• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERIODE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jur nal Riset Manajemen dan Bi snis (JRMB) Fakul tas Ekonomi UNIAT Vol. 2, S1, September 2017: 261 – 270 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-2165

ANALISIS PENGARUH PROFITABI LITAS, UKURAN PERUSAHAAN

DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLI K ( KAP) TERHADAP

AUDI T DELAY

PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERIODE

2010 – 2014

Sarah Apriani

1

Basuk i Toto Rahmanto

2

1

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbi s, Indonesia

2

Manaj emen, Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, Indonesia

E-mail kor espondensi: 1sarahapr iani2@yahoo.com, 2bs_uq@yahoo.co.id

Infor masi Ar tikel ABST RACT Exchange 2010-2014. Sample Thi s st udy cover s 13 compani es. Sampling met hod using pur posi ve sampling. This st udy uses secondar y dat a wer e analyzed usi ng mult iple li near r egr ession. The r esult s of t he anal ysis concludes t hat a effect on t he pr ofit abilit y of t he audit del ay, company size and Office of Publ ic Account ant s (KAP) has no effect on audit delay due t o t he si gnificant val ue of t he var iable t hat i s mor e t han 0,05.

(2)

1.

Pendahuluan

Lapor an keuangan mer upakan suatu penyajian i nfor masi ter str uktur dar i posisi keuangan dan kiner ja keuangan suatu enti tas yang disusun pi hak manajemen per usahaan kepada pi hak yang ber kepentingan bai k pi hak inter nal maupun pihak ekster nal per usahaan.Infor masi lapor an keuangan dapat ber manfaat apabi la disajikan secar a akur at dan t epat wakt u, yakni ter sedia pada saat di butuhkan oleh par a pengguna lapor an keuangan.Setiap per usahaan go publi c wajib untuk menyampaikan l apor an keuangan yang t el ah di susun sesuai dengan standar –standar akuntansi kepada publ ik dan kepada Otor i tas Jasa Keuangan (OJK, d/ h Bapepam – LK) tepat waktu.

Dalam mengambil suatu keputusan per usahaan membut uhkan lapor an untuk member i kan infor masi keuangan bagi pengguna l apor an keuangan. I nfor masi yang disampaikan ke pengguna lapor an keuangan t er lebih dahulu dilakukan pemer iksaan oleh audi tor . Pemer i ksaan dal am lapor an keuangan yang dil akukan oleh audi tor har us sesuai dengan St andar Pr ofesional Akuntan Publ ik tanggapan yang ti dak bai k dar i pelaku pasar modal. Di per lukan ket epat an waktu dalam pelapor an audit atas lapor an keuangan per usahaan yang dapat mempengar uhi pada nilai per usahaan ter sebut, kar ena ter dapat infor masi penti ng didalamnya.

Fenomena ter sebut sehar usnya sesuai dengan per atur an yang ber laku bahw a perusahaan yang go public diwaji bkan untuk menyampai kan lapor an keuangan tahunan yang diser tai dengan lapor an akuntan dengan pendapat yang lazi m kepada Ot or itas Jasa Keuangan (OJK, d/ h Bapepam – LK) selambat -lambatnya pada akhir bulan keempat setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Hal ini dicantumkan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-431/ BL/ 2012 Nomor X.K.6, tentang kewaji ban penyampai an lapor an keuangan ber kala. Ber ar ti bat as wakt u penyampaian lapor an keuangan t ahunan per usahaan adalah 4 bulan at au 120 har i set el ah tanggal ber akhi r nya tahun buku. Isi dar i lapor an keuangan mempengar uhi ketepatan waktu dan ket er lambat an pengumuman l aba tahunan. Manaj emen cender ung melapor kan tepat waktu apabil a pengumuman ber isi ber ita bai k ter kait l aba dan ji ka pengumuman ber isi ber it a bur uk, maka pihak manajemen cender ung melapor kan tidak tepat waktu yang ar tinya akan ter ci pta audi t delay pada per usahaan t er sebut. Dalam penelit ian i ni akan memil ih faktor yang mempengaruhi audit delay,

seper ti pr ofi tabil itas, ukur an per usahaan, dan ukur an Kantor Akuntan Publ ik (KAP).

Hasi l peneli tian var iabel ukur an per usahaan menur ut penelit ian Puspit asar i dan Sar i (2012: 40) menjel askan bahw a var iabel ukur an per usahaan t er sebut ber pengar uh signi fikan ter hadap

audit delay. Ber beda dengan Lucyanda dan Nur ’ani (2013: 142) yang menjelaskan bahw a ukur an per usahaan tidak ber pengar uh si gnifi kan ter hadap audit delay

Hasi l peneli tian var iabel ukur an KAP menur ut Puspi tasar i dan Sar i (2012: 40) menjel askan bahw a, var iabel ukur an KAP ber pengar uh signi fikan ter hadap audit delay. Ber beda dengan peneliti an Angr uningr um dan Wi r akusuma (2013: 264) yang menjelaskan bahw a ukur an KAP tidak ber pengar uh si gnifikan t er hadap audit delay.

Ber dasar kan fenomena dan gap r esear ch seper ti yang di ur aikan, maka peneliti ter tari k melakukan peneliti an dengan judul “Analisi s Pengar uh Pr ofit abil itas, Ukur an Per usahaan, dan Ukur an Kantor Akunt an Publi k (KAP) ter hadap Audi t Delay pada Per usahaan Per t ambangan Per iode 2010-2014”. Per bedaan penelit ian t er dahulu dengan peneli tian yang sekar ang dilakukan adalah r ent ang waktu penelit ian yang digunakan pada penelit ian saat ini yaitu dar i tahun 2010-2014, dan populasi yang digunakan yaitu per usahaan per tambangan yang ter daftar di Bur sa Efek Indonesia (BEI).

2.

Litelature Review

2.1. Pengertian profitabilitas

(3)

Dalam peneliti an ini pr ofitabil itas di ukur dengan menggunakan Ret ur n On Tot al Asset (ROA) menur ut Sit anggang (2012: 30) menyat akan bahwa anali sis r asi o Ret ur n On Tot al Asset (ROA) adalah r asio yang mengukur kemampuan per usahaan untuk memper oleh laba ber sih dar i jumlah dana yang di investasi kan per usahaan at au total aset per usahaan untuk menentukan jumlah yang di investasikan. Ret ur n On Tot al Asset (ROA) dan dihi tung dengan r umus:

= ( ) 100%

2.2 Pengertian Ukuran Perusahaan

UU nomor 20 Tahun 2008 mengklasifikasikan ukur an per usahaan ke dalam 4 kategor i yai tu usaha mikr o, usaha kecil , usaha menengah, dan usaha besar . Pengklasifikasian ukur an per usahaan ter sebut didasar kan pada total aset yang dimili ki dan total penjualan tahunan per usahaan ter sebut . Undang-Undang I ndonesia nomor 20 (2008: 2) ter sebut menjelaskan usaha mi kr o, usaha keci l, usaha menengah, dan usaha besar .

2.3 Pengertian Audit Delay

Menur ut Agoes (2012: 12) menyatakan bahwa, suatu pemer i ksaan yang dil akukan secar a kr i tis dan sistematis, oleh pihak yang independen, ter hadap lapor an keuangan yang t el ah di susun oleh manajemen, beser ta cat atan-catat an pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan t ujuan untuk dapat member ikan pendapat mengenai kew ajar an lapor an keuangan ter sebut. Sedangkan, menur ut Messier ,dkk (2014: 12) menyatakan auditing adal ah pr oss yang si stemati k untu k memper oleh dan mengevaluasi bukti secar a objekti f mengenai aser si-aser si t entang kegiatan dan per ist iwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian ant ar a aser si-aser si t er sebut dengan kr iter ia yang dit etapkan dengan mengkomuni kasikan hasilnya kepada pihak-pi hak yang ber kepentingan.

Menur ut Angr uningr um & Wi r akusuma (2013: 24) menyatakan bahwa audi t delay adalah ket er lambat an penyel esaian audi t yang dapat dihit ung melalui selisih antar a tanggal di tandatangani nya l apor an audi t i ndependen dengan tanggal tutup buku lapor an keuangan tahunan. Sedangkan menur ut Rahmaw ati (2008: 32) menyat akan bahwa audit del ay yait u lamanya har i yang di butuhkan auditor untuk menyelesaikan peker jaan audit, yang diukur dar i tanggal penut upan tahun buku hingga tanggal di ter bi tkannya l apor an audit.

2.4Ukuran Kantor Akuntan Publik ( KAP)

Kantor Akuntan Publi k adalah suat u bentuk or gani sasi akunt an publ ik yang memperoleh i zi n usaha sesuai dengan per atur an per undang-undangan, sebagai wadah bagi akuntan publik dalam member ikan jasanya. bahw a ukur an Kantor Akunt an Publ ik (KAP) di kelompokan menjadi dua kel ompok yaitu pada The Big Four dan Non Big Four. Lucyanda dan nur ai ni (2013: 138) menyatakan var i abel ukur an Kantor Akuntan Publik diukur dengan menggunakan dummy dimana Kantor Akuntan Publi k yang ter masuk t he bi g four (1) dan non big four (0). Besar nya ukur an Kant or Akuntan Publ ik (KAP) diper l ihatkan oleh tingginya kualitas yang di hasilkan dar i jasanya yang selanjutnya akan ber pengar uh pada jangka waktu penyelesaian audit. Waktu audi t yang cepat mer upakan sal ah satu car a KAP dengan kuali tas tinggi untuk memper tahankan r eput asi mer eka (Puspitasar i dan Sar i , 2012: 33).

(4)

r esi ko audit delay dibandingkan dengan per usahaan yang memili ki pr ofitabili tas yang r endah sehingga di ajukan hipotesis:

H1: Pr ofi tabil itas ber pengar uh ter hadap audit delay.

Per usahaan besar akan menyelesaikan pr oses auditnya l ebih cepat dibandingkan per usahaan keci l. Hal ini disebabkan oleh beber apa faktor yaitu manajemen per usahaan yang ber skala besar cender ung di ber ikan int ensif untuk mengur angi audit delay dikar enakan per usahaan–perusahaan ter sebut di monitor secar a ketat oleh investor , pengaw as per modalan dar i pemer intah. Sedangkan semakin keci l suatu per usahaan akan memper panjang suat u audi t delay. Selain image yang dijaga ol eh per usahaan besar dibandingkan dengan per usahaan kecil per usahaan t er ebut di monitor oleh par a i nvestor sehi ngga diajukan hipot esi s:

H2: Ukur an Per usahaan ber pengar uh ter hadap audit delay.

Besar nya ukur an Kantor Akuntan Publi k (KAP) di per lihatkan oleh ti ngginya kualitas yang di hasil kan dari jasanya yang sel anjutnya akan ber pengar uh pada j angka w aktu penyelesaian audit. Waktu audit yang cepat mer upakan sal ah sat u car a KAP dengan kual itas tinggi untuk memper t ahankan r eputasi mer eka sehi ngga diajukan hipotesi s:

H3: Ukur an Kantor Akuntan Publik (KAP) ber pengar uh ter hadap audit delay.

Ber dasar kan ke tiga hi potesa yang di ajukan, dapat diambi l kesimpulan pr ofi tabi litas, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP secar a simultan ber pengar uh t er hadap audi t delay. Sehingga, di ajukan hi potesa ke empat, sebagai ber ikut:

H4: Secar a simul tan Pr ofitabi litas, Ukur an Per usahaan dan Ukur an Kantor Akunt an Publ ik (KAP) ber pengar uh secar a simultan ter hadap audit del ay.

3.

Metode Penelitian

3.1 Teknik pengumpulan data

Menur ut Thoi fah (2015: 37-38) data dibagi menjadi dua jenis Data pri mer adalah data yang di per oleh langsung dar i sumber nya atau objek peneliti an oleh pi hak yang ber kepentigan, biasanya data di per ol eh dar i per hit ungan at au pengukur an secar a langsung, biasanya mel al ui wawancar a maupun pengisian kuesioner . Dan, data sekunder adalah data yang tidak l angsung di kumpulkan ol eh pihak yang ber kepentingan, biasanya data sudah diter bit kan at au digunakan pihak lai n, bi sa melalui majal ah, jur nal, kor an at au publikasi lainnya. Peneliti an ini menggunakan jeni s dat a sekunder , yaitu data yang diper oleh dar i pi hak l ai n atau ti dak l angsung dar i sumber utama (per usahaan). Data dalam peneli tian ini didapat dar i l apor an keuangan per usahaan per tambangan yang ter daftar di Bur sa Efek Indonesia (BEI) dar i situs www.idx.co.id yang dit er bit kan secar a ber tur ut-tur ut pada tahun 2010-2014. Dal am penel itian ini digunakan dat a t ime ser ies yaitu data lapor an keuangan per usahaan per tambangan yang t er daftar dalam Bur sa Efek Indonesi a (BEI ) 2010-2014 secar a ber tur ut-tur ut .

3.2 Populasi dan Sampel

Popul asi mer upakan selur uh kar akter istik yang menjadi objek peneliti an, dimana kar akter ist i k ter sebut ber kaitan dengan kesel ur uhan kelompok yang menjadi pusat per hati an bagi penelit i, dengan kata lain populasi adalah himpunan keselur uhan objek yang dit el iti (Thoi fah, 2015: 14). Dalam peneli tian ini populasi yang akan menjadi penelit ian adalah per usahaan per t ambangan yang ter daft ar di Bur sa Efek Indonesi a (BEI) per iode 2010-2014.

(5)

per usahaan per t ambangan yang ter daftar di Bur sa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2010-2014. Per usahaan per tambangan yang ter daftar di Bur sa Efek Indonesia (BEI ) sel ama 5 t ahun ber tur ut-tur ut mer upakan per usahaan yang ter us aktif sehingga mampu mewaki li tujuan dar i hasil peneliti an i ni dengan total 41 per usahaan.

3.3 Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model r egr esi ber ganda (multi pl e r egr essi on). Tekni k analisis ini menggunakan uji asumsi klasik yang ter di r i dar i uji nor mali tas, uji mul tikolinear i tas, uji aut okor el asi dan uji heter okedasti si tas.

4.

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

Uji Normalitas

Uji nor mali tas ini ber tujuan untuk menguji apakah dalam model r egr esi, var iabel penggangu atau r esi dual memili ki di str ibusi nor mal. Seper t i di ketahui bahw a uji t dan F mengasumsi kan bahw a ni lai r esidual mengikuti di str ibusi nor mal, Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid unt uk jumlah sampel keci l. Model r egr esi yang baik adalah memiliki distr i busi dat a nor mal atau mendekati nor mal. Uji nor mal itas penel itian ini menggunakan uji gr afik dan uji statistik non-par ameti k kolmogor ov-smi r nov (Uji K-S).

Ber dasar kan gr afik p-p plot dat a ber distr ibusi nor mal dan memenuhi uji nor malit as, kar ena ter lihat tit ik-titi k menyebar di sekitar gar is diagonal, ser ta penyebar annya mengikuti ar ah gar i s di agonal , maka model r egr esi ini layak di pakai unt uk mempr edi ksi pengar uh pr ofitabili tas, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP ter hadap audit delay.

Ber dasar kan tabel 1 dinyat akan melalui asumsi nor mal itas dengan nil ai Asymp. Sig. (2-t ailed)

0,855 sehingga model yang di gunakan dalam peneli tian i ni ber di str ibusi nor mal , kar ena nilai signi fikansi var i abel dependen dan independen lebih dar i 0,05.

Tabel 1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Sumber : Dat a Sekunder yang telah diolah

Uji Multikolonieritas

Uji mul tikolinier itas digunakan untuk menguji apakah model r egr esi ditemukan adanya kor elasi antar var i abel independen. Model r egr esi yang baik sehar usnya ti dak t er jadi kor el asi diantar a var i abel bebas. Met ode pengujian yang biasa digunakan yaitu dengan nilai (1) VarianceI nflation Fact or (VIF) dan (2) Toler ance pada model r egr esi. Jika nilai VI F kur ang dar i 10 dan t ol er ance lebih dar i 0,1 maka model r egr esi bebas dar i mul tikolinear i tas.

Unst andar dized Residual

N 55

Nor mal Par amet er sa,b Mean 0E-7

St d. Deviat ion 15.82609131

Most Ext r eme Differ ences

(6)

Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Collinear ity Statistics

Toler a

nce VIF

Pr ofit abilit as .974 1.026 Ukur an

Per usahaan .688 1.454 Ukur an KAP .701 1.426 Sumber : Data Sekunder yang telah diolah

Ber dasar kan tabel 2 menunjukkan bahwa selur uh var iabel bebas memil iki nil ai t oler ance lebi h dar i 0,1 dan juga nil ai VIF yang kur ang dar i 10, sehi ngga dapat disimpul kan bahwa model per samaan

r egr esi yang di gunakan dalam peneli tian ini bebas dar i gejal a mult ikol inear it as at au dengan kat a lain tidak t er jadi hubungan atau kor elasi ant ar pr ofitabili tas, dan ukur an per usahaan. Dengan demi kian model yang dibangun dapat digunakan untuk menguji hipot esi s.

Uji Autokorelasi

Uji autokor elasi ber tujuan menguji apakah dal am model r egr esi linear ada kor elasi antar a kesalahan pengganggu pada per i ode t dengan kesalahan pengganggu pada per i ode t-1 (sebelumnya). Jika ter jadi kor elasi, maka dinamakan ada pr obl em kor elasi. Model r egr esi yang bai k adalah r egr esi yang bebas dar i autokor elasi. Car a yang dapat dilakukan untuk mendet eksi ada atau tidaknya autokor elasi adalah jika dhitung ber kisar antar a -4 sampai 4 maka di anggap tidak ada autokor elasi yang signi fikan. Ji ka niai dhi tung di luar nil ai r ange ter sebut -4 sampai 4 di katakan ada autokor elasi yang si gnifikan. Ber dasar kan hasi l pengolahan dat a dengan bantuan SPSS 20.0 di per oleh hasil per hi tungan sebagai ber i kut:

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi

Model Dur bin

Watson

1 1.416

Sumber : Data Sekunder yang telah di ol ah

Pada t abel 3 diketahui bahwa nilai dhitung sebesar 1,416 dhitung ber kisar ant ar a -4 sampai 4 maka di anggap tidak ada aut okor elasi yang signifi kan dengan kat a lain tidak ada kor elasi antar a kesalahan pengganggu pada per i ode 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dengan kesalahan pada per iode sebelumnya.

Uji Heteroskedastisitas

Model r egr esi yang bai k mensyar at kan tidak t er dapat masal ah het er oskedastisitas. Uji heter oskedastisitas yang digunakan dal am penel itian ini adal ah uji Glej ser untuk meli hat dengan menggunakan pengujian ter sebut dat a ter bebas dar i masalah heter oskedasti sitas atau t idak. Mendeteksi ada t idaknya heter oskedastisi tas dilihat melalui tingkat si gnifikansi pada t abel coefficients. Jika nilai signi fikansi > 0.05 maka t idak t er dapat masalah heter oskedastisi tas.

(7)

Tabel 4. Hasil Uji Glejser Coefficients

Model Unstandar dized

Coefficients

Standar dized Coefficients

t Sig.

B Std.

Err or Beta

(Const ant ) 50,600 25,563 1,979 ,053

Pr ofit abili t as -10,670 16,631 -,088 -,642 ,524

Ukur an Per usahaan -1,315 ,911 -,236 -1,445 ,155

Ukur an KAP ,817 3,380 3,380 ,242 ,810

Sumber : DataSekunder yang telah di ol ah

Analisis Regr esiLinear Berganda

Dalam melakukan anal isis r egr esi li near ber ganda, suat u per samaan r egr esi har us memi liki data yang ter di str i busi nor mal, tidak menunjukkan adanya multikolinear i tas, hester oskedastisi tas dan autokor elasi agar diper oleh per samaan r egr esi yang baik dan tidak bi as. Dar i hasi l uji asumsi klasi k yang t er di r i dar i uji nor mali tas, uji multi koli near itas, uji het er oskedastisit as dan uji autokor el asi dapat disimpul kan bahwa model yang digunakan memenuhi per syar atan untuk melakukan analisi s

r egr esi ber ganda (mult i ple r egr ession analysis), untuk mel akukan pengujian ter hadap hi potesis.

Tabel 5. Hasil Uji Coefficients

Model

Unstandar dized Coefficients

Standar dized Coefficients

B Std. Er ror Beta

( Const ant ) 136.797 39.727

Pr ofit abilit as -72.603 25.845 -.344 Ukur an

Per usahaan -1.902 1.415 -.196 Ukur an KAP -6.367 5.253 -.175 Sumber : Data Sekunder yang telah di ol ah

Ber dasar kan output dar i tabel 5 maka dapat diajukan model per samaan r egr esi linear ber ganda sebagai ber i kut:

Hasil per samaan r egr esi ter sebut dilakukan anali sa pengar uh masi ng-masing var iabel independen yai tu Profi tabi litas (ROA), Ukur an Per usahaan (UP) , Ukur an KAP (UKAP) ter hadap var iabel dependen yaitu Audit Delay (AD), adalah Nil ai konstanta ber dasar kan hasil r egr esi adalah sebesar 136,797 hal i ni ber ar ti bahw a audit del ay akan ber nilai 137 har i apabila nil ai pr ofitabilit as, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP ber ni lai 0 atau t idak ada per ubahan. Nilai koefisi en r egr esi var iabel pr ofi tabil itas sebesar -72,603 menyatakan bahw a ji ka pr ofitabilit as per usahaan mengal ami kenaikan 1%, maka audit delay akan mengal ami penur unan sebesar 73 har i, dengan asumsi var i abel i ndependen lainnya ber nilai tet ap. Koefisien r egr esi var iabel ukur an per usahaan sebesar -1,902 menyatakan bahwa ji ka ukur an per usahaan ber dasar kan tot al aset mengal ami kenaikan 1%, maka audi t delay mengalami penurunan sebesar 2 har i, dengan asumsi var i able independen l ai nnya ber nilai tetap dan Rp 1.000.000.000.000 (1 Tr il yun Rupiah) sama dengan 27.631 apabila di

(8)

konver sikan kedalam l ogar itma nat ur al. Ser ta koefi sien r egr esi var i abel ukur an KAP sebesar -6,367 menyatakan bahwa ji ka ukur an KAP mengal ami kenai kan 1%, maka audit delay akan mengalami penur unan sebesar 6,3 = 6 har i , dengan asumsi var iabel independen lainnya ber ni lai tetap.

4.2. Uji Hipotesis

Pengujian Pengaruh Individual

Pengujian indi vi du atau par sial (uji t) dilakukan unt uk mengetahui apakah var i abel secar a indi vi du ber pengar uh t er hadap var iabel dependen. Ber i kut ini adalah hasil anali sis ber ganda dengan menggunakan uji-t.

Ber dasar kan out put pada tabel 5 maka, pengujian hi potesis var iabel pr ofitabili tas menyatakan bahwa profitabilitas ber pengaruh terhadap audit delay. Berdasar kan tabel 5 dapat diketahui bahwa pr ofitabilitas mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,007, sehingga dapat disi mpulkan bahwa profit abilitas ber pengaruh signifi kan terhadap audit delay. Ber dasar kan tabel 5 dapat di ketahui bahw a ukur an per usahaanmempunyai nil ai si gnifi kansi sebesar 0,185. Sehingga dapat disimpulkan bahw a ukur an per usahaan tidak ber pengar uh si gnifikan t er hadap audit delay.

Penguji an hipotesis var iabel ukur an KAP menyatakan bahwa ukur an KAP tidak ber pengar uh ter hadap audi t delay. Ber dasar kan tabel 5 dapat di ketahui bahwa ukur an per usahaanmempunyai ni lai si gnifikansi sebesar 0,231. Sehingga dapat di simpul kan bahw a ukur an KAP t idak ber pengar uh signi fikan ter hadap audit delay.

Uji F

Uji F stati stik untuk menget ahui pengar uh ant ar var i abel independen secar a simul tan ter hadap var i abel dependen. Ol eh kar ena i tu setelah di lakukan penguji an apakah semua var iabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengar uh ber sama-sama t er hadap var iabel dependen. Ber ikut ini mer upakan hasil per hitungan Uji-F dengan menggunakan SPSS (St at i stical Pr oduct and Ser vi ce Sol uti on) 20.0.

Tabel 6. Hasil Uji F ANOVA

Model Sum of

Squares Df

Mean

Squar e F Sig.

Regr essi on 4654.808 3 1551.603 5.851 .002b

Residual 13525.119 51 265.198 Tot al 18179.927 54

Sumber : Data Sekunder yang telah di ol ah

Dar i hasil penguji an uji -F pada tabel 6 ter lihat bahwa ti ngkat signifikan 0,002 lebih keci l dar i 0,05 dan nilai F 5,851 l ebih besar dar i 4. Sehingga dapat disimpulkan bahw a secar a si mul tan var iabel pr ofi tabil itas, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP ber pengar uh ter hadap audit delay.

Koefisien Determinasi

Untuk mengukur seber apa jauh kemampuan model dalam mener angkan var i asi var i abel dependen, maka di gunakan koefi sien det er minasi. Nilai koefi si en deter minasi sebesar 0,256, ini ber ar ti kemampuan var iabel independen r et ur n on asset (ROA), ukur an per usahaan dan ukur an Kantor Akuntan Publ ik (KAP) dal am menjelaskan var i abel dependen yakni audit delay sebesar 25,6%. Adjusted R squar e adalah sebesar 0,212. Ini ber ar ti bahw a 21,2% var i asi audit delay dapat di jelaskan oleh var iasi dar i ketiga var iabel independen, yaitu pr ofitabili tas, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP. Sedangkan 78,8% sisanya dijel askan ol eh sebab-sebab lain di luar var iabel peneliti an. Nil ai Adj ust ed R squar e inter pr etasinya sama dengan R Squar e, akan t etapi nil ai Adjust ed R Squar e

(9)

5.

Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

Peneliti an ini memil iki batasan peneliti an, yait u r asio yang diukur hanya r asi o pr ofitabili tas saja dan ukur an per usahaan Kantor Akuntan Publ ik (KAP) hanya yang ber ada pada top level ( big four ) dengan dat a dar i tahun 2010 -2014. Sehi ngga peneliti an selanjutnya dapat dil akukan pada ukur an KAP yang lebih besar jangkauannnya tanpa melihat per ingkat pr estasi dar i KAP t er sebut

6.

Kesimpulan

Set el ah melakukan analisis dan pengujian ser t a pembahasan yang telah di ur aikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambi l kesimpulan yaitu ( a) Secar a par sial pr ofitabilit as ber pengar uh ter hadap audit delay. Hasil peneliti an mener i ma hipot esi s yang menyatakan bahwa per usahaan yang memili ki pr ofi tabi litas ti nggi akan mempengar uhi audit delay menjadi lebih pendek. Sedangkan secar a par sial ukur an per usahaan dan ukur an KAP tidak ber pengar uh ter hadap audit del ay. Hasil pengujian menol ak hipotesis yang menyat akan semakin kecilnya per usahaan akan memper panjang audit delay ser ta hasil pengujian unt uk ukur an KAP menolak hi potesis yang menyatakan bahw a per usahaan yang menggunakan jasa KAP big four tidak mempengar uhi audit del ay., (b) Ber dasar kan hasil uji f di dapat var iabel independen yang t er dir i dar i Pr ofi tabi litas, ukur an per usahaan, dan ukur anKAP secar a ber sama-sama ber pengar uh ter hadap audit delay. Hasil koefi si en deter minasi diket ahui bahw a pr ofitabil itas, ukur an per usahaan, dan ukur an Kantor Akuntan Publi k (KAP) ber pengar uh sebesar 21,2% t er hadap audit delay, sedangkan si sanya sebesar 78,8% dipengar uhi oleh var iabel lain diluar model penelit ian yang mempengar uhi audit del ay.

Daftar Pustaka

Agoes, S. (2012), Auditi ng Pet unjuk Pr akti s Pemeri ksaan Akunt an Oleh Akunt an Publi kEdisi 4 Buku 1, Salemba Empat, Jakar ta.

Angr uningrum, S & Wir akusuma. (2013), Pengar uh pr ofit abili t as, lever age, kompleksit as opr asi, r eput asi KAP dan komi t e audit pada Audit Delay, E-jur nal Akuntansi univer sitas Udayana 5.2,

Juni 2013, hlm.251-270.

Asti ni, NLPS & Wir akusuma, MG. (2013) , Analisi s Deter minan yang mempengar uhi penundaan publikasi l apor an keuangan audit an di Bir sa Efek I ndonesi a. E-jur nal Akuntansi Univer si tas Udayana 5.3.

Bur sa Efek Indonesia lapor an keuangan tahunan 2015, di akses 04 Apr il 2014, http: / / www.idx.co.id/ idid/ beranda/ perusahaantercatat/ laporankeuangandan

tahunan.aspx

El der , RJ, Beasl ey, MS, Ar ens, AA, Jusuf, AA. (2011), Jasa Audit dan Assur ance: Pendekat an Ter padu (Adapt asi Indonesaia), Salemba Empat, Jakar t a.

Febr ianty. (2011), ‘Fakt or -fakt or yang ber pengar uh ter hadap audit delay: Studi empir i s per usahaan sektor per dagangan yang ter daft ar di BEI per i ode 2007-2009’, Jur nal Ekonomi Dan Informasi Akunt ansi (JENI US), vol .1, no.3, September 2011, hlm.294-320.

Ghozali, H. Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivar iet e Dengan Pr ogr am IBM SPSS 23. Semar ang: Badan Pener bit Univer si tas Di ponegor o.

Her y. (2016), Auditi ng dan assur ance, PT Gr asindo, Jakar t a.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP-431/ BL/ 2012, Penyampaian lapor an keuangan ber kala emit en at au per usahaan publik,

Badan Pengawas Pasar Modal.

(10)

Ber sifat Ekuit as Selain Saham yang Dit er bit kan ol eh Perusahaan Ter catat, Badan Pengawas Pasar Modal .

Undang-undang Republik Indonesi a nomor 20 Tahun 2008 t ent ang klasi fikasi ukur an per usahaan.

Undang-undang Republik Indonesi a Nomor 5 Tahun 2011 t ent ang Akunt an Publi k.

Indr iyani, Supr i yanti (2012) . “Fakt or -Fakt or Yang Mempangar uhi Audit Repor t Lag Per usahaan Manufakt ur Di Indonesia Dan Malaysia”. Jur nal Akunt ansi’. vol 2, july 2012, hal 185-202

Kar tika, A. (2009), ‘Fakt or -faktor yang mempengar uhi Audi t Del ay di Indonesi a: St udi empir is pada per usahaan Lq 45 yang t er daftar di Bur sa Efek Indonesi a’, Jur nal Bisnis dan Ekonomi (JBE),

vol.16, no.1, Mar et 2009, hlm. 1-17.

Lucyanda, J & Nur a'ni . (2013), Pengujian fakt or-fakt or yang mempengar uhi Audit Delay, Univer si tas Bakr ie, Jakar ta.

Messi er ,dkk (2014), Jasa Audit dan Assurance, sal emba empat, 2014

Payah, 52 Emiten Telat Lapor an Keuangan”. [ Online] . Diakses 4 Apr il 2016 dar i http: / / www.neraca.co.id/ article/ 52481/ payah-52-emiten-telat-laporkan-keuangan.

Ikat an Akuntansi Indonesi a 2015, St andar Akunt ansi Keuangan, Sal emba Empat, Jakar ta.

Rachmawati , S. (2008), ‘Pengar uh Faktor Inter nal Dan Ekster nal Per usahaan Ter hadap Audit Delay

Dan Timeliness. Jur nal Akunt ansi & Keuangan’, vol.10, no.1. Mei 2008, hlm.76.

Rahar ja, P, & Hendr a, S. (2011), Buku Panduan Pr akt is Manajemen Keuangan dan Akunt ansi unt uk eksekutif per usahaan, Cet akan Pert ama, Salemba Empat , Jakar ta.

Sar i , AN & Elen, P 2012, ’Pengar uh kar akter ist ik per usahaan ter hadap l amanya w aktu penyelesaian audit (Audit Delay) pada per usahaan manufaktur yang t er daftar di Bur sa Efek Indonesia’,

Jur nal Akunt ansi & Auditing, vol.9, no.1, November 2012, hlm.1-96.

Sitanggang, JP. (2013), Manaj emen keuangan per usahaanEdisi 1, Mitr a Wacana Media, Jakar t a.

Soent or o (2015). Met odologi Peneli tian Dengan Aplikasi St atistika. Depok: PT Tar amedia Bakti Per sada.

Sunyoto ( 2013). Analisis Lapor an Keuangan Unt uk Bisnis. Yogyakart a

Gambar

Tabel 1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4. Hasil Uji Glejser Coefficients
Tabel 6. Hasil Uji F ANOVA

Referensi

Dokumen terkait

Dan pemberian dosis FMA berpengaruh nyata pada variabel luas daun, tinggi tanaman, diameter batang pada umur 75-90 hari setelah tanam, serta berat basah brangkas

judul “ Respon Pertumbuhan Tanaman Kentang ( Solanum Tuberosum L.) Varietas Granola Secara Kultur Tunas Dengan Kombinasi Nutrisi AB Mix Dan Pupuk Organik Cair ”. Atas

REKAPITULASI JUMLAH KEPALA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA BARAT.

Dengan menggunakan teori metafora semantik kognitif yang dipadupadankan dengan teori morfologi dihasilkan peranti lingual yang membangun metafora bagian tubuh

Total kebutuhan rumput raja (kondisi 1 dan 2) untuk pakan ternak selama setahun sebanyak 27.063,03 kg/tahun, sedangkan rumput raja yang tersedia dalam kebun sebesar 76.144

Pada siklus I, diperoleh rata-rata hasil pelaksanaan pembelajaran sebesar 3,32 dengan kategori baik dan pada siklus II diperoleh rata-rata pelaksanaan pembelajaran

Areal yang berpotensi sebagai pengembangan tanaman aren salah satunya adalah areal yang dalam statusnya dengan kategori kritis atau terdegradasi, antara lain

(4) Apabila Bupati menyetujui usul pembentukan rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Sekretaris Daerah menugaskan Bagian Hukum untuk