• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN LKS TERBUKA DALAM MODEL PEMBEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN LKS TERBUKA DALAM MODEL PEMBEL"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP SUMBERDAYA ALAM SISWA KELAS IV SEMESTER II DI

SDN XXX TAHUN PELAJARAN 2013-2014

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam dunia kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia itu sendiri. Menurut Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003).

Pendidikan adalah pelaksanaan proses belajar mengajar yang berarti transmisi nilai-nilai dan pendekatan melalui metode dan media di sekolah (Nana Sudjana, 2002:7). Pembelajaran menurut (Dahlan Marimba) adalah suatu panduan yang bermanfaat bagi pengembangan jasmani dan rohani siswa untuk menjadi individu yang baik. Dalam proses pembelajaran, keberhasilan yang dapat dicapai siswa bukan hanya tergantung pada proses pembelajarannya, tetapi tergantung pula dari faktor siswa itu sendiri. Sudjana, (1987) dalam Yuningsih, (2006) mengemukakan hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa atau lingkungan. Salah satu lingkungan belajar siswa yang dominan yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas belajar mengajar.

(2)

Sumber yang paling penting adalah Buku atau pegangan bagi siswa itu sendiri yang digunakan dalam proses pendidikan dan kegiatan secara langsung yang dapat memudahkan tujuan pembelajaran (Ahmad Rohani, 2004: 161). dan berfungsi sebagai sumber bahan ajar dan materi, alat, metode dan lingkungan. Sumber materi yang banyak digunakan di sekolah-sekolah yaitu Lembar Kerja Siswa ( LKS ), yang isinya mencakup tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa (Abdul Majid, 2005: 176). Menurut Abdul Majid, LKS berfungsi untuk memudahkan materi-materi yang ada dalam materi peajaran dan LKS digunakan untuk menjawab soal-soal dan memecahkan materi yang sulit (Siti Vembrianto, 1985: 38).

Lembar Kerja Siswa mempunyai cakupan yang fungsinya untuk kegiatan siswa dalam mencari jawaban yang benar sesuai dengan materi pembelajaran. Kegiatan yang berfungsi terhadap pemahaman, pencarian pengetahuan, asumsi dan latar belakang. Oleh karena itu tujuan dari LKS itu sendiri yaitu menambah keaktifan siswa dalam proses belajar serta membantu guru dalam perencanaan pembelajaran. Latihan-latihan yag diberikan terhadap siswa untuk mengembangkan keterampilan mereka yang berhubungan dengan kurikulum yang telah ditetapkan dan membantu mereka dalam memperoleh catatan-catatan daripada materi pelajaran (Abdul Taufik Hasyim, 1983: 12).

(3)

(LKS). Setiap siswa pada saat pembelajaran IPA Kelas IV berlangsung diharuskan membawa LKS dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami materi dan mengoptimalkan hasil belajar atau prestasi itu sendiri. Akan tetapi dalam kenyataannya prestasi siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV masih kurang memuaskan walaupun sudah menggunakan LKS ( Lembar Kerja Siswa).

Fenomena di atas menunjukan adanya permasalahan, di satu sisi tujuan dari penggunaan LKS itu memudahkan siswa dalam memahami materi melalui aktifitas siswa menggunakan LKS dan dengan banyaknya soal-soal yang bervariasi akan membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya. Di sisi lain masih banyak siswa yang hasil belajar atau prestasinya masih kurang memuaskan walaupun sudah menggunakan LKS. Hal ini menarik untuk diteliti oleh penulis, sejauh mana pengaruh penggunaan LKS pada mata pelajaran IPA Kelas IV. Apakah terdapat hubungan antara Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan prestasi akademik siswa. Untuk itu penulis mengangkatnya melalui sebuah penelitian yang berjudul, “PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP SUMBERDAYA ALAM SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SDN XXX TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

1. Perumusan Masalah

B. Bertolak dari uraian di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan diteliti dan di kaji lebih lanjut, yaitu:

a. Bagaimana kemampuan siswa dalam menggunakan LKS pada mata pelajaran IPA Kelas IV di SDN XXX Kabupaten Kulon Progo?

b. Bagaimana prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN XXX Kabupaten Kulon Progo?

c. Bagaimana pengaruh penggunaan LKS pada prestasi belajar mata pelajaran IPA Kelas IV di SDN XXX Kabupaten Kulon Progo? 2. Tujuan Penelitian

C. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ditetapkan dalam rumusan masalah, yakni sebagai berikut:

(4)

E. 4. Untuk mengetahui prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV, konsep Sumber Daya Alam?

F. 5. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan LKS dengan prestasi belajar siswa di SDN XXX Kabupaten Kulon Progo?

G. 6. Kerangka Pemikiran

a. Pendidikan merupakan hal terpenting bagi anak atau siswa untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Di sini peran guru adalah memberikan pelajaran dan media bahan ajar yang tepat bagi siswa. Bahan ajar yang digunakan oleh guru sebagai bahan ajar mata pelajaran IPA Kelas IV disini yang dominan digunakan yaitu Lembar Kerja Siswa.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. Dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV, LKS bertujuan untuk menemukan konsep atau prinsip dan aplikasi konsep atau prinsip.

(5)

d. Melalui LKS guru akan memperoleh kesempatan untuk memancing siswa agar secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS adalah dengan menerapkan metode SQ3R (survey, Question, Read, Recite, Review atau mensurvei, membuat pertanyaan, membaca, meringkas, dan mengulang)

H. 7. Ada dua macam lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah.

I. 8. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur.

J. Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaiakn pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik. K. 9. Lembar Kerja Siswa Berstruktur.

L. Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa. (Indrianto, 1998:14-17).

(6)

a. Adapun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan siswa menggunakan LKS IPA Kelas IV dalam proses belajar dan prestasi belajar mereka pada mata pelajaran IPA Kelas IV.

b. Hasil belajar siswa, untuk kemudian dikenal dengan istilah prestasi belajar. Prestasi merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang sebagai akibat dari perbuatannya atau yang dikerjakannya. Sedangkan menurut Zainal Arifin (1991:3), prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Berdasarkan kerangka diatas, penulis merasa perlu untuk mempermasalahkan, bagaimana hubungan antara penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada mata pelajaran IPA Kelas IV dengan prestasi akademik mereka? Untuk menjawab permasalahan tersebut sesuai dengan variabel yang terlibat di dalamnya, maka penulis berketetapan untuk menganalisis masing-masing variabel. Berkaitan dengan variabel penggunaan Lembar Kerja Siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV dengan prestasi akademik mereka di Kelas IV SDN XXX Kabupaten Kulon Progo, penulis mengarahkan indikatornya yaitu:

N. 11. Menguasai teks IPA Kelas IV O. 12. Memahami resume materi.

P. 13. Memahami soal-soal yang bervariatif. Q. 14. Menguasai kaidah tata bahasa

a. Adapun untuk mendalami variabel kedua, yaitu tentang prestasi mereka Siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV indikatornya adalah sebagai berikut:

R. 15. Pengamatan S. 16. Pemahaman

(7)

V. 19. Secara skematis hubungan antara penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan prestasi mereka Siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV dapat digambarkan sebagai berikut:

W. 20. Hipotesis

(8)

IPA Kelas IV yang merupakan variabel terikat (X) dan prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV yang merupakan variabel bebas (Y), dengan ukuran tinggi atau rendahnya prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV terhadap kemampuan mereka dalam menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Y. 22. Karena penulis mengacu pada asumsi dasar teori ini, maka penulis ini akan bertitik tolak dari hipotesis “terdapat hubungan antara penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Kemampuan mereka dalam prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel diatas, yaitu variabel kemampuan siswa dalam menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang di simbolkan dengan variable X dan variabel Prestasi siswa yang di simbolkan dengan variable Y, penulis menggunakan pendekatan statistik korelasi.

Z. 23. Operasional pengujian hipotesis ini akan dilakukan dengan membandingkan harga thitung dengan harga ttable pada taraf signifikansi 5%. Prinsip pengujian yang di pedomani adalah jika harga thitung>harga ttable maka hipotesis nol ditolak, sebaliknya jika harga thitung<harga ttable maka hipotesis nol diterima.

AA. 24. Langkah-Langkah Penelitian

BB. 25. Dalam penelitian ini langkah-langkah penelitian yang akan di tempuh oleh penulis meliputi: penentuan jenis data, mencari sumber data, menentukan metode dan teknik pengumpupulan data dan analisis data.

a. Menentukan jenis data

CC. 26. Data yang akan diteliti adalah data yang berhubungan dengan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan data tentang prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV.

(9)

yaitu data tentang penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) (variable X) dan data tentang prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV (variable Y).

a. Menentukan sumber data EE.Lokasi Penelitian

FF. Penelitian ini berlokasi di SDN XXX Kabupaten Kulon Progo. Alasan penulis memilih lokasi penelitian ini karena penulis berkeyakinan bahwa di lokasi ini cukup tersedia data dan sumber data yang dibutuhkan. Selain itu, lokasi tersebut letaknya dekat dengan tempat tinggal penulis, sehinnga penulis akan mudah untuk mendapatkan data dan konsultasi dengan sekolah, kemudian pihak setempat mengijinkan.

GG. Populasi

HH. Menurut Yaya Suryana dan Tedi Priatna (2008: 145) bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian, mungkin berupa manusia, gejala-gejala, benda-benda, pola sikap, tingkah laku, dan sebagainya yang menjadi objek penelitian. Selain itu, sample adalah contoh yang dianggap mewakili populasi penelitian, atau cermin dari keseluruhan objek yang di teliti.

II. Dengan mempertimbangkan banyaknya populasi yang ada, penelitian ini merupakan penelitian populasi karena subjeknya kurang dari 100 orang. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 134) bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Karena penelitian ini di khususkan untuk kelas X SDN XXX Kabupaten Kulon Progo terdapat satu kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 32 orang.

JJ. Metode dan teknik pengumpulan data KK. Metode Penelitian

LL.Mengamati masalah yang diteliti, maka penulis menggunakan metode deskriptif, Sumanto dalam bukunya Yaya Suryana dan Tedi Priatna (2008 : 87) mengatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek tertentu.

MM. Teknik pengumpulan data

(10)

OO. Observasi

PP. Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang di selidiki (Yaya dan Tedi, 2008:160). Dalam hal ini, penulis melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian guna meninjau dan mencatat keadaan lokasi untuk memperoleh data yang di perlukan, diantaranya: lokasi penelitian, jumlah murid, tenaga pengajar, realitas siswa dalam menggunakan LKS pada bidang studi IPA Kelas IV, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, dan lain-lain.

QQ. Wawancara

RR. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Teknik ini di gunakan dalam rangka memperoleh data yang tidak diperoleh melalui angket, observasi, studi kepustakaan, seperti: staf pengajar, tata tertib dan lain-lain. Dalam penelitian yang menjadi sasaran wawancara adalah kepala sekolah, guru bidang studi IPA Kelas IV, dan siswa-siswi kelas X SDN XXX Kabupaten Kulon Progo.

SS. Angket dan Test

TT.Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk di isi oleh responden (Yaya dan Tedi, 2008:169). Dengan bentuk pertanyaan yang terbatas, di harapkan responden akan memberikan jawaban apa adanya, objektif dan jujur. Melalui teknik ini akan berusaha mengangkat data mengenai penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) hubungannya dengan prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV.

UU. Angket ini disebarkan kepada siswa-siswi kelas X SDN XXX Kabupaten Kulon Progo yang dijadikan populasi penelitian dengan maksud untuk mengetahui berapa data kuantitatif tentang penggunaan lembar kerja siswa (LKS). Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

VV. Sedangkan test adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur gambaran tentang prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV. WW. Studi Kepustakaan

XX. Studi kepustakaan di gunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang bersifat teoritis yang berkaitan dengan masalah yang di teliti dari buku-buku, Koran-koran maupun majalah.

(11)

ZZ.Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini baik variabel X maupun variabel Y menggunakan analisis kuantitatif dengan perhitungan variabel yang target akhirnya untuk menguji hipotesis dan menentukan sejauh mana hubungan kedua variabel tersebut, secara sistematik analisis data kuantitatif, penulis uraikan sebagai berikut:

1. Analisis Parsial

AAA. Analisis parsial per-indikator

BBB. ii. Tahapan ini di maksudkan untuk memberikan gambaran dari realitas kondisi tentang masing-masing variabel, baik variabel X maupun Y dengan mencari rata-rata penilaian masing-masing indikator yaitu jumlah nilai satu indikator di bagi oleh jumlah item, maka rumusnya sebagai berikut:

CCC. 28. Untuk varibel X dengan rumus: DDD. 29. Mean indikator

EEE. 30. Untuk variabel Y dengan rumus: FFF. 31. Mean indikator

GGG. 32. Hasil perhitungan rata-rata per-indikator tersebut akan di interpretasikan ke dalam skala penilaian sebagai berikut:

HHH. 33. antara 0,50 – 1,50 = sangat rendah III. 34. antara 1,51 – 2,50 = rendah

JJJ.35. antara 2,51 – 3,50 = cukup

KKK. 36. antara 3,51 – 4,50 = tinggi

LLL. 37. antara 4,51 – 5,50 = sangat tinggi (Arikunto, 2006) a. Uji normalitas

MMM. 38. Langkah-langkah yang akan di tempuh adalah:

NNN. 39. Menyusun tabel distribusi frekuensi masing-masing tabel, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari rentang skor (R), dengan rumus: OOO. ii. R = (Xt – Xr) + 1

PPP. (2) Menentukan kelas Interval (K), dengan rumus:

QQQ. i. K = 1 + 3,3log n (Sudjana, 2005:47)

RRR. (3) Menentukanpanjang kelas interval (P), dengan rumus:

SSS. i. P = (Sudjana, 2005:47)

(12)

UUU. 41. Mencari nilai rata-rata (mean), dengan rumus: a. (Sudjana, 2005:67)

VVV. 42. Mencari nilai tengah (median), dengan rumus: a. (Sudjana, 2005:79)

WWW. 43. Mencari modus, dengan rumus:

XXX. a. Mo = 3 Md – 2 Me (Sudjana,

2005:77)

YYY. 44. Menentukan nilai normalitas dengan menghitung standar deviasi (SD), dengan rumus:

a. (Sudjana, 2005:95)

ZZZ. 45. Membuat tabel distribusi observasi dan ekspektasi untuk memperoleh harga normalitas:

AAAA. a.

BBBB. 46. Mencari harga chi kuadrat (X2), dengan rumus: a. (Sudjana, 2005:273)

CCCC. 47. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

DDDD. a. dk = k – 3 (Sudjana,

2005:293)

EEEE. 48. Menetukan nilai chi kuadrat (X2) dari daftar tabel dengan taraf signifikansi 5%

a. Interpretasi tiap variabel

FFFF. 49. Hasil uji tendensi sentral (mean, median, modus) untuk variabel X dan variabel Y akan di tafsirkan dengan standar sebagai berikut:

GGGG. 50. Antara 4,51 – 5,50 = sangat tinggi HHHH. 51. Antara 3,51 – 4,50 = tinggi

IIII. 52. Antara 2,51 – 3,50 = cukup JJJJ. 53. Antara 1,51 – 2,50 = rendah

KKKK. 54. Antara 0,50 – 1,50 = sangat rendah (Arikunto, 2006)

LLLL. 55. Catatan: Jika data berdistribusi normal maka untuk penafsiran di lihat mennya saja. Namun, jika data tersebut tidak normal maka di lihat ketiga-tiganya (mean, median, modus).

(13)

MMMM. ii. Setelah data kedua variabel di analisis secara terpisah maka langkah selanjutnya menganalisis hubungan (korelasi) antara variable X dan variable Y, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat tabel untuk mencari harga yang di perlukan untuk pengujian linieritas regresi serta analisis koefisien korelasi

NNNN. 56. Menentukan persamaan regresi linier dengan rumus: a. Y = a + bx

OOOO. b.

PPPP. Keterangan: X = Variabel pertama

QQQQ. i. Y = Variabel kedua (Arikunto, 2006:315)

RRRR. 57. Untuk mengetes sejumlah linieritas regresi di gunakan perhitungan sebagai berikut:

SSSS. 58. Menghitung jumlah kuadrat regresi a (JKa), dengan rumus:

TTTT. i. JKa (Sudjana, 2005:327)

UUUU. 59. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a dengan rumus: VVVV. i. JKb/a (Sudjana, 2005:328)

WWWW. 60. Menentukan jumlah kuadrat residu/regresi dengan rumus:

XXXX. i. JKres (Subana, 2005:163)

YYYY. 61. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan dengan rumus:

ZZZZ. i. JKkk (Sudjana, 2005:331)

AAAAA. 62. Menghitung jumlah derajat ketidakcocokan, yaitu:

BBBBB. i. JKtc = JKres – JKkk (Sudjana, 2005:336) CCCCC. 63. Menghitung derajat kebebasan kekeliruan (dbkk), yaitu:

DDDDD. Dbkk = n – k

EEEEE. 64. Menghitung derajat kebebasan ketidakcocokan, yaitu: FFFFF. dbtc = K – 2

GGGGG. 65. Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan, yaitu: HHHHH. Rkkk = Jkkk : dbkk

(14)

KKKKK. 67. Menghitung nilai F ketidakcocokan, yaitu: LLLLL. Ftc = Rktc : Rkkk

MMMMM. 68. Menghitung nilai F dari daftar tabel: NNNNN. (Sudjana, 2005:337)

OOOOO. ii. Dengan a = 0,05

PPPPP. 69. Pegujian regresi dengan ketentuan: QQQQQ. 70. Jika Fhitung< Ftabel = regresi linier

RRRRR. 71. Jika Fhitung> Ftabel = regresi linier (Subana, 2005:164)

a. Untuk menguji korelasi, menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

SSSSS. 72. Apabila setelah pegujian normalitas dan linieritas menunjukan bahwa kedua variabel berdistribusi normal atau regresinya tidak linier, maka rumus yang di gunakan adalah sebagai berikut:

TTTTT. 73. (Arikunto, 2006: 274)

UUUUU. 74. Namun, apabila salah satu dari kedua variabel yang di teliti tidak normal atau regresinya tidak linier, maka rumus rank yang di pakai adalah sebagai berikut:

a. (Arikunto, 2006: 274)

VVVVV. 75. Uji hipotesis dengan langkah-langkah senagai berikut: WWWWW. 76. Menghitung harga t dengan rumus:

XXXXX. a. t = (Sudjana, 2005:377)

YYYYY. 77. Menghitung tabel dengan taraf signifikansi 5% ZZZZZ. 78. Pengujian hipotesis dengan ketentuan:

AAAAAA. 79. Hipotesis diterima apabila thitung<ttabel BBBBBB. 80. Hipotesis ditolak apabila thitung>ttabel

CCCCCC. 81. Menafsirkan harga koefisien korelasi dengan kriteria sebagai berikut: DDDDDD. 82. 0,000 – 0,200 berarti korelasi sangat rendah

EEEEEE. 83. 0,201 – 0,400 berarti korelasi rendah FFFFFF. 84. 0,401 – 0,600 berarti korelasi agak rendah GGGGGG. 85. 0,601 – 0,800 berarti korelasi cukup HHHHHH. 86. 0,801 – 1,00 berarti korelasi tinggi

(15)

IIIIII. 87. Selanjutnya mengukur besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y di gunakan rumus:

JJJJJJ. a.

KKKKKK. 88. Setelah di peroleh dari rumus tersebut, maka dapat di hitung kadar pengaruh dengan menggunakan rumus:

a. E = 100 (1 – K) b. Keterangan: LLLLLL. c. E = Indek efesiensi

MMMMMM. d. 100 = Seratus persen

NNNNNN. = Nilai konstan

OOOOOO. e. K = Derajat tidak ada korelasi

DAFTAR PUSTAKA Abdul chaer,

2009. Psikologi Linguistik Kajian Teoritik, Rineka Cipta, Jakarta Henyat Soetomo

1993. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Bumi Aksara, Jakarta. Heri Gunawan,

(16)

2003. Pskologi Belajar, Logos, Jakarta. _________

2004. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Rosda Karya, Bandung. Sudjana,

2005. Metode Statistika. Tarsito, Bandung. Subana,

2005. Ststistik Pendidikan Pustaka Setia. Bandung. Suharsimi Arikunto,

2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Tayar Yusuf dan Saiful Anwar,

1995 Metodologi Pengajaran Agama dan IPA Kelas IV, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Yana Suryana dan Tedi Priatna,

2005 Metode Penelitian Pendidikan, Sahifa, Bandung. Arikunto, Suharsimi,

2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

1993, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar,

1996, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Pustaka Jaya. Majid, Abdul,

2005, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution,

1995, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara.

Rohani, Ahmad,

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Dihasilkan rute distribusi dengan algoritma carke &amp; wright adalah tiga rute dengan total jarak tempuh 180,7 km, rute dengan model penyelesaian Vehicle Routing Problem

Begitulah hal orang arab yang ingin bayi yang dilahirkan dibesarkan dalam suasana harmoni dan jauh dari unsur yang tidak baik di kota mekah. Allah berfirman dalam Surah Al-Ahzab

Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan macromedia flash MX yang memiliki kemampuan yang dibuat dengan tekhnologi vector graphics yang mendeskripsikan gambar memakai garis dan

[r]

Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat suatu pabrik menerapkan teori-teori yang didapat dibangku kuliah ketempat kerja yang sebenarnya, sehingga nanti

Pada pela t ihan ini yang ber t ema “ MELAYANI DENGAN HATI DAN MENINGKATKAN KINERJA PARA KARAWAN HOTEL” yang akan dilakukan selama 2 hari. full dengan tujuan un t uk membua t

[r]

Kasus diatass berkaitan dengan ciri dari komunikasi massa, karena komunikator dalam komunikasi melembaga, kasus tersebut lembaganya adalah komunitas ‗Srikandi Merapi‘ ,