• Tidak ada hasil yang ditemukan

menyimak dan jenis jenis menyimak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "menyimak dan jenis jenis menyimak"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Mereka hidup berdampingan sehingga butuh adanya suatu interaksi dan komunikasi yang baik antar makhluk hidup. Interaksi dan komunikasi yang baik diperlukan keterampilan berbahasa yang aktif, kreatif serta produktif. Salah satunya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami bahan simakan yang disampaikan oleh seorang pembicara.

Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara. Dalam kegiatan menyimak terdapat unsur kesengajaan untuk mendengarkan bunyi-bunyi yang didengarkan, tujuan mendengarkan, serta pemahaman dari informasi yang didengarkan dari seorang pembicara. Dengan demikian keterampilan menyimak menjadi hal yang sangat penting bagi manusia untuk berkomunikasi, saling bertukar informasi serta proses belajar mengajar yang dilakukan disegala tempat baik di sekolah, perguruan tinggi, tempat kursus dan lain sebagainya.

Oleh karena itu dalam makalah ini telah disusun materi pembelajaran tentang jenis-jenis menyimak yang dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam pembahasan makalah ini difokuskan pada beberapa masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana definisi menyimak? 2. Bagaimanakah jenis-jenis menyimak?

(2)

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari berbagai rumusan masalah di atas yakni: 1. Mengetahui dan memahami pengertian menyimak

2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis menyimak

3. Mengetahui dan memahami pengertian dari pembagian jenis menyimak serta contoh dari tiap-tiap jenis menyimak.

2. Pembahasan

2.1 Pengertian Menyimak

Menurut Tarigan (1983:19) “Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.“

Apabila seseorang mengadakan sebuah komunikasi dengan orang lain maka perlu adanya perhatian terhadap apa yang dibicarakan oleh lawan kita sehingga pembicaraan yang terjadi dapat sinkron antar kedua belah pihak. Untuk itu penting adanya menyimak suatu pembicaraan atau pembelajaran dari seorang pembicara supaya penerima informasi atau pendengar dapat menangkap informasi yang telah disampaikan oleh pembicara.

Menyimak berbeda dengan mendengar. Menyimak yaitu mengubah bahasa lisan menjadi bahasa fikiran. Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan serta memahami bahan simakan, seseorang bisa disebut menyimak dengan baik apabila orang tersebut bisa menceritakan kembali apa yang telah disimaknya. Berbeda dengan mendengar, orang yang mendengar terkadang hanya bisa mendengarkan sumber bunyi atau suara, tidak bisa mengulangi kembali apa yang telah didengarnya.

2.2 Jenis-Jenis Menyimak

(3)

berdasarkan kriteria tertentu, yakni berdasarkan sumber suara, berdasarkan pada cara penyimakan, dan berdasarkan pada titik pandang aktivitas menyimak.

2.2.1 Berdasarkan Sumber Suara

Berdasarkan sumber suara yang disimak, telah dikenal dua jenis penyimak yaitu intrapersonal listening (menyimak intra pribadi) dan Interpersonal listening (menyimak antar pribadi). Menyimak intrapribadi yakni bahan simakan bersumber dari diri sendiri. Ini terjadi saat seseorang menyendiri merenungi nasib, atau menyesali perbuatannya sendiri. Adapun menyimak antar pribadi yakni bahan simakan berasal dari luar diri penyimak, misalnya diskusi, seminar, dan sebagainya.

2.2.2 Berdasarkan Bahan Simakan

Berdasarkan bahan simakannya, menyimak dibagi menjadi dua ragam, yaitu:

1) Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif (extensive listening) merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaannya jenis menyimak ini tidak memerlukan bimbingan dari guru karena bahan simakan yang perlu dipahami hanya secara sepintas, umum atau garis besarnya saja. Misalnya menyimak radio, televisi, percakapan orang di pasar dan sebagainya.

(4)

Adapun menyimak ekstensif memiliki beberapa tipe sebagai berikut: a) Menyimak Sekunder

Menyimak sekunder merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan ketika kita sedang mendengarkan suatu berita yang dianggap penting atau bisa dikatakan menyimak secara kebetulan, tanpa tujuan. Misalnya Anita yang sedang mengerjakan makalah mendengar temannya berdiskusi tentang EYD dalam bahasa Indonesia.

b) Menyimak Sosial

Menyimak sosial yaitu kegiatan yang menekankan pada faktor-faktor sosial dalam masyarakat. Misalnya orang yang mengobrol mengenai hal-hal yang menarik perhatian orang lain dan saling menyimak untuk merespon yang pantas dan mengikuti bagian yang menarik.

c) Menyimak Ekstetika/Rekreatif

Menyimak ekstetika merupakan menyimak apresiatif yakni menikmati dan menghayati suatu bahan simakan sehingga memiliki rasa yang menghibur. Dalam menyimak jenis ini harus memiliki unsur memahami, mengalami, dan merasakan/menjiwai masing-masing pelaku. Misalnya seseorang yang menyimak sebuah pertunjukan drama atau sastra baik secara langsung atau tidak, secara imajinatif penyimak akan mengalami atau merasakan karakter dari setiap pelaku.

d) Menyimak Pasif

Menyimak pasif merupakan kegiatan menyimak yang mendengarkan suatu bahasan tanpa upaya sadar. Misalnya orang yang menyimak dan mendengarkan pembicaraan dalam bahasa asing, sehingga semakin lama pendengar akan paham dan dapat menggunakan bahasa tersebut.

2) Menyimak Intensif

(5)

dapat memahami secara mendalam tentang apa yang disampaikan oleh pembicara.

Adapun ciri-ciri dari menyimak intensif adalah dapat memahami bahan yang disimak, menyimak dengan penuh konsentrasi, mendapatkan pemahaman terhadap materi simakan yang akan menghasilkan sebuah produk, dan dapat memberikan penilaian terhadap bahan yang disimak. Berikut merupakan beberapa jenis kegiatan menyimak intensif, diantaranya: a) Menyimak Komprehensif

Menyimak komprehensif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang penyimak untuk memahami dengan sistematis dan saksama terhadap isi materi yang disimak dengan tujuan untuk menguasai dengan baik materi-materi yang diperdengarkan. Misalnya menyimak penjelasan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa.

b) Menyimak Kritis

Menyimak kritis merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memberikan suatu penilaian secara obyektif, menentukan keaslian, kebenaran, dan kelebihan serta kekurangan-kekurangan dari pembaca. Menyimak jenis ini mempunyai fokus dalam penyimakannya yaitu mencermati dan mencari fakta dari sumber informasi yang didengar untuk menilai kesesuaiannya. Berikut caranya :

1) Mengamati ketepatan ujaran pembicara

2) Mencari jawaban atas pertanyaan mengapa menyimak 3) Dapat membedakan antara fakta dan opini dalam menyimak 4) Mengambil kesimpulan dari hasil menyimak

5) Dapat menafsirkan idiom, ungkapan atau majas dalam bahan simakan c) Menyimak Konsentratif

(6)

menyimak konsentratif yang fokusnya menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya.

Tujuan utama menyimak konsentratif ialah tertangkapnya berbagai informasi yang disampaikan oleh penutur sehingga ide atau pembicara dapat dipahami dengan baik. Misalkan mahasiswa yang melakukan tes wawancara atau listening, ia akan menyimak dengan baik serta konsentrasi untuk memahami informasi dari pembicara. Adapun tujuannya adalah :

1) Mengikuti petunjuk-petunjuk 2) Mencari hubungan antar unsur

3) Mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen 4) Mencari butir-butir informasi penting

5) Mencari urutan penyajian bahan simakan 6) Mencari gagasan utama bahan simakan d) Menyimak Eksploratif

Menyimak eksploratif merupakan kegiatan menyimak dengan penuh perhatian untuk mendapatkan atau mencari informasi baru. Menyimak ini disebut menyimak penyelidikan. Adapun tujuan utama dari menyimak jenis ini adalah menemukan informasi baru terkait materi pembicaraan sehingga mempermudah pemahaman terhadap topik yang dibicarakan, tujuan yang lainnya adalah sebagai berikut :

1) Menemukan gagasan baru 2) Menemukan informasi baru 3) Menemukan topik baru

4) Menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru. e) Menyimak Interogatif

(7)

melakukan suatu tindak kejahatan untuk mendapatkan informasi dari si pelaku.

f) Menyimak Kreatif

Menyimak kreatif merupakan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajar. Misalnya seseorang yang menyimak pembacaan puisi dengan baik akan dapat menangkap maknanya karena ia berimajinasi dan berapresiasi tentang puisi tersebut.

2.2.3 Berdasarkan Titik Pandang Aktivitas Menyimak

Berikut klasifikasi menyimak berdasarkan titik pandang aktivitas menyimak, yaitu:

a) Kegiatan Menyimak Bertaraf Rendah

Kegiatan menyimak pada taraf ini berupa penyimak yang baru sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas ini bersifat nonverbal seperti mengangguk, senyum,atau melalui ucapan pendek seperti benar, saya setuju, iya, dan sebagainya. Menyimak taraf ini disebut silent listening.

b) Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi

Pada taraf ini penyimak dapat mengutarakan kembali isi dari bahan simakan. Pengutaraan kembali isi dari simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami bahan simakan. Jenis simakan ini disebut dengan active listening.

2.2.4 Berdasarkan Taraf Hasil Simakan

Berdasarkan taraf hasil simakan yang terjadi, terdapat beberapa raham jenis menyimak, antara lain:

a) Menyimak Terpusat

(8)

Misalnya ketika seseorang mengikuti lomba lari, ia akan mendengarkan baik-baik instruksinya agar dapat memulai berlari tepat saat peluit dibunyikan. b) Menyimak untuk membandingkan

Menyimak untuk membandingkan merupakan kegiatan menyimak dimana penyimak pesan tersebut membandingkan isi pesan dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak yang relevan. Misalnya Dion sebagai mahasiswa UIN dipergoki membawa narkoba ke kampus. Setelah mendengar berita tersebut, Sely sebagai sahabatnya kemudian membuktikan dengan membandingkan berita tersebut dengan pengalaman serta pengetahuannya selama mereka organisasi pikiran yang disampaikan pembicara, baik ide pokok maupun ide penunjangnya. Misalnya Anita mengikuti seminar proposal skripsi temannya, berarti Anita telah melakukan kegiatan menyimak organisasi materi karena Anita telah mengetahui ide-ide yang disampaikan.

d) Menyimak Kritis

Menyimak kritis merupakan jenis menyimak yang bertujuan mencari kesalahan ataupun butir-butir yang baik dan benar dari seorang pembicara dengan alasan–alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. Misalnya ketika mengikuti seminar proposal skripsi karena ada hal yyang kurang dimengerti Anita meminta narasumber untuk menjelaskan maksudnya.

e) Menyimak Kreatif dan Apresiatif

(9)

2.2.5 Berdasarkan Tujuan Menyimak

Dalam kategori berdasarkan tujuan menyimak ada enam ragam, yaitu: a) Menyimak Sederhana

Menyimak jenis ini bersifat sederhana. Biasanya terjadi dalam suatu percakapan dengan teman atau percakapan melalui telepon.

b) Menyimak Deskriminatif

Menyimak jenis ini bertujuan untuk membedakan suara atau perubahan suara. Misalnya menyimak orang yang marah dan orang yang bergembira, maka akan didapati nada suara yang berbeda pula.

c) Menyimak Santai

Menyimak jenis ini bertujuan untuk kesenangan semata, karena sifatnya yang santai. Misalnya menyimak film, drama, komedi, dan sebagainya.

d) Menyimak Informatif

Menyimak informatif bertujuan untuk mencari informasi. Misalnya menyimak siaran berita, menyimak pengumuman, dan sebagainya.

e) Menyimak Literatur

Menyimak literatur merupakan menyimak yang bertujuan untuk mengorganisasikan beberapa gagasan. Misalnya membahas hasil penemuan. f) Menyimak Kritis

Menyimak kritis di sini bertujuan untuk menganalisis tujuan pembicara. Misalnya dalam menyimak debat terbuka, ada dua pihak yang saling meminta kebenaran atas topik yang dibahas.

2.2.6 Berdasarkan Tujuan Khusus a) Menyimak untuk Belajar

Melalui kegiatan menyimak seseorang dapat mempelajari berbagai informasi yang dibutuhkan. Misalnya siswa yang menyimak penjelasan guru. b) Menyimak untuk Menghibur

(10)

c) Menyimak untuk Menilai

Penyimak mendengarkan dan memahami bahan simakan kemudian mengkaji, menguji, dan membandingkan dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak. Misalnya menyimak fakta yang disiarkan di berita TV.

d) Menyimak untuk Apresiatif

Dalam menyimak jenis ini penyimak memahami, menghayati, mengapresiasi materi simakan. Misalnya menyimak puisi, cerpen, dan sebagainya.

e) Menyimak untuk Mengomunikasikan Ide dan Perasaan

Menyimak ini bertujuan penyimak dapat memahami, merasakan gagasan, ide, dan perasaan pembicara. Misalnya orang yang mendengarkan curahan hati sahabatnya.

f) Menyimak untuk Deskriminatif

Menyimak ini untuk membedakan suara atau bunyi. Misalnya membedakan suara orang yang sedang marah dan orang yang sedang bergembira.

g) Menyimak untuk Pemecahan Masalah

Menyimak ini bertujuan agar penyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analitis yang disampaikan oleh pembicara. Misalkan seorang psikolog mendengarkan keluhan pasien dan berusaha memberikan solusi terhadap pasien tersebut.

3. Penutup 3.1. Simpulan

(11)

Menyimak memiliki berbagai jenis kriteria diantaranya menyimak berdasarkan sumber suara, menyimak berdasarkan bahan simakan yang terdiri dari menyimak ekstensif dan menyimak intensif, serta menyimak berdasarkan titik pandang aktivitas menyimak yang meliputi menyimak bertaraf rendah dan menyimak bertaraf tinggi.

3.2. Saran

(12)

DAFTAR RUJUKAN

Nur Syamsu, Muhammad. Keterampilan Menyimak. 2011. (online). (http://

muhammadnursyamsu.blogspot.co.id/2011/11/keterampilan-menyimak.html). diakses tanggal 19 September 2015.

Retno. Jenis-jenis Menyimak. 2010. (online). (https://mbokcupret.wordpress.com/2010/04/16/jenis-menyimak/). diakses tanggal 28 September 2015.

Sutisna, Ade. Menyimak dan Media Pembelajarannya. 2011. (https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved= 0CCAQFjABahUKEwin_InCsq_IAhXj2aYKHaALCdI&url=http %3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFPBS

%2FJUR._PEND._BAHASA_DAERAH%2F197607312001121-ADE_SUTISNA

%2FMENYIMAK_DAN_MEDIA_PEMBELAJARANNYA.pdf&usg =AFQjCNHWxy_89fxtlf40QeJWjFB861K1pA&sig2=PVVudQBBh8 fGJF4ho92kpA&bvm=bv.104317490,d.dGY). diakses tanggal 07 Oktober 2015.

Zulfa. Ragam Menyimak. 2009. (online),

(13)

DAFTAR NAMA KEAKTIFAN MAHASISWA

1. Muhamad As’ad Harun 2. Muhamad Rijal Aziza 3. Rahmatul Khusna

4. Titi Suryati + Rahmatul Khusna

Referensi

Dokumen terkait

Dari pendapat-pendapat diatas dapat saya tarik kesimpulan bahwa, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan ucapan-ucapan lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,

Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh

Menyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang umum. Guru tidak secara langsung memberi bimbingan kepada siswa, tetapi siswa diberi kebebasan

Ida Bagus Panji Sedana, SE., MSi sebagai pembimbing utama yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama

Dengan adanya kegiatan ini maka guru telah memfokuskan perhatian siswa ke suatu topik tertentu, sehingga siswa sudah dapat menghubungkan pengetahuan atau pengalaman

Kemampuan berbicara sangat penting bagi para siswa, namun pengajaran keterampilan berbicara di sekolah kurang mendapat perhatian yang intensif dan optimal dari para guru. 80%

diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang memiliki kemampuan menyimak tinggi yaitu dapat menyimak dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian, mampu menceritakan

Subjek penelitian dalam pengembangan bahan ajar menyimak intensif berbasis multimedia interaktif ini (1) hasil wawancara kebutuhan bahan ajar menyimak menurut guru dan