• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL UJI EFEKTIF PENGGUNAAN METODE K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL UJI EFEKTIF PENGGUNAAN METODE K"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

“UJI EFEKTIF PENGGUNAAN METODE

KONDOMISASI DAN PESTISIDA LAMDA

SIHALOTRIN 25 DALAM UPAYA MENGURANGI

GEJALA SERANGAN HAMA PENGGEREK BUAH

KAKAO“

Disusun oleh

Nama

: Bona Togar Harahap

NPM

:1004130045

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI

SELATAN

(2)

TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tanaman kakao berasal dari Amerika Selatan. Dengan tempat tumbuhnya di hutan hujan tropis, tanaman kakao telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat selama 2000 tahun. Nama latin tanaman kakao adalah Theobroma Cacao yang berarti makanan untuk Tuhan Buah kakao ini selalu digunakan untuk Upacara oleh suku Aztec dan juga menjadi bahan makanan dan minuman. Kemudian kakao diperkenalkan pada bangsa Spanyol dan membawanya untuk dikembangkan ke Asia Afrika.

Kakao dikenal di Indonesia pertama kali pada tahun 1560 oleh bangsa Spanyol,tepatnya di Sulawesi Utara,dan tanaman cokelat tersebut berasal dari Filipina. Kemudian kakao menyebar ke Ambon dan hasilnya diekspor melalui Filipina. Pada tahun yang sama perluasan penanaman kakao dimulai di Jawa Timr dan Jawa Tengah dan kemudian menyebar ke Sumatera Utara. (Yrama Widya,2010)

Perkebunan kakao di Sumatera Utara berkembang dengan pesat setelah Jawa. Hal itu ditandai dengan adanya pendirian Balai Penelitian dan Pengembangan Buah Kakao di Tanjung Morawa,Medan. Namun dalam segi tingkat produktivitas masih kalah jauh dengan Jawa dan Sulawesi berdasarkan data dari BPS. Hal ini disebabkan oleh adanya kendala yang dihadapi para pekebun kakao salah satunya yaitu Hama Penggerek Buah.

Hama penggerek buah menjadi hama utama karena selalu ada dalam perkebunan kakao dimanapun. Hama penggerek buah menyerang buah dengan meletakkan larva pada buah kakao yang berakibat lengket dan kerasnya buah kakao. Buah yang terserang penggerek buah kakao akan mengalami perubahan warna sebelum matang,bijinya melekat,bentuknya kecil dan ringan. Larva didalam buah akan memakan daging buah kakao sehingga terdapat adanya garis merah pada biji-biji kakao tersebut. ((Tumpul H.S. Siregar,1993)

(3)

1.2. Rumusan Masalah

Ada pun rumusan masalah yang dihadapi dalam latar belakang untuk penelitian masalah tersebut adalah

“Pengendalian yang tepat dan efektif pada hama penggerek buah kakao di desa Partihaman Saroha dengan menggunakan metode kondomisasi dan pestisida lamda sihalotrin 25”

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah penelitian tidak melenceng jauh dari tujuan,maka pembatasan masalah adalah sebagai berikut :

a) Tingkat gejala serangan hama pada buah

b) Penggunaan tepat atau tidaknya pada metode kondomisasi dan pestisida c) Dampaknya pada perkembangbiakan hama

1.4. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui keefektifan dalam penggunaan metode kondomisasi dan insektisida jenis Lamda Sihalotrin 25.

2. Untuk membandingkan keefektifan penggunaan dosis insektisida yang berbeda.

1.5. Hipotesa Masalah

1. Diduga adanya pengaruh nyata pada metode kondomisasi dan pemberian pestisida lamda sihalotrin 25

2. Diduga gejala serangan disebabkan oleh hama penggerek buah kakao

1.6. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat membantu pengendalian hama penggerek kakao 2. Membantu pekebun kakao desa Partihaman Saroha menghadapi masalah hama

penggerek buah kakao.

3. Memberi wawasan bagi petani kebun kakao tentang pengendalian Hama Penggerek Buah

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Tumbuhan

Adapun klasifikasi kakao adalah sebagai berikut : - Kingdom : Plantae dibudidayakan di kebun maka tinggi tanaman kakao umur 3 tahun mencapai 1,8 – 3 meter dan pada umur 12 tahun dapat mencapai 4,5 – 7 meter. Tinggi tanaman tersebut beragam , dipengaruhi oleh intensitas naungan dan faktor-faktor tumbuh yang tersedia (Hall (1932 dalam PPKKI, 2010)

PPKKI (2010), juga menyatakan bahwa tanaman kakao bersifat dimorfisme, artinya mempunyai dua bentuk tunas vegetatif. Tunas yang arah pertumbuhannya ke atas disebut dengan tunas ortotrop atau tunas air (wiwilan atau chupon), sedangkan tunas yang arah pertumbuhannya ke samping disebut dengan plagiotrop (cabang kipas atau fan) (PPKKI, 2010)

Tanaman kakao asal biji, setelah mencapai tinggi 0,9 – 1,5 meter akan berhenti tumbuh dan membentuk jorket(jorquette). Jorket adalah tempat percabangan dari pola percabangan ortotrop ke plagiotrop dan khas hanya pada tanaman kakao (Anonymus, 2013)

2.2.2. Daun

(5)

2010). Tangkai daun bentuknya silinder dan bersisik halus, bergantung pada tipenya (Hall (1932) dalam PPKI, 2010).

PPKKI (2010), juga menjelaskan bahwa salah satu sifat khusus daun kakao

yaitu adanya dua persendian (articulation) yang terletak di pangkal dan ujung tangkai daunyang membuat daun mapu membuat gerakan untuk menyesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari. Bentuk helai daun bulat memanjang (oblongus), ujung daun meruncing (acuminatus) dan pangkal daun runcing (acutus). Susunan daun tulang menyirip dan tulang daun menonjol ke permukaan bawah helai daun. Tepi daun rata,

daging daun tipis tetapi kuat seperti perkamen. Warna daun dewasa hijau tua bergantung pada kultivarnya. Panjang daun dewasa 30 cm dan lebarnya 10 cm. Permukaan daun licin dan mengkilap (PPKKI, 2010).

2.2.3. Bunga

Tanaman kakao bersifat kauliflori. Artinya bunga tumbuh dan berkembang dari bekas ketiak daun pada batang dan cabang. Tempat tumbuh bunga tersebut semakin lama semakin membesar dan menebal atau biasa disebut denganbantalan bunga (cushioll). Bunga kakao mempunyai rumus K5C5A5+5G (5) artinya, bunga disusun oleh 5 daun kelopak yang bebas satu sama lain, 5 daun mahkota, 10 tangkai sari yang tersusun dalam 2 lingkaran dan masing-masing terdiri dari 5 tangkai sari tetapi hanya 1 lingkaran yang fertil, dan 5 daun buah yang bersatu (Anonymus, 2013). Bunga kakao berwarna putih, ungu atau kemerahan. Warna yang kuat terdapat pada benang sari dan daun mahkota. Warna bunga ini khas untuk setiap kultivar. Tangkai bunga kecil tetapi panjang (1-1,5 cm). Daun mahkota panjangnya 6-8 mm, terdiri atas dua bagian. Bagian pangkal berbentuk seperti kuku binatang (claw) dan bisanya terdapat dua garis merah. Bagian ujungnya berupa lembaran tipis, fleksibel, dan berwarna putih (Anonymus, 2013)

2.2.4. Buah dan Biji

Warna buah kakao sangat beragam, tetapi pada dasarnya hanya ada dua macam warna. Buah yang ketika muda berwarna hijau atau hijau agak putih jika sudah masak akan berwarna kuning. Sementara itu, buah yang ketika muda berwarna merah, setelah masak berwarna jingga (oranye) (Anonymus, 2013).

(6)

pada umumnya halus (rata), kulitnya tipis, tetapi dan liat. Buah akan masak setelah berumur enam bulan. Pada saat itu ukurannya beragam, dari panjang 10 hingga 30 cm, pada kultivar dan faktor-faktor lingkungan selama perkembangan buah (Anonymus, 2013).

2.3. Topik Pembahasan

Buah kakao yang mendapatkan serangan PBK terus dapat berkembang seolah-olah tidak terjadi serangan, sehingga buah yang terserang tidak ada perbedaan dengan buah kakao yang sehat. Gejala baru tampak dari luar setelah matang di musim panen, buah kakao yang terserang berwarna agak jingga atau pucat keputihan, buah menjadi lebih berat dan bila diguncang tidak terdengar suara ketukan antara biji dengan dinding buah. Hal itu tejadi karena timbulnya lendir dan kotoran

Dalam metode teknik pengendalian dengan cara kondomisasi dan penggunaan insektisida lamda sihalotrin. Upaya untuk meningkatkan produksi buah kakao,penggunaan plastik untuk mencegah serangan hama penggerek buah telah diketahui dapat membantu meningkatkan produksi buah. Penggunaan kondominisasi digunakan untuk memperbaiki kebun kakao yang sudah mengalami masa ambang ekonomi yang disebabkan oleh hama penggerek buah. Dengan penggunaan bersama insektisida lamda sihalotrin untuk pencegahan hama penggerek buah untuk kembali bertelur dalam buah. Maka diharapkan dapat menekan perkembangan hama penggerek buah kakao yang akan bertelur didalam buah kakao di kebun tersebut.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu

Ada pun lokasi yang akan dijadikan penelitian ini berada di desa Partihaman Saroha,Hutaimbaru. Pemilik kebun kakao adalah Bpk.H.Monang Harahap dengan luas kebun tersebut adalah 1477m2 . Waktu pelaksanaan penelitian tersebut akan

(7)

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah sebagai berikut : 1. Plastik dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar 10 cm. 2. Pestisida Lamda Sihalotrin 25 dengan merek dagang Sygenta Sedangkan untuk alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Tangki penyemprot 2. Karet gelang

3. Peralatan keselamatan kerja yaitu; masker,sarung tangan,baju lengan panjang dan topi

4. Tali

3.3. Metode

Metode yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan Rancangan Acak Kelompok.

3.4. Pelaksanaan

3.4.1.Pembuatan plot dengan menggunakan tali dengan jarak 20mx30m sehingga didapatkan luas untuk pengamatan penelitian adalah 600m2 . Kemudian batas

tersebut dibagi lagi menjadi 2,sehingga masing-masing plot mempunyai luas 300m2

. Jumlah pohon yang akan diamati berjumlah 25 pohon tiap plot.

Sehingga total pohon yang diamati adalah 50 pohon.

3.4.2.Calon buah kakao yang telah memiliki panjang tidak lebih dari 10cm dan belum terkena gejala serangan dibungkus dengan menggunakan plastik dan di ikat dengan menggunakan karet pada tiap pohon yang berada didalam batas pengamatan.

3.4.3.Setelah dibungkus dengan plastik,dilakukan penyemprotan dengan dosis yang berbeda pada tiap plot. Dosis tersebut adalah :

a. Plot I, menggunakan dosis 5ml/5L air b. Plot II,menggunakan dosis 10ml /5L air

3.4.4.Penyemprotan dilakukan 1x/minggu sampai 4 minggu

3.4.5.Setelah 4 minggu,plastik dibuka dan diamati gejala serangan pada buah kakao tersebut selama 2 minggu.

3.5. Paramater

Paramater yang diamati dalam pelaksanaan penelitian tersebut adalah : 3.5.1. Tingkat gejala serangan pada dengan paramater sebagai H

3.5.2. Dosis yang diberikan pada tiap plot dengan parameter sebagai berikut ; a) Plot I dengan dosis 5 ml/5L = J1

(8)
(9)

DAFTAR PUSTAKA

 Konam,DrJohan. 2009.Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu Untuk Produksi Kakao Berkelanjutan,Papua:Aciar

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, secara general, dari relasi dua tokoh ini, diperoleh gambaran mengenai gender yang melahirkan perbedaan peran, yang berkaitan dengan karakter yaitu

Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit, dengan staf khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien yang menderita penyakit, cedera atau

Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan maklumat yang menumpukan kepada tiga aspek utama iaitu tahap kesediaan guru dalam melaksanakan Pentaksiran Berasaskan Sekolah,

Skripsi ini berjudul Penentuan Status Trofik Waduk Koto Panjang Propinsi Riau Berdasarkan Kandungan Klorofil-a dan Beberapa Parameter Lingkungan; disusun berdasarkan

Tujuan dari penelitian ini yaitu memetakan batimetri perairan Cilamaya dan menentukan kedalaman alur pelayaran pelabuhan Cilamaya Kabupaten Karawang yang selanjutnya

tanggul di ruas Kali Ciliwung, mampu mengurangi tinggi elevasi muka air banjir terhadap kondisi eksisting (plan 1) di setasiun 115 (lokasi pertemuan Kali Ciliwung dengan sudetan

Rumusan masalah yang diajukan adalah: (1) Bagaimanakah ranking skor rerata 12 dimensi kompetensi kewirausahaan yang dimiliki industri?, (2) Pada dimensi kompetensi

Lopuksi tiivistetysti niin lukion toisen vuoden opiskelijoiden kirjoittamien tarinoiden antamien tutkimustulosten kuin aiempien tutkimusten perusteella voidaan vetää