren yang tersebar di Kota Kediri. Siaturahmi dalam rangka menyebarkan informasi dan komunikasi untuk dapat mempromosikan hotel ke khalayak umum. Strategi promosi lainnya adalah diskon harga, kerjasama dengan agen travel dan kerjasama dengan pondok pesantren

4. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah ada 4 (empat) strategi pengembangan Hotel Muslim berdasarkan analisis SWOT, yaitu pertama, mempertahankan dan meningkatkan variasi produk dengan harga yang terjangkau dan kualitas pelayanan yang bagus. Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang berkompeten di manajemen dan keuangan hotel syariah. Ketiga, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang berkompeten di manajemen dan keuangan hotel syariah. Keempat, mempertahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi syariah dan melakukan strategi promosi yang lebih gencar di semua media unutk meningkatkan pangsa pasar

Daftar Pustaka

Alom, M., & Haque, S. (2011). Marketing  : An Islamic Perspective. World Journal of Social Sciences, 1(3), 71–81. Retrieved from http://wbiaus.org/5. Shariful.pdf

Basalamah, A. (2011). Hadirnya Kemasan Syariah Dalam Bisnis Perhotelan Di Tanah Air.

Binus Business Review, 2(2), 763–769.

https://doi.org/https://doi.org/10.21512/bbr.v2i2.1222

Nurjamal. (2017). Dorong Perkembangan Ekonomi Syariah, BI Kembali Gelar Festival

Lampung Syariah Tahun Ini. Retrieved from

http://www.gomuslim.co.id/read/news/2018/02/08/6985/industri-keuangan-syariah-indonesia-bisa-tumbuh-lebih-besar.html

Prodjo, W. A. (2016). Kagum Kembangkan Hotel Syariah di 7 Kota Termasuk Bali. Retrieved from

http://travel.kompas.com/read/2016/09/25/190300527/kagum.kembangkan.hotel.s yariah.di.7.kota.termasuk.bali

Rachmarwi, W. (2016). Evaluasi Strategi Bersaing Dalam Industri Hotel Studi Pada Hotel Sofyan Betawi. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 4(3). Retrieved from http://ojs.ekonomi-unkris.ac.id/index.php/JMBK/article/download/65/pdf

(10)

Pustaka Utama.

Rifqi, Y. (2014). Analisis Strategi Pemasaran Berbasis Syariah: Pendekatan Marketing Mix (Studi Pada Hotel Grand Kalpataru Syariah Malang). UIN Maulana Malik Ibrahim. Retrieved from http://etheses.uin-malang.ac.id/740/

Saad, H. E., Ali, B. N., & Abdel-Ati, A.-A. (2014). Sharia-Compliant Hotels In Egypt : Concept And Challenges. Advances in Hospitality and Tourism Research (AHTR), 2(1), 1–15. Retrieved from http://www.ahtrjournal.org/counter/count.php?id=9

Salleh, N. Z., Bakar, A., Hamid, A., Hashim, N. H., & Omain, S. Z. (2014). The Practice of Shariah-Compliant Hotel in Malaysia. International Journal of Trade, Economics and Finance, 5(1). https://doi.org/10.7763/IJTEF.2014.V5.335

Sofyan, R. (2011). Bisnis Syariah Mengapa Tidak? Pengalaman Penerapan Pada Bisnis Hotel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Tabel 1. Statistik Perkembangan Bank Umum Syariah
Tabel 2. Jumlah Kunjungan Wisata Kota Kediri
Tabel 4. Matrik SWOT
Tabel 6. Hasil Analisis Matrik SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Kita menggunakan 2 sound card dengan maksud nantinya kita dapat bekerja lebih efisien, karena dengan adanya 2 sound card kita dapat langsung merekam "teak" 2 instrumen

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket (kuesioner) yang diberikan kepada responden, yaitu pelaku usaha mikro perempuan yang memanfaatkan

Gambar 4.2 Kecepatan putar turbin angin Savonius tanpa plat penghalang ...62 Gambar 4.3 Coefficient of power turbin angin savonius tanpa plat penghalang ...63 Gambar 4.4

Penelitian tentang hubungan albuminuria terhadap penyempitan arteri koroner yang ditentukan melalui pemeriksaan angiografi hingga saat ini masih sedikit dilakukan,

sentrasi ekstrak ethanol daun pepaya (Carica pa- paya L) terhadap pertumbuhan bakteri Escheri- chia coli metode difusi. Untuk penelitian selanjutnya

Ghazali (2013) yang melakukan kajian pada lahan pekarangan di wilayah perkotaan Penang, Malaysia mendapati bahwa pekarangan sebagai simbol tempat tinggal, identitas

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat untuk sterilisasi, alat untuk pembuatan media, alat untuk penanaman eksplan, alat untuk deteksi minyak

Sel berpindah terus ke lateral sampai mereka berhubungan dengan bagian kartilago telinga luar dan akhirnya dilepaskan, ketiadaan rete pegs dan kelenjar sub epitelial serta keberadaan