• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Laporan Keuangan pada (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Laporan Keuangan pada (1)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Laporan Keuangan

Pengertian analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Terdiri dari 2 kata :

1.

1. Analisis yang berarti memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.

2. Laporan keuangan adalah Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas

Jadi Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos – pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Menurut para ahli, pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut :

1. Menurut Bernstein ( 1983 ; 3 ), analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran – ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

(2)

atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya.

2.2

Tujuan dan Manfaat Analisis

Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah :

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertent, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan 3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja uang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisis keuangan perusahaan saat ini

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai

Dari sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein (1983) adalah sebagai berikut:

1. Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger

2. Forcasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

3. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen operasi, keuangan atau

masalah lain. 4. Evaluation

(3)

Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.

2.3 Metode dan Teknik Analisis

Ada beberapa jenis metode yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical.

1. Analisa Internal

Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-maksud intern.

2. Analisa Eksternal

Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa intern. 3. Analisa Horisontal

Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number Series

4. Analisa Vertikal

Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja

Disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis-jenis teknis analis laporan keuangan. Adapun jenis-jenis teknis analisis laporan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan

(4)

penurunan dari masing-masing komponen analisis. Secara umum dari hasil analisis ini akan terlihat antara lain :

a. Angka-angka dalam rupiah b. Angka-angka dalam presentase

c. Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah

d. Kenaikan atau penurunan baik dalam rupiah maupun dalam presentase 2. Analisis trend

Merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yang naik, turun, atau tetapserta beberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam presentase

3. Analisis presentase per komponen

Merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu komponen laporan keuangan baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi

4. Analisis sumber dan penggunaan dana

Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode tertentu. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatub periode 5. Analisis sumber dan penggunaan kas

Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu

6. Analisis rasio

Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos amntara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi 7. Analisis kredit

Merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank

8. Analisis laba kotor

Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor tersebutantara periode.

9. Analisis titik pulang pokok atau titik impas

Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakuksn dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk menemtukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan

2.4 Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan

(5)

1. Laporan keuangan dapat bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan mengenai keadaan saat ini, karenannya akuntansi tidak hanya satusatunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.

3. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga terpaksa selalu memperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.

4. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative dari berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset.

5. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. Batasan

terhadap istilah dan jumlahnya agak kabur.

6. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian; bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilakan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak boleh dicatat. Sehingga ada holding gain yang tidak diungkapkan.

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. 8. Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang

tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. Namun bisa saja informasi kuantitatif dapat gambaran atau indikasi informasi kualitatif.

(6)

Pengertian Analisa laporan keuangan

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.

Arti penting analisis laporan keuangan

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier

2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.

3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.

4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.

5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja

MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN : • Analisis Time Series dan Cross Sectional :

1. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. 2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.

• Analisis Commond Size dan Analisis Index

1. Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya

2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut

MANFAAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN :

Laporan Keuangan memberikan manfaat ke banyak pihak yang terbagi dalam 2 kelompok, pihak internal dan eksternal.

INTERNAL :

1. Pengelola (direksi & manajemen)

Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol

internal. 2. Karyawan

(7)

memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.

EKSTERNAL : 1.) Investor/owner

Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal.

2.) Pemberi Pinjaman

Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.

3.) Supplier

Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.

4.) Pelanggan

Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.

5.) Pemerintah

(8)

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

PENGENALAN ANALISIS BISNIS

Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.

JENIS – JENIS ANALISIS BISNIS

Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis bisnis. Sasaran analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan suatu bagian penting dari keputusan analis efek, penasehat investasi, manajer reksa dana (fund manager), bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit (credit raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan investor individual.

JENIS-JENIS UTAMA ANALISIS BISNIS

1. Analisis Kredit

Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan.

Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri.

Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di masa depan.

Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna yang terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor.

Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas. Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas.

• Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.

• Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.

(9)

yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power). Analisis kredit dilakukan dalam berbagai konteks keputusan.

2. Analisis Ekuitas

Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun kerugian mereka ekuitas mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis mereka paling banyak dan komprehensif.

Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama analisis teknis, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya.

• Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.

• Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan

menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value).

Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham)

KEGUNAAN LAIN DARI ANALISIS BISNIS

Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai berikut.

• Manajer

Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di masa depan, manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan mereka. Baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor dan investor memandangnya. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja.

• Merger, akuisisi, dan divestasi

(10)

nilai intrinsik, walaupun harga saham perusahaan pembeli dan perusahaan target tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas.

• Manajemen keuangan

Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya. Manajer juga harus

menentukan nilai intrinsik sebelum menjalankan program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa perusahaan membeli kembali sahamnya karena saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah (underpriced). Untuk menentukan hal tersebut, manajer harus mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.

• Auditor eksternal

Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat terselesaikannya audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk

mengevaluasi kemampuan klien mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).

• Direktur

Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan. Hal ini memerlukan pemahaman dan apresiasi atas aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab pengawasan mereka.

• Regulator (pembuat peraturan). Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan. Badan pengatur lainnya menggunakan teknik analisis dalam peran mereka sebagai pengarah dan penentu. Politisi sering menggunakan laporan keuangan untuk

mendukung kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk membuat peraturan yang membuah industri mengandung pajak tambahan, sementara profitabilitas yang rendah dapat berakibat pada keringanan dan subsidi pajak.

• Serikat kerja

Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar kolektif.

• Pelanggan

Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.

KOMPONEN ANALISIS BISNIS

Analisis Lingkungan Bisnis Dan Strategi

Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas bagian analisis industri dan analisis strategi. Analisis industri biasanya merupakan langkah pertama, mengingat prospek dan struktur industri sangat menentukan profitabilitas perusahaan.

Analisis industri (industry analysis) sering kali dikerjakan dengan menggunakan kerangka yang diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis rantai nilai (value chain analysis). Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.

Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan ekonomi dan industry. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi,

(11)

Analisis Akuntansi

Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis. • Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding sementara. • Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.

Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.

1. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan sebab utama distorsi akuntansi.

2. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.

3. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas ekonomi.

Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi.

Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan.

Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning power.

Analisis Keuangan

Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk menganalisis posisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:

1. Analisis Profitabilitas

merupakan evaluasi atastingkat pengemvalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.

2. Analisis Resiko

merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik untuk mengevaluasi keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi biaya modal perusahaan.

3. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana

merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.

Analisis Prospektif

(12)

Penilaian

Merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.

Analisis laporan keuangan dan anallisis bisnis.

Menekankan bahwa analisis laporan keuangan meruapakan kumpulan proses analisis yangn merupakan bagian dari anaisi bisnis. Karenanya, analisis laporan keuangan seharusnya dipandang sebagai bagian penting dan tak terpisihkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya.

LAPORAN KEUANGAN – ANALISIS BISNIS

Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan:

1. Perencanaan

Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalamam rencana bisnis

membantu analisis atas prospek perusahaan kini dan nanri, dan merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan strategi.kita mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya. Permintaan oasar, kinerja manajemen, analisis kompetitif, strategi penjualan, kinerja manajeman,dan proyeksi keuangan.

Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan ( Management discussion dan analysis) dan juga tersedia memalui media yang kurang formal seperti pernyatan pers,publikasi industri, bulletin analisis, dan berita keuangan .

2. Pendanaan

Adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayara kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua sumber pendanaan,yaitu:

a. Investor ekuitas( pemegang saham)

Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkana dan resiko.

Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba (pembayaran diveden kepada pemegang saham langsung, deviden dapat diberikan dalam bentuk tunai atau deviden saham atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham.pembayaran diveden mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan yang sering di nyatakan dalam rasio atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu padan penahana laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio)

Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di kontribusikan kepada perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran saham privat melibatkan penjualan ke individu atau organisasi. Untuk Penawaran saham ke public berbiaya besar karena termasuk pemenuhan oeraturan pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi untuk agen penjual. Tetapi manfaat utama nay adalah potensi untuk mensapatkan dana dalam jumlah besar untuk aktivitas bisnis.

b. Kreditor (pemberi pinjaman) Terdapat dua jenis kreditor,yaitu

i. kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. Biasanya pendanaannya terjadi melalui pinjaman atau melalui pemberian efek atau obligasi. Pemberi utang meliputi

bank,institusi pemberi pinjaman, institusi keuangan dan non keuangan,

ii. kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari

(13)

meminjamkan uang kepada perusahaan

pendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, pada umumnya mensyatkan pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal. Pengembalian kreditor umumnya ditentukan dalam kontak pinjaman. Resiko kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman dan bunga.dalam situasi ini, kreditor mungkin tidak menerima uang mereka yang jatoh tempo, dan

menyebabkan kebangkrutan atau penanganan legal lainnya. Penangana tersebut menimbulakan biaya bagi kreditor.

3. Investasi

Mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujian menjual produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kasbiasanya dalam bentuk aktiva operasi(bangunan, peralatan, hak paten, persediaan, modal manusia(karyawan& manajer), system informasi) dan aktiva keuangan dalam bentuk efek( saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan reksa dana)

4. Operasi

Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan 5 komponen,yaitu: penelitian dan

pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran penjualan. Manajemen harus menentukan baurab yang palling efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya, mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efisien dan efektif.

LAPORAN KEUANGAN

Neraca

Persamaan akuntasi : aktiva= kewajiaban + Ekuitas

Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak perusahaan didirikan.

Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba mengukur kinerja keuanga perusahaan antara tanggal neraca. Laporan rugu laba menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan suatu periode waktu.

Laporan Ekuitas Pemegang Saham

Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-poas ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi perubahan klaim pemegang ekuitas atau aktiva perusahaan.

Laporan arus Kas

Melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan secara terpisah selama suatu periode tertentu

Informasi Tambahan

(14)

1. Management Disscussion and Analysis (MD&A)

Manajemen mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan pristiwa dan ketidakpastian yang material, yang menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan menjadi kurang mengindikasikan aktivitas operasi atau kondisi keuangan di masa depan.

2. Laporan Manajemen (Management Report) Tujuannya yaitu :

a. untuk menekankan tanggung jawab manajemen senior atas sistem pengendalian keuangan dan sistem pengendalian internal perusahaan

b. pembagian peran manajemen direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan keuangan.

3. Laporan Auditor (Auditor Report)

Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikasi independen yang diminta oleh

perusahaan untuk memberikan opini tentang kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Analisis laporan keuangan memerlukan penelaahan atas laporan auditor untuk meyakinkan bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengendalian.

4. Catatan Penjelas (Explanatory Notes)

Catatan ini merupakan median untuk mengkomunikasikan informasi tambahan tentang pos-pos yang ada maupun tidak ada dalam laporan. Catatan tambahan ini meliputi informasi tentang :

a. prinsip dan metode akuntansi yang digunakan b. pengungkapan rinci atas tiap pos laporan keuangan c. komitmen dan kontinjensi

d. kombinasi bisnis

e. transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa f. rencana opsi saham

g. kemajuan proses hukum h. pelanggan signifikan

5. Informasi Tambahan (Supplementary Information) Meliputi :

6. Laporan Proksi (Proxy Statement)

Proksi merupakan media dimana pemegang saham mengotorisasi pihak lain untuk

mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan proksi memuat informasi yang diperlukan pemegang saham untuk memberikan suara dalam hal bersangkutan. Proxy statement memuat banyak informasi tentang perusahaan termasuk identitas pemegang saham dengan

kepemilikan saham beredar 5% ke atas, informasi biografi dewan direksi, kesepakatan kompensasi untuk pejabat dan direktur, rencana kompensasi pegawai dan transaksi-transaksi tertentu yang terkait dengan para pejabat dan direktur perusahaan.

(15)

1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif

Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba-rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun.

• Analisis perubahan tahun ke tahun

Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua atau tiga tahun biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos. Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolut maupun persentase. Analisis perubahan dalam jumlah maupun persentase menjadi relevan karena dasar dolar yang

berbeda dalam perhitungan perubahan persentase dappat menghasilkan perubahan besar yang tidak konsisten dengan kepentingan aktualnya.

• Analisis tren angka indeks

Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya diberi angka indeks 100. karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaikadalah tahun dimana kondisi bisnis normal.

2. Analisis Laporan Keuangan Common-Size

Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada dua factor : 1. sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tak lancar dan ekuitas.

2. komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan aktiva tak lancar.

Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait dengan angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos beban. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum pajak bukan penjualan. Keterbatasan utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif

perusahaan yang di analisis.

3. Analisis Rasio

Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Rasio paling bermanfaat bile berorientasi ke depan artinya kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan.

1. faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor industri, kebijakan manajemen dan metode akuntansi.

2. interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan rasio tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.

a. Analisis Kredit (Resiko) • Likuiditas

Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio Lancar (current ratio)

(16)

Rasio Cepat (acid test ratio)

kas+setara kas+surat berharga+piutang usaha kewajiban lancar

Periode Penagihan (collection period) piutang rata-rata

penjualan / 360

Jml hari utk m’jual persediaan (days to sell inventory) persediaan rata-rata

HPP / 360

• Struktur modal dan solvabilitas

Untuk menilai kemampuan memnuhi kewajiban jangka panjang.

Total debt to equity total kewajiban

ekuitas pemegang saham

Long term debt to equity kewajiban jangka panjang ekuitas pemegang saham

Times interest earned

laba sblm pajak & beban bunga beban bunga

Analisis Arus Kas

Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaan dan menggunakan sumber dayanya.

Model Penilaian

Penilaian (valuasi) biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya.

Penilaian utang

Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya.

Penilaian Ekuitas

(17)

bagi ekuitas didefinisikan sebagai arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untu perubahan utang.

Analisis dalam Pasar Efisien

(18)

KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Terdiri dari 2 kata :

2.

1. Analisis yang berarti memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.

2. Laporan keuangan adalah Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas

Jadi Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos – pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Menurut para ahli, pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut :

2. Menurut Bernstein ( 1983 ; 3 ), analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran – ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Di sini kegiatan analisis laporan keuangan berfungsi untuk mengonversikan data yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih berguna, lebih

mendalam dan lebih tajam dengan teknik tertentu.

1. Menurut Foster ( 1968 : 58 ), analisis laporan keuangan adalah mempelajari hubungan – hubungan di dalam suatu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan

kecendrungan – kecendrungan dari hubungan ini sepanjang waktu.

Analisis laporan keuangan memiliki sifat – sifat sebagai berikut :

1. Fokus laporan adalah Laporan Laba Rugi, Neraca, Arus Kas, yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian histories dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan

2. Prediksi, analisis mengkaji implikasi kejadian yang telah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

3. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga analisis sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi sangat diperlukan dalam menganalisis laporan keuangan.

(19)

Tujuan analisis laporan keuangan secara lengkap adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata ( explicit ) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan ( implicit )

3. Mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan

4. Membongkar hal – hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan

5. Mengetahui sifat – sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model – model dan teori – teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan

6. Memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan, seperti :

1. Menilai prestasi keuangan

2. Memproyeksi keuangan perusahaan

3. Menilai kondisi keuangan masa lalu dan sekarang dari aspek tertentu :

– Posisis Keuangan

– Hasil usaha perusahaan

– Likuiditas

– Solvabilitas

– Aktivitas

– Rentabilitas

– Dan lain – lain

1. Menilai perkembangan dari waktu kewaktu

2. Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana

3. Menentukan peringkat perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis

4. Membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lainnya

(20)

10. Memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang kan datang.

Menurut Bernstein ( 1983 ), tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara analisis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger

1. Forcasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang

1. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah – masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain

1. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain – lain.

1. Objek Analisis Laporan Keuangan 1. Analisis Laba Rugi

Merupakan media untuk mengetahui keberhasilan operasional perusahaan, keadaan usaha, kemampuan memperoleh laba, efektivitas operasi. Adapun yang menjadi focus analisisnya adalah :

1. Tren penjualan

2. Harga pokok produksi

3. Biaya over head

4. Margin yang diperoleh.

Poin – poin ini dapat dibandingkan dengan rata – rata prestasi perusahaan sejenis atau perusahaan tertentu yang dapat dianggap sebagai saingan atau berprestasi baik.

1. Analisis Neraca.

Analisis neraca merupakan refleksi hasil yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu dan modal yang digunakan untuk melaksanakan dan mencapainya. Adapun yang menjadi focus adalah :

(21)

2. Sifat dan jangka waktu siklus usaha perusahaan

3. Analisis struktur utang

4. Analisis Arus Kas

Analisis arus kas menunjukkan pergerakan arus kas dari mana sumber kas diperoleh dan kemana dialirkan yang bersumber dari operasional, pembiayaan dan investasi.

1. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah berlalu.

2. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau pertukaran pada saat terjadinya transaksi

3. Laporan keuangan bersifat umum, dan tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

4. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative

5. Laporan keuangan tidak mencakup informasi yang tidak material, batasan terhadap istilah dan jumlahnya agak kabur

6. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

7. Laporan keuangan disusun dengan istilah – istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi

8. Akuntansi didominasi dengan informasi kuantitatif

9. Perubahan daya beli uang tidak tergambar dalam laporan keuangan.

1. Kelemahan Analisis Laporan Keuangan.

1. Objek Analisis laporan keuangan hanya didasarkan kepada laporan keuangan.

2. Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa berbeda dengan dengan kondisi masa depan

3. Adanya perbedaan prinsip jika membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain

4. Kelemahan teknik analisis rasio, yaitu :

(22)

2. Penentuan baik atau buruknya rasio turn over sangat relative dan memerlukan penafsiran tersendiri

3. Standar pembandingan rasio umum juga perlu penafsiran khusus

4. Laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya

LAPORAN KEUANGAN

1. Defenisi Laporan Keuangan

Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah :

“ Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba”

Dalam Standar Akuntansi Keuangan ( Ikatan Akuntan Indonesia ) dikatakan bahwa laporan keuangan adalah :

“Neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan – keterangan yang dimuat didalam lampiran-lampirannya antara lain laporan arus kas”

Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut.

Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.

1. Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah proses – proses yang harus dilalui untuk menghasilkan suatu laporan keuangan dalam satu periode tertentu.

Siklus akuntansi dapat dilihat seperti di bawah ini :

1. Transaksi

2. Dokumen Transaksi

3. Jurnal

4. Buku Besar

(23)

6. Jurnal Adjustmen

7. Laporan Keuangan

8. Neraca

1. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan

Neraca adalah laporan yang sistematis yang menggambarkan posisi aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu.

Isi atau elemen neraca adalah sebagai berikut :

1. Aset ( harta, aktiva )

Pengertian asset secara teoritis dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut :

-. APB Statement mendefenisikan asset sebagai kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk di dalamnya pembebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

-. FASB memberikan defenisi asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu.

Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama, yaitu :

1. Aktiva lancar, yaitu uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukar menjadi uang tunai. Seperti : Kas, Investasi jangka pendek ( surat berharga ), piutang wesel, piutang dagang, persediaan, persekot / biaya dibayar dimuka.

2. Aktiva tidak lancar, adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relative

permanent atau jangka panjang. Seperti : Investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berujud, beban yang ditangguhkan dan aktiva lain-lain.

3. Liabilities ( kewajiban, utang )

Pengertian liabilties secara teoritis dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut :

-. APB Statement mendefinisikan kewajiban adalah kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi.

(24)

Hutang biasa di definisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul di masa mendatang dari kewajiban perusahaan sekarang untuk mentransfer asset atau memberikan jasa kepihak lain dimasa mendatang.

Pada dasarnya utang dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama, yaitu :

1. Utang lancar, adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau

pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Seperti : Utang dagang, utang wesel, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo,

penghasilan diterima dimuka.

2. Utang jangka panjang, adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu

pembayarannya masih jangka panjang, seperti : Utang obligasi, utang Hipotek, dan pinjaman jangka panjang lainnya.

3. Modal ( Equity )

Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga setelah dikurangi kewajibannya.

Dalam perusahaan perseorangan nilai modal ini merupakan modal pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam perusahaan perseroan perlu dibedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan.

2. Daftar laba rugi

Pengertian rugi laba secara teoritis dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut :

-. APB Statement mendefenisikan laba rugi sebagai kelebihan / deficit penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi.

-. FASB memberikan defenisi rugi laba sebagai perubahan dalam equity dari suatu entity selama suatu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari bukan pemilik.

Atau dapat juga dikatakan bahwa rugi laba meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu.

Isi atau elemen neraca adalah sebagai berikut :

1. Revenue ( Hasil )

Pengertian revenue secara teoritis dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut :

(25)

-. FASB memberikan defenisi revenue sebagai arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu entity atau penyelesaian kewajiban dari entity atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan / produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan.

Juga dapat dikatakan bahwa revenue adalah sebagai asset masuk atau asset yang naik nilainya atau utang yang semakin berkurang atau kombinasi dari tiga hal tersebut selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang atau memberikan jasa.

1. Biaya ( Expense )

-. APB mendefenisikan expense sebagai penurunan gross dalam asset dan kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan.

-. FASB memberikan defenisi expense sebagai arus keluar aktiva atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan barang, pembebanan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan.

Dengan kata lain biaya adalah sebagai asset keluar atau pihak lain memanfaatkan asset perusahaan atau munculnya utang atau kombinasi antar ketiganya selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang, memberikan jasa atau melaksanakan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok perusahaan.

1. Untung ( Gain )

Menurut FASB Gain adalah naiknya nilai equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi / kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik.

Untung juga bisa di defenisikan sebagai kenaikan modal saham dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan dan dari transaksi lainnya yang mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali yang berasal dari pendapatan operasional dan investasi oleh pemilik saham

1. Rugi ( loss )

Menurut FASB Loss adalah turunnya nilai equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi / kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik.

Rugi juga dapat didefenisikan sebagai penurunan modal saham dari transaksi yang bersifat incidental dan bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan dan dari transaksi lainnya yang mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali yang berasal dari beban

operasional dan distribusi ke pemilik saham.

Isi laporan rugi laba biasanya mencakup elemen – elemen seperti berikut :

(26)

1. Penjualan Bersih

2. Harga Pokok Penjualan

3. Biaya Operasional

4. Pendapatan dan Biaya lainnya

5. Biaya Pajak yang berkaitan dengan operasi perusahaan

2. Item – item luar biasa

3. Laba Bersih

1. 3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan aliran kas yang memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selam periode tertentu.

Laporan arus kas dikelompokkan menjadi :

a. Aktivitas Operasi, semua transaksi yang melibatkan produksi, penjualan, penyerahan barang atau jasa.

1. Aktivitas Investasi, semua transaksi yang melibatkan pemberian kredit, pembelian atau penjualan investasi jangka panjang seperti pabrik dan peralatan.

2. Aktivitas Pendanaan, semua transaksi yang melibatkan transaksi untuk memperoleh dana dan distribusi return ke pemberi dana dan pelunasan hutang.

Aliran kas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Aktivitas operasi :

ü Pengumpulan dari pelanggan

ü Bunga atau deviden yang dikumpulkan

ü Pembayaran ke Pemasok atau karyawan

ü Pembayaran bunga

ü Pembayaran pajak pendapatan

1. Aktivitas Investasi

ü Penerimaan Kas dari penjualan investasi pada saham atau obligasi

(27)

ü Pembayaran untuk investasi pada surat berharga

ü Pembayaran untuk pembelian bangunan, pabrik dan peralatan

1. Aktivitas Pendanaan

ü Penerimaan dari emisi surat berharga

ü Pembayaran dividen

ü Pelunasan hutang atau obligasi

(28)

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisa Laporan Keuangan terdiri dari dua kata Analisa dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini maka kita dapat menjelaskannya dari arti masing-masing kata. Kata analisa adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana). Kalau dua pengertian ini digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti:

Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap, 1998:190).

Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis) menurut Soemarso (2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Menganalisis laporan keuangan, berarti melakukan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut (Dwi Prastowo, 2002:52).

Untuk membantu pembaca dalam menafsirkan data bisnis, laporan keuangan biasanya disajikan dalam bentuk komparatif. Laporan komparatif adalah laporan keuangan yang disajikan berdampingan untuk dua tahun atau lebih (Simamora, 2003:515). Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha/ pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2130426-pengertian-analisis-laporan-keuangan/#ixzz1xCxCRWUk

Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun dan untuk

(29)

beberapa perusahaan dari laporan keuangan akan diambil tindakan untuk memperbaikinya. (2) Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan (3) Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi laporan keuangan dimasa yang akan datang. (4) Untuk mengetahui posisi dan perkembangan dari satu atau beberapa laporan keuangan sehingga dapat diramalkan kecenderungannya pada masa yang akan

datang.Analisis yang dilakukan terhadap neraca dan laporan laba rugi merupakan penelaahan hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknis analisis (alat-alat analisis) yang digunakan untuk mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari setiap pos tersebut dengan memperbandingkannya dengan periode yang lalu atau membandingkannya dengan alat-alat pembanding yang lain seperti neraca dan laporan laba rugi yang dibudgetkan ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain yang sejenis.

Secara lengkap menurut Harahap (2004 : 195 ) kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagi berikut : (1) Dapat memberikan informasi yang lebih luas,lebih dalam dari pada yang terdapat pada laporan keuangan biasanya. (2) Dapat mengali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (eksplisit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuanngan (implicit). (3) Dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. (4) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. (5) Mengetahui sifat-sifat hubungan akhirnya

Referensi

Dokumen terkait

yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Selasa...……… 59 Tabel 4.20 Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual. yang terjadi pada waktu kebarangkatan

Temuan pokok kajian ini adalah (a) fluktuasi harga komoditas pertanian berdampak signifikan terhadap inflasi dan menciptakan instabilisasi harga dan pasokan pangan (b)

Sedangkan komunikasi bisnis secara sederhana dapat dikemukakan sebagai komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam komunikasi,

Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

Pada pasal 2 UU Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan anak, telah diatur beberapa kebijakan yang berkaitan dengan hak-hak anak yakni setiap anak

Dengan adanya sistem pakar semacam ini dapat memudahkan user untuk mengetahui dan menganalisa untuk mendiagnosa virus sistem pernapasan yang mencakup jenis

Kooperatif Jigsaw atau model tim ahli dengan mengacu Aronson (1978) pembelajar-an kooperatif Jigsaw dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: (a) mahasiswa dikelompokkan

Manajemen sumber daya manusia adalah Suatu proses berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager dan tenaga kerja lain nya untuk