• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas UAS MPI makalah Unsur Fungsi dan A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas UAS MPI makalah Unsur Fungsi dan A"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UNSUR, FUNGSI DAN

APLIKASI MANAJEMENT

PENDIDIKAN

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas individu dalam Mata Kuliah

Manajemen Pendidikan Islam

DisusunOleh :

PROGRAM PASCA SARJANA

STUDI

KONSENTRASI MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-

QUR’AN

(2)

i

Alhamdulillahirabbil’aalamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah Swt yang telah memberikan kenikmatan terutama nikmat Iman, Islam serta

nikmat sehat waal’afiat sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik.

Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda

alam yakni Nabi Muhammad Saw. Kepada keluarganya, shahabatnya, dan seluruh

umatnya sampai hari kiamat.

Tidaklah mudah menyusun makalah ini, penulis menyadari itu

sepenuhnya. Tidak sedikit kesulitan, hambatan, rintangan, dan cobaan yang

penulis alami. Karena dalam penulisan makalah ini diperlukan kesungguhan,

ketenangan, ketelatenan, kesabaran, kejernihan hati ketajaman pikiran, serta

kedalaman pengetahuan. Namun berkat do’a, dorongan dan motivasi dari berbagai pihak alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis

(3)

ii

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

BAB 1I PEMBAHASAN ... 2

A. Pengertian Manajemen ... 2

B. Pengertian Pendidikan Islam ... 3

C. Karakteristik Manajemen Pendidikan Islam ... 5

D. Unsur-unsur Manajemen Penmdidikan ... 6

E. Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan ... 6

F. Aplikasi Unsur dan Fungsi Pendidikan ... 8

1. Perencanaan ... 9

2. Pengorganisasian ... 10

BAB 1II PENUTUP ... 12

Kesimpulan ... 12

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Islam merupakan bagian Pendidikan Nasional yang mempunyai tujuan

untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana yang

tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

yang isinya sebagai berikut Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berahlaq mulia, sehat, ilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya

berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang rumit

dan kompleks, sehingga menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sayangnya,

selama ini aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dan satuan pendidikan

belum mendapat perhatian yang serius, sehingga seluruh komponen sistem pendidikan

kurang berfungsi dengan baik.

Lemahnya manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi

internal pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik yang mengulang dan putus

sekolah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa belum

mengenanya fungsi-fungsi, unsur yang terkandung dan bagaimana mengaplikasikan dari

manajemen suatu manajemen itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Unsur – Unsur Manajemen Pendidikan

2. Fungsi-Fungsi Management Pendidikan

3. Aplikasi Unsur Dan Fungsi Manajemen pendidikan

1

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Dalam beberapa pandangan terhadap pengertian manajemen di antaranya; Dalam

kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja

manager yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage,dengan kata benda management, dan manager

untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Menurut Ngalim Purwanto

manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan

dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia /

orang-orang atau sumber daya orang lain,2 dalam pengertin lainnya.yang ada dalam

ensikolpedi digital, Wikipedia, dijelaskan bahwa kata manajemen adalah berasal dari

bahasa Perancis kuno, ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.3

Manajemen pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya seperti guru, karyawan dan sarana prasarana untuk mencapai sasaran (goals) pendidikan

secara efektif dan efisien. Atau dengan kata lain manajemen pendidikan adalah aplikasi

prinsip, konsep dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan

pendidikan secara efektif dan efisien.4 Chester I. Barnard, Seperti yang dikutip oleh,

Ibnu Syamsi, organisasi adalah sebagai suatu sistem aktifitas kerjasama yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih.5

William Spreigel memandang manajemen sebagai kegiatan perusahaan (yang

mestinya dapat diterapkan bagi kegiatan non perusahaan). Manajemen adalah fungsi

perusahaan yang berupa pemberian pengarahan dan pengendalian bermacam- macam

kegiatan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Dalam kutipan Basu Swastha,

fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis

2

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remadja Kajrya, 1988, 8. 3

http://wikipedia.com 4

Imma Helianti Kusuma, Manajemen Pendidikan di Era Reformasi, Jurnal Pendidikan Penabur No.06/Th.V/Juni 2006, Hal 76.

5

(6)

bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ia menyebutkan lima fungsi tersebut

Hal ini sebagaimana definisi manajemen yang dikemukan oleh Terry sebagai

berikut: management is distinct process consisting of planning (manajemen adalah proses yang berbeda yang terdiri dari perencanaan), dan kebiasaan yang dilakukan

secara sadar, terus menerus dalam bentuk organisasi. Adapaun semua organisasi

mempunyai orang yang bertanggung jawab untuk mencapai sasaran atau tujuan.7 Jadi

dalam kontek manajemen selalu terselip suatu proses dalam merancang suatu peraturan

yang tersusun secara sistematis dalam mencapai tujuan yang diharapakan.

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada terdidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang lebih baik, yang

pada hakikatnya mengarah pada pembentukan manusia yang ideal.8 Manusia ideal

adalah manusia yang sempurna akhlaqnya. Yang nampak dan sejalan dengan misi

kerasulan Nabi Muhammad saw, yaitu menyempurnakan akhlaq yang mulia.

Bangsa Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam telah bersepakat

dan bertekad untuk membentuk satu Negara kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, bukan berdasarkan Islam. Namun Pancasila dan

UUD 1945 menjamin kemerdekaan bagi umat Islam untuk melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan Agama Islam. Dalam Pasal 31 ayat (2) UUD 1945

disebutkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-Undang. Menurut para penyusun, yang

dimaksud dengan satu sistem pengajaran nasional adalah suatu sistem pendidikan dan

pengajaran yang memelihara pendidikan kecerdasan akal budi secara merata kepada

seluruh rakyat Indonesia,yang bersendi agama dan kebudayaan bangsa,untuk

6

Basu Swastha, Metodhe Kuantitatif untuk Manajemen, Liberthy, Yogyakarta, 1988, hal 6. 7

James A.F Stoner dkk, Manajemen., PT Buana Ilmu Populer, 1996, hal. 7. 8

(7)

mewujudkan keselamatan dan kebahagian.9 Masyarakat bangsa Indonesia seluruhnya.

Dikuatkan dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Bab II Pasal menyebutkan

bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaiitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani. dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaaan.10

Menurut Zakiyah Darajat yang dikutip oleh Muhammad Arifin dalam tesisnya,

menerangkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan

mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara

menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada ahirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.11 Dan Tayar Yusuf yang dikutip oleh

Muhammad Arifin, mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar

generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan

kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.12

Sedangkan menurut A.Tafsir yang dikuti oleh Muhammad Arifin berpendapat, bahwa

pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang

agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Serta Azizy

mengemukakan bahwa esensi pendidikan yaitu adanya proses transfer nilai,

pengetahuan, dan keterampilan dari generasi tua kepada generasi muda agar generasi

muda mampu hidup.13 Oleh karena itu ketika kita menyambut pendidikan Islam, maka

akan mencakup dua hal (a) mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai

atau akhlak Islam (b) mendidik siswa-siswi untuk mempelajari materi ajaran Islam

subyek berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.14 Nilai (Value) lah yang menjadi

9

Mochamad Arifin, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Komparasi SDIT Assalamah dengan SDI Istiqomah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014), hal. 40. Tesis. Tidak dipublikasikan.

10

Kartino Kartono, Tinjauan Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Pradnya Paramita, 1997, hal. 83.

11

Mochamad Arifin, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Komparasi SDIT Assalamah dengan SDI Istiqomah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014), hal. 43. Tesis. Tidak dipublikasikan.

12

Mochamad Arifin, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Komparasi SDIT Assalamah dengan SDI Istiqomah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014), hal. 43. Tesis. Tidak dipublikasikan.

13

Mochamad Arifin, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Komparasi SDIT Assalamah dengan SDI Istiqomah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014), hal. 43. Tesis. Tidak dipublikasikan.

14

(8)

sasaran utama dalam pendidikan Islam yang nantinya dapat diaplikasikan kedalam

kehidupan sehari-hari.

C. KARAKTERISTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Manajemen pendidikan Islam merupakan manajemen pendidikan yang berlabel

Islam. Sudah barang tentu mempunyai karakteristik tersendiri. Karakteristik itu tidak

lepas yang bersifat Islami. Menurut Prof. Dr. Mujamil Qomar, istilah Islam itu dapat

dimaknai sebagai Islam wahyu atau Islam budaya. Islam wahyu meliputi Al Qur’an dan

hadist-hadist nabi maupun hadist qudsi. Sementara itu, Islam budaya meliputi ungkapan

sahabat, pemahaman ulama, pemahaman cendekiawan muslim dan budaya umat

Islam.15

Oleh sebab itu manajemen pendidikan Islam melibatkan wahyu dan budaya kaum

muslimin ditambah dengan kaidah-kaidah manajemen pndidikan secara umum. Hal-hal

yang selalu dipertimbangkan sebagai bahan acuan adalah sebagai berikut:

1. Teks-teks wahyu baik A1-Qur’an maupun hadis yang terkait dengan manajemen

pendidikan Islam

memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah

kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

2. Realitas perkembangan lembaga pendidikan Islam

3. Kutlur komunitas (pimpinan dan pegawal) lembaga pendidikan Islam.

4. Ketentuan kaidah-kaidah manajemen pendidikan.16

Karakteristik inilah yang menjadi acuan dalam tolak ukur manajeman pendidikan

Islam dalam merealisasikan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya.

15

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Erlangga, Yogyakarta, 2008, hal. 67. 16

(9)

D. UNSUR – UNSUR MANAJEMEN PENDIDIKAN

Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:

1. Anak didik : Pihak yang menjadi obyek utama pendidikan

2. Pendidik : Pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidika

3. Materi : Bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi

ddddddddddddddddkurikulum

4. Alat pendidikan : Tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik

5. Lingkumgan : keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan

6. Dasar dan landasan pendidikan : Landasan yang menjadi fundamental dari

nnnnnnnnnnnnnnnnnsegala kegiatan pendidikan.17

Unsur-unsur yang terdapat dalam manajemen pendidikan snsemuanya tidak dapat

berjalan dengan baik, jikalau unsur dalam menyikapi hal tersebut. Dalam

pengaplikasinnya komponen tersebut harus saling bersinergi dan harus dapat

memberikan kontribusi yang nyata dalam menjalankan sistem yang telah ditentukan

sebelumnya.

E. FUNGSI-FUNGSI MANAGEMENT PENDIDIKAN

Lima Fungsi Utama Manajemen Penting untuk diingat, bahwa manajemen

adalah suatu bentuk kerja. Manager, dalam melakukan pekerjaannya, harus

melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, yang dinamakan fungsi-fungsi manajemen,

yang terdiri dari:

1. Planning- menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.

Ketika menyusun sebuah perencanaan dalam pendidikan Islam tidaklah dilakukan

hanya untuk mencapai tujuan dunia semata, tapi harus jauh lebih dari itu

melampaui batas-batas target kehidupan duniawi. Arahkanlah perencanaan itu

juga untuk mencapai target kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga

kedua-duanya bisa dicapai secara seimbang.

2. Organizing- mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.rluan-keperluan

sumberdaya manusia, pengarahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga

kerja. Menurut Terry pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen

17

(10)

dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk

unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.18

3. Directing, pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan kerja sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif

menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Di dalam fungsi pengarahan

terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang diberi pengarahan, isi

pengarahan, dan metode pengarahan. Pengarah adalah orang yang memberikan

pengarahan berupa perintah, larangan, dan bimbingan.19 larangan, dan bimbingan.

Yang diberipengarahan adalah orang yang diinginkan dapat merealisasikan

pengarahan. Isi pengarahan adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik

berupa perintah, larangan, maupun bimbingan. Sedangkan metode pengarahan

adalah sistem komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.

4. Motivating- mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan. Bernard Berelson dalam Siswanto, mendefenisikan motivasi sebagai

keadaan jiwa dan sikap mental manusai yang memberikn energi, mendorong

kegiatan, dan mengarah dan menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan

yang memberikan kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.20

5. Controlling- mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif

dimana perlu.21 Sebagaimana yang dikutif Muhammad Ismail Yusanto, Mockle

mendifinisikan pengawasan sebagai suatu upaya sistematis untuk menetapkan

standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan untuk mendesain sistem umpan

balik informasi; untuk membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar

yang telah ditetapkan itu; menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur

signifikansi penyimpangan tersebut; dan mengambil tindakan perbaikan yang

diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumberdaya perusahaan telah

digunakan dengan cara yang paling efekif dan efisien guna tercapainya tujuan

perusahaan. Manajemen pendidikan mempunyai fungsi yang terpadu dengan

proses pendidikan khususnya dengan pengelolaan proses pembelajaran.

18

George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Bumi Aksara, Jakarta, 2006), hal. 73. 19

Mochamad Arifin, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Komparasi SDIT Assalamah dengan SDI Istiqomah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014), hal. 37. Tesis. Tidak dipublikasikan.

20

Siswanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 119. 21

(11)

Dalam Pendidikan Agama Islam pengawasan didefinisikan sebagai proses

pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksananya perencanaan

secara konsekuen baik yang bersifat materiil maupun spirituil yang disusun

dengan pelaksanaan atau hasil yang benar-benar dicapai. Untuk mengetahui hasil

yang dicapai benar-benar sesuai dengan rencana yang telah disusun diperlukan

informasi melalui komunikasi dengan bawahan.22

F. APLIKASI UNSUR DAN FUNGSI MANAJEMENPENDIDIKAN

Tuntutan akan lulusan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak

karena semakin ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. Pendidikan dan

lembaga-lembaga pendidikan mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya saing lulusan

serta produk-produk akademik lainnya, yang antara lain dicapai melalui peningkatan

mutu pendidikan

Untuk mencapai terselenggaranya pendidikan bermutu, dikenal dengan perlunya

paradigma baru pendidikan yang difokuskan pada otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan

evaluasi.

Unsur-unsur paradigma baru pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut. Pengertian otonomi dalam pendidikan belum sepenuhnya mendapatkan

kesepakatan pengertian dan implementasinya. Tetapi paling tidak, dapat dimengerti

sebagai bentuk pendelegasian kewenangan seperti dalam penerimaan dan pengelolaan

peserta didik dan staf pengajar/ staf non akademik, pengembangan kurikulum dan

materi ajar, serta penentuan standar akademik. Dalam penerapannya di sekolah.

misalnya, paling tidak bahwa guru/pengajar semestinya diberikan hak-hak profesi yang

mempunyai otoritas di kelas, dan tak sekedar sebagai bagian kepanjangan tangan

birokrasi di atasnya .

Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan output dan

outcome yang memuaskan pelanggan. Akuntabilitas menuntut kesepadanan antara

tujuan lembaga pendidikan tersebut dengan kenyataan dalam hal norma, etika dan nilai

(values) termasuk semua program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Hal ini

memerlukan transparansi (keterbukaan) dari semua fihak yang terlibat dan akuntabilitas

untuk penggunaan semua sumberdayanya.

22

(12)

Suatu pengendalian dan akreditasi dari luar diperlukan melalui proses evaluasi

tentang pengembangan mutu lembaga pendidikan tersebut. Hasil akreditasi tersebut

perlu diketahui oleh masyarakat yang menunjukkan posisi lembaga pendidikan yang

bersangkutan dalam menghasilkan produk atau jasa yang bermutu. Pelaksanaan

akreditasi dilakukan oleh suatu badan yang berwenang.

Adapun evaluasi adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan dan

memproses informasi yang menghasilkan kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta

kinerja dari lembaga pendidikan atau unit kerja yang dievaluasi, kemudian

menggunakan hasil evaluasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan

perencanaan. Evaluasi bisa dilakukan secara internal atau eksternal.

Selanjutnya, beberapa aplikasi fungsi manajemen umum dalam manajemen

perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

1. Perencanan

Perencanaan program kerja, termasuk perencanaan anggaran, bukan

merupakan hal baru bagi perguruan tinggi, baik perencanaan lima tahunan maupun

perencanaan tahunan. Namun, perencanaan perlu pula dilakukan untuk

perencanaan strategis, yaitu perencanaan yang menentukan hidup mati dan

berkembang tidaknya suatu universitas.

Menurut Mahdi bin Ibrahim dalam bukunya amanah dalam manajemen, mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk diperhatikan demi

keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :

a. Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan

b. Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai

c. Keterkaitan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab

operasional, agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang

hendak dicapai

d. Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan

masyarakat, mempertimbangkan perencanaa, kesesuaian perencanaan dengan

tim yang bertanggung jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra

kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan

perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan

(13)

e. Kemampuan organisatoris penanggung jaawab operasional.23

Sementara itu menurut Ramayulis mengatakan bahwa dalam Manajemen

pendidikan Islam perencanaan itu meliputi :

a. Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas

kebutuhan agar melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam proses

pendidikan, masyarakat dan bahkan murid.

b. Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap

pelaksanaan dan hasil pendidikan

c. Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.

d. Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja.24

2. Pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian termasuk fungsi pengisian staf yang sesuai untuk

setiap tugas atau kedudukan. Pengisian staf atau karyawan perlu membedakan

beberapa jenis karyawan yang bekerja di suatu universitas, yang masing-masing

mempunyai tugas khas dan karakteristik sendiri-sendiri. Ada sekurang-kurangnya

empat jenis kelompok karyawan yang mempunyai tugas berbeda, adalah sebagai

berikut:

a. Karyawan akademik adalah para dosen dan peneliti yang bertugas mengajar

dan melakukan penelitian ilmiah.

b. Karyawan Administrasi adalah karyawan yang bekerja di rektorat, keuangan,

pendaftaran, personalia dan sebagainya.

c. Karyawan Penunjang Akademik adalah mereka yang bekerja sebagai ahli atau

karyawan di perpustakaan, laboratorium, bengkel latihan dan sejenisnya.

d. Karyawan penunjang lain adalah karyawan lain seperti sopir, tukang kebun,

petugas kebersihan gedung, petugas pemeliharaan dan sebagainya.25

Tujuan dan manfaat organisasi

Adapun manusia perlu berorganisasidengan tujuan dan manfaat, antara lain;

a. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang

dimilikinya dalam mencapai tujuannya.

23

Mahdi bin Ibrahim, Amanah dalam Manajemen, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 1997, hal. 63. 24

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2008, hal. 271. 25

(14)

b. Mencapai tujuan dengan cara lebih efektif dan efisien, karena dikerjakan

bersama-sama.

c. Wadah dalam memanfaatkan sumber daya dan teknologi bersama-sama.

d. Wadah mengembangkan potensidan spesialisasi yang dimiliki seseorang (motif

berprestasi).

e. Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.

f. Wadah mengelola lingkungan bersama-sama.

g. Wadah mencari keuntungan bersama-sama.

h. Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan (motif kekuasaan)

i. Wadah mendapatkan penghargaan.

j. Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

k. Wadah menambah pergaulan.

l. Wadah memanfaatkan waktu luang.26

26

(15)

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pendidikan adalah

proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan

atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan

melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai

kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.

Ada banyak pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen diantaranya yaitu,

(16)

Daftar Pustaka

A.F Stoner dkk, James, Manajemen, PT Buana Ilmu Populer, 1996.

Abudinnata, Filsafat Pendidikan Islam, Gaya Media Pratama, Jakarta: 2005

Arifin, Mochamad, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Komparasi SDIT Assalamah dengan SDI Istiqomah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014), Tesis. Tidak dipublikasikan

Brantas, Dasar-dasar Manajemen, Alfabeta, 2009.

Helianti Kusuma, Imma, Manajemen Pendidikan di Era Reformasi, Jurnal Pendidikan Penabur No.06/Th.V/Juni 2006.

Hidayani, Nurul, Unsur-Unsur Manajemen, diunduh pada tanggal 27 Mei 2016. http://langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.co.id/.

http://skripsi-tarbiyahpai.blogspot.co.id/

http://wikipedia.com

Ibrahim, Mahdi bin, Amanah dalam Manajemen, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 1997.

Kartono, Kartino, Tinjauan Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Pradnya Paramita, 1997

Maimun, Agus dan Zaenul Fitri, Agus, Madrasah Unggulan Lembaga Pendidikan Alternatis Di Era Kompetitif, Malang, UIN Maliki Press, 2010.

Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remadja Kajrya, 1988. Qomar, Mujamil, Manajemen Pendidikan Islam, Erlangga, Yogyakarta, 2008.

R Terry, George, Prinsip-prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2006. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2008.

Siswanto, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Swastha, Basu, Metodhe Kuantitatif untuk Manajemen, Liberthy, Yogyakarta, 1988. Syamsi, Ibn, Pokok- Pokok Organisasi dan Manajemen, Rineka Cipta, Jakarta, 1994.

Referensi

Dokumen terkait

o Capaian kinerja sasaran Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015

• Manajer operasional harus memahami bahwa perusahaan beroperasi dalam system yang terbuka, sehingga terdapat banyak factor yang dapat mempengaruhi perkembangan

Dapat dilihat pada Gambar 3.1 tentang blok diagram kondisi manajemen jaringan LABKOM saat ini masi menggunakan cara manual dimana admin atau staff yang

Bagi pelamar yang berusia Iebih dan 35 (tiga puluh lima) tahun dan setinggi-tingginya 40 (empat puluh) tahun pada tanggal 1 Januari 2010 tahun yang bekerja pada pelayanan

Dengan adanya tugas akhir ini, penelitian terhadap beras yang dikelompokkan berdasarkan ukuran, warna dan derajat sosoh yang penulis lakukan diharapkan dapat

Ministry of Public Works is delivering rental walk up flat ( rumah susun sederhana sewa / rusunawa ) and aiming low-income people in general (but particularly related

These were however, significantly different from the inorganic fertilizer treatment; an indication that tomato responded better to poultry manure than mineral

12.2 Mengungkapkan m akna dan langkah ret orika dalam esei pendek sangat sederhana dengan m enggunakan ragam bahasa t ulis secara akurat, lancar dan bert erim a unt uk