• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS KAWASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS KAWASAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KINERJA LALU LINTAS KAWASAN PASAR RAYA KOTA SOLOK

Abstract

Traffic problem in Pasar Raya Kota Solok is traffic jam caused by on-street parking. It can do some strategy and management appropriate traffic engineering. By doing the recommendation of prohibition on-street parking and one-way system to increase traffic performance to be very effective. Evident from the results of the traffic assignment getting the travel time can be reduced from 69,6 seconds to 58,9 seconds, the network speed average of 29 km / h increasing to 31,6 km / h. Analysis by prohibition on-street parking with an off-street parking area is 1686,5 m2 and 784 m2 for the parking area that is in use today, so that the adequacy of parking space is 902,5 m2. Recommendations for the road pedestrian in Muhammad Hatta street is the sidewalk with a width of 1,5 m and pedestrian bridge. And Pemuda street is the sidewalk with a width of 1,5 m and pedestrian facilities is pellican crossing.

Keywords : traffic engineering, parking, pedestrian area.

Abstraksi

Permasalahan lalu lintas yang kerap dirasakan oleh pengguna jalan yakni kemacetan lalu lintas yang dikarenakan tingginya hambatan samping yang dikarenakan penggunaan badan jalan sebagai tempat untuk parkir yang terdapat pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok. Sehingga dapat dilakukan suatu strategi penataan dan manajemen rekayasa lalu lintas yang tepat. Dengan melakukan penerapan skenario pelarangan parkir pada badan jalan serta sistem satu arah untuk melakukan peningkatan kinerja lalu lintas ternyata sangat efektif. Terbukti dari hasil pembebanan lalu lintas di dapatkan waktu perjalanan 69,6 kend-jam dapat berkurang hingga 58,9 kend-jam, kecepatan jaringan 29 km/jam meningkat menjadi 31,6 km/jam. Analisis parkir dengan pelarangan parkir pada badan jalan dengan luas kecukupan lahan di luar badan jalan 1686,5 m2 dan 784 m2 untuk luas parkir yang di gunakan saat ini, sehingga kecukupan lahan parkir mencapai 902,5 m2. Rekomendasi pejalan kaki untuk Jalan Muhammad Hatta berupa penyediaan fasilitas trotoar dengan lebar 1,5 m dan fasilitas jembatan penyeberangan orang. Untuk Jalan Pemuda dengan penyediaan fasilitas trotoar dengan lebar 1,5 m dan fasilitas penyeberangan berupa pellican crossing.

Kata Kunci : manjemen rekayasa lalu lintas, parkir, pejalan kaki Ahmad Birbik Anwari

Sekolah Tinggi Transportasi Darat ahmadbirbikanwari@gmail.com

Novan Wahyu Hidayat, MT Sekolah Tinggi Transportasi Darat

novantara@gmail.com

Dr. Jopie Jehosua, Ms. Tr Sekolah Tinggi Transportasi Darat

(2)

PENDAHULUAN

Transportasi merupakan suatu kebutuhan yang vital bagi kemajuan suatu daerah, tidak hanya bagi kalangan tertentu tetapi mencakupi kebutuhan semua kalangan, baik untuk kegiatan sekolah, bekerja, belanja maupun sosial dilakukan dengan transportasi. Hal itupun yang terdapat pada kawasan pusat perekonomian suatu kota dimana terjadi pertumbuhan serta perkembangan yang dapat dilihat pada meningkatnya kegiatan ekonomi pada suatu kota.

Permasalahan lalu lintas yang kerap terjadi yakni kemacetan lalu lintas atau berkurangnya suatu kinerja ruas jalan yang dikarenakan karena beberapa faktor antara lain, tingginya hambatan yang terjadi pada ruas maupun simpang. Banyaknya aktivitas selain lalu lintas yang memakai badan jalan seperti parkir. Pasar Raya Kota Solok merupakan CBD (Central Business District) atau pusat kegiatan utama di Kota Solok yang berfungsi pusat perdagangan dan pertokoan. Kawasan ini juga mempunyai tingkat aktivitas perjalanan yang tinggi. Selain itu hambatan samping seperti adanya parkir di badan jalan juga mengganggu aktivitas lalu lintas, sehingga perlu dilakukannya suatu penelitian untuk meningkatkan kinerja lalu lintas pada kawasan Pasar Raya Kota Solok. Adapun tujuan dari penelitian ini:

1. Mengoptimalkan penataan parkir pada ruang yang telah tersedia.

2. Memberikan alternatif permasalahan bagi pejalan kaki yang sering menyeberang tidak pada tempatnya.

3. Melakukan strategi penataan dan teknik manajemen lalu lintas dengan tetap memperhatikan sarana dan prasarana dalam bentuk alternatif manajemen lalu lintas.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengukuran Kinerja Lalu Lintas

Pengukuran kinerja lalu lintas yang dilakukan terbagi atas pengukuran kinerja ruas jalan sebagai berikut:

a. Volume

Menurut Peraturan Menteri No 96 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas, volume lalu lintas merupakan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada ruas jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan per jam atau satuan mobil penumpang per jam.

b. Kapasitas Jalan

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), kapasitas jalan didefinisikan sebagai arus lalu lintas (stabil) maksimum yang dapat dipertahankan pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua-lajur dua-arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah, tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan per lajur. Kapasitas ruas jalan dibedakan untuk jalan perkotaan, jalan luar kota, dan jalan bebas hambatan. Selain itu, ada dua faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas suatu ruas jalan yaitu faktor jalan dan faktor lalu lintas. c. Tingkat Pelayanan

(3)

2. Penyelenggaraan Fasilitas Parkir

Parkir pada badan jalan sendiri merupakan jenis parkir yang mengambil tempat di sepanjang badan jalan dengan maupun tidak melebarkan jalan untuk fasilitas parkir. Adapun analisa data parkir dengan menggunakan:

a. Kebutuhan Ruang Parkir b. Durasi Parkir

Menurut Munawar, A. (2004), menyatakan bahwa durasi parkir adalah rentang waktu sebuah kendaraan parkir di suatu tempat (dalam satuan menit atau jam).

c. Kapasitas Parkir

Kapasitas parkir adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir selama waktu pelayanan. Kapasitas parkir tidak hanya didasarkan pada volume maksimum pada kondisi sibuk, tetapi juga harus memperhatikan keseluruhan perilaku kendaraan baik durasi waktu maupun akumulasi parkir selama selang waktu tertentu. d. Volume Parkir

Menurut Abubakar, I. (2011), menyatakan bahwa volume parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir di suatu tempat atau kawasan parkir tertentu selama waktu tertentu.

3. Pergerakan Pejalan Kaki

Menurut Munawar, A. (2004), ada dua pergerakan yang dilakukan pejalan kaki, meliputi pergerakan menyusuri sepanjang kiri kanan jalan dan pergerakan memotong jalan pada ruas jalan (menyebrang jalan). Adapun ketentuan mengenai fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas angkutan jalan untuk pejalan kaki terdiri dari:

a. Trotoar

b. Zebra Cross

c. Penyebrangan dengan lampu pengatur (pelican crossing) d. Jembatan penyebrangan atau terowongan bawah tanah.

Pendekatan dalam hal penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki adalah: a. Pergerakan menyusuri untuk kriteria penyediaan trotoar,

b. Pergerakan memotong jalan pada ruas jalan (menyebrang jalan).

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Pembebanan Lalu Lintas

Pembebanan lalu lintas yang dilakukan setelah di dapatkan hasil dari survei yang nantinya di validasi dengan model. Berikut merupakan hasil pembebanan lalu lintas kinerja ruas jalan Kawasan Pasar Raya Kota Solok dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kinerja Ruas Jalan Eksisting

No Link Nama Jalan Volume

(smp/jam) (smp/jam)Kapasitas RatioV/C PelayananTingkat

1 5011 Jenderal Sudirman 498 1022,54 0,49 C

2 5012 Muhammad Hatta 1 817 1096,6 0,75 C

3 5013 Ir. Sukarno 490 1123,05 0,44 B

(4)

5 5022 Pasar Depan 683 998 0,68 C

6 5023 Muhammad Hatta 1 819 1096,6 0,75 C

7 5031 KH. Ahmad Dahlan 508 1148,82 0,44 B

8 5032 Pemuda 721 987,25 0,73 C

9 5033 Muhammad Hatta 2 928 1096,6 0,85 D

10 5041 Pemuda 709 987,25 0,72 C

11 5042 Datuk Perpatih Nan Sabatang

476 1019,8 0,47 C

12 5043 Letnan Jamhur 282 998,1 0,28 B

Sumber: Hasil Analisis

Dari hasil Tabel 1 dapat diketahui kinerja ruas jalan kondisi eksisting memiliki volume tertinggi yakni ruas Jalan Muhammad Hatta 2 (link 5033) dengan volume sebesar 928 smp/jam dengan V/C ratio 0,85 dan tingkat pelayanan D.

Setelah di dapatkan permodelan pembebanan pada ruas jalan dapat diketahui pula kinerja lalu lintas pada jaringan jalan di Kawasan Pasar Raya Kota Solok. Terkait dengan kinerja jaringan jalan eksisiting dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel V.2 Kinerja Jaringan Jalan Eksisting

No Parameter Total

1 Waktu Perjalanan (Smp-Jam)

A Arus Bebas 69,6

B Tundaan 0

C Antrian 0

Total 69,6

2 Panjang Perjalanan (Smp-Km) 2020,5

3 Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam) 29

4 Total Antrian (Smp) 0

5 Konsumsi Bahan Bakar (Liter)

A Perjalanan 185,2

B Antrian 0

Total 185,2

Sumber: Hasil Analisis

Dari Tabel V.2 diatas dapat diketahui bahwa kinerja jaringan jalan di Kawasan Pasar Raya Kota Solok tahun 2015 memiliki waktu perjalanan 69,6 smp-jam, kecepatan rata-rata jaringan 29 km-jam, panjang perjalanan 2020,5 smp-km dan konsumsi bahan bakar 185,2 liter.

3. Rekomendasi Penataan Kawasan

(5)

tersedia. Beberapa skenario yang dapat dilakukan pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok yakni antara lain.

a. Skenario 1

Merupakan skenario peningkatan kinerja lalu lintas dengan cara melakukan pelarangan parkir pada badan jalan pada Jalan Muhammad Hatta serta Jalan Pemuda dengan memindahkan ke parkir luar badan jalan (off street parking). Dari hasil analisis penerapan skenario 1 di dapatkan hasil data kinerja ruas yang dapat dilihat pada Tabel V.3.

Tabel V.3 Kinerja Ruas Jalan Skenario 1

No Nama Jalan (smp/jam)Volume

Kondisi Eksisting Skenario 1

1 Pemuda 1 1430 1398,1 1,02 F 2169,78 0,66 C

2 Pemuda 2 1430 1398,1 1,02 F 2169,78 0,66 C

3 Muhammad Hatta 1853 2193,2 0,84 D 2506,52 0,74 C

Sumber: Hasil Analisis

Berdasarkan Tabel V.3 diatas dapat diketahui bahwa kinerja ruas jalan di Kawasan Pasar Raya Kota Solok terjadi peningkatan setelah setelah skenario 1 di terapkan yakni pelarangan parkir pada badan jalan yang terdapat pada ruas Jalan Pemuda yang semula memiliki VC Ratio 1,02 dengan tingkat pelayanan F turun menjadi 0,66 dengan tingkat pelayanan C dan Jalan Muhammad Hatta yang semula 0,84 dengan tingkat pelayanan D turun menjadi 0,74 dengan tingkat pelayanan C. Adapun kinerja jaringan jalan setelah dilaksanakan skenario 1 dapat dilihat pada Tabel V.4.

Tabel V.4 Kinerja Jaringan Jalan Skenario 1

No Parameter Total

2 Panjang Perjalanan (Smp-Km) 2020,5

3 Kecepatan Rata-Rata (Km/Jam) 29

4 Total Antrian (Smp) 0

5 Konsumsi Bahan Bakar (Liter)

A Perjalanan 184,8

B Antrian 0

Total 184,8

Sumber: Hasil Analisis

(6)

eksisting hasil waktu perjalanan 69,6 smp-jam, panjang perjalanan 2020,5 smp-km, kecepatan rata-rata 29 km/jam, dengan konsumsi bahan bakar 184,8 liter.

b. Skenario 2

Merupakan skenario peningkatan kinerja lalu lintas dengan cara merubah sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan Pemuda dari 2 arah menjadi 1 arah, serta mengembalikan fungsi Jalan Lingkar Koto Panjang yang semula tidak dapat digunakan karena jalan dipakai untuk berjualan dapat dimanfaatkan kembali dan dapat dipakai untuk jalan satu arah. Dari hasil analisis penerapan skenario 2 kemudian di dapat kinerja ruas jalan yang dapat dilihat pada Tabel V.5.

Tabel V.5 Kinerja Ruas Jalan Per Arah Skenario 2

No Link Nama Jalan (smp/jam)Volume (smp/jam)Kapasitas RatioV/C PelayananTingkat

1 5011 Jenderal Sudirman 498 1022,54 0,49 C

2 5012 Muhammad Hatta 1 817 1096,6 0,75 C

3 5013 Ir. Sukarno 490 1123,05 0,44 B

4 5021 Muhammad Hatta 2 755 1096,6 0,69 C

5 5022 Pasar Depan 683 998 0,68 C

6 5023 Muhammad Hatta 1 819 1096,6 0,75 C

7 5031 KH. Ahmad Dahlan 508 1148,82 0,44 B

8 5032 Pemuda 828 1974,5 0,42 B

9 5033 Muhammad Hatta 2 743 1096,6 0,68 C

10 5042 Datuk Perpatih Nan Sabatang

476 1019,8 0,47 C

11 5043 Letnan Jamhur 282 998,1 0,28 B

12 5044 Lingkar Koto Panjang 665 1284,9 0,52 C

Sumber: Hasil Analisis

Berdasarkan Tabel V.5 diatas dapat diketahui bahwa kinerja ruas jalan pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok pada beberapa ruas jalan mengalami peningkatan setelah skenario diterapkan. Untuk kinerja jaringan jalan pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok setelah diterapkan skenario 2 dapat dilihat pada Tabel V.6.

Tabel V.6 Kinerja Jaringan Jalan Skenario 2

No Parameter Total

1 Waktu Perjalanan (Smp-Jam)

A Arus Bebas 58,9

B Tundaan 0

C Antrian 0

Total 58,9

2 Panjang Perjalanan (Smp-Km) 1860

(7)

4 Total Antrian (Smp) 0 5 Konsumsi Bahan Bakar (Liter)

A Perjalanan 170

B Antrian 0

Total 170

Sumber: Hasil Analisis

Dari Tabel V.6 diatas dapat diketahui bahwa setelah dilakukan skenario 2 yakni sistem satu arah pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok terjadi peningkatan pada jaringan jalan kawasan tersebut, waktu perjalanan 58,9 smp-jam, panjang perjalanan 1860 smp-km, kecepatan rata-rata 31,6 km/jam, serta konsumsi bahan bakar 170 liter. Secara keseluruhan kinerja ruas jalan meningkat dikarenakan ada jalan baru yang dilalui yakni Jalan Lingkar Koto Panjang.

4. Analisis Karakteristik Parkir

Parkir merupakan masalah yang paling sering ditemui dalam kegiatan lalu lintas perkotaan. Parkir dapat menjadi suatu masalah yang serius apabila terdapat pada badan jalan dimana dapat mengganggu arus lalu lintas serta mengurangi kapasitas dari jalan tersebut. Seperti yang terdapat pada Jalan Muhammad Hatta dan Jalan Pemuda yang mempunyai aktivitas kegiatan yang tinggi, parkir pada badan jalan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap arus lalu lintas.

a. Luas Lahan Parkir

Luas lahan parkir merupakan besarnya luas lahan yang diperlukan agar mampu menampung banyaknya kendaraan yang akan parkir dalam periode waktu tertentu. Hasil perhitungan luas lahan parkir keseluruhan pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah Ruang Parkir Pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok

(8)

Tabel 8 Satuan Ruang Parkir Tiap Link Pada Kawasan Pasar Raya Kota Solok No Nama Jalan Lebar Kaki Ruang

Parkir B (m) Ruang ParkirEfektif D (m) Ruang ManuverM (m) Satuan RuangParkir (B x (D+M)) (m2)

Tabel 9 Luas Lahan Parkir Kondisi Eksisting Kawasan Pasar Raya Kota Solok

No Nama Jalan

Dari hasil analisis luas lahan parkir dapat dilihat kebutuhan luas lahan parkir ideal yang dibutuhkan yakni sebesar 784 m2.

b. Parkir Di Luar Badan Jalan

Terdapatnya parkir di badan jalan dapat mempengaruhi dari kinerja ruas jalan, karena menyebabkan berkurangnya kapasitas jalan. Sehingga perlunya dilakukan pemindahan parkir dari badan jalan yakni di luar badan jalan agar hambatan samping yang terdapat pada ruas jalan di Kawasan Pasar Raya Kota Solok dapat berkurang dan arus dapat menjadi lancar. Lokasi penempatan parkir di luar badan jalan di kawasan Pasar Raya Kota Solok terdapat pada depan dan samping pasar.

(9)

No Lokasi Parkir Jenis Kendaraan

Luas Lahan (m2)

1 Pemuda 3 Sepeda Motor 130

2 Muhammad Hatta Mobil 566,5

3 Pasar Depan Sepeda Motor 640

4 Pasar Samping Mobil 350

Jumlah 1686,5

Sumber: Hasil Analisis

Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa luas lahan yang tersedia sebesar 1686,5 m2. Luas lahan parkir kondisi eksisting berdasarkan hasil analisis sebesar 784 m2. Sehingga kecukupan lahan parkir = 1686,5 m2 784 m2 = 902,5 m2

5. Analisis Pejalan Kaki a. Pejalan Kaki Menyusuri

Dari hasil survei pejalan kaki menyusuri di dapatkan hasil analisis kebutuhan lebar trotoar seperti yang terdapat pada Tabel 13.

Tabel 11 Hasil Analisis Kebutuhan Trotoar Jalan Muhammad Hatta

Waktu Kiri Kanan Standar KonstantaNilai (N)

Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa lebar trotoar ideal untuk pejalan kaki yakni 1,51 meter pada sisi kanan maupun kiri jalan.

Tabel 12 Hasil Analisis Kebutuhan Trotoar Jalan Pemuda

(10)

12.00 - 13.00 0,22 0,17 35 1,5 1,51 1,50

13.00 - 14.00 0,22 0,28 35 1,5 1,51 1,51

14.00 - 15.00 0,32 0,10 35 1,5 1,51 1,50

15.00 - 16.00 0,15 0,10 35 1,5 1,50 1,50

16.00 - 17.00 0,05 0,02 35 1,5 1,50 1,50

Sumber: Hasil Analisis

Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa lebar trotoar ideal untuk pejalan kaki yakni 1,51 meter pada sisi kanan maupun kiri jalan.

b. Pejalan Kaki Menyeberang

Untuk menganalisis fasilitas penyeberangan pejalan kaki digunakan 4 data terbesar dalam perhitungan PV2. Berikut merupakan hasil perhitungan pejalan kaki menyeberang.

1) Jalan Muhammad Hatta

Tabel 13 Perhitungan Fasilitas Pejalan Kaki Menyeberang Jalan Muhammad Hatta

P V P.V²

43,25 2818,75 7945352 343636455 Sumber: Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat diketahui bahwa fasilitas penyeberangan yang sesuai yakni Jembatan Penyeberangan Orang, dikarenakan PV2 >2x108.

2) Jalan Pemuda

Tabel 14 Perhitungan Fasilitas Pejalan Kaki Menyeberang Jalan Jalan Pemuda

P V P.V²

15 3228,75 10579343 166959176 Sumber: Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat diketahui bahwa fasilitas penyeberangan yang sesuai yakni Pelican Crossing, dikarenakan PV2 >1x108.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan parkir pada ruang yang telah tersedia yaitu dengan pelarangan parkir pada badan jalan dan memindahkan parkir pada luar badan jalan di tempat yang telah tersedia yakni sepeda motor pada lokasi Jalan Pemuda 3 dan Pasar Depan, serta mobil pada lokasi Jalan Muhammad Hatta dan Pasar Samping dengan ketersediaan lahan parkir sebesar 1686,5 m2 dengan kebutuhan lahan 784 m2 sehingga kecukupan lahan parkir 902,5 m2.

(11)

dan Jalan Pemuda seluas 1,5 m, serta fasilitas penyeberangan jalan yaitu Jembatan Penyeberangan Orang pada Jalan Muhammad Hatta, serta

Pellican Crossing bagi Jalan Pemuda.

3. Strategi penataan yang dilakukan yakni menerapkan skenario 1 berupa pelarangan parkir pada badan jalan, serta skenario 2 berupa sistem satu arah. Dengan kinerja jaringan jalan jalan yang didapatkan dari hasil pembebanan sebagai berikut:

a. Waktu Perjalanan 58,9 kend-jam, b. Panjang Perjalanan 1860 kend-km,

c. Kecepatan Rata-Rata Jaringan 31,6 km/jam, d. Konsumsi Bahan Bakar 170 liter.

DAFTAR PUSTAKA

---, 2015, Peraturan Menteri No. 96 Tahun 2015 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta.

---, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Iskandar, Abubakar, 2012, Manajemen Lalu Lintas Suatu Pendekatan Untuk

Mengelola Dan Mengendalikan Lalu Lintas, Transindo Gastama

Media. Jakarta.

Munawar, A., 2004, Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Beta Offset. Yogyakarta.

Tamin, Ofyar. Z., 2008, Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa

Gambar

Tabel 1 Kinerja Ruas Jalan Eksisting
Tabel V.2 Kinerja Jaringan Jalan Eksisting
Tabel V.4 Kinerja Jaringan Jalan Skenario 1
Tabel V.6 Kinerja Jaringan Jalan Skenario 2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan definisi operasional dari intensi adalah skor dari skala likert pada item alat ukur intensi bersepeda dalam kampus.. Item yang mengukur intensi ini terdiri dari 6

Berdasarkan Peraturan Menteri Penddikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 danNomor 70 Tahun 2013 menjelaskan bahwa hasil belajar siswa sesuai Kurikulum

Pada bulan Mei 2017, kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan

pendidikan dapat di artikan sebagai perangkat yang menunjang keberlangsungan sebuah proses pendidikan. Menurut riduone prasarana pendidikan dapat di artikan sebagai

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat EVA adalah tidak hanya berguna untuk kepentingan pihak manajemen dalam mengelola perusahaan tetapi juga menciptakan

It would need the appropriate algorithm to search the optimal route, therefore, the purpose of this research is to explore what a good routing algorithm by comparing the

Berdasarkan respon guru IPS SMP Islam Saadatul Islamiyah Tembeng Putik terhadap media pembelajaran berbasis AutoPlay Media Studio 8.5 dinyatakan Baik dengan

Penelitian tentang Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Nila ( Oreochromis niloticus) di Rawa dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan Sumatera Utara