Makalah Adminitrasi Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Ditujukan untuk memenuhi tugas”
Mata Kuliah
: Adminitrasi Pendidikan
Dosen
:
H.M.Zaini Al-Luthfi.MA
Jurusan
: Tarbiyah - PAI (IV-A)
Di susun Oleh
Kelompok 6 ( Enam )
- Muhammad Andrian
- Mukhlisa
- Karina
- Rizka Ramadhanti
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH
MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen H.M.Zaini Al-Luthfi.MA mata kuliah Adminitrsi Pendidikan yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Pengelolaan Sarana dan Prasarana sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Tanjung Pura,Mei 2017
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I...1
PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...1
C. Tujuan Pembahasan...1
BAB I...2
PENDAHULUAN...2
A. Pengertian Pengelolaan Sarana Dan Prasarana...2
B. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan...4
C. Proses Pengelolaan sarana dan Prasarana...4
BAB III...12
PENUTUP...12
A. Kesimpulan...12
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan dengan upaya mewujudkan tujuan tersebut, seringkali masalah dapat muncul. Masalah-masalah itu dapat di kelompokan sesuai dengan tugas-tugas administratif yang menjadi tanggung jawab administrator sekolah, sehingga merupakan substansi tugas-tugas administratif kepala sekolah selaku administrator. Di antaranya adalah tugas yang di kelompokan menjadi substansi perlengkapan sekolah.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan manajerial Kepala Sekolah. Kepala Sekolah hendaknya berupaya untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.
B.Rumusan Masalah
a. Apa pengertian pengelolaan sarana dan prasarana? b. Apa Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana ? c. Bagaimana proses pengelolaan sarana dan prasarana?
C.Tujuan Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
A.Pengertian Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih.1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) No. 24 tahun 2007. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. sarana pendidikan menurut (Tim Penyusun Pedoman Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak, maupun tidak bergerak, agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2) sarana pendidikan adalah semua perangkatan peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Sedangkan prasarana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai contoh: jalan menuju sekolah, halaman sekolah, gedung dan sebagainya.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan dua jenis yang biasa disebut dengan fasilitas pendidikan di sebuah lembaga pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan. Beberapa contoh dari sarana di lembaga pendidikan adalah meja dan kursi siswa, papan tulis dan berbagai macam alat peraga, serta meja dan kursi guru dan lemari kelas. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan. Beberapa contoh prasarana pendidikan di lembaga sekolah adalah halaman sekolah, pagar sekolah dan gedung.2
Pengelolaan sarana dan prasarana dalam istilah asing disebut “school plant administration”, yang mencakup lahan, bangunan, perabot dan perlengkapan pendidkan atau sekolah. Pengelolaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan, menata, mulai dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, penginventarisan dan penghapusan serta penataan lahan, bangunan, perlengkapan dan perabot sekolah secara tepat guna dan tepat sasaran.
B.Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, secara umum adalah memberikan fasilitas dan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana di Sekolah dalam rangka terealisasinya proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien. Adapun secara lebih terincinya, yaitu :3
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini, melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
2. Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana atau perlengkapan sekolah secara tepat dan efisienng. Dan megupayakan untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan peralatan tersebut. 3. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung
kelancaran pekerjaan sehingga di peroleh hasil yang optimal.
4. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.
C.Proses Pengelolaan sarana dan Prasarana
Menurut Sutjipto (1993) aktivitas administrasi dalam
bidang sarana dan prasarana pendidikan meliputi; perencanaan,
pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan
pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan
prasarana pendidikan. Dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya. 4
Berkaitan dengan ini Jones (1969) menjelaskan bahwa perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali dengan analisis jenis pengalaman pendidikan yang diprogaramkan di sekolah. Menurut Sukarna (1987) adalah sebagai berikut:
a) Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan
oleh setiap unit kerja dan mengiventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
b) Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode
tertentu, misalnya untuk satu semester atau satu tahun ajaran.
c) Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan
yang tersedia sebelumya.
d) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang
tersedia. Dalam hal ini, jika dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan yang diperlukan, maka perlu diadakan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan dengan melihat urgensi setiap perlengkapan yang diperlukan. Semua perlengkapan yang urgen didaftar dan didahulukan pengadaannya.5
e) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan
dana atau anggaran yang tersedia, maka perlu diadakan seleksi lagi dengan melihat skala prioritas.
f) Penetapan rencana pengadaan akhir.
b. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana
dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas. Karena
fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda, maka
pengadaan sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu
sama antara organisasi yang satu dengan organisasi yang
lain. Dalam mengadakan sarana dan prasarana tersebut
harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan
prasarana kantor, antara lain :
Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan
biaya yang tersedia.
Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana dalam
kegiatan operasional.
Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
c. Penyimpanan
Untuk keperluan penyimpanan barang biasanya digunakan gudang. Untuk mempersiapkan sebuah gedung perlu diperhatikan beberapa faktor pendukungnya seperti lokasi, konstruksi, macam/bentuk/jenis dan ketentuan tata letak barang di dalamnya sesuai jenis dan sifat barangnya.
d. Inventaris
Pengadaan semua sarana dan prasarana kantor
memerlukan biaya tinggi, termasuk semua kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaannya. Untuk itu diperlukan kegiatan
inventarisasi. Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah
semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang
diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki. Secara
singkat inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan
terhadap sarana dan prasarana. Inventarisasi yang dilakukan di
setiap organisasi bisa saja berbeda, namun pada dasarnya
semua dilakukan dengan tujuan yang sama. Tujuan inventarisasi
sarana dan prasarana antara lain :6
a. Agar peralatan tidak mudah hilang.
b. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan
pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Memudahkan dalam pengecekan barang.
d. Memudahkan dalam pengawasan.
e. Memudahkan ketika mengadakan kegiatan
mutasi/penghapusan barang.
e. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut
pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi /
pemegang yang satu kepada instansi / pemegang yang lain.
Kegiatan penyaluran barang meliputi tiga bagian yaitu :7
1. Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian /
pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang
dengan kebutuhan pemakainya masing-masing, maka
perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi
pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh dapat
menunjang kegiatan instruksional
2. Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang
perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : cara
pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan
pembongkarang.
3. Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan
untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat
pengantar, faktur, tanda terima peyerahan barang, biaya
pengiriman dan sebagainya.
f. Pemanfaatan dan pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk
mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan
baik atau siap untuk dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, antara
lain :8
Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau
suhu/cuaca.
Agar barang tidak mudah hilang.
Agar barang tidak kadaluarsa.
Agar barang tidak mudah susut.
Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Pemeliharaan berdasarkan waktu
Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan
setiap hari, biasanya dilakukan oleh petugas atau
karyawan yang menggunakan barang dan bertanggung
jawab atas barang tersebut, misalnya pemeliharaan ruang
kerja, mesin tik, komputer, dan mobil. Pemeliharaan
barang-barang tersebut harus dilakukan setiap hari agar
kebersihannya tetap terjaga dan menghindari kerusakan
yang lebih besar.
Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dilakukan menurut jangka waktu
tertentu, misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali,
sebulan sekali atau dua bulan sekali. Pemeliharaan
berkala dapat dilakukan untuk berbagai jenis sarana dan
prasarana dan biasanya dilakukan oleh petugas yang
khusus menangani pemeliharaan barang.
2. Pemeliharaan berdasarkan jenis barang
Pemeliharaan barang bergerak dapat dilakukan setiap
hari maupun secara berkala. Contoh: kendaraan
bermotor, mesin kantor, dan alat elektronik.
Pemeliharaan barang tidak bergerak
Pemeliharaan barang tidak bergerak juga dapat
dilakukan setiap hari atau secara berkala untuk
mengetahui sampai sejauh mana kualitas barang tersebut
masih dapat digunakan. Contoh: membersihkan
debu-debu yang menempel pada alat,sebaiknya dilakukan
setiap hari agar alat dapat selalu terjaga kebersihannya,
juga untuk mencegah kerusakan. Instalasi listrik dan air
dapat dilakukan secara berkala.
g. Penghapusan
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang
bertujuan untuk mengeluarkan/ menghilangkan barang-barang
milik Negara dari daftar inventaris negara berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkandaya
pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak
dipakai lagi dan dikeluarkandari daftar inventaris.Sebagai salah
satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan
mempunyai arti: 9
Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian
yang jauh lebih besar yang disebabkan oleh:
a) Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan
dan perbaikan / pemeliharaan terhadap barang yang
semakin buruk kondisinya.
b) Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang
kelebihan atau barang lain yang karena beberapa sebab,
tidak dapat dipergunakan lagi.
Meringankan beban kerja inventarisasi karena
banyaknya barang-barang yang tinggal menyusut.
g. Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana
Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dikendalikan dan
diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing akan dimonitoring
setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja
samanya satu sama lain. 10
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku
dan akan membatasi ruang gerak masing-masing fungsi
pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi bagi
seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan
waktu, tenaga dan biaya dapat dihindarkan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem pengelolaan yang baik, tetapi sistem yang efektif kurang dilaksanakan. Ketidakdisiplinan dalam penggunaan anggaran, serta pemimpin yang boros selalu menjadi fenomena tersendiri. Untuk itu diperlukan kepemimpinan dan manajemen pengelolaan yang efektif menuju keseimbangan antara sistem yang ada dalam mendistribusikan sumber-sumber dana pendidikan di Indonesia.
Pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan sudah merupakan pekerjaan rutin dan orang-orang di hadapkan kesukaran-kesukaran yang kurang berarti, namun untuk penyempurnaan pekerjaan para ahli menyarankan beberapa pedoman pelaksanaan administrasinya, sbb :
1. Hendaknya kepala sekolah sebagai administrator tidak terlalu menyibukkan dirinya secara langsung dengan urusan pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran
2. Melakukan sisi pencatatan yang tepat sehingga mudah di kerjakan
3. Administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran harus senantiasa ditinjau dari segi pelayanan untuk turut memperlancar pelaksanaan program pengajaran
DAFTAR PUSTAKA
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.
Ary Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. 2007. Bandung : Remaja Rosda
Karya.Burhanuddin, Yusak. Administrasi Pendidikan. Bandung : CV.Pustaka.2005.
Setia Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritis untuk Praktek