• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI INVENRORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI INVENRORY"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.

Pengertian Prosedur

Prosedur adalah aturan atau ketentuan yang mengatur suatu tata cara

pelaksanaan kegiatan yang memiliki tahapan-tahapan secara berurutan agar

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sejak awal.

Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi” adalah sebagai berikut : “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat

untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

terjadi berulang-ulang”. (2,5)

Pengertian prosedur menurut Cecil Gillepsie yang dikutip oleh La.Midjan dan

Aazhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi II mendefinisikan

prosedur sebagai berikut: “ Prosedur adalah suatu urut-urutan dari pekerjaan

tata usah ( Clerical Operation) yang biasanya melibatkan beberapa petugas di

(2)

Jadi, dapat didefinisikan bahwa prosedur merupakan langkah suatu kegiatan

yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat

untuk menangani secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

2.2.

Pengertian Pemeriksaan

Secara umum pengertian pemeriksaan adalah proses perbandingan antara

kondisi dan kriteria. Kondisi yang dimaksud disini adalah kenyataan yang ada atau

keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Sedangkan

kriteria adalah tolak ukur, yaitu hal yang seharusnya terjadi atau hal yang seharusnya

melekat pada objek yang diperiksa.

Pengertian Pemeriksaan Menurut Para Ahli adalah sebagai berikut :

Menurut Mulyadi (2002 ; 40) , definisi pemeriksaan adalah :

“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengvaluassi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuain antara pernyataan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.

Menurut Sukirno Agoes dalam bukunya “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh

Kantor Akuntan Publik”, pengertian pemeriksaan operasional adalah :

“Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu peerusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. (Agoes, 2004:175)”.

(3)

“Sebagai suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independent, terhadap laporan keuangan yang disusun oleh manajemen, beserta catatan – catatan pembukuan dan bukti – bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

Menurut Arens (2003) mendefinisikan auditing :

“Sebagai proses pengumpulan dan pengawasan bahan bukti tentang informasi yang dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independent untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria –kriteria yang telah di tetapkan.”

Menurut Boynton et.al (2002) mendefinisikan pemeriksaan (auditing):

“Sebagai suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.”

Pemeriksaan dilakukan dalam rangka pengendalian suatu kegiatan yang

dijalankan oleh suatu unit usaha tertentu. Oleh karena itu, pemeriksaan merupakan

bagian dari pengawasan sedangkan pengawasan merupakan bagian dari pengendalian.

Suatu pengawasan akan menghasilkan temuan-temuan yang memerlukan tindak

lanjut. Apabila keseluruhan tindak lanjut itu dilakksanakan, maka keseluruhan

pekerjaan tersebut merupakan pengendalian. Akan tetapi bilamana tindak lanjut tidak

dilaksanakan maka tetap dinamakan pengawasan.

2.3.

Pengertian Kas

(4)

“Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”.(2000:157)

Menurut Munawir kas didefinisikan sebagai berikut :

“Kas adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Uang tunai yang dimiliki perusahaan tetapi sudah ditentukan penggunaannya ( misalnya uang kas yang disisihkan untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, pembelian aktiva tetap atau tuujuan-tujuan lain) tidak dapat dimasukan kedalam pos kas”.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kas merupakan alat

pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk pelunasan hutang. Dan dapat

diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan

bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.

2.4.

Pengertian Bukti

Pengertian Bukti menurut Kamus Bahasa Indonesia “ sesuatu yg menyatakan kebenaran suatu peristiwa; keterangan nyata; tanda: surat ini sbg -- bahwa Tuan

sudah meminjam uang saya; hal yg menjadi tanda perbuatan jahat: ia dituduh

mencuri, tetapi tidak ada – nya”

2.5.

Pengertian Pengeluaran Kas

Secara garis besar pengeluaran kas perusahaan dilakukan melalui dua system,

(5)

melalui dana kas kecil. Pengeluaran kas yang dilakukan dengan tunai biasanya karena

jumlahnya relative kecil.

Pengeluaran kas dengan cek dinilai lebih aman dibanding dengan pengeluaran

kas secara tunai. Adapun kebaikan pengeluaran kas melalui cek ditinjau dari

pengendalian internnya sebagai berikut: (Mulyadi,2002:509)

1. Dengan menggunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan diterima oleh

pihak yang namanya tertulis dalam formulir cek.

2. Dengan menggunakan cek, pencatatan transaksi pengeluaran kas juga

akan direkam oleh pihak Bank.

2.6.

Pengertian Cost Control (Pengendalian Biaya)

2.6.1. Pengertian Cost

Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam

satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi uantuk tujuan tertentu

Mulyadi. (2005).

Jenis biaya berdasarkan sifat kegunaannya, terdiri dari :

a. Biaya Investasi, yaitu biaya yang manfaatnya dapat dipergunakan selama

lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam biaya investasi adalah biaya

gedung, biaya alat medis, biaya alat non medis.

b. Biaya Pemeliharaan, yaitu biaya yang berfungsi untuk mempertahankan

(6)

klasifikasinya mengikuti klasifikasi biaya investasi (biaya gedung, biaya

alat medis, biaya alat non medis).

c. Biaya Opersional, yaitu biaya yang diperlukan untuk melaksanakan

kegiatankegiatan suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai

dalam kurung waktu relative singkat. Yang termasuk biaya operasional

adalah biaya gaji, biaya obat dan bahan, biaya makan, biaya ATK, dan

biaya umum lainnya (listrik, telepon, air, dll).

2.6.2. Pengertian Pengendalian (Control)

Sedangkan pengendalian adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan

untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan, dan penilaian (evaluator) untuk

menjamin bahwa tujuan dapat tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

perencanaan. (Soedjadi, 1996).

Menurut palaykim (1991) “Control tidaklah berarti mengntrol saja, tetapi juga

meliputi aspek penelitian, apakah yang dicapai itu sesuai dan sejalan dengan

tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan, lengkap dengan rencananya, kebijaksanaan, program,

dan lain sebagainya dari manajemen”.

Terdapat beberapa pengertian mengenai Cost Control, antara lain :

1. Berdasarkan Bushiness Dictionary

a. Cost Control merupakan penerapan dari proses penyelidikan untuk

(7)

b. Merupakan prosedur pemeriksaan untuk memastikan penyebab

terjadinya penyimpangan/perselisihan dan melakukan tindakan

koreksi antara realisasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan.

2. Menurut Wideman (1995) “Cost Control bertanggung jawab dalam menelusuri biaya / aliran dana terhadap anggaran/budget yang telah

ditetapkan”.

2.6.3 Peran Cost Control

Pencatatan, penggalangan, pengalokasian, dan pelaporan biaya akan berperan

dalam pengendalian (Sabarguna, 2007). Peran tersebut dapat diwujudkan dalam

bentuk :

1. Anggaran Biaya (budget)

Anggaran biaya yang ditentukan akan merupakan dasar dapat benar

tidaknya pelayanan dijalankan. Anggaran (budget) menurut Soedjadi

(1996) “Suatu penyusunan perkiraan secara terperinci tentang hasil yang

ingin dicapai dari penggunaan uang yang tersedia untuk suatu pelaksaan

program kegiatan organisasi, berdasarkan atas harapan-harapan yang

maksimal tetapi wajar demi tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan.

Pengawasan anggaran (budgetary control) “adalah suatu system

penggunaan bentuk-bentuk sasaran yang telah ditetapkan dalam

(8)

dengan melakukan perbandingan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan”. (Handoko, 1984)

2. Biaya Standar, yaitu dengan biaya standar yang ditentukan

merupakan patokan bagi di atas atau di bawah standar yang

ditentukan.

3. Prosedur Pencatatan, adanya prosedur pencatatan biaya dapat

menghindari terjadinya pemborosan.

Peran Cost Control menurut Panglaykin dan Tanzil (1991) adalah :

1. Memiliki Pengeluaran

Dengan mengadakan analisa, dan sintesa serta mengunakan

perbandingan maka terdapatlah pengawasan dan penelitian yang

layak.

2. Mengadakan penelitian usaha efisiensi

Pengeluaran untuk direct labour cost mudah diketahui, tetapi jika

tidak ada produktifitas maka ini tidak dapat

dipertanggungjawabkan.

3. Mengadakan distribusi pada biaya overhead

4. Melakukan produksi dalam jumlah ekonomis serta dalam jumlah

yang dapat dijual

5. Menetapkan harga penjualan

(9)

Menganjurkan kepada buruh untuk berfikir dalam suasana hemat.

Berdasarkan definisi dan peran Cost Control diatas dapat disimpulakamn

bahwa pengendalian biaya merupakan suatu kegiatan pengawasan dan penghematan

Referensi

Dokumen terkait

Lebih lanjut Santrock (dalam Astuti, 2013) menjelaskan bahwa ketika seorang individu memiliki kemampuan untuk memecahkan konflik maka tidak akan terjadi perilaku agresivitas

(1) Dikecualikan dari ketentuan izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, terhadap alat kesehatan dan/atau PKRT yang sangat dibutuhkan karena alasan tertentu atau

Pembahasan dalam artikel ini meliputi perancangan Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro menggunakan turbin tipe crossflow di Sungai Kuncir serta melakukan

• Pembayaran terkait operasional kantor (antara lain: honor terkait operasional kantor, bahan makanan, penambah daya tahan tubuh (hanya diberikan kepada pegawai yang bekerja di

Perawat mengkaji kondisi yan pernah dialami oleh klien di luar gangguan yang dirasakan sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama bila di hubungkan

Lampu-lampu tersebut memberikan manfaat yang berbeda bagi Harry, Joni, and Endang , berdasarkan perbedaan dalam preferensi mereka terhadap jalan yang diterangi lampu tersebut,

Tetapi dengan tren pertumbuhan ekonomi pada saat ini, penulis berkeyakinan bahwa ke depannya reksadana syariah ini akan terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya

Setiap individu dalam populasi akan mengalami perubahan genetik melalui mutasi dan kawin silang untuk membentuk individu baru dengan nilai ketahanan yang baru