• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Pembangunan ekp fakultas (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekonomi Pembangunan ekp fakultas (2)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM

EKONOMI PEMBANGUNAN

PERTANIAN

MODUL 1

PERAN PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN

Disusun oleh:

Team Teaching

MATA KULIAH EKONOMI

PEMBANGUNAN PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

MODUL 1

PERANAN PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN

A. DESKRIPSI MODUL

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat di negara-negara sedang berkembang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Jika para perencana dan pelaksana pembangunan suatu negara mempunyai kesungguhan untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, maka satu-satunya cara adalah dengan meningkatkan kesejahteraan sebagian besar anggota masyarakat yang hidup di sektor pertanian tersebut.

Sebagai sektor ekonomi yang paling tua dan memiliki ukuran yang besar, maka sektor pertanian juga berperan penting untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor lainnya (sektor industri, perdagangan dan jasa).

Dalam modul pertama ini, mahasiswa akan mempelajari dan mendiskusikan mengenai berbagai macam peranan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu mahasiswa juga mempelajari tentang bagaimana mengukur peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi.

B. KEGIATAN BELAJAR

B. 1. TUJUAN KEGIATAN

Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Memahami dan menjelaskan tentang berbagai peranan sektor pertanian dalam perekonomian.

2. Memahami dan menjelaskan tentang pengukuran berbagai peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi.

B. 2. URAIAN MATERI BELAJAR

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Sektor pertanian memiliki karakteristik utama sebagai satu-satunya sektor yang mampu menghasilkan bahan pangan bagi keberlangsungan umat manusia. Para petani di negara sedang berkembang tidak hanya berproduksi untuk kebutuhan mereka saja, namun mereka juga berproduksi untuk memenuhi kebutuhan penduduk perkotaan. Jika pangsa (share) penduduk perkotaan terhadap penduduk keseluruhan meningkat, maka produktivitas petani juga harus meningkat.

(3)

membangun. Tingginya penyerapan tenaga kerja sektor pertanian tidak hanya disebabkan karena sektor ini membutuhkan tenaga kerja yang banyak dalam pengelolaanya tetapi juga karena pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja terhadap pertanian lebih baik dibandingkan sektor lain. Hal ini ditunjukkan bahwa penyerapan angkatan kerja bagi negara-negara miskin mencapai 60-70 persen.

Ukuran sektor pertanian yang besar juga menjadikan sektor ini mempunyai peranan penting dalam menyediakan input tenaga kerja bagi sektor industri dan sektor-sektor modern lainnya. Sebagian besar (70 persen atau lebih) populasi pada sektor pertanian atau pedesaan merupakan sumber utama bagi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang meningkat di perkotaan. Pemasukan tenaga kerja di perkotaan adalah mungkin dan selain karena hal itu memang biasanya disebabkan oleh adanya kenaikan penduduk di sektor perkotaan sendiri; tetapi fakta menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari kedua sumber ini yang mampu mencukupi kebutuhan tenaga kerja sebagai akibat pertumbuhan ekonomi sepanjang waktu. Jadi jika ada pembatasan keluarnya tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri atau perkotaan, maka pembangunan ekonomi akan timpang. Hal ini pernah terjadi di Rusia pada awal abad ke-19.

Sektor pertanian juga dapat merupakan sumber modal utama bagi pertumbuhan ekonomi modern. Modal berasal dari tabungan yang diinvestasikan, dimana tabungan berasal dari pendapatan. Di negara-negara paling miskin, pangsa pendapatan pertanian terhadap produk nasional mencapai 50 persen; berarti separuh atau lebih dari produk nasional disumbangkan oleh sektor pertanian ke sektor non pertanian, terutama industri dan perdagangan (jasa-jasa). Sektor-sektor ini merupakan penyumbang penting bagi tabungan yang akhirnya digunakan untuk investasi.

Namun demikian, bisa saja suatu negara mengalami tingkat pembentukan modal yang tinggi tanpa didorong oleh sektor pertanian sama sekali. Contohnya Korea Selatan. Negara Korea Selatan mengalami tingkat pembentukan modal yang sangat tinggi terutama disebabkan oleh adanya bantuan luar negeri pada awal pembangunan dan akhirnya didukung oleh kenaikan keuntungan yang diperoleh dari perkembangan sektor industri.

Selain itu sektor pertanian juga mempunyai peranan dalam menghasilkan devisa. Negara sedang berkembang biasanya mempunyai keunggulan komparatif untuk produk-produk primer dan pertanian. Hanya sedikit sekali negara yang pada awal pertumbuhan ekonominya memiliki sumber devisa yang berasal dari industri manufaktur dan jasa-jasa. Oleh karena itu jika suatu negara kaya akan sumber-sumber mineral dan pertanian, maka sektor pertanian harus memainkan peranan kunci dalam menyediakan devisa yang digunakan untuk mengimpor barang-barang modal yang belum dapat diproduksi sendiri.

(4)

pedesaan. Pada kondisi tersebut, penduduk pedesaan bahkan mungkin membayar ‘pajak’ dan sewa kepada penduduk perkotaan dan akhirnya mendapat nafkah dari apa yang tersisa.

Jika pembagian pendapatan relatif merata, maka sektor pedesaan bisa menjadi sumber permintaan utama dari produk-produk industri. Suatu pasar pedesaan yang besar akan mendorong pertumbuhan sektor industri yang terus berlangsung sampai akhirnya permintaan di perkotaan terhadap produk industri tersebut mengalami kejenuhan, tanpa harus mengalihkan perhatian pada pasar luar negeri sampai mereka (sektor industri) mampu bersaing dengan produk industri di luar negeri.

Peningkatan permintaan sektor non pertanian tidak hanya terjadi pada produk-produk konsumsi langsung tetapi terjadi juga untuk produk-produk-produk-produk non pertanian sebagai input usahatani maupun untuk investasi (Tomich et al., 1995 dalam Harianto, 2000). Artinya pertumbuhan sektor pertanian akan mendorong pertumbuhan sektor industri, baik industri hilir seperti industri pangan, minuman, tekstil, dan obat-obatan, maupun industri hulu seperti pupuk, pestisida termasuk industri mesin pertanian. Berkembangnya sektor industri juga menyebabkan semakin baiknya infrastruktur serta kemampuan manajerial sumberdaya manusia.

Dengan demikian peranan penting sektor pertanian dalam perekonomian suatu negara antara lain, sebagai: (1) penyedia bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjamin ketahanan pangan, (2) penyedia bahan baku bagi sektor industri, (3) sebagai pasar potensial bagi produk-produk industri, contohnya: industri pupuk dan pestisida, (4) sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang diperlukan bagi pembangunan sektor lain, (5) sumber perolehan devisa karena produk pertanian merupakan komoditi ekspor, (6) mengurangi kemiskinan, (7) pelestarian lingkungan hidup dan kontributor pembangunan pedesaan (Kuznet, 1964 dalam Harianto, 2000).

Adapun pengukuran atas peranan suatu sektor dalam perekonomian dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, kontribusi sektor pertanian terhadap penciptaan GDP (produk domestik bruto), kontribusi sektor pertanian terhadap ekspor serta kontribusi sektor pertanian terhadap konsumsi masyarakat.

C. TUGAS BELAJAR MODUL 1

Secara kelompok, mahasiswa diminta untuk mengerjakan tugas-tugas berikut ini:

1. Carilah data mengenai peranan pertanian dalam pembangunan perekonomian di Indonesia dari tahun ke tahun (minimal 15 tahun), yang meliputi:

 Tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian dan sektor non pertanian (manufaktur, pertambangan, perdagangan, jasa, dan sebagainya).

 Sumbangan dari masing-masing sektor dalam perekonomian terhadap GDP (Produk Domestik Bruto).

(5)

2. Secara berkelompok, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, bagaimana perkembangannya, berapa % pangsanya terhadap kinerja ekonomi secara keseluruhan, dan sebagainya (diskusi kelompok).

3. Data yang diperoleh dan hasil pembahasan kelompok kemudian dipresentasikan oleh masing-masing kelompok dan didiskusikan dalam diskusi kelas.

D. DAFTAR PUSTAKA

Dwight, H.P, S. Radeler, D. R. Snodgrass. 2001. Economics of Development. W.W. Norton & Co., New York.

Ghatak, S dan K. Ingersent. 1984. Agriculture and Economic Development. Harvester Press Group, Sussex.

Hayami, F. dan V. W. Ruttan. 1985. Agricultural Development, An International Perspective. The John Hopkins University Press, Baltimore.

Mynt, H. 1990. Exports and Economic Development of Less Developed Countries, dalam Eicher, C. K. dan J. M. Staatz (ed.), Agricultural Development in The Third World. The John Hopkins University Press, Baltimore.

Sukirno, Sadono. 1981. Ekonomi Pembangunan. Borta Gorat, Medan.

E. RANCANGAN TUGAS

E.1. TUJUAN TUGAS

Mahasiswa bisa menjelaskan dan menganalisis tentang berbagai peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi, yang meliputi:

 Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian

 Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP

 Kontribusi sektor pertanian terhadap ekspor Indonesia

 Kontribusi sektor pertanian terhadap tingkat konsumsi masyarakat

E.2. URAIAN TUGAS

1. Kegiatan pertama pembelajaran

a. Buatlah accountpada sistem e-learning secara individu dengan mengaktifkan

user anda pada website: http://elearning.fp.ub.ac.id. Penjelasan aktivasi user

dapat anda unduh dalam format PDF, pada menu utama (main menu).

b. Jika account anda sudah aktif (terotentifikasi), daftarkan account anda (enrolment) untuk masuk ke kelas Ekonomi Pembangunan Pertanian.

c. Jika perlu, laporkan aktivitas anda pada administrator pengampu mata kuliah (Dosen dan Asisten) dengan mengirimkan pesan (message) pada fasilitas yang tersedia.

(6)

2. Kegiatan kedua

Buatlah kelompok diskusi yang terdiri dari 5 orang dengan ketentuan:

a. Kelompok dibentuk berdasarkan absensi matakuliah. Absensi nomor 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) merupakan kelompok I. Absensi nomor 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) merupakan Kelompok II, dan selanjutnya berlaku untuk nomor absensi berikutnya.

b. Bentuklah pengurus kelompok (Ketua dan Sekretaris) untuk memudahkan koordinasi dengan Asisten. Ketiklah nama-nama anggota kelompok anda pada Program Microsoft Excel, kemudian kirimkan melalui e-mail kepada Asisten atau kirimkan melalui sistem e-learning yang telah disediakan pada bagian awal.

3. Kegiatan ketiga

Setiap kelompok wajib mengumpulkan hasil diskusi kelompok dalam bentuk paper dengan ketentuan:

a. Paper diketik rapi pada kertas A4, spasi 1.15 (multiple), huruf Arial 11

b. Tebal paper 10-15 halaman dan disusun mengikuti kaidah penulisan paper yang baik dan lengkap (meliputi Daftar Isi, Pendahuluan (termasuk tujuan), Isi (Data dan Pembahasan), Kesimpulan dan Daftar Pustaka)

c. Cover paper tidak perlu dijilid dengan kertas tebal ataupun plastik (Ingat!! Ramah lingkungan)

d. Batas akhir tugas ditentukan pada pengumuman di sistem e-learning.

e. Test individu dari materi Modul 1 dikerjakan pada saat praktikum atau secara

online(sesuai ketentuan yang akan diinformasikan kemudian).

E.3. KRITERIA PENILAIAN

Untuk kegiatan online di sistem e-learning, anda sudah terotentifikasi sesuai dengan user(NIM) dan nama anda pada database.

GRADE SKORE INDIKATOR KINERJA

Sangat kurang < 20 Sampai batas waktu yang ditentukan belum terotentifikasi dalam sistem

Kurang 21 – 40 Sudah terotentifikasi di sistem, tapi belum ada aktivitas lebih dari 5 x 24 jam

Cukup 41 – 60 Sudah melakukan aktivitas di sistem, tapi belum memanfaatkan forum diskusi

Baik 61 – 80

Sudah memanfaatkan forum diskusi, tapi belum menggunakan argumentasi ekonomi yang logis, masuk akal dan inovatif.

Sangat baik >81

Sudah memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan, termasuk chat, submittugas serta menggunakan forum diskusi dengan argumentasi yang logis, masuk akal dan inovatif.

(7)

GRADE SKORE INDIKATOR KINERJA

Sangat kurang < 20 Tidak ada ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah.

Kurang 21 – 40 Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan permasalahan.

Cukup 41 – 60 Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang inovatif.

Baik 61 – 80

Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah, inovatif; tapi cakupan tidak terlalu luas dan masih parsial.

Sangat baik >81

Ide yang dikemukakan jelas, inovatif dan mampu menyelesaikan masalah dengan cakupan luas dan general.

Untuk kegiatan diskusi kelas

 Untuk mahasiswa dalam kelompok penyaji (presenter)

o Penyajian presentasi dalam kelas dalam format power point. o Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers).

o Kejelasan logika yang dipresentasikan

o Kemampuan menjawab pertanyaan / sanggahan atau tanggapan dari

audiences.

 Untuk mahasiswa yang bukan kelompok penyaji (audiences)

oPenilaian aspek kognitif dan afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji

berdasarkan partisipasi aktif mahasiswa dalam memberikan tanggapan, kritik ataupun pertanyaan terhadap materi yang dipresentasikan.

 Penilaian kemampuan didasarkan pada tabel berikut:

GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA

Sangat kurang <20 Argumen tidak masuk akal dan tidak ada hubungan logis

Kurang 21–40 Argumen cukup logis, namun tidak masuk akal

Cukup 41– 60 Argumen logis, masuk akal, namun kurang inovatif

Baik 61- 80 Argumen logis, masuk akal, inovatif

Sangat Baik >81 Argumen logis, inovatif dan dapat mudah diimplementasikan pada dunia nyata

(8)

DIMENSI PATUT DICONTOH MEMUASKAN DI BAWAH HARAPAN SKOR

Isi akurat dan lengkap. Para pendengar menambah wawasan baru tentang topik tersebut.

Isi secara umum akurat, tetapi tidak lengkap. Para pendengar bisa mempelajari beberapa fakta yang tersirat, tetapi mereka tidak menambah wawasan baru tentang topik tersebut.

Isinya tidak akurat atau terlalu umum. nada yang datar dan cukup sering bergantung

Tidak terjadi kontak mata karena pembicara lebih banyak melihat ke papan tulis atau layar.

( 7 – 9 ) ( 3 – 6 ) ( 0 – 2 )

SKOR TOTAL

Rubrik Deskriptif Untuk Penilaian Sesama Anggota Tim

DIMENSI LUAR BIASA BAIK DI BAWAH HARAPAN

Referensi

Dokumen terkait

Sasana Sewaka sebagai obyek penelitian merupakan inti dari kraton yang memiliki perjumpaan yang paling kental antara arsitektur Jawa dan arsitektur Eropa. Dari tinjauan

Berdasarakan latar belakang di atas maka permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran reciprocal learning dan

Selanjutnya, Alfie Kohn (1991) dalam artikelnya yang berjudul: “ The Role of School” , antara lain menyebutkan bahwa untuk membantu peserta didik supaya bisa tumbuh menjadi

Atribut-atribut warna, jenis garis, jenis tanda dan fill pattern dapat di diatur untuk setiap nilai pada daftar environment yang benar atau Cycle , yang mengkhususkan

Reksa dana merupakan alternatif investasi bagi masyarakat dan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu.Reksa dana syariah

Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan dan penulisan skripsi.. Pd., selaku

Peran tersebut dapat diwujudkan dalam suatu masterplain bagi kedua status lahan tersebut yang berbasis pada pengelolaan dan pemanfataan yang didasarkan pada

HLOOKUP adalah rumus yang digunakan untuk mencari suatu data dimana hasil dari data yang akan kita cari terdapat pada tabel lain dan dibuat secara horizontal (judul pada posisi