• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendidikan Kependudukan Persoala (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pendidikan Kependudukan Persoala (2)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terpadat ke-4 di dunia. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York.

Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaannya Bahasa Indonesia (sejenis dengan Bahasa Melayu) menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi, pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Namun bahasa daerah juga masih tetap banyak dipergunakan.

Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :

 Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan Irian.

 Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.

 Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.

 Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.

 Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum mendapat perhatian serius.

 Indeks Kesehatan masih rendah, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakgn yang ada penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :

(2)

2) Bagaimana komposisi dan distribusi penduduk di Indonesia? 3) Bagaimana laju pertumbuhan penduduk di Indonesisa? 4) Bagaimana karateristik kependudukan Indonesia?

5) Bagaimana pandangan umum tentang ketenagakerjaan di Indonesia? 6) Bagaimanakah pekerjaan dan tingkat upah yang berlaku diIndonesia? 7) Bagaimana kebijakan kontempoter yang ada di Indonesia dan negara

lain?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1) Untuk mengetahui jumlah, kepadatan, dan laju pertumbuhan penduduk.

2) Untuk mengetahui konsep dan definisi kependudukan.

3) Untuk mengetahui komposisi dan distribusi penduduk di Indonesia. 4) Untuk mengetahui karakteristik kependudukan di Indonesia.

5) Untuk mengetahui ketenagakerjaan di Indonesia.

6) Untuk mengetahui angkatan kerja dantingkat upah di Indonesia. 7) Untuk mengetahui kebijaksanaan kependudukann dan

(3)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penduduk

Penduduk adalah orang atau sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat. Adapun yang dimaksud penduduk Indonesia adalah orang-orang yang menetap di Indonesia. Berdasarkan publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), basil census pada tahun 2000 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 202,9 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang demikian banyaknya, Indonesia menduduki urutan keempat sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.

Konsep penduduk menurut BPS: Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. Konsep penduduk menurut Badan Kependudukan dan Catatan sipil: penduduk adalah orang yang mempunyai KTP dan atau mempunyai KK (beridentitas)

2.2 Komposisi dan Distribusi Penduduk

Studi demografi menekankan tiga fenomena yang merupakan bagian penting dari perubahan penduduk, yaitu:

1) Dinamika kependudukan (population dynamics) 2) Komposisi penduduk (population composition)

3) Jumlah dan distribusi (population size and distribution)

Penduduk dapat dikelompokkan menurut karakteristik tertentu, seperti kelompok umur, karekteristik sosial-ekonomi, dan persebaran distribusi tempat tinggalnya.

1. Komposisi Penduduk

Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik tertentu secara umum dapat diklasikasikan menurut:

a) Karakteristik demografi, seperti umur, jenis kelamin, jumlah wanita usia subur dan jumlah anak;

(4)

c) Karakteristik ekonomi, antara lain kegiatan penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan usaha, status dan jenis pekerjaan, serta tingkat pendapatan;

d) Karakteristik geografis atau persebaran, antara lain berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan-pedesaan, provinsi, dan kabupaten

Komposisi Penduduk menurut Karakteristik Demografi

Ciri demografi yang utama adalah umur dan jenis kelamin. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin suatu penduduk pada suatu saan bukan hanya merupakan pencerminan proses demografi masa lalunya, tetapi juga sekaligus menggambarkan perkembangan penduduk pada masa yang akan datang melalui proses kelahiran dan kematian.

Secara umum, distribusi umur penduduk dikelompokkan menurut umur satu tahunan atau lima tahunan.

Contoh Pengelompokkan Umur Satu dan Lima Tahunan

Umur satu tahunan Umur lima tahunan

0 0-4

1 5-9

2…dst. 10-14…dst.

Penduduk Indonesia memurut Kelompok Usia sekolah, Tahun 1999

Umur (tahun) Jumlah (ribuan)

7-12 25.522,8

13-15 13.553,6

16-18 13.843,2

19-24 24.107,3

Sumber: Kantor Negara Kependudukan atau BKKBN (1996)

Namun demikian, dimungkinkan pula pengelompokkan penduduk menurut distribusi umur tertentu sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, pengelompokkan penduduk menurut usia sekolah.

(5)

a) Penduduk usia muda, yaitu penduduk usia dibawah 15 tahun atau kelompok umur 0-14 tahun.

b) Penduduk usia produktif, yaitu penduduk umur 15-59 tahun.

c) Penduduk usia lanjut, yaitu penduduk umur 60 tahun ke atas (mengikuti ketetapan WHO)

Struktur Umur Penduduk Indonesia, Tahun 1955-2015

Kelompok

0-14 33,6 38,9 50,5 42,1 63,8 38,4 63,2 30,2 62,2 25,2

15-59 47,9 55,4 63,2 52,7 92,9 55,9 130,0 62,1 160,2 64,9

60+ 4,9 5,7 6,2 5,2 9,5 5,7 16,2 7,7 24,4 9,9 tahun 1955 di mana penurunan tingkat kematian sudah di mulai di Indonesia dan dilanjutkan dengan penurunan tingkat kelahiran yang membentuk proses transisi demografi.

Komposisi Penduduk menurut Karakteristik Sosial

Dengan memperhatikan karakteristik sosial penduduk, komposisi penduduk dapat dikelompokkan antara lain menurut tingkat pendidikan dan status perkawinan.

Komposisi Penduduk menurut Karakteristik Ekonomi

(6)

Distribusi Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin, Indonesia, Tahun 1995

Jenis Kelamin Laki-laki (l)

Perempuan (p) L+P

Bekerja 68,6 36,9 52,5

Mencari pekerjaan 4,1 4,1 4,1

Sekolah 20,9 18,9 19,4

Mengurus rumah tangga 0,9 35,6 18,5

Lain-lain 5,5 4,5 5,1

Jumlah 100,0 100,0 100,0

Sumber: BPS, 1996

Tabel diatas menunjukkan bahwa sekitar 52% penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas bekerja. Angka ini lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan, yang menunjukkan bahwa akses terhadap pekerjaan untuk perempuan terbatas. Sementara itu, 4% penduduk usia kerja sedang mencari pekerjaan.

2. Ukuran-ukuran Dalam Komposisi Penduduk

Berdasarkan komposisi penduduk menurut karakteristiknya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dikembangkan beberapa indikator atau ukuran yang umum digunakan dalam penyajian data penduduk, diantaranya adalah:

a) Umur median (median age)

b) Rasio ketergantungan (dependency ratio) c) Rasio jenis kelamin (sex ratio)

d) Angka partisipasi sekolah (dasar dan angka partisipasi umum) e) Angka melek huruf

3. Distribusi Penduduk

(7)

sebaran penduduk secara keruangan. Sementara itu, penyebaran penduduk adalah upaya mengubah persebaran penduduk agar serasi, selaras, dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Distribusi penduduk atau persebaran penduduk di muka bumi umumnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a) Persebaran penduduk secara geografis.

b) Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan.

Persentase persebaran penduduk menurut pulau : Sensus Penduduk tahun 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010

Pulau 1971 1980 1990 2000 2010

Jawa 63,9 62,1 60,2 58,9 57,5

Sumatera 17,6 19,1 20,4 21,0 21,3 Kalimantan 4,3 4,6 5,1 5,5 5,8

Sulawesi 7,2 7,1 7,0 7,2 7,3

Nusa Tenggara 5,6 5,4 5,3 5,3 5,5 Maluku & Papua 1,4 1,8 2,0 2,0 2,6

Sumber: BKKBN

2.3 Permasalahan Kependudukan di Indonesia

Masalah kependudukan merupakan masalah umum yang dimiliki oleh setiap negara di dunia ini. Secara umum, masalah kependudukan berbagai negara dapat dibedakan menjadi dua,yaitu dalam hal kuantitas dan kualitas pendudukmya.

 Contoh masalah kependudukan dalam hal kuantitas, yaitu:

Kepadatan penduduk Indonesia : Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlsh penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dan sebagainya.

 Contoh masalah kependudukan dalam hal kualitas, yaitu:

(8)

jauh. Kondisi demikian terjadi karena masih rendahnya pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.

2.3.1 Laju Pertumbuhan Penduduk

Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025 (Tabel 2.1). Walaupun demikian, pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 2000-2025 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0,92 persen per tahun. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada penurunan karena kematian. Crude Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi, sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama.

Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar pulau dan provinsi yang tidak merata. Sejak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau itu kurang dari tujuh persen dari luas total wilayah daratan Indonesia. Namun secara perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa terus menurun dari sekitar 59,1 persen pada tahun 2000 menjadi 55,4 persen pada tahun 2025. Sebaliknya persentase penduduk yang tinggal di pulau pulau lain meningkat seperti, Pulau Sumatera naik dari 20,7 persen menjadi 22,7 persen, Kalimantan naik dari 5,5 persen menjadi 6,5 persen pada periode yang sama. Selain pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi dari pertumbuhan alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke pulau-pulau tersebut juga menentukan distribusi penduduk.

(9)

pertumbuhan periode 1990-2000, maka terlihat laju pertumbuhan penduduk di beberapa provinsi ada yang naik pesat dan ada pula yang turun dengan tajam (data tidak ditampilkan). Sebagai contoh, provinsi-provinsi yang laju pertumbuhan penduduknya turun tajam minimal sebesar 0,50 persen dibandingkan periode sebelumnya (1990-2000) adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Papua. Sementara, provinsi yang laju pertumbuhannya naik pesat minimal sebesar 0,40 persen dibandingkan periode sebelumnya adalah Lampung, Kep. Bangka Belitung, DKI Jakarta dan Maluku Utara.

Struktur umur penduduk Indonesia masih tergolong muda, walaupun dari hasil sensus dan survei-survei yang lalu proporsi penduduk muda tersebut menunjukkan kecenderungan makin menurun. Susunan umur penduduk hasil proyeksi yang disajikan pada Tabel 2.3 sampai dengan Tabel 2.5 juga menunjukkan pola yang sama. Asumsi tentang penurunan tingkat kelahiran dan kematian Indonesia seperti diuraikan di atas sangat mempengaruhi susunan umur penduduk. Proporsi anak-anak berumur 0-14 tahun turun dari 30,7 persen pada tahun 2000 menjadi 22,8 persen pada tahun 2025 (Tabel 2.3).

(10)

1 Brunei suatu negara dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga Kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Masalah kontemporer ketenagakerjaan Indonesia saat ini menurut analisis kami berangkat dari 4 (empat) soal besar, yaitu;

(11)

penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mencari kerja.

Angkatan kerja itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu pekerja dan pengangur. Yang dimaksud dengan pekerja adalah adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah. Pengangguran merupakan usaha mendapatkan pekerjaan yang tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu sebelumnya asalkan masih dalam status menunggu jawaban lamaran, dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan. Penganguran semacam ini oleh BPS dinyatakan sebagai penganggur terbuka.

2.4 Masalah-masalah kependudukan yang berdampak negatif terhadap lingkungan

 Masalah akibat angka kelahiran

Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan.Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.

 Masalah akibat angka kematian

Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita.Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.

 Masalah Jumlah Penduduk

Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.

(12)

Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan.

Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.

2.5 Gambaran Kependudukan Terhadap Lingkungan

Lingkungan alam ini saling berhubungan karena setiap organisme, dari kuman untuk ikan paus kepada orang-orang, adalah bagian dari rantai makanan yang bergantung pada habitat yang sehat untuk bertahan hidup.” Sebagai penduduk tumbuh, ada yang kurang dari sumber daya dunia bagi setiap orang, pribadi kita sepotong kue semakin kecil. Pernyataan itu menyiratkan bagaimana tindakan manusia dan bahkan semakin banyak orang yang membutuhkan sumber daya, dampak negatif terhadap lingkungan.

Daya dukung merujuk pada jumlah orang bumi dapat mendukung secara berkelanjutan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pemanfaatan sumber daya dan distribusi sumber daya. Daya dukung diperkirakan di berbagai derajat dari angka terendah satu miliar sampai sekitar 44 milyar. Daya dukung telah ditingkatkan oleh ilmu pengetahuan dan diperkirakan bahwa jika Dunia melebihi “daya dukung” nya maka ilmu akan menjadi harapan terakhir kami untuk menemukan solusi.

Peran Teknologi Dalam Lingkungan Hidup

(13)

ketergantungan lebih besar pada intensif dan sangat mencemari proses produksi-sumber daya.

Angkatan Kerja Indonesia

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2004 dan Februari 2005 Jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2005 mencapai 105,8 juta orang, bertambah 1,8 juta orang dibandingkan bulan Agustus 2004 yang besarnya 104,0 juta orang. Jumlah penduduk yang bekerja dalam 6 bulan yang sama hanya bertambah 1,2 juta orang, dari 93,7 juta menjadi 94,9 juta orang, yang berarti menambah jumlah penganggur baru sebesar 600 ribu orang.

Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada bulan Februari 2005 mencapai 10,3 persen, lebih tinggi sedikit dibanding TPT pada bulan Agustus 2004 yang besarnya 9,9 persen. Jumlah penduduk yang bekerja tidak penuh (underemployment) pada bulan Februari 2005 mencapai 29,6 juta orang atau 31,2 persen dari seluruh penduduk yang bekerja, angka ini lebih tinggi dari keadaan Agustus 2004 sebesar 29,8 persen.

Jumlah pekerja informal pada Februari 2005 mencapai 60,6 juta orang atau 63,9 persen dari seluruh penduduk yang bekerja, angka ini lebih tinggi dari keadaan Agustus 2004 sebesar 63,2 persen.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Pada kondisi Pebruari 2005, di Indonesia terdapat 155,5 juta penduduk usia kerja, sekitar 60,61 persen dari mereka berada di Pulau Jawa. Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi disebut angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 angkatan kerja.

(14)

pengaruh terhadap faktor-faktor produksi di Indonesia. Secara langsung naik turunnya faktor produksi ini akan membeirikan dampak terhadap tinggi rendahnya faktor permintaan dan penawaran tenaga kerja.

TPAK antar propinsi mempunyai variasi yang cukup besar. Pada Februari 2005, provinsi Maluku mempunyai TPAK terendah 59,22 persen dan tertinggi Nusa Tenggara Timur 79,45 persen. Sejalan dengan angka tersebut, Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) antar provinsi juga bervariasi cukup besar, dengan provinsi DKI dan Jawa Barat memiliki persentase tertinggi sebesar 14,73 persen dan terendah di provinsi Bali sebesar 4,03 persen.

Selama bulan Agustus 2004 sampai dengan Februari 2005 terdapat beberapa provinsi yang mengalami peningkatan TPAK yang sangat besar, antara lain terdapat tiga provinsi masing-masing sebagai berikut : NAD (Nanggru Aceh Darussalam) 6,18 persen, Kalimantan Timur 3,72 persen, dan Sumatera Utara 3,38 persen. Khusus provinsi NAD, peningkatan TPAK yang besar diikuti oleh TPT yang besar pula, yaitu dengan peningkatan TPT sebesar 3,15 persen. Sementara itu propinsi lain yang mengalami peningkatan TPT yang cukup nyata adalah Sulawesi Utara 3,49 persen, Jambi 2,55 persen, Sulawesi Tengah 1,78 persen, dan NTB (Nusa Tenggara Barat) 1,45 persen.

Menurut golongan umur terlihat bahwa TPAK terendah pada kelompok umur 15-19 tahun, yaitu 38,79 dan meningkat seiring bertambahnya umur. Sedangkan TPAK tertinggi pada kelompok umur 45-59 tahun sebesar 80,88. Selanjutnya pada kelompok umur yang lebih tua, TPAK akan berangsur-angsur mengalami sedikit penurunan. Pada kelompok lansia (umur 60 +). TPAK turun tajam menjadi hampir 52,20 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari 100 orang lansia, yang aktif dalam kegiatan ekonomi sekitar 50 orang.

Pekerjaan dan Tingkat Upah

Sebaran pekerjaan angkatan kerja dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu  Lapangan pekerjaan

 Status pekerjaan

(15)

2.6 Kebijakan Kontemporer Kependudukan di Indonesia

Kebijakan kependudukan yang dijalankan pemerintah Indonesia saat ini merupakan implementasi dari arah kebijakan yang telah dirumuskan dalan GBHN (1999-2004). Dalam GBHN (1999-2004) kebijakan yang menyangkut kependudukan memang tidak menjadi kebijakan tersenditi tetapi merupakan bagian integral dari kebijakan dibidang sosial dan budaya, khususnya pada bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial. Arah kebijakan dibidang kependudukan seperti yang tercantum dalam GBHN bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial adalah sebagai berikut: “meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian, dan peningkatan kualitas program keluarga berencana”.

2.7 Kebijakan Kontemporer kependudukan di Negara Lain (China)

(16)
(17)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Masalah kependudukan merupakan masalah umum yang dimiliki oleh setiap negara di dunia ini. Dan penduduk adalah orang atau sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat. Adapun yang dimaksud penduduk Indonesia adalah orang-orang yang menetap di Indonesia.

Permasalahan di Indonesia antara lain: Laju pertumbuhan penduduk, dan masalah ketenagakerjaan.

Masalah kependudukan dapat berdampak negatif, yaitu:

 Masalah akibat angka kelahiran

 Masalah akibat angka kematian

 Masalah Jumlah Penduduk

 Masalah mobilitas Penduduk

Kebijakan kontemporer kependudukan di Indonesia saat ini, antara lain: meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian, dan peningkatan kualitas program keluarga berencana.

Sedangkan, kebijakan kontemporer kependudukan di negara China, antara lain: kebijakan satu anak per keluarga.

3.2 SARAN

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Adioetomo, Sri Moertiningsih, Omas Bulan Samosir. 2010. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Salemba Empat.

http://www.bkkbn.go.id/arsip/Default.aspx

http://4ndr345-adi.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

http://ansorimam.blogspot.com/2013/05/softskill-bab-1-kependudukan-di.html

Gambar

Tabel di atas menunjukkan perubahan komposisi umur penduduk dari
Tabel diatas menunjukkan bahwa sekitar 52% penduduk Indonesia usia 10

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian, didapatkan hasil bahwa Dalam jangka panjang variabel Dana Pihak Ketiga, Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Suku Bunga berpengaruh positif dan

I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara : KP 222 TAHUN 2017 : 30 Agustus 2017 CONTOH INDIKATOR KINERJA KESELAMATAN Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan

Dari tabel juga didapat nilai B luas lahan sebesar 9,053 yang artinya jika luas lahan naik sebesar didapat nilai B luas lahan sebesar 9,053 yang artinya jika luas lahan naik

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak

Salah satu bimbingan agama yang diduga dapat diimplementasikan dalam rangka untuk membantu permasalahan kesehatan mental dan tekanan batin yang tengah dihadapi oleh

Kesimpulannya, walaupun motivasi tidak berpengaruh secara signifikan namun hasil pengukuran kinerja menunjukan kinerja karyawan tinggi, menunjukan bahwa motivasi dari

Langkah-langkah utama yang dilakukan dalam perancangan awal antara lain 1) Membuat kerangka modul pembelajaran biologi berbasis metakognisi tentang materi sistem koordinasi yang

Activity Diagram Form Input Data Barang (Pupuk) Keluar dapat dilihat pada Gambar III.25.. Tambah Data