• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Teori Belajar Kognitif (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Teori Belajar Kognitif (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

5. TEORI BELAJAR KOGNITIFPengertian Belajar Kognitif

Pada dasarnya belajar dengan pemahaman kognitif adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia yang menciptakan kapasitas (Creates the Capasity).

Prinsip-prinsip Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan memfokuskan pada perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami dunia.Teori belajar kognitif yang digunakan untuk menjelaskan tugas-tugas yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan kompleks seperti pemecahan masalah yang tidak jelas.

Teori belajar kognitif didasarkan pada empat prinsip dasar:

a) Pembelajar aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman.

b) Pemahaman bahwa pelajar mengembangkan tergantung pada apa yang telah mereka ketahui.

c) Belajar membangun pemahaman dari pada catatan.

d) Belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang. a). Siswa Aktif

Teori belajar kognitif didasarkan pada keyakinan bahwa peserta didik aktif dalam upaya untuk memahami bagaimana dunia bekerja, kepercayaan ini konsisten dengan Piaget dan Vygotsky tentang pemandangan pengembangan pelajar. Pembelajar melakukan lebih dari sekedar menanggapi. Mereka mencari informasi yang membantu mereka dari jawaban pertanyaan, mereka memodifikasi pemahaman mereka berdasarkan pengetahuan baru, dan perubahan sikap mereka dalam menanggapi peningkatan pemahaman. teori belajar kognitif pandangan manusia sebagai "agen goal-directed yang aktif mencari informasi.

b). Siswa Memahami Tergantung Pada Apa Yang Dia Tahu

(2)

ide dari permukaan yang datar tadi anak-anak mengetahui dan memahami ide untuk membantu mereka menjelaskan bagaimana orang dapat berdiri atau berjalan di permukaan bumi. Contoh ini juga membantu kita melihat mengapa menjelaskan sering tidak efektif untuk mengubah pemahaman peserta didik

c). Membangun Pembelajar Memahami dari Rekaman

Pelajar tidak berperilaku seperti tape recorder, merekam dalam ingatan mereka dalam bentuk di mana itu disajikan segalanya, guru mengatakan kepada mereka atau apa yang mereka baca. Sebaliknya, mereka menggunakan apa yang telah mereka ketahui untuk membangun pemahaman tentang apa yang mereka dengar atau membaca yang masuk akal bagi mereka. Dalam upaya mereka untuk membuat informasi baru dimengerti, mereka secara dramatis dapat memodifikasi itu, begitu pula anak-anak yang membayangkan serabi pada bola. Kebanyakan peneliti sekarang menerima gagasan bahwa siswa membangun pemahaman mereka sendiri (greeno et al,1996).

d). Definisi Pembelajaran

Dari perspektif kognitif, belajar adalah perubahan dalam struktur mantal seseorang yang atas kapasitas untuk menunjukkan perilaku yang berbeda. Perhatikan kalimat "menciptakan kapasitas”. Dari perspektif kognitif, belajar dapat terjadi tanpa ada perubahan langsung dalam perilaku, bukti perubahan dalam struktur mental dapat terjadi dalam beberapa waktu kemudian. "struktur mental" bahwa perubahan termasuk skema, keyakinan, tujuan, harapan dan komponen lainnya.

Beberapa teori belajar kognitif menurut beberapa pakar teori belajar kognitif : * Teori Belajar Piaget

Menurut Piaget setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya menurut tahap yang teratur. Pada satu tahap perkembangan tertentu akan muncul skema atau struktur tertentu yang keberhasilannya pada setiap tahap amat bergantung pada tahap sebelumnya. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah :

a. Tahap Sensori Motor(dari lahir sampai kurang lebih umur 2 tahun)

(3)

b. Tahap Pra-operasional ( kurang lebih umur 2 tahun hingga 7 tahun)

Dalam tahap ini sangat menonjol sekali kecenderungan anak-anak itu untuk selalu mengandalkan dirinya pada persepsinya mengenai realitas. Dengan adanya perkembangan bahasa dan ingatan anakpun mampu mengingat banyak hal tentang lingkungannya. Intelek anak dibatasi oleh egosentrisnya yaitu ia tidak menyadari orang lain mempunyai pandangan yang berbeda dengannya.

c. Tahap Operasi Konkrit (kurang lebih 7 sampai 11 tahun)

Dalam tahap ini anak-anak sudah mengembangkan pikiran logis. Dalam upaya mengerti tentang alam sekelilingnya mereka tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datang dari pancaindra. Anak-anak yang sudah mampu berpikir secara operasi konkrit sudah menguasai sebuah pelajaran yang penting yaitu bahwa ciri yang ditangkap oleh pancaindra seperti besar dan bentuk sesuatu, dapat saja berbeda tanpa harus mempengaruhi misalnya kuantitas. Anak-anak sering kali dapat mengikuti logika atau penalaran, tetapi jarang mengetahui bila membuat kesalahan.

d. Tahap Operasi Formal (kurang lebih umur 11 tahun sampai 15 tahun)

Selama tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak yaitu berpikir mengenai gagasan. Anak dengan operasi formal ini sudah dapat memikirkan beberapa alternatif pemecahan masalah. Mereka dapat mengembangkan hukum-hukum yang berlaku umum dan pertimbangan ilmiah. Pemikirannya tidak jauh karena selalu terikat kepada hal-hal yang besifat konkrit, mereka dapat membuat hipotesis dan membuat kaidah mengenai hal-hal yang bersifat abstrak.

*Teori belajar menurut Bruner

Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dalam teorinya, “free discovery learning” ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap perkembangan orang tersebut.

(4)

penting untuk mempelajari bidang sains, sebab setiap disiplin mempunyai konsep-konsep, prinsip, dan prosedur yang harus dipahami sebelum seseorang dapat belajar. Cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif dan akhirnya sampai pada suatu kesimpulan (discovery learning).

Beberapa prinsip teori Bruner adalah:

1) Perkembangan kognitif ditandai dengan adanya kemajuan menaggapi rangsang

2) Peningkatan pengatahun bergantung pada perkembangan sistem penyimpanan informasi secara realistis

3) Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain

4) Interaksi secara sistematis diperlukan antara pembimbing, guru dan anak untuk perkembangan kognitifnya

5) Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif

6) Perkembangan kognitif ditandai denfgan kecakapan untuk mengemukakan bebrapa alternatisf secara simultan, memilih tindakan yang tepat.

7) Perkembangan kognitif di bagi dalam tiga tahap yaitu enactive, iconic, symbolic.

8) Enaktif yaitu tahap jika seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk emmahami lingkungan sekitaanya. (gigitan, sentuhan, pegangan)

9) Ikonik, yaitu tahap seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal (anak belajar melalui bentuk perumpamaan dan perbandingan 10) Simbolik yaitu tahap seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam berbahasa dan logika.( anak belajar melalui simbol bahasa, logika, matematika)

11) Model pemahaman dan penemuan konsep

12) Cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan memlalui proses intuitif untuk akhirnya sampai pada kesimpulan (discovery learning)

13) Siswa diberi kekebasan untuk belajar sendiri melalui aktivitas menemukan (discovery)

*Teori belajar bermakna Ausubel

(5)

bahwa perolehan dan retensi pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.

Hakikat belajar menurut teori kognitif merupakan suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perceptual, dan proses internal. Atau dengan kata lain, belajar merupakan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati atau diukur. Dengan asumsi bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilkinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif tang telah dimiliki seseorang.

Beberapa Prinsip Teori Ausubel adalah

1) Proses belajar akan terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan pengetahuan yang tlah dimilikinya dengan pengetahuan baru

2) Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus, memamahi makna stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami

3) Siswa lebih ditekankan unuk berpikir secara deduktif (konsep advance organizer)

Adapun aplikasi teori kognitif dalam pembelajaran : a. Keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan

b. Untuk meningkatkan minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.

c. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks.

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya jika tunjangan tersebut tidak menambah gaji bruto karyawan atau dalam bentuk kenikmatan atau natllfa (tidak merupakan Obyek PPh Pasal 211Pasal 26), maka biaya

Dari kegiatan penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (a) Algoritma pendugaan berat sapi telah disusun berdasarkan model linier antara berat sapi dengan

Antena mikrostrip menghasilkan frekuensi multi-wideband yang artinya bahwa antena mikrostrip ini dapat berkerja pada lebih dari satu band frekuensi untuk komunikasi

Analisis BI pada Fasilkom Unsri menggunakan business intelligence roadmap meliputi fase justification , planning , dan business analysis mengusulkan solusi BI

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menemukan jenis-jenis kohesi gramatikal yang ditemukan dalam Surat Pembaca di Jakarta Pos yang diterbitkan pada bulan Juni 2013 (2)

Segenap Bapak, Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus yang telah memberikan ilmunya untuk memperkaya penulis dengan bermacam pengetahuan yang

[r]

294.. tan dengan bertambahnya jumlah manusia, tetapi juga dengan belum meluasnya kesadaran dan penghayatan mengenai azas kese- imbangan dan keselarasan dalam